Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130001 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Katya Mazaya Kinanti Santoso
"Campur kode adalah penggabungan dua atau lebih bahasa ke dalam satu tindak tutur dengan syarat masing-masing unsur yang disisipkan sudah tidak lagi mendukung fungsinya sendiri. Memasuki era globalisasi, campur kode menjadi fenomena yang umum ditemukan dalam keseharian masyarakat, termasuk di Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan membahas campur kode bahasa Inggris dalam tuturan bahasa Korea pada acara podcast ‘Unboxing’. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana wujud campur kode dalam acara podcast ‘Unboxing’. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan pendekatan deskriptif-analitis. Sementara itu, pengumpulan data menggunakan teknik simak catat. Dari hasil penelitian, ditemukan 344 data campur kode yang terdiri atas 171 data berwujud kata, 102 data berwujud frasa, 64 data berwujud bastar, 3 data berwujud ungkapan atau idiom, 2 data berwujud reduplikasi kata, dan 2 data berwujud klausa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menambah wawasan pembaca, serta menjadi referensi untuk penelitian-penelitian terkait sosiolinguistik dan campur kode yang akan datang, khususnya terkait campur kode bahasa Inggris dalam tuturan bahasa Korea.

Code mixing is the mixing of two or more languages in one utterance under the condition that the elements inserted are no longer supporting their own function. Entering the globalization era, code mixing has become a common phenomenon in our daily life, including in South Korea. This research aims to discuss code mixing cases between English and Korean language found in the podcast show titled ‘Unboxing’. This research also answers the question regarding the forms of code mixing found in the podcast show ‘Unboxing’. The research is done using mixed method with descriptive-analytical approach. The datas are collected using observational note-taking technique. According to the result, there is a total of 344 code mixing cases classified as 171 data in the form of word, 102 data in the form of phrase, 64 data in the hybrid form, 3 data in the form of idiom, 2 data in the form of reduplicative word, and 2 data in the form of clause. Through the result of this research, it is hoped that it will provide readers with additional knowledge and reference materials for upcoming researches regarding sociolinguistics and code mixing, especially code mixing between English and Korean language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Satya Hermawan
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penggunaan campur kode Jepang Inggris pada lirik lagu
theme song Detective Conan Movie Karya ini juga melihat campur kode pada
JPop dalam teori yang sedang berkembang yaitu sosiolkultural linguistik
Kemudian penelitian ini difokuskan pada ciri ciri dan fungsi stilistika dan campur
kode Jepang Inggris pada lirik lagu theme song Detective Conan movie dan
bagaimana latar belakang sosiokultural melahirkan hal tersebut Penelitian mi
memperlihatkan penggunaan campur kode Jepang Inggris yang mengubah ulang
diksi pada lirik lagu dan memperlihatkan bahwa sosiokultural merupakan pemicu
lahirnya hal tersebut.

ABSTRACT
This thesis discusses about the use of Japanese Enghsh code mixing m Detective
Conan Movie theme song lyrics It explores code mixmg m JPop (Japanese
Popular Music) m the light of recent theoretical development of sociocultural
hnguistic However this works focused on characteristic and styhstic functions of
Japanese English code mixing m Detective Conan Movie theme song lyrics of
how sociolinguistic are produced to construct new meamng This thesis shows of
Japanese English code mixing refashions diction m a song lyrics and draws
attention to the way that sociocultural becames a force to provoke such
refashiomng"
2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Aulia Fachmi
"Penelitian ini mengkaji tentang campur kode yang terdapat pada lirik lagu ciptaan rapper asal Arab Saudi, yaitu Qusai Kheder. Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui bentuk campur kode yang terdapat pada lagu-lagu Qusai dan faktor apa saja yang mempengaruhi campur kode dalam lirik lagu tersebut. Penulisan penelitian ini dilandasi dengan teori campur kode oleh Muysken (2004) dan Yen (2009). Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan studi pustaka dan dianalisis secara deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah metode simak dan observasi tidak langsung melalui kanal YouTube dan situs-situs kumpulan lirik lagu. Dalam delapan lagu yang dianalisis, yaitu The Wedding, Beware, The Job, From Jeddah to LA, Yalla, Like Gold, dan That’s Life, ditemukan tiga bentuk campur kode menurut Muysken, yaitu Insersi, Alternasi, dan Leksikalisasi Kongruen. Bentuk campur kode yang terjadi berupa kata, frasa, dan klausa. Faktor-faktor yang menyebabkan campur kode dalam lirik lagu ciptaan Qusai adalah persepsi tentang latar belakang pencipta lagu dan sikap bahasa dalam lirik lagu tersebut sebagai usaha lokalisasi sekaligus globalisasi.

This final project analyzes about code mixing in the lyrics of songs by rapper from Saudi Arabia, Qusai Kheder. This research conducts in order to find out the forms of code mixing found in Qusai`s songs and what factors influence the code mix in the lyrics. The writing of this research is based on the mixed code theory by Muysken (2004) and Yen (2009). This research is a qualitative research with literature study and analysed descriptively. Data collection methods used are the method of listening and indirect observation through YouTube platform and song lyrics collection websites. In the eight songs analysed, titled The Wedding, Beware, The Job, From Jeddah to LA, Yalla, Like Gold, dan That’s Life, three forms of code mixing according to Muysken were found, those are Insertion, Alternation, and Congruent Lexicalization. Code mixing that occurs is in the form of words, phrases, and clauses. The factors that cause code mixing in the lyrics of the songs created by Qusai are perceptions about the background of the song’s writer and the language attitude in the songs` lyrics as an effort of localization as well as globalization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marti Fauziah Ariastuti
"Skripsi ini membahas aspek alih kode dan campur kode yang mencakup aspek gramatikal, fungsi dan jenis alih kode dan campur kode yang terdapat dalam novel Villette. Korpus data diperoleh dengan cara mengumpulkan dialog-dialog antar beberapa tokoh bilingual (dwibahasa_wan) yang mengandung kasus alih kode dan campur kode. Kasus alih kode dan campur kode yang terdapat di dalam korpus data tersebut kemudian dianalisis aspek gramati_kal, fungsi serta jenisnya berdasarkan teori-teori yang dipakai.
Hasil analisis menunjukkan bahwa frekuensi kemun_culan kalimat tunggal (simple sentence) menduduki peringkat tertinggi (32 %) dalam kasus alih kode, semen_tara kata nomina dan frase nominal merupakan jenis kata dan frase yang frekuensi kemunculannya sangat tinggi (total: 75,8 %) dalam kasus campur kode.
Mengacu pada teori yang digunakan, di dalam novel Villette hanya ditemukan 6 dari 12 fungsi alih kode dan pergeseran gaya yang ada. Keenam fungsi tersebut adalah: (1) identifikasi kelompok; (2) memperhalus atau memper_tegas permintaan atau perintah; (3) menimbulkan kesan lucu; (4) kutipan langsung; (5) mengasingkan seseorang dari pembicaraan ; (6) strategi perbaikan atau koreksi yang dilakukan ketika seseorang menyadari bahwa ia telah menggunakan kode yang salah.
Meskipun demikian ditemukan pula empat fungsi lain di luar kedua belas fungsi alih kode dan pergeseran gaya tersebut. Jenis alih kode yang banyak ditemukan di dalam novel Villette adalah metaphorical switching, dan hanya satu dari keseluruhan data yang menunjukkan jenis situational switching."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Kusuma Dewi
"Penelitian ini membahas alih kode yang terjadi dalam ?Ini Talk Show? di NET TV yang difokuskan kepada tuturan dua pembawa acara, yaitu Andre dan Sule. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik penelitian dilakukan dengan cara mengamati ujaran-ujaran Andre (A) dan Sule (S) yang mengandung alih kode. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan jenis-jenis alih kode yang muncul dalam data, menjelaskan pola-pola bahasa yang muncul seperti apa, dan menjelaskan penyebab munculnya alih kode. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat jenis alih kode, yaitu alih kode antarkalimat, alih kode ekstrakalimat, alih kode intrakalimat, dan alih kode kata tunggal. Alih kode muncul dalam berbagai pola, mulai dari pola bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau sebaliknya, pola bahasa Indonesia ke bahasa daerah (Sunda dan Jawa) atau sebaliknya, dan pola bahasa Sunda ke bahasa Inggris atau sebaliknya. Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa penyebab munculnya alih kode yang dilakukan oleh A dan S.

This study discusses code switching that occurs in NET TV program titled ?Ini Talk Show? focusing on two presenters of the show, Andre and Sule. The research uses descriptive qualitative method in which Andre (A) and Sule (S)?s utterances containing code switching throughout the show are observed. The purpose of this study is to further explain the types of code switching that appear in the result of data, explaining the patterns that appear in the data and explaining the causes of code switching. It is indicated that there are four types of code switching; inter-sentential, extra-sentential, intra-sentential, and single word. Code switching appears in a variety of patterns, ranging from Indonesian pattern to English and vice versa, Indonesian pattern to local languages (Sundanese and Javanese) or vice versa, and Sundanese pattern to English language and vice versa. Moreover, the reasoning behind the use of code switching performed by A and S are also found and discussed in this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aike Rahayu Wirahadi
"Studi Kasus Alih Kode dan Campur Kode dalam Sebuah Keluarga Bilingual Indonesia-Jerman: Suatu Analisis dari Segi Kosa Kata. (Di bawah bimbingan Dr. Setiawati Darmojuwono, M.A.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Penelitian mengenai alih kode dan campur kode telah dilakukan dalam sebuah keluarga bilingual Indonesia-Jerman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian empiris yang berbentuk studi kasus. Data yang digunakan pada penelitian ini diambil dari sebuah keluarga bilingual Indonesia-Jerman yang terdiri dari bapak, ibu dan kedua anaknya. Sebagai landasan teori yang terutama diterapkan adalah teori dari Janet Holmes dan Joshua Fishman. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kosa kata bahasa Indonesia/Jerman dari ranah mana yang muncul dalam alih kode/campur kode, jika dikaitkan dengan teori unsur-unsur penyebab terjadinya alih kode/campur kode tersebut. Pola alih kode mana yang muncul jika dikaitkan dengan repertorium bahasa dan latar belakang pemerolehan bahasanya.
Hasilnya menunjukkan bahwa kosa kata yang muncul dalam alih kode/campur kode berkaitan erat dengan budaya. Selain karena faktor budaya, kosa kata yang muncul dalam campur kode juga banyak yang berupa adjektif dan partikel. Unsur-unsur penyebab terjadinya alih kode/campur kode dalam penelitian ini sesuai dengan yang ada pada teori, yaitu situasi, tempat, mitra bicara, peran sosial, fungsi/tujuan, topik dan repertorium bahasa penutur. Selain unsur-unsur penyebab terjadinya alih kode/campur kode diatas, alih kode/campur kode itu juga dapat terjadi karena seorang penutur sudah terbiasa atau cenderung memfavoritkan suatu kosa kata dalam bahasa Indonesia atau bahasa Jerman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S14581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhanah Amaliah
"Skripsi ini menganalisis strategi kesantunan dan prinsip kerja sama antara pemandu acara dan narasumber. Tujuannya adalah mengetahui strategi bertutur apa sajakah yang digunakan keduanya yang berimplikasi untuk menjaga dan melindungi ‘muka’ yang bersangkutan dari keterancaman. Dari penelitian ini diperoleh beberapa penggunaan strategi kesantunan dan pelanggaran yang terjadi dalam sebuah percakapan antara pemandu acara dan narasumber. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah strategi kesantunan yang lebih sering digunakan baik oleh pemandu acara maupun narasumber adalah strategi kesantunan positif sub strategi menghindari pertentangan dengan cara membatasi pendapat. Membatasi pendapat dengan menggunakan pemagar dilakukan keduanya sebagai penanda kehati-hatian atas tuturannya dan berimplikasi terbangunnya citra positif keduanya. Penggunaan strategi bertutur oleh narasumber berdampak terjadinya pelanggaran prinsip kerja sama Grice. Pelanggaran yang sering dilakukan adalah pelanggaran maksim kualitas, namun pelanggaran maksim yang terjadi bukan berarti bahwa narasumber tidak mau bekerja sama dengan pemandu acara, melainkan untuk keperluan kesantunan dan menjaga hubungan sosial antara keduanya.

This thesis analyzes politeness strategies and principles of cooperation between the host and informant. The goal is to figure out a strategy tells what are the implications that they use to guard and protect 'face' in question from threat. From this study obtained some use of politeness strategies and the violations that occurred in a conversation between host and informant. The conclusion of the analysis is politeness strategy is more often used by both the host and the informant is a positive politeness strategy sub-strategies to avoid disagreement by hedging the opinion. Hedging opinion used by both as tools to protect their face and implies a positive image of the establishment of both. The use of a strategy tells the informant affects the occurrence of violations of the principles of cooperation Grice. Violations are often performed is a violation of maxims of quality, but violations of maxims that happens does not mean that the informant does not cooperate with the host of the show, but for the purposes of maintaining politeness and social relations between both."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S117
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Hendy Suharyanto
"Penelitian ini menjelaskan tentang strategi stasiun televisi dalam merespons pasar, Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan structure, conduct. performance. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini ditemukan pemetaan struktur pasar industry penyiaran televisi yang berbentuk oligopoly dan adanya keterkaitan antara struktur, prilaku dan performa dari yang dilakukan objek penelitian. Peneliti menyarankan agar pelaku industry lebih responsif terhadap pasar. Pengenalan struktur pasar sangat menentukan strategi yang akan diambil dalam merespon pasar. Peneliti juga menyarankan adanya penelitian lanjutan mengenai pola persaingan antar pemain dalam pasar ataupun persaingan dalam relung yang sama.

This research explained about television station strategy in response the market. The method of this research use qualitative with approached of structure, conduct and performance. Data obtained through deep interview, observation and documentation study. In this research found cartography of market structure industry broadcast television with oligopoly form and also a connection between structure, conduct and performance from the object research. Researcher suggests that industry performer can be more responsive to the market. Introduction of market structure very determine the strategy that taken in response the market. Researcher also suggest that there should have an advanced research about competitive system between player on market or competitive on the same path."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25738
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Aditya Nugraha
"ABSTRAK
Pemilihan Kepala Daerah Pilkada 2017 di Jakarta merupakan salah satu pemilihan kepada daerah yang berbeda dari yang lainnya. Isu SARA menjadi salah satu masalah yang mewarnai kostetasi ini. imbasnya bukan hanya ke masyarakat, namun juga ke media. Banyak Metro TV menjadi salah satu stasiun TV yang terkena dampaknya, stasiun TV ini dicap sebagai TV pendukung Ahok ndash; Calon gubernur yang diduga melakukan penistaan agama. Akibatnya, banyak aktivitas yang menolak TV ini, dari mulai petisi, perusakan alat, sampai penyerangan ke jurnalis. Dari sini peneliti ingin mengetahui siapakah yang berperan dalam pembentukan berita tersebut di dalam Metro TV dana pa saja yang faktor-faktor yang membentuk frame pemberitaan tersebut. Penelitian ini menggunakan konsep frame building yang terdiri dari tiga faktor yaitu individual level, routines level, dan external level. Informan pada penelitian ini adalah staf-staf pemberitaan yang terlibat dalam redaksi Metro TV. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus, serta pengumpulan data melalui observasi dan depth interview. Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa ketiga faktor frame building yaitu individual level, routines level, dan external level saling terkait dan mendukung dalam pembentukan frame pemberitaan Ahok di Metro TV.

ABSTRACT
The election of governor Pilkada 2017 in Jakarta is one part of the other. The issue of SARA is one of the problems that characterizes this election. the impact is not only to the community, but also to the media. Metro TVs became one of the affected TV stations, this TV stations labelled as supporters of Ahok the candidate who suspected doing blasphemy. Many activities that reject this TV, from petition, the destruction of broadcast tool, and attack to journalist. Researchers want to know who took in the formation of the news frame in Metro TV and also the factors that provide the frame of the news. This study uses a conceptual framework consisting of three factors individual level, level of routine, and external level. Informants in this study are the staff involved in Metro TV editorial. This research uses qualitative research type, with observatory and in depth interview. This research is conducted that factor of individual level, level of routine, and external level are interrelated and supportive in the frame of news about Ahok in Metro TV. "
2018
T51221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>