Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Depkes RI, 2003
613 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nendya Libriyani
"Promosi merupakan strategi pemasaran yang penting dalam memasarkan suatu produk. Promosi pelayanan kesehatan di Indonesia masih dibatasi oleh etika promosi. Promosi pemasaran harus memiliki tujuan. Tujuan tersebut diantaranya dapat memberikan kesadaran akan keberadaan sebuah produk (Awareness). memberikan Pengetahuan (Knowledge) dan menimbulkan motivasi(motivation ). Rumah sakit Pondok lndah merupakan RS swasta di Jakarta Selatan dalam memasuki erd globalisasi ,mencoba menciptakan sebuah pelayanan kesehatan yang disebut Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center. Pelayanan ini telah berja!an lebih k.urang satu tahun. Jumlah kunjungan hampir mencapai target yang telah direncanakan. Namun manajemen RS belum mengetahui media promosi yang efektif untuk mempromosikan layanan ini yang sesuai dengan tujuan promosi. 01eh karena itu dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui hubungan antara Bauran Promosi Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center terhadap pencapaian tujuan promosi yang meliputi mvareness, Pengetahuan dan Motivasi di RS Pondok Indah pada tahun 2009. Penelitian ini merupakan peneHtlan dibidang manajemen pemasaran rumah saki! di Pondok lndah yang menggunakan rancangan metode survey dengan menanyakan kepada pasien di Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center terkait media informasi yang mereka terima dengan mengguanakan instrument kuesioner. Populasi penelitian adalah semua pasien Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center di RS Pondok Indah periode Januari 2008 - Mei 2009. Sampel penelitian adalah pasien yang berobat ke Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center periode Januari 2009 hingga Mei 2009. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus Lameshow yang menghasilkan 96 sampeL Pengumpaian sampel dilakakan dengan metode Quota Sampling. Penelitian ini ingin membuktikan hipotesa peneJitian yaitu tidak ada pengaruh antara bauran promosi Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center dengan awareness,knowledge dan motivasi yang diuji dengan chi square. Analisa data dengan meoggunakan analisa onivariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara bauran promosi Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center dengan awareness, knowledge dan motivasi.

Promotion is known as an important strategic on marketing a product. However. promotion on health services in Indonesia is still constrained with promotion ethical issues. A marketing promotion should have some purposes which including increasing the awareness on the existing product, providing an information or knowledge on the product, and generating the motivation on using the product Pondok !ndah Hospital {PlH) is a private hospital that located in South Jakarta. Regarding to the globalization era; the hospital is try to create a service on health called the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center. Although the service has run for a year and the patients coverage number of visit has almost reach the target, the PIH management team still have not found yet which suitable promotion media could be effectively in promoting the service and -complementing the purposes of the promotion. Therefore, a study is carried out in order to explore the relationship between the mixed promotion on Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center with the promotion purposes coverage which are the awareness, knowledge, and motivation at the PIH in 2009. The study is a research on the area of hospital marketing management of the PIH, using a survey design method and administering a questionnaire that questioning the patients of the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center regarding to the information media they have received. The population of the study is all patients of the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center at PIH in the period of January 2008 to May 2009. The sample is the patients visit the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center in the period of January 2009 to May 2009. Number of sample is counted by the Lameshow' s formula and produced 96 samples and sam pie is obtained by a Quota Sampling method. The hypothesis of the study stated that there is no influence of mixed promotion of the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center with the awareness, knowledge and motivation, with the chi-square statistic tested, Data analyzed by using uni and bivariate analysis. The result of the study showed that there are correlations between mixed promotion of the Knee and Shoulder Orthopedic Sport Center with awareness. knowledge and motivation."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32493
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Suryani
"ABSTRAK
Implementasi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit PKRS sangat penting karena tidak hanya bermanfaat bagi pasien untuk mendorong perilaku sehat, mencegah pasien berobat ulang dan juga menjaga kualitas hidup pasien, meningkatkan status kesehatan staf Rumah Sakit, serta berdampak pula pada peningkatan mutu layanan dan citra nama baik rumah sakit itu sendiri. Berdasarkan hasil observasi bahwa masih ada beberapa orang yang merokok di Lingkungan Rumah Sakit dan masih ditemuinya sebagian petugas pemberi pelayanan kesehatan yang tidak melakukan konseling terhadap pasien/ kliennya. Meskipun telah ada Tim PKRS namun implementasi PKRS di RSUD Pringsewu dirasa masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Penentu Belum Optimalnya Implementasi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit PKRS pada RSUD Pringsewu pada tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui pengumpulan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit PKRS Pada Rumah Sakit Umum RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi belumlah berjalan secara optimal. Faktor penentu yang mempengaruhi implementasi PKRS di RSUD Pringsewu adalah kualitas dan kuantitas SDM yang belum optimal, proses komunikasi yang belum efektif dan struktur birokrasi yang belum melibatkan banyak sektor serta belum adanya SOP terkait pelaksanaan PKRS.

ABSTRACT
Implementation of Health Promotion in Hospital HPH is very important because it is not only beneficial for patient to encourage healthy behavior, but also to the prevent patient from re treatment and maintain the patient 39 s quality of life, improve the health status of hospital staff, and also impact on improvement of service and prestige good name of the hospital it self. Based on the observation result, there are still some people who smoke in the Hospital environment and still meet some health service providers who do not counsel to patients clients. Although HPH Team has existed, implementation of HPH in Pringsewu is Hospital is still not optimal. This study aims to know the Determinant Factor of Optimal Implementation of Health Promotion in Hospital HPH at Pringsewu is Hospital in 2018. This research is a qualitative research through primary data collection and secondary data. The result of research shows that Implementation of Health Promotion in Hospital HPH at Pringsewu General Hospital is influenced by 4 factors, these are communication, resources, disposition and bureaucracy structure has not run optimally yet. The determinant factors affecting the implementation of HPH in Pringsewu is Hospital are the quality and quantity of human resources that have not been optimal, the communication process has not been effective and the bureaucratic structure has not involved many sectors and the lack of SOP related to the implementation of HPH."
2018
T50871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevie Augusta Putra Kodrat
"Skripsi ini membahas mengenai alur pelayanan pasien peserta BPJS Kesehatan di RSU Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan metode simulasi event diskrit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur pelayanan pasien peserta BPJS Kesehatan di RSU Kota Tangerang Selatan yang berjalan saat ini dan mengetahui kemungkinan intervensi operasional yang dapat diterapkan untuk dapat meningkatkan alur pelayanan dari sistem yang sudah ada. Indikator yang menjadi penilaian mengenai kinerja pelayanan adalah waktu total yang dibutuhkan pasien mulai dari masuk hingga keluar sistem (length of stay) yang dihitung dengan satuan dasar menit. Dengan dua skenario alternatif yang diusulkan yaitu perubahan waktu buka poli dan penambahan jumlah petugas administrasi, didapatkan hasil bahwa perubahan waktu buka poli dapat mengurangi length of stay secara signifikan.
This study investigates the flow of BPJS Kesehatan patient service at RSU Kota Tangerang Selatan by using disecrete event simulation. The aims of this study are to analyze the current flow of BPJS Kesehatan patient service at RSU Kota Tangerang Selatan, and to identify the operational interventions which can be implemented to improve the patient flow. The indicator to measure the service flow performance is the total time needed for patient to walk through the system (or length of stay) based on minutes. Between two alternative scenarios, which are the alteration of polyclinic opening times and the addition of administration staffs, the result shows that the alteration of polyclinic opening times may decrease the patient length of stay significantly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mieke Agustin
"Promosi Kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan lingkungannya. Program unggulan promosi keehatan adalah PHBS yang mencakup lima tatanan diantaranya tatanan Institusi Kesehatan yang disebut PKRS, dengan sasaran masyarakat rumah sakit dan lingkungan sekitarnya. Tujuan PKRS adalah mengembangkan pemahaman pasien dan keluarganya tentang penyakit yang diderita serta hal-hal yang perlu dilakukan oleh keluarganya, dalam membantu penyembuhan dan mencegah terserang kembali oleh penyakit yang sama. Apabila dilaksanakan dengan baik PKRS dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu dan citra pelayanan kesehatan.
PK Saint Carolus merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe utama yang telah melaksanakan program PKRS, dirintis sejak tahun 1991 hingga saat ini, namun pelaksanaannya masih dalam pembenahan.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode wawancara mendalam, FGD dan analisa data sekunder. Dengan informan penentu kebijakan, ketua pelaksana PKRS, koordinator bidang, petugas di rawat inap dan pasien.
Hasil dan Kesimpulan dari penelitian dapat diketahui bahwa:
Jumlah tenaga PKRS di PK Saint Carolus untuk tingkat rumah sakit berjumlah 15 orang dan cukup memadai, dengan pendidikan minimal S1 di Bidang Kesehatan dan telah mengikuti lokalatif tentang PKRS. Selain sebagai panitia PKRS, seluruhnya telah mempunyai tugas pokok dan fungsi utama. Untuk PKRS tingkat pasien, petugas belum terlatih dan jumlahnya dirasa masih perlu ditambah. Dana untuk pelaksanaan PKRS dibebankan pada anggaran Direksi P.K. Saint Carolus. Sarana dan prasarana, telah ditetapkan SK Panitia PKRS dan telah tersedia ruang sekretariat, lengkap dengan peralatan meja, kursi, lemari buku, media cetak dari beberapa sumber, komputer, OHP, Wireless, VCD berada di Unit kebidanan serta multimedia berada di biro direksi, box-box PKRS terletak di setiap bidang. Televisi yang ada disetiap ruang tunggu dan ruang perawatan belum digunakan secara maksimal.
Perencanaan kegiatan PKRS, menggunakan sistem bottom up, yaitu unit-unit kerja membuat rencana kemudian dibicarakan dengan seluruh panitia dan diusulkan kepada Direksi. Pengorganisasian PKRS dalam bentuk kepanitiaan, dilengkapi dengan uraian tugas yang belum dapat dilaksanakan sepenuhnya, PKRS di unit perawatan dilakukan secara perorangan antara petugas dan pasien, jarang diadakan penyuluhan kelompok, kecuali unit kebidanan. Di tingkat Rumah Sakit PKRS dilaksanakan berupa penyuluhan, seminar, lokalatif dan telah direncanakan studi banding PKRS di RS Dr. Soetomo Surabaya. Belum pernah dilakukan tindak lanjut penilaian/evaluasi, baik dari manajemen RS, Depkes. maupun Dinkes provinsi DKI. Langkah-langkah pengelolaan kegiatan PKRS, jika dilihat dalam buku Panduan Promosi Kesehatan, pada umumnya PKRS PK Sint Carolus telah melaksanakan sesuai tahapan.
Saran penulis untuk meningkatkan kualitas PKRS di PKSC yaitu Sarana televisi agar dimanfaatkan lebih maksimal sebagai sarana PKRS dengan menambah alat berupa sentral audio, PKRS diusulkan mendapat dukungan dari pihak pengelola program yaitu Depkes khususnya Ditjen Yanmed dan Pusat Promosi Kesehatan serta rencana PKRS masuk sebagai salah satu komponen akreditasi RS supaya ditindak lanjuti. Bagi peneliti lain, agar bisa menindaklanjuti penelitian ini khususnya untuk pelaksanaan PKRS yang di luar rumah sakit.
Analysis on Implementation of Health Promotion in Hospital at Saint Carolus Health Service, Jakarta 2003Health Promotion is an empowerment effort of community in preserving, increasing, and protecting their health and environment. The prime program of health promotion is PHBS that covers 5 (five) arrangements: among others is Health Institution which called Health Promotion in Hospital (HPH), with the community of hospital and its surrounding as the targets. The objective of HPH is to develop the comprehension of patients and their families regarding the disease suffered and things that need to be done by the families themselves in helping the recovery and preventing the relapse condition of the same disease. If it is done well, HPH can give its contribution towards the increase of quality and health service image.
Saint Carolus Health Service is one of prime-type private hospital that has conducted the program of HPH. It has begun in 1991 up to now; nevertheless the implementation is still in straightening-up.
It is a qualitative research using in-depth interview method, FGD and secondary data analysis. By the informant of policy maker, the chief of Implementation HPH, the officers for hospital treatment, and patients.
Based on the result and conclusion of this research, it can be found that:
The amount of HPH officers at Saint Carolus is 15 people for the hospital level, which it is quite sufficient. The have minimum education of Master Degree majoring in health and have followed HPH training. Besides as committee of HPH, they all have had main duties and functions. For HPH in the patient level, the officers have not been trained yet, and the amount is felt need to be added. The budget for implanting HPH is from Saint Carolus Direction Board budget. The equipment and infrastructure have been determined in Decree Letter of HPH committee; they are a secretariat room which is completed with table, chairs, book shelf, printed-media from several sources, computer, OHP and wireless, VCD which is in obgin Unit, multimedia that is direction bureau, boxes HPH located in every field, and television that exists in each waiting room and nursery room used in maximal yet.
The planning of HPH uses bottoms-up system which is each working units has made the plan that will be discussed next entire committee and will be proposed to the Direction. The organization of HPH is in the form of committee that is completed by the job description that has not been fully conducted. HPH in nursery unit is done personally between officer and patient. It is rarely done in-group expect for obgin unit. In the hospital level of HPH is done education, seminar, training and has been planned a comparison study on HPH at Dr. Soetomo Hospital in Surabaya. It has never been done an evaluation follow up from Ministry of Health (MOH), Hospital management or provincial Health Office of DKI. The organizing steps of HPH can be seen in the Health Promoting Guideline which Saint Carolus generally has been done based on its steps.
The suggestion of the writer to increase the quality of HPH in Saint Carolus Health Service is the means of television is better to be used in maximal as the means of HPH by adding audio central. HPH is proposed to get support from program implementers which is MOH, especially Directorate General of Medical Service and Central of Health Promotion as well as the plan of HPH that is included as one of hospital accredited component so that it can be followed up next. Other researchers need to pay their attention in following up this research particularly the implementation of HPH that is done Outreach hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bella Patrajaya
"Penelitian ini mengenai rencana strategi pemasaran Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian operasional dengan pendekatan metode kualitatif. Penelitian ini telah mengidentifikasi dan menguraikan situasi Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa dalam posisi tumbuh dan berkembang dimana strategi pemasaran yang direkomendasikan adalah optimalisasi kegiatan pemasaran yang didasarkan pada pengembangan riset dan analisa pasar. Untuk itu ditetapkan anggaran sebesar Rp.200 000,000, dengan harapan Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa akan mendapatkan jumlah kunjungan pemeriksaan sebagai Preventif Gangguan Jiwa pada tahun 2014 sekitar 20%. Disarankan agar Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa segera membuat rencana pengembangan riset dan analisa pemasaran untuk memulai kegiatan pemasarannya.

This research about marketing strategy plan of Mental Check Up Unit of Mental Health Soehartoo Heerdjan Year 2013 This research type is operational research with qualitative method approach. This research has identified and elaborates situation of Mental Check Up Unit in grow and build position while marketing strategy recommended is optimalisation of marketing activity based on by propagation of research and market analysis. For the purpose is specified budget equal to IDR. 200.000,000 on the chance of Mental Check Up Unit for Mental disorder preventive increased patient visits at 2014 around 20%. Suggested that Mental Check Up unit soon blocks in expansion of research and marketing analysis to start the marketing activity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Intan Permatasari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses manajemen klaim persalinan Rumah Sakit ?X? dan Rumah Sakit ?Y? oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang Utama Bogor Tahun 2015 dengan melihat alur proses manajemen klaim dan jumlah klaim persalinan yang masuk pada bulan Januari-Maret 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Didapatkan rate sebesar 65% untuk persalinan sectio caesaria yang jauh dari standar persalinan sectio caesaria di negara-negara yang ditetapkan WHO, yaitu 5-15%. Selain itu kasus persalinan normal dengan severity level I juga masih ditemukan sebagai kasus rujukan. Kondisi tersebut dapat mengindikasikan kemungkinan fasilitas kesehatan tingkat I yang belum menjalankan fungsinya sebagai gatekeeper secara optimal.

ABSTRACT
This study aims to learn the process of child delivery claim management at ?X? Hospital and ?Y? Hospital by The Social Health Security Agency Main Branch Office Bogor 2015, by looking at the process line of claim management and the number of the child delivery claims from January until March 2015. This study is conducted with qualitative-quantitative method. This study finds that the rate number of sectio caesaria is 65%, which is higher than the standard rate given by WHO, namely 5-15%. The cases of vaginal delivery in severity level I also are still be found as referential cases. These conditions indicate that the primary health care institutions haven?t done their good services as gatekeeper."
2015
S60555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Rita Trisyani
"Promosi Kesehatan adalah upaya memberdayakan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan lingkungannya. Program unggulan promosi kesehatan adalah PHBS yang mencakup salah satu tatanannya yaitu Tatanan Institusi Kesehatan yang disebut dengan Promosi Kesehatan Rumah Sakit ( PKRS ). Tujuan PKRS adalah mengembangkan pemahaman pasien dan keluarganya tentang penyakit yang diderita serta hal-hal yang perlu dilakukan oleh keluarganya, dalam membantu penyembuhan dan mencegah terserang kembali oleh penyakit yang sama. Apabila dilaksanakan dengan baik PKRS dapal memberikan masukan yang baik dalam peningkatan mutu dan citra pelayanan kesehatan.
RSUD Tarakan merupakan salah satu rumah sakit kelas B Non Pendidikan yang telah menerbiikan SK PKRS tentang penetapan Sub Bagian Pemasaran Sosial dan Informasi sebagai pengelola dan koordinator kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit , nomor : 30/SKIRST/2000 tetapi dalam pelaksanaannya kurang berjalan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk memperole informasi mengenai kinerja PKRS di RSUD Tarakan Jakarta Tahun 2004
Desain penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode wawancara mendalam ( Indepth Interview ), Fokus Grup Diskusi (FGD) dan analisa data sekunder. Dengan informan pejabat dan karyawan RSUD Tarakan dan pasien.
Hasil dan Kesimpulan Penelitian menunjukkan bahwa :
Jumlah tenaga PKRS tidak memadai dan SDMnya masih rendah, Dana tidak dialokasikan khusus untuk PKRS. Sedangkan Sarana tidak tersedia khusus untuk PKRS. Perencanaan tentang PKRS di RSUD Tarakan termasuk kegiatan PKRS, belum ada sama sekali. Pada Pengorganisasian, sudah ditetapkan dalam SK tetapi tidak ditindak lanjuti dan tidak adanya dukungan dari Direktur RSUD. Sehingga saat ini pelaksanaan PKRS di RSUD Tarakan jauh dari yang diharapkan. Pemantauan yang selama ini belum pernah dilakukan terhadap pelaksanaan PKRS di RSUD Tarakan, belum pernah ditindak lanjuti baik oleh manajemen RS. Departemen Kesehatan maupun Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Sehingga bisa dianalisis bahwa kinerja PKRS RSUD Tarakan masih sangat rendah.
Disarankan untuk RSUD Tarakan adalah
Sebaiknya SDM tenaga PKRS harus lebih ditingkatkan rnelalui Pendidikan dan Pelatihan. Dana dan Sarana disediakan khusus untuk PKRS. Pengarsipan di Sub Bag Pemasaran Sosial dan Informasi seharusnya dikelola dengan baik, sehingga mudah untuk mendapatkannya. Sebaiknya ada Berita Acara penyerahan tugas dari Kepala Sub Bag yang lama ke Kepala Sub Bag Pemasaran yang baru. Perencanaan yang baik untuk kegiatan PKRS. Pengorganisasian harus dilakukan secara baik seperti yang telah ditetapan di SK tentang PKRS dan ditindak lanjuti serta adanya dukungan yang penuh dari Direktur RSUD Tarakan. Yang terpenting PKRS harus benar-benar dilaksanakan oleh Sub Bag Pemasaran Sosial dan Informasi dan didukung oleh unit-unit yang ada di RSUD Tarakan. PKRS di RSUD Tarakan . Dalam pelaksanaannya, PKRS sebaiknya mendapat dukungan dari pihak pengelola program yaitu Departemen Kesehatan khususnya Ditjen Yanmed, Pusat Promosi Kesehatan dan Dinas Kesehatan Propinsi untuk selalu memberikan pembinaan dan dukungan baik berupa sarana atau media serta melibatkan secara aktif panitia PKRS dalam setiap proses pengembangan program PKRS serta dilakukan pemantauan secara kontinyu. Menindak lanjuti legalitas pelaksanaan PKRS sebagai komponen akreditasi rumah sakit. Sehingga akan didapatkan kinerja PKRS yang baik dan profesional serta dirasakan manfaatnya oleh RSUD Tarakan.
Daftar Bacaan : 30 (1964-2003)

Analysis of the Implementation of Health Promotion in Hospital at Tarakan Jakarta General Hospital in 2004Health promotion is an effort to empower community to maintain, enhance, and protect themselves and their environment. The strong point of health promotion program is healthy and clean life behavior in which one of its arrangements is the arrangement of health institution that called health promotion in hospital. The goal of health promotion in hospital is to increase the knowledge of patients and their family about the disease they have and the things should be done to help the healing and to avoid suffering the same disease. If it is conducted well, it can be a good input to improve health care quality and image.
Tarakan Jakarta General Hospital is one of non-teaching type B hospitals that had published the decree of health promotion in hospital number 301SIfIRST12000 in term of the determination of Sub-division of Information and Social Marketing as manager and coordinator of health promotion in hospital program. However, practically it was not done well.
The aim of study was to gain the information about performance of health promotion in hospital at Tarakan Jakarta General Hospital in the year 2004.
The research design was qualitative using in-depth interview method, focus group discussion, and secondary data analysis. Informants of the study consisted of managers, staffs, and patients in the Tarakan Jakarta General Hospital.
The study showed that the quantity of human resources was inadequate, quality of human resources was improper, and the fund for health promotion in hospital was not allocated particularly. There was no planning for health promotion in hospital at all. Although the decree of health promotion in hospital was available but it was not followed up, and there was no encouragement from director of hospital. The implementation of health promotion in hospital was still far than expected. So far, the hospital management, Ministry of Health, as well as DKI Jakarta Health Office had not followed up the monitoring of implementation of health promotion in hospital. It showed that the performance of health promotion in hospital was poor.
It was recommended for Tarakan Jakarta General Hospital in order to increase quality of its human resources through education and training. The fund should be allocated for such program. The archive system should be managed well in Sub-division of Information and Social Marketing. The announcement letter of job submission from the previous head of Sub-division of Information and Social Marketing toward the new one should be available. The better planning for health promotion in hospital should be provided. The decree of health promotion in hospital should be followed up and encouraged by the hospital director. The health promotion in hospital also should be encouraged by the Ministry of Health particularly Directorate of Medical Care, Center for Health Promotion, and the Province Health Mice by giving facility or media and involving health promotion in hospital committee in every health promotion development process and monitoring continuously. The legality of implementation of health promotion in hospital should be followed up as a hospital accreditation component. So the performance of health promotion in hospital becomes professional and gives benefit to the hospital itself.
References: 30 (1964-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Istiqomah Puteri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran utilisasi rawat inap peserta JKN di RS Tipe B Wilayah Kota Tangerang yaitu empat rumah sakit pada bulan Oktober hingga Desember 2014. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional melalui pendekatan kuantitatif serta didukung informasi kualitatif dari narasumber pada pembahasan. Hasil dari penelitian didapatkan utilisasi rawat inap yang berbeda khususnya di RS X, yaitu pada umur, kasus diagnosis penyakit dengan biaya klaim terbesar dibandingkan RS lainnya. Selain itu, keempat RS memiliki perbedaan pada lama hari rawat peserta JKN. Hal ini dapat disebabkan dari fasilitas, manajemen dan perilaku rumah sakit, sehingga diperlukan monitoring dari BPJS Kesehatan.

ABSTRACT
This study aims to describe the utilization of inpatient of Universal Health Coverage (JKN) participant in four hospitals type B of Tangerang City Area in Period from October to December 2014. This study using cross sectional design through quantitative approach that also supported by the qualitative information from sources. From the result it can be seen the different utilization inpatient especially in X Hospital, such as age, disease diagnosis cases with the biggest claim cost compare to other hospitals. In addition, those four hospitals have a difference in the length of stay of inpatient of Universal Health Coverage (JKN) participant. It can be caused by the facilities, management and hospital behavior so that the monitoring of BPJS Kesehatan is necessary.
"
2015
S59236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>