Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahjosumidjo
Jakarta: Ghalia indonesia, 1987
658.409 2 Wah k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahjosumidjo
Jakarta: Ghalia indonesia, 1987
658.409 2 WAH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarwan Danim
Jakarta: Rineka Cipta, 2004
658.409 2 SUD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yesi Febriani
"Sebagai organisasi pelayanan publik, Kementerian Pemuda dan Olahraga belum efektif dalam melaksanakan proses pembelajaran organisasi khususnya dalam pengelolaan anggaran dan keuangan. Berdasarkan pengamatan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kemenpora yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kurun waktu tahun 2005 sampai dengan tahun 2012, ditemukan cukup banyak permasalahan yang sama dan berulang dalam pengelolaan anggaran dan keuangan dalam kurun waktu tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transaksional dan motivasi terhadap pembelajaran organisasi dengan studi kasus pada pengelolaan anggaran dan keuangan di Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif yang menjelaskan hubungan kausal antar variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini memakai kuesioner sebagai instrumennya. Dari 182 kuesioner yang disebar, sebanyak130 kuesioner kembali atau dengan tingkat pengembalian 71,4%. Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transaksional yang terdiri atas contingent reward, management by exception-active, dan management by exception-passive berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi secara parsial maupun simultan, kepemimpinan transaksional yang terdiri atas contingent reward, management by exception-active, dan management by exception-passive berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran organisasi secara parsial maupun simultan, motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran organisasi, dan kepemimpinan transaksional dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap pembelajaran organisasi. Berdasarkan hasil analsis jalur, ditemukan pengaruh secara langsung dan tidak langsung dalam hubungan kepemimpinan transaksional dengan pembelajaran organisasi.
Saran bagi Kemenpora adalah lebih mengintensifkan implementasi pendekatan kepemimpinan transaksional, terutama dimensi contingent reward, dibarengi pemberian motivasi secara aktif untuk meningkatkan pembelajaran organisasi dalam pengelolaan anggaran dan keuangan.

As a public service organization, Ministry of Sport and Youth Affair haven't implemented the organization learning process effectively particularly in budget and finance management. Based on the observation of Ministry of Sport and Youth Affair Audit Reports published by State Audit Board in the period of 2005 until 2012 show that Ministry of Sport and Youth Affair have several problems related to budget and finance management recurred every year.
The objective of this study is to analyze the influence of transactional leadership and motivation to organization learning focusing on budget and finance management in Indonesia Ministry of Sport and Youth Affair as study case. This study is explanatory research and applies quantitative approach that explains causal relationship among research variables through hypothesis testing. This study uses questionnaire as its tool. Among the 182 questionnaires are distributed, 130 were returned back, or in other words, approximately 71,4% of the total amount of the distributed ones. The hypotheses in this study are tested through Path Analysis.
The results of the study show that transactional leadership, which is consist of contingent reward, management by exception-active, and management by exception-passive, have positive impact on motivation significantly in partial or simultaneous way, transactional leadership, which is consist of contingent reward, management by exception-active, and management by exception-passive, have positive impact on organization learning significantly in partial or simultaneous way, motivation have positive impact on organization learning significantly, and transactional leadership and motivation have positive impact on organization learning simultaneously and significantly. Based on path analysis, there are direct and indirect impact to relationship between transactional leadership and organization learning.
According to the result of this study, Ministry of Sport and Youth Affair should apply better implementation of transactional leadership, mainly on contingent reward aspect, and also practice more exertion to increase motivation in order to improve organization learning of budget and finance management.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Iswar Ramadhan
"Tulisan ini akan mendeskripsikan bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan iklim komunikasi terhadap motivasi kerja pegawai di Kabupaten Bantaeng pasca berlakunya otonomi daerah di bawah kepemimpinan Nurdin Abdullah periode 2008-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi dengan menggunakan desain Explanatory Sequential Mixed Methods. Hasil penelitian menunjukkan adanya kontribusi yang dihasilkan oleh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja walaupun hasilnya tidak begitu signifikan sebesar 6,2 , begitu juga dengan iklim komunikasi berkontribusi terhadap motivasi kerja dengan tingkat pengaruh sebesar 24,5 . Gaya kepemimpinan dan iklim komunikasi secara bersama-sama berkontribusi terhadap motivasi dengan tingkat pengaruh sebesar 24,5 . Gaya kepemimpinan yang diterapkan Nurdin Abdullah adalah gaya pastisipasi. Iklim Komunikasi yang terbangun juga positif, hal ini ditunjukkan dengan mengedepankan nuansa kebersamaan dan saling terbuka dalam organisasi, serta mendukung adanya nuansa demokratis.

This thesis will describe how the effects of leadership style and communication climate on the work motivation of employees in Bantaeng Regency after the enactment of regional autonomy under the leadership of Nurdin Abdullah in the period 2008 2018. The method used in this study is a combination research method by using design of Explanatory Sequential Mixed Methods. Results showed that there is a contribution of leadership style on work motivation although the result is not so significant at 6.2 , as well as communication climate contributes to work motivation with influence level of 24.5 . Leadership style and communication climate are jointly contribute to the motivation with influence level of 24.5 . Leadership style applied by Nurdin Abdullah is a style of participation. Communication Climate awakened is also positive, as shown by promoting the feel of togetherness and open with each other within the organization, as well as supporting their democratic nuances.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Triyatno
"Misi Mencerdaskan kehidupan bangsa dan misi sebagai wahana belajar kepemimpinan bagi anak-anak muda terbaik Indonesia agar tak semata memiliki kompetensi kelas dunia, tetapi juga pemahaman akar rumput membawa perspektif baru bagi kaderisasi anak muda di Indonesia telah membawa Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) mengirimkan Pengajar Muda (PM) ke 17 Kabupaten terpencil. PM dan GIM menjadi fenomena menarik bagi gerakan anak muda Indonesia. Jadi, penelitian ini mencoba membahas pola kepemimpinan apa yang terbentuk selama pengiriman PM dan mencoba menelisik lebih jauh pola GIM dalam kerangka civil society dan Gerakan Sosial Baru. Penelitian ini mengggunakan metode kualitatif dengan mengambil informan para PM aktif dan alumni. Data didapatkan dengan metode wawancara mendalam.
Hasil penelitian didapat bahwa pola kepemimpinan akar rumput PM menjadi terbentuk dalam pola penempatan di daerah terpencil. Dari sini membuka wawasan mereka mengenai luas dan beragamnya Indonesia, sementara bagi daerah penepatan merasa senang dikirim anak muda untuk mengajar di daerahnya. PM menjadi aktor di lapangan dalam proses penguatan civil society di Indonesia yang memiliki shared value mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengatasi masalah kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil. Hal ini sejalan dengan pemikiran Larry Diamond. Proses pengiriman PM ke daerah memberi gambaran Gerakan Sosial Baru di Indonesia bahwa organisasi non pemerintah melakukan GIM tanpa harus menghilangkan peran institusi negara, bahkan mengajak bekerja sama menjadi jembatan bersama pihak swasta untuk memajukan pendidikan Indonesia dalam rangka mencerdaskan segenap tumpah darah Indonesia. Hal ini sesuai dengan empat aspek Gerakan Sosial Baru: pertama, adanya kesamaan keyakinan (shared beliefs) dan solidaritas; kedua, adanya jaringan kerja dan interaksi informal; ketiga, aksi kolektif atas issu-issu konfliktual; keempat, aksi yang menunjukkan ruang yang luas di luar institusionalitas dan prosedur-prosedur rutin dari kehidupan sosial.
Saran penelitian ini ada beberapa. Pertama, Bagi GIM, sekiranya pola Kepemimpinan akar rumput menjadi dimasifkan ke dalam bentuk kurikulum pembelajaran orang dewasa PM di lapangan. Kedua, Pengiriman PM menjadi wahana strategis anak muda untuk belajar kepemimpinan dan nasionalisme Indonesia karena mampu melihat Indonesia di daerah terpencil. Maka dari itu, perlu kiranya makin diperkuat jalinan jaringan antara pihak terkait agar kegiatan ini mampu tersebar lebih dari 17 Kabupaten tepencil di Indonesia. Ketiga, Teori Kepemimpinan Akar Rumput menjadi alternatif dalam proses kaderisasi kepemimpinan muda hendaknya mulai dikaji secara ilmiah dan dilaksanakan pada organisasi-organisasi kepemudaan. Kempat, terkait dengan tehnis penelitian ini. Sempitnya waktu penelitian yang diberikan berimbas pada hasil penelitian yang belum maksimal dan komprehensif. Maka dari itu hendaknya perlu dilakukan kembali kajian mendalam mengenai Kepemimpinan Akar Rumput baik secara teoritik keilmuan maupun pelaksanaan di berbagai organisasi.

Mission to educated life of the nation and the mission as a field to learn leadership for best young Indonesia so that they cannot simply have world-class competence, but also grass-roots understanding bring a new perspective to the young cadre recruitment in Indonesia make Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) sends Pengajar Muda (PM) to 17 isolated Districts. PM and GIM became the phenomenon of interest to the youth movement of Indonesia. Thus, this research attempts to address what leadership patterns formed during the delivery of the PM and try to probe further patterns of GIM in the framework of civil society and new Social Movements. This research using qualitative method by taking the informant, active and alumni PM. Data obtained with the method of in-depth interviews.
The research results obtained that the grassroots leadership of PM pattern to be formed in the pattern of placement in remote areas. From here open their insight about vast and various regions of Indonesia, while placement had the pleasure sent young people to teach in its territory. PM being a field actors in the process of strengthening civil society in Indonesia, that have shared value educated life of the nation with sending solution in lack of teacher in remote area at Indonesia. This equal to Larry Diamond theories of Civil Society. Placement PM to prefigure a new Social Movement in Indonesia that non-governmental organizations doing GIM without having to State institutions, even nullifying invites work being a bridge with private parties to advance the education of Indonesia in order to Educate all the spilled blood of Indonesia. This same with four element of New Social Movement; shared beliefs and solidarity; network an informal interaction; collective action; action that show large spaces outside of institusional and routine procedure in social live.
This research had several suggestions. First, For GIM, if Grassroots Leadership patterns to be spread into the shape of the curriculum learning adult am on the field. Second, PM placement being a strategic way to young people to study leadership and nationalism of Indonesia cause they able to see Indonesia in remote areas. Therefore, it needs to be further reinforced braided chain between the parties related to this activity are able to spread over 17 remote Regency in Indonesia. Third, the grass-roots Leadership Theory into alternatives in the process of young leadership cadre recruitment should begin studied scientifically and held on youth organizations. The province, related to technical the research. The narrowness of the given research time imposes the research results which have not been fullest and comprehensive. Therefore he should need to be done again in-depth study on Grassroots leadership either in academic or teoritik implementation in various organizations.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masandi Rachman Rosyid
"Generasi Y di Indonesia menghadapi pasar dunia kerja yang semakin kompetitif dan dituntut untuk meningkatkan kompetensi yang kerap diprediksi dari kinerja akademisnya. Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan diri terhadap kinerja akademis dengan academic self-efficacy sebagai variabel mediasi. Penelitian ini melibatkan 1063 mahasiswa Generasi Y dari berbagai perguruan tinggi terakreditasi A di seluruh Indonesia dan diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif kepemimpinan diri terhadap academic self-efficacy, pengaruh positif academic self-efficacy terhadap kinerja akademis, dan peran mediasi academic self-efficacy pada pengaruh kepemimpinan diri terhadap kinerja akademis.

Facing an immense competitive job market today, Generation Y in Indonesia are obligated to enhance their competencies which are commonly reflected through their academic performance. This research aims to analyze the effect of self leadership towards academic performance with academic self efficacy as its mediating variable in Generation Y students in Indonesia. This study analyzes 1063 students from various accredited colleges in Indonesia using Structural Equation Modeling SEM. The result shows the positive effect of self leadership towards academic self efficacy, positive effect of academic self efficacy towards academic performance, and confirmed the mediating role of academic self efficacy on the effect of self leadership towards academic performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Popi Adiyes Putra
"Untuk mencapai prestasi yang baik dibutuhkan kinerja yang baik,kinerja yang baik bersumber dari pegawai yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Sehingga berbaga iusaha untuk meningkatkan kinerja perlu terus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan spiritualitas, motivasi dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai bank syari?ah dan apakah terdapat hubungan langsung dan tidak langsung (variableantara) antara variable spiritualitas, motivasi, dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai bank syari?ah.
Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri (BSM) pusat dan Bank Muamalat pusat dengan sampel 200 responden. Metode analisis yang digunakan dengan path analisys menggunakan program AMOS5. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa nilai koefisien variabel spiritualitas, kepemimpinan dan motivasi bernilai positif, artinya tiga variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh paling besar ditentukan oleh variabel spiritualitas dengan jumlah total koefisien sebesar 0.819. Artinya variabel spiritualitas mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap peningkatan kinerja pegawai bank syariah dibanding variabel-variabel lainnya.

To get good achievement needs good work performance, it is sourced from the employee which involved in the company. There for emanyef for is to icrease the work performance need to be done intensively.This research aim stok now the relation between spirituality, motivation and leadership with employee work performance in syariah bank and alsow het her there is adirec tandin direcrt relation between variable so spirituality, motivation, and leadership to employee work performance of syari?ah bank.
The research is held in head office of Bank Syariah Mandiri (BSM) and Bank Muamalat with 200 respondent. Analysis method us edispath analysis with AMOS5 program. From result of the analysis showed that coefficient value of variable so of spirituality, leadership and motivation is positive, means the three variables significan tlyeffect to employee work performance. The biggest effect is determined by spirituality variable with to talco efficientis 0.819. Means spirituality variable has the biggest effect to the increasin gof employee work performance of syariah bank compared to other variables."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T27146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Beti Nurbaiti
"Sumberdaya manusia adalah modal yang berharga bagi suatu perusahaan atau organisasi. Jatuh bangunnya suatu perusahaan, sangat tergantung dari kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan Jaya pikir dan kreatifitas karyawannya untuk bersaing di pasar global. Agar dapat menjadi produsen yang dapat memenuhi kepuasan pelangga, mutlak bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerjanya, dimana hal tersebut dipengaruhi oleh motivasi kerja karyawannya.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penerapan gaya kepemimpinan yang signifikan pada karyawan di semua tingkat manajemen pads setiap divisi atau unit kerja Perusahaan Farmasi "I" clan Perusahaan Farmasi "Y". Teori gaya kepemimpinan yang digunakan pads penelitian ini ialah kepemimpinan situasional (situational leadership) yang dikemukakan oleh Paul Hersey dan Kennneth Blanchard, terdiri dari empat gaya kepemimpinan yakni : "telling", "selling', "participating" dan "delegating" . Penerapan masing-masing tipe gaya kepemimpinan tersebut tergantung pads tingkat kematangan karyawannya. Selain itu, tujuan selanjutnya dari penelitian ini ialah mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan diantara penerapan gaya kepemimpinan yang ada dengan motivasi kerja karyawan pada semua tingkat manajemen di setiap divisi atau unit kerja. Motivasi karyawan diteliti dengan mengacu pada teori motivasi Dua Faktor Herzberg, yang membedakan motivasi ke dalam dua faktor, yaitu Faktor ekstrinsik diantaranya meliputi prosedur perusahaan, mutu supervisi dan mutu hubungan personal; serta hider intrlnsik diantaranya meliputi prestasi, pengakuan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, dan kernungkinan untuk berkembang bagi karyawannya
Teknik pengukuran variabel yang digunakan adalah penyebaran angket atau kuesioner yang terlebih dahulu clilakukan pengujian tingkat validitas dan reliabilitasnya, didukung oleh data dari hasiI wawancara dan data dokumentasi karyawan di masing-masing perusahaan. Analisa uji validitas angket tersebut menggunakan Product Moment Correlation Pearson , sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan Split Half Method dengan bantuan program statistik SPSS 6.0 for windows.
Data penelitian yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji statistik nonparametrik, karena data yang didapat merupakan pengukuran respon kualitatif dengan nilai-nilai suatu skala ordinal, dimana masing-masing jawaban angket diberikan peringkat menurut suatu urutan tertentu.
Metoda Chi-Square digunakan untuk menguji hipotesa penelitian mengenai perbedaan penerapan gaya kepemimpinan dengan skor jawaban pada angket berkisar antara skor tertinggi (4) dan skor terendah (1); serta masing-masing jawaban secara konsisten menggambarkan tipe kepemimpinan situasional. Hipotesa penelitian mengenai hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan dianalisa dengan menggunakan uji signifikansi rank-korelasi Spearman (uji statistik-Z) dengan skor tertinggi untuk jawaban angket motivasi (7) dan skor terendah (I).
Berdasarkan hasil survai yang diperoleh terhadap karyawan yang dijadikan sampel penelitian pads masing-masing perusahaan di setiap tingkat manajemen, terdapat perbedaan penerapan gaya kepemimpinan yang signifikan, dengan gaya kepemimpinan dominan "participating". Selain itu, juga terbukti adanya hubungan yang signifikan diantara penerapan gaya kepemimpinan yang ada dengan motivasi kerja karyawan, dimana sebagian besar karyawan merasa cukup termotivasi dalam bekerja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmanul Hakim
"Belum optimalnya produktivitas kerja pegawai negeri sipil (PNS) akan berdampak pada upaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, disamping terjadinya inefisiensi sumber daya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan dan hubungan kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi dengan produktivitas kerja karyawan baik sendiri mauprm bersamaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan responden penelitian adalah karyawan Dinas Kesehatan Kab. Tabalong dengan jumlah sampel sebesar 65 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan hasil ukur berupa skor. Berdasarkan hasil penelitian diketahui tingkat produktivitas kerja karyawan di Dinas Kesehatan Kab. Tabalong berdasarkan skor yang dicapai sebesar 7l,3% dengan nilai di atas rata-rata sebesar 55,4%. Temuan penelitian menunjukkam bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi dengan produktivitas kerja baik secara mandiri maupun bersama. Hasil ini sesuai dengan model yang diduga mempunyai hubungan dengan produktivitas yakni kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi. Sesuai hasil yang ditemukan, maka agar produktivitas kerja karyawan di Dinas Kesehatan Kab. Tabalong lebih meningkat maka kepada pihak manajemen secara berjenjang perlu memperhatikan, mengelola dan memuaskan motivasi karyawannya. Di samping itu pula, perlu melakukan intervensi terhadap kepemimpinan dan iklim organisasi yang ada.

The optimum productivity that not yet reached among civil servants should be alfecting good governance effort amd national development, besides the inediciently use of resources. The objective of this study is to find out work productivity of staffs by personal or group and its relation between leadership, motivation and organizational atmosphere. This study using cross sectional method and respondents are 65 staffs in Health Office of District of Tabalong, data collecting instrument of this study is questionnaire with measurement output is score. The results of this study shows that productivity level of Health Once staffs in score has reached 7l,3% with average is 55,4%. Base on this result there is significant relationship by personal or group between leadership, motivation, and organizational atmosphere with productivity whether by partial correlation or multiple. Based on these results, to improve the productivity of staffs in Health Office, the management should be focusing on staffs motivation gradually and intervention to leadership and organizational atmosphere. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34009
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>