Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Koff, Theodore H.
Boston: Little, Brown and Company, 1982
362.6 KOF l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sa`adatul Aliyah
"Jumlah lansia yang cukup tinggi ditambah dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah membuat Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan risiko demensia yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kepercayaan lansia mengenai demensia dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perilaku pencegahan demensia pada lansia sebagai kelompok berisiko tinggi demensia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengacu pada teori Health Belief Model HBM. Pengambilan data dilakukan pada 14 orang dari kelompok lansia, keluarga, kader, serta petugas kesehatan dengan metode wawancara mendalam. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap ancaman demensia yang rendah ditambah kurangnya faktor pemicu seperti sosialisasi demensia menyebabkan perilaku kesehatan lansia lebih ditujukan untuk mencegah penyakit selain demensia, misalnya penyakit jantung, diabetes mellitus, atau hipertensi.

The number of elderly living in Sub district Kampung Melayu, Jatinegara, East Jakarta, added with their low socioeconomic status indicated that that place is at high risk of dementia's prevalence. The objective of the study is to identify elderly's perception about dementia and how it affects their preventive behavior regarding the disease based on Health Belief Model theory. This is a qualitative study using in depth interview to collect data. The data is collected from 14 informants which come from several groups elderly, family living with elderly, and health workers around the area. This study shows that elder's low perceived threats combined with the lack of cues to action such as dementia socialization affect their behavior which focus on preventing other diseases such as heart disease, diabetes mellitus, or hypertension rather than dementia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. Brodsky
Geneva: World Health Organization, 2003
362.16 KEY
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
McInnis-Dittrich, Kathleen
Boston: Pearson Prentice Hall, 2013
362.609 73 MCL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Kasfi
"Kerentaan adalah prediktor signifikan dari semua penyebab kematian pada pasien lansia yang menjalani HD. Pengetahuan mendalam terhadap faktor-faktor berhubungan dapat membuat perawat mengembangkan intervensi tepat yang lebih komprehensif untuk memperbaiki kerentaan meningkatkan kualitas hidup lansia HD. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan sindrom lansia renta (frailty) pada lansia yang menjalani HD menggunakan desain cross sectional. Data 130 responden berdasarkan total sampling, diperoleh dari unit HD di tiga rumah sakit, untuk dianalisis univariat, bivariat termasuk multivariat dengan uji regresi logisik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala dialisis adalah faktor yang paling berhubungan (p<0,001). Lansia HD dengan gejala skor DSI tinggi berisiko 8 kali untuk mengalami sindrom lansia renta dibandingkan dengan skor DSI rendah (OR=7,67 95% CI 2,50 – 23,56), setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin (p=0,019), lingkungan tempat tinggal (p=0,004), kadar Hb (p=0,048), dan MUAMC (p=0,043), serta variabel perancu kekuatan genggaman tangan, IMT, vintage (lama) HD dan penyakit. Praktik keperawatan dapat secara tepat merancang intervensi mandiri pada kerentaan lansia HD yang lebih memperhatikan gejala dialisis pasien, termasuk mempertimbangkan faktor lain yang berhubungan. Penelitian keperawatan di masa depan dapat menginvestigasi lebih mendalam gejala dialisis yang paling menonjol berhubungan dengan kerentaan lansia HD, dan mengembangkan penelitian terkait kerentaan pada kondisi penyakit kronis lansia yang lain.

Frailty is a significant predictor of all-cause mortality in patients 60+ with HD. In-depth knowledge of the related factors can enable nurses to develop appropriate, more comprehensive interventions to improve frailty and the quality of life of HD older adults. This study aims to identify factors related to frail elderly syndrome in older adults undergoing HD using a cross-sectional design. Data from 130 respondents based on the total sampling technique, obtained from HD units in three hospitals, was analyzed for univariate, bivariate, and multivariate analysis using binary logistic regression. The results showed that dialysis symptoms were the most related factor (p<0.001). HD older adults with high DSI score symptoms had eight times the risk of experiencing frail elderly syndrome compared to those with low DSI scores (OR=7.67 95% CI 2.50 – 23.56), after being controlled by the variables gender (p=0.019), living environment (p=0.004), Hb levels (p=0.048), and MUAMC (p =0.043), as well as confounding variables of hand grip strength, BMI, HD vintage and disease. Nursing practice can appropriately design independent interventions for the frail elderly syndrome of older adults with HD that enhance presume to the patient's dialysis symptoms, bringing consideration of other relevant factors. Future nursing research can investigate more deeply the most prominent dialysis symptoms related to the frail elderly syndrome of older adults with HD and develop research related to frailty in other chronic disease conditions among the older adults."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Nathania Martayoga
"Latar belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status kesehatan gigi dan mulut dengan kualitas hidup lansia. Metode Total 93 subjek dinilai status kesehatan gigi dan mulutnya menggunakan indeks DMFT dan status periodontal standart WHO, sedangkan kemampuan mastikasi menggunakan skor color changing chewing gum. Tingkat kualitas hidup dinilai menggunakan kuesioner GOHAI versi Bahasa Indonesia dan kuesioner WHO.
Hasil: Nilai mean kuesioner WHO adalah 24,3. Kesulitan menggigit dan mengunyah makanan memiliki hubungan bermakna dengan jumlah gigi asli r=0,3; r=0,3 dan kemampuan mastikasi r=-0,4; r=-0,3. DT memiliki hubungan bermakna dengan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari r=0,2. Nilai mean GOHAI adalah 51,5. Kemampuan mastikasi memiliki hubungan bermakna dengan limitasi fungsi r=0,3, aspek psikologis r=0,2, dan pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari r=0,3. Rasa sakit dan ketidaknyamanan memiliki hubungan bermakna dengan DT r=0,3 dan BOP r=-0,3.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status kesehatan gigi dan mulut terhadap kualitas hidup lansia.

Background: This study aims to examine the relationship between oral health status and quality of life of independent living elderly. Methods Total of 93 subjects oral health status was recorded using DMFT index and WHO standarts periodontal index, and masticatory performance was recorded using color changing chewing gum. Quality of life was recorded using GOHAI and WHO questionnaire.
Results: Mean scores WHO questionnaire is 24,3. Significant relationship exist between difficulty in biting and chewing food with natural teeth r 0,3 r 0,3 and masticatory performance r 0,4 r 0,3. DT was positively correlate with difficulties doing usual activities r 0,2. Mean scores GOHAI Indonesian version is 51,5. Masticatory performance was positively correlate with functional limitation r 0,3, pshycology aspects r 0,2, and effect on daily performance r 0,3. Significant relationship exists between pain and discomfort with DT r 0,3 and BOP r 0,3.
Conclusion: There is significant relationship between oral health and quality of life.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramlah
"Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pelaksanaan tugas kesehatan dan dukungan keluarga dengan pengabaian lansia di wilayah kerja Puskesmas Kassi- Kassi Makassar. Desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel secara cluster, responden berjumlah 223. Sampel penelitian yaitu keluarga dengan anggota keluarga lansia. Uji statistik yang digunakan chi square dan Regresi Logistik.
Hasil penelitian menyatakan tidak ada hubungan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan pengabaian lansia. Ada hubungan dukungan informasi, instrumental, penghargaan, dan dukungan emosi dengan pengabaian lansia. Dukungan emosi dominan berhubungan dengan pengabaian lansia.
Disimpulkan bahwa lansia membutuhkan dukungan dari keluarga, khususnya dukungan emosional sehingga dapat menghindari kejadian pengabaian lansia dalam keluarga.

The purpose of this study is to determine the correlation between implementation of health task and families? support with neglect toward elderly in working area of Kassi-Kassi Public Health Center Makassar. This study used descriptive correlation design with cross sectional approach, the sample of 223 was recruited using cluster. The samples were elderly and their family member. Data was analyzed using Chi-square and logistic regression.
The result showed that there was no significant correlation between implementation of health task with neglect toward elderly. However, there was correlation between informational, acknowledgement, and emotional support with neglect toward elderly. Hence, the emotional support has the highest correlation with neglect toward elderly.
In conclusion, elderly people need family?s support, especially emotional support that can prevent them from neglect.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Waode Hanifah Istiqomah
"Skripsi ini membahas hubungan antara strukur keluarga tanshin setai dan kerenggangan hubungan manusia dengan fenomena kodokushi pada lansia dalam masyarakat Jepang kontemporer. Melalui enam studi kasus kodokushi yang terjadi pada lansia di 23-ku Tokyo, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana struktur keluarga tanshin setai mempengaruhi terjadinya kodokushi pada lansia Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metodologi case study.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur keluarga tanshin setai merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi terjadinya kodokushi pada lansia Jepang. Selanjutnya, kerenggangan hubungan yang dialami oleh lansia dalam struktur keluarga ini turut mempengaruhi terjadinya kodokushi.

The focus of this study is the relation between one single person household and lack of human relationship with the occurance of kodokushi (dying alone) among the elderly in contemporary Japanese society. Regarding to the six case study of the kodokushi among the elderly in 23-ku of Tokyo, the purpose of this research is to understand how one single person household influence kodokushi (dying alone) among the Japanese elderly.
This research's result shows that one single person household is a significant factor influencing the occurance of kodokushi among the Japanese elderly. Moreover, the lack of human relationship also influence the occurence kodokushi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43005
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reyna Sielvanie
"Peristiwa jatuh pada lansia berdampak pada kondisi fisik lansia. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah risiko jatuh. Risiko jatuh dan keseimbangan lansia dalam penelitian ini menggunakan pengukuran Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) Berg Balance Scale (BBS). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah program latihan keseimbangan dengan metode Otago Exercise Program (OEP).
Hasil dari latihan selama enam kali dibuktikan dengan hasil MFS sebelum latihan skornya 65 dan setelah latihan 45. Pengukuran TUG sebelum latihan 35 detik, sementara itu setelah latihan 26 detik. Keseimbangan lansia sebelum latihan skornya adalah 19, sedangkan setelah latih terjadi peningkatan signifikan dengan skor 29. Latihan keseimbangan menggunakan metode Otago Exercise Program terbukti mampu untuk mengurangi risiko jatuh, meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, dan gaya berjalan lansia.

Falling events in the elderly have an impact on the physical condition of the elderly. The writing of this scientific paper aims to describe nursing expectations in the elderly with the problem of falling risk. The risk of falling and elderly balance in this study uses the Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) and Berg Balance Scale (BBS) measurements. One nursing intervention that can be done is a balance training program using the Otago Exercise Program (OEP) method.
The results of the six-time workout are proven by the MFS results before the practice score is 65 and after the practice 45. TUG measurement before exercise 35 seconds, meanwhile after training 26 seconds. The elderlys balance before the practice score is 19, whereas after training there is a significant increase with a score of 29. Balance exercises using the Otago Exercise Program method have proven able to reduce the risk of falls, increasing balance, muscle strength, and the gait of the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Monika
"Panti Sosial Tresna Werdha merupakan salah satu tempat yang ditujukan bagi lansia yang terlantar, agar lansia tetap dapat memaksimalkan dan menjalani masa tuanya dengan sukses. Dukungan dan partisipasi sosial dianggap menjadi sumber yang dapat memaksimalkan masa adaptasi lansia di Panti Sosial tresna Werdha Salah satu indikator lansia sukses menjalani masa tuanya adalah dengan kepuasan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial (sumber dan bentuk) dan partisipasi sosial (frekuensi dan kebermaknaan) dengan kepuasan hidup. Penelitin ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 83 responden yang berada di panti sosial tresna werdha wilayah D.I Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara hubungan dengan kepuasan hidup adalah sumber dukungan sosial (p = 0,0001), bentuk dukungan sosial (p= 0,0001), frekuensi partisipasi sosial (p= 0,049), dan kebermaknaan sosial (p=0,029). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan hidup adalah jenis kelamin. Penelitian ini merekomendsikan kepada panti sosial tresna werdha untuk menigkatkan pelayanan perawatan lansia, dukungan teman dan petugas keperawatan sebagai pengganti dukungan keluarga, dan memfasilitasi partisipasi sosial lansia sesuai dengan kebutuhan dan minat lansia sehingga membantu lansia mencapai kepuasan hidup yang maksimal.

Panti Sosial Tresna Werdha is a place meant for neglected elderly to maximize their live and successful aging. Social support and social participation is considred to be the source to maximize the adaptation in Panti Sosial Tresna Werdha. One of indicator of elderly success in aging is life satisfaction. This study aimed to determine the relationship between social support (source and form) and social participation (frequency and meaning) and life satisfaction. The research was conducted using cross sectional design with 83 sampel from elderly in all Panti Social Tresna Werdha in D.I Yogyakarta.
This study showed a significant relationship between life satisfaction with source of social support (p = 0.0001), form of social suppot (0,0001), frequency social participation (p= 0,049), and meaning of social participation (p=0,029). Gender showed to be dominan variable had significant realationship with life satisfaction. This research recommends to panti sosial tresna werdha to improving nursing care service, social support from freinds and officer as a substitute family support, and facilitate social participation of elderly according with the needs and interests of the elderly so can assist the elderly for achive maximal life satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>