Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141765 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Candrayani
"Penelitian mengenai Koordinator Korelatif Bahasa Indonesia. Tujuannya adalah mempelajari perilaku koor_dinator korelatif bahasa Indonesia dari sudut sintaktis dan semantik.Pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan kalimat-kalimat yang mengandung koordinator korelatif bahasa Indonesia baik dan bahasa tulis media massa, tulisan-tulisan ilmiah, maupun hasil intuisi penulis. Kemudian dilakukan pengklasifikasian data, dan data-data tersebut dianalisis. Hasilnya diperoleh seperangkat kaidah mengenai perilaku sintaktis dan semantis koordinator korelatif bahasa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S10789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdussomad
"Seperti yang dinyatakan di awal tulisan ini, skripsi ini dimaksudkan untuk mendapatkan alat pemokokan dalam bahasa Indonesia, yakni alat yang menyebabkan salah satu konstituen kalimat menjadi pokok kalimat (Verhaar, 1977: 74). Adapun yang dimaksud dengan pokok itu sendiri adalah bagian kalimat yang mengandung informasi maklum atau informasi yang diharapkan sudah diketahui pendengar, yang menandai apa yang dikatakan oleh penbicara; sementara yang dimaksud dengan sebutan adalah bagian kalimat yang mengandung informasi majhul, yang menandai apa yang dikatakan tentang pokok tadi. Pengertian pokok dan sebutan tersebut perlu dibedakan dari pengertian subyek dan predikat, karena ada beberapa orang yang mempergunakan istilah pokok dan sebutan untuk pengertian subyek dan predikat (Sasrasoeganda, 19(?): 7-8, dan Nur, BM, dkk. 1974: 93; dan 1975: 104). Dalam hal ini, bila pokok dan sebutan berhubungan dengan tataran kalimat, maka subyek dan _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S10793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Jaya Raya
"Skripsi ini merupakan hasil penelitian kesusastraan atas novel-novel Iwan Simatupang. Dalam penelitian ini karya sastra dipandang sebagai struktur komunikasi. Sesuai dengan teori Estetika Resepsi, dalam hal ini pembaca sastra menduduki posisi yang memegang peranan penting dalam pemberian makna atas karya sastra. Makna yang ditentukan pembaca dapat berubah-ubah, tergantung kelompok social (individu) dan zamannya. Dinamika pemaknaan ini menandai relativitas kedudukan suatu karya sastra di tengah pembacanya. Hal yang sama terjadi pada novel-novel Iwan Simatupang. Melalui penelitian ini diperoleh suatu periodisasi tanggapan pembaca atas karya Iwan dalam kurun waktu dua dasawarsa (1968-1988) Periode I berisi tanggapan yang bersifat menolak dan mengecam; periode II mulai memperlihatkan bentuk apresiasi yang positif atas karya Iwan; dan periode III berisikan percampuran antara kedua jenis apresiasi sebelumnya. Secara formal dapat disebutkan bahwa periode I berlangsung dari tahun 1968-1974; periode II tahun 1975-1977; periode III tahun 1978-1988. Sebagai hasil penelitian ini disimpulkan bahwa novel-novel Iwan mulai dapat diterima secara positif mulai tahun 1975, atau mulai periode II. Pemaknaan oleh pembaca mulai lebih matang sejak itu, yang berlangsung hingga tahun 1988, meskipun tidak semua tanggapan bersifat positif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tema setiap cependalam Bintang-Bintang dan Harmoni untuk selanjutnya dikelompokkan menurut temanya melalui penelitian ini penulis berharap dapat melihat sejauh mana kekuatan kedua puluh cerpen Ras Siregar dalam kedua kumpulan cerpen tersebut dalam memandang permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat...

"
1996
S11006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep S. Sambodja, 1967-
"Penelitian ini ditujukan untuk menginterpretasikan sajak-sajak Goenawan Mohamad. Para kritikus dan pengamat sastra yang telah menganalisis, menginterpretasi, yang berarti pula melakukan konkretisasi sajak-sajak Goenawan Mohamad, memperkaya penulis dalam melakukan penelitian Asumsi yang mendominasi wacana sajak-sajak Goenawan Mohamad adalah adanya keterpengaruhan warna budaya Jawa dan filsafat eksistensialisme dalam karya-karyanya. Untuk memfokuskan persoalan tersebut, penulis mengklasifikasikan kedua pengaruh tersebut ke dalam bab-bab tersendiri. Dengan demikian, niat penulis untuk membuktikan keterpengaruhan - sekaligus memperdalam pengkajian tersebut - dapat dideskripsikan dengan gamblang. Dalam sajak-sajak Goenawan Mohamad yang mengandung warna budaya Jawa, jelas terilhami oleh cerita-cerita dan mitologi Jawa Kuno.
Ada dua cara Goenawan Mohamad mengaktualisasikan unsur budaya Jawa itu. Pertama, cerita dan mitologi Jawa itu dijadikan pautan (cantelan) saja, sementara isi sajak sepenuhnya merupakan pikiran dan perasaan Goenawan Mohamad sendiri. Kedua, Goenawan Mohamad hanya mentransformasikan cerita dan mitologi Jawa yang berbentuk prosa (babad) dan tembang ke dalam bentuk sajak. Dalam sajak-sajak Goenawan Mohamad yang mengandung pemikiran atau filsafat eksistensialisme, terlihat bahwa sebagai penyair, Goenawan Mohamad pun berusaha menjawab permasalahan kehidupan, mulai soal hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, alam, hingga hubungannya dengan diri sendiri (mempersoalkan nasib). Dapat dikatakan, konsep sajak-sajak Goenawan Mohamad yang mengandung pemikiran eksistensialisme memiliki persamaan persepsi dengan konsep eksistensialisme yang diperkenalkan oleh sebagian eksistensialis, seperti Soren Kierkegaard, Martin Heidegger, dan A. Berdyaev."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S10806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dien Rovita
"ABSTRAK
Penelitian mengenai verba resiprokal dalam bahasa Indonesia yang dikaji secara sintaktis dan semantis. Tujuannya adalah untuk menentukan tipe-tipe verba resiprokal dan kaidah-kaidah pembentukan tipe-tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan leksikal. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan hubungan antara verba resiprokal dengan fungsi-fungsi lain dalam kalimat berdasarkan analisis fungsi sintaktis dan menentukan hubungan antara verba resiprokal, sebagai predikator, dengan argumen-argumen yang terdapat dalam proposisi berdasarkan analisis fungsi semantis, serta menentukan tipe-tipe semantis verba resiprokal. Penelitian ini menggunakan tulisan berbentuk narasi yang diambil empat buah novel yaitu Burung-burung Manyar, Raumanen, Hati yang Damai, dan Balada si Roy: Blue Ransel, dan tulisan berbentuk eksposisi yang diambil dari majalah Tiras edisi bulan Februari sampai dengan September 1995. Setelah data terkumpul diadakan pengelompokan terhadap verba resiprokal berdasakan tipe-tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan leksikal. Terakhir diadakan analisis berdasarkan fungsi sintaktis dan fungsi semantis. Hasil yang diperoleh terdapat dua puluh delapan tipe verba resiprokal, yang dibedakan menjadi delapan tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan dua puluh tipe verba resiprokal berpenanda leksikal. Selain itu diperoleh fungsi-fungsi sintaktis, peran-peran semantis, dan tipe-tipe semantis verba resiprokal.

"
1996
S11263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudji Isdriani
"ABSTRAK
Setelah mengadakan analisa lakon. Edan, dari segi struktur maupun tekstur, maka saya dapat menarik beberapa kesimpulan se_bagai berikut: 1. Lakon Edan sebagai naskah lakon Indonesia modern (pemenang sayembara penulisan naskah lakon Dewan. Kesenian Jakarta tahun 1976) dapat didekati melalui struktur dan tekstur. 2. Fakta-fakta struktur terutama alur dan penokohan di_sajikan secara inkonvensional (tidak berdasarkan kaidah-kaidah yang mapan). 3. Berdasarkan kenyataan nomor 2 maka jika lakon Edan ha_nya dilihat dari aspek strukturnya saja agak sulit di_pahami. 4. Fakta-fakta aspek tekstur melengkapi lakon Edan sehingga menjadikan lakon itu menarik publik dan sebagai pra lakon dapat dipentaskan. 5. Dengan demikian, tekstur mempunyai arti yang panting sebagai salah satu aspek lakon modern. Tanpa adanya aspek tekstur maka lakon itu hanya menarik untuk dibaca tetapi tidak untuk dipentaskan. 6. Secara keseluruhan lakon Edan digolongkan lakon absurd_

"
1984
S11165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Esrom
"Skripsi ini membahas tentang karya dan kehidupan Soeman Hs. Memahami kehidupan pengarang Soeman Hs, yang telah menghasilkan beberapa novel, sate buku kumpulan cerpen, dan beberapa sajak, ternyata lebih terfokus pada bidang pendidikan. Kesibukan di bidang ini, menjadi kesibukan utama dirinya sampai di usia lanjut.
Hal ini bukan berarti ia tidak disinggung oleh para kritikus. Berbagai pendapat dilontarkan tentang karyanya. Ada yang menyebutnya jenis cerita detektif, sebagian menyebutnya karya yang dipengaruhi unsur-unsur cerita detektif. Mengenai kedudukannya di sejarah kesusastraan Indonesia, ada yang menggolongkannya angkatan Balai Pustaka, ada yang Pujangga Baru.
Masih terdapat kerancuan untuk memahami Soeman Hs dan karyanya. Oleh karena itu, dibutuhan suatu pengkajian yang mem_beri semacam pemahaman umum bagaimana kehidupan Soeman Hs, apa pendapat kritikus tentang dirinya, bagaimana gambaran utama karya-karyanya, dan kaitannya dengan karya sezamannya. Inilah fokus utama skripsi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S10744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdi
"Isma Sawitri adalah seorang penyair wanita Indonesia yang mampu bertahan selama lebih dari tiga puluh tahun dalam mencipta sajak. Sajak-sajaknya tersebar dalam berbagai media masa sejak tahun 1959. Sebagai seorang penyair, ia memiliki kekhasan yang menarik dalam memilih tema dan mengungkapkannya dalam sajak-sajaknya. Berdasarkan hal di atas timbul beberapa masalah, diantaranya adalah 1) sajak-sajak apa saja yang telah diciptakan oleh Isma Sawitri, dan dalam media massa apa sajak-sajak tersebut dipublikasikan, 2) bagaimana penyair wanita ini mengungkapkan gagasannya dalam sajak-sajaknya, dan 3) tema apa saja yang menarik perhatiannya. Berangkat dari permasalahan di atas, skripsi ini bertujuan untuk pertama, mendata dan mengumpulkan sajak-sajak Isma Sawitri yang dipublikasikan sejak tahun 1959 sampai dengan tahun 1991; kedua, menganalisis cara penyairwanita ini mengungkapkan gagasannya dalam sajak-sajaknya, dan ketiga, tema apa saja yang menarik perhatian penyair wanita ini. Sesuai dengan tujuan, skripsi ini menggunakan teori Stilistika sebagai dasar teori. Metode pendekatan yang dipakai adalah metode pendekatan intrinsik dan ekstrinsik, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi dan analisis. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 1) Isma Sawitri cenderung memilih kata sehari-hari dalam sajak-sajaknya, 2) majas yang sering dipakainya adalah majas metafora dan personifikasi, 3) citraan penglihatan dan pendengaran paling banyak terdapat dalam sajak-sajaknya, 4) saran retorika yang sering dipergunakan oleh Isma Sawitri adalah paralelisme, 5) penyair ini sering memanfaatkan rima untuk menambahkan keindahan atau kemerudan sajak-sajaknya, dan 6) tema yang paling sering diangkat oleh Isma Saitri adalah tema sosial dan politik di antara tema tentang tanah air, tema tentang alam, dan tema religius."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhe Mila Herdiyanti
"Skripsi ini membahas perbandingan unsur-unsur intrinsik mencakup alur, latar, penokohan, dan tema, dalam novel Hari-Hari di Rainnesthood dan Cewek Paling Badung di Sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan kemiripan dan perbedaan yang terdapat dalam novel Hari-Hari di Rainnesthood dan Cewek Paling Badung di Sekolah. Selain itu, dalam skripsi ini juga akan dijelaskan apakah novel Hari-Hari di Rainnesthood terpengaruh novel Cewek Paling Badung di Sekolah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik dengan perbandingan sebagai metodenya.
Berdasarkan analisis, diperoleh kesimpulan bahwa Izzati dalam membuat novel Hari-Hari di Rainnesthood terpengaruh novel Cewek Paling Badung di Sekolah karya Enid Blyton, terlihat dari banyaknya kemiripan dari kesemua unsur-unsurnya. Namun, dari perbedaan yang terjadi terlihat bahwa Izzati juga memberikan ide kreatifnya sehingga terdapat inovasi-inovasi dalam cerita Hari-Hari di Rainnesthood.
The research of this thesis about comparation of the intrinsict element, plot, setting, character in a story, and theme, from both novels, Hari-Hari di Rainnesthood and Cewek Paling Badung di Sekolah.
The purpose of research are how to indicate resemble and differences of Hari-Hari di Rainnesthood and Cewek Paling Badung di Sekolah. Beside that, this thesis will explain about influences of Hari-Hari di Rainnesthood and Cewek Paling Badung di Sekolah as well. The research approach that will be used in this study is intrinsict approach anf comparation method.
From all analysis, it has concluded that when Izzati write novel Hari-Hari di Rainnesthood, she was influenced by Cewek Paling Badung di Sekolah novel by Enid Blyton. The indicator on it, is from the resemble of all the intinsict element. In the other hand, from the differences there are show that Izzati also brought the creative ideas when she wrote Hari-Hari di Rainnesthood which gave more innovation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>