Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121908 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Kartika
"ABSTRAK
Pada hakekatnya, bahasa adalah salah satu unsur kebudayaan yang sifatnya universal, yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini. Setiap manusia mutlak memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Seperti dikatakan oleh Nababan (1991: 48), tanpa komunikasi tidak ada masyarakat. Masyarakat, yang merupakan sistem sosial bagi manusia, bergantung pada komunikasi kebahasaan. Tanpa bahasa, sistem kemasyarakatan manusia akan mustahil ada, dan kemanusiaan pun akan lenyap,sosial di antara penggunanya. Seorang pengguna bahasa wajib mengetahui hal ini; ia harus tahu bagaimana cara menggunakan bahasa, sehingga pesan yang ingin ia sampaikan dapat tersampaikan dengan sempurna, dan hubungan antara dirinya dengan sesamanya pun tetap terpelihara dengan baik. Chomsky, seorang tokoh linguistik yang berangkat dari filsafat ilmu rasionalisme, menyusun sebuah teori linguistik yang diharapkannya dapat mencapai suatu generalisasi mengenai bahasa yang sangat umum dan menyeluruh. la kemudian melahirkan istilah competence yang mengacu kepada kemampuan manusia untuk menghasilkan rangkaian-rangkaian kalimat yang tidak terbatas berdasarkan sejumlah aturan yang terbatas, dan performance yang mengacu kepada penampilan kemampuan berbahasa manusia di dalam situasi yang konkret (Chomsky, 1965).

"
1996
S14249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Ika Shinta
"Dalam hidup bermasyarakat, manusia berkomunikasi melalui Bahasa yang berfungsi sebagai alat pergaulan dan perhubungan sesama manusia Perbedaan kelas sosial yang ada di masyarakat menyebabkan timbulnya perbedaan cara berkomunikasi karena masing-masing individu memiliki harga diri yang harus dijaga Jack dan Rose, dua tokoh utama film drama Titanic, berasal dari kelas sosial yang berbeda Hubungan mereka yang awalnya perkenalan biasa meningkat menjadi hubungan pertemanan, dan kemudian kekasih. Pada awal hubungan, Rose lebih sering merasa superior karena status sosialnya yang lebih tinggi dari Jack, demikian juga Jack yang merasa inferior. Dari perasaan tersebut, mereka merasa harus saling menjaga harga diri dalam hal ini disebut muka mereka dalam berkomunikasi.
Tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui penggunaan strategi Tindak Ujar Pengancam Muka (Face Threatening Act) oleh Jack dan Rose dan bagaimana perkembangan frekuensi penggunaan strategi tersebut sejalan dengan perkembangan hubungan mereka- Penelitian ini menggunakan Teori Tindak Ujar Pengancam Muka (Face Threatening Act Theory) aleh Brown and Levinson (1978).
Setelah dilakukan analisis terhadap 40 data yang berupa potongan dialog antara kedua tokoh, diketahui bahwa terjadi perubahan frekuensi penggunaan strategi Tindak Ujar- Pengancam Muka oleh kedua tokoh yang disebabkan oleh semakin pudarnya rasa superior dan inferior di antara mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S13941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Ardiani
"Pada setiap peristiwa komunikasi, penyerta komuni_kasi yang rasional selalu berusaha untuk menjaga diri dari kemungkinan kehilangan muka/harga diri. Untuk menjaga kemungkinan kehilangan muka, pada saat-saat tertentu penyerta korunikasi akan inenggunakan strategi yang dapat memperkecil kemungkinan kehilangan muka tersebut. Strategi yang dibahas dalam skripsi ini adalah strategi ujaran pengancam muka dengan pelunakan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah memerikan tipe tipe ujaran yang bagaimana yang dikeluarkan oleh penu_tur sehubungan dengan tujuan yang hendak dicapainya, dan apa usahanya untuk memperkecil kemungkinan kehi_langan muka, serta maksim-maksim apa raja dari prinsip kerja sama Grice yang dilanggarnya. Dari hasil analisis diternikan bahwa ujaran pengancam muka dengan pelunakan dilakukan atas dasar per-timbangan kesopanan, dan dilakukan bukan semata-mata untuk menyampaikan informasi kepada lawan bicara, mela_inkan juga untuk menjaga hubungan sosial di antara penyerta komunikasi."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S14231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Ifkar
"Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah apakah perubahan hubungan sosial antara tokoh Fibbs dan Wills dalam drama Trouble in the Works dapat ditelaah melalui Tindak Ujaran Pengancam Muka (Face Threatening Acts), khususnya yang digunakan oleh Wills. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan statistika, yaitu pendekatan yang didasari atas intuisi terhadap teks yang akan dianalisis, kemudian dikumpulkan data-data kongkret yang mendukung intuisi tersebut. Tujuan skripsi ini adalah membuktikan asumsi (intuisi) penulis bahwa perubahan hubungan sosial antara tokoh Fibbs dan Wills dalam drama Trouble in the Works tersebut dapat ditelaah melalui Ujaran-ujaran Pengancam Muka (FTA) yang digunakan oleh Wills. Teori yang digunakan adalah Analisis Wacana, Teori Tindak Ujaran, Prinsip Kerja Sama, dan Teori Kesantunan Bahasa. Dari hasil analisis ditarik suatu kesimpulan bahwa perubahan hubungan sosial antara tokoh Fibbs dan Wills dalam drama Trouble in the Works dapat ditelaah melalui Ujaran-_ujaran Pengancam Muka, khususnya Ujaran Pengancam Muka Apa Adanya dengan Kesantunan Negatif yang digunakan oleh Wills. Dengan demikian, asumsi penulis terbukti benar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Telaumbanua, Tatema
"Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Inggris. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa media yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar Bahasa Inggris sangatlah penting untuk membantu mengkondisikan situasi kelas menjadi lebih hidup, menarik dan tidak membosankan. Peran utama media dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah untuk merangsang pikiran siswa dan mempermudah siswa dalam menangkap/memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 48 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Kristanto Baskoro
"Penelitian ini berisikan telaah mengenai penggunaan strategi tindak tutur pengancam muka, maksim percakapan dan aspek solidaritas yang terdapat dalam film Schindler’s List. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan keterkaitan tiga aspek tersebut satu sama lainnya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Pertama, intensitas penggunaan strategi tindak tutur pengancam muka yang semakin berkurang melambangkan adanya perubahan kekuasaan tinggi menjadi rendah atau hilang. Kedua, strategi bald on record menjadi strategi yang melambangkan kekuasaan yang tinggi pada tokoh Schindler. Sedangkan strategi negative redressive action menunjukkan kekuasaan yang rendah seperti pada tokoh Itzhak Stern. Ketiga pelanggaran maksim dalam strategi face threatening act mengindikasikan adanya kendali dalam sebuah tuturan. Temuan pertama dalam penelitian ini menunjukkan intensitas penggunaan strategi tindak tutur pengancam muka berkurang ketika kekuasaan mulai memudar. Kedua sesuai dengan hipotesis awal yaitu strategi bald on record menjadi strategi dominan pada Schindler. Strategi negative redressive action merupakan strategi yang paling sering digunakan oleh Stern. Temuan ketiga adalah pelanggaran maksim kualitas pada Schindler sebagai bentuk kendali tuturannya terhadap Stern.

This research contains of analysis between three studies which are face threatening act, conversational maxim, and power & solidarity aspect. The aim of this research is finding a correlation between those studies. Firstly, hypothesis in this research is the intensity of face threatening acts strategies reflects deflation of the level power and solidarity. Secondly, bald on record strategy will be the dominant strategy which is often used by Schindler as a powerful man. Negative redressive action will also be dominant strategy which is used by Itzhak Stern as a powerless man. Thirdly, maxim violation in doing face threatening act strategy indicates a control to production of speech. The result shows us three main points. Firstly, decreasing the intention of face threatening act is happened at the same time while the level of power also depressed. Secondly, bald on record is the most used strategy by Schindler. Last result shows maxim violations which is done by Schindler become an access to control a speech."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamoto, Retno Sukardan
"Skripsi ini membahas Saul Bellow, seorang novel dari Amerika keturunan Yahudi, yang terkenal sebagai novel ini terkemuka di tahun Enampuluhan, setelah Herzog,. novelnya yang Keenam terbit pada tahun '64 dan mendapat penghargaan National Book Award for Fiction Bari National Institute of Arta and Letters. Sebelum mengarang Herzog, Saul Bellow telah menulis beberapa novel lain, yakni: Dangling Man yang diterbitkan pada tahun '44, The Victim ('47), The Adventures of Angie March('531, yang mendapat penghargaan 'National Book Award for Fict_ion' dari 'National Institute of Arts and Letters, Seize the Day(''56), dan Henderson the Rain King_('59). Setelah Herzog Saul Bellow menulis Mr. Saimler's Planet ('71) dan Humboldt's Gift ('75). Skripsi ini mencoba menganalisa pandangan Saul Bellow mengenai manusia dengan linesa berdasar_kan penyajian pers tokoh utamanya (Joseph, Leventhal, Augie March, Wilhelm, Henderson, Herzog dan Sammler) da_lam novel-novelnya yang berjudul: Dangling Man, The Victim, The Adventures of Angie March, Seize the ^ Day, Henderson the Rain King, Herzog, dan Mr. Sammler''s Planet. Analiea pandangan Saul Bellow dalam Sakripsi ini tidak mencakup novelnya yang terakhir, Humboldt's Gift, karena ketika skripsi ini disiapkan, buku tersebut baru, diterbitkan dalam hard-oover dan belum terdapat di Indonesia_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S14135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardianus
"Dalam melakukan tindak tutor, seorang penutur tidak hanya bermaksud menyampaikan suatu ha!, tetapi dapat juga bermaksud untuk mempengaruhi pendengar. Maksud penutur terwujud dalam ujaran yang memiliki fungsi beragam, baik itu sebagai permintaan, perintah, pujian, penghinaan, dan sebagainya, tergantung dari konteks dan koteks ujaran. Ujaran yang dibahas pada skripsi ini adalah ujaran yang berfungsi sebagai perintah, atau ujaran dengan daya ilokusioner direktif, yang mempunyai tujuan untuk membuat lawan bicara melakukan sesuatu.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah mencari penyebab kegagalan ujaran direktif dalam memperoleh tujuannya. Sebagai bahan perbandingan untuk mencari penyebab kegagalan, disertakan ujaran direktif yang berhasil memperoleh tujuannya.
Dari hasil analisis ditemukan bahwa penyebab utama kegagalan pemerolehan tujuan ilokusioner direktif adalah tidak setujunya pendengar dengan apa yang diperintahkan penutur. Sebab-sebab lainnya adalah sikap penutur yang kurang simpatik di mata pendengar, seperti egois, tidak mau menghargai orang lain, dan selalu memaksakan kehendak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyawati
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah menentukan ujaran-ujaran yang mempunyai daya ilokusioner berjanji yang diungkapkan secara langsung (eksplisit) dan secara tidak langsung (implisit), dan ujaran-ujaran yang mempunyai makna berjanji tetapi tujuan utamanya bukan untuk berjanji. Model analisis yang dipergunakan untuk menganalisis data adalah model analisis tujuan (goal analysis). Menurut model analisis tersebut, ujaran sebagai suatu tindakan mempunyai hirarki tujuan, yaitu tujuan langsung (the direct goal of an utterance), yang membawahi tujuan utama (supergoal), dan tujuan bawahan (sub-goal), yaitu tujuan yang merupakan alat untuk mencapai tujuan utama.
Data yang dianalisis merupakan kutipan ujaran-ujaran dalam novel Vanity Fair dan Tess of the d Urbervilles. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori yang berhubungan dengan penggunaan Bahasa, yaitu teori pragmatik terutama yang berkaitan dengan tindak ujar (Austin, 1962), dan implikatur percakapan (Grice, 1975) dan struktur tindak ilokusioner (Searle, 1975).
Dari hasil analisis, kita dapat melihat bahwa penutur yang akan melakukan tindak ujar berjanji harus memenuhi kondisi-kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tindakan berjanji yang berhasil. Kondisi tersebut adalah kondisi persiapan, kondisi ketulusan hati, kondisi isi proposisi, dan kondisi esensial. Tindak ujar berjanji dapat disampaikan secara langsung (eksplisit) dan secara tidak langsung (implisit)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mualimin
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T4532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>