Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sylvia Noor
"Penelitian mengenai penggunaan kata sapaan bahasa Inggris Amerika ini dilakukan dengan tujuan (1) memerikan penggunaan kata sapaan; (2) memerikan tindak ilokusioner yang terdapat dalam kata sapaan. Drama yang dipergunakan adalah sebuah black drama. Data yang diperoleh penulis analisis dengan menggunakan teori tutur sapa dari Brown dan Ford, Brown dan Gilman, dan Susan M. Ervin-Tripp. Untuk menganalisis tindak ilokusioner, penulis menggunakan teori tindak ilokusioner yang diajukan oleh J.L. Austin. Analisis data menunjukkan bahwa bila seseorang ingin menyapa kawan bicaranya, ia mengikuti aturan tutur sapa dan norma-norma sosial yang berlaku. Bila terjadi pelanggaran, pada umumnya pelanggaran itu bersifat disengaja karena ada maksud-maksud tertentu yang ingin dicapai pelaku pembicaraan. Makna yang terkandung dalam penggunaan kata sapaan yang menyimpang dari aturan tutor sapa dan norma-norma sosial ini dapat diketahui dengan melihat konteks pada saat pembicaraan berlangsung."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S13962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Hasanah
"ABSTRAK
Kata sapaan merupakan salah satu segi dari fenomena bahasa yang ada di masyarakat. Setiap bahasa mempunyai sistem tutur sapa. Yang dimaksud dengan sistem tutur sapa adalah sistem yang mempertautkan seperangkat kata atau ungkapan yang dipakai untuk memanggil para pelaku percakapan dalam suatu peristiwa bahasa (Kridalaksana, 1980:12). Kata atau ungkapan sapaan dalam tulisan ini adalah kata atau ungkapan yang dipakai untuk memanggil oleh pembicara untuk menyapa orang kedua atau orang yang diajak bicara. Pemilihan kata sapaan terutama dipengaruhi oleh peserta pembicaraan. Dalam memilih kata sapaan pembicara senantiasa memperhatikan jarak yang ada diantara pembicara dan tersebut dengan orang yang diajak bicara. Hal tersebut dikarenakan setiap orang mempunyai peran dan kedudukan masing-masing. Skripsi ini membahas kata sapaan bahasa Arab. Dalam bahasa Arab terdapat berbagai bentuk kata sapaan yang dipakai oleh para peserta pembicaraan.Skripsi ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk kata sapaan bahasa Arab dan korelasinya dengan peran dan kedudukan pemakai kata sapaan tersebut. Sumber data dalam skripsi ini berasal dari sebuah naskah drama bahasa Arab yang berjudul Al -Khatam 'cincin' karya Ali Ahmad Baksir dalam Al-'Arabiyah linnasyi'In, 1983. Penulis memilih drama tersebut sebagai sumber karena dalam drama tersebut terdapat dialog-dialog yang menggunakan kata sapaan . Dari kata sapaan yang terdapat dalam drama tersebut tergambar bahwa pemilihan bentuk kata sapaan dipengaruhi oleh peran dan kedudukan para peserta pembicaraan.

"
1996
S13331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Amanda Basri
"Seperti telah diungkapkan sebelum ini, dalam BIng pemakaian KGO2 you tidak lagi menunjukkan status pembicara dan yang diajak bicara. Status dapat ditunjukkan dengan pemakaian kata panggilan. Pendapat ini sudah diungkapkan oleh Brown, Ford, Gilman, Irvin-Tripp dan Bell. Apabila dicocokkan pendapat mereka dengan korpus yang digunakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jarak sosial dan status sosial individu sangat menentukan hubungan P1 dan P2 dan dalam menentukan kata panggilan yang akan dipakai. Dalam Bind hubungan antara P1 dan P2 dapat dilihat dari pemakaian KGO2, selain pemakaian kata panggilan seperti dalam BIng. Dalam memilih padanan kata sapaan BIng dalam Blnd, pertama-tama ditentukan hubungan antara pelaku dalam BIng dan kemudian disesuaikan dengan melihatnya dari kaca mata kebudayaan Indonesia dan kaidah sosiolinguistis agar hasil terjemahan terasa wajar. Karena adanya penyesuaian dengan latar belakang kebudayaan Indonesia itu maka KGO2 you mempunyai padanan yang berbeda-beda"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmayanti
"Kata sapaan merupakan salah satu bentuk adanya variasi bahasa dalam suatu masyarakat bahasa. Kata sapaan adalah kata atau frase yang dipergunakan untuk saling merujuk dalam situasi pembicaraan dan yang berbeda-beda menurut sifat dan hubungan antara pembicara (Kridalaksana, 2001:16).
Dalam bahasa Rusia kata sapaan muncul selain berbentuk pronomina yaitu Ty dan Vy juga muncul berbentuk nomina seperti nama (Anton Antonovic), nama diri (Anton), pangkat (/ sud'ja / `hakim). Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis dua drama Rusia karya Nikolai Vasilievich Gogol, yaitu Inspektur Jenderal dan Perkawinan. Pemilihan drama sebagai penelitian karena dalam drama, bentuk kata sapaan dapat terlihat jelas karena merupakan dialog-dialog langsung.
Tujuan penulisan ini adalah memberikan deskripsi dan pemahaman tentang pemakaian kata sapaan dalam drama Rusia berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti hubungan sosial atau konteks sosial para tokoh dalam drama tersebut.
Setelah dilakukan analisis, diperoleh beberapa kesimpulan. Pertama, kata sapaan nomina yang dipakai bervariasi bentuk atau jenis dan pemakainya. Kedua, faktor-_faktor seperti persamaan atau perbedaan status atau kedudukan, rasa hormat, jarak hubungan (tingkat keakraban) dan hubungan kekerabatan merupakan faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan pemakaian kata sapaan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldjazaira Abimanju
"Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali. Hampir dalam semua kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam melakukan kegiatan khusus seperti kesenian dan mempelajari ilmu pasti, bahasa merupakan medium yang tidak dapat ditinggalkan. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi, semua yang berada di sekitar manusia, yaitu peristiwa-peristiwa,binatang-binatang,tumbuh tumbuhan, hasil cipta karya manusia, dan sebagainya, mendapat tanggapan dalam pikiran manusia. Tanggapan tersebut disusun dan diungkapkan kembali kepada orang atau pihak lainnya sebagai bahan komunikasi. Komunikasi melalui bahasa ini memungkinkan tiap orang untuk mempelajari kebiasaan, adat-istiadat, kebudayaan serta Tatarbelakangnya masing-masing (Keraf, 1981:11).Begitu eratnya hubungan bahasa dan manusia yang menggunakan bahasa, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan. Bahasa terus hidup selama manusia masih tetap menggunakan bahasa (Baugh, 1935:5)..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnizal
"Dalam masyarakat Minangkabau dikenal semacam tata krama berbicara sehari-hari antara sesama anggota masya_rakat sesuai dengan peran dan/atau status sosial sese_orang dalam masyarakat. Tata krama tersebut berupa se_buah ragam bahasa yang disebut langgam kato. Namun, ada_nya tata krama berbicara semacam itu bukanlah berarti adanya bahasa bangsawan di samping adanya bahasa rakyat biasa. Tata krama seperti itu dipakai oleh semua orang, sedangkan perbedaan pemakaianuya ditentukan oleh pem_bicara dan lawan bicaranya. Ada empat langgam kato, (1) kato mandata, (2) kato mandaki, (3) kato manurun, dan (4) kato malereng. Keempat langgam kato tersebut masing-masing memper_lihatkan perbedaan dan mempunyai aturan sendiri-sendiri, baik dalam hal kosa kata sapaan, pemakaian kata (leksi_kal), bangun kata (morfologi), atau pun dalam hal ba-ngun kalimat (sintaksis)."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S10740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wulan
"Penelitian mengenai honorifik (sistem santun bahasa) ini dilakukan dengan mengamati pemeriannya terutama pada sistem sapa bahasa Arab. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pemerian honorifik dalam sistem sapa bahasa Arab dan bahasa Indonesia dengan berbagai bentuk dan bagiannya, baik"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S13357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monoarfa, Susan
"ABSTRAK
Dengan memperhatikan faktor-faktor baik faktor yang secara sosial melekat di antara penutur (mahasiswa) dan lawan tuturnya (dekan, dosen, sopir, tetangga, dan lain-lain) maupun komponen tutur lainnya seperti situasi, keakraban, maka pola penyapaan di kalangan mahasiswa tidak dilakukan secara acak, akan tetapi melalui proses atau pentahapan tertentu sebagaimana yang dilakukan oleh Ervin-Tripp. Komponen tutur seperti situasi formal amat menentukan dan dapat dianggap penting dari faktor sosial lainnya seperti keakraban, kerabat; karena situasi formal dapat menetralisir faktor-faktor ini. Yang perlu diperhatikan adalah faktor status dan usia. Situasi formal ini perlu dibedakan dari situasi informal, meskipun keduanya menggunakan sapaan tidak akrab."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atka Savitri
"Berdasarkan pendapat seorang tokoh kulit hitam, W.E.B. DuBois yang mengatakan bahwa kaum kulit hitam di Amerika selalu berada dalam dua keadaan yang tidak sempurna (mereka merupakan bagian dari Afrika dan juga bagian dari Amerika), maka tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melihat sejauh mana keadaan mendua atau dualisme tersebut mempengaruhi diri salah seorang penyair Harlem Renaissance yaitu Langston Hughes. Dibantu dengan data sejarah sosial kaum kulit hitam di Amerika, teknik penelitian yang digunakan adalah analisis tekstual terhadap delapan puisi Langston Hughes. Adapun kedelapan puisi yang ditulisnya antara tahun 1921 hingga 1931 adalah sebagai berikut, The Negro Speaks of Rivers yang ditulis pada tahun 1921, My People (1922),Negro (1922), Afro American Fragment (1930), I Too (1924), Our Land (1924), As I Grew Older (1926), serta Union (1931). Empat puisi pertama mengungkapkan pandangannya terhadap Afrika dan kaum kulit hitam. Sedangkan keempat puisi berikutnya mencerminkan pandangannya terhadap rasialisme dan demokrasi di Amerika. Dari analisis tekstual terhadap kedelapan puisi tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perkembangan sikap dalam diri Langston Hughes. Puisi-puisi yang di tulisnya pada awal tahun 1920-an menunjukkan sikap optimis penyair. Sebaliknya, pada puisi-puisi yang ditulis pada tahun berikutnya, tampak sikap pesimis disertai protes penyair terhadap sistem sosial dan masyarakat. Selain itu diperoleh kesimpulan bahwa dualism yang dialami oleh Langston Hughes terletak pada keragu raguannya dan ketidakpastiannya dalam menempatkan dirinya sebagai seorang yang berasal dari Afrika, namun lahir dan dibesarkan di Amerika. Sebagai seorang kulit hitam yang berasal dari Afrika, ia bangga akan identitasnya namun ia tidak mengenali benua Afrika . Baginya, tanah airnya adalah benua Amerika, meskipun Ia membenci sistem sosial yang berlaku di benua tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Hotma
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>