Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37328 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Astuty
"Barcode (sandi lurik) merupakan salah satu jenis input komputer yang menekankan pada kecepatan dan ketepatan pemrosesan data, sehingga diharapkan tidak terbentuk antrian pada suatu layanan sirkulasi yang menggunakan input jenis ini. Nilai optimal kinerja layanan kontrol sirkulasi yang menggunakan input ini, dapat dianilisa dengan pendekatan teori antrian (queuing theory) yang termasuk ke dalam kajian Operational research; yang dapat diterapkan dalam dunia perpustakaan Selama 18 hari observasi pendahuluan, ternyata di perpustakaan The British Council Jakarta (yang telah menggunakan sandi lurik) masih terdapat tingkat antrian pemakai yang berkisar antara 3 - 27 orang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan mengungkapkan faktor faktor ketidak-optimal-an kinerja sistem dan petugas sirkulasi (human error) tersebut. Berdasarkan data selama I (satu minggu observasi di meja sirkulasi, terdapat 34 kejadian dari total 150 kali waktu pengamatan ; dimana jumlah pemakai 1 item yang datang ke meja sirkulasi (Xi) tidak sama dengan jumlah pemakai 1 item yang terlayani (Yi). Hal ini menyebabkan nilai total rata-rata kedatangan pemakai (z.; baca: lambda) di meja sirkulasi menjadi sama dengan atau lebih besar dari nilai total rata-rata pelayanannya (_ ; baca : myu). Keadaan ini merupakan indikasi adanya ketidak-optimal-an kinerja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S15216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Ifzaldi
"Skripsi ini membahas pendapat pemustaka terhasap layanan sirkulasi perpustakaan yang menggunakan teknologi radio frequency identification (RFID) di salah satu Perustakaan The Brityish International School Jakarta, yaitu The Dickens Library. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian maenyarankan bahwa The Dickens Library hendaknya dapat mempertahankan keunggulan layanan sirkulasi perpustkaannya dengan mengoptimalkan, merawat dan menjaga teknologi RFID. The Dickens Library perlu menindaklanjuti temuan penelitian berupa masalah pada sistem pendeteksi RFID. Penelitian lenjutan perlu dilakukan untuk mengevaluasi sistem RFID.

The focus of this study is the opinion of library users about the new library circulation system in The British International School Jakarta. The library known as The Dikens Library uses radio frequency identification (RFID) for library circulation system to replace barcode system as an automatic data capture device. This research is quantitative descriptive interpretative. The data were collected by distributing questionnaires to respondents. The researcher suggests the The Dikesns Library should optimalize the use of RFID technology abd maintain the hardware supporting RFID system. The Dikens Library needs to follow up on the findings of the research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15118
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Urip Sutono
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1973
025.6 SUT l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soulisa, Ahmad Dzilmariyz
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S29069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Ageng Pratama
"ABSTRAK
Sandi Caesar merupakan salah satu algoritma kriptografi tertua didunia. Motode yang dimiliki sangat dasar dan sederhana sehingga mudah untuk ditembus. Peningkatan keamanan algoritma disusun dengan memberikan pergeseran angka yang bervariasi serta menggunakan karakter ASCII. Variasi nilai k dinamakan sebagai Countdown yang artinya nilai k menurun hingga k bernilai 1. Kunci Countdown diperoleh melalui panjang masukan. Pengujian dilakukan pada kecepatan dan tingkat keamanan kriptografi. Pada kecepatan keseluruhan proses kriptografi yang paling cepat dimiliki oleh sandi Caesar pada setiap nilai n masukan yaitu masing masing sebesar 22, 38, dan 234 μs. Pada n bernilai 1000 dan 10000, pengembangan algoritma memiliki perbedaan kecepatan yang kecil yaitu sebesar 1 dan 13 μs. Keamanan kriptografi diuji menggunakan uji kerandoman NIST dengan 3 metode yaitu Uji Frekuensi Monobit, Uji Frekuensi Monobit dalam Suatu Blok, dan Uji Runs. Pada uji frekuensi monobit, terdapat 22 barisan random dari 30 plaintext yang diujikan sedangkan ciphertext memiliki 25 barisan random. Pada uji frekuensi dalam suatu blok, terdapat 24 barisan random dari 30 plaintext yang diujikan sedangkan ciphertext memiliki 25 barisan random. Pada uji runs, 24 dari 30 pengujian plaintext disimpulkan bahwa barisan terseebut adalah random. Setelah diujiakan pada ciphertext, didapatkan bahwa 23 dari 30 pengujian merupakan barisan random.

ABSTRACT
Caesar password is one of the oldest cryptographic algorithms in the world. The method you have is very basic and simple so it's easy to penetrate. Improved security algorithms are arranged by giving a varying number of shifts and using ASCII characters. Variations in the value of k are called Countdown, which means the value of k decreases to k value 1. The Countdown key is obtained through input length. Tests are carried out at the speed and level of cryptographic security. At the speed of the entire cryptographic process, the fastest is owned by the Caesar password on each input n value, which is 22, 38, and 234 μs respectively. In n values of 1000 and 10000, the development of algorithms has a small difference in speed which is equal to 1 and 13 μs. Cryptographic security was tested using the NIST standard test with 3 methods namely the The Frequency (Monobit) Test, Frequency Test within a Block, and Runs Test. In the monobit frequency test, there were 22 random rows of 30 plaintexts tested while the ciphertext had 25 random sequences. In the frequency test in a block, there are 24 random rows of 30 plaintexts tested while the ciphertext has 25 random rows. In the runs test, 24 of the 30 plaintext tests concluded that the sequence was random. After testing the ciphertext, it was found that 23 of the 30 tests were random sequences.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhlis Ibnu Rusdi
"Dalam bisnis perusahaan ritel, selain aliran fisik barang dari produsen, distributor, pengirim, dan pembeli, aliran informasi juga penting artinya di setiap tahap supply chain. Gangguan pada aliran fisik dan aliran informasi akan menghambat kelancaran operasi pada supply chain dan umumnya akan menyebabkan penambahan biaya overhead yang berarti. Dengan kondisi persaingan pasar yang semakin ketat, pihak manajemen suatu perusahaan tidak dapat mengabaikan metode-metode ekonomi yang ada untuk meningkatkan kemampuan perusahaan mereka dalam mengelola informasi. Estimasi sebelumnya menunjukkan bahwa 70% data yang diinputkan ke komputer merupakan hasil output dari komputer. Dari estimasi juga diperkirakan bahwa pengolahan secara elektronik hanya membutuhkan biaya sepersepuluh daripada dengan menggunakan kertas. EDI-barcode merupakan suatu cara baru yang efisien dalam mengelola dokumen dan informasi bisnis. Electronic Data Interchange berkembang seiring dengan perkembangan komputasi dan komunikasi. Faktor pertumbuhan EDI lainnya didorong oleh persaingan dan dinamika pasar. EDI digunakan sebagai sebuah strategi untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Manfaat EDI bagi suatu perusahaan tergantung pada mengapa dan bagaimana EDI diimplementasikan. Aplikasi EDI mulanya dikonsentrasikan pada efisiensi perusahaan dengan meningkatkan aliran data dan mengurangi error. EDI menghilangkan kebutuhan re-entri data ulang dari dokumen kertas serta mengurangi kesalahan entri oleh manusia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[LTE yang merupakan teknologi mobile terbaru menggunakan FEC Turbo code
pada Transport Channelnya. Turbo code yang digunakan pada LTE menggunakan
component code [1 15/13] pada kedua enkoder RSC (recursive systematic
convolutional). Karena kedua enkoder memiliki kode komponen yang sama, maka
LTE turbo code termasuk symmetric turbo code. Sedangkan interleaver yang
digunakan adalah jenis QPP (Quadratic Polynomial Permutation). Feedback
polynomial 13(oktal) merupakan polinomial primitif yang mempunyai
performansi bagus pada daerah errorfloor (SNR tinggi) tapi kurang bagus pada
daerah waterfall (SNR rendah). Sementara itu, asymmetric turbo code yang
menggunakan kode komponen yang tidak sama pada kedua enkodernya
diharapkan dapat mengatasi masalah ini. Skripsi ini mengajukan metode dalam
menentukan komponen-komponen asymmetric turbo code untuk teknologi LTE.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini merupakan modifikasi dari metode riset
oleh Cojocariu dkk(2010) pada [3][4]. Adapun interleaver yang digunakan
adalah
’ QPP. Simulasi dilakukan dengan MATLAB R2013 untuk mendapatkan
performansi BER dan FER pada panjang blok data/frame 128, 256 dan 752.
Terlihat dari hasil simulasi asymmetric turbo code dengan interleaver
’ QPP
lebih bagus dibandingkan LTE turbo code pada panjang frame 256 dan 752
dengan selisih coding gain 0.1 dB pada BER 10-6. Sementara untuk panjang frame
128 LTE turbo code lebih bagus dengan selisih coding gain 0.3 dB.
Kata Kunci: turbo code, asymmetric, Largest Spread,
’ QPP, BER,FER, LTE which is the new mobile tecnology uses a turbo code as channel coding in
the Physical Layer Downlink Shared Channel (PHDSC). Turbo code used in the
LTE uses compoent codes [1 15/13] on both RSC (recursive systematic
convolutional) encoders. Because two encoders have the same component code,
the LTE turbo code is called a symmetric turbo code. Furthermore, used
interleavers are QPP (Quadratic Polynomial Permutation). Feedback polynomial
13 belong to primitive polynomial having good performance in errorfloor region
(high SNR) but not good in waterfall region (low SNR). Meanwhile, asymmetric
turbo codes using different component codes on both encoders may be able to
overcome such problem. This thesis proposed new method in the selection of
component codes of asymmetric turbo code to be used in LTE technology. The
method used in this thesis is modification of research method by Cojocariu et
al(2010) in [3][4]. Interleaver used in research is D’ QPP interleaver. Simulation
in MATLAB R2013 was used for getting BER and FER performance on block
length 128,256 and 752. The results show that asymmetric turbo codes with D’
QPP interleaver outperform LTE turbo code on block length 256 and 752 with
coding gain difference 0.1 dB at BER 10-6. However, on block length 128, LTE
code is better than the best asymmetric with coding gain difference 0.3 dB at same
BER.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rachma
"Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas layanan sirkulasi dilihat dari tingkat kepuasan pemakai, serta masalah yang dihadapi pada layanan sirkulasi di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data utama melalui kuesioner, ditunjang dengan wawancara dan penelusuran literatur. Pengambilan sampel dilakukan secara kebetulan (accidental sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Data yang terkumpul diolah dan dianalisa dengan menggunakan rumus Persentase dan Skala Sikap Liken.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kepuasan pemakai terhadap prosedur dan persyaratan keanggotaan serta OPAC adalah tinggi; tingkat kepuasan pemakai terhadap jam buka perpustakaan, katalog, kecepatan layanan serta layanan dan bantuan staf perpustakaan adalah cenderung tinggi; tingkat kepuasan pemakai terhadap sistem layanan tertutup, prosedur peminjaman dan layanan fotokopi adalah cenderung rendah; tingkat kepuasan pemakai terhadap sistem baca di tempat adalah rendah.
Diketahui pula bahwa pengetahuan pemakai terhadap Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah cenderung rendah. Pemakai tidak mengetahui tugas dan fungsi perpustakaan nasional sebagai pusat deposit dan pelestarian literatur nasional. Hal inilah yang menjadi masalah dalam layanan sirkulasi. Pemakai merasa kebebasan mereka dalam mengakses dan memperoleh bahan pustaka yang dibutuhkannya dibatasi oleh kebijakan yang diterapkan perpustakaan nasional yang cenderung lebih melindungi koleksinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S14851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Badratun Nafis
"Pendahuluan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab keterlambatanpengembalian buku di UPT Perpustakaan USK. Penelitian ini diperlukan sebagai acuan evaluasi perpustakaan dalam meningkatkan pelayanan pengembalian dan sebagai wujud continuesimprovement pada layanan sirkulasi perpustakaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meminimalisir keterlambatan pengembalian buku oleh pemustaka dan meningkatkan kedisiplinan dan kualitaslayanan sirkulasi perpustakaan. Metode Penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, metode yang digunakan ialah survei. Populasi dalam penelitian ini ialah jumlah pemustaka yang terlambat mengembalikan buku tahun2017 berjumlah 6.101 orang, jumlah sampel ditetapkan berdasarkan dari rumus slovin 375 sampel, namun yang terkembali utuh yaitu sebanyak 373 kuesioner. Teknik pengumpulan data menggunakaninstrumen dengan mengedarkan kuesioner yang berisi 5 pertanyaan. Teknik analisis data padapenelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil dan Pembahasan. Berdasarkan hasil survei, rata-rata penyebab keterlambatan pengembalianbuku ialah karena lupa dengan 227 responden (60,9%), pilihan jawaban tidak mau mengembalikanbuku tepat waktu karena masih membutuhkan koleksi tersebut adalah sebanyak 78 orang (20,9%). Penyebab ketiga responden memilih alasan lainnya sebanyak 26 orang (7%), alasan karena bukudipinjam teman sebanyak 21 orang (5,6%). Responden yang memilih karena kehilangan strukpeminjaman sebanyak 13 orang (3,5), sedangkan yang menyatakan bahwa koleksi hilang dan baruditemukan sebanyak 5 orang (1,3%), pemustaka yang menyatakan tidak sempat mengembalian bukusebanyak 3 orang (0,8%). Rata-rata jawaban yang mendominasi, pemustaka lupa mengembalikanbuku sesuai dengan jadwal sehingga terlambat dan terkena sanksi denda. Kesimpulan. Penyebab pemustaka sering terlambat mengembalikan buku ialah lupa, dalammenindaklanjuti hasil tersebut perpustakaan dapat menimalisir penyebab keterlambatan denganmemanfaatkan pengembangan UILIS mobile, dengan menambahkan notifikasi sebelum jatuh tempominimal satu hari sebelumnya agar pemustaka lebih disiplin dan tidak terlambat mengembalikan buku."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2022
020 VIS 24:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>