Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68185 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutapea, Betsy
"Dalam arti luas perpustakaan adalah suatu tempat yang dapat mengembangkan pendidikan formil dan non formil. Selain itu perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan, memelihara dan menyebar luaskan informasi. Oleh karena itu hendaknya koleksi perpustakaan juga ber-kembang mengikuti selera masyarakat dalam arti hendaknya tidak statis. Koleksi bahan pustaka adalah inti dari sua_tu perpustakaan. Berhasil tidaknya suatu perpustakaan da_lam melayani masyarakat akan tercerminkan melalui kolek_sinya atau bahan pustaka yang terdapat dalam perpustaka_an itu. Dalam hubungan ini masalah pengembangan koleksi dalam perpustakaan amat penting peranannya. Informasi yang tersimpan dalam bahan-bahan lama tetap memegang pe_ranan panting terutama untuk keperluan penelitian. Peng-gunaan bahan informasi lama dan baru keduanya sama pen_tingnya bagi ilmu pengetahuan umumnya dan bagi ilmu sosi_al khususnya. Dalam hubungan dengan penyimpanan bahan lama sebuah perpustakaan yang tertua yang pernah didirikan di Indonesia, adalah Perpustakaan. Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Perpustakaan itu didirikan pada tanggal 24 April 1778, selanjutnya menjadi perpustakaan Museum Pusat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S15395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zain Muttaqien
"Penelitian ini merupakan evaluasi terhadap prosedur pengelolaan koleksi buku terlarang sebagai bagian dari koleksi deposit di Pusat Deposit dan Konservasi Perpustakaan Nasional RI. Wewenang Perpustakaan Nasional RI dalam pengelolaan buku terlarang telah diamanatkan dalam pasal 17 ayat (2) Peraturan Pemerintah nomor 70 tahun 1991. Di dalam Undang Undang tersebut Perpustakaan Nasional mendapat wewenang tertinggi untuk menyimpan dan mendayagunakan seluruh koleksi terlarang. Tujuan penelitian adalah untuk menelaah sejauh mana konsistensi Perpustakaan Nasional dalam mengimplementasikan peaturan tersebut, terutama dalam setiap prosedur pengelolaan yang terdiri dari pengadaan, penyimpanan dan pendayagunaan koleksi deposit. Prosedur ini termasuk pula kerja sama antar lembaga dengan instansi terkait. Pengumpulan data dilakukan lewat wawancara langsung dengan. Kepala Pusat Deposit dan Konservasi Perpustakaan Nasional RI, Dra. Ediyami Bondan Andoko. Selain itu juga dilakukan analisa prosedur terhadap pengelolaan koleksi buku terlarang. Cara analisa prosedur dan susunan pertanyaan dalam wawancara dijelaskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak satu pun buku terlarang setelah Undang-Undang Deposit, yang terdiri dari Undang-Undang nomor 4 tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah nomor 70 tahun 1991 diundangkan terdapat dalam koleksi deposit. Sementara itu ada kemungkinan pada koleksi pra-Undang Undang Deposit terdapat koleksi buku terlarang. Penyebab timbulnya kemungkinan ini dijelaskan. Sebagai bagian dari koleksi nasional dan karya bangsa Indonesia, Perpustakaan Nasional RI harus lebih berani dan agresif dalam mengejar kelengkapan koleksi buku terlarang. Upaya ini mutlak dilakukan, mengingat Perpustakaan Nasional Republik Indonesia telah memiliki dasar hukum yang kuat dengan adanya Undang Undang Deposit tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S15608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pahmi Sulaiman
"ABSTRAK
Foto sudah merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kegiatan penerbitan majalah. Pesan-pesan yang sulit disampaikan melalui tulisan dapat diatasi dengan menggunakan foto sebagai mediumnya. Foto yang dimuat dalam majalah dapat pula menjadi daya tarik bagi pembaca untuk membeli majalah. Karena foto yang menjadi ilustrasi majalah dapat mengurangi rasa bosan bagi orang yang membaca majalah. Pentingnya kehadiran foto dalam kegiatan penerbitan majalah mengakibatkan kegiatan pengumpulan dan penanganannya sebagai koleksi menjadi penting pula. Sebagai salah satu kebutuhan pokok, foto harus ditangani secara serius. Setiap foto yang dikumpulkan dan disimpan harus bisa ditemukan kembali apabila suatu saat diperlukan. Untuk itu sarana temu kembali: berupa katalog atau indeks sangat diperlukan. Dalam skripsi ini saya mencoba meninjau pelaksanaan pengindeksan foto yang dilakukan di perpustakaan Majalah Berita Mingguan TEMPO. Hasil penelitian yang saya lakukan dari bulan Mei sampat dengan Juli 1988 menunjukkan bahwa dua perangkat indeks foto yang dimiliki TEMPO: Indeks Foto TIME dan Indeks Foto biasa (baca: foto karya wartawan TEMPO dan foto dari kantor-kantor berita) dapat disatukan. Tidak perlu lagi ada indeks yang manual karena kedua indeks dapat diolah dengan komputer. Pemakaian tajuk subjek yang berbahasa alami pada indeks foto biasa terbukti menimbulkan berbagai istilah yang tidak terkendali. Kesi mpulan lain adalah bahwa majalah TIME diindeks fotonya karena berdasar anggapan bahwa majalah tersebut sudah mapan. Berita atau tulisan yang dimuat TIME sering sama atau diikuti oleh majalah-majalah lain, sehingga pemakai yang mencari foto majalah lain dapat menggunakan indeks foto TIME. Berdasarkan kesimpu1an- kesimpulan tersebut saya menyarankan untuk kedua indeks foto yang dimiliki TEMPO dijadikan satu, sehingga penelusuran foto dapat dilakukan sekali jalan. Pengindeksan foto TIME yang merupakan langkah maju dalam usaha pustakawan TEMPO meningkatkan pelayanan kepada pemakai perpustakaan perlu dilanjutkan. Terhadap pemakaian tajuk subjek yang berbahasa alami, saya menyarankan agar segera disusun tesaurus. Caranya adalah dengan memanfaatkan kosa kata yang sudah ada menjadi tesaurus. Tesaurus tersebut hanya untuk dipakai pada saat penelusuran dilakukan.

"
1989
S15416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiro Sudjoko
"Masalah Penelitian ini yaitu mengenai Pelaksanaan Kebijakan Konservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan mengenai kebijakan pelestarian bahan pustaka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kebijakan konservasi bahan pustaka dan mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi dalam implementasi kebijakan konservasi bahan pustaka di Pusat Preservasi Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitiannya menggunakan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan informan yang dipilih secara purposive serta dengan melakukan kajian pustaka terhadap literature yang terkait dengan pelestarian bahan pustaka di Perpustakaan Nasional RI. Dari hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa kebijakan pelestarian di Perpustakaan Nasional RI antara ada dan tiada, maksudnya "Ada", dasar yang digunakan dalam pengambilan kebijakan yaitu berdasarkan metode preservasi dan konservasi yang dikeluarkan oleh IFLA, dan lembaga sejenisnya, serta dari berbagai metode konservasi yang lain. Sedangkan maksudnya "Tidak Ada", kebijakan pelestarian yang mengatur mengenai keseluruhan pelaksanaan pelestarian secara tertulis di Pusat Preservasi Bahan Pustaka belum terarah, dan belum disusun sebagai suatu pedoman yang tertulis, selain itu survey yang dilakukan selama ini dianggap tidak mewakili dan tidak efektif: Pernyataan ini diperkuat dengan penyataan serupa bahwa kebijakan pelestarian yang ada sekarang ini belum bisa dikatakan sebagai kebijakan pelestarian, karena masih terlalu umum. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa Komitmen Perpustakaan Nasional RI dalam hal pelestarian bahan pustaka sangat besar, terlihat dari adanya Keppres No.11 tahun 1989 yang menyebutkan bahwa tugas pokok Perpustakaan Nasional RI adalah menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan dalam rangka pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan pelayanan informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, dan juga dengan keluarnya UU No.4 tahun 1990 yang mewajibkan penyerahan terbitan baik Karya Cetak maupun Karya Rekam, yang merupakan suatu respons dari Pemerintah _dengan perpanjangan tangan Perpustakaan Nasional RI tentunya --dalam pelaksanaan pelestarian terhadap koleksi yang dimiliki suatu bangsa. Namun sangat disayangkan, Perpustakaan Nasional RI belum memiliki suatu kebijakan pelestarian yang menyeluruh dan juga secara khusus terhadap jenis koleksi yang dimilikinya. Penelitian ini merekomendasikan beberapa hal. Pertama, Perpustakaan Nasional RI perlu memikirkan penyusunan suatu kebijakan pelestarian nasional secara tertulis yang mengacu pada Undang-undang No.4 tahun 1990. Kedua, Melihat pada hasil penelitian tentang anggaran dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional RI masih rendah maka menurut peneliti akan lebih efektif jika pelestarian untuk jenis koleksi tertentu lebih difokuskan pada pelestarian nilai informasi yang dikandungnya (dialihmediakan) dibandingkan dengan melakukan konservasi. Ketiga, Mengadakan penelitian untuk menemukan prosedur, bahan dan peralatan pelestarian yang sesuai dengan kondisi Indonesia dan diproduksi dari bahan dalam negeri. Keempat, Peningkatan Sumber Daya Manusia baik kuantitas maupun kualitas untuk menunjang aktivitas pelestarian secara lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Masykur Sulaiman
"Salah satu aspek penting yang dihadapi suatu negara adalah masalah pangan, karena pangan berkaitart dengan ke_butuhan bangsa. Produksi pangan sebagai kebutuhan utama kehidupan manusia memegang peran panting serta menentukan kestabilan suatu negara. Laju perkembangan penduduk perlu diimbangi dengan kebutuhan pangan; karena itu pemerintah; Indonesia perlu mengusahakan agar penyediaan pangan selalu. seimbang dengam kebutuhan penduduk dan. mencukupi.
Menyadari bahwa soal pangam merupakan suatu unsur utama dalam memelihara kestabilan suatu negara dan kehidupan. bangsanya,, maka pemerintah Indonesia memutuskan perlunya mendirikan suatu bada.n untuk memikirkan dan. menanggulangi masalah pangan secara sungguh-sungguh. Untuk maksud tersebut pemerintah rnenunjuk Badan Urusan Logistik (selanjutnya disingkat BULOG), yang ditugaskan untuk menangani kegiatan pengadaan pangan, penyimpanan dan penyaluran pangan sehingga dapat menekan atau menstabilkan harga pangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S15578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Kusuma
"Penelitian mengenai pengelolaan koleksi terbitan berseri di Perpustakaan Nasional RI merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan mengenai pengelolaan koleksi terbitan berseri secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengelolaan koleksi terbitan berseri dan mengungkapkan berbagai kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Nasional RI dalam mengelola koleksi terbitan berseri. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap informan yang dipilih secara purposive dan kajian pustaka terhadap dokumen yang terkait dalam pengelolaan koleksi terbitan berseri di Perpustakaan Nasional RI. Pemilihan informan secara purposive berdasarkan kriteria bahwa informan haruslah orang yang terlibat secara langsung dan mengetahui secara detail aklivitas pengelolaan terbitan berseri di Perpustakaan Nasional RI, baik dari segi kebijakan maupun kegiatan atau proses yang ada. Dalam hal ini, peneliti memutuskan untuk memilih middle level management dan lower level management dari struktur organisasi Perpustakaan Nasional RI.
Hasilnya menunjukkan bahwa Perpustakaan Nasional RI nnemisahkan pengelolaan koleksi terbitan berseri yang berasal dari penerapan Undang-Undang No. 4 tahun 1990 yang disebut dengan koleksi deposit dan berasal dari pembelian, hadiah, dan tukar-menukar yang disebut dengan koleksi layman. Pemisahan jenis koleksi ini juga membawa dampak pengelolaan yang berbeda satu sama lainnya, baik dari segi kebijakan maupun segi teknis pengelolaannya. Perpustakaan Nasional terlihat memberikan perhatian yang cukup serius terhadap pengelolaan koleksi terbitan berseri dengan dibentuknya kelompok-kelompok kerja yang khusus menangani koleksi terbitan berseri. Bentuk perhatian tersebut juga terlihat dari cukup terpenuhinya sarana-sarana manajemen berupa metode, sumber daya manusia, anggaran, mesin-mesin penunjang, benda dan barang inventaris, dan pasar atau masyarakat pengguna. Namun sangat disayangkan, Perpustakaan Nasional RI belum mempunyai prosedur pelaksanaan standar secara khusus yang mengatur seluruh kegiatan pengelolaan terbitan berseri.
Walaupun sarana-sarana manajemen cukup diperhatikan, namun dalam pengelolaan terbitan berseri, Perpustakaan Nasional RI mengalami berbagai kendala yang berkaitan dengan sarana-sarana manajemen itu sendiri. Kendala tersebut berupa kurangnya jumlah anggaran dana dalam pengadaan koleksi, tidak seimbangnya jumlah SDM dengan beban kerja, mesin-mesin penunjang yang terbatas dan masih manual, dan terbatasnya ruang penyimpanan koleksi. Agar pengelolaan koleksi terbitan berseri di Perpustakaan Nasional RI dapat lebih baik, diperlukan usaha-usaha sebagai berikut: Pembuatan kebijakan dan aturan yang rinci atau prosedur pelaksanaan standar yang mengatur secara khusus pengelolaan koleksi terbitan berseri; Penggunaan sistem manajemen perpustakaan terkomputerisasi (library management systems) yang menyeluruh untuk memaksimalkan kegiatan pengelolaan terbitan berseri; Kemungkinan dilakukan weeding yang berkala di Koleksi Layanan dan melakukan alih format ke dalam bentuk digital atau mikro untuk mengatasi kendala terbatasnya ruang penyimpanan koleksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>