Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163000 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tonny Anggoro Wibisono
"TONNY ANGGORO WIBISONO. Penerapan Persyaratan Fungsional dalam Sistem Kearsipan Elektronik : Studi Kasus di Kantor Unit Pusat Kearsipan Departemen Kehutanan (Di bawah bimbingan Ibu Hani Qonitah, MIMS dan Bapak Putu Laxman Pendit, Ph.D) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003. Penelitian mengenai Sistem Kearsipan Elektronik dan penerapan persyaratan fungsional kearsipan Sistem Kearsipan Elektronik di Kantor Unit Pusat Kearsipan Departemen Kehutanan Cimanggis, sejak bulan Oktober 2002, tujuannya ialah untuk memberikan deskripsi penerapan persyaratan fungsional dalam Sistem Kearsipan Elektronik serta untuk mengetahui apakah sistem kearsipan elektronik layak dan memenuhi persyaratan fungsional kearsipan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung (observasi) pada subjek dan wawancara dengan objek, ditambah dengan studi pustaka atau kajian pustaka subjek dan objek. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem kearsipan elektronik yang digunakan temyata belum menerapkan persyaratan fungsional kearsipan secara keseluruhan. Sehingga belum layak dikatakan sebagai sistem kearsipan elektronik, karena sistem yang digunakan temyata belum menjalankan karakteristik sebagaimana sistem kearsipan elektronik. Sistem Kearsipan Elektronik Departemen Kehutanan saat ini lebih tepat adalah berfungsi layaknya sebagai sistem informasi dalam simpan, temu kembali informasi rekod (arsip dinamis) in aktif. Agar sistem kearsipan elektronik (sistem informasi) di departemen kehutanan dapat memenuhi persyaratan fungsional kearsipan maka perlu dilakukan perbaikan modifikasi serta penambahan fungsi sistem kearsipan elektronik yang disesuaikan ketentuan fungsional sistem kearsipan yang baik. Salah satu caranya adalah dengan membeli dan menggunakan software sistem kearsipan elektronik baru atau merancang sistem kearsipan elektronik yang memenuhi persyaratan fungsional kearsipan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Kusumawardani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kondisi pra implementasi sistem kearsipan elektronik di Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), dilihat clan persyaratan fungsional dan non fungsional kearsipan, dalam hal ini adalah persyaratan teknikal dan sumber daya manusia.
Lokasi dari penelitian ini adalah Departemen Komunikasi dan Infonnatika yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, No : 9, Jakarta Pusat. Dasar pemilihan lokasi adalah karena Depkominfo merupakan instansi pemerintah yang mempunyai tugas membantu presiden dalam bidang teknologi informas dan bertanggung jawab dalam pengembangan e-government, sedangkan sistem kearsipan elektronik ini merupakan salah sate bentuk pengembangan e-government. Depkominfo juga telah mengeluarkan panduan manajemen sistem kearsipan elektronik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan penelitian dokumen sebagai metode pengumpulan data. Wawancara dilakukan pada 5 (lima) orang informan dan Depkominfo yang telah ditentukan, yang penulis anggap benar-benar mewakili dan memahami konteks masalah sehingga relevan dengan tujuan penelitian (informan kunci). Penelitian dilakukan pada akhir bulan Januari sampai dengan awal Maret 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan Depkominfo pra implementasi sistem kearsipan elektronik belum memenuhi persyaratan fungsional, sedangkan untuk persyaratan non fungsional, yaitu persyaratan teknikal, sudah eukup memenuhi syarat. Untuk sumber daya manusia, masih hams diberi pendidikan dan pelatihan tentang sistem kearsipan elektronik sehingga dapat memahami dan dapat mengoperasikan sistem kearsipan elektronik dengan baik. Ketidaksiapan ini dikarenakan belum adanya perhatian instansi dan sebagian besar pegawai Depkominfo terhadap masalah kearsipan.

The aim of this research is to analyze the pre implementation of electronic records system in Department of Communication and Informatics to fit in with functional and non functional requirements.
This research located at Department of Communication and Informatics (Depkominfo) in J1. Medan Merdeka Barat, 9'h Jakarta Pusat. Depkominfo as the object of this case study due to the fact that Depkominfo is the government institution which has responsibilities to develop information and e-government. Depkominfo also has published guidelines on electronic document management system.
The method used in this research is qualitative method with interview, observation and literature research as technical instruments to collect data and information. Interview has engaged with 5 particular key informant from Depkominfo. Considered representative and have sufficient knowledge relevant to the subject being studied. This research has conducted from the end of January till the early of March 2006.
The result of this research showing that the readiness of Depkominfo to implementation electronic records system from the aspect of functional requirements is not sufficient enough, whereas from of non-functional requirements. such as technical requirements, is good enough. For the human resources requirements, training and education concerning electronic records system to the relevant staff should be increased in order to give them sufficient understanding about electronic records system and able to operate the system perfectly. This uneasiness caused bay the lack of firm policy from the institution and consciousness of the staffs about the importance of records and recordskeeping.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Nurhayati
"ABSTRAK
Jabatan fungsional Administrasi dan staf Bidang Kearsipan di PT Jamsostek (Persero); studi kasus di Kantor Pusat Jakarta. (Di bawah bimbingan Prof. Dr. Sulistyo Basuki). Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2001. Penelitian mengenai tugas jabatan fungsional Administrasi dan staf bidang kearsipan telah dilakukan di PT Jamsostek (Persero). Jakarta, dimulai bulan April sampai bulan September 2001. Tujuannya ialah untuk memberikan gambaran tentang tugas jabatan fungsional Administrasi dan staf bidang kearsipan di Iingkungan PT Jamsostek (Persero) dalam melaksanakan kegiatan kearsipan dan untuk mengetahui proses manajemen dalam penetapan jabatan fungsional administrasi serta mengevaluasi efektivitas penetapan jabatan fungsional Administrasi di perusahaan. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan Iangsung kepada responden serta wawancara dengan pejabat terkait termasuk cara penyusunan kuesioner dan pemilihan sampelnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa 56% responden melakukan pekerjaan pengelolaan rekod aktif dan berperan sebagai pejabat fungsional Administrasi , 19% responden melakukan pekerjaan pengelolaan rekod aktif dan berperan sebagai petugas Tata Usaha dan 25% responden mengerjakan rekod inaktif tetapi belum memiliki jabatan fungsional Administrasi (staf).
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan jenjang karier pegawai adalah peran dari pegawai itu sendiri dalam upaya meningkatkan profesiriya di bidang kearsipan, peran pejabat pembina, pejabat terkait dan kondisi Iingkungan kerja di perusahaan.
Jabatan fungsional Administrasi hanya diberikan kepada pengelola rekod aktif tetapi untuk pengelola rekod inaktif belum diberikan jabatan fungsional Administrasi oleh karena itu sudah selayaknya dipertimbangkan jenjang kariernya sehingga setara dengan pengelola rekod aktif.

"
Lengkap +
2001
S15659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Reza Fauzi
"Skripsi ini membahas tentang penerapan persyaratan fungsional Sistem Elektronik Kearsipan Universitas Indonesia (SEKAR UI) di Unit Kearsipan FISIP UI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan apakah SEKAR UI telah memenuhi persyaratan fungsional. Persyaratan fungsional tersebut terdiri dari fungsi registrasi, akses, pelacakan, penyusutan, dan pelaporan-statistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum SEKAR UI telah memenuhi persyaratan fungsional, terutama pada bagian registrasi dan akses. Penelitian juga menunjukkan bahwa Unit Kearsipan FISIP UI telah dapat mengimplementasikan aplikasi tersebut dengan baik.

This thesis discusses about the implementation of functional requirements of Sistem Elektronik Kearsipan Universitas Indonesia (SEKAR UI) at Archival Unit of FISIP UI. The purpose of this research is to identify whether SEKAR UI has met the functional requirements. That functional requirements covers: registration, access, tracking, retention, and report-statistic. This research used qualitative studies with case study method. The researcher used participant observation and interviews to collect data. The results of this study indicate that overall SEKAR UI has met the functional requirements, especially in registration and access. The study also shows that Archival Unit of FISIP UI has been able to implement these applicationn properly."
Lengkap +
2015
S62149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Zakiyah
"Perubahan paradigma global dalam memandang teknologi informasi memberikan pengaruh terhadap tata kelola pemerintahan di Indonesia. Dalam mewujudkan transparasi terhadap informasi publik dengan memanfaatkan teknologi informasi peran arsip elektronik sangat penting dalam mendukung hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dimana dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa implementasi arsip elektronik di Unit Pusat Kearsipan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih belum dilaksanakan secara maksimal, hal tersebut dilihat dari Sumber Daya Manusia, Preservasi Elektronik, Hukum Peraturan, Sistem Informasi. Selain itu juga, hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan arsip elektronik terdiri dari masih belum memiliki fokus pengolahan arsip elektronik, anggaran, sarana prasarana yang terbatas serta arsiparis yang kompeten. Temuan penelitian ini yang merupakan evaluasi diharapkan dapat memaksimalkan peran arsip elektronik di lembaga pemerintahan dalam mewujudkan pemerintahan yang good governance.

The changing of global paradigm in seeing the information of technology gives influence on governance in Indonesia. In realizing transparency toward public information by utilizing information technology the role of electronic archieve is very important in support of this. This research uses a case study with result showing that the implementation of an electronic archive in Archives Central Unit Ministry of Environment Forestry still not been implemented to the fullest, it is seen from the Human Resources, Electronics preservation, Rule of Law, Information System. In the other hand, some barriers that faced in implementing electronic archive consists of still do not have the focus processing electronic archive, budgets, limited infrastructure, as well as competent archivists. The findings of this study is an evaluation that expected can maximize the role of electronic archives in government agencies in realizing the good governance of government."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T47143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marhaley Sartiko
"Skripsi ini membahas mengenai penerapan persyaratan fungsional dalam suatu sistem rekod elektronik dalam proses penciptaan dan pengakapturan rerkod untuk mengetahui sistem yang saat ini digunakan benar-benar layak atau tidak dikatakan sebagai suatu sistem rekod elektronik. Peneitian yang dimulai dari bulan September hingga November 2009 ini, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persyaratan fungsional dalam sistem rekod elektronik telah sesuai dengan standar yang ada dalam proses penciptaan dan pengkapturan rekod dan dapat dikatakan layak sebagai suatu rekod elektronik.

This study focus on discussion about the application of functional requirements in an electronic records system in the process of creating and capturing records to determine which system in currently used, really worth to descruibed as an electronic records system or not. This research which was conducted from September until November 2009 applied qualitative method with case study approach. Interviews and participant observation technique were used as data collecting method. The result of this research showed that the functional requirements of electronic records system was in accordance with existing standards in the process of creating and capturing records and deserve to be said as an electronic system."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15672
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sami`an El Faizi
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai perbedaan persepsi arsiparis terhadap profesi kearsipan berdasarkan pengalaman diklat dan pengalaman kerjanya di bidang kearsipan. Di samping itu penelitian juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan tugas atau kinerja arsiparis dan kendala serta permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan profesinya.
Penelitian survei ini dilakukan dengan melibatkan sampel yang dipilih secara acak sejumlah n=217 responden. Populasi penelitian N=514 orang merupakan Pegawai Negeri Sipil yang telah diangkat dalam jabatan arsiparis yang terbesar di berbagai instansi pemerintah pusat (departemen) di Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner atau angket. Uji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara persepsi dan kinerja arsiparis berdasarkan pengalaman kerja dan pengalaman pendidikan dilakukan menggunakan analisis "Kai Kuadrat" (Chi Square Test).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden menyatakan sikap positif terhadap jabatan fungsional arsiparis. Di sisi lain sebagian besar responden arsiparis berpersepsi positif terhadap kegiatan kearsipan yang mencakup pengolahan dan pelayanan kearsipan, menilai dan menyeleksi arsip, memasyarakatkan kearsipan dan pengembangan profesi kearsipan.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pada dasarnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal persepsi arsiparis terhadap profesi kearsipan baik antara mereka yang kursus dan tidak kursus kearsipan minimal 3 bulan, maupun antara mereka yang bekerja dan tidak bekerja di bidang kearsipan.
Dalam hal pelaksanaan tugas atau kinerja arsiparis, sebagian arsiparis memperlihatkan kinerja di atas standar minimal, artinya kinerja mereka cukup baik, walaupun ada sebagian arsiparis yang menunjukkan kinerja kurang baik yaitu berada di bawah standar minimal. Secara umum tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal kinerja arsiparis antara mereka yang pernah kursus dan tidak pernah kursus kearsipan minimal 3 bulan, kecuali dalam kegiatan pelayanan kearsipan. Namun ada perbedaan kinerja arsiparis antara mereka yang sekarang bekerja dan tidak bekerja di bidang kearsipan kecuali kegiatan pemasyarakatan kearsipan. Kendala dan permasalahan yang dihadapi arsiparis dalam menjaiankan tugasnya, antara lain, adalah terbatasnya sarana dan peralatan kerja, kurangnya apresiasi/dukungan pimpinan, dan kurangnya kemampuan dan keterampilan yang memadai untuk menjalankan tugas.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa keberadaan jabatan fungsional arsiparis dan profesi kearsipan memperoleh tanggapan positif dan memiliki harapan cukup baik untuk masa mendatang. Namun diakui, bahwa tugas-tugas dan kegiatan kearsipan yang tercantum dalam SK MENPAN Nomor: 36 7 ahun 1990 belum sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan baik oleh arsiparis, sehingga kinerja mereka belum maksimal sebagaimana yang diharapkan. Untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan kinerja arisparis.

Archivists' Perception toward Archival Profession: A Survey Study on the Govermental Institutions (Ministries) in JakartaThis study is intended to illustrate the perception of archivists toward their profession based on their working experience and educational background as related to their performance in handling archival activities. Constraints in carrying out their assignments in archival activities are also identified.
The sample of this study was n = 217 respondents randomly drawn from 514 archivists working in 15 public institutions in Jakarta. A set of questionnaire, used as the data collection instrument, was distributed directly to respondents in their working place. Descriptive statistical analysis was carried out in order to describe the perception of archivists toward their profession based on their working experience and educational background. While the Chi Square Test was conducted to test the hypothesis on the relationship between perception toward profession and performance of archivists.
Results of this study indicated that in general, archivists have positive perception toward their profession. There is no significant difference of archivists perception based on their educational background and their "real" assignment - whether or not they are handling archival activities.
The results of this study also illustrate the general performance of archivists based on the performance criteria of SK MENPAN No. 36/199d. The general picture showed that most archivists are performing around 1-3 times of minimal criteria, and some of them are performing under the minimal criteria. Furthermore, in general, there is no significant difference of archivists performance based on their educational background. However, there is significant difference of archivists performance based on their "real" assignment, except in terms of socializing/promoting archive to public audience.
According to the archivists involved in this study, there are many constraints they are facing in carrying out their archival assignment, among others the lack of proper equipments, lack of appreciations and supports from managers toward their achievement, and insufficient knowledge and technical skills on the part of the archivists themselves.
In a general, the study concludes that archivists have positive perceptions toward their profession. They are seeing their profession as having a good future. However, there are still rooms for improvement, especially in maximizing their performance in archival activities, which at the end will improve the overall picture of archivists and archive.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Yulianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi implementasi persyaratan fungsional integritas dan pemeliharaan arsip pada SIKD PPATK berdasarkan ISO 16175-1:2020 sehingga dapat diketahui gap atau risiko pada SIKD yang dapat menjadi bahan masukan dan perbaikan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data hasil wawancara, observasi lapangan dan studi dokumen diolah melalui tiga tahap, yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SIKD telah memenuhi 9 dari 11 persyaratan fungsional yang ditetapkan ISO 16175-1:2020 pada area integritas dan pemeliharaan arsip. Terdapat 2 persyaratan fungsional yang belum terpenuhi oleh SIKD, yaitu tidak terdapat enkripsi arsip saat transmisi dan belum terdapat pengambilan otomatis dan pemeliharaan nilai metadata yang divalidasi untuk arsip. Kondisi ini dapat memberikan dampak bagi SIKD seperti meningkatnya risiko kebocoran informasi/data yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap reputasi PPATK serta memperlambat pengelolaan arsip dan menurunnya interoperabilitas saat melakukan migrasi data atau integrasi dengan sistem lain. Ditemukan pula bahwa SIKD PPATK menerapkan mekanisme RBAC dalam pengaturan akses terhadap arsip, belum tersedianya fitur penyusutan arsip dan terdapat naskah dinas dengan tanggal penciptaan yang tidak sesuai dengan metadata tanggal pada tanda tangan elektronik yang dapat mempengaruhi integritas arsip.

This study aims to identify the implementation of functional requirements for integrity and archive maintenance in the PPATK SIKD based on ISO 16175-1:2020 so that the gap or risk in the SIKD can be identified which can be used as input and improvement. This study is a qualitative study with a case study method. Data from interviews, field observations, and document studies were processed through three stages, namely data condensation, data presentation, and concluding. The study results show that the SIKD has met 9 of the 11 functional requirements set by ISO 16175-1:2020 in the area of ​​integrity and archive maintenance. There are 2 functional requirements that have not been met by the SIKD, namely there is no archive encryption during transmission and there is no automatic retrieval and maintenance of validated metadata values ​​for archives. This condition can have an impact on the SIKD such as increasing the risk of information/data leakage which will ultimately affect the reputation of the PPATK and slow down archive management and decrease interoperability when migrating data or integrating with other systems. It was also found that SIKD PPATK implemented the RBAC mechanism in regulating access to archives, the archive reduction feature was not yet available and there were official documents with creation dates that did not match the date metadata on the electronic signature which could affect the integrity of the archives."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Depi Prawiro
"Skripsi ini adalah tentang Uji Coba Penerapan SIKD Versi 1.8 di Unit Kearsipan Kantor Pusat Pegadaian. Hal-hal yang dibahas adalah perancangan sistem dan penerapan aplikasi SIKD Versi 1.8 untuk menggantikan sistem kearsipan manual.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektifitas penggunaan aplikasi SIKD Versi 1.8 di Bidang kearsipan Kantor Pusat Pegadaian, serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi SIKD Versi 1.8.
Hasil penelitian menunjukkan aplikasi SIKD Versi 1.8 dapat menggantikan sistem kearsipan manual karena memenuhi kebutuhan aktivitas bisnis dari setiap unit kerja Kantor Pusat Pegadaian, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kantor Pusat Pegadaian sehingga sistem kearsipan Kantor Pusat Pegadaian dapat terlaksana dengan lebih efisien dan lebih sistematis.

This thesis is about Testing the implementation of SIKD Version 1.8 in the Archival Unit at the Head office of Pegadaian. The things discussed is the systems design and implementation of aplication SIKD Version 1.8 for replace the manual archival systems.
The purpose of this study was to identify the effective use of applications the SIKD Version 1.8 in the Archival Unit at the Head office of Pegadaian, and to know the advantages and disadvantages of the applications SIKD Version 1.8.
The results showed of the aplications SIKD Version 1.8 can replace the manual archival systems because it meets the needs of the business activities from each unit of work at the head office of Pegadaian, based on policies established by the head office of Pegadaian so that the archival system at the head office of Pegadaian can be implemented more efficiently and more systematically.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Tiurma L.
"This article explains the use of archival system in the government offices in Indonesia. The archieval system in Indonesia has four periods i.e. Remainder of VOC from XVII Century until 1799, Netherlands Colonisation in !9th Century, Netherlands Colonisation in 20th Century, and the Government of Republic of Indonesia period. Sistem Tata Naskah (manuscript order system) and Sistem Pola Bant (new order system) are the two systems emerged after the independence of the Republic of Indonesia. The existence of Sistem Pola Baru is only as an alternative system if'the old system is not effective, because the objectives of archive handling is to help archivist to retrieve the file/document easily"
1998
JIIP-1-1-Sept1998-85
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>