Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136137 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjutak, Tiar Adam
"ABSTRAK
Salah satu jenis kata yang termasuk dalam pembagian kata secara tradisional adalah konjungsi. Konjungsi dalam bahasa Belanda mempunyai dua macam yakni konjungsi setara dan konjungsi bertingkat.
Konjungsi bertingkat omdat, doordat dan aangezien merupakan tiga konjungsi dari beberapa konjungsi yang digunakan untuk menunjukkan hubungan kausal. Pada dasarnya, pemakaian istilah hubungan kausal tersebut mencakup dua istilah umum yang masih dipergunakan dalam bahasa Belanda. yakni hubungan alasan dan hubungan sebab.
Beberapa ahli tata bahasa Belanda dalam bukunya menggolongkan omdat dan aangezien sebagai penunjuk hubungan alasan sedangkan doordat sebagai penunjuk hubungan sebab. Walaupun penggolongan ini diupayakan untuk tetap diperta_hankan tetapi apa yang terjadi tidaklah sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam praktek penggunaan ketiga konjungsi bertingkat tersebut ditemukan adanya penyimpangan. Ada kecenderungan bahwa omdat dapat juga dipergunakan untuk menunjukkan hubungan sebab. Bahkan sekaligus memperlihatkan makna hubungan alasan dan sebab secara bersamaan. Demikian pula halnya dengan konjungsi doordat, yang dapat memperlihatkan hubungan alasan. Sementara aangezien yang umumnya dipakai dalam bentuk bahasa yang formal lebih cenderung hanya memperlihatkan hubungan alasan saja.
Adapun proses analisis yang dilakukan terhadap kalimat majemuk yang menggunakan ketiga konjungsi bertingkat tadi ialah dengan Cara memparafrasekan klausa sematan pada kalimat majemuk tersebut menjadi adverbia daarom/daardoor dan frasa preposisional yang didahului oleh preposisi wegens/door. Selain itu, analisis juga dilakukan terhadap kalimat majemuk berkonjungsi omdat, doordat dan aangezien dengan menentukan sifat obyektif/subyektif yang selanjutnya digunakan untuk menentukan hubungan yang diperlihatkannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Chaer, 1942-
Flores: Nusa Indah, 1990
499.25 ABD p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Tota Mariana
"Dalam bahasa Belanda terdapat sejumlah konjungsi . atau kata sambung, seperti: EN, MAAR, OF, WANT, DAT dan sebagainya, yang mempunyal fungsi menghubungkan dua kata, dua bagian klausa atau kalimat, atau dua klausa dan lebih. Dalam skripsi ini kami hanya akan membuat penelitian mengenai konjungsi OF, karena nampaknya konjungsi ini mempunyai fungsi dan makna yang cukup luas. Koenen dalam Verklarend Handwoordenboek der Neder_landse Taal (1975: 900-901) mgnjelaskan bahwa OF mempunyai fungsi dan makna sebagai berikut: konjungsi koordinatif (pevenschikkend voegwoord) yang dipakai untuk menyatakan makna: kontradiksi (uitsluitend tegenstellend) misalnya nampak dalam:Ja of Nee 'Ya atau tidak' menvamakan (gelijkstellend) seperti dalam: een ad verbium of bijwoord 'adverbia atau kata tambahan'. Konjungsi ,subordinatif (onderschikkend voeawoord) yang dipakai untuk menyatakan makna:"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlia Novita Azwardi
"Penelitian bahasa dalam karya sastra Melayu-Tionghoa masih sedikit sehingga banyak hal menarik dari bahasa ini belum tergali, padahal perkembangan karya sastra ini dianggap sudah berhenti sejak tahun 1942. Selain itu, bahasa karya sastra Melayu-Tionghoa juga berbeda dari bahasa karya-karya sastra Indonesia modern yang berkembang di saat yang bersamaan sehingga karya-karya sastra Melayu-Tionghoa semakin tersisihkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, saya mencoba mengungkap keunikan bahasa karya-karya sastra Melayu-Tionghoa. Salah satu hal menarik yang dapat diungkap dari bahasa Melayu-Tionghoa adalah penggunaan konjungsi, khususnya konjungsi ekstrakalimat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah bahasa Melayu-Tionghoa khususnya penggunaan konjungsi ekstrakalimat-memang berbeda dari bahasa Indonesia. Perbedaan yang akan saya lihat difokuskan Iagi pada jenis-jenis, tugas, fungsi, posisi, dan kekhasan dari tiap-tiap konjungsi ekstrakalimat-konjungsi ekstrakalimat yang digunakan dalam karya sastra Melayu Tionghoa. Metode yang saya gunakan adalah metode deskriptif dan studi pustaka. Metode deskriptif saya terapkan saat menganalisis data dengan menjabarkan semua gejala penggunaan konjungsi ekstrakalimat apa adanya, sedangkan studi pustaka saya lakukan untuk memperoleh buku-buku acuan yang berhubungan dengan masalah penggunaan konjungsi ekstrakalimat serta menyaring data yang sangat banyak sehingga terpilihlah 3 novel yang saya gunakan. Novel-novel tersebut berjudul Nyai Alimah karya Oei Soei Tiong yang terbit tahun 1904, Peniti-Dasi Barlian karya Tan King Tjan yang terbit tahun 1922, dan Kaetoekannja Bunga Srigading karya Tan Boen Soan yang terbit tahun 1931. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa fungsi, posisi, dan tugas konjungsi ekstrakalimat dalam bahasa Melayu-Tionghoa tidak jauh berbeda dari penggunaan konjungsi dalam bahasa Indonesia. Hanya saja, munculnya pengaruh bahasa Melayu (klasik) menambah jenis konjungsi ekstrakalimat yang digunakan di dalam karya sastra Melayu-Tionghoa seperti arkian, hatta, sabermula, dan syahdan yang di dalam bahasa Indonesia sekarang sudah dianggap arkais atau tidak digunakan lagi. Seiain itu, ada pula variasi penulisan dari beberapa konjungsi dan perbedaan frekuensi penggunaan dari tiap-tiap novel yang menjadi kekhasan tersendiri dari penggunaan konjungsi ekstrakalimat bahasa Melayu-Tionghoa ketiga novel tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Sahrizal
"Penggunaan kala dalam anak kalimat subyek dan pelengkap penderita bahasa Rusia modern selalu dikaitkan dengan pengertian tentang kala absolutif dan kata relatif faktor yang menentukan dalam menganalisa anak kalimat di atas adalah, adanya dua titik pandang dalam bahasa Rusia, yaitu pembicara yang berada di luar bahasa (deiktis) dan unsur yang terdapat dalam bahasa, subyek.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang makna kala yang terdapat dalam anak kalimat bahasa Rusia modern, sehingga informasi yang diterima oleh pendengar atau pembaca tidak meragukan. Adanya informasi yang meragukan, disebabkan oleh adanya dua macam bentuk verba yang dipergunakan, yaitu verba ujaran dan verba keadaan. Pada verba ujaran informasinya selalu berdasarkan fakta pada saat kalimat itu dihasilkan, sedangkan verba keadaan tidak selalu terikat dengan fakta.
Anak kalimat subyek dan pelengkap penderita dalam kalimat kompleks berfungsi sebagai keterangan untuk induk kalimat. Oleh sebab itu penggunaan kala dalam anak kalimat tidak tergantung pada kala predikat verba yang terdapat pada induk kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S15049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Noor
"Lagu dapat dijadikan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan seseorang. Lirik lagu yang dinyanyikan oleh pria dan wanita tentunya memiliki perbedaan karena ragam bahasa pria dan wanita juga berbeda. Penelitian ini akan berfokus kepada ragam bahasa pria yang terdapat pada lirik lagu yang dinyanyikan oleh pria. Korpus dari penelitian ini berupa dua lirik lagu berbahasa Belanda yang dinyanyikan oleh Nick en Simon, yang berjudul ?Pak maar m?n hand? (2007) dan ?Omdat jij? (2007). Kedua lagu ini bercerita tentang ungkapan isi hati seorang pria kepada seorang wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri ragam bahasa pria yang terdapat pada kedua lirik lagu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, sedangkan teori yang digunakan pada penelitian adalah teori mengenai bahasa dan gender
Song can be used as a medium to express someone's feelings. Lyrics of songs sung by man and woman have differences because the variety of man language is different from the variety of woman language. This research will focus on the variety of man language in the song lyrics sung by man. The corpora of this research are two Dutch-language song lyrics by Nick en Simon, entitled "Pak maar m'n hand" (2007) and "Omdat jij" (2007). Both of the songs are about the expression of a man's feeling to a woman. The purpose of this research is to see the characteristics of a variety of man language that were found on both of the lyrics. The method that is used in this research is a qualitative method and the theory that is used in this research is the theory of language and gender."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Errdiansha Ibaraki Haryono
"Penelitian ini membahas tentang kesalahan penggunaan akhiran konjungsi -aseo/-eoseo (-아서/- 어서) dan -(eu)nikka (-(으)니까) pada angket yang telah diisi oleh 87 mahasiswa prodi Korea Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan akhiran konjungsi kausal -aseo/-eoseo (-아서/-어서) dan -(eu)nikka (-(으)니까) yang dilakukan oleh mahasiswa prodi Korea Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif sekaligus menggunakan hasil isian angket yang disebar secara daring sebagai bahan analisis. Data yang telah didapat kemudian dihitung jumlah dan dikategorikan berdasarkan jenis kesalahannya dengan menggunakan teori analisis kesalahan berbahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kesalahan tertinggi yang dilakukan oleh mahasiswa prodi Korea Universitas Indonesia baik dalam akhiran konjungsi -aseo/-eoseo (-아서/-어서) maupun - (eu)nikka (-(으)니까) adalah kesalahan substitusi, diikuti dengan kesalahan pengurangan dan terakhir kesalahan penambahan. Selain itu, diketahui bahwa jumlah kesalahan penggunaan akhiran konjungsi -aseo/-eoseo (-아서/-어서) lebih rendah dibanding jumlah kesalahan penggunaan akhiran konjungsi -(eu)nikka (-(으)니까).

This research discussed about causal conjuction connective ending -aseo/-eoseo (-아서/-어서) and -(eu)nikka (-(으)니까) on a questionnaire filled out by 87 Korean studies‟s student Universitas Indonesia. This study aims to analyze the error of using causal conjunction connective ending -aseo/-eoseo (-아서/-어서) and -(eu)nikka (-(으)니까) done by Korean studies‟s student Universitas Indonesia. This study uses both quantitative and qualitative methods as well as using the results of questionnaires that are distributed online as material for analysis. Data that has beenobtained are then calculated and categorized based on the type of error using language error analysis theory. The result of this study indicate that the highest type of error made by Korean studies‟s student Universitas Indonesia both in the conjunction connective ending -aseo/-eoseo (- 아서/-어서) and -(eu)nikka (-(으)니까) using is a substitution error, followed by omission error and lastly addition error. In addition, it is known that the number of errors in the using of conjunction connective ending -aseo/-eoseo (-아서/-어서) is lower than the numbers of errors in the using of conjuncion connective ending -(eu)nikka (-(으)니까)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Triyogo Jatmiko
"Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang dapat menghubungkan dua satuan gramatikal yang memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi ini dapat menghubungkan klausa dengan klausa, frasa dengan frasa dan kata dengan kata. Penelitian terhadap konjungsi koordinatif pada skripsi ini dimaksudkan untuk mencari persamaan dan perbedaan konjungsi tersebut dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan sintaktis dan pendekatan semantis. Pendekatan sintaktis dimaksudkan untuk menunjukkan unsur-unsur apa saja yang dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, sedangkan pendekatan semantis untuk menunjukan pertalian makna yang ada antara unsur-unsur yang dihubungkan.
Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai ciri-ciri sintaktis dan semantis konjungsi koordinatif dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. Hasil deskripsi tersebut kemudian dibandingkan secara konstrastif untuk menunjukkan persa_maan dan perbedaan antara kedua pokok bahasan tadi.
Baik dari segi sintaktis maupun segi semantis diperoleh kesimpulan bahwa antara konjungsi koordinatif dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia terdapat persamaan dan juga perbedaan. Dari segi bentuk, keduanya dapat dibagi menjadi bentuk sederhana, gabungan dan bentuk terpisah. Dari segi fungsi, keduanya sama-sama digunakan untuk menghubungkan satuan grammatikal yang memiliki status sintaktis yang sama. Begitu pula dalam hal posisi, kedua_nya menempati tempat yang sama, yaitu berada di antara dua satuan gramatikal yang dihubungkannya.
Dari segi semantis, baik dalam bahasa Jerman maupun dalam bahasa Indonesia, konjungsi koordinatif mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk menyatakan hubungan makna tertentu. Dan apabila mempunyai ciri-ciri sintaktis dan semantis yang sama, konjungsi koordinatif baik dalam bahasa Jerman maupun dalam bahasa Indonesia, dapat saling dipertukarkan penggunaannya dalam suatu konstruksi kalimat. Perbedaan antara konjungsi koordinatif dalam kedua bahasa tersebut terletak pada jumlah dan macam satuan gramatikal yang dapat dihubungkan oleh suatu konjungsi.
Dalam bahasa Jerman terdapat 26 jenis konjungsi, sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya 24 jenis konjungsi koordinatif. Dalam bahasa Jerman dikenal adanya satuan gramatikal berupa Worttei1, dalam bahasa Indonesia tidak. Demikian pula secara semantis, ada beberapa hubungan makna yang dalam bahasa Jerman dinyatakan dengan konjungsi, tapi tidak dalam bahasa Indonesia, dan demikian pula sebaliknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buang Susanto
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ratnawati Rachmat
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>