Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154865 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyimas Puspita Ayu Lestari
"Westernisusi merupakan proses mem-Barat-kan Rusia yang berlangsung selama abad Ice-18 M pada masa Peter Agung. Proses ini mcmunculkan kelompok yang setuju, adalah 3ana(Muku yaitu kelompok liberal yang pada umumnya ingin mengambil contoh-contoh positif dari Eropa untuk memajukan Rusia agar setara dengan Eropa. Sementara kelompok yang menolak yaitu Ci4asxnifiwi, yaitu kelompok, yang masih membanggakan kcaslian karakter nasional dan kekhasan budaya bangsanya. Salah satu nilai keaslian Rusia adalah Domostroi. Pertentangan paham antara dua kelompok tersebut terlihat dalam karya sastra Fpo3a/ Grow/ Petir."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14972
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Medina Anggita Parindury
"Lev Nikolaevic Tolstoj dalam kesusastraan Rusia dikenal sebagai penulis yang kerap menganalisis kompleksitas perasaan manusia lewat karya-karyanya. Salah satu tema yang dapat diangkat dalam novel KeIuarga Bahagia adalah perubahan karakter seorang perempuan muda yang berusaha mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahannya. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis berbagai perubahan karakter yang dialami tokoh Mar`ja Aleksandrovna (Malta) dalam novel Keluarga Bahagia serta menjabarkan berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Penulis menggunakan metode deskriptif analistis serta teori perkembangan kepribadian yang dikemukakan oleh Erik H. Erikson sebagai landasan utama dalam menganalisis perubahan karakter tokoh Malta. Sesuai dengan hasil analisis yang telah penulis lakukan, perubahan karakter tokoh Masa merupakan proses pencarian identitas diri pada tahap adolesen (remaja) yang akan berakhir pada tahap dewasa awal, ketika seseorang sudah memiliki perasaan yang mantap akan dirinya. Pada akhir cerita, tokoh Masa telah memiliki kemantapan identitas tersebut sehingga ia dapat mewujudkan kebahagiaan dalam pernikahannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adis Irawati Wibisono
"Skripsi ini bertujuan untuk memaparkan eksistensi dari tiga tokoh perempuan dalam drama Три Сестры/Tri Sestry/Tiga Saudari karya Anton Pavlovich Chekhov dengan tokohnya Olga Sergeyevna Prozorova, Maria Sergeyevna Kulygina dan Irina Sergeyevna Prozorova. Ketiga tokoh ini dengan kedudukan yang berbeda di dalam lingkungan sosialnya menyatakan eksistensinya sebagai manusia, juga sebagai perempuan dengan pilihan-pilihan yang mereka ambil dengan sadar. Penulis menggunakan teori feminisme eksistensialis yang dikemukakan Simone de Beauvoir terkait dengan analisis eksistensi tokoh perempuan dalam drama Три Сестры/Tri Sestry/Tiga Saudari di dalam kehidupan sosialnya.

Abstract
This mini thesis aims to explain the existence of three figures women in the drama Три Сестры/Tri Sestry/Three Sisters by Anton Pavlovich Chekov with characters Olga Sergeyevna Prozorova, Maria Sergeyevna Kulygina and Irina Sergeyevna Prozorova. These three women figures with a different position within the social environment expressed their existence as human beings, as well as women with their choices consciously. The author uses the theory feminism existensialism by Simone de Beauvoir associated with the analysis of the existence of female characters ini the drama Три Сестры/Tri Sestry/Three Sisters in their social life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S491
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Diah Haryanti
"Penelitian ini bertujuan memperlihatkan ide antikolonialisme tokoh-tokoh perempuan dalam Student Hidjo, Matahariah, dan Rasa Mardika. Metode deskriptif kualitatif dengan teori orientalisme dan hibriditas digunakan untuk melihat bagaimana tokoh-tokoh perempuan tersebut merepresentasikan ide antikoloniliasme sebagai bentuk perlawanan Marco.
Dari hasil analisis tampak bahwa Marco dengan sengaja menampilkan tokoh-tokoh perempuan mandiri, pintar, aktif, berani bersuara dan tampil di depan umum, serta bersama-sama kaum laki-laki melakukan perjuangan melawan berbagai bentuk penindasan. Persinggungannya dengan budaya Barat, membuat tokoh-tokoh perempuan dalam karya Marco menjadi pribadi yang hibrid, bergerak bebas pada ruang ketiga yang serba ambivalen. Strategi hibriditas yang paling tampak adalah mimikri yang dilakukan para tokohnya. Perempuan Eropa yang tampak sangat Jawa atau perempuan Jawa yang berusaha menjadi Eropa. Dengan kata lain keduanya berusaha untuk menjadi ?almost the same but not quite?.

This analysis aims to show anticolonialism ideas of the female characters in Student Hidjo, Matahariah, and Rasa Merdika. Qualitative descriptive method and orientalism and hibridity theories are used to see how these female characters represent their anticolonialism ideas as a form of Marco?s disapproval.
From the result of the analysis, it is shown that Marco presents on purpose the female characters who are independent, intelligent, active, brave in stating their opinions and appear on public, and together with men fight against various forms of colonialism. The connection to the west culture makes these women become hibrid people, move freely in the third space that is ambivalent. Hibridity strategy that is the most obviously done by these characters is mimicry. European women that look so javanese or the javanese women that try to be european. In other words, both try to be ?almost the same but not quite?."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28351
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Nur Permata
"Kisah dosa pertama banyak digunakan masyarakat patriarkhat untuk melegitimasi superioritas laki-laki atas perempuan. Pada drama Der zerbrochene Krug karya Heinrich von Kleist kisah tragis ini digarap kembali, dengan suatu perbedaan tajam. Bukan Eve yang merayu Adam untuk berbuat dosa, melainkan sebaliknya. Berdasarkan titik awaI ini figur Eve sebagai searang perempuan diteliti demi rnenginterpretasi nuansa perubahan tersebut dan menggali unsur lain dari drama yang sekilas hanya mengulang kembali stereotip perempuan yang sudah ada.
Tujuan penelitian adalah menunjukkan, bahwa pembalikan mitos oleh Kleist, seperti telah disinggung di atas memiliki suatu arti krusial bagi drama ini. Dan selain itu juga, bahwa konsep jender yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat kala itu memang dipertanyakan.
Pencapaian tujuan di atas akan dilakukan melalui analisis struktural drama bersangkutan. Surat-surat pribadi dan salah satu esei Kleist, Uber das Marionettentheater, serta teori jender akan menjadi pendukung yang sangat berguna dalam proses analisis ini.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa Kleist memang meletakkan konsep jender yang berlaku waktu itu (dan yang juga dianutnya sendiri) dalam lingkaran pertanyaan. Figur Eve ditampilkan sangat cemerlang di tengah keburaman jenis kelamin lainnya, ditengah masyarakat patriarkhat. Konfrontasi antara Adam dan Eve dengan dikuti kaburnya Adam dari arena menunjukkan keunggulan Eve si perempuan dibandingkan Adam si laki-laki."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmalina
"Karya ini menampilkan pandangan Tolstoj terhadap hukum dan penerapannya yang berlaku baik dalam masyarakat maupun negara Rusia. Pada saat itu terdapat kehancuran dalam sistem hukum dan peradilan Rusia, dimana baik masyarakat maupun negara sating menghakimi satu sama lain. Melalui konsep umum dialektika yang terdiri dari tiga proses utama yakni tesis, antitesis, dan sintesis permasalahan ini dapat diungkap. Tesis dan antitesis merupakan sesuatu yang sating bertentangan yang direpresentasikan oleh masyarakat dan negara, dimana masyarakat menentang kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh negara dalam bidang peradilan dan hukum. Masalah ini bermuara pada sebuah solusi yang menjadi sintesa terhadap tesis dan antitesis. Sintesa tersebut berupa sebuah konsep hukum yang dilandaskan pada cinta kasih yang dikemukakan oleh Tolstoj. Dalam cinta kasih, Tolstoj tidak memihak pada apa yang dilakukan baik oleh masyarakat maupun negara. Solusi yang ditawarkan oleh Tolstoj pada masaf%h kehancuran peradilan ini adalah bahwa pada dasarnya manusia tidak akan sating *rnenghakimi dan saling mencari-cari kesalahan satu sama lainnya jika di dalam diri mereka diisi dengan cinta dan kasih sebelum melihat kesalahan seseorang"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15082
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liesta Febrita Sari
"Skripsi ini membahas tanda-tanda yang digunakan pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasan yang ada di dalam naskah drama anak Mencari Taman karya Noorca M. Massardi. Tanda-tanda tersebut dianalisis melalui pendekatan semiotika dengan teori konotasi Roland Barthes. Metode yang digunakan adalah metodologi analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis ternyata tanda-tanda yang digunakan dalam naskah ini secara fungsional mampu membantu proses penyampaian gagasan.

Abstract
This thesis is discussing the symbols that the author used for expressing his ideas in a childrens drama script called "Mencari Taman"by Noorca M. Massardi. These symbols were analyzed through a semiotic approach with the theory of connotation by Roland Barthes. The methodology that was used in this thesis was descriptive analysis. Based on the analysis then it can be conclude that the symbols in this drama script was functionally helpful in expressing the ideas that the author intended."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arif Budi Nugroho
"Lev Nikolaevi Tolstoj yang lebih dikenal dengan nama Lev Tolstoj adalah salah satu penulis besar yang berasal dari Rusia. Lev Tolstoj dianggap sebagai salah satu pengarang besar dunia dan banyak karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam bergai bahasa di dunia, termasuk dalam bahasa Indonesia. Skripsi ini membahas konflik batin yang dialami oleh tokoh utama novel {fl;b-Vehfn, Xadi-Murat, 1912 (Haji Murat) yaitu Xadi-Murat. Novel ini diselesaikan pada saat-saat akhir hidup Lev Tolstoj, sebuah novel yang ditulis berlatar belakang sejarah nyata, tentang Xadi-Murat, seseorang yang dianggap sebagai pahlawan dalam perjuangan bangsa Xtxyz, enja melawan bangsa Rusia. Tujuan penulisan adalah untuk menganalisis dan mengetahui konflik batin yang dialami dan dirasakan Xadi-Murat melalui unsur-unsur intrinsik novel tersebut untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan pada akhir pembahasan skripsi ini. Sebagai sumber pembahasan, digunakan naskah asli novel {fl;b-Vehfn, Xadi-Murat, 1912 (Haji Murat) dari buku K.Y. Njkcnjq Bp,hfyyjt, L.N. Tolstoj Izbrannoe, yang diterbitkan oleh penerbit Kbv,ec Ghtcc, Limbus Press pada tahun 2000."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari S. Soediro
"This research takes a serial drama entitled Orkes Madun (OM-I-IV) written by Arifin C Noer, which consists of four plays as its corpus. They are:
Madekur dan Tarkeni atawa Orkes Madun Bagian Satu (OM-I, 1973);
II Orkes Madun 2A/Umang-Umang (OM-II,1976);
III Orkes Madun IIB atawa Sandek Pemuda Pekerja (OM-III, 1979); and
IV Ozone atawa Orkes Madun IV (OM-IV, 1989).
There are two main aspects of text, they are dramatic text and performance text. There are four important elements in every structure of the dramatic text, namely dramatic shape, character, dialogue, and stage directions (Aston, 1991).
The aim of this research is:
1. To find out the characteristic of the dramatic text structure, especially its character element and characterization, as well as its plot of OM-I-IV;
2. To reveal the theme and its message of OM-I-IV; and
3. To unravel the thread which unites those four plays or a single long play (OM-I-IV).
This research is a qualitative research using a structural and semiotic approach. There are three steps to reach the goal. First, analyzing textually the structure of the dramatic text OMI-IV, especially the characteristic of its characters and plot. Second, analyzing semiotically the sign-system of the character and plot, especially to reveal the meaning of the message as well as its characters. Third, analyzing by using the inter-textual approach to find out the difference and the likeness of those four plays, and also to unravel the thread, which unites them.
The conclusion as the outcome of this research can be drawn as follows:
1.1 The dramatic text of OM-I-IV can be classified as a radical dramatic text, tragicomedy drama, drama of idea, or symbolical drama.
1.2 WASKA (WK) as the central character, is able to develop a dramatic plot, so that, he can play the role as the thread that unites those four plays in OM-I-IV.
1.3 The character of SEMAR (SM) has a doubled role, (a) as a director of the performance of OM-I-IV which is performed by KS-RBD; (b) as the leader of KSRBD; (c) as the central character of WK to the whole plays of OM-I-IV; (d) as the narrator, authoritative source, guide, commentator, and evaluator.
1.4 The structure of every play in a serial performance of OM-I-IV is in the structure of every play in OM-I-IV, or theatre in theatre (mise en abyme). It means that the serial play of OM-I-IV directed by SM is performed in the serial play of OM-I-IV
1.5 There are three main plots in OM-I-IV; they are NB plot, BD/SM plot, and WK plot.
1.6 There are four core plots; they are MAD plot, WK-II plot, SD plot, and WK- IV plot. These four core plots are in the frame of the main plot WK.
1.7 The plot characteristic of OM-I IV is loose, double or layers, and progressive linear with variation. The technical plot is flash back and back tracking.
2.1 The central theme of OM-I-IV is poverty while the message talks about the ways to fight against and come out from poverty and hardship.
2.2 The meaning of theme and message conveyed in OM-I-IV is to fight against poverty and hardship by (a) picpocketing or prostituting oneself (OM-1); (b) universal robbing; (c) demanding freedom of speech to be heard by others, striking of silence, eat, and work, also, universal striking (OM-III); and (d) doing trial in many ways to die for the impotence to bear suffering in holding punishment to live in world (OM-IV) in the serial drama of OM-I-IV that, apparently, can not solve the emerged problem.
2.3 The punishment to live beyond human's common sense, capability, and God's will is proved much horrifying to feel and go through rather than the most terrible punishment to die in the universe.
2.4 The destruction of human culture and civilization in the world, sea, and sky, including the ozone holes, is brought by human's misbehavior, mistake, and hard sins. Furthermore, as the balance for such human's mistakes and sins, he fulfils his cultural duty for its solution. There are some urgent examples as shown follows (a) cleaning up the world, sea, sky, and human himself; (b) assisting the mission pioneered by SD in the end of OM-III, and continued by SDM (the next, new generation) with his effort to eliminate all what make the mistakes and sins happened, including the wrong framing system firstly made. If necessary, the old system may be replaced and reformed to be a new, fresh, appropriate system as the current time demands. The new era. The Reformation era.
3.0 The threads which unities these four plays in OM-I-IV are:
3.1 the poverty as the central theme;
3.2 WK who serves as the central character;
3.3 SM who serves as the director of performed theatre in the play of OM-I-IV, and
3.4 the three main plots are the plots of NB, BD or SM, and WK."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
D387
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>