Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh. Charis
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1970
S16309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Adrian
"ABSTRAK
Istilah proyek umumnya dikaitkan dengan Iron Triangle, yang menunjukkan 3 komponen utama dalam manajemen proyek. Setiap proyek diharapkan menghasilkan hasil tepat waktu, sesuai anggaran dan cakupan. Namun, mengacu pada Pedoman Manajemen Proyek (PMBOK), untuk memuaskan ketiga komponen tersebut, ada banyak komponen berkisar dari manajemen integrasi hingga manajemen Stakeholder. Kompleksitas proyek sangat tinggi dan mereka perlu menilai tingkat kematangannya untuk melihat bidang manajemen proyek apa yang harus ditingkatkan. Dengan meningkatkan manajemen proyek, kinerja proyek akan ditingkatkan, sehingga menciptakan Output yang lebih baik. Output yang lebih baik berarti lebih banyak kepuasan pada pemangku kepentingan, yang meliputi pemerintah, anggota tim, penduduk dan kontraktor.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan manajemen proyek besar kilang minyak di Indonesia dan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan mereka, yaitu meningkatkan kapasitas produksi minyak dalam negeri. Penelitian ini akan membantu perusahaan untuk merancang peta jalan strategi dan mengidentifikasi komponen-komponen utama dalam menerapkan manajemen proyek yang efektif. Total ada 32 kriteria dalam mengelola proyek. kriteria tersebut didasarkan pada Badan Manajemen Pengetahuan Proyek (PMBOK). Temuan dalam penelitian ini adalah perbandingan berpasangan yang dilakukan oleh para ahli di bidang pengelolaan proyek minyak dan gas bumi dan penilaian kematangan manajemen proyek. Survei dilakukan dengan menggunakan dasar Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk melihat peringkat berdasarkan tingkat kepentingan mereka relatif terhadap satu sama lain dan ancaman, peluang, kelemahan, kekuatan (TOWS) untuk membuat strategi dengan menggabungkan faktor internal dan eksternal. Setelah daftar prioritas dibuat, kemudian dapat digunakan untuk melihat program apa yang dapat diperhatikan oleh perusahaan.

ABSTRACT
The term project is commonly associated with the iron triangle, which points out 3 main components in project management. Any project is expected to deliver product on time, on budget and on scope. However, refering to Project Management Body of Knowledge (PMBOK), in order to satisfy those 3, there are lot of components rangin from integration management to stakeholder management. The complexity of project is enormous and they need to assess their maturity level to see what areas of project management should be improved. By improving the project management, project performance will be improved, thus, creating a better delivery. Better output means more satisfaction on stakeholders, which include government, team members, residents and contractors.
This research aims to improve project management of large project management of oil refinery in Indonesia and helping the company to achieve their goals, which is increasing domestic oil production capacity. This research will help the company to design a roadmap of strategy and identify key components in implementing an effective project management. there are 32 criterias in total in managing a project. those criterias are based on Project Management Body of Knowledge (PMBOK). the findings in this research are pairwise comparison that are carried out by experts in oil and gas project manangement field and project management maturity assessment. The survey was done using the basis of Analytical Hierarchy Process (AHP) to see the rankings based on their level of importance relative to one another and threat, opportunities, weakness, strength (TOWS) to create strategies by combining internal and externa factors. After the list of priority is made, it can then be used to see what program the company can put their attention to.
Keywords:
Project Management, Project Management Maturity, Analytical Hierarchy Process (AHP), PMBOK, TOWS
"
Depok: Fakultas Teknik. Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Wulida Gusdani
"Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan penjaga kesehatan di pintu masuknegara. Upaya penyelenggaraan kesehatan di pintu masuk negara harus didukung oleh alokasi pembiayaan kesehatan yang cukup, efektif dan efisien. Analisis pembiayaan kesehatan dan kinerja ditujukan untuk melihat pembiayaan kesehatan dalam mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik WM dan telaah dokumen terkait. Dokumen terkait realisasi belanja dianalisis menggunakan tools Health Account dan ditabulasi dengan tabel pivot. Hasil penelitian menunjukkan sasaran strategis dan indikator kinerja yang ditetapkan tidak sejalan dengan tugas pokok dan kegiatan yang dilaksanakan. Imbasnya, alokasi pembiayaan kesehatan harus sesuai menu penyusunan perencanaan meskipun peruntukannya terbatas. Penyusunan anggaran memenuhi prinsip penganggaran terpadu dan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah. Meskipun disiasati dengan efektif, pemotongan anggaran berdampak pada capaian kinerja. Pengeluaran pelayanan kesehatan saat ini sebesar 72,8 -88,7 dengan komposisi fungsi pelayanan pelayanan preventif sebesar 50 -64 dan sisanya fungsi tata kelola dan administrasi kesehatan. Pembentukan modal tetap bruto dalam sistem kesehatan sebesar 11 -27 dari total pengeluaran kesehatan. Pelaksanaan UKM cukup baik dalam menggerakkan mesin birokrasi dan sosial namun terkendala koordinasi pada kegiatan pengawasan OMKABA dan pelabuhan/bandar udara sehat. Ketersediaan SDM belum sesuai standar dan distribusinya tidak merata. Revisi UU kekarantinaan kesehatan yang belum disahkan membuat penguatan KKP belum berjalan optimal. Pengelolaan sistem informasi berjalan dengan baik kecuali website yang kurang diperbaharui. Kesimpulan diperoleh pembiayaan kesehatan belum berbasis kinerja untuk mendukung tupoksi. Capaian kinerja belum optimal bukan hanya disebabkan oleh faktor pembiayaan namun kerjasama lintas sektor, dukungan regulasi, SDM dan peran serta masyarakat turut mempengaruhi pencapaian. Direkomendasikan melakukan penyesuaian antara sasaran strategis dan indikator kinerja dengan tupoksi dan pelaksanaan kegiatan, perbaikan dan penyesuaian menu perencanaan, mengadakan perjanjian kerjasama kegiatan pengawasan OMKABA, mengusulkan pengadaan dan pemerataan SDM sesuai standar, mendorong percepatan pengesahan RUU Kekarantinaan Kesehatan melalui konsultasi publik, advokasi yang lebih intensif kepada pihak-pihak terkait di bandara/pelabuhan, memperbaharui website dan memaksimalkan tren media sosial, serta meningkatkan dan memprioritaskan alokasi pembiayaan kegiatan langsung dan yang mengungkit indikator kinerja.

Port Health Office is a health guard at the state's point of entry. Public health strengthening at the point of entry should be supported by adequate, effective and efficient allocation of health financing. Health financing and performance analysis is aimed to analyze health financing related to achieve defined goal performance. This is a qualitative research using indepth interview method and documents review. Expenditure documents were analyzed using Health Account tools and tabulated with pivot tables. The results shows that the strategic objectives and performance indicators set arenot in line with the main tasks and activities undertaken. As the impact, health financing must be allocated based on planning menu although the allocation is limited. Budgeting meets the principles of a unified budgeting and medium term expenditure framework approach. Although budget cuts have been tried to be effectively tackled, they impacts to the performance goals. Current expenditure on health care is 72,8 88,7 with the preventive care is 50 64 and the rest is governance, and health system and financing administration expenditure. Expenditure on gross capital formation in the health care is11 27 of THE Total Health Expenditure. Public health program have been well implemented to empower the bureaucratic and social machines though the controls of drugs, food, cosmetics, medical devices, addictive materials OMKABA and a healthy port airport were not well coordinated. The availability of human resources is not up to standard and the distribution is uneven. Unrevision of the Law on Health Quarantine made the point of entry strengthening not optimal. The management of information system goes well but website is not well updated. Conclusion shows that the health financing is not performance based to support tasks, principal and functions. Goal performance is not optimal due to financing factor, cross sector cooperation, regulation support, human resources and community participation which play important roles in the achievement. It is recommended to make an adjustment between strategic objectives and performance indicators with main tasks and activities undertaken, improvements and adjustments to the planning menu, changes in performance indicators, to conduct agreement on OMKABA controls, to propose procurement and distribution of human resource based on standard, to accelerate the enactment of the revision of Law on Health Quarantine through public consultation, more intensive advocacy to stake holders at the airports ports, update websites and maximize trends social media, as well as increasing and prioritizing funds to finance direct health activity and those that improves performance indicator."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurent Oktavio Matra
"Green bond sebagai instrumen pembiayaan untuk proyek-proyek berkelanjutan telah menarik perhatian investor dalam beberapa tahun terakhir. Dengan pertumbuhan pasar green bond global melebihi 50% pada tahun 2019 (CBI, 2019), green bond berfungsi sebagai instrumen pembiayaan yang menjanjikan bagi penerbit dan aset keuangan yang menjanjikan bagi investor. Studi sebelumnya menemukan hasil yang bertentangan dalam mengidentifikasi premi yang dibayar oleh investor untuk berinvestasi pada green bond di mana green bond premium dan discount ditemukan pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat green bond premium pada green bond yang diterbitkan di negara-negara di ASEAN sebelum dan selama pandemi COVID-19 dari Maret 2016 hingga April 2021 dengan menggunakan model regresi dua tahap. Pada tahap pertama, dengan menggunakan model fixed-effect pada 42 green bonds, hasil penelitian ini menemukan green bond discount sebelum pandemi COVID-19 dan green bond premium selama pandemi. Selain itu, penelitian ini menggunakan regresi cross-section untuk menentukan determinan dari green bond premium. Hasilnya menemukan bahwa peringkat, mata uang, jumlah penerbitan dan waktu jatuh tempo secara signifikan mempengaruhi green bond premium, dan penggunaan dana tidak mempengaruhi green bond premium.

Green bonds as a means of financing instrument for sustainable projects have caught the eyes of investors in recent years. With the growth of the global green bond market exceeding 50% in 2019 (CBI, 2019), green bonds serve as a promising financing instrument for issuers and a promising financial asset for investors. Previous studies have conflicting results in identifying the premium investors pay for investing in green bonds where both a green bond premium and discount was observed. This study aims to examine the premium of green bonds issued in ASEAN countries before and during the COVID-19 pandemic from March 2016 to April 2021, by using a two-step regression model. In the first step, by employing a fixed-effect model to 42 green bonds, the results of this study suggest a green bond discount before the COVID-19 pandemic and a green bond premium during the pandemic. Additionally, this study conducts cross-section regressions to investigate the determinants of green bond premium. The results imply that rating, currency, issue amount and time to maturity significantly affect green bond premium while use of proceeds does not affect green bond premium."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diantika Prameswara
"Kegiatan eksplorasi di industri hulu minyak dan gas merupakan kegiatan dengan risiko yang tinggi. Hasil analisis investigasi menyatakan faktor yang paling berkontribusi menyebabkan insiden adalah tidak efektifnya penilaian risiko. Dalam melakukan kegiatan berisiko tinggi diperlukan suatu perencanaan agar tetap bekerja dengan aman dan selamat, yaitu manajemen risiko.
Metode yang digunakan untuk manajemen risiko aktifitas keselamatan kerja adalah HIRADC. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk melihat penerapan proses risk assessment pada HIRADC. Penelitian ini bertujuan mengkaji hazard identification, risk assessment, and determining control HIRADC di PT. X. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional deskriptif dengan metode kualitatif.
Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu dibuatnya satu system yang mencakup semua system pada kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. Selain itu, perlu dilakukan sinergi tim HSSE yang ada di lapangan dalam memonitor HIRADC dan PTW sehingga terjadi keterkaitan antara keduanya. Dalam memaksimalkan sinergi tersebut perlu dibuat suatu work instruction oleh Safety Manager. Penegasan tugas dan tanggung jawab pekerja di lapangan perlu dijelaskan secara tertulis.

Exploration activities in upstream oil and gas industries are high risk activities. The results of the investigation analysis stated that the most factors that contribute to the incidence is the ineffectiveness of risk assessment. In conducting high risk activities, a plan is required in order to keep working safely, ie risk management.
The method used for risk management of occupational safety activities is HIRADC. Therefore, the researcher tries to see the implementation of risk assessment process at HIRADC. This study aims to examine the hazard identification, risk assessment, and determining control HIRADC in PT. X. This research used descriptive observational research design with qualitative method.
The results suggested that it is necessary to create one system that includes all systems on health, safety, and environment. In addition, there should be synergy HSSE team on the ground to monitor HIRADC and PTW so that there is a correlation between the two. In maximizing the synergy need to be made a work instruction by Safety Manager. Affirmation of the duties and responsibilities of workers in the field need to be explained in writing.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Basri
"Euro convertible bond adalah obligasi yang diterbitkan dalam denominasi asing dan dijual di pasar modal negara asing yang tidak menggunakan mata uang tsb, yang memberikan opsi kepada investor untuk menukarkannya menjadi saham biasa. Sejak pasar modal Indonesia bangkit dari tidurnya pada tahun 1988-1989, instrumen obligasi konversi baru diterbitkan pada tahun 1991 oleh tujuh buah perusahaan di saat itu. Enam di antaranya menerbitkan apa yang disebut euro convertible bond. Euro convertible bond yang dijual dOi eurobond market merupakan salah satu pilihan sumber pembiayaan bagi perusahaan Indonesia. Perusahaan besar yang mempunyai banyak transaksi dalam mata uang asing dan memerlukan modal akan mempertimbangkan penggunaan instrumen ini. Untuk dapat melakukan evaluasi terhadap alternatif baru ini, manajer keuangan perusahaan memerlukan pengetahuan yang mendalam mengenai euro convertible bond. Maka skripsi ini bertujuan memberikan dasar pengambilan keputusan bagi manajer keuangan untuk melakukan pembiayaan dengan euro convertible bond. Dengan pertimbangan bahwa instrumen pembiayaan jangka panjang (termasuk euro convertible bond) mempunyai persamaan mendasar dengan instrumen investasi jangka panjang, penulis melakukan analisis diskonto atas semua aliran kas untuk menemukan biaya euro convertible bond. Studi kasus dilakukan terhadap emisi yang dilakukan oleh PT.Inti Indorayon Utama, sebagai salah satu dari enam perusahaan yang disebutkan di atas dan yang memungkinkan akses data yang cukup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa euro convertible bond menawarkan banyak keunggulan dibandingkan dengan domestic convertible bond atau foreign convertible bond. Selain mempunyai karakteristik yang menarik bagi calon emiten maupun calon investor, pasar tempat diperdagangkannya instrumen ini unregulated dan untaxed sehingga memungkinkan emiten mendapatkan all-in financing cost yang relatif rendah. Dalam studi kasus PT. Inti Indorayon Utama; perhitungan biaya menunjukkan bahwa euro convertible bond mempunyai biaya yang rendah. Dengan demikian merupakan instrumen yang layak diperhitungkan dalam pengambilan keputusan pembiayaan jangka panjang perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani Rahayu
"Penelitian ini menginvestigasi determinan pemegangan kas pada perusahaan non keuangan di Indonesia periode 2002 2011 Penelitian ini fokus pada hubungan antara pemegangan kas dan trade credit Perusahaan dapat menggunakan credit management untuk mengatur tingkat pemegangan kas perusahaan Ada beberapa hal yang didapatkan dari penelitian ini Pertama peneliti mendapatkan adanya dampak asimetris dari hutang usaha dan piutang usaha pada pemegangan kas perusahaan dimana credit receivable tidak dapat dijadikan substitusi dari kas untuk menutupi credit payable karena adanya risiko piutang tak tertagih Kemudian peneliti mendapatkan bahwa pemegangan kas tidak secara signifikan memiliki hubungan dengan credit payable dan pemegangan kas secara signifikan memiliki hubungan dengan credit receivable Di Indonesia sebagian besar variabel yang digunakan pada penelitian ini relevan untuk menjelaskan kebijakan pemegangan kas Kata Kunci Determinan Hutang Usaha Pemegangan Kas Piutang Usaha Trade Credit.

This research investigates the determinants of the cash holdings of non financial Indonesia firms over the period 2002 2011 This paper focus on the relationship between cash holding and trade credit Firms can use credit management to manage cash holding There are few findings first this research document an asymmetric effect of trade payables and trade receivables on cash holding in that firms don rsquo t use the credit receivables as a substitute for cash to cover trade payables caused the risk of non payment of these receivables Furhermore there is no significant relationship between credit payable and cash holding and significant relationship between credit receivable and cash holding In Indonesia setting most of the variables that are relevant for explaining cash holdings Key words Cash Holding Determinan Receivable Payable Trade Credit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irvan Hanafi
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh pengungkapan environmental, social, governance (ESG) terhadap akses pembiayaan dan biaya utang. Penelitian ini mengambil 107 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di masing-masing bursa efek di negara-negara ASEAN selama tahun 2014-2018. Pengujian hipotesis pengaruh pengungkapan ESG terhadap akses pembiayaan dan biaya utang dilakukan masing-masing menggunakan metode regresi data panel fixed effect dan common effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi skor pengungkapan ESG gabungan dan skor pengungkapan aspek tata kelola (governance), maka perusahaan memiliki akses pembiayaan yang lebih baik dari pemberi pinjaman (lenders) dan hasil ini signifikan secara statistik, sedangkan pengungkan aspek lingkungan (environmental) dan sosial (social) tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengungkapan ESG dan masing-masing komponennya tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang.

This study aims to prove empirically whether or not ESG disclosures (i.e. aggregate as well as its three sub-indicators) provide better access to debt financing and reduce cost of debt. The research takes 107 non-financial firms listed on six stock exchanges of ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Singapore, Philipines, Thailand, and Vietnam) from 2014 to 2018. The hypothesis testings regarding the effect of ESG disclosure on access to debt financing and cost of debt are carried out using the fixed-effect and common-effect panel data regression method, respectively. The empirical results demonstrate that overall CSR disclosure score as a combination of ESG disclosure and governance disclosure are positively related to better access to finance. While environmental dan social disclosure are found to have insignificant association. The results also indicate that both combined and separated components of ESG disclosures have insignificant association with the cost of debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The independence of the asset and liability composition in modigliani and miller (1958) capital structure theory research is implied in much modern financial theory
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>