Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169034 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Savitri
"Distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemasaran barang kebutuhan sehari-hari karena jenis produk ini harus dapat ditempatkan di sebanyak mungkin outlet agar konsumen dapat memperolehnya dengan mudah. Dalam hal ini, distribusi suatu produk di wilayah Indonesia perlu dipertimbangkan dengan cermat mengingat luasnya wilayah dan tersebarnya outlet yang ada terutama outlet tradisional. Untuk mensukseskan kegiatan yang kompleks tersebut maka diperlukan adanya kerja sama yang terpadu antara produsen dengan para perantara agar pendistribusian produk dapat berjalan efisien dan efektif. Untuk menjelaskan masalah ini, digunakan sistem distribusi PT. Unilever Indonesia (ULI) yang merupakan produsen barang kebutuhan sehari-hari sebagai suatu contoh. Pada periode sebelum tahun 1984, hubungan kerja PT. ULI dengan para distributornya kurang terpadu, di mana setiap pihak cenderung memfokuskan diri pada tujuan masing-masing dan kurang memperhatikan kerja sama yang dapat memberikan manfaat bagi ke dua pihak yang tentunya dapat mendukung efektivitas distribusi secara keseluruhan. Menurunnya efektivitas ini ditunjukkan oleh menurunnya penjualan PT. ULI (dalam ton) terutama pada periode 1980-1984, rendahnya profitabilitas distributor dan kurang optimalnya penyebaran produk pada outlet di pasaran barang kebutuhan sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini, ULI berupaya memodifikasi sistem distribusinya dengan menciptakan hubungan kerja sama yang terpadu yaitu mengkoordinir kegiatan operasional dari distributor dan menciptakan peraturan yang jelas mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak seperti pembagian wilayah kerja, keseragaman harga, penetapan metode pemesanan barang, pelayanan yang aktif dan teratur kepada para outlet pengecer, pemantauan perkembangan outlet di pasaran dan lain-lain. Dengan dilakukannya perubahan-perubahan ini, efektivitas dari saluran distribusi produk PT. ULI pun meningkat kembali."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Wahyu Suryanto
"ABSTRAK
Kondisi perekonomian nasional belum sepenuhnya keluar dari lilitan krisis, akan tetapi roda perekonomian sudah bergerak, untuk melayani kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang besar jumlahnya. Produsen barang-barang yang termasuk consumer goods sudah banyak yang mengeluarkan produk-produk barunya. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas di sektor ini masih tetap menjanjikan.
Obat Nyamuk Bakar termasuk ke dalam produk konsumsi yang Fast Moving (FMCG). Jenis produk seperti ini memiliki nature tersendiri, dari sifat produknya, iklim kompetisi, dan karakteristik-karakteristik yang berhubungan erat dengan dengan perilaku konsumen untuk memilih, memutuskan dan membeli. Perilaku pembelian yang melekat pada produk ini adalah yang disebut dengan proses low involvement, dimana faktor harga, keberadaan produk dan merk ada di benak konsumen adalah hal yang vital.
Di Indonesia, konsumsi obat nyamuk jenis ini sangat besar, mencapai 80% dari total semua jenis obat nyamuk, dan mempunyai kecenderungan untuk terus tumbuh. Dilihat dari nilai penjualannya yang mencapai 920 milyar, produknya yang tidak rumit (complicated), mudah dibuat dan bahan bakunya juga mudah didapat, maka tidaklah mengherankan kalau industri ini menarik. Akan tetapi harga juai per unit produk juga rendah atau unit value-nya kecil, sehingga memerlukan volume yang besar untuk mencapai omset tersebut. Padahal pola konsumsinya relatif kecil, bahkan tidak jarang pembelian yang ketengan.
Kondisi wilayah geografis dan persebaran penduduk di Indonesia, menyebabkan kompleksitas tersendiri bagi pendistribusian produk. Kontribusi saluran tradisional mencapai 80% pada penyaluran produk ke konsumen. Sehingga di jalur arus bawah inilah yang menjadi target dalam upaya penguasaan pasar.
Sasaran perusahaan adalah untuk memperluas jaringan pemasaran hingga mencapai pelosok daerah, dan targetnya adalah sebanyak 120,000 outlet. Karena itu maka perusahaan X perlu untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem distribusi yang telah dimilikinya. Selain kuantitas, maka perlu juga untuk meningkatkan service output distribusinya, yang hanya dapat terbangun dengan kerjasama yang baik dengan pihak perantaranya.
Untuk mencapai cakupan dan coverage .yang besar tadi, dengan jumlah konsumen yang banyak dan tersebar, maka lebih cocok untuk menggunakan struktur saluran yang panjang. Dan untuk menjaga kontrol perusahaan atas produk pada saluran yang panjang itu, maka distribusi yang diterapkan adalah jenis distribusi eksklusif pada wilayah tertentu.
Guna menjamin kelangsungan pasokan dan penyaluran produk maka hubungan antara produsen dan distributor haruslah terjaga dengan baik dan saling menguntungkan. Selain ditetapkan sasaran target penjualan maka proyeksi profit juga tergambar denganjelas apabila rencana dan target tersebut tercapai. Agar seluruh rencana dan strategi di atas dapat berjalan dengan baik, maka antara kedua belah pihak, produsen dan distributor, terdapat pembagian tugas yang diatur melalui perjanjian dengan tujuan efisiensi operasi dan efektivitas penjualan dan penyaluran produk.
Sementara itu untuk pelaksanaan di lapangan, diperlukan strategi-strategi Selling-In, Selling-Out, strategi Saluran dan strategi Logistik untuk menembus pasar dan memantapkan posisinya di sana"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Y. Benedictus I.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Budi Triasih
"PT. Mandom Indonesia Tbk adalah produsen dan distributor produk kosmetika yang dimiliki sahamnya terbesar yang dimiliki oleh Mandom Corporation, dengan status usaha PMA. Sebagai perusahaan Jepang yang berorientasi perdagangan internasional, struktur Keiretsu merupakan ciri khas operasi perusahaan Jepang, khususnya dalam kegiatan distribusi.
Adanya fenomena dalam bisnis internasional bahwa praktek Keiretsu banyak membuahkan kesuksesan perusahaan-perusahaan Jepang. Oleh karena itu, akan dikaji penerapan Keiretsu di PT. Mandom Indonesia Tbk dan pendistribusian produk kosmetika di kelompok Keiretsu Vertikal Mandom dan faktor yang mempengaruhi kenaikan ekspor.
Dalam menganalisis permasalahan yang diteliti dilandasi kerangka teori perdagangan internasional yang menyangkut infra-firms purchasing, pemasaran internasional, khususnya pendistribusian melalui ekspor dan teori administrasi bisnis internasional yang berkaitan dengan konsep manajemen Jepang.
Metodologi penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui in depth interview terhadap prang yang ahli di bidang industri kosmetika. Keiretsu di PT. Mandom Indonesia Tbk dapat dilihat dengan menganalisis kegiatan primer dan kegiatan pendukung dalam mata rantai nilai perusahaan manufaktur yang dimulai dari inbound logistic. Masing-masing fungsi dalam kegiatan primer akan dilihat apakah mekanisme Keiretsu sudah diterapkan, karena kegiatan pendukung itu sebenarnya adalah mekanisme Keiretsu.
Dengan menggunakan analisis rantai nilai tersebut diketahui mekanisme Keirestu yang dilakukan didominasi atas kepemilikan saham silang oleh para pemasok bahan baku dan infra-firms purchasing policy dalam distribsui ekspor. Dibantu dengan analisis SWOT, diketahui distribusi ekspor melalui jaringan kelompok Keiretsu merupakan kekuatan PT. Mandom Indonesia Tbk untuk menjalankan penyebaran produk di negara Asia. Hal ini didukung oleh produk yang menggunakan citra perusahaan internasionai, kekuatan jaringan distribusi dan harga yang kompetitif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monique M. Antonina
"Dalam mendistribusikan produk pada saat yang tepat, tempat yang tepat dan dalam jumlah yang tepat, PT Tempo sebagai salah satu perusahaan distribusi berfungsi menjalankan distribusi nasional yang menyalurkan produk pasta gigi Colgate yang diproduksi oleh PT Filma Utama Soap sebagai prinsipalnya. Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengevaluasi peranan allocation plan PT Tempo dalam mengejar tingkat efisiensi yang tinggi, dalam hal pengadaan stock di cabang-cabang sesuai dengan stock rationya, sehingga tidak terjadi misalokasi di tiap cabang di seluruh Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode riset studi kasus dengan pendekatan pada aspek fisik dan kelembagaan dari distribusi nasional PT Tempo. Untuk menunjang pengumpulan data dalam metode tersebut, digunakan juga metode penunjang lain seperti riset kepustakaan dan riset lapangan. Selanjutnya data yang diperoleh dari kedua bentuk penelitian ini diolah, dianalisa dan disusun sedemikian rupa bantuan data kuantitatif dari perhitungan allocation plan. PT Tempo selaku perusahaan distribusi menghadapi suatu masalah sehubungan dengan penyusunan allocation plan dalam hal pengadaan stock di cabang-cabangnya sesuai dengan target yang diinginkan di seluruh Indonesia. Masalah ini meliputi kesalahan alokasi yang disebabkan karena kesalahan penetapan target (mistarget) dan kesalahan pencatatan (misrecording). Mistarget terjadi karena target distribusi pasta gigi Colgate yang telah ditentukan terlebih dahulu tidak terjadi sebagaimana mestinya akibat kesalahan dalam product launching. Sedangkan misrecording terjadi karena adanya perbedaan pencatatan antara salesman record dengan sistem komputer kantor pusat PT Tempo. Kedua masalah ini mengakibatkan terjadinya brand switching dan opportunity loss. Dari penelitian yang ada dapat disimpulkan bahwa penyusunan allocation plan yang teliti sangat diperlukan walaupun dikatakan bahwa ratio stocknya telah mencukupi, sehingga proses produksi dapat dilakukan dengan ekonomis sesuai kapasitas produksi dan memenuhi skala ekonomis. Dengan demikian, peranan distribusi nasional PT Tempo dalam mendistribusikan produk ke seluruh Indonesia sangat penting dalam meningkatkan availability product. Oleh karena itu, PT Tempo perlu melakukan riset pasar yang lebih intensif mengenai potensi permintaan di flap area penjualan serta mencrapkan sistem pelaporan pengirim produk yang lebih terstandar serta pelatihan bagi salesman yang ada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunjaya Purwadisastra
"ABSTRAK
pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Oleh sebab itu ketersediaannya adalah hal yang
mutlak. Dalam kaitannya dengan ketersediaan ini aspek distribusi menjadi strategis. Dihadapkan
dengan kedudukan DKI Jakarta sebagai ibu kota, distribusi pangan, dalam hal ini beras, dapat
mengganggu dinamika masyarakat yang dapat mempengaruhi ketahanan wilayah. Oleh sebab itu
efisiensi distribusinya nienjadi permasalahan yang menarik. Penelitian ini berjudul ?Efektifitas
Distribusi Beras di DKI Jakarta, Tinjauan Aspek Ketahanan Wilayah dengan tujuan untuk
melihat kecenderungan permintaan betas sepuluh tahun terakbir di DKI Jakarta seiring dengan
kecenderungan pertumbuhan penduduk, mendeskripsikan pola suplai untuk memenuhi
permintaan tersebut, menentukan model distribusi beras dan lokasi suplai ke lokasi permintaan
di wilayah DKJ Jakarta agar terdapat efisiensi. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif
dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melihat kecenderungan kebutuhan pangan
sehubungan dengan pertumbuhan penduduk. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk
menganalisis setiap gejala yang timbul dan kecenderungan kebutuhan beras yang terjadi yang
ditemukan dan metode kuantitatif. Dari hasil perhitungan kecenderungan pertumbuhan
penduduk DKI Jakarta, selaras dengan pemikiran dasar dari Maithus, maka dapat diketahui
bahwa terdapat kecenderungan yang terus meningkat terhadap kebutuban beras. Peningkatan ini
pada suatu periode pemenuhannya tidak dapat dilakukan, mengingat dari penghitungan
berdasarkan data lapangan, stok beras yang ada menyusut tidak berimbang dengan pertumbuhan
penduduk. Menurut pedagang dan praktisi perberasan, kondisi demikian ¡tu bisa terjadi berkaitan
dengan musim, hasil panen raya dan paden gaduh. Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan
impor beras. Namun pada dasarnya kebutuhan beras di dki Jakarta bertumpu pada lima daerah
sentra beras, selaras dengan kebijaksanaan pangan yang menetapkan bahwa kebutuhan betas
impor hanyalah sebagai pelengkap dad kekurangan yang tidak dapat dipenuhi oleh beras lokal.
Untuk mendukung bal tersebut kebijaksanaan pangan nasional menetapkan target pencapaian
swasembada besas yang didukung oleb sistem pangan yang mampu meregulasi pemenuhan
kebutuhan heras. Mendukung bal tersebut sistem agribisnis perlu diintensifkan, terlebih bila
dihadapkan dengan pola perekonomian yang terbuka alias mengglobai. Kondisi di atas
merupakan fondasi awal efisiensi distribusi heras DKI Jakarta sehubungan dengan
ketersediaannya (stok). Dad internal distribusi perlu dilakukan pemangkasan bagan distribusi
dengan mengembangkan Grosin Wilayah menjadi sekaligus berkemampuan food station ata
yang disebut food station . Kemampuan food station plus ini berpengarub pada aspek biaya
distnibusi karena dapat meznangkas biaya kuli. Penelitian ini mencoba mengkonstruksi suatu
model linier yang mampu menghitung biaya total transportasi yang efisien untuk distribusi heras
dad lokasi suplai ke lokasi permintaan. Basil penelitian ini menunjukican betapa pertimbangan biaya transportasi penting sebagai bahan pertimbangan untuk memenuhi alokasi permintaan di lima wilayah DKI Jakarta.
"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Angelica
"Australia’s cancer council (2018) predicted,“approximately two in three Australians will be diagnosed with skin cancer by the time they are 70, with more than 750,000 people treated for one or more non-melanoma skin cancers in Australia each year”. Thus, the need for sun-safety products is constantly growing as Australian’s become more inclined to purchase products which protect their eyes from UV rays. An American company, Maui Jim (MJ), inhabits a competitive advantage within the Australian marketplace as they offer various custom-made sunglasses which protect consumers from 100% of UVA and UVB rays (Maui Jim 2018). Currently, MJ is wholesaling their products to selected independent optometrists throughout Australia but are yet to enter the market as a standalone competitor. This proposal is focused upon reintroducing MJ into the Australian market through reconceptualising their existing approach. Through the establishment of a boutique flagship store and the reengineering of their online website, we believe MJ has the potential to gain recognition in the Australian marketplace through their unique designs and ability to exceed customers’ expectations through their focus on sun-protected, stylish eyewear.

Dewan kanker Australia (2018) memperkirakan, “kira-kira dua dari tiga orang Australia akan didiagnosis menderita kanker kulit pada saat mereka berusia 70 tahun, dengan lebih dari 750.000 orang dirawat karena satu atau lebih kanker kulit non-melanoma di Australia setiap tahun”. Oleh karena itu, kebutuhan akan produk pelindung sinar matahari terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya orang Australia yang cenderung membeli produk yang melindungi mata mereka dari sinar UV. Sebuah perusahaan Amerika, Maui Jim (MJ), memiliki keunggulan kompetitif di pasar Australia karena mereka menawarkan berbagai kacamata custom yang melindungi konsumen dari 100% sinar UVA dan UVB (Maui Jim 2018). Saat ini, MJ menjual produk mereka secara grosir ke optometris independen terpilih di seluruh Australia tetapi belum memasuki pasar sebagai pesaing mandiri. Proposal ini difokuskan untuk memperkenalkan kembali MJ ke pasar Australia melalui rekonseptualisasi pendekatan mereka yang ada. Melalui pendirian butik fisik dan rekayasa ulang situs web online mereka, kami percaya MJ memiliki potensi untuk mendapatkan pengakuan di pasar Australia melalui desain unik dan kemampuan mereka untuk melampaui harapan pelanggan melalui fokus mereka pada pelindung matahari, kacamata bergaya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Umar S. Djojosarwono
"Program Pemerintah yang mengatur Distributor lokal (maksudnya Distributor Indonesia) atau perusahaan nasional/pengusaha nasional diprioritaskan untuk membantu PT ULI,Tbk, khususnya di bidang pendistribusian produk. Menurut Undang-Undang No.1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA), Distributor Nasional bertugas menyampaikan produk-produk Unilever kepada konsumen akhir di seluruh wilayah Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian observasi. Mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber tertulis dari PT ULI, Tbk, ditambah data hasil wawancara dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan bantuan pengetahuan dan teori-teori yang pernah penulis peroleh, baca dan pelajari.
Oleh karena itu PT ULI, Tbk selalu menjaga hubungan yang baik dengan para distributor, pelanggan setia dan lingkungan sosialnya. Selanjutnya dalam perjalanannya PT ULI,Tbk berusaha keras agar produknya menjadi pilihan pertama bagi masyarakat (Misi Perusahaan), tetapi menurut penulis dengan kurang terbukanya PT ULI,Tbk di masyarakat membuat citra perusahaan kurang menyenangkan. Diharapkan dikemudian hari PT ULI,Tbk lebih mengutamakan peningkatan hubungan-hubungan dengan Iingkungan sekitamya. Kalau perlu moto perusahaan bahwa produk PT ULI,Tbk menjadi pilihan pertama bagi masyarakat, bisa ditambahkan bahwa PT ULI, Tbk juga milik anda.
Dalam memasarkan produknya PT ULI,Tbk membagi wilayah Indonesia menjadi empat wilayah pemasaran atau per Regional Safes. Untuk menyampaikan produknya PT ULI, menggunakan saluran distribusi perusahaan bagi pasar non tradisional seperti toko-toko swalayan dan menggunakan distributor independen untuk penyampaian produk kepasar-pasar tradisional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyampaian produk ke konsumen akhir sudah memiliki sistim modem trade langsung dari pabrik ke toko-toko swalayan dan sistim penyampaian produk secara tradisional dari pabrik melalui distributor, selanjutnya ke pengecer-pengecer atau pasar-pasar tradisional .
Untuk periode Oktober tahun 2000 sistim tradisional menyerap 97% penjualan sedangkan sistim modern menyerap 94%, ini membuktikan bahwa penyampaian produk secara tradisional untuk di Indonesia masih lebih baik (masih mendominasi sistim penyampaian produk)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djuliana Moa
"In a competitive business environment, it is unportant for a company to synergize each functional department to achieve it's goal. Especially in the customer driven market when company focus on satisfy needs and wants of the customer, marketing functional being an important role for the business success. Place is one of marketing mix. The others is price, promotion and product. Strategy of distribution channel relating to its decision in chosing the chain which make company's product reach its customer in prise time, is to make company s product to be in prise time, right location and suitable quantity. In a competitive business, distribution strategy is not only what the product sell by the company but how the company sell the product. In this research, we would like to have an xmderstanding of PT Elex Media Komputindo's supply chain strategy in distributing its product: CHIP Magazine. The strategy focused in this research consist of: level of distribution channel, amount of intermediaries of each chain, and beneficial relationship implemented by PT Elex Media Komputindo to its intermediaries. The goal of PT Elex Media Komputindo was to increase sales and expanding market share. This research used qualitative method. In Depth interview with key persons in distribution channel strategy planning and implementation of CHIP Magazine was conducted by researcher to gain important information for this script. This research found that FT Elex Media Komputindo had used some level of distribution channel. In order to increase company's revenue and to expand market share, FT Elex Media Komputindo developed some beneficial relationship with it's intermediaries as well as took part to lightened civilization through IT magazine."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Djaafar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>