Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138217 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yossy Maswir
"Dalam era kompetisi yang sengit sekarang ini, dengan kecilnya perbedaan tingkat suku bunga antar bank (indifference), kualitas pelayanan menjadi kendala (constraint). Hal ini mengharuskan bank untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan para nasabah yang pada umumnya menghendaki pelayanan yang cepat dan tepat. Urgensi suatu bank untuk menjalankan strategi yang berfokus pada eliminasi aktivitas/proses yang tidak menambah nilai pada produk/jasa yang diterima konsumen (non-value-added activities), atau waste (pemborosan), tidak bisa diabaikan. Just-In-Time (JIT) System membantu perusahaan mewujudkan hal tersebut. Sehingga waktu operasi memang dihabiskan untuk aktivitas/proses yang memberikan nilai tambah (value-added activities). Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana kemungkinan penerapan JIT pada proses pemberian kredit di sebuah bank pemerintah di Jakarta. adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat berdasarkan karakteristik-karakteristik yang harus dimiliki jika perusahaan jasa ingin menerapkan JIT. Bank berpotensi untuk menerapkan JIT pada proses pemberian kreditnya karena nilai-nilai JIT seperti kerja sama tim, partisipasi yag menyeluruh dan penghargaan terhadap keterlibatan setiap orang telah dikembangkan. Faktor-faktor pendukung pun lebih banyak daripada faktor-faktor penghambat. Kendala-kendala yang mungkin dihadapi sehubungan dengan penerapan JIT dapat diatasi karena intinya adalah pada perbaikan/peningkatan mutu proses secara bertahap dan kontinyu. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan JIT adalah penurunan waktu operasi dan peningkatan kualitas kerja. Kecepatan menyelesaikan suatu aktivitas/proses sebaiknya ditentukan secara kuantitatif dengan tetap memperhatikan resiko dan keamanan Bank. Membuat analisis biaya-manfaat sebelum penerapan dan terlebih dahulu melakukan uji coba."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Lastwanty R.
"Karena adanya keinginan yang sangat besar dari banyak perusahaan terutama perusahaan manufaktur untuk mengefisienkan kegiatan usahanya untuk dapat meningkatkan tingkat kepuasan pemenuhan kebutuhan konsumen dan yang selanjutnya diharapkan dapat mendongkrak profit perusahaan, maka beberapa ahli telah berupaya untuk menciptakan suatu sistem manajemen terpadu (mulai dari awal hingga akhir proses produksi) yang berarti diterpakan secara menyeluruh oleh tiap-tiap perusahaan. Salah satu aplikasi sistem tersebut tercermin pada suatu sistem manajemen yang dikenal sebagai Just-in-Time. Sistem manajemen produksi Just-in-Time itu sendiri merupakan sistem yang dalam pelaksanaannya mengalokasikan semua sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk dioperasikan pada waktu yang tepat untuk dioperasikan. Jadi dalam sistem manajemen produksi Just-in-Time ini pengoperasian sumber daya yang ada harus sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Segala aktivitas ataupun operasi yang dilakukan di luar jadwal adalah merupakan pemborosan yang tidak memberi nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Dalam hal penerapan sistem ini di perusahaan yang penulis teliti, tampak adanya usaha untuk menjalankannya secara menyeluruh meskipun pada kenyataannya masih membutuhkan penyempurnaan-penyempurnaan di berbagai sisi. Hal ini memang sangat penting sebab sistem manajemen Just-in-Time ini sangat erat hubungannya dengan perbaikan yang terus-menerus."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Yongen
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikansi antara teknik manajemen dan
praktik akuntansi manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan dengan tiga
strategi yang berbeda, yaitu differentiation, low cost, dan combination. Teknik
manajemen mencakup improving existing processes, quality systems,
manufacturing systems innovation, integrating systems, team-based structures,
dan human resource management policies. Sedangkan, praktik akuntansi
mencakup traditional techniques, activity-based techniques, balance performane
measures, employee-based measures, benchmarking, dan strategic planning.
Penelitian menggunakan sampel orang yang memiliki pengalaman kerja di
perusahaan manufaktur dan menggunakan model persamaan struktural. Hasilnya
terdapat perbedaan kombinasi dari komponen teknik manajemen dan praktik
akuntansi manajemen dari ketiga strategi yang berpengaruh terhadap kinerja.
ABSTRACT
This research aims to test whether significance of management techniques and
management accounting practices can improve the performance of the company in
three different strategies, which are differentiation, low cost, and combination.
Management techniques include improving existing processes, quality systems,
manufacturing systems by innovation, integrating systems, team-based structures,
and human resource management policies. While, management accounting
practices include traditional techniques, activity-based techniques, balances
performane measures, employee-based measures, benchmarking, and strategic
planning. Samples are people who have working experience in manufacturing
companies, and use structural equation modelling. Results concluded that there
are differences combination of management techniques and management
accounting practices components for the strategies which have an effect on to the
performance."
2014
S60493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Agustin
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Just In Time Partnership metode Kanban di sebuah perusahaan farmasi ABC Penerapan Kanban menurut manajemen perusahaan belum optimal sehingga perlu dilaksanakan evaluasi dampak penerapan metode Kanban di ABC dalam hal tingkat persediaan biaya pemenuhan order dan kualitas Selain itu akan diteliti faktor apa saja yang membuat penerapan Kanban belum optimal serta memberikan saran untuk mengoptimalkan penerapan Kanban Hasil penelitian menunjukkan penerapan Kanban berdampak positif pada penurunan persediaan dan penurunan biaya penyewaan gudang Pelaksanaan Kanban berdampak negatif pada kualitas terlihat dari peningkatan tolakan akibat semakin tingginya frekuensi pengiriman namun kualitas pasokan belum stabil Kanban memberikan dampak meningkatkan pemenuhan order jumlah pengiriman tepat waktu meningkat dan tidak adanya lagi pengiriman yang datang lebih awal dari jadwal Namun jumlah pengiriman terlambat juga bertambah akibat tidak lancarnya komunikasi dan problem pada pemasok Penerapan Kanban belum optimal karena persentase material Kanban sangat kecil sehingga tidak berdampak besar bagi penurunan persediaan Jumlah Kanban sulit bertambah karena belum stabilnya kualitas material pemasok tidak bersedia menambah item Kanban karena rendahnya akurasi forecast tingginya fluktuasi permintaan sehingga mempersulit pemasok mensuplai dengan lancar Perusahaan perlu meningkatkan akurasi forecast menurunkan fluktuasi permintaan Kanban dengan menurunkan tingkat line stop dan berkolaborasi dengan pemasok untuk meningkatkan kualitas.

ABSTRACT
This research is aimed to evaluate the implementation of Just In Time Partnership using Kanban method on ABC a pharmaceutical company According to the company rsquo s management implementation of Kanban is not optimal so evaluation should be carried out to measuring the impact of Kanban implementation on the inventory levels costs order fulfillment and quality This research also examined factors that made the implementation of Kanban is not optimal and give advice to optimize it Kanban implementation showed a positive impact on inventory reduction and reduction on warehouse rental cost However implementation of Kanban has a negative impact on quality caused by significant growth on delivery frequency but the material quality was not stable Kanban also improve order fulfillment increase on time delivery and eliminate ealier delivery But late deliveries also increases due to communication problem and supplier delivery problem Kanban implementation is not optimal because the percentage of Kanban items compared with the total material items is still very few so is does not have a major impact on inventories reduction Total Kanban difficult to grow caused by material quality instability suppliers are unwilling to add items Kanban because low forecast accuracy the high demand fluctuations increase difficulties for vendors to supply smoothly Companies need to improve forecast accuracy decrease Kanban demand fluctuations by lowering the level of the stop line and collaborate with suppliers to improve quality.;This research is aimed to evaluate the implementation of Just In Time Partnership using Kanban method on ABC a pharmaceutical company According to the company rsquo s management implementation of Kanban is not optimal so evaluation should be carried out to measuring the impact of Kanban implementation on the inventory levels costs order fulfillment and quality This research also examined factors that made the implementation of Kanban is not optimal and give advice to optimize it Kanban implementation showed a positive impact on inventory reduction and reduction on warehouse rental cost However implementation of Kanban has a negative impact on quality caused by significant growth on delivery frequency but the material quality was not stable Kanban also improve order fulfillment increase on time delivery and eliminate ealier delivery But late deliveries also increases due to communication problem and supplier delivery problem Kanban implementation is not optimal because the percentage of Kanban items compared with the total material items is still very few so is does not have a major impact on inventories reduction Total Kanban difficult to grow caused by material quality instability suppliers are unwilling to add items Kanban because low forecast accuracy the high demand fluctuations increase difficulties for vendors to supply smoothly Companies need to improve forecast accuracy decrease Kanban demand fluctuations by lowering the level of the stop line and collaborate with suppliers to improve quality., This research is aimed to evaluate the implementation of Just In Time Partnership using Kanban method on ABC a pharmaceutical company According to the company rsquo s management implementation of Kanban is not optimal so evaluation should be carried out to measuring the impact of Kanban implementation on the inventory levels costs order fulfillment and quality This research also examined factors that made the implementation of Kanban is not optimal and give advice to optimize it Kanban implementation showed a positive impact on inventory reduction and reduction on warehouse rental cost However implementation of Kanban has a negative impact on quality caused by significant growth on delivery frequency but the material quality was not stable Kanban also improve order fulfillment increase on time delivery and eliminate ealier delivery But late deliveries also increases due to communication problem and supplier delivery problem Kanban implementation is not optimal because the percentage of Kanban items compared with the total material items is still very few so is does not have a major impact on inventories reduction Total Kanban difficult to grow caused by material quality instability suppliers are unwilling to add items Kanban because low forecast accuracy the high demand fluctuations increase difficulties for vendors to supply smoothly Companies need to improve forecast accuracy decrease Kanban demand fluctuations by lowering the level of the stop line and collaborate with suppliers to improve quality.]"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suad Husnan
Yogyakarta: BP FE, 1994
658.15 HUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nine Wuri Handayani
"Semakin .ketatnya kompetisi diantara perusahaan-perusahaan dalam industri manufaktur menuntut perusahaan untuk meniilik manajemen manufaktur yang unggul. Konsep manufaktur merupakan kunci bagi perusahaan manufaktur untuk mampu menjawab tantangan kompetisi tersebut. Filosofi Just-In-Time manufaktur adalah eliminasi aktisiitas, yang idak memberikan nilai tambak terhadap produk dari serangkaian proses manufaktur mulai dari pembelian, produksi sampai dengan pengiriman. Dengan demikian dalam kondisi waktu.manufaktur yang dihabiskan seluruhnya berisikan aktivitas yang memberikan nilai tambah terhadap produk. Dengan fleksibilitas yang tinggi dan didukung oleh kualitas yang prima, penerapanJust-In-Time manufaktur akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi perusahaan. Just-In-Time bukan hanya milik perusahaan-perusahaan Jepang saja, namun juga dapat diterapkan dalam perusahaan manufaktur Indonesia: Dengan segala manfaat dari penerapan. Just-In-Time manufaktur, perusahaan tidak hany.a mampu beikompetisi kualitas yang tinggi tapi sekaligus menjadi Iow cost producer. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Pavianti
"Tesis ini membahas mengenai penerapan manajemen risiko bagi bank umum dalam rangka perlindungan kepada nasabah, dengan studi kasus penerapan manajemen risiko pada Bank X. Pembahasannya mencakup pengertian risiko, manajemen risiko, jenis risiko, struktur organisasi manajemen risiko dan aturan hukum terkait manajemen risiko berdasarkan Basel serta aturan - aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Pada studi kasus penerapan manajemen risiko pada Bank X, penulis meneliti penerapan manajemen risiko pada bank tersebut berdasarkan PBI No.11/ 25/PBI/2009 tentang Perubahan PBI No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, yaitu sekurangkurangnya adalah pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Penelitian ini adalah penelitian hukum kepustakaan yang dilakukan berdasarkan pada kepustakaan atau data - data sekunder. Dalam tahap pengolahan data, metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Hasil penelitian menyarankan bahwa penerapan manajemen risiko pada bank dalam rangka perlindungan harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang - undangan dan harus didukung dengan pengembangan risk culture di setiap unit kerja pada bank tersebut.

This thesis discusses the application of risk management for commercial banks in order to protect the customer, with case studies of risk management at Bank X. Discussion include the definition of risk, risk management, types of risk, risk management organizational structure and related legal rules on the basis of risk management and Basel rules - rule of law in Indonesia. In the case study application of risk management at Bank X, the author examines the application of risk management at the bank based on PBI 11 / 25/PBI/2009 on Amendment PBI. 5/8/PBI/2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks, which at least is the active supervision of the Board of Commissioners and Directors, adequacy of policies, procedures and establishment of limits of risk management, the adequacy of the identification, measurement, monitoring, and risk control, and information systems risk management and internal control system is comprehensive. This study was conducted legal research library based on literature or secondary data. In the data processing phase, the method used is descriptive analytical. The results suggest that the application of risk management in banks in order of protection must be implemented in accordance with prevailing laws and must be supported by the development of risk culture in every work unit in the bank."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T29308
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
A.A.G. Danendra
"Bank yang pada hakikatnya merupakan lembaga intermediasi di mana di satu sisi ia menampung dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan di sisi lain ia juga menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Sebagai pemberi kredit, bank wajib menetapkan suatu kebijakan perkreditan agar tetap dapat memelihara keseimbangan yang tepat antara keinginan untuk memperoleh keuntungan dan menjamin lunasnya semua kredit yang disalurkan. Seperti dalam ketentuan pasal 8 Undang-undang perbankan disebutkan bahwa bank dalam memberikan kreditnya wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas itikad baik dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi hutangnya. Dalam hal tersebut, pihak bank telah mensyaratkan adanya jaminan yang mempunyai bentuk yang baik yang biasanya berbentuk agunan, ini dilakukan karena kredit yang diberikan oleh bank mengandung resiko. Tetapi saat ini beberapa bank telah berani untuk memberikan kredit tanpa menggunakan agunan. Keadaan ini dipicu oleh situasi perekonomian di Indonesia yang hingga kini belum menentu, sehingga perbankan kini mulai melirik ke sektor konsumsi. Bank BRI sebagai salah satu bank terbesar di indonesia juga mengeluarkan produk kredit individual tanpa agunan yang dikhususkan kepada para pegawai yang berpenghasilan tetap yang bernama KRETAP (Kredit kepada pegawai berpenghasilan tetap). Walaupun dalam pemberian kredit semacam ini mengandung resiko yang cukup besar, tetapi bank BRI telah mempersiapkan pagar-pagar hukum yang cukup kuat untuk diberikan kepada nasabahnya dengan penyeleksian yang ketat terhadap calon nasabahnya dengan berpedoman pada prinsip 2P dari prinsip 5P yaitu character dan capacity dan salah satunya dengan diasuransikannya kredit tersebut dalam hal nasabah tersebut meninggal. Dengan demikian dapat diminimalisir resiko terjadinya kredit macet dari pemberian kredit individual tanpa agunan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Risda Nafisah
"Sektor energi pada khususnya industri minyak dan gas merupakan indutriyang menjadi pendapatan utama di Negara Indonesia sebelum tahun 2015, namunpada tahun yang sama terjadi perubahan terhadap harga minyak dan gas yangmenurun secara significant. Maka dibutuhkan pola proyek manajemen yang lebihcepat dan sistematis dengan menggunakan Agile, Agile merupakan sebuah polaproyek manajemen yang akan diimplementasikan pada decade saat ini, denganmenggunakan agile segala bentuk aktivitas menjadi lebih mudah untuk difikirkan,dimengerti dan diimplementasikan prioritisasi setiap tahapan. Pada penelitian iniakan dilakukan pemetaan prioritas dan resiko berdasarkan expert pada penentuanrisk matriks, prioritas pekerjaan dan pemetaan resiko. Hasil penelitian inimenunjukan bahwa kegiatan subsurface merupakan subproyek yang utama yang memiliki prioritas tertinggi.

Energy sector in particular the oil and gas industry is the industry thatbecame the main income in the State of Indonesia before 2015, but in the sameyear there was a significant change in oil and gas prices. A more rapid andsystematic project management pattern is required using Agile, Agile is amanagement project pattern that will be implemented in the current decade, usingagile activities to make it easier to think, understand and implement prioritizationat each stage. In this research will be mapping priority and risk based on expert ondetermining risk matrix, job priority and risk mapping. The results of this studyindicate that subsurface activity is the main sub project that must be prioritized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Septia Rini
"Proses manajemen risiko meliputi identifikasi, perhitungan, pengawasan dan pengendalian risiko merupakan siklus yang bersinambungan yang diharapkan dapat memberikan antisipasi dini terhadap risiko yang mungkin terjadi. Perhitungan risiko kredit pembiayaan dengan skim murabahah bar bitharan ajil yang mendominasi sistem pembiayaan di BMT, menjadi panting demi kelangsungan hidup dan perkembangan BMT yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Antisipasi ini dapat dilakukan dengan memprediksi besarnya potensi kerugian yang akan dihadapi sebagai langkah awal.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimanakah manajemen risiko kredit dalam pembiayaan dengan sistem murabahah pada BMT At Tagwa. dan menghitung besarnya potensi kerugian maksimum dari debitur macet dengan metode creditrisk+portofolio. Hasil penelitian yang divalidasi dengan backsesting menunjukkan metode ini cukup relavan diterapkan BMT dalam mempredlksi kerugian risiko kredit pembiayaannya.

Risk Management process includes risk identification, calculation, supervision, and control which is a continuous cycle for early anticipation upon potential risk. Credit risk calculation on murabahah bai bitharnan ajil scheme dominating the credit system in BMT, is urgent for its sustainability and development. This anticipation will be achieved through prediction of potential loss as the first stage.
The objectives of this research is to observe the credit risk management on murabahah system in BMT At-Taqwa, and to calculate its maximum potential loss of the default credit using creditrisk+ portofolio method. The result will be validated through back testing which indicates the relevance of this method for predicting BMT's probability of default.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>