Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156180 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggun Rosa Indah
"Salah satu permasalahan transportasi DKI Jakarta adalah meningkatnya mobilitas dan perjalanan harian penduduk terutama pengguna kendaraan pribadi yang mengakibatkan tingginya tingkat kemacetan lalu lintas di jalan. Dibuatlah jalur khusus bus atau busway sebagai solusi dari masalah tersebut. Namun dari pemantauan di lapangan sepertinya jalur busway yang dibangun hanya menambah masalah kemacetan yang terjadi di beberapa ruas jalan. Hal ini menandakan adanya dampak dan pengaruh langsung dari pembangunan jalur busway terhadap kinerja jalan.
Analisis yang dilakukan adalah membandingkan kinerja jalan dengan dua kondisi yaitu Before and After dan With or Without Implementasi jalur khusus bus. Perbandingan ini didasarkan data sekunder dan hasil survey aktual tahun 2007. Data sekunder digunakan untuk analisa kondisi sebelum adanya jalur khusus bus dan untuk prediksi volume tahun 2007. Data hasil prediksi digunakan untuk analisa kondisi (if conditional) jika jalan tanpa jalur khusus bus di tahun 2007.
Metode penelitian yang digunakan adalah survey lalu lintas 12 jam. Pengolahan data dilakukan dengan metode MKJI baik manual maupun dengan software KAJI 1997, serta uji hipotesa dengan metode Chi-Kuadrat.
Dari pengolahan data didapatkan hasil yang bervariasi untuk 2 lokasi studi. Untuk Jl. Wr. Jati Barat (koridor VI) didapatkan kenaikan tingkat pelayanan jalan dari LOS (Level Of Service) F ke LOS E dengan penurunan kapasitas aktual sebesar 52 % dan 46 % untuk arah Selatan - Utara (S-U) dan Utara - Selatan (U-S). Sementara Jl. Raya Bogor (Koridor VII) mengalami penurunan tingkat pelayanan jalan dari LOS D ke LOS E dengan penurunan kapasitas aktual sebesar 22% untuk kedua arah. Selain itu, dari fluktuasi volume lalu lintas didapatkan kondisi yang bervariasi untuk distribusi waktu puncak kedua ruas lokasi studi. Untuk Jl. Raya Bogor arah S-U, cenderung tidak terjadi perubahan yang signifikan. Sementara untuk arah U-S terjadi pergeseran waktu puncak. Untuk Jl. Wr. Jati Barat mengalami perubahan distribusi waktu puncak, dimana untuk arah S-U, terjadi pergeseran waktu mulai jam puncak dan pengurangan durasi waktu puncak. Dan untuk arah U-S, terjadi penambahan durasi waktu puncak pagi yang lebih lama dibandingkan durasi normal jam puncak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fakhri Aulia
"TransJakarta adalah satu fenomena yang muncul di kalangan masyarakat Jakarta sejak awal tahun 2004. Sejak awal kemunculannya, TransJakarta atau Tije sudah menarik perhatian karena sistem pengoperasian yang baru. Tije merupakan penerapanan dari sistem bus rapid transit (BRT) yang sudah lebih dulu diterapkan di Bogota, Kolombia. Sistem ini menimbulkan banyak perubahan dalam pola transportasi masyarakat Jakarta, dan mendorong kebutuhan akan kondisi jalur pedestrian yang baik, terutama di sepanjang koridor TransJakarta. Skripsi ini akan menganalisis kedua hal tersebut: yaitu bagaimana kondisi riil TransJakarta dibandingkan dengan kondisi ideal sistem BRT dan bagaimana kondisi fisik jalur pedestrian di sepanjang koridor TransJakarta.
Dasar pemikiran yang digunakan untuk menganalisis adalah konsep-konsep mengenai transportasi publik, bus rapid transit, transit-oriented development, dan pedestrian. Unit analisis pada skripsi ini adalah jalur TransJakarta pada koridor I (Blok M ? Kota) dan koridor VI (Ragunan ? Dukuh Atas); serta jalur pedestrian pada kedua koridor tersebut, yaitu antara halte Patra Kuningan ? Depkes dan antara halte Bunderan Senayan ? Gelora Bung Karno.
Berdasarkan studi kasus pada unit analisis di atas dapat dilihat bahwa kondisi TransJakarta masih berada cukup jauh di bawah kondisi ideal sistem BRT dan bahwa kondisi fisik jalur pedestrian di sepanjang koridor TransJakarta juga belum maksimal. Lebih jauh lagi, keberadaan TransJakarta ternyata belum mampu mendorong peningkatan kondisi fisik jalur pedestrian ? walaupun di pihak lain ia menuntut pedestrian untuk melakukan lebih banyak aktivitas berjalan kaki.

TransJakarta is a phenomenon which started taking the Jakartans attention since early 2004. From the beginning of its operation, TransJakarta or Tije has attracted people?s attention because of its novelty in the operation system. Tije is an application of a bus-rapid transit (BRT) system which has already been used first in Bogota, Columbia. This system caused many changes in the travel patterns of Jakartans, and encouraged further the need of a good condition for pedestrian way, especially along the busway corridor. This thesis will analyse both issues: about how is the real condition of TransJakarta in comparison to the ideal condition of a BRT system and how is the physical condition of pedestrian way along the busway corridor.
The basic concepts used to analyse and answer the questions are: concepts about public transportation, bus rapid transit, transit-oriented development, and pedestrian. The analysis unit on this thesis is the busway runway on corrido I (Blok M ? Kota) and corridor 6 (Ragunan ? Kuningan); and the pedestrian ways on each of the corridor, i.e. between the busstop Patra Kuningan ? Depkes and between the busstop Bunderan Senayan ? Gelora Bung Karno.
Based on the case study on the aforementioned analysis unit, we can see that the condition of TransJakarta is still below the ideal condition of a BRT system and that the physical condition of the pedestrian way along the busway corridor is not yet optimal. Furthermore, the existence of TransJakarta has not been able to encourage the improvement of the physical condition of the pedestrian way ? eventhough on the other hand it demands pedestrians to walk more towards the busstops."
2008
S48432
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Salim Yunior
"Aspek suhu kenyamanan sesunggunnya telah semakin menjadi perhatian dalam kehidupan manusia, oieh karena suhu kenyamanan tersebut punya pengaruh yang besar pada kesehatan manusia sehari-hari. Suhu kenyamanan manusia di daerah tropis tidaklah sama dengan suhu kenyamanan pada daerah beriklim kering dan intermediate. Yang berbeda adalah faktor iklim pada beberapa daerah tidaklah sama.
Pencahayaan matahari menjadi faktor penentu suhu kenyamanan pada daerah iklim tropis. Intensitas pencahayaan matahari tidaklah sama untuk tiap iklim, begitu pula halnya dengan iklim tropis. Untuk mendapatkan acuan bagi perencanaan Iingkungan tempat tinggal manusia di iklim tropis teori mengenai arsitektur tropis dapat dijadikan sumber.
Skripsi ini akan membahas mengenai pencahayaan matahari pada iklim tropis lembab (Warm Humid Climate), di mana suhu kenyamanan yang akan dibahas juga mengenai suhu kenyamanan daerah tropis. Begitu pula dengan wujud kota tropis dapat dijadikan patokan untuk menciptakan suatu Kota yang warganya dapat menjalankan kehidupan sehari-hari secara nyaman."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Leo Amstrong
"Dapat dimengerti bahwa terdapat keinginan untuk mengatur kinerja jalan pada suatu nilai tertentu, agar tercipta pola lalu lintas yang baik dengan melakukan pembatasan trip pada ruas jalan, sebagai pemecahan problema kemacetan yang umum berlangsung di kota besar. Pemikiran tersebut memerlukan telaahan mendalam karena terdapat trade off antara pembatasan kinerja jalan pada satu sisi dengan pengaruhnya terhadap kinerja ruas jalan yang lain maupun trip yang melalui ruas jalan tersebut.
Melalui studi kasus koridor Blok M - Kota, yang merupakan kawasan macet di DKI Jakarta, dilakukan simulasi dengan model penjadualan yang dikembangkan dalam penelitian ini, guna memecahkan masalah hubungan antara pengaturan kinerja suatu ruas jalan terhadap trip dan kinerja ruas jalan yang lain.
Dari simulasi, dengan ditingkatkannya batasan VC ratio pada koridor Blok M-Kota, akan menyebabkan turunnya trip, peningkatan travel time serta perbaikan VC ratio pada ruas-ruas jalan di koridor tersebut. Hal tersebut juga terjadi pada ruas-ruas yang memotong koridor yang bersangkutan. Dari hubungan ini dapat dinyatakan bahwa ruas eksternal yang memotong koridor merupakan feeder bagi ruas koridor dengan tujuan utama adalah aktifitas pada kawasan Blok M - Kota.
Hal yang berbeda terjadi pada ruas jalan yang paralel dengan koridor, dimana dengan pembatasan yang dilakukan pada koridor Blok M - Kota, akan meningkatkan trip, pengurangan tavel time dan meningkatkan VC ratio pada ruas-ruas jalan tersebut. Hal ini menyatakan bahwa dengan pembatasan koridor utama membuat jalan tersebut menjadi kurang menarik dan menyebabkan perpindahan sebagian rute pelaku perjalanan walupun dalam tingkat yang lebih kecil dari koridor Blok M - Kota.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa hasil simulasi menunjukkan terdapatnya kecenderungan yang sama antara ruas jalan pada koridor dengan ruas yang memotongnya, serta cenderung terbalik terhadap ruas jalan yang paralel dengan koridor yang diatur. Tampak pula semakin besar batasan yang diberikan akan semakin besar pula nilai perbedaan yang timbul. Secara implisit hal ini menyatakan bahwa pengaturan pada suatu koridor jalan tertentu harus dilakukan terpadu dengan ruas jalan yang paralel dengan ruas tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fithri Mayasari
"Perencanaan kota tidak pernah terlepas dari proses pembentukan image yang sesuai dengan kondisi sosial budaya dan lingkungan fisiknya. Image kota menjadi salah satu unsur penting untuk memberikan kenyamanan psikologis dan sosial bagi masyarakat kota. Dalam proses perancangan kota tersebut terdapat dua elemen yang dapat dibentuk untuk membentuk image yang sesuai. Elemen tersebut menurut Roger Trancik adalah hard space dan soft space. Hard space adalah ruang yang tercipta akibat adanya batasanbatasan dinding arsitektural yang dapat menciptakan keterlingkupan ruang bagi masyarakat yang beraktivitas di ruang tersebut. Sedangkan soft space adalah ruang yang sebagian besar terdiri dari lingkungan alami, baik di dalam maupun luar kota, berupa taman atau jalur hijau untuk rekreasi sehingga menciptakan lingkungan yang asri dan tenang.
Sasarannya dalam pusat kota adalah memberikan warna ruang yang dapat diterima masyarakat. Hard Space dan soft space saling berkontribusi untuk menciptakan ruang bagi aktivitas manusia dalam skala urban. Perpaduan yang baik antar hard space dan soft space akan menghasilkan image yang mencerminkan identitas kawasan. Kota terencana bermula dari karya budaya bangsa Summeria dan Assyria yang menjadi embrio peradaban manusia. Buah karya mereka terus berkembang menjadi kota modern dengan melewati jatuh bangunnya teoriteori perencanaan kota.
Ideologi kota mereka sangat memperhatikan pengaturan estetika kota dan lingkungan sosial di sekitarnya. Rencanarencana kota yang dibuat merupakan ilustrasi bentuk fisik dari konsep tentang kota yang didasarkan pada interprestasi atas masalahmasalah sosial. Ideologi kota ini mempengaruhi pembentukan image dan karakter sebuah kota sehingga perpaduan yang harmonis antara komponenkomponen utama perancangan kota yaitu hardspace dan softspace merupakan hal yang sangat esensial untuk pembentukan image sebuah ruang kota.
Salah satu kota di Indonesia yang berkembang cukup pesat adalah kota Depok dengan kawasan Margonda Raya sebagai kawasan inti kota yang strategis dan potensial bagi pengembangan kawasan melalui fungsifungsi yang sesuai. Idealnya kawasan Margonda sebagai kawasan pusat kota Depok ini memiliki penataan kota yang mencerminkan image kawasan utama kota Depok. Namun hal ini belum sepenuhnya bisa tercapai karena pembangunan yang berkembang pesat di kawasan ini cenderung tidak terarah dan tidak ada keselarasan antara hard space dan soft space.
Perkembangan kota yang sedemikian pesat kurang ditunjang oleh peningkatan kualitas hard space dan soft space sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan kota. Penataan elemen citra kota dan ruang terbuka di kawasan Margonda belum cukup mengakomodasi kualitas ruang kota yang mencerminkan image kawasan pusat kota. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan secara psikologis dan sosial bagi pengguna kawasan. Penulisan karya ilmiah ini membahas mengenai pengaruh elemen citra kota dan ruang terbuka sebagai elemen perancangan kota terhadap image ruang kota dengan tinjauan khusus pada ruang kota kawasan Margonda Raya Depok."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Ramadini
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26562
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melindayanti Nurwulan
"ABSTRAK
Transjakarta adalah salah satu pilihan moda transportasi dengan sistem BRT yang diaplikasikan pada daerah Jakarta dan sekitarnya. Transjakarta telah beroperasi sejak tahun 2004, namun pada pengoperasiannya Transjakarta dinilai masih kurang efisien dikarenakan adanya pengaruh dari lalu-lintas di sekelilingnya. Pada operasional bus Transjakarta sering kali terdapat adanya sinyal prioritas khusus bus Transjakarta agar armada tidak memiliki tundaan yang terlalu lama, namun pada beberapa tempat masih terdapat simpang yang belum melakukan integrasi dengan Transjakarta sehingga belum terdapat sinyal bus prioritas yang membuat armada Transjakarta memiliki tundaan yang cukup besar dikarenakan terhambat oleh lampu merah pada simpang tersebut. Pada skripsi ini dilakukan analisis pengaruh lalu-lintas khususnya simpang bersinyal yang belum terintegrasi dengan Transjakarta berdasarkan karakteristik simpang tersebut. Analisis ini dibantu dengan dibuatnya time space diagram untuk mengidentifikasi dimana segmen yang paling sering mengalami hambatan. Hasil akhir dari analisis ini adalah diketahui seberapa besar pengaruh lalu-lintas khususnya simpang bersinyal pada operasional Transjakarta serta perlu atau tidaknya rekayasa lalu-lintas untuk menaikkan tingkat pelayanan Transjakarta.

ABSTRACT
Transjakarta is one of the modes of transportation with BRT system applied to Jakarta area and its surroundings. Transjakarta has been operating since 2004, but in its operation, Transjakarta is considered inefficient due to the influence of the traffic around it. In Transjakarta bus operation there are often special Transjakarta bus priority signals so that the fleet does not have long delay, but in some section there are still intersections that have not been integrated with Transjakarta which is makes Transjakarta fleet has a big enough delay because it is blocked by a red light at the intersection. In this thesis, traffic effects to Transjakarta rsquo s fleet has been analyzed, especially the signal intersection that has not been integrated with Transjakarta based on the characteristics of the intersection. This analysis is assisted by the creation of time space diagrams to identify which segments are most commonly constrained. The end result of this analysis is known how big the influence of traffic, especially the intersection of Transjakarta operations and the need of traffic engineering to raise the level of service Transjakarta. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Muhammad Fauzi
"Dioperasikannya Bus Transjakarta koridor IX oleh Pemerintah Provinsi DKI. Jakarta menyebabkan dihapusnya trayek bus reguler yang bersinggungan 50% atau lebih dengan jalur Bus Transjkarta koridor IX. Untuk itu perlu dilakukan analisa mengenai dampak penghapusan trayek bus reguler akibat beroperasinya Bus Transjakarta koridor IX tersebut terhadap penumpang.
Dampak-dampak yang dianalisa anatara lain, pola perjalanan, biaya total perjalanan, waktu total perjalanan, waktu tunggu bus, kenyamanan dan keamanan menggunakan bus sebelum dan sesudah dihapusnya trayek bus reguler. Untuk mengetahui dampaknya terhadap responden digunakan metode analisa deskriptif dan Uji Hipotesis-Z. Dari analisis tersebut didapat bahwa penghapusan trayek bus reguler berdampak pada waktu total perjalanan, waktu tunggu bus, kenyamanan dan keamanan.

The operation of the corridor IX Bus Transjakarta that is operated by the provincial governments of DKI Jakarta, has led to the elimination of the regular bus routes which the routes is intersect with 50% or more corridor IX Transjakarta Bus lane. From that cause, we need to do an impact study of the operation Bus Transjakarta corridor IX Pinang Ranti-Pluit to Elimination of regular Bus route on the passengers.
The impacts that we need to analyze such as, travel patterns, total cost for the bus trip, total time for the bus trip, bus waiting time, comfort and safety of using the bus before and after the elimination of the regular bus routes. To determine its impact on the respondents, we use descriptive analysis method and Hypothesis Test-Z. From the analysis we will find that the elimination of regular bus routes has an impact on the total time for the bus trip, bus waiting time, comfort and safety.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1723
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Herbudi Pamungkas
"ABSTRAK
Setiap keputusan yang diambil pemerintah apapun bentuknya pasti membawa suatu akibat bagi masyarakat. Akibat tersebut dapat bersifat postif ataupun negatif. Begitu juga dengan keputusan pemerintah mencabut izin trayek bus reguler sebagai akibat dioperasikannya busway koridor IX dan X . Skripsi ini membahas perlindungan hak penumpang bus reguler akibat pencabutan izin trayek bus reguler. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan bentuk penelitian kepustakaan dan melakukan pendekatan analitis.Dalam penelitian ini disimpulkan mengenai latar belakang pencabutan izin, kewenangan pemerintah dalam pencabutan izin dan permasalahan yang dialami konsumen yang diakibatkan dari pencabutan izin trayek bus reguler oleh Pemerintah DKI Jakarta. Hasil penelitian ini berupa analisis hak konsumen yang dirugikan akibat pencabutan izin trayek dan upaya hukum atas masalah tersebut.

ABSTRACT
Any decisions taken by the gozvernment in any form must be brought to the result for the people. The result can be either positive or negative. It is also the decision of the Government to revoke the permission of the regular route bus, as a result of the operation of the corridor routes of buses IX and X. This thesis discusses the protection of regular bus passengers due to revocation of a regular bus route permit. The study of this thesis is a normative legal study with the research library of forms and the analytical approach. The study concluded about background revocation, government authority on the permit revocation and problems experienced by consumers as a result of the revocation of regular bus routes permit by the Government of the DKI Jakarta. The results of this form is an analysis on the rights of consumers suffered because of the revocation of the permit route and the remedies for the problem. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S401
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Puji Astuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal terhadap kelelahan yang terjadi pada pengemudi Bus Transjakarta Koridor 9. Variabel yang diteliti adalah usia, IMT, dan kuantitas tidur sebagai faktor internal. Shift kerja, durasi mengemudi, dan waktu istirahat sebagai faktor eksternal. Kelelahan diukur menggunakan kuesioner kelelahan subjektif dari IFRC. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan. Umumnya kelelahan tersebut mengarah pada pelemahan aktivitas. Obesitas merupakan satu-satunya faktor dalam penelitian ini yang berhubungan dengan kelelahan yang terjadi pada pengemudi Bus Transjakarta Koridor 9 tahun 2014.

This study aims to determine relationship internal factor and external factor with fatigue in Transjakarta Bus driver corridor 9. Variable examined include age, IMT, and quantity of sleep as internal factors. Workshift, driving duration, and breaking time as an external factors. The instrument of this study is questionnaire subjective feeling of fatigue of IFRC. The results of this study are most driver experienced mild fatigue. The general fatigue leads to weakening activity. Obesity is the only factor in this study is related to driver fatigue which occurs in TransJakarta Bus Corridor 9, 2014."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>