Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201707 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Pauna
"Campur tangan manusia terhadap alam mengakibatkan ketidakseimbangan alam. Hal ini juga berdampak pada terjadinya krisis air sebagai akibat dari ketidakseimbangan dalam siklus hidrologi. Untuk mencegah hal tersebut maka perlu dilakukan upaya konservasi air. Metode panen air hujan dengan cistern merupakan salah satu cara untuk melaksanakan upaya konservasi air tersebut.
Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di Faklutas Teknik Universitas Indonesia Depok dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem cistern di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan menghitung efisiensi yang terjadi. Diharapkan dari hasil ini akan menjadi dasar pertimbangan pengadaan cistern di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Human.s interference of nature results unbalanced nature. This matter also affect of water crisis in consequence of imbalance in cycle of hidrology. To prevent the mentioned hence require water conservation effort. Rainwater harvesting method with cistern is one of the way to execute water conservation effort.
Research's by doing rainfall analysis that happened at Faklutas Technique University Indonesia in Depok and see map of spreading of the rainfall and also plan a rainwater harvesting method with cistern on study region to capture the rainfall. Data processing by using theory of hidrologi and calculate the efficiency that happened. This result is expected will become base consideration of levying of cistern in Faculty Of Technique University Of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi
"Kebijakan subkontraktor dalam suatu proyek konstruksi dapat mencapai 80 - 90% dari total biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut sehingga subkontraktor mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja biaya akhir proyek. Kebijakan tersebut mencakup berbagai proses konstruksi, salah satu di antaranya adalah pengawasan dan pengendalian. Terdapat beberapa faktor dalam pengawasan dan pengendalian yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek. Walaupun faktor-faktor yang teridentifikasi tersebut mempunyai peluang terjadi yang hampir sama, penilaian terhadap masing-masing faktor tersebut berbeda-beda pada tiap-tiap proyek konstruksi. Sehingga untuk mengetahui besarnya cost overruns yang sebenarnya ditimbulkan digunakan analisis dengan metode fuzzy. Namun, sebelumnya dilakukan analisis resiko, analisis korelasi, dan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan 2 (dua) faktor yang berpengaruh paling signifikan dan prioritas tertinggi. Kedua faktor tersebut digunakan dalam kuisioner untuk mendapatkan data primer untuk analisis dengan metode fuzzy. Analisis resiko, korelasi, dan AHP menghasilkan 2 (dua) faktor yang signifikan dan prioritas tertinggi yaitu Monitoring dan pengendalian tidak efektif akibat kurang baiknya administrasi dan dokumentasi serta Monitoring dan pengendalian tidak efektif akibat konflik akibat informasi yang tidak jelas. Analisis menggunakan metode fuzzy dengan 25 kombinasi tingkat pengaruh dari kedua faktor tersebut menghasilkan cost overruns 0,54 - 0,71% dari total biaya subkontraktor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ivan Dwiananto
"Jasa konstruksi berkaitan erat dengan penggunaan dana yang cukup besar dengan putaran dana yang sangat cepat, di sisi lain mempunyai resiko terjadinya penyimpangan biaya (cost overruns). Masalah penyimpangan biaya terjadi dikarenakan oleh estimasi yang dibentuk pada awal perencanaan tidak sesuai dengan realitasnya. Faktor-faktor yang ikut mempengaruhi perbedaan tersebut adalah komunikasi dan koordinasi personil inti yang kurang baik serta kualitas dan ketepatan pengambilan keputusan dan pengembangan organisasi. Dengan adanya faktor-faktor tersebut, maka kemungkinan akan terjadi penyimpangan biaya (cost overruns) tenaga kerja pada proyek konstruksi.
Penelitian dilakukan dengan mengambil kasus pada proyek konstruksi bangunan bertingkat minimal 5 lantai. Dari sekian banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja biaya tenaga kerja, karena faktor dalam organisasi dan personil inti pada proyek, hanya diambil 2 faktor yang paling signifikan dengan prioritas tertinggi. Pengambilan kedua faktor tersebut dilakukan dengan analisa statistik dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 12.0. Dan untuk penelitian lebih lanjut digunakan metode fuzzy.
Metode ini digunakan karena berangkat dari pengetahuan bahwa sebenamya dalam kehidupan ini tidak ada yang pasti, apalagi dalam proyek konstruksi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor serta sifat proyek konstruksi yang unik maka pendapat antara pakar satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan metode fuzzy yang memperhitungkan perbedaan tersebut dengan mencari titik berat (Centre of Area Method) dari daerah abu-abu (irisan dari perbedaan yang ada). Sehingga dapat diestimasi besamya cost overruns yang terjadi.
Setelah dilakukan analisa diatas maka didapat dua faktor yang paling signifikan dengan prioritas tertinggi serta besamya cost overruns yang mungkin terjadi akibat kombinasi antara kedua faktor tersebut yang dapat mempengaruhi kinerja biaya tenaga kerja akibat faktor organisasi dan personel inti pada proyek. Kedua faktor yang dimaksud adalah (1) Tambahan waktu untuk penentuan keputusan tertentu, akibat sistem komunikasi yang kurang efektif; dan (2) Konflik dalam organisasi proyek, sehingga perlu tambahan waktu dan biaya untuk penyelesaiannya, akibat kurang tepat penempatan personil proyek pada struktur organisasi. Sedangkan besamya cost overruns biaya tenaga kerja yang terjadi akibat faktor-faktor dalam organisasi dan personel inti tersebut di atas adalah berkisar antara 1,2 % sampai dengan 2,93 % terhadap cost overruns biaya tenaga kerja.
Setelah dilakukan analisa fuzzy, selanjutnya dilakukan analisa regresi kembali sehingga didapat model Faktor-Faktor Kinerja Biaya dengan Cost Overruns sebagai berikut: Y = 3,253 - 0,214 X1 - ,213 X2. Selanjutnya dilakukan simulasi dengan metode Monte-Carlo untuk mendapatkan probabilitas yang mungkin terjadi dari cost overruns yang ada. Dan probabilitas terjadinya cost overruns yang paling besar ( 51,4 % ) terjadi pada kombinasi dimana B 31 Sedang dan B 72 San gat Baik dengan cost overruns sebesar 1,546%. Dari hasil yang didapat, ternyata faktor organisasi ikut mempengaruhi terjadinya cost overruns biaya tenaga kerja dalam proyek terutama dalam hal komunikasi dan penempatan personil inti dalam suatu organisasi proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Budi Santoso
"Dunia Industri Konstruksi merupakan dunia yang diperhadapkan dengan resiko, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor ketidakpastian/ketidaktentuan. Perencanaan, pengendalian, dan pengawasan yang baik belum tentu menjamin bahwa proyek yang sedang dilaksanakan tidak akan mengalami penyimpangan. Dengan adanya kejadian yang tidak diharapkan tersebut akan mempengaruhi pengeluaran biaya proyek konstruksi yang kondisi buruknya dapat menyebabkan kegiatan konstruksi dibatalkan atau ditunda. Seperti yang kita ketahui resiko memiliki sifat probabilistik, yang semuanya tidak dapat kita tentukan dengan pasti dan tepat. Namun kita masih dapat menganalisa tingkatan resiko tersebut dengan pendekatan-pendekatan yang kita ketahui. Yaitu dengan menggunakan statistik dan data sejarah ( historical data ), yang dilakukan dengan melakukan studi kasus dari beberapa proyek yang telah berlangsung, dengan demikian diharapkan tercapai pendekatan kuantitatif. Biaya resiko/contingency timbul akibat ketidaktahuan pihak kontraktor terhadap sumber-sumber resiko yang dapat menyebabkan tingginya biaya contingency. Maka diperlukan identifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh signifikan terhadap besarnya biaya contingency. Kenaikan harga-harga dipasar, keterlambatan pembayaran, dan anggaran biaya pelaksanaan yang tidak realistis adalah faktor-faktor yang dapat berpengaruh signifikan terhadap besarnya biaya contingency. Dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh signifikan maka dapat diambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan, sehingga biaya contingency yang optimal akan didapatkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Putro
"Sektor ketenagalistrikan merupakan sektor publik yang sangat vital. Pada Kenyataannya sektor ini didanai sebaian besar oleh dana pinjaman asing yang baru terbayarkan dalam hitungan generasi ke generasi. Kelangsungan produksi listrik negara yang konsisten dan memadai mutlak diperlukan guna mendukung peningkatan dan laju pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Sektor ketenagalistrikan merupakan sektor yang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap faktor luar, diantaranya adalah fluktuasi nilai tukar mata uang dan tingkat harga minyak dunia yang dijual per barelnya. Melalui proses identifikasi dan kuantitikasi yang memadai di dalam sebuah proyek PLTU, maka potensi kerugian yang muncul akan dapat dihindari guna tetap mempertahankan konsistensi PLN dalam penyediaan listrik negara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko apa saja yang menyebabkan penyimpangan biaya pada pembangunan sebuah unit pembangkit listrik tenaga uap. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakuka.n Studi kasus pada Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Tanjung Priok.
Hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa faktor resiko non teknis menduduki peringkat teratas dari 10 resiko tersignifikan dalam pembangunan sebuah PLTU. Indikasi lain menunjukkan bahwa faktor resiko teknis merupakan faktor yang sangat sering ditemui di dunia konstruksi, namun faktor resiko non teknis sendiri merupakan elemen yang cukup panting karena memiliki tingkat signifikansi yang cukup besar dalam penelitian kali ini.

Electricity is one of the important things in a public sector. The increase in economic will be followed by the increase in consumption of electricity. The fact shows us that most of projects are supported by financial loan from many big countries. The loans are soft loan and will be paid in a long temr period. The consistent in production of electricity is really needed to support the economic development rate in the country like Indonesia. Electricity sector is a one type of sector that really depending on macro economic condition. These are like the exchange rate and the price of cmde oil. We know that 80% of operational cost in thermal power plant is fueling cost.
This thesis aims to know the significant factors in a thermal power plant project. In this thesis I use probability and impact rating matrix method to calculate the most common probability of risk that cause over budget in construction step. The thesis uses the Unit Bisnis Pembangkit Tanjung Priok as a case study.
The thesis end result shows that non technical risk factors are one of the significant factors in 10 ultimate risk factors in construction step of power plant project. The end result of this thesis informed us that technical risk factors is a very general risk factor in construction step, but non technical risk is also important because ofthe considerable in this thesis. A good identification of risk factors might be minimized the potentiality of cost over budget in construction process in thermal power plant project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajab Ali Mehraban
"ABSTRAK
A successful project requires a convenient cost estimation. The fragmentary of a construction project starts with an imperfect cost analyze and estimation. This paper is discussing about the analyze of cost estimation with different methods, the study is conducted by two different cost estimation coefficient which is SNI Indonesian standard MPW Ministry of Public Work 2016, price journal DKI Jakarta 2017 and private contractor perspective Expert Judgment . The work of raft foundation is a construction project with repetitive work activities. In this research, there were two analyses, namely comparison the cost analysis Identifying aspects, which makes different in cost analyzing result. This writing will compare the analysis of construction costs for raft foundation that done in the field with the value of the contract, so in this paper we will see the difference of cost estimation based on Indonesia standard MPW 2016, price journal of DKI 2017 and expert judgment with contractor.X who complete this project. The analysis done in this research is to study the use of coefficient value or index and unit price and wage on a materials, tools and workers in cost analysis at raft foundation job. The method used is a case study conducted at the Pesona City Mall Project. The data collection done by collecting the documents, materials and labor, then analyzing the data. The analysis done by comparing the contract value on raft foundation job with the result of project cost analysis using MPW 2016, Journal DKI Jakarta price list and expert judgment. So that obtained comparison of Analysis of Construction Cost between contractors values with project cost based on MPW 2016, Journal 2017 DKI Jakarta and expert judgment to identify the method and aspects, which affect cost estimation. In result the cost estimation based on Expert judgment have lower price than MPW 2016 coefficient and Jakarta price list 2017, but still it is higher than contractor.X price.
AbstractA successful project requires a convenient cost estimation. The fragmentary of a construction project starts with an imperfect cost analyze and estimation. This paper is discussing about the analyze of cost estimation with different methods, the study is conducted by two different cost estimation coefficient which is SNI Indonesian standard MPW Ministry of Public Work 2016, price journal DKI Jakarta 2017 and private contractor perspective Expert Judgment . The work of raft foundation is a construction project with repetitive work activities. In this research, there were two analyses, namely comparison the cost analysis Identifying aspects, which makes different in cost analyzing result. This writing will compare the analysis of construction costs for raft foundation that done in the field with the value of the contract, so in this paper we will see the difference of cost estimation based on Indonesia standard MPW 2016, price journal of DKI 2017 and expert judgment with contractor.X who complete this project. The analysis done in this research is to study the use of coefficient value or index and unit price and wage on a materials, tools and workers in cost analysis at raft foundation job. The method used is a case study conducted at the Pesona City Mall Project. The data collection done by collecting the documents, materials and labor, then analyzing the data. The analysis done by comparing the contract value on raft foundation job with the result of project cost analysis using MPW 2016, Journal DKI Jakarta price list and expert judgment. So that obtained comparison of Analysis of Construction Cost between contractors values with project cost based on MPW 2016, Journal 2017 DKI Jakarta and expert judgment to identify the method and aspects, which affect cost estimation. In result the cost estimation based on Expert judgment have lower price than MPW 2016 coefficient and Jakarta price list 2017, but still it is higher than contractor.X price. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Affan Susanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niftira Jalanti Hanif
"Kualitas yang buruk ternyata menimbulkan biaya yang besar. Berdasarkan kenyataan tersebut, perusahaan mulai merasakan pentingnya untuk mengevaluasi quality cost. Sebagian besar perusahaan mengelompokkan quality cost ke dalam empat kategori besar, yaitu: internal failure cost, external failure cost, prevention cost dan appraisal cost. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan quality cost merupakan hal yang sulit, karena sistim akuntansi yang ada belum memungkinkan untuk menelusuri quality cost secara langsung. Oleh karena itu hams dilakukan estimasi dan perlu dukungan dari semua pihak di dalam perusahaan. Pada PT. Waskita Karya Cabang IV, penghitungan dan pengevaluasian quality cost akan lebih bermanfaat bila dilakukan per proyek, karena setiap proyek memiliki karakteristik khusus. Penulis menyarankan agar disusun anggaran quality cost sebelum proyek dimulai, dan membuat quality cost report secara periodik, agar dapat meningkatkan perencanaan dan pengendalian terhadap biaya yang harus dikeluarkan, untuk memperoleh kualitas yang di inginkan. Dengan pengendalian quality cost yang baik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan dan mengendalikan kualitas basil pekerjaannya, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Satu hal yang hams diingat adalah bahwa quality cost bukanlah merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah kualitas. Quality cost hanya merupakan alat manajemen untuk melakukan pengukuran dan penganalisaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benito Sabastian
"Industri penerbangan secara luas dianggap sebagai industri yang padat peraturan, berteknologi maju, dan memiliki profit margin yang rendah. Oleh karena itu, maskapai penerbangan perlu melakukan manajemen biaya sebaik mungkin, terutama dalam menghadapi krisis seperti pandemi Covid-19. Kegagalan untuk memahami perilaku biaya dapat menyebabkan strategi manajemen biaya yang tidak tepat dan menyebabkan kerugian yang besar. Studi kali ini bertujuan untuk menganalisis perilaku biaya dari salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis perilaku biaya dan analisis proyeksi dari strategi maskapai berdasarkan pengumpulan data dari laporan keuangan, observasi data, dan wawancara mendalam dengan penanggung jawab terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen biaya menjadi salah satu fokus terutama pada struktur biaya yang dominan dalam kondisi krisis. Penelitian ini menggambarkan tentang strategi mempertahankan keunggulan kompetitif dalam industri penerbangan, terutama mengenai strategi manajemen biaya.

The airline industry is widely regarded as a regulatory-intensive, advanced technology, and low-profit margins industry. Therefore, airlines need to conduct the best possible cost management, especially in facing a crisis like Covid-19 pandemic. Failure to understand cost behavior might lead to improper cost management strategies and cause substantial losses. The current study aims to analyze the cost behavior of one of the largest airlines in Indonesia. This research employs cost behavior analysis and scenario analysis of the airline's strategy based on data collection from financial statements, data observations, and in-depth interviews with related persons in charge. The results show that cost management should focus on a more expensive cost structure under crisis conditions. This research sheds light on maintaining a competitive advantage in the airline industry, especially regarding cost management strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>