Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmad Hidayatno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kimbler, D. L.
London: Chapman & Hall , 1997
658.404 KIM t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suwondo
"Total Quality Management (TQM) merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan dengan cara melibatkan pelanggan dan se1uruh.anggota organisasi. Total berarti seluruh sisteng Quality berarti karekteristik memenuhi kebutuhan pelanqgan dan Management berarti proses komunikasi dua arah.
Biasanya TQM di-implementasikan pada bidang manufaktur, dan kita akan mencoba apakah TQM bisa di-implementasikan pada bidang pendidikan yang sudah banyak dipraktekkan di luar negeri (Inggris, Amerika dan Jepang).
TQM dapat dicapai melalui pendekatan sbb:
~ Fokus pada pelanggan (mahasiswa).
~ Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.
~ Menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengambil keputusan dan pemecahan masalah.
~ Memiliki komitmen jangka panjang.
~ Membutuhkan kerjasama tim (teamwork)
~ Memperbaiki proses secara berkesinambungan.
~ Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
~ Memberikan kebebasan yang terkendali.
~ Memiliki kesatuan tujuan.
~ Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
TQM pada proses belajar-mengajar memfokuskan perhatian pada fungsi manajemen untuk mengubah usaha dosen dan mahasiswa selalu belajar. Kekuatan model belajar-mengajar TQM yaitu malalui pertemuan yang berkelanjutan, penciptaan kelompok belajar, penggunaan kerjaeama, perbaikan yang berkelanjutan, melihat umpan balik, pembagian tanggungjawab dan pembekalan pengajar.
Diharapkan dengan Cara ini akan memberikan kontribusi pada pengembangan kualitas mahasiswa, lulusan, pengajar (dosen), dan secara umum kualitas institusi. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Tri Utami
"ABSTRAK
Proyek konstruksi merupakan kegiatan industri yang dilakukan di industri perbankan. Sistem manajemen mutu pekerjaan perencanaan gedung di Bank X belum disusun berbasis risiko, padahal erat kaitannya antara risiko dengan keberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek, termasuk di dalamnya sasaran mutu. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dari arsip dan kuesioner yang dianalisa menggunakan gap analysis serta qualitative risk analysis untuk mendapatkan level risiko dari faktor risiko yang berasal dari setiap kegiatan dalam perencanaan gedung Bank X. Dari hasil analisa risiko diperoleh 7 tujuh peristiwa risiko dominan yang memiliki level risiko moderate pada pekerjaan perencanaan gedung standar baru yang terbagi dalam dua kategori risiko dan berdasarkan hasil pemetaan risiko pada masing-masing kategori risiko diketahui akar permasalahan, dampak, serta tindakan yang tepat untuk mengatasi risiko-risiko dominan tersebut. Akan tetapi, terdapat beberapa tindakan preventif maupun korektif yang belum diterapkan atau diimplementasikan ke dalam sistem manajemen mutu perencanaan gedung yang ada.

ABSTRACT
The construction project is an indutrial activities which is hel by the banking industry. The quality management system of the building planning work in a risk based Bank X has not yet been prepared, but closely related to the risk to the success in achieving the objectives of the project, including quality objectives. This study uses primary and secondary data from the archives and the questionnaires were analyzed using gap analysis and qualitative risk analysis to get the risk level of the risk factors derived from any activity in the planning of buildings Bank X. From the result of risk analysis, there are 7 seven dominant risk events that have moderate risk level in new standard building planning work divided into two risk categories and based on risk mapping result in each risk category known root of problem, impact, and appropriate action to overcome such dominant risks. However, there are some preventive and corrective actions that have not been implemented or implemented into existing building planning quality management systems."
2018
T50499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armand Omar Moeis
"Sistem adalah kumpulan entitas yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi dapat clikatakan sebagai sebuah sistem, dimana orang-orang berkumpul untuk tujuan tertentu. Pencapaian tujuan tersebut membutuhkan proses perencanaan dan pelaksanaan. Dibutuhkan pengendalian agar bagian-bagian yang berada dalam sebuah organisasi agar tujuan tersebut tercapai. Dalam proses perencanaan dan pelaksanaan, pengendalian tetap dibutuhkan, hal tersebut dilakukan untuk menjamin agar rencana yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sedangkan dalam proses pelaksanaan, pengendalian dibutuhkan untuk menjamin bahwa apa yang dilakukan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan bila terjadi perubahan Iingkungan yang menyebabkan rencana yang ada tidak sesuai, organisasi dapat segera dilakukan penyesuaian agar tujuan organisasi tetap tercapai.
Sistem Pengendalian Manajemen adalah bentuk terstruktur dari proses pengendalian yang dilakukan oleh manajemen terhadap organisasi. Sistem ini terdiri dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Umumnya sistem ini didasarkan pada close-Ioop system, dimana hasil evaluasi yang ada menjadi dasar dari proses perencanaan untuk waktu berikutnya.
Walaupun Sistem Pengendalian Manajemen selama ini lebih diperhatikan oleh akademisi bidang ilmu Ekonomi/Manajemen/Bisnis, tetapi bukan berarti topik ini tidak berkaitan dengan bidang ilmu Teknik, khususnya Teknik Industri. Teknik Industri berkaitan dengan analisis dan disain sebuah sistem produktif. Sistem produktif adalah sistem yang menghasilkan jasa atau barang. Manajemen, harus diakui, adalah topik yang bersifat multi disiplin. Dalam sebuah sistem produktif, masalah tidak hanya terjadi pada mesin, material, informasi, atau modal saja, tetapi juga pada manusia. Untuk itulah, seorang Sarjana Teknik Industri, membutuhkan pengetahuan yang cukup memadai mengenai manajemen. Dan agar hal-hal yang bersifat manajerial dapat dikendalikan, maka dibutuhkan Sistem Pengendalian Manajemen. Hal tersebut dilakukan agar sistem produktif yang didisain olehnya dapat berjalan dengan baik.
Sistem Pengendalian Manajemen yang baik dapat membantu perusahaan untuk melakukan proses peningkatan yang berkelanjutan (commuous improvement). Bagi sebuah korporat yang memiliki anak-anak perusahaan, kinerja anak-anak perusahaan tersebut sangat berpengaruh pada kinerja korporat secara keseluruhan. Sistem Pengendalian Manajemen dapat digunakan untuk mengendalikan proses peningkatan kinerja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Nugroho Darmaputri
"Faktor-faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap arah gerak perusahaan dalam industrinya, yang akhirnya pun akan rnempengaruhi struktur organisasi serta proses internal lainnya. PT. XX telah secara responsif dapat mengikuti dan mengantisipasi perubahan yang terjadi. Hal ini dipergunakan sebagai dasar yang tepat bagi pengambil keputusan, kegiatan, dan rencana perusahaan yang akhirnya akan membantu tercapainya objektif lainnya.
Guna memenangkan persaingan yang kian ketat, ide untuk memenangkan persaingan tidaklah perlu mengacu pada tingkat persaingan biologis dimana skala adalah penentu kemenangan. Dalam melakukan usahanya, PT. XX berpegang pada filosofi usahanya yang mengatakan " ... fight fair, but avoid fair fight ". Filosofi ini didasari oleh asumsi yang mengatakan bahwa strategi untuk memenangkan kompetisi sangat ditentukan oleh : " ... the victory resulted fl"om an idea about how to gain an unfair advantage, once it was put into effect, the opposition could not effectively counter it." Dengan kata lain, kemenangan atau keunggulan tidak lain merupakan hasil ide tentang bagaimana dapat memiliki unfair advantages yang apabila diimplementasikan ke dalam bentuk konkrit, pesaing sama sekali tidak dapat mengantisipasi secara efektif lagi. Dalam merumuskan strateginya, PT. XX senantiasa berpijak pada 4 azaz usaha:
.Seeking an unfair advantage('i)
.Know exactly the law of physics
.Posses knowledge of competitors and the situation
.Create strategies that win is a skill that can be learned
Lingkungan usaha dimana PT. XX berada adalah kombinasi antara sektor pabrikasi dan jasa di industri explorasi dan exploitasi migas. Kondisi investasi migas di Indonesia akhir-akhir ini mengisyaratkan kepada perusahaan untuk lebih memperbesar porsi aktivitas jasa yang dapat diberikan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh perusahaan untuk secara lebih agresif mengoptimalkan usahanya.
Dalam usahanya mempertahankan keunggulannya, PT.XX perlu menerapkan strategi dan kegiatan yang akan dilaksanakan dan merumuskan kegiatan tersebut dalam rencana kerja serta melaksanakan proses implementasinya dengan terintegrasi. Agar strategi dan rencana kerja yang telah ditetapkan dapat terlaksana dengan baik, maka dalam pelaksanaannya perlu dikendalikan dengan suatu system penilaian kinerja yang fleksibel dan mampu mengintegrasikan seluruh kegiatan dan elemen yang ada dalam perusahaan (Company's wide performance measurements). Sistem dan mekanisme penilaian kinerja perusahaan terus berkembang seiring dengan perkembangan dunia usaha dan perkembangan teori manajemen itu sendiri. Sistem pengukuran kinerja perusahaan yang tradisional lebih banyak menekankan pada pengamatan dari sudut pandang keuangan dan sangat sedikit memberikan gambaran atas nilai perusahaan yang lainnya seperti tingkat kepuasan pelanggan, persaingan, visi dan strategegi serta kegiatan operasi internal perusahaan.
Munculnya pendekatan Balanced Scorecards didorong oleh semakin tajamnya persaingan usaha dalam meningkatkan pelayanan guna mengantisipasi besarnya tuntutan pasar bahwa untuk meraih sukses, sebuah organisasi perlu mengelola seluruh sumber daya yang dimilikinya. Sebagai metode pengukuran yang strategis, Balanced Scorecards mengetengahkan suatu system yang terintegrasi dengan menggabungkan tolok ukur yang berimbang, antara keuangan serta non keuangan. Penjabaran dan penilaian kinerja melalui BSC membantu perusahan melakukan integrasi seluruh rangkaian strategi manajemen seperti rekayasa ulang bisnis proses, sistem manajemen terpadu dan pemberdayaan karyawan. Sistem yang dibangun melalui BSC memberikan gambaran strategis serta analisa sebab akibat atas seluruh kegiatan dan kinerja perusahaan sehingga proses pelaksanaan strategi perusahaan dan kegiatan pemberdayaan kompetensi dasar dapat tergambar dengan jelas. Hal ini sekaligus berfungsi sebagai acuan dalam mengevaluasi keanekaragaman aktivitas PT. XX, sehingga dapat ditentukan aktivitas mana yang harus lebih diperhatikan, diperbaiki, danlatau dihilangkan agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien, terutama untuk menfasilitasi perusahaan untuk membangun kompetensi dasar yang merupakan kunci utama dalam mempertahankan dan mengembangkan keunggulan bersaing.
Scorecards dapat dijadikan sebagai piranti bagi para pelaku bisnis senior untuk lebih mengutamakan perhatiannya pada strategi keberhasilan jangka panjang melalui implementasi strategi jangka pendek. Hal ini merupakan tugas penting namun agak sedikit rumit dalam pencapaiannya. penggunaan sumberdayanya. Kecenderungan semakin menurunnya margin keuntungan tidak lain disebabkan oleh tren semakin meningkatnya biaya-biaya yang tidak sebanding dengan prosentase kenaikan perolehan dari penjualan. Melaiui pengidentifikasian tujuan terpenting arah usaha, perusahaan dapat lebih menfokuskan perhatiannya pada efektifitas dan efisiensi aktivitasnya.
Balanced Scorecards dapat memberi kerangka kerja yang komprehensip bagi sistem manajemen strategik melalui penjabaran tujuan strategik perusahaan ke dalam beberapa kumpulan ukuran penilaian agar dapat memberi arahan serta motivasi pada perbaikan yang berkesinambungan untuk subjek kritis. Subjek kritis yang memiliki kecenderungan dapat men-generate biaya dapat dimonitor dan dievaluasi secara seksama sehingga dapat terdeteksi secara dini hila terjadi inefisiensi.
Implementasi Balanced Scorecards pada PT. XX diharapkan dapat membantu manajemen dalam menganalisa hubungan sebab akibat dari seluruh perspektif yang ada dalam perusahaan. Evaluasi dari setiap aktivitas seluruh unit dalam organisasi, memungkinkan manajemen puncak dapat dengan cepat menemukan akar permasalah yang menyebabkan menurunnya kinerja untuk kemudian diambil alternatip jalan keluarnya serta ditetapkan langkah-langkah pencegahannya.
Kunci sukses metode ini pada dasarnya bertumpu pada transparansi manajemen sehingga memungkinkan seluruh lini dalam organisasi dapat melihat serta mengetahui kondisi aktual perusahaan. Pengimplementasian BSC di PT. XX memungkinkan para manajer untuk mengatasi kesulitannya selama ini dalam mengurai sekumpulan ukuran kinerja secara terintegrasi. Manajemen dapat bekerja dengan teamnya dalam suatu keterkaitan hubungan timbal balik dari berbagai sudut pandang, sehingga memungkinkan bagi mercka untuk secara cepat mendeteksi dan mengevaluasi aktivitas mana yang menyebabkan turunnya kinerja usaha selama 4 tahun terakhir, untuk kemudian diambil solusi jalan keluar untuk mengatasinya.
Setelah sistem penilaian kinerja BSC ini disusun dan diimplementasikan, secara periodik manajemen senior harus melakukan evaluasi untuk melihat apakah hasil dan/atau target yang dicapai danlatau ingin dicapai telah sesuai dengan yang direncanakan untuk kepentingan dan kebaikan usaha organisasi secara keseluruhan. Melalui penerapan BSC, diharapkan perusahaan dapat menelaah secara mendalam strategi usaha yang dimilikinya untuk disesuaikan seperlunya sesuai dengan kondisi terkini, baik itu perusahaan maupun lingkungan usaha, sehingga tercapailah laba usaha yang diinginkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T11684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiyo Dwihartanto
"ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini berkembang dengan pesatnya. Hal ini didukung pula oleh perkembangan teknologi informasi yang saat ini telah memasuki segala sendi-sendi kehidupan manusia. Merupakan hal yang wajar bila sekarang perkembangan budaya manusia sangat dipengaruhi oleh teknologi informasi dan sistem informasi ini.
Salah satu yang ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat adalah ilmu Teknik Industri. Ilmu pengetahuan ini dapat dikatakan unik karena selain ia bersifat dinamis mengikuti perkembangan zaman, ilmu ini juga dapat diaplikasikan pada hampir seluruh segi-segi kehidupan manusia. Tidaklah mengherankan banyak perguruan tinggi yang mengajarkan ilmu ini kepada mahasiswanya.
Hal yang sama juga berlangsung di Universitas Indonesia. Melalui Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ilmu ini diajarkan pada salah satu program studinya yakni Program Studi Teknik Industri. Pengajarannya dimulai sejak tahun 1978 hingga saat ini dimana pada saat permulaannya berupa suatu Kabinet Teknik Industri.
Mengikuti perkembangan zaman, dirasakan wang gerak pengajaran ilmu Teknik Industri ini perlu diperluas. Hal ini merupakan suatu kewajaran, mengingat sifat ilmu ini dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. Timbul pemikiran untuk mengubah status Program Studi Teknik Industri menjadi suatu jurusan yang Iangsung berada di bawah Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Mengantisipasi pemikiran tersebut, merupakan suatu hal yang baik jika ada suatu perencanaan pengembangan Program Studi Teknik Industri menjadi Jurusan Teknik Industri, sehingga nanti pada pelaksanaannya dapat menjadi suatu masukan yang berguna bagi pengembangan pemikiran tersebut.
Salah satu hal utama perencanaan pengembangan ini adalah sarana yang dibutuhkan oleh sebuah jumsan sebagai tempal untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Sarana yang mendasar tersebut diantaranya adalah gedung, Iaboratorium, dan perlengkapannya yang merupakan sarana fisik. Dalam perencanaan fisik tersebut, akan Iebih mudah jika digunakan pendekatan manajemen proyek karena pendekatan ini dilakukan secara menyeluruh meliputi perencanaan proyek, pelaksanaan, dan kontrol pada proyek tersebut.

"
1996
S36529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Yuwono Wicaksono
"Penerapan Total Quality Management perlu dikaji keberhasilannya, yaitu diukur dengan menggunakan Total Quality Index (TQI) yang dimodelkan oleh Tavana. Penilaian TQI dirunut dari aktual pelaksanaan manajemen kualitas suatu organisasi yang mempertimbangkan 8 faktor kritikal manajemen kualitas menurut Saraph dimana penilaian tersebut membandingkan TQI aktual dengan TQI ideal. Selisih dari nilai TQI aktual dengan TQI ideal diharapkan sekecil mungkin yang berarti penerapan TQM lebih baik di organisasi tersebut. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terhadap sejumlah perusahaan manufaktur otomotif dan pangan dimana hasilnya penerapan TQMdi industri otomotif mempunyai nilai rata-rata gap lebih buruk dibandingkan dengan industri pangan. Secara statistik di dapat faktor Hubungan Karyawan saja yang memiliki perbedaan dalam penerapan TQM pada kedua sektor industri tersebut, sehingga dapat ditentukan strategi penerapannya dalam perbaikan kualitas.

Implementation of Total Quality Management needs to be studied success, ie measured using Total Quality Index (TQI), which is modeled by Tavana. TQI traced assessment of the actual implementation of quality management of an organization that considers eight critical factors of quality management according to Saraph where the assessment comparing the actual TQI with ideal TQI. The difference from the value of the actual TQI with the ideal TQI expected as small as possible, which means better application of TQM in the organization. Collecting data using a questionnaire to automotive and food manufacturing companies where the results of TQM implementation in the automotive industry have an average value gap worse than the food industry. Statistically can be a factor in Employee Relations who has a difference in the application of TQM in both the industrial sector, so it can be determined strategy implementation in quality improvement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heksa Galuh Wicaksono
"Dengan semakin meningkatnya tuntutan kepada perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan untuk mampu mencetak sarjana-sarjana yang andal dalam bidangnya serta kompetisi antar perguruan tinggi untuk selalu memberikan servis yang baik kepada peserta didiknya dalam menghadapi gbbalisasi, makin banyak kegiatan yang sifatnya untuk merumuskan kembali visi misi dan pencapaian target dalam bisnis ini.
Pada kasus Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. tercapai sebuah kesepakatan dalam perumusan Misi dan Visi serta Tujuan yang bekah melibatkan segenap elemen level manajamen untuk yang pertama kali dalam sejarahnya. Akan tetapi meskipun hal ini telah dilakukan, pelaksanaan kegiatan manajemen sehari-hari masih belum mampu secara optimal untuk mencerminkan aktualisasinya sebagai sebuah prioritas yang runut dan rinci dalam pengambilan kebijakan.
Pada penelitian ini difokuskan untuk membuat sruktui organisasi sebagai landasan awal yang menentukan dalam proses system otorisasi manajamen yang rapi, mendeskripsikan prioritas strategi yang berorientasi terhadap masalah kualitas dengan kontrol yang menggunakan Metode Hoshin Kanri dan Hoshin Planning.

Follow with progressing to desire college as institution for successful in good scholarship and competition between college to give best service for student in global incline and so many works business to get vision, mission and objective.
At ITN Malang case, not to long have formulation of Mission, Vision and Objective with participation all management level for the first time. Although that, Implementation of daily management still haven't optimal to realize actuality as systemic priority for policy.
This research focused to make organization structure as based in best management information system, description strategic priority as oriented quality topic by control with Hoshin Kanri methode and Hoshin Planning software to accommodate database."
2000
T10132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Manahara
"Konsep TQM (Total Quality Management) yang salah satu tujuannya mencapai Zero defect management, sepinias memiliki kesamaan dan korelasi dengan konsep K3, (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang mengarah pada pencapaian Zero accident award.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada responden PT. Tambang Batubara Bukit Assam Unit Produksi Tanjung Enim, PT. Aneka Tambang UBP Nikei Pomaia, PT. Freeport Indonesia dan PT. Aneka Tambang UBP Emas Pongkor atas korelasi penerapan unsur TQM di bidang manajemen K3 dengan keberhasilan pencapaian nihil kecelakaan (zero accidend diperoleh hasil yang cukup signifikan.
Kuatnya korelasi antara unsur-unsur TQM (Customer Focus, Continue Improvement dan Total participation) dengan keberhasilan pencapaian nihil kecelakaan menunjukkan bahwa fungsi K3 telah diberdayakan secara proporsional, karena telah menyadari betapa pentingnya masalah K3 dalam menghadapi persaingan di era perdagangan bebas, dimana masalah K3 telah menjadi isu global yang merupakan salah satu faktor keunggulan dalam bersaing.

Abstract
TQM (Total Quality Management) concept whose one of its aims is to accomplish Zero defect management at glance has similarity and correlation with Safety and Health concept with direct to zero accident award accomplishment.
Based on research from PT. Tambang Batubara Bukit Asam Unit Produksi Tanjung Enim, PT, Aneka Tambang UBP Nikel Pomala, PT. Freeport lndonesia and PT. Aneka Tambang UBP Emas Pongkor on correlation of TQM elements implementation on Safety and Health management with successful Zero accident accomplishment, we gota significant result.
The strong relation among TQM elements (Customer Focus, Continual Improvement and Total participation) with the successful of zero accident accomplishment on that company showed that the function of Safety and Health has been empowered proportionally the importance of Safety and Health problems in dealing the competition in free market era has been realized. Where safety and Health problems have become global issue which are one of the competitive advantage factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>