Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Adityasurya
"Kemacetan parah akibat pertumbuhan kendaraan bermotor yang sangat pesat di Jakarta mendorong pemerintah untuk membangun jalan-jalan altematif seperti jalan tol. Namun, masalah antrian di jalan tol akan timbul jika salah satu gardu pada sebuah gerbang tol berhenti beroperasi akibat adanya gangguan operasional.
Dalam skripsi ini akan dibuat model dari sistem yang ada denan menggunakan perangkat lunak ProModel v4.0. Dalam pembuatan model tersebut, data diambil secara langsung di Iapangan dengan beberapa asumsi untuk kemudian diolah dengan menggunakan teori statistik. Setelah model dibuat, dilakukan verifikasi dan validasi terhadap model tersebut. Kemudian berdasarkan model simulasi tersebut dapar dipelajari dan dianalisis dampak dari gangguan yang terjadi pada gardu tol terhadap sistem yang ada, yaitu panjang antrian yang terjadi pada gardu tol lain yang masih beoperasi serta jumlah waktu yang dibutuhkan agar kondisi antrian kembali normal.

The heavy trafic jam causea by the fast growth of vehicles in Jakarta pushed the government to build aifernarive roads and one ofrhem is roii road Bur, queueing problem in the road will happen if one of ihe enrrance on fire roi! gare sfops operming because there are some operational disrurbances.
In this thesis, a model representing the existing system will be built using the software ProModel v4.0. In the building of the model, data were tolcen directly on the field with some necessary assutnptions and those data were being processed using the statistical theory. After the model is built, verification and valifitation to that model were done. Then based on that model, study and analysis ofthe effecrs ofthe operational disturbances of the entrance on the toll gate to the systern were inode. Those effects are the length of the queue happened on another operating entrance on the toll gate and the amount of time needed for the queue to get back to normal condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Ellias
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"One of the aspects needed to ensure smooth, safe, comfort and efficient operation of a toll road is related to service and operating system. The Minimum Service Standard (MSS) has been a parameter adopted for measuring the performance of a toll road and its service to the toll road users...."
JJJ 26 (1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggit Cahyo Utomo
"
ABSTRAK
The growth of inter cities trip demands the needs of toll road, especially inter cities toll road. With the volume of the vehicle increasing steadily, the toll gate should be redesign for a better services. The limitation of space makes the management need to improving the toll gate design like in Cikarang Utama Toll Gate. The not proper design of the toll gate may lead the potential conflict. The potential conflict in this study is defined as condition where vehicle performing braking as a result of movement of other vehicle. Delays in the driver to perform braking can cause the conflict. To evaluate the potental conflict that may occur, a survey has conducted to recording the flow of vehicle that through the toll gate. This study also review the toll gate design by the standard. This study shows that the taper design that used is not in accordance with the standard, such 1:3.6 where the standard used in Bina Marga is 1:5. The length of recovery zone are still not aduate enough where the existing is 40 meter while the standard is at least 50 meter length. This study defined 9 potential conflicts that occur in the toll gate. Potential conflict type 1 is the most dominant that have 45.7% of all potential conflict that happen. In addition, increasing volume of vehicles affects the intensity conflicts with correlation value above 0.5 is type 1 , 3 , 4 , and 6 .Improving tapers maybe an alternative to minimize potential conflicts and identified the potential conflict that is ongoing can increase the rate of safety ."
2016
S64197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Rahmansyah Sumadilaga
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai sistem pelayanan pembayaran Gerbang Tol Fatmawati 1
menggunakan metode simulasi event diskrit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sistem pelayanan pembayaran Gerbang Tol Fatmawati 1 yang berjalan saat ini dan
mengidentifikasi skenario alternatif perbaikan pelayanan dari sistem yang sudah ada.
Parameter yang digunakan untuk penelitian ini adalah lama kendaraan berada dalam sistem
(total time) yang dihitung dengan satuan dasar detik. Tiga skenario alternatif yang diusulkan
yaitu pembukaan gardu tol manual, peningkatan penetrasi GTO menjadi 50% dengan
konfigurasi dua gardu manual dan dua GTO, dan peningkatan penetrasi GTO menjadi 50%
dengan konfigurasi tiga gardu manual dan dua GTO berhasil mengurangi total time secara
signifikan. Skenario yang berhasil mengurangi total time paling besar adalah skenario ketiga
dengan penurunan waktu sebesar 80,37%.

ABSTRACT
This study discusses the payment service system of Gerbang Tol Fatmawati 1 using discrete
event simulation. This study aims to determine the current payment service system of
Gerbang Tol Fatmawati 1 and identify alternative scenarios which can improve the level of
service of the existing system. The parameter used for this study is the length of stay of
vehicles in the system (or total time) based on seconds. Three alternative scenarios which are
proposed, namely the opening of the manual tollbooth, increased penetration to 50% with
configuration of two manual tollbooths and two automatic tollbooths, and increased
penetration of GTO to 50% with configuration of three manual tollbooths and two automatic
tollbooths managed to reduce the total time significantly. The best scenario is the third
scenario which managed to reduce the total time by 80,37%."
2016
S63016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrah Ilmi Ananda Tri Wibowo
"Tol Laut merupakan sebuah program pemerintah dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, dengan meningkatkan kapasitas ekonomi nasional dan menurunkan disparitas ekonomi antar daerah. Sejak dimulai, program tol laut sudah memberikan banyak kesempatan dan mengalami beberapa hambatan. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menjajal kemungkinan adanya formasi trayek yang lebih optimal dalam hal mendistribusikan muatan dibandingkan dengan versi yang sekarang digunakan. Eksperimen dilakukan dengan menguji pengaruh jumlah pelabuhan dalam sebuah trayek dan membuat sebuah program berbasis artificial intelligence (AI) yang akan membantu dalam generasi formasi trayek yang optimal. Variasi konfigurasi formasi trayek yang digunakan adalah 5 Trayek, 4 Trayek + shuttle ship via Makasar, dan 4 Trayek + shuttle ship via Makasar-Bitung. Hasil penelitian ini secara eksperimental menunjukkan pengelompokkan pelabuhan pengumpul secara tepat dapat memberikan hasil yang signifikan terhadap nilai bongkar muat per tahun dan distribusi muatan ke daerah. Efek tersebut juga dirasakan pada varian yang mengalami waiting time terlama sehingga mencegahnya untuk bekerja sesuai jadwal. Di sisi lain juga terdapat kemungkinan bahwa pelabuhan nasional seperti Makasar dan Bitung dapat menjadi lokasi yang tepat sebagai gerbang angkutan logistik ke Timur.

The Sea Toll is a program by the government in an effort to make Indonesia a global maritime axis, by increasing national economic capacity and reducing economic disparity between regions. Since its implementation, the sea toll program has provided many opportunities for businesses while also encountered several obstacles. This research was conducted in order to try out the possibility of a more optimal route formation in terms of goods distribution compared to the version currently used. Experiments are carried out by testing the effect of the number of ports in a route and creating an artificial intelligence (AI) based program that will help in automated generation of optimal route formation. The variants of route formation configurations being studied are 5 routes, 4 routes + shuttle ship via Makassar, and 4 routes + shuttle ship via Makassar-Bitung. The results of this study experimentally show that the proper grouping of feeder ports can provide significant results on the amount of goods unloaded per year on each region and the distribution of cargos. The effect is also felt in variants that experience the longest waiting time, thus preventing it from working on schedule. On the other hand, there is also the possibility that the Hub ports such as Makassar and Bitung could be the right location to hold the status as the Logistic Gates to the East."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banto Twiseno
"Pertumbuhan jumlah kendaraan di Jakarta tidak diimbangi oleh pertumbuhan ruas jalan. Hal inilah yang memicu terjadinya kemacetan di jalan-jalan di Jakarta, terutama pada jam-jam sibuk. Antisipasi yang telah dilakukan pemerintah antara lain dengan membangun jalan bebas hambatan atau jalan tol. Penggunaan jalan tol mempunyai kecenderungan untuk lebih terkonsentrasi pada jam-jam sibuk, yaitu pada pagi dan sore hari, ketika manusia mulai beraktivitas dan hendak pulang setelah beraktivitas sehingga menghasilkan kepadatan yang cukup tinggi pada waktu-waktu tersebut dan tidak jarang sampai keluar ke jalan non tol memberi andil terhadap kemacetan yang sudah terjadi. Ini terjadi disamping sebagai akibat dari besarnya pengguna jalan tol itu sendiri, juga disebabkan oleh kondisi kebanyakan gerbang tol saat ini yang hanya memiliki dua gardu pelayanan (server), ketidakseragaman alat pembayaran (uang dengan kernbalian, uang pas dan karcis langganan), dan kapasitas dari gerbang tol itu sendiri dalam menampung jumlah kendaraan.
Penulisan ditujukan untuk dapat membuat suatu pemodelan dari sistem yang ada dengan menggunakan simulasi untuk melihat kemungkinan perlu tidaknya suatu gerbang tol dioperasikan secara tandem yang disesuaikan dengan intensitas kedatangan kendaraan sebagai beban kerja dari setiap gerbang tol terutama pada jam-jam sibuk di hari-hari kerja, manfaat penyeragaman jenis transaksi dan alat pembayaran dengan menggunakan karlu langganan tol untuk mengurangi waktu pelayanan di gardu pelayanan dan jumlah kendaraan di antrian, penerapan kriteria walk away yang tepat dalam arti jumlah kendaraan maksimal yang diperkenalkan berada dalam ramp yang menyebabkan kendaraan berikutnya dialihkan ke jalan nontol dengan menghindarkan kekosongan jalur pelayanan, dan usulan terhadap posisi peletakan gardu pelayanan pada gerbang tol yang sama sekali berbeda untuk dibandingkan dengan posisi peletakan yang diterapknn saat ini terutama dalam waktu tunggu dan jumlah kendaraan di antrian. Hasil dari simulasi ini dapat dijadikan bahan pertimbangan yang bermanfaat dalam menentukan keputusan perbaikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuana Rochma Astuti
"Penelitian ini mengkritisi keinginan operator jalan tol dalam tuntutannya kepada pemerintah untuk menaikkan tarif tol dengan alasan bahwa sudah terlalu lama tarif tol tidak naik, sementara biaya operasional dan pemeliharaan semakin meningkat.
Dengan mengambil lokasi penelitian di Jagorawi pada tahun 1998-2002, penentuan tarif tol, baik yang diusulkan oleh PT Jasa Marga dengan konsep BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) maupun yang diterapkan oleh Pemerintah yang ditetapkan dalam Kepres diperbandingkan dengan penentuan tarif berdasarkan konsep marginal cost. Hasil temuan analisis menunjukkan bahwa: pertama, konsep perhitungan tarif tol oleh PT Jasa Marga dengan rumusan BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) mempunyai beberapa kelemahan, yaitu (1) rumusan ini tidak dapat diberlakukan dalam kondisi lalu lintas macet (2) tidak dapat diterapkan pada jalan arteri yang sejajar dengan jalan tol pada kondisi lalu lintas yang sama (3) hasil perhitungan BKBOK sangat mudah berubah, tergantung kondisi lalu lintas, padahal dalam penetapan tarif tidak bisa secepat itu berubah-ubah (4) perhitungannya cukup rumit sehingga sukar dimengerti oleh masyarakat umum. Kedua, dari hasil perhitungan harga dasar berdasarkan prinsip biaya marginal ternyata tarif yang berlaku sekarang lebih kecil dari harga dasarnya, sehingga menyebabkan PT. Jasa Marga (Persero) selaku pengelola ruas Jagorawi tidak bisa cost recovery.
Atas temuan hasil penelitian diatas, maka direkomendasikan empat kebijakan, pertama, memperbaiki. rumusan BKBOK dan memodifikasikan dengan prinsip-prlnsip Marginal Cost. Kedua, agar tercapal cost recovery, maka pemerintah harus mengambil kebijakan menaikkan tarif tol tanpa ada subsidi. Dengan kenaikan tarif tol ini maka dapat menutup seluruh biaya operasional dan pemeliharaan serta beban penyusutan. Ketiga, Pemerintah memberikan subsidi kepada Jasa Marga tanpa menaikkan tarif tol, tetapi mengingat kondisi APBN saat ini yang tidak memungkinkan, maka menalkkan tarif tol adalah lebih bijaksana. Keempat, menaikkan tarif tol lebih tinggi lagi jika Pemerintah memberi peluang kepada pengelola tol, PT Jasa Marga (persero) sebagai balas jasa investasi atau Return of Investment (ROI) sebesar 10%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>