Ditemukan 162184 dokumen yang sesuai dengan query
Meiko Sukma Yoga
"Untuk mengoptimalkan kinerja jaringan komunikasi bergerak maka perlu dilakukan peningkatkan kecepatan data dan kualitas layanan dari sistem komunikasi seluler. Oleh karena itu dikembangkan suatu teknologi yang merupakan pengembangan dari generasi 3G yang disebut HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), yang mampu melayani akses data kecepatan tinggi hingga 14 Mbps dan mengurangi waktu tunda serta menambah besarnya kapasitas, yang diperoleh karena penambahan beberapa kanal baru pada layer fisik, implementasi Adaptive Modulation and Coding, Fast Scheduling dan Hybrid Automatic Repeat Request (HARQ).
Pengaruh interferensi dari pengguna lainnya, baik yang berada dalam satu sel maupun sel yang berbeda dapat menurunkan kecepatan data dan kapasitas total dari layanan. Hal ini terjadi karena pengguna menempati kanal yang lebih yang lebih sempit dari sebelumnya dalam bandwidth yang sama sehingga alokasi kanal yang tersedia terbagi dengan pengguna lain yang aktif. Oleh karena itu untuk mendapatkan kecepatan data dan kapasitas maksimum yang lebih besar dibutuhkan bandwidth yang lebih besar pula.
Implementasi dari teknologi ini diharapkan akan mereduksi biaya investasi yang selanjutnya akan menurunkan biaya layanan. Kecepatan data 14 Mbps untuk layanan HSDPA kategori 10 yang ditawarkan secara teori belum dapat dibuktikan karena keterbatasan kemampuan handset yang tersedia dan masih dalam tahap pengembangan, begitu juga dengan jaringan HSDPA belum sepenuhnya diadaptasi dan diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang baik antara operator dan vendor telekomunikasi dalam perencanaan jaringan, khususnya dalam perencanaan base station dan area cakupan yang diinginkan, sehingga teknologi tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan optimal.
To optimized mobile communication network an extention of data speed and quality of service of celluler communication system is need to be done. To achieved that goal, a development from the 3G generation which is called HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), that could provide to 14 Mbps high speed data access, reduce the deduction time, and enlarging the data capacity. This is a result from the extra channel in the physical layer, the implementation of Adaptive Modulation and Coding, the implementation of Fast scheduling and also the Hybrid Automatic Repeat Request (HARQ).Interference effect from other user within a cell or from the other cell, could slow down the data rate and the full capacity of the service. Its as a result of users using a more narrow channel than before, in the same bandwidth, which causing the canal to allocate itself to a more active user. Thus to achieved maximum speed and capacity, a wider bandwidth is needed.The expectancy from this technology implementation is to deduct the cost of the investment, which as a result will decline the cost itself. The 14 Mbps data speed for the category 10 HSDPA theory, still can't be proven as a result of handset incapability, and also because the HSDPA network that hasn't been implemented all over Indonesia. That's why, cooperation between operator and telecommunication vendor is needed in network planning, specifically in the base station planning and the coverage area wanted, to make the technology development to be better and optimized."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40392
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bambang Haryono
"Teknologi VSAT saat ini telah secara luas digunakan sebagai sarana komunikasi baik berupa data dan suara. Teknologi VSAT telah menjadi pilihan utama sebagai infrastuktur untuk komunikasi daerah terpencil dan daerah rural. Kinerja jaringan komunikasi VSAT ditentukan oleh kemampuan jaringan tersebut dalam menangani lalu lintas data yang ada baik dalam kondisi rendah maupun tinggi.
Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam skripsi ini akan dilakukan suatu analisis terhadap kestabilan jaringan VSAT untuk mendapatkan gambaran kinerja dari sistem Kestabilan jaringan VSAT ditentukan oleh beberapa parameter penting diantaranya adalah waktu tunda dan channel throughput. Suatu kanal slotted aloha dikatakan stabil apabila garis beban memotong kurva kesetimbangan tepat hanya di satu titik, apabila lebih dari itu sistem dianggap tidak stabil. Dengan menggunakan grafik kurva kesetimbangan kita dapat memprediksikan jumlah maksimum user terminal yang dapat dilayani oleh jaringan komunikasi VSAT.
VSAT technology generally used for communication, both for voice and data communication. VSAT technology has become first choice for communication infrastructure for the isolated and rural area so that they can communicated with other people all of the world. Performance of VSAT communication network defined by the ability of the network to handle all of data traffic both in the low or high traffic seasons.Related with that matter, in this final assigment will be discussed a stability of the VSAT network that is describe the performance the system VSAT network stability defined by several important parameters, two of them are delay time and channel throughput. A slotted aloha channel is said to be stable if its load line intersects (nontangentially) the equilibrium countour in exactly one place, otherwise the channel is said to be unstable. By using the equilibrium countour graphic we can predicted the maksimum user terminal that is possible to serve by the VSAT communication network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40558
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Benny Santoso
Yogyakarta: Andi, 2003
658.84 BEN a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bandung: Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, 1972
627.042 IND p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Zahrah Rahmani Putri
"Netflix dan Disney+ Hotstar merupakan layanan Video on Demand (VoD) yang paling banyak digunakan di Indonesia. Kedua layanan tersebut menawarkan berbagai fitur berbeda yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan pengalaman pengguna. Pengalaman pengguna merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan dari suatu layanan. Dengan ini, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui layanan VoD mana yang dapat memberikan pengalaman pengguna jangka panjang terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode UX Curve sebagai pendekatan kualitatif dan User Experience Questionnaire (UEQ) sebagai pendekatan kuantitatif. Terdapat 45 responden berumur 17-51 tahun yang berpartisipasi dalam penggambaran kurva UX Curve yang terdiri dari lima aspek, yaitu General UX, Attractiveness, Easy of Use, Utility, dan Degree of Usage. Responden menggambarkan perubahan pengalaman pengguna yang dirasakan dari awal hingga akhir penggunaan dan melakukan pengisian kuesioner UEQ. Hasil penelitian menggunakan UX Curve menunjukkan bahwa Netflix dan Disney+ Hotstar memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dari berbagai aspek sehingga tidak dapat ditentukan layanan VoD mana yang dapat memberikan pengalaman pengguna terbaik. Namun dari hasil kuesioner UEQ, didapati bahwa pengalaman pengguna yang diberikan Netflix cenderung lebih baik dibandingkan dengan Disney+ Hotstar.
Netflix and Disney+ Hotstar are the most used Video on Demand (VoD) services in Indonesia. Both services offer different features that may result in a different user experience. User experience is one of the factors that could influence the success of a service. This research aims to find out which VoD services can provide the best long-term user experience. The research was conducted using the UX Curve method as the qualitative approach and User Experience Questionnaire (UEQ) as the quantitative approach. There were 45 respondents aged 17-51 years who participated in the UX Curve depiction consisting of five aspects, General UX, Attractiveness, Easy of Use, Utility, and Degree of Usage. Respondents described changes in user experience from the beginning to the end of use and filled out the UEQ questionnaire. The result of the research using the UX Curve shows that Netflix and Disney+ Hotstar have advantages and disadvantages from various aspects that cannot be determined which VoD service can provide the best user experience. However, from the results of the UEQ questionnaire, it was found that the user experience provided by Netflix tends to be better compared to Disney+ Hotstar."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Etya Resa Fatma
"Netflix dan Disney+ Hotstar merupakan layanan Video on Demand (VoD) yang paling banyak digunakan di Indonesia. Kedua layanan tersebut menawarkan berbagai fitur berbeda yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan pengalaman pengguna. Pengalaman pengguna merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan dari suatu layanan. Dengan ini, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui layanan VoD mana yang dapat memberikan pengalaman pengguna jangka panjang terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode UX Curve sebagai pendekatan kualitatif dan User Experience Questionnaire (UEQ) sebagai pendekatan kuantitatif. Terdapat 45 responden berumur 17-51 tahun yang berpartisipasi dalam penggambaran kurva UX Curve yang terdiri dari lima aspek, yaitu General UX, Attractiveness, Easy of Use, Utility, dan Degree of Usage. Responden menggambarkan perubahan pengalaman pengguna yang dirasakan dari awal hingga akhir penggunaan dan melakukan pengisian kuesioner UEQ. Hasil penelitian menggunakan UX Curve menunjukkan bahwa Netflix dan Disney+ Hotstar memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dari berbagai aspek sehingga tidak dapat ditentukan layanan VoD mana yang dapat memberikan pengalaman pengguna terbaik. Namun dari hasil kuesioner UEQ, didapati bahwa pengalaman pengguna yang diberikan Netflix cenderung lebih baik dibandingkan dengan Disney+ Hotstar.
Netflix and Disney+ Hotstar are the most used Video on Demand (VoD) services in Indonesia. Both services offer different features that may result in a different user experience. User experience is one of the factors that could influence the success of a service. This research aims to find out which VoD services can provide the best long-term user experience. The research was conducted using the UX Curve method as the qualitative approach and User Experience Questionnaire (UEQ) as the quantitative approach. There were 45 respondents aged 17-51 years who participated in the UX Curve depiction consisting of five aspects, General UX, Attractiveness, Easy of Use, Utility, and Degree of Usage. Respondents described changes in user experience from the beginning to the end of use and filled out the UEQ questionnaire. The result of the research using the UX Curve shows that Netflix and Disney+ Hotstar have advantages and disadvantages from various aspects that cannot be determined which VoD service can provide the best user experience. However, from the results of the UEQ questionnaire, it was found that the user experience provided by Netflix tends to be better compared to Disney+ Hotstar."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bakti Alamsyah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28527
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Ahmad Ashri Boydalexa Bachtiar
"Penelitian ini dilakukan pada lini produksi tablet effervescent di sebuah perusahaan farmasi di Depok, Indonesia. Masalah berawal dari tingginya throughput time (8,89 jam/batch) lini produksi yang belum mencapai target yang diharapkan, yaitu sebesar 7,35 jam/batch. Setelah melakukan penjabaran komponen yang mempengaruhi, didapatkan kontribusi terbesar diberikan oleh reworking time atau jumlah barang defect. Oleh karena itu dibuatlah tujuan penelitian ini yaitu untuk memberikan rekomendasi perbaikan yang dapat mengurangi jumlah barang defect sehingga throughput time dapat ditekan. Untuk melakukannya, digunakan pendekatan lean-six sigma dan metodologi DMAIC yang secara sistematis dapat menentukan akar permasalahan serta memberikan rekomendasi perbaikan yang paling sesuai. Hasil pemantauan pelaksanaan implementasi empat (4) dari delapan (8) solusi perbaikan yang diajukan telah menghasilkan 21% penurunan throughput time menjadi 6,98 jam/batch, 12,54% peningkatan sigma level serta penghematan biaya sebesar lebih dari 600juta rupiah per tahun. Penurunan throughput time tersebut menandakan tujuan penelitian ini telah tercapai.
This study was conducted on effervescent line production in a pharmaceutical company at Depok, Indonesia. The main problem was the throughput time value (8.89 hours/batch) that was too high compared to the company’s target, 7.35 hours/batch. After pulling some historical data, reworking time or number of defect products was determined to be the component that had the largest non-value added time contributing to throughput time. Thus, the objective of this study was to recommend some improvement actions which reduce number of defect products and therefore minimize the throughput time value. DMAIC methodology from Lean-Six Sigma approach was used to specify the root cause and provide the most feasible improvement actions systematically. Controlling and monitoring session after implementation of 4 (out of 8) improvement solutions action resulted 21% reduction of throughput time to 6.98 hours/batch, 12.54% of sigma level enhancement and also over 600 million rupiah annual saving. The decreasing of throughput time finalized that the objective of this study was successfully achieved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S59296
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bambang Widio Abiseno
"Global TV merupakan pemsahaan televisi yang baru bcrkcmbang dimana perusahan belum memiliki sistem yang mapan_ Dalam sebauh report, Global Tv juga tcmasuk perusahaan televisi yang bclum mcmiliki keuntungan. Dan untuk menghidupi dirinya Global TV masih menerima subsidi dari MNC group. Dengan keadaan seperti itu sulit bagi karyawan untuk memiliki kenaikan gaji atau bonus. Namun agar temp merasa puas dan nyaman maka perlu adanya iklim komunikasi yang sehat. Untuk itu perlu diketahui faktor - faktor dar] iklim komunikasi_ menurut Redding, yaitu Dukungan Pimpinan terhadap Anggota, Pengarnbilan Keputusan yang Partisipasifl kepercayan, Keterbukaan dan Keterusteangan, dan Tujuan Prestasi yang Tinggi yang mempengaruhi kepuasan komunikasi. Dari kelima faktor iklim komunikasi itu, ternyata yang paling berpengaruh terhadap kepuasan komunikasi dalam perusahaan televisi seperli Global TV adalah Pengambilan Keputusan yang Partisipasii] dan Tujuan Prestasi yang Tinggi memiliki pengaruh yang cukup kuat, serta kepercayaan mcmiliki pengaruh namun pengamhnya lemah. Sedang, sisanya tidak memiliki pengaruh. Namun dari penelitian ternyata factor-faktor iklim komunikasi yang ditellti hanya merniliki pengaruh sebesar 65,9% sehingga perlu diteliti factor Iain yang berpengaruh.
Global TV is the company that still developing. They don’t have establish system organization. Based on report in 2007, Global TV is one of broadcast company that doesn’t earn profit. And then they keep running as company because of their big holding company MNC Group. Witj this condition, is hard for the employee to get their salary rising or get bonus. So, if the company want the employee get comfortable and satisfaction, they should build a good communication climate. For that, there a five factors of communication climate, base on Redding, can be affect to the communication satisfaction- The factors is supprtiveness, participation, trust, openhearted, and high achievement of goal. which factor that should company avoid to make employee satisfaction. From the five factors, the most factors that can affect communication satisfaction strongly are Partcipation and high achievement. Trus also can affect communication satisfaction of employee, but the affect si weak. And the others doesn’t have affect to the communication satisfaction. But The affect of all factors only 65,9% and the rest can be affected by other factors that are not identify in this research."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33841
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S39360
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library