Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nia Tri Wijayanti
"Pada industri konstruksi, permasalahan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting. Jenis, sifat, kondisi dan lokasi pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi yang sering cenderung berbahaya mengakibatkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerjanya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan industri lainnya. Di Amerika, 85% kecelakaan kerja yang terjadi diakibatkan kerena kecerobohan manusia, (unsafe acts) dan 15% karena kondisi lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe cinditions) (Clough and Sears, 1994). Kejadian kecelakaan kerja, tidak hanya akibat dari satu penyebab melainkan akibat kombinasi berbagai faktor. Karena dengan terjadinya kecelakaan kerja akan berakibat menurunnya produktivitas tenaga kerja yang dampaknya negatif bagi perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penanganan terhadap risiko kecelakaan, salah satunya adalah dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kecelakaan yang terjadi di proyek konstruksi serta factor penyebabnya dan penerapan safety management pada perusahaan kontruksi dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan AHP dan pendekatan risiko.
Berdasarkan analisa yang telah dilaksanakan, maka dapat diketahui bahwa risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi adalah kejatuhan/tertimpa benda dari ketinggian dan faktor risiko penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang dominan disebabkan oleh faktor manusia, yaitu karena kurang disiplinnya tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan mengenai k3, salah satunya perihal penggunaan APD. Penerapan safety management yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja adalah pada saat pelaksanaan dan pengawasan K3. Dengan melakukan penerapan Manajemen K3 secara konsisten akan membuat suatu industri konstruksi akan semakin produktif dan mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat.

In contruction industry, safety problems are very important things. Characteristic, condition and location of activity in contruction project with inclined danger have potensial to accident happens more occur than another industry. At America, 85% accident accur becuse unsafe acts and 15% because of unsafe cinditions (Clough and Sears, 1994). The accident occur, not only because one risk safety factor but because the combination some risk safety factor. If the accident happen it can be decreace of labour productivity and have the negative impact for the contruction company.
That?s why we need some kind of solution about this accident risk, one of those is health & safety managemen system in working environment. This thesis is made to know different kind of accident that happen in construction project and its root cause and also for applying safety managemen in construction industry in order to improve productivity. Here we use AHP and risk approach as research methodes.
According to the research, then we can know that most accident risk that could happen in construction project is fall things down from height and the most cause is human error, which is undicipliner in health and safety management, and one of them is in using of APD. Safety management can be very usefull for job productivity. Doing the health and safety management consistently will improve productivity in construction industry."
2008
R.01.08.67 Wij p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Tri Wijayanti
"Pada industri konstruksi, permasalahan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting. Jenis, sifat, kondisi dan lokasi pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi yang sering cenderung berbahaya mengakibatkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerjanya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan industri lainnya. Di Amerika, 85% kecelakaan kerja yang terjadi diakibatkan kerena kecerobohan manusia, (unsafe acts) dan 15% karena kondisi lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe cinditions) (Clough and Sears, 1994). Kejadian kecelakaan kerja, tidak hanya akibat dari satu penyebab melainkan akibat kombinasi berbagai faktor. Karena dengan terjadinya kecelakaan kerja akan berakibat menurunnya produktivitas tenaga kerja yang dampaknya negatif bagi perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penanganan terhadap risiko kecelakaan, salah satunya adalah dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kecelakaan yang terjadi di proyek konstruksi serta factor penyebabnya dan penerapan safety management pada perusahaan kontruksi dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan AHP dan pendekatan risiko. Berdasarkan analisa yang telah dilaksanakan, maka dapat diketahui bahwa risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi adalah kejatuhan/tertimpa benda dari ketinggian dan faktor risiko penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang dominan disebabkan oleh faktor manusia, yaitu karena kurang disiplinnya tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan mengenai k3, salah satunya perihal penggunaan APD. Penerapan safety management yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja adalah pada saat pelaksanaan dan pengawasan K3. Dengan melakukan penerapan Manajemen K3 secara konsisten akan membuat suatu industri konstruksi akan semakin produktif dan mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat.

In contruction industry, safety problems are very important things. Characteristic, condition and location of activity in contruction project with inclined danger have potensial to accident happens more occur than another industry. At America, 85% accident accur becuse unsafe acts and 15% because of unsafe cinditions (Clough and Sears, 1994). The accident occur, not only because one risk safety factor but because the combination some risk safety factor. If the accident happen it can be decreace of labour productivity and have the negative impact for the contruction company. That's why we need some kind of solution about this accident risk, one of those is health & safety managemen system in working environment.
This thesis is made to know different kind of accident that happen in construction project and its root cause and also for applying safety managemen in construction industry in order to improve productivity. Here we use AHP and risk approach as research methodes. According to the research, then we can know that most accident risk that could happen in construction project is fall things down from height and the most cause is human error, which is undicipliner in health and safety management, and one of them is in using of APD. Safety management can be very usefull for job productivity. Doing the health and safety management consistently will improve productivity in construction industry.
"
2008
S35333
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada industri konstruksi, permasalahan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting. Jenis, sifat, kondisi dan lokasi pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi yang sering cenderung berbahaya mengakibatkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerjanya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan industri lainnya."
UI-JURTEK 23:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
"Pada industri konstruksi, permasalahan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting. Jenis, sifat, kondisi dan lokasi pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi yang sering cenderung berbahaya mengakibatkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerjanya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan industri lainnya. Di Amerika, 85% kecelakaan kerja yang terjadi diakibatkan kerena kecerobohan manusia, (unsafe acts) dan 15% karena kondisi lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe cinditions) (Clough and Sears, 1994). Kejadian kecelakaan kerja, tidak hanya akibat dari satu penyebab melainkan akibat kombinasi berbagai aktor. Karena dengan terjadinya kecelakaan kerja akan berakibat menurunnya produktivitas tenaga kerja yang dampaknya negatif bagi perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penanganan terhadap risiko kecelakaan, salah satunya adalah dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kecelakaan yang terjadi di proyek konstruksi serta factor penyebabnya dan penerapan safety management pada perusahaan kontruksi dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Metode penelitian yang digu nakan adalah dengan AHP (Analytical Hierarchy Process) dan pendekatan risiko.Berdasarkan analisa yang telah dilaksanakan, maka dapat diketahui bahwa risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi adalah kejatuhan/tertimpa benda dari ketinggian dan faktor risiko penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang dominan disebabkan oleh faktor manusia, yaitu karena kurang disiplinnya tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), salah satunya perihal penggunaan APD (Alat Pelindung Diri). Penerapan safety management yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja adalah pada saat pelaksanaan dan pengawasan K3. Dengan melakukan penerapan Manajemen K3 secara konsisten akan membuat suatu industri konstruksi akan semakin produktif dan mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat.

In construction industry, safety problems are very important things. Characteristic, condition and location of activity in construction project with inclined danger have potensial to accident happens more occur than another industry. At America, 85% accident accur because unsafe acts and 15% because of unsafe conditions (Clough and Sears, 1994). The accident occur, not only because one risk safety factor but because the combination some risk safety factor. If the accident happen it can be decrease of labour productivity and have the negative impact for the construction company. That?s why we need some kind of solution about this accident risk, one of those is health & safety management system in working environment.
This thesis is made to know different kind of accident that happen in construction project and its root cause and also for applying safety management in construction industry in order to improve productivity. Here we use AHP (Analytical Hierarchy Process) and risk approach as research method s. According to the research, then we can know that most accident risk that could happen in construction project is fall things down from height and the most cause is human error, which is undicipliner in health and safety management, an d one of them is in using of safety equipment. Safety management can be very usefull for job productivity. Doing the health and safety management consistently will improve productivity in construction industry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayutia Syarifati A.
"Penelitian ini dilakukan di PT PP (Persero) Tbk untuk melihat pengaruh tindakan audit internal terhadap perbaikan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di proyek konstruksi bangunan. Data dikumpulkan dari hasil telaah dokumen audit internal perusahaan. Dampak pelaksanaan audit internal terhadap program K3 dilihat dari status rencana tindak lanjut (RTL) serta dokumentasi berupa foto perbaikan program dari hasil temuan yang dilakukan proyek konstruksi. Penelitian ini menggunkan metode deskriptif dengan hasil penelitian berupa temuan ketidaksesuaian terhadap elemen audit (OHSAS 18001).
Hasil temuan audit terbanyak terdapat pada elemen implementation and operation dimana proyek konstruksi tidak melaksanakan implementasi sarana dan prasaran K3. Dengan dilakukannya audit internal, perusahaan dapat memantau pelaksanaan dari program-program K3 di proyek konstruksi.

This research is located at PT PP (Persero) Tbk to see the impact of internal audit action to improvement of safety and health program in building construction projects. Data is collected from the review of documents from the internal audit in company. Impact of implementation internal audit for the occupational health and safety program are seen by the follow-up plan and photo documentations of program improvements from findings that construction projects. This study uses the descriptive method with the result as findings of noncompliance with audit elements (OHSAS 18001).
Most of audit findings contained in the implementation and operation of elements which the construction project is not implement of facilities and infrastructure of occupational health and safety. With the internal audit, the company can monitor the implementation of occupational health and safety program in construction projects.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imania Al-Faiza Nurfigni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penerapan manajemen K3 terhadap kepatuhan keselamatan pekerja di proyek konstruksi PT.XYZ. Variabel dependen penelitian ini adalah kepatuhan keselamatan pekerja, sedangkan variabel independennya adalah aspek penerapan manajemen K3 (kepemiminan manajemen, partisipasi pekerja, identifikasi dan penilaian bahaya, pencegahan dan pengendalian bahaya, pendidikan dan pelatihan, evaluasi dan perbaikan program, serta komunikasi dan koordinasi pekerja). Penelitian ini merupakan penelitiana dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Juli 2021 dengan metode pengisian kuesioner, wawancara dan observasi lapangan. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Penelitian ini melibatkan 163 pekerja lapangan. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang paling memenuhi dalam penerapan manajemen K3 adalah variabel partisipasi pekerja, dan yang paling tidak memenuhi adalah variabel pendidikan dan pelatihan, serta kepatuhan keselamatan pekerja di proyek konstruksi PT.XYZ dikategorikan patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan (p = 0,026) dengan kepatuhan keselamatan pekerja, sedangkan kepemimpinan manajemen, partisipasi pekerja, identifikasi dan penilaian bahaya, pencegahan dan pengendalian bahaya, evaluasi dan perbaikan program, komunikasi dan koordinasi pekerja tidak memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan keselamatan pekerja.

This study aims to see the description of OHS management implementation on worker safety compliance at PT.XYZ construction project. The dependent variable of this study is worker safety compliance, while the independent variable is OHS management implementation (management leadership, worker participation, hazard identification and assessment, hazard prevention and control, education and training, program evaluation and improvement, and worker communication and coordination). This research is a cross sectional study design. Data collection was conducted from April to July 2021 by filling out questionnaires, interviews and field observations. Data were analyzed univariat and bivariat. This study involved 163 workers. The results showed that the most fulfilling variable in the implementation of K3 management is worker participation, and the variable that not fulfil is the education and training, and worker safety compliance in the PT.XYZ construction project is categorized as obedient. There is a significant correlation between education and training (p = 0,026) with worker safety compliance. However, management leadership, worker participation, hazard identification and assessment, hazard prevention and control, program evaluation and improvement, worker communication and coordination have no significant correlation with worker safety compliance at PT.XYZ construction project."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Prasetio
"Penelitian ini membahas mengenai Persepsi Pegawai Terhadap Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. K3 penting didalam perusahaan dalam rangka menciptakan kondisi kerja yang aman dan nyaman serta dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan. Subyek penelitian ini adalah pegawai yang terdiri dari tenaga kependidikan dan tenaga pendidik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Setelah dilakukan penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi pegawai Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia sangat baik terhadap penerapan SMK3L.

This study discusses the Employee Perceptions Toward Implementation of Safety Management System and Occupational Health at the School of Public Health, University of Indonesia. K3 is important within the company in order to create working conditions are safe and comfortable and with attention to environmental aspects. The subjects of this study were employees consisting of educators and educators.
This type of research is quantitative descriptive by cross sectional design. The data used in this study derived from primary data and secondary data. After doing research, it can be concluded that employee perceptions of the Faculty of Public Health, Universitas Indonesia very well to the application of SMK3L."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anasthasia Giovanny
"Lifeguard memiliki peranan sangat penting dalam menjaga keselamatan para pengujung pada wahana permainan waterpark. Wahana permainan waterpark merupakan salah satu permainan yang banyak digemari masyarakat, tetapi memiliki risiko tinggi terhadap keamanan dan keselamatan pengunjung. Oleh karena itu, dibutuhkan lifeguard yang memiliki kinerja prima, terutama dalam mengidentifikasi kejadian-kejadian kritis agar tidak menimbulkan akibat yang lebih fatal. Dalam mendukung kemampuan lifeguard untuk mengidentifikasi kejadian-kejadian kritis, maka pihak pengelola memiliki peranan penting dalam mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi lifeguard, antara lain dengan mengusahakan adanya manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang baik. Selain itu, juga penting memperhatikan stressor dalam lifeguard, terutama akibat suhu yang panas heat stress dan bekerja yang pada umumnya tanpa ada rotasi time on task. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dan stres heat stress dan time on task terhadap kinerja lifeguard dalam mengidentifikasi kejadian-kejadian kritis serta mencari kombinasi optimal dari ketiga faktor tersebut agar dapat dipertimbangkan dalam meningkatkan kinerja lifeguard. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode Design of Eksperiment DOE 3 faktor dengan setiap faktor 2 level. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, heat stress dan time on task berpengaruh signifikan terhadap kinerja lifeguard dalam mengidentifikasi kejadian-kejadian kritis. Kombinasi untuk dapat menghasilkan kinerja lifeguard yang paling optimal dalam mengidentifikasi kejadian-kejadian kritis yaitu pada manajemen K3 tinggi, suhu < 28°C, dan rotasi setiap 30 menit sekali. Hasil penelitian ini selanjutnya diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi pengelola wahana permainan waterpark dalam meningkatkan kinerja lifeguard, khususnya dengan cara memperbaiki sistem manajemen K3, merancang pos jaga agar memiliki suhu ideal untuk kenyamanan lifeguard, dan pengaturan rotasi pengawasan untuk meminimalkan kejenuhan lifeguard.

Lifeguard has a very important role in safeguarding the safety of the visitors on waterpark rides. Waterpark is one of the most popular in the community, but it has a high risk for the security and safety of visitors. Therefore, it takes a lifeguard that has excellent performance, especially in identifying critical events, so that not to cause more fatal consequences. In support of the lifeguard's ability to identify critical events, its important the waterpark rides managers in realizing a sense of secure and confort for the lifeguard, among others, by ensuring good health and safety management. In addition, it is also important to pay attention to the lifeguard stressors, especially due to the temperature of the heat heat stress and work in general without any rotation time on task . Therefore, this study aims to examine the effect of health and safety management and stress on the lifeguard performance in identifying critical events and to find the optimal combination of these three factors to be considered in improving the lifeguard performance. This research was analyzed by using 3 factor Design of Experiment DOE with each 2 level factor. The results of this study prove that health and safety management, heat stress and time on task significantly influence the lifeguard performance in identifying critical events. The combination to produce the most optimum lifeguard performance in identifying critical events is on high health and safety management, temperature
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbalus Zaman
"Penerapan management kesclamatan dan kesehatan ke1ja bagi organisasi yang mempekedakan 100 orang atau lebih di indonesia, menjadikan sistem management kcselamatan dan kesehatan kelja belsifat mandatory, tidak demikian dengan di luar Indonesia penerapan sistem management bersifat voluntary. Walaupun bersifat voluntary kesepakatan bisnis global setidalmya merubah Sesuatu yang bcrsifat voluntary menjadi sesuatu keharusan untuk di terapkan bila ingin tetap kompetiti£ GATT (General Agreement on taridk and trade) I994 menyatakan : "Negara anggota tidak boleh membuat ketentuan teknis yang menghambat masulcnya barang-barang di Negara anggota kecuali bagi hal yang menyangkut kepada masalah keselamatan kerja".
Penerapan sistem management keselamatan dan kesehatan kelja di [ndonesia belum di imbangi dengan pemahaman yang baik mengenai esensi sistem management keselamatan dan kesehatan kelja itu sendiri. Sehingga perkembangannya sangat lambat bahkan tetap ditempat. Sistem management keselamatan dan kesehatan kelja sebagai suatu siklus haruslah dipahami oleh setiap organisasi, siklus yang berjalan kearah perbaikan terus menenls hams tetap dliaga, untuk menjalankan, mengembangkan dan menjaga performa haruslah mengetahui jenis dan karakter sistem management keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan. Ada pengertian yang berbeda antara sistem management dan OHSAS 18001, SMK3 DEPNAKER merupakan jenis tipe atau model sistem management keselamatan dan kesehatan ketja, tentu saja hal ini menyebabkan pengembangan keaxarah perbaikan terus menems mcnjadi bias, dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai tipe dan karakter sistem management yang diterapkan. Dengan mengetahui bagaimana karakter dan tipe sistem management yang ditetapkan di organisasi tentu akan menjadi lebih mudah bagi pemegang tanggung jawab untuk melakukan tindakan tindakan kearah perbaikan.
Melihat banyaknya standar standar sistem management yang harus dipenuhi oleh organisasi, Serta kulangnya pemahaman mengenai tipe dan karakter suatu sistem management yang diterapkan oleh perusahaann , mendorong penulis untuk melakuknn kajian terhadap sistem management yang ada khususnya SMK3 yang diterapkan di PT X, dcngan harapan dapat memperoleh gambaran mengenai karakter dan tipe sistem management keselamatan kctja yang ada di PT X. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam penelitiannya, dcngan mcmanfaatkan pengctahuan , pemahan serta penerapan para karyawan dilapangan sebanyak 80 orang sebagai sample, ditanyakan berbagai pertanyaan melalui kuesioner yang disusun kedalam empat kelompok.
Dari hasil pengolahan jawaban yang diperoleh dengan melakukan dua tahap perhitungan, yaitu pertama menjumlahkan nilai hasil survey, kemudian memberikan peringkat sehingga dapat diperoleh distribusi kecenderungan dari matrik yang ada dengan bantuan SPSS dan uji statistik anova dua arah serla uji signifikasi test freadman diperoleh nilai yang significant saling berhubungan. Dengan framework Gallagher tentang tipology system tipenya diperoleh gambaran keeendenlngan karakter dan system type yang diterapkan di PT X dimana diperoleh kesimpulan bahwa Struktur dan tipe Sistem management keselamatan dan kesehatan ketja di PT X adalah campuran traclisional innovative managementS Strategi pengendalian adalah .nge person, sehingga pendekatan yang dilakukan adalah mclalui mix antara Sophisticated Behavioral approach dan Ummm: act minimtser. Pelaksanaan element program khusus di PT X menggunakan gaya traditional Unsajiz act minimiser dan Traditional engineering and design.

Implementation of Occupational Health and Safety (OHS) for organization that employed 100 people or more in Indonesia, makes the OHS management system mandatory, on the contrary in the foreign country its management system Implementation is voluntary. Even though it is voluntary, the global business agreement at least changed the voluntary to be a compulsion to applied if wants to keep the competitiveness. The GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) 1994 stated: "The member state cannot make technical rules which obstruct incoming goods in the member state unless if concerning about occupational safety problems" OHS safety management implementation in Indonesia haven’t yet completed with good understanding of its OHS management system essence, it caused the improvement arc walk slowly and in fact static.
OHS management system as a cycle should be comprehended by all organization, the continuous improvement should preserve, to run, enlarge and keep the performance, organization should known the adequate type and characteristic of applied OHS management system. There are different understandings between OHS management system of Labour Department (SMK3 DEPNAKER) and OI-[SAS 18001. SMK3 DEPNAKER is type and model of OHS management system, of course this is caused the expansion of continuous improvement becomes difli-action, caused by lack of understanding about type and character of implemented management system. By known how the character and type of applied management system it will be easy for thc stakeholder to do improvement actions.
A large amount standard of management system which should followed by organization and lack of understanding about type and character of the applied management system by the company, encourages the researcher to study management system especially SMK3 which applied by PT. X, to obtain the description about character and management system type of occupational safety in PT. X. The researcher are using descriptive qualitative method in his research, using the knowledge, understanding, and implementation bythe field employee, as 80 persons as sample, asked by various question trough questionnaire which consist in four groups.
The answers are processed with two stage of calculation; first is sums up the value of survey result, then giving rank to obtain trend of distribution fiom the existence matrix with SPSS program and two way ANOVA statistic test and also friedman significant test, the result is interaction or interrelated significant value. From Gallagher’s ii-amework about typology of its type system obtained the descriptive of character trend and applied system type by PT. X. conclude that structure and type of OHS management system in PT. X. is combination of traditional innovative management system. The control strategy is safe person, so the approach used is the mix between sophisticated behavioral approach and unsajé act minimizer. The implementation of special element program in PT.X used traditional style of unsafe ac! minimrlfer and traditional engineering and design.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34234
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiel Faruqi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Implementasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)terhadap Kinerja Karyawan. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerjayang digunakan dalam penelitian ini menggunakan OHSAS 18001 dengan empat dimensi pengukuran yaitu Plan, Do, Check &Action. Kinerja Karyawandiukur dengan Dimensi Kinerja Karyawanmenurut Bernadin & Russel (1993) yaitu Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja, Ketepatan Waktu dan Efektivitas Biaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui survei dengan sampel sebanyak 90 orang karyawan semi-direct PT. Komatsu Indonesia. Untuk mengukur pengaruh variabel SMK3 terhadap variabel Kinerja Karyawan digunakan koefisien determniasi.
Hasil analisis koefisien determinsasi menunjukan bahwa 52,7% Kinerja Karyawan semi-direct PT. Komatsu Indonesia dipengaruhi oleh Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Pada penelitian ini ditemukan bahwa Implementasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan semi-direct PT. Komatsu Indonesia.

This study aimed to examine the effect of implementation of Health and Safety Management System on Employee Performance.OHSAS 18001 is Health and Safety Management System that used in this study by measuring four dimensions, that is Plan, Do, Check and Action. Employee Performance measured byEmployee Performance Dimensions according to Bernadin & Russel (1993)that is Quality of Work, Quantity of Work, Timeliness and Cost Effectiveness. This study used quantitative approach. Data were collected through survey. Number of sample is 90 semi-direct employees of PT. Komatsu Indonesia. To measure influence of health and safety management system on Employee Performance using the coefficient of determination analysis.
The result shows that 52.7% of semi-direct Employee Performance PT. Komatsu Indonesia influenced by the Health and Safety Management System. This study found that implementation of Health and Safety Management System (SMK3) have an influence on the performance of semi-direct employees of PT. Komatsu Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S57279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>