Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124974 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darwin Kasidi
"Dalam manajemen konstruksi, perencanaan dan penjadwalan adalah tahap yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan proyek konstruksi. Perencanaan dan pendawalan yang baik adalah panduan untuk melaksanakan pekerjaan proyek secara efektif dan efesien. Masalah yang sering terjadi di proyek konstruksi adalah penyerahan hasil proyek yang terlambat dikarenakan ketidaksesuaian antara rencana awal dengan realisasi yang ada dalam pelaksanaan proyek. Untuk menghindari keterlambatan pekerjaan, maka diperlukan adanya pengendalian proyek yang dapat mengevaluasi kinerja dan kapan diperlukan langkah perbaikan diperlukan, jika terjadi perubahan dan permasalahan terhadap rencana awal. Sehingga diperlukan metode penjadwalan dan pengendalian yang sensitive, artinya dapat mengungkapkan dan menditeksi penyimpangan sedini mungkin.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Critical Chain Project Management dalam mencari solusi optimalisasi dan penendalian kinerja waktu pada penjadwalan proyek konstruksi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada proyek Sudirman Tower dengan mengumpulkan data berupa jadwal proyek, Bill Of Quantity, Laporan Bulanan dan Laporan Mingguan. Kemudian berdasarkan data tersebut, membuat jadwal baru dengan menggunakan metode Critical Chain Project Management, yang nantinya akan dilakukan pengukur kinerja proyek dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan pengendalian dan penyelesaian akhir proyek.
Hasil dari penelitian ini, dengan menggunakan metode Critical Chain Project Management terbukti dapat mengoptimalisasi jadwal karena dapat menghilangkan waktu tunggu dengan menghilangkan waktu pengaman pada setiap pekerjaan, pada awal pelaksanaan team proyek lambat dalam memulai pekerjaan di awal proyek (Student Syndrome) dan tidak peka terhadap kinerja proyek dalam mengantsipasi keterlambatan proyek secara keseluruhan yang ditunjukan pada penetrasi buffer terhadap konsumsi buffer proyek.

In construction management, planning and scheduling are very important stage for successful of construction. A good planning and scheduling is a guidance for doing an effective and efficient performance of a project work. A gap between first plan and realization in project implementation, is a one of the problem that often occurred in construction project, that can cause a lateness in giving the project result. To avoid the work run behind the schedule, project controlling is needed, which can evaluate work, and when the fixed up step is needed, if the change and problem occurred in the first plan. That is why a sensitive method in scheduling, needed to explore and detect early deviation of the project.
This research aim to implementing the Critical Chain Project Management Method is to find an optimum solution and work time controlling in scheduling a construction project.
Approach of research that used is case study method in Sudirman Tower Project, by data collection in form of project schedule, bill of quantity, Monthly Report and weekly report. Based on the data, using the Critical Chain Project management Method, creating a new project schedule, an then measured the work process, which is hope to solve the controlling and finishing problem in the project.
The result of the research, using Critical Chain Project Management proved optimized the work schedule by eliminating the waiting time and also eliminated hidden savety on every work, and can controlled the work process by anticipating the project running behind schedule, that show on buffer penetration on buffer project consumption.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.21.08.57 Kas p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin Kasidi
"Dalam manajemen konstruksi, perencanaan dan penjadwalan adalah tahap yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan proyek konstruksi. Perencanaan dan pendawalan yang baik adalah panduan untuk melaksanakan pekerjaan proyek secara efektif dan efesien. Masalah yang sering terjadi di proyek konstruksi adalah penyerahan hasil proyek yang terlambat dikarenakan ketidaksesuaian antara rencana awal dengan realisasi yang ada dalam pelaksanaan proyek. Untuk menghindari keterlambatan pekerjaan, maka diperlukan adanya pengendalian proyek yang dapat mengevaluasi kinerja dan kapan diperlukan langkah perbaikan diperlukan, jika terjadi perubahan dan permasalahan terhadap rencana awal. Sehingga diperlukan metode penjadwalan dan pengendalian yang sensitive, artinya dapat mengungkapkan dan menditeksi penyimpangan sedini mungkin.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Critical Chain Project Management dalam mencari solusi optimalisasi dan penendalian kinerja waktu pada penjadwalan proyek konstruksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada proyek Sudirman Tower dengan mengumpulkan data berupa jadwal proyek, Bill Of Quantity, Laporan Bulanan dan Laporan Mingguan. Kemudian berdasarkan data tersebut, membuat jadwal baru dengan menggunakan metode Critical Chain Project Management, yang nantinya akan dilakukan pengukur kinerja proyek dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan pengendalian dan penyelesaian akhir proyek.
Hasil dari penelitian ini, dengan menggunakan metode Critical Chain Project Management terbukti dapat mengoptimalisasi jadwal karena dapat menghilangkan waktu tunggu dengan menghilangkan waktu pengaman pada setiap pekerjaan, pada awal pelaksanaan team proyek lambat dalam memulai pekerjaan di awal proyek (Student Syndrome) dan tidak peka terhadap kinerja proyek dalam mengantsipasi keterlambatan proyek secara keseluruhan yang ditunjukan pada penetrasi buffer terhadap konsumsi buffer proyek.

In construction management, planning and scheduling are very important stage for successful of construction. A good planning and scheduling is a guidance for doing an effective and efficient performance of a project work. A gap between first plan and realization in project implementation, is a one of the problem that often occurred in construction project, that can cause a lateness in giving the project result. To avoid the work run behind the schedule, project controlling is needed, which can evaluate work, and when the fixed up step is needed, if the change and problem occurred in the first plan. That is why a sensitive method in scheduling, needed to explore and detect early deviation of the project.
This research aim to implementing the Critical Chain Project Management Method is to find an optimum solution and work time controlling in scheduling a construction project. Approach of research that used is case study method in Sudirman Tower Project, by data collection in form of project schedule, bill of quantity, Monthly Report and weekly report. Based on the data, using the Critical Chain Project management Method, creating a new project schedule, an then measured the work process, which is hope to solve the controlling and finishing problem in the project.
The result of the research, using Critical Chain Project Management proved optimized the work schedule by eliminating the waiting time and also eliminated hidden savety on every work, and can controlled the work process by anticipating the project running behind schedule, that show on buffer penetration on buffer project consumption.
"
2008
S50547
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amatya Pradhana
"Penjadwalan merupakan hal penting dalam proses konstruksi,karena penjadwalan mempunyai pengaruh besar terhadap komponen lain seperti biaya dan kualitas. Pada tahun 1997, Dr Elihayu Goldart menemukan metode penjadwalan baru yaitu Critical Chain Project Management. Metode ini adalah modifikasi dari metode metode tradisional lainnya seperti Bar Chart dan Critical Path Method. Diperlukan semacam survey untuk mengetahui sebanyak dan selayak apa metode ini digunakan pada proyek konstruksi konvensional dengan menganalisis karakteristik dari metode critical chain.

Scheduling is an important thing in the construction process, because scheduling has a major influence on other components such as cost and quality. In 1997, Dr. Elihayu Goldart find a new scheduling method that is Critical Chain Project Management. This method is a modification of traditional methods such as Bar Chart and Critical Path Method. Such a survey is needed to determine how much and how can this method used in conventional construction projects by analyzing the characteristics of the critical chain method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utomo Dhanu Saputra
"Penelitian ini bertujuan mencari metode yang paling tepat pada manajemen proyek pembangunan menara telekomunikasi untuk itu dilakukan komparasi antara metode critical chain dengan metode critical path. Dilakukan penelitian manajemen waktu proyek pada pembangunan menara telekomunikasi, dimana dibuat penjadwalan dengan dua metode berdasarkan Project Management Body of Knowledge dan hasilnya diperbandingkan dengan faktor pembanding triple constraint dan faktor umum.
Didapatkan hasil total durasi untuk metode critical chain adalah 197,75 hari sedangkan metode critical path mencapai 207 hari, dan disimpulkan bahwa metode critical chain lebih unggul pada faktor ruang lingkup, waktu dan output. Sedangkan metode critical path lebih unggul pada faktor input dan proses.

The purpose of this research is looking for appropriate method in Telecommunication Tower Construction Project Management by doing comparison between critical chain and critical path method. Researching in project time management of telecommunication tower construction which researcher made two scheduling, critical chain and critical path, base on Project Management Body of Knowledge and compare the result with triple constraint factor and general factor as comparator factors.
The result of this research are total of duration of critical chain method is 197,75 days and total of duration critical path method is 207 days. Conclusion of comparison is critical chain method is better in scope, time and output factors whereas critical path method is better in input and process factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50383
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arin Wulandari
"ABSTRAK
Produksi pesawat terbang sendiri menjadi sangat penting untuk memfasilitasi banyaknya penumpang pesawat terbang di Indonesia. Indonesia memiliki sejumlah insinyur pesawat dalam membuat dan merancang komponen utama pesawat terbang yang kompleks. Namun, banyak insinyur pesawat Indonesia yang lebih memilih bekerja pada produsen pesawat dunia, termasuk para insinyur pesawat baru. Hal ini menyebabkan sumber daya manusia dalam mendesain pesawat di Indonesia menjadi terbatas. Desain pesawat terbang yang sangat kompleks dan jumlah sumber daya manusia yang terbatas membutuhkan manajemen proyek yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan penjadwalan berdasarkan CPM dan CCPM untuk proses desain struktur ekor pesawat terbang berdasarkan sumber daya yang terbatas. Hasil analisis perbandingan menunjukan bahwa penjadwalan CPM dan CCPM memiliki ruang lingkup dan kualitas yang sama. Dalam constraint penjadwalan, CPM memiliki proses perhitungan yang lebih sederhana dibandingkan CCPM. Penjadwalan CCPM dapat lebih dapat meminimalisasi biaya, menggunakan sumber daya manusia lebih optimal, dan dapat lebih mengantisipasi risiko dibandingkan penjadwalan CPM.

ABSTRACT
AbstractThe production of the aircraft in Indonesia becomes very important to facilitate many passengers of airplanes in Indonesia. Indonesia has a number of aircraft engineers in making and designing the main components of a complex aircraft. However, many Indonesian aircraft engineers prefer to work on the world 39 s aircraft manufacturers, including new aircraft engineers. This causes the human resources in designing of aircraft in Indonesia to be limited. The design of a very complex aircraft and the limited number of human resources requires good project management. This study aims to analyze scheduling comparisons based on CPM and CCPM for the design process of tailplane structure based on limited resources. The result of comparison analysis shows that the scheduling of CPM and CCPM have the same scope and quality. In the scheduling constraint, CPM has a simpler calculation process than CCPM. CCPM scheduling can further minimize costs, use more optimal human resources, and be more risk anticipating than CPM scheduling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Faruq Syaikani
"Perencanaan dan penjadwalan adalah tahap yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu proyek. Masalah yang sering terjadi dalam suatu proyek adalah keterlambatan pekerjaan karena ketidaksesuaian antara rencana awal dengan realisasi pelaksanaan proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Metode Critical Chain Project Management (CCPM) dalam mencari solusi optimalisasi dalam segi waktu proyek. Penelitian ini menganalisis penjadwalan proyek instalasi DCS dengan metode CCPM terhadap penjadwalan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen proyek untuk mengetahui durasi optimal proyek dengan memperhitungkan hubungan keterkaitan pekerjaan, 50% probabilitas, kendala sumber daya, jalur kritis, project buffer dan feeding buffer.
Hasil dari pengembangan penjadwalan dengan metode critical chain dapat mengoptimalkan jadwal karena menghilangkan waktu pengaman pada setiap pekerjaan sehingga didapat waktu penyelesaian proyek menjadi 279.75 hari dari penjadwalan sebelumnya yaitu 285 hari. hal ini juga dapat mengantisipasi kebiasaan buruk seperti student's syndrome.

Planning and scheduling are very important stage in determining the success of a project. A problem that often occurs in project is project lateness due to the mismatch between the first schedule plan and realization in project implementation.
This research aim to implementing the critical chain project management (CCPM) to find a solution in term of optimization of project time. This study analyzes the Project Scheduling Installation of DCS with scheduling of the CCPM method which has been established by the management of the project to find out the optimal duration of project. The indicators used to calculate the project can be implemented are the corresponding relationships between activity, change duration with 50% probability, resource constraints, critical chain, project buffer and feeding buffer.
The result of the development of scheduling with critical chain method can optimize the schedule because it eliminates a safety time on every job so come by the time the completion of the project becomes 278.75 days from the previous scheduling that was 285 days. It also can anticipate a bad habit such as student's syndrome."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Febrianto
"Penerapan manajemen proyek pada perusahaan tidak selamanya berjalan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan analisis apakah peran manajemen proyek saat ini telah sesuai dengan apa yang seharusnya berjalan. Manajemen proyek merupakan sumber dari keberhasilan suatu proyek teknologi informasi, oleh karena itu sangat penting untuk memperhatikan hal ini agar dapat menjadi landasan yang kokoh dalam menjalankan suatu proyek, terutama proyek teknologi informasi. PT. Aprisma Indonesia merupakan perusahaan yang cukup besar dalam bidang pengembangan perangkat lunak. Saat ini perusahaan ini mengalami permasalahan dalam deliverable produk mereka. PT. Aprisma Indonesia saat ini sedang berkembang pesat, walaupun demkian sering kali tersandung pada permasalahan jadwal manajemen proyek. Permasalahan ini menyebabkan tingkat kepercayaan pelanggan berkurang sehingga membawa dampak bagi perusahaan.
Penelitian yang bersifat eksperimental ini mencoba untuk menggambarkan keadaan manajemen proyek pada PT. Aprisma Indonesia sebelum penerapan Critical Chain Project Management (CCPM). Setelah kita dapat mengetahui kesalahan apa yang ada pada manajemen proyek PT. Aprisma Indonesia, penulis akan mencoba penerapan CCPM sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Setelah itu kita akan melihat apakah CCPM yang diterapkan dapat membawa perbaikan bagi manajemen proyek PT. Aprisma Indonesia. Dari hasil tesis ini diharapkan PT. Aprisma Indonesia dapat menyelesaikan segala permasalahan yang diakibatkan oleh kurang baiknya proses project management, sehingga membuat kualitas deliverable produk PT. Aprisma Indonesia semakin baik.

The application of the Project Management to the company does not always going well. Therefore, it is significant to analyze whether the role of the project management at this time is going well according to the way it should be done. Project management is the foundation of an IT Project`s success therefore it is very important to pay attention on it, so it can be a firm foundation in undertaking a project, especially the information technology project. PT. Aprisma Indonesia is quite a big company in software development area. Nowadays, this company is having a problem in deliverable of their product. Company which is developing with the product they are oferred, often stumble into the problem of the project management schedule. This problem cause the derivation of the customers` reliability to the company, which obviously impact the company itself.
This descriptive research tries to show and depict the situation of the project management in PT. Aprisma Indonesia before the application of the Critical Chain Project Management (CCPM). After we have known and configured the mistake which occur in the project management of PT. Aprisma Indonesia, the writer is going to try to apply the CCPM as the solution of the problem occurred. After that, we will see from the beginning whether the CCPM which is applied, can bring improvement to the project management of PT. Aprisma Indonesia. From the result of this thesis, the writer hopes that PT. Aprisma Indonesia will be able to solve all the problems which are caused by an unwell going process of the project management, so that it will improve the quality of the product deliverable of PT. Aprisma Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Indonesia, 2009
T844
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ledi Khalidannisa
"Pada proyek konstruksi breakwater sebagai komponen pembangunan di Pelabuhan Kalibaru metode penjadwalannya masih konvensional, yaitu dengan menggunakan kurva-S. Sementara, metode yang sesuai untuk pekerjaan repetitive seperti breakwater ini adalah linear scheduling. Dalam perkembangannya, linear scheduling method diteliti dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah pendekatan varying production rates (LSMVPR). Metode LSMVPR ini merupakan metode linear scheduling dengan mengembangkan kerangka untuk mengaplikasikan production rates dari sebuah pekerjaan. Pada penelitian ini ditemukan terdapat 9 faktor dominan dalam membuat model persamaan produktivitas breakwater di Pelabuhan Kalibaru. Sehingga dari model tersebut, kita dapat mengetahui kapan dan dimana variasi produktivitas tersebut terjadi, agar dapat lebih akurat dalam memprediksi jadwal kedepannya.

The scheduling method which is used for breakwater construction project as a buliding component in Port of Kalibaru is still convensional which is use S-Curve. While the relevan scheduling method for repetitive work such as breakwater is linier scheduling. Furthermore, liniear scheduling is researched by many approach. One of them is varying production rates (LSMVPR). This LSMVPR is scheduling method of liniear sheduling that developing framework to implement production rates from any work activity, so that LSMVPR to be a method that could be defining a productivity variation of a scheduling. In this research has found 9 dominant factor that we can develop productivity model at breakwater construction project in Port of kalibaru. So, using the model, we can know that when and where the variance in production rates has accoured, in order to more accurate predicted the schedule.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"Breakwater merupakan linear construction projects dengan repetitive work activities. Metode linear scheduling dengan genetic algorithm diaplikasikan pada pembangunan breakwater Pelabuhan Kalibaru. Dalam penelitian dilakukan dua analisa, yaitu analisa produktivitas dan biaya serta least cost scheduling genetic algorithm. Hasil optimasi peningkatan produktivitas setiap pekerjaan, akan meningkatkan biaya, dan mengurangi durasi. Hasil optimasi didapatkan durasi 231 hari dengan biaya Rp. 246,550,908,434 dengan penghematan durasi 288 hari dan biaya tambahan Rp. 145,958,232,320. Analisa least cost scheduling dengan genetic algorithm didapatkan durasi dan biaya optimal yaitu 410 hari dengan biaya Rp. 112,221,641,972. Hal ini menghemat biaya sebesar Rp. 3,266,034,920 dan menghemat durasi sebesar 108 hari.

Breakwater is a linear construction project with repetitive work activities. Linear scheduling method with genetic algorithm was applied to breakwater construction of Kalibaru Port. This study conducted two analyzes, which consists of the productivity and cost analysis functions as well as functions of least cost scheduling genetic algorithm. The optimization results with an increase in the productivity of each job, will increase costs, and reduce the duration of the work. The selection of the best productivity results best duration is 231 days with total cost of Rp. 246,550,908,434 with saving of 288 days and additional cost of Rp. 145,958,232,320. Analysis of least cost scheduling combined with genetic algorithm is obtained optimal duration and cost of 410 days at a cost of Rp. 112,221,641,972. This saves the cost of Rp. 3,266,034,920 and saves time by 108 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hidayati
"PT X menyelenggarakan proyek pembangunan line baru setiap tahun sebagai upaya untuk pengembangan bisnis secara bertahap. Hal ini berkaitan juga dengan pertumbuhan pasar yang ditandai dengan permintaan produk yang terus bertambah. Harapan dari proyek - proyek tersebut adalah menghasilkan line produksi yang dapat dioperasikan tepat waktu atau lebih cepat dan menghasilkan produktivitas tinggi, misalnya melalui proses produksinya yang efisien. Kondisi proyek - proyek yang telah berlangsung mengalami beberapa kendala klasik seperti keterlambatan, biaya yang berlebih dan kemudian saat line produksi dijalankan tidak beroperasi dengen efisien. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dirancang suatu metode pemetaan strategi dengan balance scorecard untuk mengerahkan pengelolaan proyek agar dapat mencapai kinerja pada tingkatan yang diharapkan. Balanced scorecard tidak semata bertujuan untuk menilai seberapa baik atau seberapa buruk jalannya suatu proyek tetapi mengarahkan seluruh elemen untuk bisa fokus terhadap strategi yang telah dibuat. Yang mana strategi tersebut adalah upaya untuk mencapai kinerja terbaik. Disamping itu dengan metode tersebut akan dilakukan pengukuran sesuai key performance indicator yang dirancang untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja terhadap target yang telah ditentukan. hal ini akan menjadi dasar pada penentuan strategi - strategi berikutnya sebagai upaya perbaikan berkesinambungan.

PT X develop new production line construction project in almost in every year as a strategy of business expansion. It was related to market growth as an increasing trend of product demand. Objective of those project are to build a new production line that could operate on the expected time or faster than could create high productivity in efficient production process. On last project, there was classic problems like delay, over budget, than when the production line operated, there were not perform well. Therefore in this research would be designed a method of performance management with balance scorecard to force the project management to achieve on the desire level. Balanced scorecard not just objected to assess how well or how poor the project was rolled out, but to direct all element to keep focus on the strategy. That strategy is a path to achieve the best performance. With this method there would be some measurement with key performance indicators in which designed to monitor the achievement of performance to the defined target. It is a base line to formulate future strategy as a continual improvement programs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T41064
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>