Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dira Nurmalasari
"Pada tugas akhir ini mengkaji alat (tools) yang digunakan untuk mengevaluasi keberadaan web di Internet. Pemeringkatan universitas (University ranking) dikembangkan pertama kali oleh US News and World Report pada tahun 1981. Perangkingan web universitas sedunia seperti webometric menggunakan beberapa tools dan mekanisme untuk mengevaluasi website berbagai universitas. Namun saat ini belum ada usaha untuk membuat rangking universitas berdasarkan green metric untuk menghitung usaha penghijauan kampus.
Dalam proyek kami, dibuat sebuah university green survey. Kami telah membuat dan mengevaluasi kampus dengan indikator hijau dan berdasarkan dari sumber data survey. Sistem dibuat menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database server. Sistem menggunakan Dreamweaver dan Fireworks sebagai editor website. Pengguna dari sistem ini antara lain yaitu administrator sebagai pengelola website, user sebagai pengisi survey. Desain sistem digambarkan dengan menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language), yaitu Use case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram, serta menggunakan relational database untuk menunjukkan hubungan antar database.
Pengujian dilakukan dengan pengujian fungsionalitas sistem. Pengujian dilakukan oleh dua puluh orang pengguna yang berperan user yang mengisi survey dengan mengisi kuesioner. Dari hasil kuesioner pengujian web, sebagian besar hasil yang didapat adalah rata-rata memiliki nilai berskala 3 dari 5. Ini berarti bahwa sistem dapat digunakan untuk mengevaluasi kampus universitas dengan indikator hijau.

This final project reviews the tools and method to evaluate the existence of the web in the Internet. University ranking was first developed by US News and World Report in 1981. World university web ranking such as webometric used some tool and mechanis to evaluate the websites of many institutions. However currently there are no effort to rank universities based on green metric to calculate the green campus initiaties.
In our project we created a university green survey. We have designed and evaluate the campus with a green indicator and based on survey data sources. The system uses PHP as programming language and MySQL as database server. This system uses client-server method. The users of the system are administrator as the owner of the website and the users who respond the survey. The system design is shown by the Unified Modeling Language (UML) diagrams, which are use case diagram, activity diagram, and sequence diagram, also use relational database for showing the relationship of each database table.
Testing has been performed by twenty people who play as the user who fill out fill out the questionnaire. The results of web testing questionnaires shows that most of the results obtained are an average of three of the five scale values. This means that the system can be used to evaluate the university with green campus indicator.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51248
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Samanty
"Tugas akhir ini bertujuan untuk mengimplementasikan dan menganalisa suatu Online Survey System yang berbasiskan PHP dan MySQL. Pada tugas akhir ini telah berhasil dibuat sebuah sistem survei online. Pengguna dari sistem ini antara lain yaitu administrator sebagai pengelola website, surveyor sebagai pembuat survei, responden member dan responden non-member.
Dari hasil implementasi yang dilakukan pada localhost server, disimpulkan bahwa rata-rata kecepatan akses untuk membuat satu survei adalah 93,3 ms. Baik dengan tipe pertanyaan bervariasi, maupun tipe pertanyaan yang sama (Multiple Choice Only One Answer), semakin banyak pertanyaan, rata-rata kecepatan akses yang dibutuhkan untuk melihat survei (view survey) adalah 59% lebih lama, untuk menyimpan jawaban survei (save Answer) adalah 68% lebih lama, dan untuk melihat jawaban survei (view result) adalah 75% lebih lama.
Rata-rata kecepatan akses yang diperlukan untuk melihat survei (view survey), menyimpan jawaban survei (save Answer), dan untuk melihat jawaban survei (view result) dengan tipe pertanyaan yang sama (Multiple Choice Only One Answer) adalah 31,7%, 71%, dan 65,5% lebih cepat dibandingkan dengan yang mempunyai tipe pertanyaan yang bervariasi. Dari hasil penilaian berdasarkan jawaban kuesioner dari nomor 4 sampai nomor 10, maka diperoleh hasil bahwa sistem ini masuk ke dalam grade 4 (dalam skala 1-5), yaitu - baik - , dengan nilai rata-rata 4,14.

This thesis aims to design and implement an Online Survey System which is based on PHP and MySQL. This thesis has successfully created an online survey system. Users in this system are the administrator as managers of the website, the surveyors as a survey maker, member respondent and non-member respondent.
From the results of implementation on localhost server, it can be concluded that the average access speed to make one survey is 93,3 ms. Both with the vary type of questions and the same type of questions (Multiple Choice Only One Answer), the more questions, the average access speed that is required to view the survey (view survey) is 59% longer, to save the survey answers (save Answer ) is 68% longer, and to view survey answers (view result) is 75% longer.
Average access speeds needed to view the survey (survey view), save the answer surveys (save Answer), and for seeing the answer surveys (view result) with the same types of (Multiple Choice Only One Answer) is 31,7%, 71%, and 65,5% faster if compared with the vary types of questions. From the results of the assessment based on responses to questionnaires from number 4 to number 10, then the result that this system into the fourth grade (in 1-5 scale), that is 'good', with an average rating of 4,14.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51264
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nivvori Barada
"Survei dapat digunakan untuk memantau opini publik terhadap suatu permasalahan. Survei umumnya dilakukan dengan membuat kertas angket, menyebarluaskan, mengumpulkan dan mengolah data survei, sehingga cenderung memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Dalam tugas ini dilakukan pengambilan dan pengolahan database survei online.
Hasil pengolahan dapat dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan responden. Hasil dapat ditampilkan dalam bentuk diagram batang, garis dan lingkaran. Selain itu dapat diketahui juga nilai statistik mean, median dan modus dari masing-masing jenis jawaban pilihan ganda. Pengolahan data statistik ini mampu mengolah lima jenis metode pertanyaan berganda, dengan maksimal masing-masing lima pilihan berganda.
Dari hasil pengujian ditunjukkan bahwa berdasarkan pengambilan data soal dengan 1 dan 10 responden menghasilkan kecepatan rata-rata akses 9x10-3 dan 13.4x10-3 detik. Ditunjukkan pula bahwa pengujian kecepatan akses penyimpanan jumlah soal untuk 2 dan 20 soal menghasilkan kecepatan rata-rata berturut-turut 14 x10-3 dan 51x10-3 detik. Pengujian kecepatan akses ini dilakukan dengan menggunakan localhost XAMPP APACHE dan processor Intel Core 2 Duo (2.00Ghz, 997MHz FSB, 1G DDR2).

Surveys can be used to monitor public opinion on an issue. Usually surveys are done by creating a paper questionnaire, distributing, collecting and processing survey data, it takes time and cost. In this project data retrieval and processing data from online database of survey results are carried out. Processing result can be grouped by gender, age and occupation of respondent.
Result can be displayed in the form of bar charts, line and circle. Moreover, the value of statistical mean, median and mode of each type of multiple choice answer can also be obtained. This statistic data processing has the capability to process five different methods of regression, each of with a maximum of five multiple-choices.
From the test results of certain question it is shown that data sampling for 1 and 10 respondents have an average access speed at about 9x10-3 and 13.4x10-3 seconds respechtively. It is also shown that access recording of 2 and 20 question have an average speed at about 14x10-3 and 51x10-3 seconds respechtively. Testing speed access is performed using Apache XAMPP localhost and processor Intel Core 2 Duo (2.00Ghz, 997MHz FSB, 1G DDR2).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51321
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mesi Shinta Dewi
"Daerah perkotaan yang menempati kurang dari 5 dari luas bumi ternyata mengkonsumsi lebih dari 75 sumberdaya alam. Studi yang lalu menyatakan bahwa tidak ada sektor lain yang mampu menghasilkan penurunan konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca seefektif sektor bangunan. Maka konsep bangunan hijau green building dipercaya merupakan jalan keluar yang paling mampu menjawab tantangan menuju kota berkelanjutan.
Indonesia mulai mengimplementasikan konsep bangunan hijau sebagai upaya mencapai keberlanjutan, namun perlu digarisbawahi bahwa di Indonesia kebijakan penerapan bangunan hijau ini masih ditujukan pada bangunan perkantoran, gedung-gedung komersial, fasilitas pendidikan serta rumah tinggal yang berupa bangunan bertingkat apartemen, rumah susun.
Berbeda dengan di negara-negara maju yang sudah membidik rumah tunggal ini sebagai target dalam penerapan konsep bangunan hijau Homestar di New Zealand, Greenstar SA Multi Unit Residential Tool di Australia, Indonesia belum secara khusus menjadikan perumahan sebagai target dalam implementasi konsep bangunan hijau padahal kenyataannya kota besar di Indonesia didominasi oleh rumah tunggal.
Analisis GIS di Kota Tangerang yang dianggap mampu mewakili karakteristik kota metropolitan di Indonesia, menunjukkan bahwa luas tutupan lahan Kota Tangerang didominasi oleh kawasan perumahan hingga 51,7 sedangkan kawasan industri hanya mencapai 24,09 dan kawasan komersial hanya 15,37. Hasil ini menjadi dasar yang kuat untuk menggali potensi penerapan konsep bangunan hijau untuk perumahan di Kota Tangerang.
Penelitian ini mengungkap potensi penurunan jejak karbon suatu kota melalui implementasi konsep bangunan hijau di perumahan. Studi difokuskan pada masa operasional gedung yang merupakan masa terpanjang dari siklus hidup bangunan sehingga bagaimana penghuni bangunan tersebut melakukan aktivitasnya menjadi faktor penentu tercapai atau tidaknya tujuan penerapan konsep bangunan hijau.
Analisis statistik menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Kota Tangerang saat ini yang lulusan SMA, berada di posisi pola konsumsi yang sangat tinggi. Simulasi dengan sistem dinamik menunjukkan bahwa dengan skenario bussiness as usual jejak karbon yang dihasilkan diprediksi masih akan naik dengan pesat hingga 20-50 tahun mendatang.
Simulasi dengan skenario intervensi kebijakan penataan ruang dengan asumsi tidak ada perubahan perilaku dan pola konsumsi, menunjukkan jejak karbon perkapita masih akan terus naik pesat. Namun jika intervensi kebijakan penataan ruang ini diikuti dengan intervensi perubahan perilaku dan pola konsumsi melalui perbaikan tingkat pendidikan dan kesadaran lingkungan hidup maka jejak karbon perkapita dapat diturunkan nilainya.
Keberhasilan konsep bangunan hijau yang selama ini dipercaya mampu menjawab tantangan dalam mencapai kota berkelanjutan ternyata memiliki keterbatasan dan hanya efektif diterapkan pada kondisi masyarakat yang spesifik yaitu: mayoritas memiliki pendidikan di atas tingkat S1 dengan tingkat pendapatan lebih dari Rp 7.000.000/bulan

Urban areas occupy less than 5 of the earth but consumes more than 75 of natural resources. Some studies state that there is no sector capable to reduce energy consumption and greenhouse gas emissions as effective as the building sector. Green building concept is believed to be the most effective answer to the challenges towards sustainable cities.
Indonesia started to implement the concept of green building as an effort to achieve sustainability, but it should be underlined that in Indonesia, the implementation of green building policy is still aimed at office buildings, commercial buildings, educational facilities, and residences in the form of multi storey buildings i.e., apartments, flats.
It is different with some developed countries, which already targeted a single house as an important object in green building concept implementation Homestar in New Zealand, Greenstar SA Multi Unit Residential Tool in Australia , Indonesia has not specifically targeted housing sector in green building concept implementation, while in fact, land cover of metropolitan cities in Indonesia were dominated by single homes.
GIS analysis in Tangerang City, which is considered to represent the characteristics of metropolitan cities in Indonesia, shows that land cover of the region is dominated by the housing area up to 51.7 while industrial areas only reached 24.09 and commercial areas only 15.37.
These results should be based on the consideration to explore the potential of green buildings concept implementation for housing area. Research ASDP1 was focused on the operational phase of the building which is the longest period in the building life cycle which shows that occupant activities act as determining factor to the success of green building concept implementation.
Statistical analysis showed that the education level of the majority of people in Tangerang are high school graduates, which lead to a condition where the consumption pattern are high. Simulation with dynamics system shows that based on business as usual scenario, carbon footprint is predicted to rise rapidly in 20 50 years.
Simulation with spatial planning policy intervention scenario, with an assumption that there were no change in the behaviour and consumption patterns, and shows that carbon footprint per capita is still going up rapidly. However, if the spatial planning policy intervention was followed by the intervention to behavioural changes in consumption patterns through improvement of level of education and environmental awareness, carbon footprint per capita will be reduced.
The success of the green building concept that had been believed as as effective tool in achieving sustainable cities, was proven to have limitations and only effective if applied to specific conditions of society such as, the majority have the education level of above S1 level with the level of income of more than Rp 7,000,000 month.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhillah Ihsan
"Skripsi ini membahas pemanfaatan layanan online jurnal elektronik yang diakses dari luar kampus oleh mahasiswa Sampoerna University. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui metode wawancara dengan jumlah 4 orang informan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya layanan akses jurnal dari luar kampus dirasa sangat bermanfaat, mahasiswa tidak perlu lagi datang ke perpustakaan untuk mengakses jurnal elektronik yang dilanggan, melainkan cukup dari mana saja mereka berada asalkan terhubung melalui jaringan internet.
Layanan akses jurnal dari luar kampus ini juga terbukti berhasil membawa dampak yang signifikan yaitu meningkatnya penggunaan jurnal elektronik oleh mahasiswa Sampoerna University.

This research discusses the use of electronic journals online service that are accessible from outside the campus by students Sampoerna University. This research uses descriptive method with qualitative approach through the interview method with the number of 4 informants.
The results showed that the presence of the journal access services from outside the campus (library journal offsite access) is considered to be very beneficial, where students are no longer need to come to the library physically to access the subscribed electronic journals. They can access them from anywhere and anytime as long as they are connected to the Internet.
Service access journals from outside campus also proved to be successful by bringing a significant impact that showing increasing number of the use of electronic journals by the students of Sampoerna University
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S66880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Saraswati Nurhidayah
"Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia memiliki perkembangan pembangunan fisik yang cukup pesat. Beberapa area di perkotaan belum secara intensif untuk mengalokasikan sebagai ruang publik, melainkan semakin banyaknya pembangunan seperti mall, perkantoran, dan perhotelan. Dengan adanya pembangunan yang cukup pesat tersebut, Kota Jakarta membutuhkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan.
Kebijakan publik mengenai RTH di wilayah perkotaan memiliki nilai estetika dan sekaligus sebagai wahana interaksi sosial bagi penduduk di perkotaan. Sulitnya pembebasan lahan dan kurangnya komitmen para pemangku kepentingan untuk meningkatkan lahan RTH menjadi kendala untuk mencapai target pengalokasian lahan RTH sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan RTH di DKI Jakarta dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penulis menggunakan model teori implementasi yang dikembangkan oleh Merilee S. Grindle. Penelitian ini menggunakan pendekatan postpositivis dengan metode kualitatif dnegan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dengan beberapa pihak terkait.
Hasil penelitian diperoleh (1) implementasi kebijakan ruang terbuka hijau oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum sepenuhnya sempurna; (2) beberapa kendala diantaranya pembebasan lahan dan belum ada peraturan mengenai Masterplan RTH DKI Jakarta yang dapat menunjang penyelenggaraan penataan RTH di DKI Jakarta menjadi faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi implementasi kebijakan ruang terbuka hijau di DKI Jakarta.

DKI Jakarta Province as the Capital of the Republic of Indonesia has a fairly rapid development of physical development. Some areas in urban areas have not been intensively allocated as public spaces, but more and more development such as malls, offices, and hospitality. With this rapid development, the City of Jakarta needs Green Open Space (RTH) to maintain the harmony and balance of the ecosystem of the urban environment.
Public policy regarding open green space in urban areas has aesthetic value and is also a vehicle for social interaction for urban residents. The difficulty of land acquisition and the lack of commitment of stakeholders to increase green open land is an obstacle to achieving the target of allocating green space according to Law Number 26 of 2007 concerning Spatial Planning.
The purpose of this study is to analyze the implementation of green open space policy in DKI Jakarta and what factors influence it. The author uses an implementation theory model developed by Merilee S. Grindle. This study uses a postpositivist approach with qualitative methods with data collection techniques in the form of in-depth interviews with several related parties.
The results of the study were obtained (1) the implementation of the green open space policy by the DKI Jakarta Provincial Government has not been fully perfect; (2) some constraints including land acquisition and there are no regulations regarding the DKI Jakarta Open Space Plan that can support the implementation of green open space arrangements in DKI Jakarta are the inhibiting factors that affect the implementation of green open space policies in DKI Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T54405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Cori Mentari
"Depok merupakan salah satu kawasan strategis nasional yang harus dilindungi fungsinya dan merupakan kawasan yang diapit oleh kota Bogor dan kota Jakarta. Kondisi tersebut mengharuskan Depok sebagai kota penyangga hidup kota Jakarta. Namun, akibat arus mobilisasi dan migrasi yang tinggi menjadikan fungsi kota Depok beralih menjadi kota padat pemukiman serta ditandai adanya kompleksitas perkotaan sehingga menyebabkan kota Depok tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Peneliti menggunakan pendekatan positivis-kualitatif dengan mengacu 4 indikator dari teori Edward III yaitu: 1) Sumber Daya; 2) Disposisi; 3)Komunikasi; 4) Struktur. Berdasarkan analisis pada keempat indikator tersebut, diketahui bahwa implementasi penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Depok terkendala pada sumber daya, komunikasi dan struktur birokrasi.

Depok is one of the national strategic areas that should be protected for its functions. Depok is also an area that is flanked by Bogor and Jakarta. Therefore, Depok becomes a buffer city which supports its neighbourhood areas, such as Jakarta. Due to the current high mobilization and migration, Depok turns into densely populated city and urban area which characterized by its complexity. This makes Depok can not do its functions properly.
By using qualitative-positivist approache, researcher analyzes the case byusing Edward III's four indicators, which are: 1) Resources; 2) Disposition; 3) Communication, 4) Structure. Based on the analysis of four indicators, it is known that the implementation of the Green Open Space Regulation in Depok is hampered on its resources, communication process and birocratic structure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Talitha Ayuthia
"Studi ini berfokus pada mencari tahu peran bangunan hijau yang mendukung perilaku Pengguna Bangunan Hijau dan Pembeli Hijau, dibandingkan Bangunan Konvensional yang tidak diberi label Bangunan Hijau. Studi ini meneliti apakah Bangunan Hijau mendukung penggunanya dalam membeli properti residensial, khususnya unit apartemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengguna bangunan hijau menjadikan ramah lingkungan sebagai aspek utama dalam memilih properti residensial. Studi sebelumnya telah menemukan bahwa Bangunan Hijau dapat menumbuhkan Pengguna Hijau, dan Pengguna Hijau lama-kelamaan akan menjadi Pembeli Hijau. Data yang diperoleh dari lapangan berupa kualitatif melalui observasi. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencari tahu berapa banyak pengguna bangunan yang memiliki kepedulian yang lebih baik terhadap lingkungan menggunakan Skala CFC dan Parameter Perilaku Seseorang terhadap Lingkungan melalui kuesioner. Brosur Properti fiktif juga digunakan sebagai media penelitian dan wawancara tertulis dilakukan untuk menemukan faktor-faktor yang mendukung pengguna dalam memilih properti residensial hijau.

This study focuses on finding out the role of green buildings that support the behavior of Green Building Users and Green Buyers, compared to Conventional Buildings that are not labeled as Green Buildings. This study examines whether Green Buildings support its users in buying residential property, especially apartment units. This study aims to determine whether users of green buildings make environment friendly as the main aspect in choosing residential property. Previous studies have found that Green Buildings can grow Green Users, and Green Users will eventually become Green Buyers. Data obtained from the field in the form of qualitative through observation. The quantitative approach used in this study is to find out how many building users have a better concern for the environment using the CFC Scale and Parameters of Someone's Behavior towards the Environment through a questionnaire. The fictitious property brochure is also used as a research medium and written interviews are conducted to find factors that support the user in choosing green residential properties."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Basyith
Depok: Rajawali Press, 2023
332.1 ABD g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Swanson, Earl H.
Idaho: Idaho State University, 1963
571 SWA r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>