Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33410 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riezka Erlia
"Penelitian ini membahas tentang perlu adanya suatu sistem pengukuran kinerja kegiatan inovasi yang berbasis problem solving. Untuk itu, peneliti membuat rancangan model hirarki innovation scorecard dengan menggunakan metode rating dan analytical hierarchy process dalam pengambilan keputusan sehingga terbentuknya suatu susunan hirarki dalam bentuk perspektif beserta dengan KPI untuk mengukur kegiatan inovasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model hirarki innovation scorecard terdiri atas 5 KPI untuk perspektif innovation input, 5 KPI untuk perspektif innovation processes, 5 KPI untuk perspektif innovation output, dan 6 KPI untuk perspektif innovation outcome. Selain itu hasil juga menunjukkan bahwa perspektif innovation processes memiliki prioritas tertinggi diantara perspektif lainnya.

This study discuss about the need of a performance measurement system of innovation-based problem solving. Therefore, this research creates hierarchy model of innovation scorecard by using rating method and Analytical Hierarchy Process for decision making in order to create hierarchy in the form of perspective along with its KPIs to measure the innovation activity.
Results of research indicate that innovation scorecard model hierarchy consists of 5 KPIs of innovation inputs perspective, 5 KPIs of innovation processes perspective, 5 KPI of innovation outputs perspectives, and 6 KPIs of innovation outcomes perspective. In addition, the results also indicate that innovation processes perspective have the highest priority among the other perspective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2009
S52327
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lolyta Silvia
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah pengukuran keberhasilan implementasi strategi customer relationship management (CRM) pada indstri telekomunikasi yang disebut sebagai Customer Relationship Management (CRM) Scorecard. Dalam perancangan ini , peneliti melakukan pencarian data baik dari sumber literatur dan juga hasil interview dengan para ahli dibidang hubungan pelanggan. Hasil pencarian tersebut akan menghasilkan perspektif dan juga Key Performance Indicator (KPI) untuk masing-masing perspektif.
Perspektif dan indikator yang akan masuk pada CRM Scorecard ini akan ditentukan dengan melakukan pemboboatan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Perspektif yang terdapat pada scorecard ini adalah customer knowledge, customer interaction, customer value, dan customer value. Untuk masing-masing perspektif memiliki indikator untuk mengukur keberhasilan masing-masing perspektif.

The aim of this research is to design Customer Relationship Management (CRM) Scorecard to measure and assess the implementation of CRM strategy in telecommunication industry. During the development process, the researcher conducted an extensive literature review and interviews with expert in customer relation. It makes the hierarchical map that has perspectives and Key Performance Indicator (KPI) to measure each perspective.
Perspectives and indicators contained in this CRM Scorecard will determine with Analytical Hierarchy Process (AHP) to prioritize the perspectives and indicators. The CRM Scorecard consists of 4 perspectives, customer knowledge, customer interaction, customer value, and customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2009
S52362
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Esteria
"Tesis ini membahas evaluasi pengukuran kinerja dan usulan perancangan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard untuk mencapai tujuan strategis pada PT X. Melalui pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard perusahaan mampu mencapai tujuan strategis dengan menyeimbangkan antara perspektif keuangan dan non keuangan, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang serta kepentingan internal dan kepentingan eksternal.
Balanced Scorecard serta peta strategi memberikan gambaran dan keterkaitan yang jelas antara sasaran-sasaran strategis dan inisitatif yang diperlukan di dalam empat perspektif Balanced Scorecard.
Hasil dari penelitian yang dilakukan pada PT X menunjukkan bahwa pengukuran kinerja yang dilakukan sudah seimbang antara faktor keuangan dan non keuangan, tujuan jangka pendek dan jangka panjang, kepentingan internal dan eksternal akan tetapi penyusunan Key Performance Indicator (KPI) belum sepenuhnya didasarkan pada strategi bisnis perusahaan.

This thesis discusses the evaluation of current company’s performance measurement and designing of performance measurement with Balanced Scorecard approach to achieve strategic goals at PT X. Performance measurement with Balanced Scorecard approach enable the company to achieve it’s business strategy with the balance between financial and non-financial perspective, short- term goals and long term goals as well as the interests of internal and external stakeholders.
Balanced Scorecard and strategy map provide an overview and a clear linkage between strategic goals and initiatives that are required in the four balanced scorecard perspectives.
Results of study conducted on PT X show that performance measurement of the company is already balanced between financial and non-financial factors, short-term goals and long-term, internal and external interests but company’s Key Performance Indicator (KPI) is not fully based on the company's business strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gama Widyaputra
"ABSTRAK
Organisasi yang dibentuk dengan tujuan tertentu menerlukan suatu alat untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai, untuk mengetahui pencapaian tujuan tersebut digunakan pengukuran kinerja (performance measurement). Ada beberapa jenis performance measurement dan salah satunya pengukuran non tradisionil adalah balanced scorecard dengan keunggulan dapat mengukur hal-hal non finansial dan juga menyeimbangkan keempat misi kinerja. Pengukuran kinerja yang selama ini berjalan di PERTAMINA walau belumn dijalankan secara menyeluruh, masih bersifat tradisional dan hanya berdasarkan kinerja keuangan dan praduktifitas. Sedangkan dalam menghadapi tantangan masa datang di mana unit operasi akan menjadikan Strategic Business Unit (SBU) yang memberikan keuntungan baik secara financial maupun non finansial, SBU harus memiliki tujuan strategic dalam rangka menjalankan perusahaan yang berdasarkan Visi dan Misi. Pembuatan Balanced scorecard di unit operasi perkecil di Oil PPDN yaitu depot berguna untukmengukur pencapaian target yang telah ditentukan sebelumnya. Balanced scorecard adalah suatu alatukur yang didasari atas empat perspeklif ukuran yaitu financial, konsumen, bisnis internal dan belajar dan pertumbuhan yang saling diseimbangkan (balanced). Dari pembuatan Balanced scorecard untuk depot Lubuk Linggau sebagai studi kasus ternyata Balanced scorecard dapat diimplementasikan dengan hasil pengukuran yang informant terdapat nilai kenaikan positif 3% pada perspektif keuangan, negatif (-14%) dari perspektif konsumen, positif 23% pada bisnis internal, dan positif 2% pada belajar dan perhrnrbuhan. Nilai pasitif berarti kinerja diatas target sedangkan nilai negatif menunjukan kinerja dibawah target, dan pengukuran kinerja depot Lubuk Linggau tersebut diketegarikan menjadi depot dengan kinerja baik Selain sebagai alai ukur Balanced scorecard dapat memberikan indicator untuk manajernen mengenai kinerja, sehingga pihak managemen dapat menentukan inisiatf yang akan diarahkan untuk mencapai tujuan strategis.
Dengan menggunakan Balanced scorecard didepot Lubuk Linggau dapat disimpulkan bahwa alat ukur ini dapat digunakan dan dikembangkan di Unit PPDN II dan Unit lainnya serta tidak tertutup kemungkinan dengan modifkasi dapat digunakan pada organisasi lain.

An Organization needs took to evaluate its objective achievement. The tool that can be used for this purpose is performance measures. There are several types of performance measurement, one of them is balanced score card that can measure and can balance financial factors and non financial factors. PERTAMINA has a traditional one that measures on financial productivity aspect although these measures have not been used comprehensively. In the future PERTAMINA should build a Strategic Business Unit (SBU) for its operation unit that can give profit in financial aspect and advantages in non finance aspect. The SBU must have objectives to run the company by vision and mission. The balanced scorecard for the lower operation unit or fuel terminal in Div PPDN was used to measure the objective target that has been determined Balanced scorecard is a performance measurement basically uses 4 balanced perspectives ; finance, customer, internal business, learning and growth. The application of balanced scorecard in Lubuk Linggau free terminal as a case study has shown that this tool can be implemented. The measurement result are positives3% for finance, negatives (-I4%) for customer. positives 23% for internal business, and positives 2% for learning and growth. Positives value means the performance is higher than the large!, and negative value means the performance is lower than the Target, this measurement give result that the Lubuk Linggau fire terminal has Good category in performance. The result of balanced scorecard measurement can be an indication of organization performance so that the management can make proper initiatives to meet the strategic objectives.
As a conclusion, balanced scorecard can be applied in Lubuk Linggau fuel terminal and developed in Unit PPDN II and other units; modification of this measurement is still possible to other organization."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cristian Ocktavian V.P.
"Penerapan sistem pengukuran kinerja merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi dan pencapaian yang telah diraih perusahaan. Sebagai salah satu elemen yang amat vital dalam proses bisnis perusahaan, manajemen keselamatan kerja harus selalu dievaluasi agar dapat memberikan performa yang terbaik bagi perusahaan. Sampai saat ini, sistem pengukuran kinerja masih menggunakan tolak ukur tradisional dan memiliki keterbatasan untuk diterapkan dalam dunia industri yang kompleks.
Metode Balanced Scorecard adalah metode pengukuran kinerja yang komprehensif dimana pengukuran kinerja dipandang dari perspektif keuangan, konsumen, proses bisnis, dan pertumbuhan dan pembelajaran. Tujuan akhirnya adalah merancang model BSC yang tepat untuk sistem pengukuran kinerja divisi keselamatan kerja sesuai dengan visi, misi, dan strategi.

Implementation of performance measurement system is one of ways for company to know its condition and achievements. As one of vital elements in company's business process, safety management has to be evaluated so it could give the best performance. Until now, the performance measurement system still using traditional measures and have many limitations that make them less applicable in complex industry.
Balanced Scorecard method is a very comprehensive methods whereas the performance measurements is reviewed on financial, consumer, business process, and learning & growth perspectives. The objectives are to design BSC model which is best as performance measurement system in safety division based on vision, mission, and stategy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52027
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
[Place of publication not identified]: Harvarindo, 2000
658.3 AMI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diajeng Wikan Paramastri author
"Bisnis kelapa sawit memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini didukung dari keunggulan yang dimiliki kelapa sawit dibandingkan minyak nabati lainnya. Saat ini, PTPN V sedang berusaha keras untuk rneningkatkan penjualannya. Namun kendala yang dihadapi PTPN V sampai saat ini adalah masih adanya idle capacity dan masih menggunakan pengukuran kinerja tradisional.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan dalam merancang sistem pengukuran kinerja yang komprehensif bagi PTPN V dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard yang disesuaikan dengan strategi dan kondisi perusahaan.
Penelitian ini menggunakan analisis makro (PESTEL dan five forces), SWOT; TOWS dan peta strategi. Setiap strategi dibuat dengan menggunakan tolak ukur kuantitatif yang terukur (KPI). Tahap terakhir adalah membuat inisiatif strategik sebagai suatu acrion plan agar tujuan akhir perusahaan tercapai.

Palm oil business has its own attractiveness. This statement is supported by the advantages that palm oil have compared to other vegetable oils. Nowadays, PTPN V is striving to increase its sales. The obstacles encountered to date by PTPN V are the existence of idle capacity and the use of traditional performance measurement to date.
The purpose of this study was to provide input in designing a comprehensive performance measurement system for PTPN V by using the Balanced Scorecard concept tailored to the strategy and condition of the company.
This study uses macro analysis (PESTEL and five forces analysis), SWOT analysis, TOWS analysis and strategy maps. Each strategy is made by using quantitative measurement (KPI). The last step is to create a strategic initiative as an action plan for the company to reached its final objective.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T31608
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"PT X merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri manufaktur kemasan gelas. Sistem pengukuran kinerja (SPK) yang digunakan selama ini adalah SPK yang tertuan dalam Kep-215/M-BUMN/1999 yang lebih bersifat kepada pemenuhan kebutuhan para stakeholder (pihak eksternal perusahaan) dan dibangunkan berdasarkan penjabaran visi, misi dan strategi PT X. Oleh karena itu untuk terwujudnya sistem pengukuran yang utuh menyeluruh, dibutuhkan SPK yang lebih bersifat pemenuhan kebutuhan internal PT X yaitu SPK yang dapat digunakan untuk perencanaan kontrol monitoring evaluasi alokasi sumber daya, memeotivasi karyawan, memanajemen perubahana, pernaikan dan penentuan peta strategi. SPK tersebut adalah SPK dengan menggunakan Balanced Scorecard yang merupakan SPK yang dibangun atas dasar penjabaran visi, misi dan strategi PT X. Proses perancangan SPK dengan model Balanced Scorcard didasarkan pada langkah-langkah (framework) dari Balanced Scorecard yaitu penetapan arsitek pengukuran penentuan tujuan strategis (strategic objectives) dari masing masing perspektif (finansial, pelanggan, proses bisnis internal, belajar dan tumbuh), penentuan Key Performacne indicators (KPI) dan penentuan target serta inisiatif (rencana aksi). Berdasarkan proses perencanaan SPK dengan model Balanced Scorecard diperoleh 3 buah KPI untuk perspektif finansial 9 buah KPI perspektif pelanggan, 5 buah KPI perspektif proses bisnis internal dan 6 buah KPI perspektif belajar dan tumbuh."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (06) Juni 2003: 41-48, 2003
MUIN-XXXII-06-Juni2003-41
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Lestari
"ABSTRAK
Penelitian atas perancangan balanced scorecard pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan adalah untuk mengevaluasi strategi dan sistem pengukuran kinerja yang selama ini diterapkan oleh PT. Bank Danamon Indonesia Tbk dan merumuskan sistem pengukuran kinerja pada PT.
Bank Danamon Indonesia Tbk dengan menggunakan konsep balanced scorecard sesuai misi, visi dan strategi perusahaan selaras dengan upaya manajemen mengadakan perbaikan berkelanjutan di berbagai bidang dalam rangka menjawab berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif komparatif, yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan menggunakan sumber literatur, artikel, dan referensi yang berhubungan dengan konsep balanced scorecard. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan riset di PT. Bank Danamon Indonesia Tbk untuk mendapatkan data-data tersebut kemudian dibandingkan dengan sistem pengukuran kinerja berdasarkan balanced scorecard. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sistem pengukuran kinerja di PT. Bank Danamon Indonesia Tbk masih menitikberatkan pada pengukuran kinerja keuangan yang bedasarkan analisis data-data laporan keuangan sebagai sarana pengukuran kinerja perusahaan. Selain itu, perusahaan masih memandang pengukuran kinerja finansial dan non finansial sebagai dua hal penting yang tidak
mempunyai keterkaitan. Hal ini memberikan ketidakseimbangan dan kesan bias terhadap nilai perusahaan sesungguhnya dan menyebabkan visi, misi dan strategi perusahaan belum berjalan secara maksimal. Dengan menggunakan konsep balanced scorecard yang mencakup perspektif finansial dan non finansial (pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan) maka pengukuran kinerja akan lebih komprehensif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, saran yang dapat dikemukakan adalah agar PT. Bank Danamon Indonesia Tbk lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas pelayanan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada nasabah, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk dapat memberikan pelayanan yang
terbaik kepada nasabah, melakukan efisiensi atas biaya operasional dengan melakukan optimalisasi terhadap jaringan distribusi Bank yang mencakup jumlah dan penyebaran kantor cabang, ATM, serta penempatan karyawan dalam satu pusat pelayanan. Selain itu,
menjaga perkembangan sistem TI yang dapat membantu mempersingkat dan mengoptimalkan waktu, tenaga, dan proses pelayanan yang diberikan kepada nasabah, meningkatkan aktivitas pemasaran dan upaya mencari pasar baru khususnya sektor UKM
dalam meningkatkan jumlah nasabah, dan yang terakhir adalah untuk keberhasilan implementasi balanced scorecard harus didukung dengan komitmen yang menyeluruh dari pimpinan perusahaan sampai front officers agar memberikan hasil yang maksimal."
2007
T 23832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>