Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170915 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Amrizal
"Bis Kampus Universitas Indonesia merupakan sarana transportasi intrakampus yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada mahasiswa agar mudah menjangkau kampusnya. Mendapatkan transportasi massa yang nyaman dan cepat menjadi kebutuhan mahasiswa kampus ini. Selama ini pelayanan bis kampus UI tidak diatur pelaksanaannya dan tidak dilakukan dengan optimal. Kurang optimalnya pelayanan bis kampus ini ditandai dengan tidak teraturnya waktu kedatangan bis ke setiap halte yang berakibat pada ketidakpuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bis kampus. Ketidakteraturan sistem dapat diatasi dengan melihat urutan proses yang berada pada sistem pelayanan tersebut menggunakan Value Stream Mapping (VSM). Penelitian ini menggunakan analisis VSM untuk melihat bagaimana proses layanan Bis Kampus UI berjalan dan memberikan usulan perbaikan serta efisiensi yang mungkin dilakukan.

University of Indonesia campus bus transportation is on-campus which aims to provide services to students in order to easily reach their campus. Getting comfortable and fast mass transportation is the need of them. In the implementation, UI campus buses not run regularly and then make dissatisfaction. Thus irregularity can solve be solved if the sequence of process mapped. Value Stream Mapping (VSM) shows the sequence with information of the activity. This study uses Value Stream Mapping analysis to see how the campus bus services managed, give a standard time of process, reduce waste and improve the quality of timetable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52100
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Purnamawati
"Bertambahnya populasi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di Depok akibat pembukaan beberapa departemen baru berarti bertambah pula pengguna transportasi dalam lingkungan kampus UI, baik yang menggunakan kendaraan pribadi, ataupun yang memilih baik berjalan kaki, menggunakan ojek, maupun bis kuning. Sebagai fasilitas transportasi tak berbiaya, bis kuning masih menjadi pilihan mahasiswa untuk mencapai tujuannya. Dengan situasi di atas, kinerja akan bis kuning perlu diperhatikan. Apakah ia masih mampu melayani penggunanya secara efektif dan efisien akibat bertambahnya popluasi pengguna bis kuning. Oleh karena itu, dibutuhkan penjadwalan yang baik untuk memperbaiki masalah di atas. Hasil evaluasi terhadap bis kuning ini berupa penjadwalan terhadap waktu kedatangan masing-masing bis kuning yang beroperasi di kampus UI. Diharapkan dengan adanya penjadwalan ini, dapat membuat tingkat pelayanan bis kuning menjadi lebih baik.

The rise in the number of students of University of Indonesia (UI) at Depok due to the newly opened departments has led to the increasing number of transportations in the campus vicinity. This includes private and public transports such as motorcycle taxis and the yellow shuttle buses. The free rides of the yellow shuttle buses provided by the campus have always been the number one choice for the university students to reach their respective destinations. With the situation mentioned previously, are the shuttle buses still able to cater to the higher demands effectively and efficiently' This matter, therefore, should be taken into consideration. The evaluation conducted resulted in the need of scheduled timetable for the shuttle buses operation within the campus for better service."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35330
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman
"Setiap pagi kita disuguhkan pemandangan Bis Kampus UI yang penuh sesak hingga miring ke kiri dan kurang manusiawi. Setiap hari kita merasakan betapa lamanya menunggu bis yang biasa akrab dengan sebutan bis kuning ini. Dan hampir setiap hari pula kita menyaksikan bis kuning yang beroperasi namun nyaris kosong tanpa penumpang di pagi hari menjelang siang. Semua kejadian di atas berlangsung sekian lama sehingga kita terbiasa dan tanpa terasa mengganggu proses belajar-mengajar. Dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan pada penelitian skripsi sebelumnya, sebagian besar keluhan para pengguna jasa bis kuning bersumber dari kurang baiknya sistem operasional bis kuning yang dijalankan selama ini. Untuk itu penulis mencoba menganalisis operasional bis kuning ini dengan bantuan software simulasi ProModel yang perhitungannya dibuat dengan mengambil beberapa data penting seperti banyaknya penunggu bis kuning pada suatu waktu, lama perjalanan antar halte yang ada, lama berjenti pada halte, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu rit, dan lain-lain. Keseluruhan data tersebut kemudian disertakan dalam suatu model yang merepresentasikan sistem operasional bis kuning dan mensimulasikannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Cantika Wulandari Deananda
"Konsep lean merupakan salah satu prinsip dalam lean yang bertujuan untuk meningkatkan proses dengan mengeliminasi pemborosan sehingga berpengaruh terhadap peningkatan proses kerja yang lebih efektif dan efisien. Konsep lean dapat dipetakan menggunakan value stream mapping. Value stream mapping merupakan teknik memvisualisasikan aktivitas yang menambah nilai dan tidak menambah nilai dalam aliran proses dan informasi. Salah satu industri manufaktur yang telah memberikan kontribusi secara signifikan terhadap perekonomian adalah industri alas kaki. Akan tetapi, sejak akhir tahun 2022, industri alas kaki mengalami penurunan order yang membuat persaingan yang ketat antar industri alas kaki untuk tetap dapat mempertahankan eksistensinya. Persaingan yang kompetitif membuat perusahaan ingin meningkatkan proses produksinya. Salah satu elemen yang cukup berpengaruh dalam peningkatan produktivitas proses produksi adalah proses pergudangan. Proses pergudangan pada PT Sepatu Y saat ini masih memiliki lead time yang tinggi. Lead time merupakan salah satu indikator penting dalam performa gudang. Lead time yang tinggi dapat terjadi karena masih terdapatnya proses pemborosan pada pergudangan terutama pada pemborosan transportation, overprocessing dan waiting. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan konsep lean dan metode value stream mapping dengan tujuan untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi proses pergudangan. Penggunaan value stream mapping yang dilanjutkan dengan identifikasi pemborosan dan analisis fishbone dapat membantu untuk mendapatkan akar masalah yang akan digunakan untuk membuat usulan perbaikan. Failure mode and effect analysis diperlukan untuk membantu dalam memprioritaskan akar masalah berdasarkan nilai RPN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kinerja gudang bahan baku yang ditandai dengan pengurangan lead time sebesar 29,96%, pengurangan processing time sebesar 31,59%, pengurangan waktu non-value added activity sebesar 70,12%, pengurangan waktu non-value added but necessary activity sebesar 66,47% dan peningkatan rasio value-added activity sebesar 26,55%. Rencana perbaikan yang diusulkan dalam rangka mengeliminasi pemborosan adalah pembuatan standar operasional prosedur pada sistem penjadwalan dan gudang, penerapan lean 5S, penerapan sistem FIFO dalam aliran pergudangan, perancangan standar pengemasan, dan penerapan digitalisasi data.

The notion of lean is one of the concepts of lean that strives to enhance processes by removing waste so that they impact the improvement of work processes that are more effective and efficient. Value stream mapping may be used to map Lean ideas. Value stream mapping is a technique for visualizing actions that contribute and do not add value in process and information flow. The footwear industry is one of the manufacturing businesses that has contributed considerably to the economy. However, since the end of 2022, the footwear business has witnessed a fall in orders, resulting in fierce rivalry among the footwear sector to sustain its survival. Companies are motivated to enhance their manufacturing processes as a result of competitive pressure. One significant factor that is quite influential in increasing the productivity of the production process is the warehousing process. The warehousing process at PT Sepatu Y currently still has a high lead time. Lead time is a crucial metric for measuring warehouse performance. High lead times can occur because warehousing still has inefficient procedures, namely waste of transportation, overprocessing, and waiting. As a result, this research employs lean ideas and value stream mapping methodologies in order to reduce waste and improve the efficiency of the warehousing operation. The use of value stream mapping followed by identification of waste and fishbone analysis can help to get to the root of the problem which will be used to make suggestions for improvements. Failure mode and effect analysis is needed to assist in prioritizing the root of the problem based on the RPN value. According to the results of this study indicate that, raw material warehouse performance has improved, as evidenced by a reduction in lead time of 29.96%, a reduction in processing time of 31.59%, a reduction in non-value added activity time of 70.12%, a reduction in non-value time added but necessary activity of 66.47%, and an increase in the value-added activity ratio of 26.55%. The proposed improvement plan in order to eliminate wastes includes the development of standard operating procedures in scheduling and warehouse systems, the implementation of lean 5S, the use of the FIFO method in warehousing flow, the establishment of packaging standards, and the use of data digitalization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Wahyu Hidayat
"Seorang pengguna jasa bis kampus tentunya sangat ingin mengetahui posisi bis kampus yang akan dinaikinya, sehingga ia dapat melakukan aktifitas lain tanpa perlu membuang waktu lama menunggu bis kampus, atau apabila pengguna dapat mengetahui bahwa bis kampus akan segera tiba di halte fakultas tempat ia berkuliah, maka pengguna dapat segera bergegas mengejar bis tersebut. Salah satu alternative yang dapat dilakukan adalah menerapkan Sistem Informasi Bis Kampus sehingga pengguna dapat mengetahui posisi bis kampus lewat Internet.
Skripsi ini membahas perancangan Sistem Informasi Bis Kampus modul pemetaan dan MapServer serta analisa data hasil implementasi sistem. Pada modul pemetaan, data waktu kedatangan bis yang diperoleh dari pengamatan waktu kedatangan bis kampus di lapangan, langsung diterapkan pada listing program pemetaan (ArcView), sehingga apabila ada bis kampus di suatu halte, program pemetaan dapat langsung mengatur layer posisi bis. Apabila ada bis, maka layer akan di-overwrite dengan koordinat sebenarnya. Sedangkan apabila tidak ada bis, maka layer akan di-overwrite dengan koordinat sebarang. Layer hasil overwrite ini yang nantinya akan dipanggil oleh modul MapServer untuk menampilkan peta posisi bis kampus yang dapat diaksess oleh pengguna lewat Internet.
Data waktu kedatangan bis kampus, terutama di halte Teknik, telah diuji akurasinya dan didapat nilai deviasi maksimal sebesar lima menit. Proses overwrite layer telah diuji pada tiga komputer dengan spesifikasi yang berbeda. Kemudian dari analisa waktu overwrite layer tersebut didapat bahwa semakin cepat prosesor suatu komputer, maka waktu yang diperlukan untuk overwrite layer semakin singkat. Pengaruh spesifikasi komputer terhadap waktu respon server terhadap request peta posisi bis juga telah diuji di laboratorium Mercator. Dari analisa data waktu respon tersebut didapat bahwa spesifikasi komputer cukup berpengaruh terhadap waktu respon. Tanggapan user terhadap Sistem Informasi Bis Kampus Universitas Indonesia cukup beragam, namun mayoritas user mengatakan bahwa Sistem Informasi Bis Kampus UI berguna, GUI yang ditampilkan cukup bagus, tingkat akurasi cukup tinggi, dan memiliki waktu respon yang cepat. Selain itu pengguna juga berharap agar rancangan ini dapat benar-benar direalisasikan dengan desain yang lebih stabil, data posisi bis yang berubah secara real time, serta tampilan yang lebih menarik.

They can cut the waiting time or perform other activities while waiting. They can rush to the nearest stopping point once they know that the bus is about to arrive. Information about University bus position can be obtained by implementing University of Indonesia Bus Information System. With this system, user will be able to know the position of UI bus by accessing a the bus information server from the Internet using their Laptop or PDA's.
This final project paper explains the design of mapping and MapServer module of UI Bus Information System and the analysis of its implementation's data. In mapping module, the data of bus arrival time which is obtained from the field survey is implemented directly into mapping program listing (ArcView). If there is a bus at a stopping point, the mapping program will overwrite the bus layer coordinate with its real coordinate. Meanwhile, if there is no college bus at a stopping point, mapping program will overwrite the bus layer coordinate with a dummy coordinate, which is located outside UI region. The overwrited layer is then called by the MapServer module, so this map of the bus position can be accessed by users from the Internet.
The accuracy of bus arrival time's data, especially at stopping point at the Faculty of Engineering, has been tested and it has been found that the data has maximum deviation of five minutes. The layer overwrite process is also has been tested in three different computers with different specification. The overwrite time's data shows that the faster computer's processor will gives a faster overwrite time. The influence of computer specification against server response time has also been tested at Mercator's laboratory. From the analysis of response time's data, we know that the faster computer's processor will gives a faster response time, although not significant. The opinion from the users about this UI Bus Information System is varied. However, most of them stated that UI Bus Information System is useful, have a moderate graphical user interface, pretty good accuracy, and fast response time. Users also hope that this design could be really implemented with more stable design and better display. It is expected that in the future this system can support real time data (context aware) instead of statistical average of bus arrival time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40545
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Wibisono
"Hasil produksi yang tidak stabil, yang diakibatkan oleh tingkat cacat produk yang tinggi dan penerapan push system menghasilkan pemborosan-pemborosan seperti, banyaknya jumlah inventori dan jumlah produk cacat, penanganan material yang berlebihan, dan gerakan-gerakan kerja yang tidak perlu. Dalam penelitian ini Value Stream Mapping digunakan untuk memetakan kondisi proses yang aktual, dengan tujuan untuk menemukan pemborosan-pemborosan yang ada. Dari peta lama disusunlah peta baru yang dirancang untuk meminimalkan proses-proses yang tidak menambah nilai pada produk yang dibuat Perilaku dari peta yang baru kemudian diperiksa dengan menggunakan simulasi. Pembuatan Detail Process Chart dari proses yang sekarang berjalan digunakan untuk memahami pemborosan dalam proses penanganan produk cacat yang tinggi.
Solusi dari masalah ini dirancang dalam proposed detail process chart sebagai panduan operasi yang baru. Kelebihan dari process chart ini adalah kemampuan dalam menggambarkan langkah proses dengan sangat detail, yang memudahkan untuk menganalisa dan membuat perbaikan terhadap proses yang sedang berjalan. Dari future map yang telah disimulasikan, didapatkan pengurangan production lead time sebesar 60,58%, dan pengurangan waktu pengerjaan 1000 unit produk, sebesar 29,88%.

Production output variation, that caused by high defect rate and push production system, produces wastes like, high inventory, defect product, poor material handling, and unnecessary motion. In this study Value Stream Mapping used for mapping current process, to find wastes. Future map is build based on current condition, which is designed for minimizes process that not add value to the product, after that the behavior of proposed production system is checked by using simulation. Detail process chart is used for understanding the wastes that related to high defect rate.
The solution for this problem is constructed in proposed detail process chart as a new guidance for the operation. This process chart is able to visualize in detail, steps in a process that it will make easier to analyze and propose improvement in current condition. From the simulated future state, we got 60,58% reduction in production lead time, and 29,88% reduction in process time to produce 1000 unit product.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Ivan Surya Sanjaya
"Dalam ketatnya persaingan dalam industri cat domestik, perusahaan dituntut untuk mengejar perbaikan dalam segala aspek, termasuk efisiensi operasional. Peningkatan efisiensi produksi melalui pengurangan pemborosan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi cat waterbased di PT X melalui identifikasi dan eliminasi pemborosan. Metode Value Stream Mapping (VSM), Waste Assessment Model (WAM), dan Process Activity Mapping (PAM) diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Ditemukan bahwa overproduction, inventory, dan defect merupakan jenis pemborosan yang paling dominan dalam current state proses produksi. Berdasarkan analisis bersama pihak perusahaan, rekomendasi perbaikan yang dirumuskan dengan metode 5W-1H berupa penggunaan kemasan jumbo untuk bahan tertentu, penerapan metode organisasi 5S, perubahan layout pada floor produksi atas, penerapan papan Kanban di area forklift, perubahan pada bon resmi permintaan RM, dan penerapan pergantian peran dalam proses filling. Alhasil, pada future state, value ratio meningkat 1,7%, cycle time berkurang 6,56%, standard time berkurang 7,25%, lead time berkurang 6,55%, waktu kegiatan value adding berkurang 3,06%, waktu kegiatan non-value adding berkurang 13,82%, dan waktu kegiatan necessary nonvalue adding berkurang 3,64%.

As the competition in the domestic paint industry intensifies, companies are required to pursue improvements in all aspects. Increasing production efficiency through waste reduction is one of the possible ways to improve a company’s overall operational efficiency. This study aims to improve the efficiency of water-based paint production process at PT X through the elimination of waste. Value Stream Mapping, Waste Assessment Model, and Process Activity Mapping are applied to achieve this goal. Based on a joint analysis with the company, the recommendations for improvement formulated using the 5W-1H method include the use of jumbo packaging for certain materials, the application of the 5S organizational method, changes to the layout on the upper production floor, the application of Kanban boards in the forklift area, changes to the official receipt for RM requests, and role shuffling in the filling process. As a result, in the future state, the value ratio increased by 1.7%, cycle time decreased by 6.56%, standard time decreased by 7.25%, lead time decreased by 6.55%, value added activity time decreased by 3.06%, non-value adding activity time is reduced by 13.82%, and necessary but non-value adding activity time is reduced by 3.64%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferinda Partiningrum
"Meningkatnya kebutuhan akan reagen di Indonesia pada saat ini membuka peluang besar bagi industri tersebut. Sebagai industri yang masih baru di Indonesia, dibutuhkan suatu sistem operasi proses berbentuk aliran material dan prosedur yang efektif serta efisien guna mempersiapkan diri untuk pemenuhan permintaan tidak hanya pada saat ini tetapi juga pada masa yang akan datang. Penelitian ini mengajukan analisis sistem produksi dengan pendekatan lean operations menggunakan Value Stream Mapping (VSM) dan simulasi kejadian diskrit sehingga diperoleh usulan penetapan waktu standar untuk mengurangi aktivitas yang bersifat non-value added.secara menyeluruh Berdasarkan hasil simulasi, pengurangan aktivitas non-value added dengan penetapan standardized work mampu mempersingkat waktu proses produksi reagen serta dapat dijadikan acuan bagi industri ini untuk mempersiapkan diri terhadap peningkatan permintaan.yang diprediksi terjadi di masa mendatang.

The increasing demand of reagent broadens the opportunity for this industry and drives it to capture the market. As a recently developed industry in Indonesia, reagent industry needs a basis in operation process, which consists of material flow and procedures, which is efficient and effective to fulfill the growing demand not only in this current condition but also in the future. In this paper, lean operations approach is used to analyze the current production system to increase customer value through eliminating waste. Value Stream Mapping (VSM) of this current condition is developed. The use of standardized work is chosen to decrease the non-value added activity completely. Afterward, the lean operations based process is tested using discrete-event simulation to see its impact for this whole production system. Based on simulation results, the elimination of nonvalue added activities through standardized work reduces process time. Therefore, the lean operation process can be applied as guidelines for reagent industry to prepare for upcoming growth of demand.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Susanto
"Skripsi ini membahas mengenai penerapan value stream mapping pada salah satu perusahaan otomotif yaitu PT Mercedes-Benz Indonesia. Fokus bahasan dari penelitian ini adalah proses perbaikan production flow, pengurangan cycle time dan takt time, bagaimana perbaikan proses produksi melalui value stream mapping, serta pengidentifikasian pemborosan.
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisa apakah value stream mapping dapat meningkatkan lini produk pada PT Mercedes-Benz Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi yang menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif.
Hasil utama dari penelitian yaitu : 1 penerapan value stream mapping dapat memperbaiki production flow dan proses produksi dengan melihat antara current state map dan future state map ; 2 berdasarkan hasil future state map menunjukkan bahwa dengan mengimplementasikan value stream mapping, nilai lead time produksi berkurang dari 977 menit menjadi 846 menit dengan presentase sebesar 13.40. Nilai takt time berkurang dari 42 menit menjadi 38 menit dengan presentase 9.52 ; 3 Identifikasi pemborosan yang terjadi yaitu waiting, unnecessary movement dan defects.

This paper discussed about implementation of value stream mapping in automotive company at PT Mercedes Benz Indonesia. Focus of this research are to know the improvement process of production flow, cycle time and takt time reduction, improvement of production process through value stream mapping, also identification of waste.
The goal of this paper is to analyse that value stream mapping can improve production line at PT Mercedes Benz Indonesia. This research used triangulation as methodology that combines both qualitative and quantitative approaches.
The main findings from this research are 1 the implementation of value stream mapping can improve the production flow and production process that showed between current state map and future state map 2 Based from future state map, final results showed that by implementing value stream mapping, production lead time decreased from 977 minutes to 846 minutes with 13.40 percentage point decreased. Takt time decreased from 42 minutes to 38 minutes with 9.52 percentage point decreased, 3 Identification of waste type are waiting, unnecessary movement, and defects.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenny Fathurrahman
"Aktivitas perdagangan global yang terus meningkat mempengaruhi kegiatan logistik maritim secara umum. Kegiatan logistik maritim dapat diamati dari aktivitas pelayaran, pelayanan pelabuhan, hingga proses bongkar muat peti kemas. Sarana dan Prasarana kegiatan logistik maritim seperti Pelabuhan, Vessel, hingga Peti Kemas merupakan indikator penting untuk mengembangkan kegiatan ekspor-impor nasional. Menurut data dari UNCTAD (2019), peningkatan jumlah peti kemas yang digunakan sebagai sarana perdagangan global memicu perkembangan ekonomi nasional. Utilisasi peti kemas dapat ditingkatkan pada proses bongkar muat di Terminal maupun Depo Peti Kemas (Container Yard). Proses ini sering mengalami waktu tunggu pada Depo Peti Kemas. Maka dari itu, peningkatan efisiensi bongkar muat pada depo peti kemas dibutuhkan sebagai upaya peningkatan kegiatan ekspor-impor. Aspek seperti ukuran peti kemas dan waktu pengumpulan data menjadi batasan dalam penelitian ini.. Penelitian dilakukan dengan mengamati alur proses bongkar muat untuk mengidentifikasi waste dengan menggunakan metode Value Stream Mapping (VSM). Beberapa waste teridentifikasi seperti waiting. Perancangan VSM menghasilkan tingkat efisiensi yang meningkat hingga 84,89% untuk proses bongkar dan 80,51% untuk proses muat. Peningkatan efisiensi yang cukup signifikan juga dihasilkan oleh perancangan simulasi menggunakan software PlantSim untuk proses bongkar hingga 85,92% dan 83,29% untuk proses muat. Metode VSM dibutuhkan sebagai dasar awal identifikasi waste dan upaya pengurangan waktu tunggu, sementara metode perancangan simulasi menggunakan Plantsim digunakan untuk memberikan visualisasi terhadap alur proses bongkar muat secara keseluruhan dan scenario bisnis untuk jasa pelayanan peti kemas di depo peti kemas Jakarta.

The increasing global trade activity affects maritime logistics activities in general. Maritime logistics activities can be observed from shipping activities, port services, to the process of loading and unloading containers. Facilities and infrastructure of maritime logistics activities such as ports, vessels, and containers are important indicators for developing national export-import activities. According to data from UNCTAD (2019), an increase in the number of containers used as a means of global trade triggers the development of the national economy. Container utilization can be improved in the loading and unloading process at Terminals and Container Yards. This process often experiences waiting times at the Container Depot. Therefore, Increased loading and unloading efficiency at container depots is needed as an effort to increase export-import activities. Aspects such as container size and data collection time are limitations in this study. The study was conducted by observing the loading and unloading process flow to identify waste using the Value Stream Mapping (VSM) method. Some waste is identified as waiting. VSM design results in an increased level of efficiency up to 84.89% for the unloading process and 80.51% for the loading process. A significant increase in efficiency was also produced by the simulation design using PlantSim software for the loading process up to 85.92% and 83.29% for the loading process. The VSM method is needed as a basis for identifying waste and reducing waiting time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>