Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elly Safitri
"ABSTRAK
Self esteem adalah aspek penilaian atau penghargaan
individu tentang layak atau tidak layaknya seseorang bagi
dirinya. Penilaian tersebut dapat berupa penilaian yang
positif, negatif, netral atau sjnbi^uous. Tinggi rendahnya
self esteem dipengaruhi oleh selisih antara diri ideal dengan
diri aktual, juga dipengaruhi oleh seberapa jauh seseorang
menerima penghargaan positif tanpa syarat.
Self esteem yang rendah akan menyebabkan individu merasa
ditolak, merasa tidakpuas dan tidak berharga. la memandang
dirinya secara berlebihan, yaitu sangat positif atau sangat
negatif, sehingga terjadi ambivalensi dalam dirinya. la
merasa tidak aman karena tidak dapat menerima elemen-elemen
negatif yang mungkin ada dalam dirinya. Sebaliknya individu
dengan self esteem tinggi akan merasa dirinya berharga sebagai
manusia dengan segala keterbatasannya. Dengan demikian ia
merasa^ aman dan tidak terlalu terpengaruh oleh lingkungan.
Hal inilah yang menyebabkan self esteemnya cenderung stabil.
Penilaian individu terhadap dirinya tidak lepas dari
pengaruh kelompok referensi. Posisi seseorang dalam kelompok
lebih penting dibandingkan dengan status kelompok terhadap
kelompok lain. Individu cenderung menerima nilai-nilai yang
dimiliki oleh kelompok referensinya.
Self esteem mencakup seluruh aspek dalam kehidupan
manusia. Kerja adalah salah satu aspek dalam kehidupan manu
sia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja
adalah bagian dari self esteem. Puas atau tidak puasnya
seseorang terhadap kerja tergantung dari sikap individu
terhadap pekerjaannya.
Penelitian ini menggunakan teori proses sebagai pendekatan
dalam menganalisa kepuasan kerja. Teori proses adalah
teori yang berusaha menjelaskan variabel-variabel (misalnva
harapan, kebutuhan, nilai) dalam interaksinya dengan penvebab
kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri dipengaruhi oleh
faktor individu, faktor organisasi, faktor sosial faktnr
budaya dan faktor lingkungan.
Dasar dari penelitian ini adalah untuk menguji sejauh
mana konsep kerja dianggap penting, sehingga dapat dipenga
ruhi self esteem. Karena meskipun kepuasan keria adalah
bagian dari self esteem, tapi selama konsep kerja bukan hal
yang dominan atau penting dalam diri seseorang, maka kepuasan
kerja belum tentu dapat dipengaruhi oleh self esteem.
Pegawai negeri adalah pegawai dengan karakteristik yang
spesifik karena tugas-tugasnya berkaitan dengan birokrasi
negara dan aturan-aturannya dibuat oleh pemerintah, Pada
kenyataannya banyak ditemukan pegawai negeri yang menampilkan
rasa tidak puas terhadap pekerjaannya.
Dari penelitian ini diperoleh hasil korelasi yang signifikan
antara self esteem dengan kepuasan kerja. Artinya
untuk sampel penelitian ini tingkatan self esteem mempengaruhi
tinggi rendahnya kepuasan kerja.
Meskipun secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan
adanya korelasi antara self esteem dan kepuasan kerja,
akan tetapi pada faktor kepuasan terhadap imbalan finansial
menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan. Hal ini
disebabkan oleh standard gaji pegawai negeri yang tergolong
rendah, sehingga tidak menjadikannya sebagai aspek yang
penting yang mampu dipengaruhi oleh keadaan self esteem.
Untuk penelitian-penelitian sejenis dimasa datang, perlu
dilakukan diferensiasi bidang keahlian untuk lebih mempertajam
hasil penelitian."
1995
S2160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Putri Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara job satisfaction dan job insecurity, serta peran self-esteem sebagai moderator di dalam hubungan tersebut. Tipe penelitian korelasional kuantitatif merupakan tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel penelitian, antara lain Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) dari Weiss dkk. (1967) untuk mengukur job satisfaction, Job Insecurity Questionnaire (JIQ) milik De Witte 2000 untuk mengukur job insecurity, serta Rosenbergs Self-esteem Scale (RSES) milik Rosenberg 1965 yang diadaptasi oleh Pierce & Gardner (204) untuk mengukur self-esteem. Partisipan penelitian ini merupakan karyawan yang sedang bekerja full-time selama minimal satu tahun. Perolehan partisipan tersebut menggunakan metode convenience sampling. Dari 103 partisipan, didapatkan hasil yang signifikan pada hubungan antara job satisfaction dan job insecurity r= -.287, n= 03, p< .01), serta efek moderasi self-esteem pada hubungan tersebut bInt = -0.022, t = -2.65, p < 0.05 sig, CI =-0.03-0.005. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi job satisfaction karyawan, semakin rendah job insecurity yang mereka miliki dan self-esteem dapat memoderasi hubungan di antara kedua variabel tersebut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Sylvia Rahmi
"Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengaruh motivasi pelayanan publik terhadap kepuasan kerja yang dimediasi oleh kesesuaian individu-organisasi dan komitmen terhadap organisasi pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian/Lembaga di wilayah Jabodetabek. Sebanyak 173 sampel yang digunakan bersumber dari Kementerian/Lembaga di Jabodetabek untuk melibatkan variasi yang representatif. Metode Structural Equation Modeling (SEM) digunakan sebagai alat analisis utama, dengan software Smart PLS sebagai instrumen pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi pelayanan publik memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja ketika dimediasi oleh kesesuaian individu-organisasi dan komitmen terhadap organisasi. Temuan menarik pada penelitian ini adalah peran mediasi oleh kedua variabel mediator tersebut, yaitu kesesuaian individu-organisasi dan komitmen terhadap organisasi adalah sebagai full mediator. Pada penelitian ini juga menemukan bahwa motivasi pelayanan publik pada karyawan sektor publik belum dapat berpengaruh secara positif atau berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja.

This study examines the influence of public service motivation on job satisfaction, mediated by person-organizational fit and organizational commitment among civil servants of Ministry/Agency in Jabodetabek. A total of 173 samples were obtained from Ministries/Agencies in Jabodetabek to ensure representative variation. The Structural Equation Modeling (SEM) method is used as the main analysis tool, with Smart PLS software as the data processing instrument. The research findings indicate that public service motivation has a significant positive effect on job satisfaction when mediated by person-organization fit and organizational commitment. An interesting aspect of this study is the mediating role of the two mediator variables, person-organization fit and organizational commitment, as full mediators. Additionally, this study unable to provide evidence that public service motivation among public sector employees has a directly positive impact on job satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amino Military Remedika
"TikTok adalah platform tempat pengguna dapat menunjukkan kreativitas mereka, terhubung dengan orang lain, dan menikmati konten yang menghibur dan informatif. Penelitian ini mengeksplorasi potensi hubungan antara penggunaan TikTok, kepuasan pada tubuh, dan harga diri. Kami menggunakan survei yang didistribusikan secara luas di lingkungan keluarga dan sosial kepada mahasiswa universitas. Survei ini melibatkan 381 peserta, termasuk 217 perempuan, 152 laki-laki, sepuluh individu non-biner, dan dua lainnya. Peserta akan ditanya tentang penggunaan TikTok, kepuasan pada tubuh, dan harga diri mereka. Penggunaan TikTok diukur menggunakan Media and Technology Usage and Attitudes Scale yang dikembangkan oleh Rosen et al. Body Image Satisfaction Scale yang dikembangkan Alsaker digunakan untuk menilai kepuasan pada tubuh, sedangkan harga diri dinilai menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale. Hasil penemuan menunjukkan bahwa penggunaan TikTok berhubungan dengan penurunan kepuasan pada tubuh dan tingkat harga diri. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan TikTokdapat memengaruhi citra tubuh dan harga diri, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya hubungan antara variabel-variabel tersebut.

TikTok is a platform where users can showcase their creativity, connect with others, and enjoy entertaining and informative content. This study explored the potential link between TikTok, body satisfaction, and self-esteem. We used a survey distributed widely within the university cohort’s familial and social circles. This survey included 381 participants, including 217 females, 152 males, 10 non-binary individuals, and two others. Participants were asked about their TikTok use, body satisfaction, and self-esteem. TikTok consumption was gauged using the Media and Technology Usage and Attitudes Scale developed by Rosen et al. Alsaker’s Body Image Satisfaction Scale was used to assess body satisfaction, while self-esteem was measured using the Rosenberg Self-Esteem Scale. Results indicate that TikTok use is connected to lower body satisfaction and self-esteem levels. These findings suggest that TikTok use may impact body image and self-esteem, but more research is needed to understand the relationship between these variables fully."
Depok: Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alsyalwa Yasmin Sampurna Jaya
"Studi ini berusaha untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan Facebook dan tiga variabel: kepercayaan terhadap diri sendiri, kepuasan tubuh, dan kepuasan hidup. Studi ini melibatkan 852 mahasiswa psikologi sarjana tahun kedua. Peserta dikirim survei online melalui media sosial, email, dan pesan pribadi. Temuan penelitian ini menunjukkan dua korelasi positif dan satu hasil tidak signifikan (kepuasan tubuh). Ini menyiratkan bahwa Facebook mungkin memiliki dampak positif bagi penggunanya, karena temuan menunjukkan korelasi positif antara harga diri dan kepuasan hidup.

The current study sought to investigate the relationship between Facebook use and three variables: self-esteem, body satisfaction, and life satisfaction. This study includes 852 second-year undergraduate psychology students. Participants were being sent online surveys via social media, email, and personal messages. The findings of this study show two positive correlations and one non-significant result (body satisfaction). This implies that Facebook may have a positive impact on its users, as the findings show a positive correlation between self-esteem and life satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Anandiza Syafris
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara tingkat self-esteem dan perilaku cyberbullying atau rundungan siber pada remaja. Penelitian dilakukan berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dan perilaku rundungan siber. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel 195 orang siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta yang usianya berkisar antara 15-17 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat self-esteem dan perilaku rundungan siber r=0,095 dan p=0,185. Hasil lainnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku rundungan siber dan jenis sekolah, di mana perilaku rundungan siber siswa sekolah swasta lebih tinggi dibandingkan dengan siswa sekolah negeri.

This reserach aims to find the relationship between self esteem and cyberbullying offending in adolescence. This research was conducted based on the knowledge that prior studies about cyberbullying perpetrators and self esteem showed inconsistent results. This research involved 195 high school students in Jakarta aged 15 to 17 as participants.
The result shows that there is no significant relationship between self esteem and cyberbullying offending behavior in adolescence r 0,095, p 0,185, and there is a significant relationship between the levels of cyberbullying offending behavior and the type of schools where a higher level of cyberbullying is found in private highschool students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Trifilia D.R.
"Kesehatan mental dibutuhkan mahasiswa psikologi terkait persiapan mereka untuk berkecimpung dalam helping profession. Dukungan sosial, terutama perceived social support, dan self-esteem dapat memengaruhi kesehatan mental (Taylor & Brown, 1988; Vinokur, Schul, & Caplan, 1987; Zimet, Dahlem, Zimet & Farley 1988). Berbagai penelitian menemukan semakin tinggi perceived social support seseorang, semakin tinggi self-esteem yang dimiliki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perceived social support dan selfesteem mahasiswa psikologi jenjang sarjana. Perceived social support diukur dengan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (Zimet et al., 1988) dan self-esteem dengan Rosenberg Self-Esteem Scale (Rosenberg, 1965). Dari 184 mahasiswa jenjang sarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang menjadi partisipan, hasil yang didapatkan menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara perceived social support dan self-esteem pada mahasiswa psikologi jenjang sarjana (r = 0.274; p < 0.01). Berdasarkan hasil, pendidikan psikologi dapat memerhatikan perceived social support sebagai salah satu cara meningkatkan self-esteem mahasiswa, seperti dengan melakukan intervensi psikoedukasi.

Psychology students need good mental health to be a helping professional. Social support, especially perceived social support, and self-esteem found to influence mental health (Taylor & Brown, 1988; Vinokur, Schul, & Caplan, 1987; Zimet, Dahlem, Zimet & Farley 1988). Recent studies found that people with higher level of perceived social support are having higher level of self-esteem. This research was conducted to find the relation between perceived social support and self-esteem in undergraduate psychology students. Perceived social support was measured using Multidimensional Scale of Perceived Social Support (Zimet et al., 1988) and self-esteem was measured using Rosenberg Self-Esteem Scale (Rosenberg, 1965). The participants of this research are 184 University of Indonesia undergraduate psychology students. The main results of this research show that perceived social support correlated significantly with self-esteem (r = 0.274; p < 0.01). Results of this study may be taken by psychology educational institution to increase the concern of perceived social support as one of the factor to increase their students’ self-esteem level, for example is by making a psychoeducational intervention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shauma Lannakita
"Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan terhadap kepuasan pasien dan dampaknya terhadap minat berprilaku pasien. Di dalam penelitian ini, pennulsi menyebarkan kuesioner kepada 155 orang responden yang pernah menjadi pasien rawat jalan di rumah sakit swasta di Jakarta. Untuk menganalisis data menggunakan metode Structural Equation Model dengan bantuan software LISREL 8.51.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan mempengaruhi kepuasan pasien yang dapat menggerakkan behavioral intention. Hail lain dari penelitian ini adalah bahwa baik kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan pelanggan tidak berpengaruh secara langsung terhadap behavioral intention.

The objective of this study is to examine the influence off perceived service quality and perceived value toward patient satisfaction and its impact on behavioral intention.. In conducting the survey, the author distributed the questionnaire to 155 respodents who has been gone to private hospitals in Jakarta. This research use Structural Equation Modeling (SEM) as an analytical tool by LISREL 8.51.
Findings indicate that both perceived service quality and perceived value have influence satisfaction that drives behavioral intention. Interestingly, both perceived service quality and perceived value have no direct impact on behavioral intention while value assessment was influenced by perceived service quality.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Amalina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self-esteem dan job search self-efficacy terhadap perilaku pencarian kerja pada sarjana baru. Sebanyak 346 responden mengisi kuesioner alat ukur self-esteem (Rosenberg Self-Esteem Scale), job search self-efficacy (Job Search Self-Efficacy-Behavior) dan perilaku pencarian kerja (Job Search Beharior Scale). Pada penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa self-esteem (β = 0,194, p = 0,000) dan job search self-efficacy (β = 0,499; p = 0,000) memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pencarian kerja pada sarjana baru. Lebih lanjut diketahui bahwa variabel job search self-efficacy memiliki kontribusi varian yang unik pada perilaku pencarian kerja pada sarjana baru setelah mengontrol self-esteem.

ABSTRAK
The aim of this research is to examine the influence of self-esteem and job search self-efficacy on job search behaviors among higher education fresh graduates. A total of 346 respondents completed a survey on self-esteem (Rosenberg Self-Esteem Scale), job search self-efficacy (Job Search Self-Efficacy-Behavior), and job search behaviors (Job Search Behavior Scale) variables. Results indicated that both self-esteem (β = 0,194, p = 0,000) and job search self-efficacy (β = 0,499; p = 0,000) positively influenced job search behaviors among fresh graduates. Furthermore, job search self-efficacy explained an incremental variance in job search behaviors above and beyond self-esteem. Theoretical and practical implications are further discussed."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Larasati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara self-esteem dan identifikasi pada avatar dengan adiksi game online jenis MMORPG. Penelitian ini menggunakan alat ukur Rosenberg Self-esteem Scale (RSES) yang telah diadaptasi ke bahasa Indonesia (Cassandra, 2010) untuk mengukur self-esteem, alat ukur Player-Avatar Identification Scale (PAIS) untuk mengukur identifikasi pemain terhadap avatar (Dong Li, Liau, & Khoo, 2013) dan Indonesian Online Game Addiction Questionnaire untuk mengukur tingkat adiksi (Jap, Tiatri, Jaya, & Suteja, 2013). Jumlah responden sebanyak 129 orang, berada pada tahap perkembangan remaja dan bermain MMORPG selama enam bulan terakhir. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah adanya hubungan signifikan negatif antara self-esteem dan adiksi game online MMORPG, dan adanya hubungan signifikan positif antara identifikasi pada avatar dan adiksi game online.

This research is conducted to find out the correlation between self-esteem, avatar identification, and online game addiction in MMORPG players. This research used Indonesian version of Rosenberg Self-esteem Scale (RSES) by Cassandra (2010), Player-Avatar Identification Scale (PAIS) (Dong Li, Liau, & Khoo, 2013), and Indonesian Online Game Addiction Questionnaire (Jap, Tiatri, Jaya, & Suteja, 2013). The participants of this research are 129 MMORPG gamers (who at least played for the past six months) and is currently in adolescent age range. The results show that there is significant negative correlation between self-esteem and online game addiction. There is also significant positive correlation between avatar identification and online game addiction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>