Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chandra Buana
"Pada penelitian ini, dilakukan perumusan strategi pemasaran untuk rawat inap kelas Utama dan VIP di lantai VI RSIA Budi Kemuliaan, dengan mempertimbangkan analisis situasi yang diperoleh dari seluruh faktor eksternal dan internal. Dengan analisis SWOT dan melalui proses Concensus Decision Making dapat ditentukan peluang dan ancaman, serta kekuatan dan kelemahan yang ada. Dari hasil tersebut diketahui bahwa posisi pelayanan rawat inap lantai VI adalah pada kuadran 2 ,yaitu Internal Fix-it . Tahapan selanjutnya adalah dengan memperhatikan kesesuaian antara Road map jangka panjang rumah sakit yang ada dengan analisis situasi dan posisi yang didapatkan, sehingga dapat dilakukan penyusunan dan penetapan strategi pemasaran secara tepat dengan melakukan bauran pemasarannya atau marketing mix, yaitu product, place/distribution, price, dan promotion.

Research was done in formulating marketing strategies for the First and VIP Class inpatient rooms at the sixth floor of the Budi Kemuliaan Women?s and Children?s Hospital by taking into consideration the situational analysis which was obtained from all external and internal factors. Through a SWOT analysis and a consensus decision making process, opportunities, threats, strengths and weaknesses were determined. This resulted in an outcome where the service of the sixth floor inpatient room was positioned in quadrant 2, i.e., Internal Fix-it. The next step was observing how the hospital`s long term road map matched with the outcome of the situational analysis, so that appropriate preparation and marketing strategies could be done through a marketing mix, i.e., product, place/distribution, price and promotion.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28443
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Suryonoto
"Strategi Pemasaran ini adalah suatu contoh atau acuan untuk mengembangkan pemasaran di rumah sakit Husada, sebagai upaya mengantisipasi lerhadap perubahan keinginan dan kebutuhan dari masyarakat. Pemasaran jasa rumah sakit yang sebelumnya berorientasi kepada produk, tetapi sekarang lebih berorientasi kepada pasar.
Sebagai akibat deregulasi dan debirokratisasi dibidang pelayanan kesehatan, maka banyak pihak swasta tertarik menanamkan modal dibidang perumah sakitan. Disamping itu beberapa rumah sakit pemerintah secara bertahap akan diubah statusnya menjadi lembaga Swadana. Karena hal tersebut kini terjadi persaingan antar rumah sakit dan sebagai usaha agar utilisasi dapat dipertahankan atau ditingkatkan perlu dilakukan pemasaran di rumah sakit.
Rumah Sakit Husada saat ini sudah dikelola sebagai unit sosio-ekonomi. Ruang perawatan VIP, utama dan kelas 1 memberi keuntungan yang dipergunakan untuk membantu bagian Iain yang masih mengalami kerugian. Karena itu ketiga kelas perawatan tersehat perlu dipertahankan dan ditingkatkan tingkat huniannya.
Dari hasil penelitian dapat disimpuIkan bahwa masyarakat sudah dapat menerima pemasaran jasa rumah sakit. Informasi belum menjangkau seluruh masyarakat dan pasien yang dirawat terutama karena tempat tinggalnya dekat, tradisi dari keluarga dan dikirim oleh dokter serta perusahaan. Keinginan terhadap rumah sakit yang banyak diminati adalah memperoleh pelayanan yang baik. Menurut responden cara promosi yang terbaik adalah dengan memberikan kepuasan pelayanan.
Saran-saran yang diajukan adalah informasi ditingkatkan dengan memberikan brosur. Memperluas segmen pasar dengan melakukan pendekatan kepada dokter praktek dan pimpinan perusahaan. Mempertahankan dan menambah pangsa pasar dengan
menjaga mutu produk pelayanan dan mengintesifkan beberapa produk pelayanan yang didahului dengan melakukan survei pemasaran."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
T7808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Dirgantari Pratiwi
"Berdasarkan permenkes 269/MENKES/PER/III/2008, pada pasal 4 menyebutkan bahwa ringkasan pulang harus dibuat oleh dokter dan dokter gigi yang melakukan perawatan pasien. Resume medis mencerminkan ringkasan segala informasi yang penting, menyangkut pasien dan bisa dijadikan sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang lebih lanjut. Oleh karen itu mutu resume medis kurang baik, dapat dilihat apakah tidak adanya resume medis atau tidak lengkapnya pengisian resume medis, maka secara keseluruhan akan menyebabkan mutu rekam medis kurang baik, dan diikuti dengan mutu rumah sakit yang kurang baik. Akibat dari resume medis yang tidak ada atau tidak di isi dengan lengkap. Penelitian ini bertujuan menganalisa dalam kelengkapan pengisian resume medis pada dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu Anak Budi Kemuliaan tahun 2008-2009 dengan menghitung persentase kelengkapan pengisian resume medis dari masing-masing variabel yang ada pada lembaran resume medis tahun 2008-2009. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dengan melakukan penelitian terhadap kelengkapan formulir resume medis yaitu menggunakan checklist/daftar tilik, sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara terhadap informan yang berkaitan dengan penelitian ini. Sampel yang dilakukan pada analisis kuantitatif sebanyak 254 sampel dari berkas rekam medis pasien rawat inap bulan Januari 2008, Januari 2009 dan Februari 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel instansi pasien paling tinggi dibandinkan dengan variabel lain dan selama 3 bulan tersebut. Kemudian yang mempengaruhi kelengkapan dari resume medis pasien rawat inap yaitu kurangnya sosialisasi resume medis kepada rumah sakit dan dokter-dokter yang ada di rumah sakit ini baik dokter baru maupun dokter lama. Tidak hanya sosialisasi namun, Sumber daya manusia seorang dokter masih kurang, sehingga mempengaruhi kelengkapan dari resume medis. Dokter merangkap kerjanya yaitu bertanggung jawab pada seluruh lantai ruang perawatan, sehingga dokter tidak memiliki waktu untuk mengisi resume medis sendiri. Namun berdasarkan hasil analisa selama wawancara dengan informan, bahwa dokter, bidan dan petugas rekam medis mengetahui segala sesuatu tentang akan pentingnya resume medis yang lengkap dan memiliki pengetahuan yang baik tentang resume medis.
Berdasarkan hasil analisa, disarankan agar dibentuknya panitia rekam medis, kemudian adanya petugas khusus yang menganalisa secara kualitatif dan kuantitatif, terbentuknya petugas khusus yang menganalisa maka perlu penambahan staff dengan latar belakang pendidikan rekam medis ataupun diikutsertakan petugas rekam medis dalam seminar maupun pelatihan tentang rekam medis. Dilakukan sosialisasi resume medis ke dokter, bidan, perawat dan tenaga kesehatan yang ikut dalam mengisi resume medis. Diberikan reward atau punishment kepada dokter atau bidan yang rajin maupun tidak dalam pengisian resume medis, supaya tertib administrasi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Maesaroh
"Skripsi ini membahas mengenai gambaran karakteristik pasien terhadap saldo piutang murni pasien rawat inap di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2010. Piutang murni pasien rawat inap merupakan piutang pasien rawat inap yang tidak memiliki jaminan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran karakteristik pasien yang memiliki piutang murni pada tahun 2010.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Masalah yang terjadi adalah adanya kebijakan tanpa uang muka serta terjadinya peningkatan saldo atau jumlah piutang murni pasien rawat inap yang signifikan dari tahun 2009 ke tahun 2010.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa dari kedelapan variabel karakteristik pasien, terdapat 6 variabel yang tidak memiliki hubungan dengan piutang yaitu variabel pekerjaan penanggung jawab pasien, umur pasien, pendidikan, lokasi tempat tinggal, kelas perawatan dan umur piutang. Sedangkan 2 variabel lagi yaitu variabel lama hari rawat dan besar biaya perawatan memiliki hubungan dengan piutang. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu dilakukan upaya dalam pencarian donatur, dilakukan kajian mengenai sosial ekonomi pasien piutang murni, melakukan upaya penagihan yang lebih intensif, memberikan pelayanan yang efektif dan efisien, serta dilakukan pencatatan piutang yang lebih baik.
The objective of this study is to obtain description on uninsured patient characteristics that has remaining balance of account receivables in the RSIA Budi Kemuliaan during year of 2010. Uninsured patients are those without health coverage and has been hospitalized in this hospital.
This study is a descriptive analytic study using quantitative approach. There are strong value from the owners of RSIA Budi Kemuliaan that the hospital will not charge any down payment for any inpatient care, with or without health coverage. As a result, substantial increase in the balance of account receivable are shown in 2010, as compared to the previous years.
The analysis of 8 variables on patient characteristics indicated that 6 variables do not have significant relationship with the balance of account receivables, that are including occupation, age, education, location, class of service care, and number of days of account receivables. The other 2 variables, that are length of stay and cost of care do have significant relationship with the balance of account receivables.
The result of this study suggest that if the owner prefer to maintain their value of not applying down payment to any inpatient care, then there should be further study to explore condition of social economyy of existing patients and find other alternative sources of funds. Intensify collection of account receivables and provide efective and efficient care should also be done in the future to improve the balance of account receivables.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elia Rahma Barasila
"Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto merupakan badan pelaksana Dinas Kedokteran dan Kesehatan Polri (Disdokkes). Penyelenggaraan perawatan pasien inap kelas VIP merupakan salah satu kegiatan rumah sakit ini. Ruangan VIP Rumkit RS Sukanto yang baru didirikan pada awal tahun 1999 telah merawat sebagian besar pasien yang berasal dari kalangan Polri dan ABRI yaitu 84.9%, sedangkan pasien umum hanya 12.03%. Ruangan ini mempunyai kinerja yang rendah dengan Bed Occupancy Rate (BOR) pada tahun 1999 sebesar 27.46%.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengidentifkasi faktor lingkunga ekstemal, faktor lingkungan internal yang memberikan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan bagi peningkatan utilitas ruang rawat inap VIP Rumkit RS Sukanto serta menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan kinerja Iayanan rawat Map VIP dan Rumkit RS Sukanto.
Penelitian ini merupakan Operational Research yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan analisa strategik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara mendalam dan penyebaran kuesioner untuk memperoleh data primer, sedangkan data sekunder diperoleh dari BPS (Biro Pusat Statistik), rumah sakit di daerah Jakarta Timur, Dirjen Yanmed Depkes (Direktorat Jenderal Pelayanan Medis Departemen Kesehatan).
Hasil penelitian menunjukkan secara umum berdasarkan evaluasi internal (IFE matrix) bahwa harga yang bersaing dan relatif rendah menjadi faktor kekuatan dominan dengan skor tertinggi (0.42) dengan faktor kelemahan dominan adalah kekurangan fasilitas fisik seperti telepon dengan skor 0.08. Total faktor internal untuk ruangan VIP adalah 2.45.
Sedangkan berdasarkan evaluasi eksternal (EFE matrix) diketahui bahwa nilai skor tertinggi untuk faktor peluang dominan adalah 0.48, yaitu peluang untuk mengambil segmen pasar middle-top manager pada 29 perusahaan yang telah dilayani para pegawainya disertai dengan faktor ancaman dominan dengan nilai skor terendah yaitu 0.08 mengenai kurang transparannya sistem pendanaan BUMN Patti secara umum sehingga berdampak pada anggaran kesejahteraan karyawan rumah sakit. Dengari demikian total faktor eksternalnya adalah 2.18.
Dari penelitian ini juga diketahui bahwa Rumkit RS Sukanto pada matriks BCG berada pada pada posisi Problem Children, di mana Rumkit RS Sukanto mempunyai pangsa pasar relatif yang rendah tetapi mempunyai rata-rata pertumbuhan yang tinggi. Sehingga pimpinan harus memutuskan untuk menguatkan posisi produk dengan Cara menambah invesiasi melalui product development atau market development atau bahkan keluar dari persaingan ini melalui harvesting, divestiture atau likuidasi.
Sedangkan dalam matriks IE, Rumkit RS Sukanto berada pada sel V sehingga mengarahkan pada strategi hold and maintain, Dari keseluruhan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk rencana ke depan Rumkit RS Sukanto perlu membuat tim pemasaran dan tujuan pemasaran yang rinci dan jelas dengan rencana program pemasarannya. Rumkit RS Sukanto juga disarankan untuk mengemas ulang produknya dengan tetap mempertahankan harga sehingga menjadi produk yang memiliki high value, disertai dengan memperkenalkan jasa pelayanan ruangan VIP kepada pimpinan-pimpinan perusahaan yang sudah bekerja sama dengan rumah sakit.

Raden Said Sukanto Center Police Hospital is an executor board of Indonesian Police Medical and Health Official. The operational of nursing VIP inpatient is one of the activities of this hospital. VIP room of the RS Sukanto hospital was exist in early 1999 and had nursed for 84,9 % of military and the police patient, while at that time had nursed 12,03 % civil patient. This room had low performance with bed occupancy rate in 1999 about 27,46 %.
The aim of this research is to identify the external factor environment and the internal factor environment, which could give opportunities, threats, utilities, and weaknesses. Also to establish the marketing strategy that could improve the service performance of the VIP room.
This research is an operational research, which has a descriptive analytic characteristic and uses the strategic analysis. The technique of collecting data was by doing in-depth interview and spreading questioners to get the primary data. The secondary data was obtained from statistic center bureau, health department, and other hospitals in East Jakarta.
Generally, the result of this research based on the internal evaluation (WE Matrix) shows that the competitive and relatively low price become the dominant strength factor with the highest score (0,42) and the dominant weakness factor which is the lack of physical facilities like telephone with score 0,08. The total internal factor for VIP room CPS IV is 2,45.
While based on the external evaluation (EFE Matrix), the highest score for the dominant opportunity factor is 0,48, which is to take the middle top manager segment from 29 Firms that the employees have already been served by RS Sukanto hospital. Follow by the dominant threat factor that have the lowest score (0,08) which is the untransparancy of funding system of military government business organization that effect to the employees welfare budgeting of this hospital.
From this research study, we knew that RS Sukanto hospital is in the problem children position at the BCG matrix. This mean that RS Sukanto has low relative market share but has high growth market rate, while on the internal external (IE) matrix RS Sukanto hospital is in the 5th cell. Based on the IE Matrix and ECG matrix, the alternative adaptation strategy for VIP room are product development and market penetration. Moreover, based on QSPM the selected adaptive strategy is product development.
The overall of this study, could be resume for future planning that RS Sukanto hospital need to establish marketing team and a detail marketing goal with the planning of marketing program. RS Sukanto hospital is also suggested to recovered VIP room product and still maintaining the price so that product become a high value product, besides that, RS Sukanto hospital have to promote the VIP room service to the top managers form the firm that had already been cooperate with this hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T1014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizki Fajriansyah
"ABSTRAK
RSIA Budi Kemuliaan memiliki posisi strategis di pusat kota Jakarta diantara perumahan dan perkantoran. Peningkatan pemanfaatan kelas rawat inap setiap tahunnya belum mencapai target optimal yang signifikan, terutama rawat inap kelas 1 (I,VIP,VVIP) yang menjadi latar belakang penelitian ini. Tujuan penelitian untuk melihat gambaran karakteristik pasien rawat inap RSIA Budi Kemuliaan serta mengetahui faktor yang berhubungan dengan utilisasi. Disain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif yang bersifat analitik deskriptif. Sampel penelitian 210 responden mewakili rawat inap kelas 1, 2 dan 3.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden adalah ibu RT berpendidikan SLTA, penghasilan kurang dari 3 juta, memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang pelayanan, referensi terbesar dari keluarga, biaya perawatan ditanggung sendiri, dan rata-rata jarak rumah pasien ke rumah sakit 10,14 km dengan waktu tempuh 20 menit.
Terdapat perbedaan karakteristik dan perbedaan persepsi yang berkaitan dengan perilaku petugas di rawat inap kelas 1, 2 dan 3. Analisis multinomial diperoleh hasil dimana yang signifikan mempengaruhi utilisasi kelas 1 versus kelas 3 adalah pendidikan, ketrampilan perawat/bidan, referensi keluarga dan yang paling dominan perilaku petugas, sedangkan variabel yang mempengaruhi utilisasi kelas 2 versus kelas 3 adalah penanggung biaya.
Hasil penelitian menyarankan upaya peningkatan dengan melakukan pemeliharaan, penambahan fasilitas, pemenuhan kebutuhan yang diperlukan tenaga medis dan non medis dalam melaksanakan fungsi pelayanannya serta dilakukan pendekatan pemasaran terdiferensiasi (differentiated marketing approach).

ABSTRACT
Located in the city center of Jakarta, Budi Kemuliaan Martenal and Child Hospital has a strategic position among the houses and offices. Increased utilization of hospital admissions each year has not reached the significant of optimal target, especially inpatient class 1 (I, VIP, VVIP), is the background of this research. The research objective to observe the picture of the characteristics of inpatients Budi Kemuliaan Martenal and Child Hospital and its determine factors associated with utilization.
Design of this study are Cross-sectional research with quantitative descriptive - analytic approaches. Sample of 210 respondents representing research inpatient class 1, 2 and 3.
The results showed the majority of respondents were housewife graduated high school education, earning less than 3 million, have poor knowledge about the service, the largest reference is from the family, medical cost are affordes privately, and the average distance of the patient to the hospital with 10.14 miles travel time 20 minutes.
There are differences in characteristics and differences in perceptions related to officer behavior in inpatient class 1, 2 and 3. Multinomial analysis of obtained results which are affecting the utilization of class 1 versus class 3 is the education, skills nurses, family reference and the most dominant are behavior of officers, while the variables that affect the utilization of class 2 versus class 3 is the person in charge.
The results suggest efforts to increase with improvements, additional facilities, meeting the needs of the required medical and non-medical personnel in carrying out the functions of his ministry as well as the marketing approach is differentiated (differentiated marketing approach)"
2013
T34867
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nazhifa Afdhal
"Penelitian ini membahas hubungan karakteristik dokter dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak serta hubungannya dengan karakteristik dokter pengisi rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel yang tidak lengkap diisi adalah tanggal dan waktu, nama dan tanda tangan dokter, informed consent, dan resume medis. Sementara itu diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara jenjang pendidikan dan status kepegawaian dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak.

This study discusses the relationship between characteristics of doctor and the completeness of hospitalized infants and children medical records in RSIA Budi Kemuliaan Years 2014. This study aims to describe the completeness of hospitalized infants and children medical records as well as its relationship with the characteristics of doctor as a filler medical records. This is a quantitative study with cross-sectional study design. Based on the results of the study, it is known that variables incomplete filled are date and time, name and signature of the doctor, informed consent, and medical resume. Beside that, it is known that there are significant differences between levels of education and employment status with the completeness of hospitalized infants and children medical records.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afnidar Zamzami
"Rumah Sakit Kartika Pulo Mas sudah berdiri sejak hampir 10 (sepuluh) tahun yang lalu, tetapi jumlah kunjungan pasien terutama rawat Inap, tidak mengalami kenaikan bahkan cenderung menurun pada 3 (tiga) tahun terakhir. Banyak faktor yang menyebabkan keadaan tersebut di atas, diantaranya ialah kurangnya kegiatan pemasaran sehingga masyarakat kurang mengenal keberadaan rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pemasaran apa saja yang telah dilakukan di rumah sakit ini, untuk kemudian diusulkan pengembangan strategi pemasaran yang sesuai dengan keadaan rumah sakit, terutama strategi pemasaran rawat inap kelas VIP karena sasaran konsumen rumah sakit ini adalah masyarakat golongan menengah ke atas.
Metode penelitian adalah metode deskriptif dengan menggunakan bentuk studi kasus. Proses analisa datanya, merupakan penelitian kualitatif, dimana menggunakan kemampuan berfikir rasional dan analitik. Responden penelitian adalah Direksi, para staf dan pelaksana yang terkait dalam proses manajemen pemasaran rumah sakit serta beberapa staf yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan pemasaran.
Dari hasil penelitian didapat bahwa pimpinan dan staf pemasaran cukup memahami bahwa pernasaran sangat diperlukan oleh rumah sakit, tetapi dalam pelaksanaan sehari-hari belum tercermin. Oleh karena itu diusulkan strategi yang sesuai dengan keadaan rumah sakit, yang disusun berdasarkan analisa SWOT. Dengan dijalankannya strategi pemasaran ini, diharapkan jumlah kunjungan pasien rawat inap kelas VIP akan meningkat sehingga akan menambah pemasukan bagi rumah sakit.

Kartika Pulo Mas Hospital was established approximately 10 (ten) years ago, however, the amount of patients, in particular the amount of overnight patients, has not significantly increased, instead there has been a gradual decline over the past 3 (three) years. Many factors have contributed to this, among others, is the lack of marketing, resulting a lack of community awareness to the existence of this hospital.
The purpose of this research is to see what marketing has been conducted in the hospital and identify what appropriate marketing strategy, especially regarding overnight VIP class patient should be developed, to target patients in the mid-upper level class.
The research method is descriptive, using a case study form. The data analysis process is qualitative research, which uses the ability of rational and analytical thinking. The research respondents are the Board of Directors, staff and relevant marketing management enforces of the hospital and several staff who are indirectly involved in marketing.
From the results of the research it has been found that the marketing executive and staff adequately understand the importance of marketing the hospital, however, this is not yet completely reflected in actual practice. Therefore, a marketing strategy that is suitable to the condition of the hospital is formulated based on the SWOT analysis. By enforcing this marketing strategy, the amount of overnight VIP Class patients shall be increased resulting an increase in hospital revenue.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T10498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Fajari Agustini
"Sebagai rumah sakit Pemerintah RSUP Fatmawati dikenal sebagai rumah sakit untuk golongan segmen menengah kebawah, tetapi tidak demikian untuk produk pelayanan V.I.P yang sasarannya adalah menengah keatas, tujuan umum dari penelitan ini agar diperolehnya rencana strategi pemasaran pelayanan ruang rawat inap VIP, Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil analisa SWOT ruang rawat»inap VIP untuk strategi pemasarannya yang diterapkan adalah memaksimalkan peluang eksternal dan meminimalkan internal yang ada, upayasmemperkenalkan produk Rawat Inap VIP masih belum cukup bila hanya ditunjang oleh hal yang berwujud, seperti: gedung baru, fasilitas pelayanan, jumlah-SDM yang memadai serta ditunjang peningkatan penunjang medis, tetapi juga hal hal yang tidak berwujud, seperti budaya kerja, prosedur pelayanan dan tingkah laku dalam memasarkan produk.

As hospital owned by Government RSUP Fatmawati known as hospital to faction the middle segment downwards, but not thus for service products VIP has different target are middle—up onward. General purposes of this research are obtaining the strategy of marketing plan VIP inpatient space. This research has utilized the approach of quantitative and qualitative method, quantitative approach done by doing data collecting questionnaire to patients, responder and society outside of Hospital Fatmawati to obtain description subscribers accordance marketing strategy. VIP inpatient. space. Qualitative approach was done by conducting in-depth interview..to doctor’s specialisteat inpatient VIP, and the management of Fatmawati Hospital. From the SWOT,analysis, the position of the VIP ward at the second quadrant. On the marketing strategy adopted to maximize opportunities and minimize the weaknesses ofefforts. tovintroduce product and services is inadequate if only supported by tangible, such as new buildings, service facilities, a sufficient number of human resources and supported increased medical support, but also the intangible dimension, such as work culture, procedures and behavioral services inmarketing products. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31689
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rahmanto
"Tesis ini tentang uji beda biaya antara biaya satuan pasien nyaris meninggal yang dihitung secara manual dengan metode Activity Based Costing (ABC) dan simple distribution, dibandingkan dengan tarif INA DRG Depkes. Desain penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan sampel pasien nyaris meninggal di RSIA BK tahun 2009. Nilai CRR pada RSIA BK jika menggunakan tarif INA DRG RS tipe C menunjukan CRR 41%, jika biaya Satelah dikurangi investasi maka CRR 72%,jika biaya satuan dikurangi tcnaga maka CRR 54 %, dan jika biaya satuan dikurangi investasi dan tenaga menunjukan CRR 126%. Jika menggunakan tarif INA DRG RS tipe B menunjukan CRR 69,64, jika biaya satuan dikurangi investasi maka CRR 123,12 %, jika biaya satuan dikurangi SDM maka CRR 91,74%, jika biaya satuan dikurangi investasi dan SDM maka CRR 214,5%. Jika menggunakan tarif INA DRG RS tipe A maka CRR 90,89%, jika biaya satuan dikurangi invcstasi maka CRR I60,71%, jika biaya satuan dikurangi SDM maka CRR ll9,74%, jika biaya satuan dikurangi investasi dan SDM maka CRR 279,95%. Uji beda biaya satuan, tanpa investasi, tanpa sdm, tampa investasi dan SDM terhadap tarif DRG di semua tipe RS menunjukan perbedaan bermakna,kecuali pada uji biaya tampa tcnaga dengan tarif DRG RS tipe B dengan Pv=0.l90. Untuk menyertakan RSIA BK kcidalam urogram DRG Depkes, maka perlu diperhatikan faktor subsidi biaya investasi dan SDM, yang selama ini berlaku di semua rumah sakit pemerintah.

This thesis is about t-test analysis of maternal nearmiss unit cost which counted manually by activity based costing and simple distribution methocle. After that it compared with DRG?s Price of 1-lealth Ministry. The design is analytic kuantitatif with maternal nearmiss in Budi Kemuliaan Hospital (RSIA BK) in 2009 as sampel. If RSIA BK using INA DRG price of C type hospital will get CRR about 41%, if the cost minus investment CRR 72%, if cost minus human resource CRR 54%, if cost minus investment and human resource CRR l26%. If using INA DRG price ol` B type hospital will get CRR about 69,64%, if cost minus investment CRR l23,12%, if cost minus human resources CRR 9l,74%, if cost minus investment and human resource CRR 2l4,5%. lf using INA DRG price of A type hospital will get CRR about 90,89%, if cost minus investment CRR l60,7I%, if cost minus human resource CRR ll9,74%, if cost minus investment and human resource CRR 279,95%. T test show the differences between unit cost,Cost minus investment, cost minus human resource, cost minus investment and human resource with INA DRG price at all kind of hospi.a!. Except, cost minus human resource with INA DRG price at B type hospital, show it doesnot different with Pv=0,l 90. So that, if RSIA BK will follow INA-DRG program, have to keep attention about investment and human resource cost, because INA DRG price using government hospital, which investment and human resource got subsidized."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33373
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>