Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138402 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dini Ariyanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T 27948
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Diva Atmika
"

Dalam sebuah organisasi, terdapat tujuan dan visi misi yang harus dicapai demi keberlangsungan bisnisnya agar memberikan keuntungan yang sepadan bagi pihak yang bersangkutan. Rumah Sakit XYZ sebagai tempat penyedia layanan kesehatan bagi masyarakat sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki untuk mencapai tujuan strategisnya. Penelitian ini berfokus pada salah satu divisi yang mengelola tenaga penunjang medis, yaitu Komite Tenaga Kesehatan Lain (KTKL). Berbeda dengan divisi pengelola SDM lainnya, KTKL mengelola tenaga penunjang medis yang latar belakang profesinya sangat beragam. Pengukuran kinerja yang digunakan saat ini hanya kinerja individu dan belum ada pengukuran yang menggambarkan kinerja divisi KTKL secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan suatu rancangan indikator pengukuran kinerja untuk memastikan seberapa besar kontribusi dan pencapaian seluruh tenaga penunjang medis terhadap tujuan rumah sakit. Penelitian ini menghasilkan usulan indikator kinerja KTKL yang berjumlah 20 indikator, terdiri dari 6 indikator Learning and Growth perspective, 4 indikator Internal Process, 4 indikator Customer, dan 6 indikator Financial. Dari hasil pembobotan menggunakan metode ANP, dapat diketahui bahwa indikator yang paling berpengaruh dan perlu diprioritaskan dalam mengukur kinerja KTKL untuk mencapai tujuan rumah sakit adalah tingkat retensi karyawan (0.3350), iklim karyawan (employee climate) (0.3303) dan peningkatan jumlah insentif yang diberikan (0.0330).


In an organization, there are goals, vision, and mission that must be achieved for the sustainability of the business to provide appropriate benefits for the relevant parties. XYZ Hospital, as a provider of healthcare services to the community, relies heavily on the quality of its Human Resources (SDM) to achieve its strategic objectives. This research focuses on one of the divisions that manages medical support personnel, namely the Komite Tenaga Kesehatan Lain (KTKL). Unlike other SDM divisions, KTKL manages medical support personnel with a diverse professional backgrounds. The performance measurement currently used is only evaluates individual performance, and there is no measurement that reflects the overall performance of the KTKL division. Therefore, a design of performance measurement indicators is needed to ensure the extent of the contribution and achievement of medical support personnel toward the hospital's objectives. The results of this research are proposals for performance indicators for KTKL, totaling 20 indicators, consisting of 6 Learning and Growth indicators, 4 Internal Process indicators, 4 Customer indicators, and 6 Financial indicators. From the weighting results using the ANP method, it can be seen that the most influential and prioritized indicators in measuring KTKL's performance to achieve the hospital's objectives are tingkat retensi karyawan (0.3350), iklim karyawan (employee climate) (0.3303), and peningkatan jumlah insentif yang diberikan (0.0330)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sudarwanto
"Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja pada industri konstruksi adalah dengan meningkatkan kinerja jasa konsultan konstruksi. Untuk itu diperlukan pengukuran kinerja pada tingkatan organisasi jasa konsultan konstruksi, baik dari sisi finansial maupun non finansial. Penelitian ini menggunakan metode Balance Scorecard BSC dan Analytic Network Process ANP , dimana BSC merupakan metode untuk mengukur kinerja pada tingkatan organisasi yang meliputi ukuran-ukuran finansial maupun non finansial. ANP digunakan untuk menganalisis keterkaitan antar indikator kinerja. Penelitian ini menghasilkan suatu model pengukuran kinerja pada industri jasa konsultan konstruksi, yang mencakup 21 indikator kinerja yang tersebar pada 4 perpektif BSC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan sistem kerja, mempertahankan daya saing terhadap pasar dan produktivitas karyawan menempati prioritas teratas dalam pengukuran kinerja yang memiliki pengaruh besar terhadap kinerja suatu organisasi jasa konsultan konstruksi.

One of the efforts to improve performance in the construction industry is by improving the performance of construction consultant services. Therefore, it is necessary to measure performance at the level of construction consultant services organization, both financially and non financially. This research uses Balance Scorecard BSC and Analytic Network Process ANP method, where BSC is a method to measure performance at organizational level covering financial and non financial measures. ANP is used to analyze the interrelationship between performance indicators. This study produces a performance measurement model in the construction consultant services industry, which includes 21 performance indicators scattered across 4 BSC perspectives. The results of this study indicate that the improvement of work system, maintaining market competitiveness and employee productivity occupy the top priority in performance measurement that has a major influence on the performance of a construction consulting services organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aditya P.
"Penerapan sebuah sistem penilaian dan perencanaan kinerja merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi dan prestasi yang dimilikinya saat ini beserta potensinya di masa mendatang. Selama ini, penerapannya masih didominasi oleh tolak ukur finansial. Dalam iklim persaingan yang kini kian ketat, tolak ukur tersebut tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya acuan. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem penilaian kinerja yang meliputi tolak ukur finansial maupun non finansial. Sistem penilaian kinerja tersebut adalah sistem penilaian kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard.
Model Balanced Scorecard dipakai sebagai kerangka dalam penilaian kinerja sedangkan dalam penentuan skor kinerja menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dan Objective Matrix. Dengan Adanya Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard, proses penilaian dan perencanaan kinerja dapat menyeimbangkan ukuran finansial dan non finansial yang sejalan dengan visi, misi dan strategi perusahaan.

Applying of an performance measurement and planning of performance is one of way of for company to know condition and achievement until now and its potency in the future. Until now, the implementation still dominated by Finance aspect. In competition climate increasingly tight, that measurement cannot be the other one reference. For the purpose, needed measurement system of performance consisted of financial measurement and nonfinancial measurement. That measurement system of performance is measurement system of performance using method of Balanced Scorecard.
Model of Balanced Scorecard is used as measurement framework of performance while in determining performance score using method of Analytical Hierarchy Process and Objective Matrix. Existence of measurement and planning system of performance in company using method of balanced scorecard, process of performance measurement and planning can balances financial measurement and non financial measurement based on vision, mission, and company strategy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48431
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ditto Hadipatria Alfrino
"Tesis ini mencari kinerja operasional mall pluit dengan mengunakan balanced scorecard yang dilakukan pada PT X pada tahun 2006-2009 dan disertakan analisis Risk Management untuk mencari faktor-faktor resiko apa saha yang terjadi pada mall pluit. Hasil penelitian ini adalah berupa hasil kinerja operasional mall pluit yang dihasilkan pada tahun 2006-2009 yang dapat menentukan strategi apa yang akan dilakukan dari PT.X untuk meningkatkan kinerja operasional mall pluit dan dapat mengetahui faktor-faktor resiko apa saja yang mempengaruhi kinerja operasional mall pluit. Dengan teridentifikasinya faktor-faktor dan analisa kinerja operasional tersebut, maka faktor-faktor tersebut dapat menjadi pehatian khusus bagi PT X maupun bagi perusahaan sejenis.

This thesis looking for operational performance at Pluit Mall using the balanced scorecard methode is done in PT X in the year 2006-2009 and included analysis of Risk Management to look for any risk factors happens to the Pluit mall. The result of this research is a result of the operational performance of the mall Pluit produced in 2006- 2009 that could determine what strategies will be conducted from PT.X to improve operational performance and to find out what risk factors are affecting the operational performance of the Pluit Mall. By identifying the factors and analysis of operating performance, then these specific factors may be concern to PT.X and for similar companies.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T40777
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diajeng Wikan Paramastri author
"Bisnis kelapa sawit memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini didukung dari keunggulan yang dimiliki kelapa sawit dibandingkan minyak nabati lainnya. Saat ini, PTPN V sedang berusaha keras untuk rneningkatkan penjualannya. Namun kendala yang dihadapi PTPN V sampai saat ini adalah masih adanya idle capacity dan masih menggunakan pengukuran kinerja tradisional.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan dalam merancang sistem pengukuran kinerja yang komprehensif bagi PTPN V dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard yang disesuaikan dengan strategi dan kondisi perusahaan.
Penelitian ini menggunakan analisis makro (PESTEL dan five forces), SWOT; TOWS dan peta strategi. Setiap strategi dibuat dengan menggunakan tolak ukur kuantitatif yang terukur (KPI). Tahap terakhir adalah membuat inisiatif strategik sebagai suatu acrion plan agar tujuan akhir perusahaan tercapai.

Palm oil business has its own attractiveness. This statement is supported by the advantages that palm oil have compared to other vegetable oils. Nowadays, PTPN V is striving to increase its sales. The obstacles encountered to date by PTPN V are the existence of idle capacity and the use of traditional performance measurement to date.
The purpose of this study was to provide input in designing a comprehensive performance measurement system for PTPN V by using the Balanced Scorecard concept tailored to the strategy and condition of the company.
This study uses macro analysis (PESTEL and five forces analysis), SWOT analysis, TOWS analysis and strategy maps. Each strategy is made by using quantitative measurement (KPI). The last step is to create a strategic initiative as an action plan for the company to reached its final objective.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T31608
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Marissa
"Manajemen rantai pasok mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga perusahaan harus terus meningkatkan kinerja rantai pasoknya guna mencapai daya saing. Pengukuran kinerja sangat penting untuk meningkatkan daya saing karena memberikan informasi mengenai kekuatan yang harus dipertahankan dan kelemahan yang harus diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja rantai pasok internal pada perusahaan kabel dengan menggunakan integrasi metode DEMATEL, ANP, dan TOPSIS. Data diperoleh melalui kuesioner yang dinilai oleh ahli pada enam alternatif rantai pasok.
Metode DEMATEL dan ANP digunakan untuk memperoleh hubungan sebab akibat antar indikator dan bobot indikator kinerja rantai pasok. Metode TOPSIS digunakan untuk mengukur kinerja rantai pasok. Analisis sensitivitas dilakukan untuk menguji ketahanan hasil pengukuran. Berdasarkan tingkat pengaruh antar dimensi, inovasi dan pembelajaran merupakan dimensi yang cenderung mempengaruhi dimensi lainnya.

Supply chain management affects company performance, so company should improve their supply chain performance in order to achieve competitiveness. Performance measurement is critical for improving competitiveness as it provides information on the strength that must be maintained and the weakness that must be addressed. The purpose of this study is to measure internal supply chain performance in the cable company by using the integration approach of DEMATEL, ANP, and TOPSIS. Data were obtained through questionnaires assessed by experts on six supply chain alternatives.
DEMATEL and ANP methods are used to obtain causal relationships between indicators and weight of supply chain performance indicators. TOPSIS method is used to measure supply chain performance. Sensitivity analysis was conducted to investigation the robustness of the measurement result. Based on the level of influence between dimensions, innovation and learning are dimensions that tend to affect other dimensions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"PT X merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri manufaktur kemasan gelas. Sistem pengukuran kinerja (SPK) yang digunakan selama ini adalah SPK yang tertuan dalam Kep-215/M-BUMN/1999 yang lebih bersifat kepada pemenuhan kebutuhan para stakeholder (pihak eksternal perusahaan) dan dibangunkan berdasarkan penjabaran visi, misi dan strategi PT X. Oleh karena itu untuk terwujudnya sistem pengukuran yang utuh menyeluruh, dibutuhkan SPK yang lebih bersifat pemenuhan kebutuhan internal PT X yaitu SPK yang dapat digunakan untuk perencanaan kontrol monitoring evaluasi alokasi sumber daya, memeotivasi karyawan, memanajemen perubahana, pernaikan dan penentuan peta strategi. SPK tersebut adalah SPK dengan menggunakan Balanced Scorecard yang merupakan SPK yang dibangun atas dasar penjabaran visi, misi dan strategi PT X. Proses perancangan SPK dengan model Balanced Scorcard didasarkan pada langkah-langkah (framework) dari Balanced Scorecard yaitu penetapan arsitek pengukuran penentuan tujuan strategis (strategic objectives) dari masing masing perspektif (finansial, pelanggan, proses bisnis internal, belajar dan tumbuh), penentuan Key Performacne indicators (KPI) dan penentuan target serta inisiatif (rencana aksi). Berdasarkan proses perencanaan SPK dengan model Balanced Scorecard diperoleh 3 buah KPI untuk perspektif finansial 9 buah KPI perspektif pelanggan, 5 buah KPI perspektif proses bisnis internal dan 6 buah KPI perspektif belajar dan tumbuh."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (06) Juni 2003: 41-48, 2003
MUIN-XXXII-06-Juni2003-41
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>