Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165484 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Lutfi Aziz
"Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek mencapai Rp.3 triliun/tahun untuk biaya operasi kendaraan dan Rp. 2,5 triliun/tahun untuk waktu perjalanan. Dalam rangka menanggulangi permasalahan transportasi, termasuk kemacetan lalu-lintas di wilayah Jabodetabek, studi SITRAMP (2004) merekomendasikan perlunya program pengembangan angkutan umum. Rekomendasi ini perlu dicermati, mengingat adanya opini sebagian masyarakat yang menganggap angkutan umum khususnya jenis minibus (angkot) tidak efisien dan merupakan biang keladi kemacetan.
Penelitian ini bertujuan mengkaji karakteristik dan perilaku angkutan umum jenis minibus dan pengaruhnya terhadap kinerja lalu-lintas, mengkaji karakteristik desain lingkungan sekitar dan pengaruhnya terhadap perilaku lalu-lintas, serta memberikan saran/masukan dalam penanganan masalah lalu-lintas. Sebagai studi kasus diambil segmen ruas jl. Ciledug Raya depan CBD Ciledug Mall, kota Tangerang. Pengumpulan data perilaku lalu-lintas dilakukan melalui pengamatan video kamera. Metode analisa yang digunakan adalah analisa korelasi, regresi, dan analisa deskriptif.
Hasil analisa menunjukkan bahwa angkutan umum minibus memiliki perilaku lalu-lintas yang unik untuk setiap trayeknya, dan mempunyai pola berbeda untuk setiap arah pergerakannya. Motiv ekonomi, faktor kebiasaan, sistem budaya dan norma tidak tertulis yang berlaku di antara para pengemudi angkutan umum minibus, melatar belakangi perilaku lalu-lintas tersebut. Variabel load factor memiliki korelasi sedang terhadap variabel kecepatan angkutan umum minibus, dan variabel jumlah penumpang naik/turun memiliki korelasi kuat terhadap variabel rata-rata lama henti angkutan umum minibus. Pengaruh perilaku lalu-lintas angkutan umum minibus, meliputi: jumlah kendaraan berhenti, dan kecepatan ratarata angkutan umum minibus mempunyai korelasi kuat dan sedang terhadap variabel kecepatan kendaraan pribadi roda-4 arus menerus.
Desain bukaan median/simpang di lokasi studi tidak sesuai dengan standar geometri simpang yang ada, dan mengakibatkan konflik ruang gerak antara jalur lalu-lintas belok kanan dengan garis henti (stop line) arus lalu-lintas terlawan. Desain bukaan median juga tidak sejalan dengan adanya rambu dilarang belok kanan dan berputar bagi arus lalu-lintas dari arah jalan Ciledug Raya (Timur). Disarankan penutupan bukaan median, rehabilitasi fungsi terminal dan halte, evaluasi sistem perizinan trayek, dan penataan ulang trayek/rute angkutan umum.

Annual economic loss caused by traffic congestion in Jabodetabek region could be as much as Rp. 3,000 billion for vehicle operating costs and Rp. 2,500 billion for travel time. To overcome transportation problem, including traffic congestion in Jabodetabek region, study SITRAMP (2004) recommending the importance of public transport development program. This recommendation require to be applied neglectlessly, considering of some people opinion assuming that public transport especially for minibus type (angkot) is inefficient and represent the major cause of traffic congestion problem.
This study aim to identify characteristic and traffic behavior of angkot and its influence to traffic performance, identify characteristic of engineering design and its influence to traffic behavior, and give suggestion in handling of traffic problem. As case study one segment of jl. Ciledug Raya front of CBD Ciledug Mall, Tangerang was chosen.Data collecting was conducted by video camera observing. The analysis use method of correlation, regression, and decriptive analysis.
Result of analysis showed that minibus public transport has unique traffic behavior to each its route, and has pattern differ to each flow direction. Economic motivation, habit factor, cultural system and unwritten norm among driver of minibus public transport represent background of their traffic behavior. Variable of load factor have medium correlation to variable speed of angkot, and variable of number of loading/unloading passenger have strong correlation to variable mean of stopped time. Influence of minibus (angkot) traffic behavior which represented by variable: number of stopped vehicle and mean speed of angkot, have strong and medium correlation to variable mean speed of private vehicle (4 wheels) of through traffic.
Design of existing median opening (intersection) in study area disagree with intersection geometry standard, and result conflict between lane of right turn traffic and stopping line of opposed traffic. Design of median opening was also disagree with traffic sign of prohibited right turn and prohibited u-turn for traffic from jl. Ciledug Raya (Eastbound). It is suggested to close of median opening, rehabilitation of terminal and shelter function, evaluation of public transport route permit system, and rearrange public transport route.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40657
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Luthfi Aziz
"Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek mencapai Rp.3 triliun/tahun untuk biaya operasi kendaraan dan Rp. 2,5 triliun/tahun untuk waktu perjalanan. Dalam rangka menanggulangi permasalahan transportasi, termasuk kemacetan lalu-lintas di wilayah Jabodetabek, studi SITRAMP (2004) merekomendasikan perlunya program pengembangan angkutan
umum. Rekomendasi ini perlu dicermati, mengingat adanya opini sebagian masyarakat yang menganggap angkutan umum khususnya jenis minibus (angkot) tidak efisien dan merupakan biang keladi kemacetan. Penelitian ini bertujuan mengkaji karakteristik dan perilaku angkutan umum jenis minibus dan pengaruhnya terhadap kinerja lalu-lintas, mengkaji karakteristik desain lingkungan sekitar dan pengaruhnya terhadap perilaku lalu-lintas, serta memberikar saran/masukan dalam penanganan masalah lalu-lintas. Sebagai studi kasus diambil segmen ruas jl. Ciledug Raya depan CBD Ciledug Mall, kota Tangerang.
Pengumpulan data perilaku lalu-lintas dilakukan melalui pengamatan video kamera. Metode analisa yang digunakan adalah analisa korelasi, regresi, dan analisa deskriptif. Hasil analisa menunjukkan bahwa angkutan umum minibus memiliki perilaku lalu-lintas yang unik untuk setiap trayeknya, dan mempunyai pola berbeda untuk setiap arah pergerakannya. Motiv ekonomi, faktor kebiasaan, sistem budaya dan norma tidak tertulis yang berlaku di antara para pengemudi angkutan umum minibus, melatar belakangi perilaku lalu-lintas tersebut. Variabel load factor memiliki korelasi sedang terhadap variabel kecepatan angkutan umum minibus, dan variabel jumlah penumpang naik/turun memiliki korelasi kuat terhadap variabel rata-rata lama henti angkutan umum minibus. Pengaruh perilaku lalu-lintas angkutan umum minibus, meliputi: jumlah kendaraan berhenti, dan kecepatan rata- rata angkutan umum minibus mempunyai korelasi kuat dan sedang terhadap variabel kecepatan kendaraan pribadi roda-4 arus menerus. Desain bukaan median/simpang di lokasi studi tidak sesuai dengan standar geometri simpang yang ada, dan mengakibatkan konflik ruang gerak antara jalur lalu-lintas belok kanan dengan garis henti (stop line) arus lalu-lintas terlawan. Desain bukaan median juga tidak sejalan dengan adanya rambu dilarang belok kanan dan berputar bagi arus lalu-lintas dari arah jalan Ciledug Raya (Timur). Disarankan penutupan bukaan median, rehabilitasi fungsi terminal dan halte, evaluasi sistem perizinan trayek, dan penataan ulang trayek/rute angkutan umum
Economic losses due to traffic jams in the Greater Jakarta area reach Rp. 3 trillion/year for vehicle operating costs and Rp. 2.5 trillion/year for travel time. In order to overcome transportation problems, including traffic congestion in the Greater Jakarta area, the SITRAMP study (2004) recommends the need for a public transportation development program. This recommendation needs to be observed, given the opinion of some people who think that public transportation, especially the minibus (angkot) is inefficient and is the cause of congestion. This study aims to examine the characteristics and behavior of minibus types of public transportation and their effect on traffic performance, examine the design characteristics of the surrounding environment and its influence on traffic behavior, and provide suggestions/inputs in handling traffic problems. As a case study, the segment of the Jl. Ciledug Raya in front of CBD Ciledug Mall, Tangerang city.
Traffic behavior data collection is done through video camera observations. The analytical method used is correlation analysis, regression, and descriptive analysis. The results of the analysis show that minibus public transport has a unique traffic behavior for each route, and has a different pattern for each direction of movement. Economic motives, habit factors, cultural systems and unwritten norms that apply among minibus public transport drivers are the background of the traffic behavior. The load factor variable has a moderate correlation to the variable speed of minibus public transport, and the variable number of passengers getting on/off has a strong correlation to the variable average length of stopping of minibus public transport. The influence of minibus public transport traffic behavior, including: the number of vehicles stopped, and the average speed of minibus public transport has a strong and moderate correlation to the variable speed of continuous flow 4-wheeled private vehicles. The design of the median/intersection opening at the study site is not in accordance with the existing intersection geometry standards, and results in a conflict of movement space between right-turning traffic lanes and the stop line of opposing traffic flows. The design of the median opening is also not in line with the sign prohibiting turning right and turning for traffic flow from the Ciledug Raya (East) road. It is recommended to close the median opening, rehabilitate the function of terminals and bus stops, evaluate the route licensing system, and rearrange public transport routes/routes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24752
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marnala R. Chandra
"Pembangunan simpang tak sebidang seperti flyover diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah kemacetan di kota-kota besar. Kenyataannya malah sebaliknya dimana flyover menjadi tempat angkutan umum untuk mengetem di kaki simpang flyover tersebut. Perilaku mengetem ini terkadang malah menambah masalah kemacetan yang ada di kota-kota besar. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh arus lalu lintas yang mengalir dan jumlah penumpang terhadap perilaku mengetem angkutan umum. Adapun metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh tersebut menggunakan metode pendekatan dengan regresi linier. Hasil analisa ini dapat memberikan gambaran dalam kondisi seperti apa perilaku mengetem ini mengganggu kelancaran lalu lintas dan juga sebaliknya dalam kondisi seperti apa justru tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.

Development of such an intersection like Flyover was expected to help solving congestion problems in big cities. In fact is the opposite Flyover to be a place where public transport to idle at the foot of flyover. Idle behavior is sometimes adds to the existing congestion problems in big cities. This study aimed to determine the influence of traffic flow and amount of passengers to public transport idle behavior. The analytical methods used to determine the effect using the method of linear regression approach. The results of this analysis can provide a illustration in what conditions the idle behavior disrupts the fluency traffic and vice versa in what conditions it does not interfere with the fluency traffic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50528
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arri Vaviriyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku Polantas di Polres Singkawang terhadap masyarakat etnis Tionghoa berkaitan dengan aspek birokrasi dan pola komunikasi. Berbagai karakteristik komunikasi dan birokrasi dijadikan perspektif untuk mengungkap adanya pertukaran antara polisi dan masyarakat etnis Tionghoa. Stereotip dan kebudayaan masyarakat ctnis Tionghoa yang mempengaruhi praktik birokrasi di Satlantas Polres Singkawang juga menjadi fokus yang digali dalam penelitian ini.
Penelitian ini dilaksanakan di Polres Singkawang dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dimana teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada informan kunci, pengamatan terlibat, dan studi dokumenter. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif untuk menemukan dan mendeskripsikan secara komprehensif ape adanya data yang diperoleh melalui interpretasi dan pemahaman peneliti sebagai instrumen penelitian. Hal ini merupakan faktor penting yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap fenomena yang diketemukan.
Penelitian menemukan bahwa perilaku sebagian besar Polantas Polres Singkawang masih memanfaatkan komunikasi dengan masyarakat etnis Tionghoa untuk menjalankan birokrasi yang mengarah pada perilaku menyimpang. Hubungan kemanusiaan yang beriaku lebih kepada saling mengeksploitasi untuk mencari keuntungan antarpribadi dan kelompok, bukan kepada keikhlasan untuk saling membangun kepercayaan. Dengan demikian, cita-cita refommasi birokrasi Polri dalam membentuk sikap aparatur yang profbsional cara mempertahankan netralitas dalam pelayanan belum tercapai secara optimal.

This study is aimed to describe Traffic Police behavior in Singkawang Resort Police to Chinese society related to bureaucracy aspect and commrmication pattem. Various characteristics of communication and bureaucracy is used to reveal an exchange between police and Chinese society. The Chinese stereotype and culture also influencing of bureaucracies practices in Singkawang Police Traffic also becomes the focus to be explored in this research.
This research is made in Singkawang Police Resort with qualitative approach method, where employing data technic through in-depth interview to key informant, complete participant observation and documentary studies. The approach of this research are using qualitative descriptive to found and describe comprehensively any obtained data which have by researcher interpretation and comprehension as research instrument. This is an important factor to analyzed the phenomena that found it.
The research found that some Police Traflic Officers behavior still using communication with Chinese society to operate bureaucracy that direct to deviance behavior. So, the relationship between police and Chinese society not more than exploited for looking interpersonal and groups benefits, not for wholeheartedness to build trust each other. Thereby, bureaucracy police reform aspiration to compose a professional person and maintaining equality in services not yet achieved optimally.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33444
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Previta Sari
"Anggaran berbasis kinerja dapat dikaitkan sebagai salah satu landasan pentingnya suatu kinerja yang berbasis outcome, sejalan dengan itu maka indikator kinerja juga harus mengacu pada kaidah pencapaian sasaran outcome. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi informasi kinerja dan indikator kinerja berdasarkan model logika. Objek studi penelitian ini adalah DLLAKA yang merupakan unit kerja pada tingkat Eselon II. Metode penelitian yang digunakan studi kasus, dengan data yang diperoleh melalui dokumen dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan pada tingkat unit kerja masih terdapat aktivitas yang belum memiliki hubungan logis untuk pencapaian outcome dan dampak. Perbaikan indikator kinerja dapat dilakukan agar selaras dengan sasaran organisasi yang terkait peningkatan konektivitas nasional dan kinerja pelayanan transportasi. Sementara itu, kualitas output masih bersifat kuantitas upaya sehingga outcome masih berorientasi penyampaian layanan, mengingat pendekatan NPM menghendaki adanya pemerintahan yang berorientasi pada hasil dan memberikan manfaat pada masyarakat. Penelitian diharapkan memberikan implikasi terkait sejauh mana kerangka hubungan logis pada tingkatan unit kerja.

Performance-based budgeting can be linked as one of the cornerstones of the importance of an outcome-based performance, in line with that, performance indicators must also refer to the rules for achieving outcome targets. This study aims to evaluate performance information and performance indicators based on a logical model as an evaluation framework. The object of this research study is DLLAKA which is a work unit at the Echelon II level. The research method used is a case study, with data obtained through documents and interviews. The results of the study show that at the work unit level there are still activities that do not have a logical relationship to the achievement of outcomes and impacts. Improvements in performance indicators can be made to align with organizational goals related to improving the national connectivity and performance of transportation services. Meanwhile, the quality of output is still a quantity of effort so that the outcome is still service delivery oriented, considering that the NPM approach requires results-oriented governance and provides benefits to the community. The research is expected to provide implications regarding the extent of the logical relationship framework at the work unit level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Rakhman Wiguna
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa besarnya kecepatan, volume dan kapasitas dari ruas jalan Lenteng Agung – Jakarta Selatan pada kondisi sebelum dan sesudah pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pada daerah tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil rekaman pada ruas jalan tersebut, yaitu berupa waktu tempuh, banyaknya kendaraan dan hambatan samping. Analisis dilakukan dengan cara membagi ruas jalan Lenteng Agung ke dalam 3 zone, dimana zone 1 adalah ruas jalan sebelum melewati JPO, zone 2 adalah ruas jalan di bawah JPO dan zone 3 adalah ruas jalan setelah melewati JPO. Tujuan dari dibaginya ruas jalan Lenteng Agung ke dalam 3 zone adalah untuk melihat dengan lebih detail fluktuasi dari kecepatan, volume dan kapasitas pada ruas jalan Lenteng Agung. Berdasarkan perhitungan didapatkan besarnya kecepatan pada zone 1 dan zone 2 mengalami peningkatan berturut – turut sebesar 100% dan 61 % pada kondisi setelah dibangunnya JPO, namun kecepatan kendaraan pada zone 3 mengalami penurunan sebesar 21 % yang disebabkan oleh meningkatnya hambatan samping pada daerah tersebut akibat bertambahnya jumlah pejalan kaki yang menggunakan ruas jalan sebagai fasilitas penyeberangan. Besarnya volume mengalami peningkatan berkisar antara 8 % – 16 % pada ruas jalan sebelum dan sesudah melewati JPO dan kapasitas jalan mengalami peningkatan sebesar 9% pada kondisi setelah dibangunnya JPO.

The purpose of this study is to analyze the speed, volume and capacity of Lenteng Agung street – South Jakarta on the condition of before and after the development of pedestrian crossing bridge in the area. The data is recorded from traffic flow, those are travel time, number of vehicles and obstacles aside. The analysis is carried out by dividing the Lenteng Agung street into 3 zone, where zone 1 is road link before passing the pedestrian crossing bridge, zone 2 is road link under the pedestrian crossing bridge and zone 3 is road link after passing the pedestrian crossing bridge. The purpose of this zoning system is to scrutinize speed, volume and capacity fluctuation. Based on the calculation, the vehicle space mean speed on zone 1 and zone 2 are increased 100% and 61%, respectively after the development of pedestrian crossing bridge. However, the speed after passing the bridge is decreased by 21%. It is caused by the increased side friction in that area as the increase of the number number of pedestrians who still cross the road without making use of the bridge. The volume is increased in range 8% - 16% on the street before and after pass the crossing bridge and the capacity increased by 9% on the condition after the development of the pedestrian crossing bridge.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosiana Rizky Amelia
"Tesis ini membahas pengaruh pajanan polusi udara dan karakteristik individu terhadap gangguan fungsi paru pada 45 polisi lalu lintas lapangan dan polisi bagian administrasi dan SIM. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain studi crossectional dan analisis bivariat Chi Square. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh penugasan kerja (OR=1,63), umur (OR=1,83), status gizi (OR=2,29), lama kerja seminggu (OR=9,20), riwayat penyakit (OR=2,50), kebiasaan merokok (OR=1,29) dan penggunaan APD (OR=1,83) terhadap gangguan fungsi paru pada polisi. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu adanya pemeriksaan spirometri secara berkala, peningkatan program penyelenggaraan alat pelindung diri, pengontrolan berat badan, dan upaya promosi serta preventif kesehatan.

This thesis discusses the effects of air pollution exposure and individual characteristics of the pulmonary function impairment in 45 field traffic police and administration police and SIM. This quantitative study used crossectional study design and bivariat analysis Chi Square. This study shows the effect of job assignment (OR = 1,63), age (OR = 1,83), nutritional status (OR = 2,29), long working week (OR = 9,20), disease history (OR = 2,50), smoking (OR = 1,93) and use of PPE (OR = 1,29) on pulmonary function impairment in the police. The results of the study suggest the need of regular spirometry screening, improved implementation of PPE program, weight control, and health promotion and prevention.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindito Virnantio
"The development of mosques in Indonesia, especially in Jakarta, haven’t put an emphasis on sound quality. It’s observable from large openings on mosques which directly facing the road and traffic without any buffer, causing noise to be transmitted freely into the building. Although the quality of a praying determined by the prayer’s faith quality, there are lots of other activities besides praying (salat). There are educational activities such as reading qur’an, Da’wah, and preaching, which take place inside mosque, and those activities need a good sound quality. Knowing the impact of traffic noise would be a good foundation to increase sound quality and increasing quality of religious educational activities.

Pembangunan masjid di Indonesia, terutama Jakarta, selama ini belum terlalu mementingkan kualitas bunyi yang didengar. Hal ini terlihat dari rancangan masjid yang memiliki bukaan yang besar tanpa ada perantara langsung dengan jalan raya, sehingga kebisingan masuk dengan leluasa kedalam masjid. Meskipun tentu saja kualitas salat seseorang bergantung dari iman masing-masing, kegiatan di dalam masjid tidak hanya salat. Terdapat kegiatan pendidikan seperti pengajian, pembelajaran agama, dan ceramah. Kegiatan pendidikan tersebut-lah yang membutuhkan kualitas bunyi yang baik. Mengetahui pengaruh kebisingan lalu lintas merupakan langkah awal untuk meningkatkan kualitas bunyi, sehingga kegiatan pendidikan keagamaan di dalam masjid menjadi lebih baik.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Pradityo
"ABSTRAK
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 53 Tahun 2000 Tentang Perpotongan dan/atau Persinggungan antara Jalur Kereta Api dengan Bangunan Lain menyatakan bahwa perlintasan jalur kereta api dengan jalan dibuat dengan prinsip tidak sebidang yang keberadaannya di atas maupun di bawah jalur kereta api. Berdasarkan segi keselamatan dan keamanan, idealnya perlintasan kereta api dibuat tidak sebidang. Tetapi, menghilangkan perlintasan sebidang secara penuh dan menggantinya dengan perlintasan tidak sebidang bukan merupakan kebijakan pemerintah yang baik mengingat banyaknya jumlah perlintasan sebidang di Indonesia, baik di Pulau Jawa maupun Sumatera. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis dalam menentukan rekomendasi treatment perlintasan sebidang berdasarkan faktor kecelakaan, faktor konflik arus dan volume lalu lintas, serta kondisi geometris eksisting di perlintasan perihal perlu atau tidaknya upgrading di suatu lokasi perlintasan sebidang. Studi kasus pada penelitian ini antara lain perlintasan sebidang di lokasi Jalan Duri Kosambi yang merupakan perlintasan sebidang pasif dengan data historis kecelakaan sebanyak 5 kali dalam rentang waktu 2013 ndash; 2016 dan Jalan Industri Raya yang memiliki volume dan konflik lalu lintas yang besar pada selama peak hours pagi maupun sore.

ABSTRACT
According to Kepmenhub of Republic of Indonesia No. 53 of 2000 Concerns to Intersections and or Interceptions Among Railway and Other Buildings states that crossing between railway and road should be existed in separate crossing form which its existence has to be placed at above or below the railway. Based on safety and security, crossing between railway and road should be made in separate form. However, removing all the railway grade crossing and replacing it to separate railway crossing is not a good government policy as number of railway Indonesia is quite large, especially on Java and Sumatera Island. Therefore, an analysis to assess recommendations for safety treatment is needed based on accident factor, conflict and traffic volume factor, and existing geometric condition at the crossroads regarding whether or not an upgrading at one grade crossing site is required. This study took place at railway grade crossing in Jalan Duri Kosambi which is a passive control grade crossing with 5 historical data accidents in period of 2013 ndash 2016 and Jalan Industri Raya which has large volumes and conflicts during its peak hours morning and afternoon .
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Anggraeni
"Kebisingan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan yang menimbulkan efek buruk bagi kesehatan pada orang yang terpapar, salah satu efeknya adalah hipertensi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan lalu lintas dengan risiko hipertensi.
Studi yang digunakan adalah cross sectional. 100 responden ditentukan menggunakan metode quota sampling pada supir angkutan umum KWK T.16, KWK T.06, dan KWK T.08. Pengukuran kebisingan menggunakan Sound Level Meter, dilakukan sebanyak 30 titik di sepanjang trayek yang dilalui responden dengan menggunakan purposive sampling sebagai penentuan titik sampling.
Prevalensi hipertensi diketahui melalui pengukuran langsung menggunakan sphygmomanometer air raksa dan stetoskop. Informasi mengenai faktor individu, faktor pemaparan, dan faktor perilaku juga diamati pada penelitian ini. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan uji kai kuadrat dan regresi logistik.
Hasil studi menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan untuk tingkat kebisingan lalu lintas (Leq, 8hr) dengan risiko hipertensi (p=0,135). Hasil yang signifikan hanya didapatkan untuk faktor suku (p=0,024) dan obesitas (p=0,049). Tingginya prevalensi hipertensi pada penelitian ini tidak berhubungan dengan tingkat kebisingan lalu lintas tetapi berhubungan dengan suku dan obesitas. Oleh karena itu, bagi responden disarankan untuk menurunkan berat badan dengan melakukan olahraga secara rutin dan melakukan program diet.

Traffic noise is one of the environmental health problems that cause adverse health effects in people exposed, one effect is hypertension. The main purpose of this study was to determine the relationship between traffic noise levels with the risk of hypertension.
The study used a cross sectional. 100 respondents was determined using quota sampling method on drivers of public transport KWK T.16, KWK T.06, and KWK T.08. Noise measured using a Sound Level Meter, performed a total of 30 points along the route through which the respondents by using purposive sampling as the determination of the sampling point.
The prevalence of hypertension was known through direct measurement used a mercury sphygmomanometer and stethoscope. Information on individual factors, exposure factors, and behavioral factors were also observed in this study. Data was then processed using kai square test and logistic regression.
The study results showed no significant relationship to the traffic noise level (Leq, 8hr) with risk of hypertension (p = 0.135). The results obtained were significant only for ras factor (p = 0.024) and obesity (p = 0.049). The high prevalence of hypertension in this study did not correlate with levels of traffic noise but related to race and obesity. Therefore, the respondent advised to lose weight by exercising regularly and doing a diet program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>