Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192727 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Hartawan Setiadji
"Bertambahnya jumlah penduduk sangat erat kaitannya dengan kegiatan pembangunan karena tambahnya penduduk berarti memerlukan tambahan sarana untuk melakukan kegiatan mereka. Kehidupan masyarakat modem di kota-kota besar dalam melaksanakan kegiatannya menuntut tersedianya ruang yang nyaman dan memadai. Padahal lahan yang ada relatif tidak bertambah lebih-lebih dibandingkan dengan bertambahnya penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebUt, pembangunan gedung bertingkat merupakan suatu pemecahan masalah yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Sejalan dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan dimensi ruang tersebut, proyek-proyek High Rise Building seperti Hotel, Apartement, Perkantoran, Condominium dan Mall sangat pesat pertumbuhannya di kota-kota besar di Indonesia terutama di Jakarta. Situasi tersebut mau tidak mau menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh dunia jasa konstruksi, khususnya para Engineer. Sadar akan terbatasnya sumber daya yang ada, maka tantangan tersebut harus dapat diatasi dengan tetap berorientasi pada efisiensi. Sejalan dengan hal ini dan semakin singkatnya jadwal proyek konstruksi maka diupayakan suatu estimasi biaya yang cepat, mudah dengan hasil yang akurat. Estimasi biaya pada dasarnya merupakan suatu tahapan kegiatan yang berusaha meramalkan pengeluaran biaya dalam proyek konstruksi, walaupun tidak semua data dan kondisi mengenai suatu proyek telah diketahui (belum ditetapkan) pada waktu estimasi dibuat. Karena pada waktu melakukan estimasi biaya, proyek yang direncanakan masih dalam tahap pradesain, sehingga tidak mungkin melakukan perhitungan yang didasarkan pada kuant!tas menurut spesifikasi teknik yang dipersyaratkan. Bagaimanapun juga estimasi awal sangat dibutuhkan sebagai patokan dalam penyusunan estimasi biaya akhir yang mendekati biaya sebenarnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Patuan I.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Prihatnolo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dodi Priyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dodi Priyono
"Pengendalian waktu proyek, khususnya proyek konstruksi gedung bertingkat, dilakukan untuk meningkatkan kinerja waktu proyek. Metode pelaksanaan, sumber daya, alokasi waktu dan biaya harus direncanakan, dikoordinasikan dan dikendalikan dengan baik, dimana kesalahan pada pengelolaan waktu pada kegiatan pekerjaan dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan waktu secara keseluruhan (schedule overrun). Dengan timbulnya penyimpangan waktu ini diperlukan suatu tindakan pengendalian penyebab terjadinya penyimpangan waktu tersebut, sehingga dapat meminimalisasi dampak yang ditimbulkannya yaitu dengan melakukan identifikasi dan mengkaji faktorfaktor dominan/signifikan yang menyebabkan terjadinya penyimpangan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan struktur di proyek bangunan bertingkat tinggi.
Tujuan peneltian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor ?apa? saja yang dapat menurunkan kinerja waktu pekerjaan struktur bangunan bertingkat tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survey pada proyek-proyek gedung bertingkat tinggi di Jakarta, metode ini dipilih karena untuk memperoleh data dan informasi tentang sumber resiko serta dampaknya terhadap kinerja waktu pada tahap pekerjaan struktur bangunan bertingkat.
Dengan menggunakan analisa statistik, akan diperoleh informasi resiko-resiko dan bobot-bobot masing-masing resiko yang dapat dijadikan alat kendali pada saat proses pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan bertingkat tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam mengelola dan mengendalikan waktu pelaksanaan pekerjaan sruktur gedung bertingkat.

Schedule controlling, especially in high rise building construction is conducted to enhance project time performance. Construction method, resources, time and cost allocation have to be well coordinated and controlled in order to avoid schedule overrun. Avoiding schedule overrun needs controlling on schedule overrun factors in order to minimize the effects of schedule overrun towards identification and investigation on significant factors that cause schedule overrun in high rise building construction.
The aim of this research is to identify factors that decrease time performance of high rise building construction. This research is conducted by surveying on high rise project in Jakarta, this method is chosen to obtain information about risk factors and its effects on time performance during structure phase in high rise building construction project.
Using statistic analysis would reveal information about risk factors and weight of each factor as a controlling tool during construction in high rise building project. The result of the research hopefully could give an explanation in managing and controlling the time of high rise building project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T40648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Mathias
"Konstruksi jangkar tanah dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir ini banyak digunakan sebagai unsur penahan dinding diafragma (bagian dari besmen/basement) bangunan gedung bertingkat. Fungsi jangkar tanah ini adalah untuk mengamankan galian tanah terhadap kelongsoran pada pelaksanaan pembuatan basement. Sehubungan dengan masih relatif barunya penggunaan jenis konstruksi pekerjaan ini di Jakarta, terdapat kelangkaan tenaga teknik berpengalaman untuk pembuatan penjadwalan pelaksanaannya. Umumnya metode pembuatan penjadwalan pelaksanaan pada pekerjaan jangkar tanah dilakukan dengan metode tradisional Diagram Batang dan metode Jaringan Kerja, namun belum memperhitungkan pengaruh sistim pelaksanaan pekerjaan fisik dengan sifat pengulangan kegiatan.
Metode penjadwalan pekerjaan dengan sifat pengulangan pelaksanaan fisiknya (Repetitive Project Modeling I RPM) dianggap memiliki keunggulan tersendiri bila diterapkan pada proyek-proyek pekerjaan jangkar tanah. Pada penelitian ini dilakukan pembandingan atas kinerja penjadwalan metode Tradisional dan metode RPM. Sistem optimasi yang dilakukan ini merupakan usaha khusus untuk memperbaiki kinerja proyek pekerjaan jangkar tanah, dengan hasil persentasi penurunan biaya total pekerjaan yang bervariasi antara 0,939 % sampai 7,562 % akibat usaha menurunkan durasi waktu penyelesaian pekerjaan proyek-proyek yang diteliti."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T4775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ismail
"Proyek konstruksi adalah proyek yang berkaitan dengan upaya pernbangunan suatu bangunan infrastmktur, yang umurnnya mencakup pekeljaan pokok yang termasuk dalam bidang teknik sipil dan arsitektur. Pekezjaan konstruksi memberikan tantangan yang bersifat khusus karena hampir setiap konstruksi bangunan apapun macamnya selalu direncanakan atau dilaksanakan dengan menggunakan sistern rekayasa tertentu yang khusus diperuntukkan bagi bangunan tersebut. Hampir tidak pernah ditemui struktur suatu bangunan yang tepat sama atau merupakan duplikasi dari bangunan lainnya.
Penggunaan Manajer Proyek sangat berguna bagi perusahaan jasa konstruksi, sehingga dapat mengendalikan tenaga dan sumber daya yang ada dilapangan menjadi efektif dan produktitf Manajer Proyek merupakan organisator dan koordinator proyek yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek secara keseluruhan baik secara teknis maupun administratimi keuangan dan lingkungan. Manajer Proyek bertugas memimpin, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan proyek, selanjutnya juga bertanggung jawab atas terselenggaranya pelaksanaan proyek sesuai dengan sistem manajemen proyek yang disetujui pemilik proyek. Dengan tujuan agar proyek menmpai sasaran tepat waktu, mutu, biaya serta aman dalam pelaksanaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat adanya huhungan secara kuantitatif melalui analisis statistik peran dari Manajer proyek terhadap kinerja akhir dari pelaksanaan proyek konstruksi. Kinerja yang akan diamati adalah kinerja waktu, sedangkan proyek konstruksi yang dijadikan :ampel adalah proyek bangunan gedung bertingkat yang berada di wilayah Jabotabek. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada Manajer Proyek.
Setelah dilakukan analisis secara statistik dapat diperlihatkan suatu hasil yang menyatakan bahwa peran Manajer Proyek untuk meningkatkan kinerja waktu dengan model persamaan non linier dan variabel-variabel penentu adalah melaporkan secara rutin kemajuan proyek Serta menentukan teknik monitor dan penjadwalan. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa ada korelasi yang positif antara variabel-variabel penentu bebas peran Manajer Proyek dengan peningkatan kinerja waktu pada proyek bangunan gedung bertingkat di Jabotabek pada tahap pelaksanaan konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T3202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Maria Farida
"Keberhasilan penyelenggaraan proyek konstruksi ditentukan oleh kemampuan para pelaku utamanya (tim proyek pemilik, kontraktor dan konsultan. dan tersedianya perangkat yang lengkap dan berkualitas. Pada zaman dahulu kontraktor mengerjakan hampir sebagian besar pekerjaan konstruksi. Pada saat ini pada tahap konstruksi kira. kira 80. pekerjaan diserahkan ke subkontraktor. Akibatnya subkontraktor memainkan peranan penting dalam industri konstruksi dimana proyek bangunan gedung bertingkat tinggi kira-kira 80-90. pekerjaan dikerjakan oleh subkontraktor. Sehingga pengelolaan subkontraktor oleh kontraktor utama sangat diperlukan. Berdasarkan pada hal ini, maka dilakukan penelitian mengenai pengelolaan subkontraktor dengan menyebarkan kuesioner yang berisi. hal yaitu. pemilihan subkontraktor, perjanjian dengan subkontraktor, persiapan pekerjaan subkontraktor dan penyelesaian pekerjaan subkontraktor. Data yang didapat dari hasil penyebaran ini kemudian diolah secara statistik dengan program SPSS 9.01 untuk mendapatkan variabel. variabel yang menentukan. Dari hasil pengolahan SPSS9.01 didapat variabel penentu adalah pengawasan pekerjaan. X34. dan penempatan pengawas yang sesuai dengan kemampuannya. X33 ). Variabel lain diluar. variabel penentu ini dicari dengan menggunakan dummy, didapat variabel pengaturan change orders sejak kontrak awal. X30 ). Akibat dari sampel yang didapat kecil (18 sampel ), maka perlu untuk diuji kembali apakah hasil yang didapat dapat mewakili populasi yang sedemikian besar tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Berdasarkan hasil simulasi tersebut didapat bahwa pada saat 68. data ke. 3 variabel penentu memiliki mean/rata. rata pada skala penilaian =3. biasa dilakukan tapi tidak rutin ), artinya pada skala penilaian 3( biasa dilakukan tapi tidak rutin. sangat berpengaruh. terhadap pengelolaan subkontraktor, persamaan tidak berlaku pada skala penilaian. ( sama sekali tidak pernah dilakukan ), persamaan berlaku pada skala penilaian antara. ( dilakukan sesekali saja. sampai. ( merupakan prosedur standar yang selalu dilakukan ), Apabila tidak ada pengawasan, tidak ada penempatan pengawas sesuai kemampuan dan tidak ada pengaturan change orders dikontrak awal, maka sangat berpengaruh. pengaruh sebesar 100. ) dan apabila selalu ada pengawasan setiap saat, pengawas selalu ditempatkan sesuai kemampuannya dan ada pengaturan secara detail change orders dikontrak awal, maka tidak berpengaruh terhadap kinerja waktu subkontraktor. berpengaruh. % ).

The success of handle construction project depends on the ability from owner's project team, contractor and consultant. In the traditional day, contractor handles almost all of construction work. In modern days, contractor gives about 80% from all the construction work to subcontractor. The consequence from this trend is make subcontractor play an important part in construction industry, which subcontractor handle about 80% from all of high rise building project work. From all of this, it's very important for contractor to manage its subcontractor. With this review, the writers do research about managing subcontractor with spreading the questioner. There are five important things in the questioner. All of them are about choosing subcontractor, the dealing with subcontractor, the preparing, finishing step and the payment. We use SPSS 9.01 to handle all of data to get some determinant variables. There are three determinant variables that we got. There are controlling, using the right controller and change order. We just have little sample (eighteenth samples), so we need to check whether the sample can explain the population. We use Monte Carlo simulation to do this and we get that three variables can explain the population.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1904
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robert
"Dalam pekmjaan prciyek konstruksi diperlukan suatu perencanaan yang matang. Perencanaan trsebut mencakup beberapa bagian seperti persiapan, pengorganisasian dan pengendalian lingkup, waktu, Serta biaya suatu proyek dan sangat berperan sebagai pondasi dari estimasi proyek.
Direktorat Jenderal Cipta~ Karya Departemen Pekcrjaan Umum mengeluarkan sualu pedoman dasar melakukan perhitungan _biaya konstruksi secara umum yang dapat digunakan dalam perencanaan untuk menclapatkan proyek dalam tender atau dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi khusuanya bangunan bertingkat di atas 2 lantai. Keunggulan dan kelemahan atau tingkat keakuratan pedornan ini harus diketahui agar dapat diaplikasikan pada proyek-proyek konstruksi sehingga tingkat keberhasilan dalam mendapatkan proyek itu sendiri maupun pada pelaksanaannya nanLi.
Peznelitian ini dilakukan dengan suatu analisa perbandingan antara pedoman dasar tersbut dengan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibual pada lahap definisi/impIementasi pada suatu pembangunan bangunan bertingkat di atas 2 lantai_sekaligus berusaha membuktikan tingkt keakumtan dari pedoman terscbut terhadap data RAB. Adapun data RAB tersebut diambil dari beberapa proyek bangunan bertingkat sejenis ruko dan sekolah dari harga satuan pekexjaan finishing, yaitu pasangan bata, pelesteran, acian, dan psangan keramik.
Dari hasil analisa diperoleh bahwa rasio dari data Rcncana Anggaran Biaya suatu proyek konstruksi bangunan bedingkat di atas 2 lantai lebih rendah dari rasio pedoman dasar yang ditetapkan Cipta Karya tersebut, dan tingkat akurasi data RAB lebilm besar/akurat dari pedomandasar Cipta Karya tersebuL."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>