Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini dilakukan uniuk mengidetifikasi faktor-faktor yang menjadi alasan remaja putri untuk melakukan diet di SMUN 28 Jakarta dan SMPN 104 Jakarta, pada tanggal 24 Desember 2003. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelinan ini adalah deskriptif eksploratif dengan total sampel yaizu 200 orang dan responden yang melakukan diet sebanyak 63 orang Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan dan tujuan peneliti sesuai dengan /criteria yang relah ditetapkan. Dara yang relah terkumpul dianalisa secara deskriptif statistik dengan mencari nilai rata-rata( mean) dan Siandar Deviasi (SD). Instrumen penelitian menggunakan kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan studi Icepuslakaan yang lelah dilakukan. Kuisioner telah diuji coba untuk menilai apakah kalimar yang digunakan dapat dimengerti atau tidak oleh responden. Berdasarkan hasil analisa dengan cara perhitungan mean diperoleh faktor internal remaja putri untuk melakukan diet dengan nilai mean rerbesar adalah faktor perkembangan kognitif (4, 19) dan SD 0, 33 dengan persentase 16. 61%. Sedangkanfakior eksternal remaja putri unrulc melakukan diet dengan nilai mean rerbesar adalah peer group (3,83) dan SD 0.54 dengan persentase 15, 19%. Urutan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja putri unruk melakukan diet dari nilai mean yang terbesar sampai yang terkecil yaitu: Perkembangan kognitif peer group, perkembangan psikososial, perkembangan biologis, Iingkungan, konsep diri, sosial budaya, dan motivasi. Untuk penelitian mendarang diharapkan dapa! menggunakan memde analisa data dengan desain yang Iain, uji validitas dan reliabilitas dari masinganasingpertanyaan dan perlu menyusun instrumen untuk setiap faktor yang akan diteliti secara spesifik dengan proporsi jumlah pertanyaan untuk setiap faktor sama sehingga dapat memberikan hasil yang representatif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5315
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairun Nadiya
"Anemia merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi meningkat di Indonesia dan berisiko tinggi pada kelompok remaja putri salah satunya karena penurunan asupan makanan. Kualitas diet merupakan salah satu alat yang dapat menilai kecukupan asupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas diet dengan kejadian anemia pada remaja putri. Studi cross-sectional dilakukan pada 335 remaja putri di Provinsi Jawa Barat. Data asupan makanan didapatkan dari 24-hour recall dua hari berbeda kemudian dinilai menggunakan Diet Quality Index for Adolescents DQI-A. Status anemia ditentukan dari data konsenterasi Hb kapiler diukur menggunakan HemoCue. Analisis bivariat dan multivariat regresi logistik dilakukan untuk menentukan hubungan kualitas diet dan anemia. Rerata skor DQI-A adalah 43,8 dari maksimal 100 dengan prevalensi kualitas diet berisiko buruk sebanyak 61,8. Median kadar Hb adalah 12,2 g/dL dengan prevalensi anemia sebesar 45,4. Tidak terdapat hubungan antara kualitas diet dengan anemia berdasarkan hasil analisis bivariat p=0,487 dan multivariat p=0,229 setelah disesuaikan dengan faktor perancu, yaitu usia, tingkat pendidikan, suku, frekuensi membaca koran, akses internet, dan penggunaan media sosial. Tidak adanya hubungan antara kualitas diet dan anemia mungkin terjadi karena kualitas diet hanya menggambarkan asupan makanan jangka pendek sedangkan kejadian anemia terjadi akibat kurangnya asupan makanan jangka panjang.

Anemia, a global health problem, have an increasing prevalence in Indonesia and a higher risk among adolescent girls, causes including lack of nutritional intake. Diet quality can be used to assess the adequacy of nutritional intake. The aim of this study is to know the association between diet quality and anemia among adolescent girls. A cross sectional survey was conducted involving 335 adolescent girls living in West Java Province. Dietary intake data was collected using 2 day nonconsecutive 24 hour recall and scored for Diet Quality Index for Adolescents DQI A. Anemia status was determined by capillary hemoglobin concentration measured using HemoCue device. Bivariate and multivariate logistic regression were applied to determine the association between diet quality and anemia. The mean score for DQI A is 43.8 of 100 with 61.8 subjects are at risk of poor diet quality. The median Hb level is 12.2 g dL with 45.4 were anemic. The main results showed no significant association between diet quality and anemia based on bivariate p 0.487 and multivariate analysis p 0.229 after adjusting for confounders, such as age, level of education, ethnicity, frequency of reading newspaper, access to internet, and use of social media. It is possible that no association were found because diet quality only reflects short term nutritional intake while anemia happened due to long term nutritional deficiency.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Nur Wijayanti
"Perineal hygiene adalah suatu Cara untuk membersihkan bagian kewanitaan tanpa mengurangi PH normal vagina itu sendiri. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi remaja untuk melakukan perineal hygiene. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 64 responden. Instmmen yang digunakan adalah kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat motivasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi remaja putri melakukan perineal hygiene. Perbedaan hasil penelitian ini dengan teori dan penelilian terdahulu disebabkan oleh keterbatasan dalam penelitian. Penelitian ini merekomendasikan pendidikan kesehatan tentang perineal hygiene dikalangan remaja lebih ditingkatkan lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5883
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Acne vulgaris adalah kelainan folikuler umum yang mengenai folikel sebasea (folikel rambut) yang rentan dan sering ditemukan di daerah muka, Ieher dan badan bagian atas. Penanganan masalah acne vulgaris meliputi usaha untuk mencegah teijadinya erupsi (preventif) dan usaha untuk menghilangkan acne yang timbul (kuratif). Selain program pengobatan yang dilakukan, penderita juga harus memperhatikan hygiene kulit dan terapi diet yang menunjang proses penyembuhan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui beberapa faktor yang berkontribusi pada penderita acne vulgaris untuk melakukan hygiene kulit dan terapi diet. Desain dan metodologi penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan menggunakan uji tendensi sentral dengan sampel yang berjumlah 40 responden. Instrumen pen gumpulan data yang di gunakan adalah kuisioner.
Hasil penelitian ini didapatkan data sebagai berikut tingkat pengetahuan sebanyak 38,37% merupakan faktor dominan yang berkaitan dengan ketaatan penderita acne vulgaris untuk melakukan hygiene kulit dan terapi diet, faktor motivasi sebanyak 37,28% dan faktor support sistem sebanyak 24,35%. Beberapa hal yang direkomendasikan pada penelitian ini, yaitu sampel yang lebih representatif sehingga hasil yang diperoleh lebih mungkin untuk dilakukan generalisasi pada populasi yang lebih luas. Instrumen yang digunakan telah teruji validitas dan reabilitasnya serta perlu ditingkatkan pengetahuan dan informasi bagi para penderita acre vulgaris berupa modul-modul yang berkaitan dengan pengebatan, hygiene kulit dan terapi diet."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5195
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Widi Susanto
"Kehidupan manusia terbagi dalam tahapan-tahapan perkembangan sejak lahir sampai meninggal dunia, dan diantaranya adalah masa remaja. Pada setiap tahap perkembangan, ada tugas-tugas yang harus dipenuhi yang biasa disebut tugas perkembangan. Begitu pula pada masa remaja yang salah satu tugas perkembangannya adalah mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman sebaya baik yang sejenis maupun lawan jenis. Hubungan dengan lawan jenis biasanya dipenuhi atau muncul dalam perilaku berpacaran. Tugas perkembangan mempunyai peran yang penting, karena jika tidak dilalui dengan baik, seseorang akan cenderung mengalami kesulitan pada tahapan berikutnya. Berpacaran itu sendiri merupakan budaya atau fenomena yang cukup menonjol pada remaja. Berpacaran bagi remaja dapat berfungsi untuk belajar bergaul, mendapatkan identitas diri, dan lain-lain. Selain itu perkembangan seksual yang cepat mengakibatkan munculnya ketertarikan pada lawan jenisnya.
Ada beberapa alasan yang mendorong remaja berpacaran seperti untuk bersenang-senang, mencari status, belajar bersosialisasi, memilih pasangan hidup, mendapatkan persaha- batan, memperoleh keintiman atau kedekatan. Selain alasan-alasan diatas, ternyata masih ada kemungkinan alasan yang lain seperti konformitas, atau berpacaran karena konform dengan teman-teman. Pada pola alasan berpacaran ada beberapa faktor yang mungkin berkaitan, yaitu jenis kelamin, usia, pengalaman pacaran, kelompok peer dan status sosial ekonomi.
Kelompok peer juga menjadi ciri yang cukup menonjol. Kelompok peer mempunyai arti cukup penting bagi remaja, misalnya sebagi pendukung pengembangan identitas diri, minat, kemampuan. dan lain-1ain. Dalam kelompok peer inilah kemudian muncul konformitas. Tekanan untuk berbuat sesuai atau konform dengan kelompak terasa sangan kuat pada masa remaja. Disamping itu konformitas dapat terlihat dalam banyak dimensi kehidupan remaja seperti cara berbicara, berpakaian, minat, nilai-nilai, dan lain-lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja alasan berpacaran pada remaja, serta kemungkina konformitas termasuk alasan berpacaran dan juga faktor-faktor apa saja yang berkaitan dengan pola alasan berpacaran. Remaja yang menjadi subyek penelitian adalah remaja sekolah menengah atas yang berusia 15-17 tahun. Selain itu subyek penelitian adalah remaja yang sudah berpacaran atau pernah berpacaran, serta berasal dari golongan sosial ekonomi menengah ke atas. Penarikan sampel penelitian menggunakan metode incidental sampling yaitu sampel yang paling mudah ditemui. Instrumen untuk penelitian ini menggunakan kuesioner alasan berpacaran yang terdiri dari 32 item.
Dari hasil penelitian didapatkan ada beberapa alasan berpacaran yang dikemukakan oleh remaja yang menjadi subyek penelitian yaitu, karena saling tertarik satu sama lain, untuk saling membantu dan membutuhkan, untuk belajar saling mengenal serta mencari pasangan yang cocok, untuk saling memotivasi, untuk rekreasi dan memperoleh kesenangan, koform terhadap teman-teman kelompok, serta untuk ajang prestasi dan sumber status. Diantara alasan-alasan tersebut, ternyata konformitas termasuk alasan berpacaran pada remaja. walaupun bukan merupakan alasan utama atau alasan yang paling penting bagi remaja. Faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, pengalaman pacaran, kelompok peer, status sosial ekonomi mempunyai peran atau berkaitan dengan pola alasan berpacaran pada remaja. Sedangkan khusus untuk alasan konformitas faktor-faktor tersebut tidak berkaitan atau tidak mempunyai peranan yang berarti."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juminawati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan
mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat klien lansia dalam melakukan
ambulasi dini dengan menggunakan deskriptif sederhana. Penelitian dilakukan di
rawat inap IRNA B lantai IV, V danVl terhadap 15 orang klien lansia yang tirah
baring dari tanggal 1 sampai 3 Januari 2003. Hasil penelitian bahwa faktor yang
paling mempengaruhi lansia rmelakukan ambulasi dini adalah faktor motivasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5157
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohamad Iqbal Ibrahim
"Matlin (1999) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai Proses memilih mengenai sesuatu yang disukai dari suatu kejadian. Individu membuat keputusan ketika memprediksi masa depan, memilih diantara dua pilihan atau lebih dan membuat perkiraan mengenai suatu situasi dengan bukti-bukti yang ada. Dalam melakukan pengambilan keputusan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih alternatif pilihan. Melalui elisitasi didapatkan bahwa dalam pengambilan keputusan untuk melakukan seks pranikah pada remaja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah faktor rasa keingintahuan, faktor emosi, dan faktor peer. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh ketiga faktor tersebut dalam pengambilan keputusan untuk melakukan seks pranikah pada remaja. pengumpulan data dilakukan terhadap tiga remaja yang bertujuan untuk menggali bagaimana pengaruh dari setiap faktor pada diri ketiga remaja tersebut. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ketiga faktor tersebut memberikan penghayatan yang berbeda pada setiap remaja.

Matlin (1999) defines decision making as a process where an individual choose their preferences for something they want from an event. A person make a decision when they are about to predict future, to choose between two choices or making an assumption about a situation with a given evidence. In decision making there are many factors that affect a person to choose among the alternatives of choices. Researcher found at least three factors that influence decision making for doing premarital sex in adolescent, they are curiosity, emotion, and peer pressure. The purpose of this study is to know how this three factors influence adolescent decision making to engage in premarital sex. Data were collected from three adolescent to gain information about the influences of this three factors on each individuals. The results show that the three factors has an influence on each participant, but the it varies on each participant.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>