Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siadari, Ida R.
"Anemia gizi besi merupakan salah satu masalah gizi yang rentan dialami oleh remaja putri. Tingkat pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemenuhan kebutuhan zat besi pada remaja putri di kota Depok. Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelatif. Penelitian ini dilakukan pada 80 remaja putri di SMPN 9 Depok dengan metode pengambilan sampel random sampling.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri terhadap pemenuhan kebutuhan zat gizi besi (p value=0,707; α=0,05). Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh peer group terhadap perilaku pemenuhan kebutuhan gizi besi.

Anemia deficiency of iron is one of the nutritional problems experienced by vulnerable teenage girls. The level of knowledge is one factor that affects a person's behavior.
The aim of this research was to determine the correlation between the level of knowledge and iron needs behavior in teenage girls in Depok. Design research is descriptive correlative. This research was conducted on 80 teenage girls in SMPN 9 Depok with random sampling method.
The result concluded that there was no correlation between the level of knowledge and behavior of teenage girls on the fulfillment of nutritional needs of iron (p value = 0.707; α = 0.05). The researcher recommends further research on peer group influence with behavior of iron nutrition needs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5858
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Status gizi rnerupakan Salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Anemia gizi besi merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Remaja pntri merupakan kelompok usia yang memiliki resiko tinggi mengalami anemia gizi besi. Anemia gizi besi memiliki dampak buruk pada kesehatan seseorang. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan dan penanganan terhadap anemia gizi besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingka! pengetahuan nemaja putri tentang anemia gizi besi dengan motivasi untuk melakukau upaya pencegahan terhadap anemia gizi besi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional Peneiitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2008 di SMU Negeri 40 Jakarta Utara.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adaiah simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 64 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan rnotivasi (p value=0.037, alpha=0,05).
Peneiiti merekomendasikan agar institusi pendidikan (sekolah) menambahkan materi pelajaran mengenai anemia gizi besi sehingga dapat memfasilitasi remaja putri untuk memperoieh pengetahuan mengenai anemia gizi besi. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5620
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Adanya pengetahuan yang cukup diharapkan berpengaruh terhadap besarnya motivasi orang tua untuk melakukan upaya pencegahan terhadap anemia defisiensi besi pada anak sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan yang dimiliki orang tua tentang anemia defisiensi besi pada anak sekolah., mengetahui motivasi orang tua untuk melakukan pencegahan dan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan motivasi orang tua untuk melakukan pencegahan di RW 04 Kelurahan Paneoran Mas Kecamatan Pancoran Mas Depok. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelatif sebanyak 68 responden. Hasil analisis univariat menunjuklcan tingkat pengetahuan orang tua cukup tinggi dengan persentase 54% sedangkan yang berpengetahuan rendah 46%. Motivasi orang tua untuk melakukan pencegahan terhadap anemia defisiensi besi culcup besar dengan persentase 56% dan orang tua yang memiliki motivasi rendah yaitu 44%. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi orang tua unmk melakukan pencegahan terhadap anemia defisiensi besi pada anak sekolah. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya keperawatan Komunitas."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5636
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah
"Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang berisiko mengalami masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi sebaya terhadap perubahan perilaku pencegahan anemia gizi besi pada remaja putri (10-19 tahun). Metode yang dipakai quasi experiment yang terdiri dari dua kelompok 41 remaja putri sebagai kelompok intervensi dan 41 kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling yang dilanjutkan dengan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan edukasi sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan (p=O,OOO), sikap (p=O,OOO), dan keterampilan (p=O,OOO) pencegahan anemia gizi besi. Hasil uji MANCOV A menunjukkan edukasi sebaya dipengaruhi oleh lamanya menstruasi (p=O,OOO). Edukasi sebaya dapat digunakan sebagai salah satu upaya mengubah perilaku remaja putri yang bisa diintegrasikan dalam pelayanan keperawatan di sekolah

Female adolescent is one of the aggregate who risk of having health problems. This study aimed to determine the effect of peer education on the change of behavior of iron deficiency anemia prevention in female adolescent (1 0-19 years). The research design was quasi experiment with two groups involving 41 female adolescent as the intervention group and 41 in control groups. The sampling technique used was stratified random sampling, followed by simple random sampling. The result showed that peer education significantly affects the knowledge (p=O,OOO, attitude (p=O,OOO), and skills (p=O,OOO) of iron deficiency anemia prevention. MANCOVA test showed that peer education is affected by duration of menstruation (p=O,OOO). Peer education can be used as an attempt to change the behavior of female adolescent, which could be integrated in the school nursing service."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Iskandar
"Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang banyak ditemukandiseluruh dunia, terutama di negara berkembang yang mempunyai dampak besar terhadap kesehatan fisik, kesejahteraan sosial dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran hubungan antara faktor internal dan eksternal keluarga terhadap kejadian anemia pada aggregat remaja putri di SMP Negeri 1 Cimalaka Kabupaten Sumedang. Faktor internal keluarga terdiri dari besar keluarga, norma keluarga, tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu, tingkat penghasilan keluarga dan tingkat konsumsi zat besi. Faktor eksternal keluarga terdiri dari lingkungan sosial dan media massa. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan multistage random sampling, jumlah sampel 68 remaja putri smp. Instrumen yang digunakan adalah uji laboratorium kadar Hb dengan Sianmethemoglobin, formulir recall 2x24 jam dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kejadian anemia pada remaja putri smp dengan norma keluarga (P value=0,013), tingkat konsumsi zat besi (P value=0,035), lingkungan sosial (P value=0,047) dan media massa (P value=0,010). Sedangkan variabel yang tidak ada hubungan secara bermakna adalah besar keluarga (P value= 1,00), tingkat pendidikan ibu (P value=0,726), tingkat pengetahuan ibu (P value=0,680) dan tingkat penghasilan keluarga (P value= 0,564). Berdasarkan hasil penelitian ini dalam menangani masalah anemia pada remaja putri tidak saja berfokus pada remaja itu sendiri tetapi melalui pendekatan asuhan keperawatan keluarga dengan memperhatikan segala aspek yang ada di dalam keluarga maupun di luar keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemenuhan diet pada usia remaja putri merupakan hal yang sangat penting dalam masa pertumbuhan remaja putri yang membutuhkan nutrisi lebih banyak dari pertumbuhan sebelumnya. Maka dari itu, pengetahuan mengenai pemenuhan diet yang ideal sangat diperlukan oleh remaja untuk memenuhi kebutuhan dietnya yang sesuai dengan standar yang ada. Secara garis besar remaja putri sering melakukan pemenuhan diet yang tidak tepat sehingga dapat mempengaruhi kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang kurang tepat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi yang dilakukan pada remaja putri SMK Putra Bangsa Depok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrwnen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner penelitian yang terdiri dari pengisian data demografi, pertanyaan pilihan ganda, dan pernyataan sumber informasi dengan menggunakan pilihan ya dan tidak. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan putri mengenai diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang kurang tepat (α= 0,05, P=1). Rekomendasi dari penelitian ini adalah dilakukannya penelitian yang lebih spesifik lagi mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang diet yang ideal terhadap pemenuhan diet yang tidak tepat.
Kata kunci: diet; ideal; nutrisi; pengetahuan; remaja putri "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5901
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Remaja putri di Indonesia 57,1% nya menderita anemia (Depkes, 2004 ). Hal ini merupakan masalah yang penting bagi remaja putri karena akan berdampak pada kesehatan reproduksi, padahal mereka merupakan calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus. Pengetahuan remaja putri tentang anemia akan mempengaruhi kualitas kesehatannya. Untuk menggambarkan pengelahuan remaja putri tentang anemia dilakukan penelitian dengan desain deskriptif sederhana pada 77 sampel yang dipilih secara simple random sampling di SMUN 81 pada 3 Desember 2004. Penelitian ini menggunakan kuesioner daiam bentuk tes. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 31,17% responden mempunyai tingkat pengetahuan tinggi tentang anemia, dan 68,83% mempunyai tingkat pengetahuan sedang, serta tidak ada responden yang mempunyai pengetahuan rendah. Peneliti merekomendasikan agar area penelitian berikutnya dapat diperluas dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga akan lebih representatif dan hasilnya lebih memungkinkan untuk digeneralisasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5363
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kinantika Nur Dewanti
"Masalah anemia gizi besi (AGB) pada remaja putri saat ini masih tinggi. Faktanya pengetahuan, sikap dan tindakan remaja putri dalam pencegahan anemia masih kurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan edukasi kesehatan masih belum dilakukan secara optimal. Edukasi kesehatan adalah usaha untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan sesorang. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh edukasi kesehatan interaktif dalam jaringan terhadap perilaku pencegahan anemia gizi besi pada remaja putri.Penelitian menggunakan rancangan quasi experiment dengan control group. Jumlah sampel terdiri dari 41 responden kelompok intervensi dan 41 responden kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Analisa data yang digunakan yaitu paired t test dan pooled t test. Hasil penelitian menunjukkan edukasi kesehatan interaktif dalam jaringan berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan (p= 0,000), sikap (p=0,000), dan tindakan (p=0,022) pencegahan anemia gizi besi pada remaja putri. Edukasi kesehatan interaktif dalam jaringan dapat diterapkan sebagai upaya peningkatan perilaku pencegahan anemia gizi besi pada remaja putri yang dapat diintegrasikan dalam pelayanan keperawatan di sekolah.

The problem of anaemia iron deficiency in female adolescent is still high. In the fact, adolescent’s knowledge, attitude and practice about anaemia prevention is still lack. This showed that health education intervention was not optimal. Health education is an effort to improve knowledge, attitude and practice of adolescent about anaemia iron deficiency prevention. This study aimed to determine the effect of online interactive health education on behavior of iron deficiency anaemia prevention in female adolescent. The research was quasi experiment with two groups involving 41 female adolescent as the intervention group and 41 in control group. Instrument used a questionnaire. Data were analyzed using a unpaired and paired t-test. The results showed that online interactive health education significantly effected on knowledge (p=0,000), attitude (p=0,000), and skill (p=0,022) of anaemia iron deficiency prevention in female adolescent. The online interactive health education could be applied as an effort to enhance the anaemia iron deficiency preventive behavior of female adolescent which could be integrated in the school nursing service."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinantika Nur Dewanti
"Latar Belakang: Masalah anemia gizi besi pada remaja akan berpengaruh pada kondisi kesehatan dimasa yang akan datang jika tidak ditangani sedini mungkin. Anemia juga akan berpengaruh pada kualitas generasi muda yang seharusnya aktif dan berprestasi.Tujuan: Gerakan Ayo BERSERI merupakan inovasi yang diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk memaksimalkan penanganan anemia gizi besi pada remaja putri. Metode: Pelaksanaan Gerakan Ayo BERSERI menggunakan pendekatan keperawatan komunitas dengan populasi remaja usia sekolah menengah kejuruan di SMK wilayah kelurahan Jatijajar kota Depok. Besar sampel sebanyak 87 orang yang dipilih menggunakan total sampling. Hasil menunjukkan ada perbedaan yang signigikan antara pengetahuan,sikap dan tindakan (p value 0,000) sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Selain itu juga terdapat perbedaan yang bermakna antara kejadian anemia sebelum dan sesudah intervensi (p value 0,000). Gerakan Ayo BERSERI dapat meningkatkan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) dan berpengaruh pada kejadian anemia pada remaja putri. Simpulan: Pelaksanaan Gerakan Ayo BERSERI dapat terintegrasi dengan program PKPR di puskesmas dan PMR di sekolah sehingga remaja dapat mendapatkan pelayanan yang optimal dan berkelanjutan.

Background: The problem of iron nutritional anemia in adolescents will affect health conditions in the future if not treated as early as possible. Anemia will also affect the quality of the younger generation who should be active and accomplished. Purpose: The Ayo BERSERI movement is an innovation that is expected to be one of the efforts to maximize the treatment of iron nutritional anemia in adolescent girls. Method: The implementation of the Ayo BERSERI Movement uses a community nursing approach with a population of vocational high school-age adolescents in SMK Jatijajar sub-district, Depok city. The sample size is 87 people selected using total sampling. Results : There was a significant difference between knowledge, attitudes and actions (p value 0.000) before and after the intervention. In addition, there was also a significant difference between the incidence of anemia before and after the intervention (p value 0.000). The Ayo BERSERI movement can improve behavior (knowledge, attitudes and actions) and affect the incidence of anemia in adolescent girls. Conclusion: The implementation of the Ayo BERSERI Movement can be integrated with the PKPR program in health centers and PMR in schools so that youth can get optimal and sustainable services. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>