Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Masa pubertas merupakan masa perkembangan psikologis dan anatomi dimana pada
saat itu organ-organ reproduksi mcnjadi matang dan berfungsi. Remaja menjadi
bingung pada saat perubalaan fisik dan psikologis itu datang sehingga remaja
berusaha mencari informasi dalam memenuhi rasa keingintahuannya terhadap
perubahan yang mereka alami. Media cetak sebagai alat transformasi berusaha untuk
menyajikan informasi tentang pubertas yang dibutuhkan oleh remaja. Desain
penelitian ini adalah deskriptif korelatif yang berlujuan untuk mengetahui seberapa
kuat pengaruh informasi media cetak terhadap persepsi remaja tentang pubertas.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28-30 November 2001 di RT 04/07 Kelurahan
Bahakan, Tangerang dengan mengambil sampel scbanyak 30 orang melalui metode
simple random sampling. Instrumen yang digunakan berisi 5 pertanyaan demografi
dan 18 pertanyaan variabel penelitian. Hasil perhitungan uji statistik diperoleh
korelasi antara pedngaruh informasi media cetak dengan persepsi remaja tentang
pubertas dengan koefisien korelasi 0.314."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5265
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Usia remaja adalah fase saat terjadi perubahan-perubahan kematangan fisik, seksual, psikologis, dan sosial. Perubahan-perubahan yang biasa terjadi pada masa remaja ini disebut juga dengan masa pubertas. Dalam fase perubahan tersebut tak lepas dari bagairnana persepsi remaja terhadap perubahan-perubahan konsep diri yang terjadi pada masa pubertas yang akan mempengaruhi perkembangannya selama fase tersebut dan perkembangan pada fase selanjutnya. Penelitian ini betujuan untuk membandingan persepsi, apakah terdapat perbedaan atau persamaan, antara persepsi remaja putra dan remaja putri tentang perubahan-perubahan konsep diri yang terjadi pada masa pubertas. Desain penelitian ini adalah deskriptifperbandingan. Populasi yang diambil adalah remaja putrra dan remaja putri usia 12-14 tahun yang bersekolah di SMPN 98 Jakarta dan pengambilan sarnpel mengglmakan cara sampel acak sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner atas persetujuan responden. Dari data tersebut dihitung dengan menggunakan uji chi squre dengan hasil p value < os, yang artinya ada perbedaan persepsi yang signiiikan antara remaja putra dan remaja putri tentang perubahan-perubahan yang teljadi pada dirinya pada masa pubertas. Mayorilas remaja putra berpersepsi positif (66,7%), sedangkan mayoritas remaja putri memiliki persepsi yang negatif (66,7%)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5685
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra Suyono
"Merupakan suatu kenyataan bahwa dewasa ini, iklan berbagai produk kemeja kerja menerpa khalayak sasarannya. Setiap iklan dengan karakteristiknya masing-masing berusaha merebut perhatian. Kesamaan pengertian terhadap arti atau makna sebuah iklan merupakan tujuan utama dari pengiklan. Dengan demikian, khalayak akan mempersepsikan iklan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan oleh produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi khalayak terhadap iklan kemeja kerja merek Valino yang terdapat di media cetak. Persepsi ini dilihat dari bagaimana atensi dan interpretasi khalayak sasaran iklan Valino terhadap unsur-unsur visual dan verbal dari iklan tersebut. Khalayak yang dimaksud di sini adalah pegawai pria Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menjadi sasaran terpaan iklan Valino. Tipe penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan menerapkan metode pengumpulan data dan dilakukan melalui kuesioner yang disebar kepada 100 responden terpilih. Dari hasil penelitian, secara umum dapat dikatakan bahwa unsur visual iklan Valino dapat menggambarkan apa yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayaknya, yaitu mengenai detail kemeja Valino. Namun jika di lihat dari unsur verbal, khususnya headline, kurang dapat dimengerti. Penyebab utamanya adalah penggunaan bahasa Inggris yang kurang cocok dengan khalayak sasaran yang dituju. Daya tarik iklan tidak hanya terletak pada salah satu unsur saja, tetapi merupakan kombinasi unsur visual maupun verbal. Kegagalan salah satu unsur dapat berpengaruh terhadap makna iklan. Dengan demikian pihak pengiklan perlu memberi perhatian pada pemilihan katakata maupun bahasa yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4127
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan teknologi tidak selamanya membawa pengaruh baik bagi kehidupan, penyimpangan pola perilaku pada remaja adalah salah satu contohnya. Perubahan pola perilaku dan kebiasaan dalam pergaulan terutama pola periiaku seks bebas dapat memicu terjadinya penularan penyakit pada remaja, yaitu HIV/AIDS. Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi persepsi remaja tentang pengaruh media terhadap perilaku seks bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan persepsi remaja tentang pengaruh media televisi dan intemel terhadap perilaku seks bebas dalam meningkatkan insidensi penularan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan secara cross sectional dengan desain penelitian deskriptif korelatif. Sampel berjumlah 100 orang responden pelajar SMA di Depok yang berusia antara 15-17 tahun dan sedang duduk di kelas 10 dan 11. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dengan 85 pertanyaan yang terdiri dari 42 pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan 43 pertanyaan untuk mengukur persepsi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi sekolah yang akan diambil siswanya sebagai responden dengan terlebih dahulu mengurus perizinan kepada pihak sekolah yang bersangkutan dan juga pihak fakultas. Analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Analisis univarial digunakan untuk mendesripsikan masing-masing variabel dengan system proporsi dan persentase. Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara 2 variabel, analisis yang digunakan adalah chi square dan T independen. Hasil dari penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi (p=0,279 > a=0,0S), tidak ada hubungan bermakna antara usia dengan persepsi (p=0,710 > a=D,05), dan ada hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan persepsi (p=0,004 < a=0,05). Untuk persepsi didapatkan hasil, 59% persepsi negatif 41% persepsi positif. Saran dari penelitian ini adalah Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar mengenai masalah ini terutama oleh perawat komunitas, keluarga, atau anak. Sehingga dapat dimanfaatkan dalam penyelesaian masalah yang berkaitan dengan dampak media terhadap perilaku seks bebas remaja yang dapat meningkatkan insidensi HIV/AIDS dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5895
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andhina Wulandari Effendi
"Masa remaja merupakan sebuah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Seiring masa ini Pula, muncul rasa keingintahuan yang besar terhadap informasi seksualitas, terutama informasi perilaku seksual. Remaja memiliki kemampuan berpikir sesuai dengan konsep diri yang dapat memilih informasi mana yang sesuai. Konsep diri tidak terbentuk secara langsung, namun secara bertahap dan memiliki beberapa faktor yang memberikan kontribusi pada pembentukan konsep diri. Faktor-faktor pembentukan konsep diri itulah yang akan dilihat pengaruhnya terhadap terpaan selektif informasi perilaku seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor pembentukan konsep diri remaja yang mempengaruhi terpaan selektif informasi perilaku seksual dalam media cetak, sekaligus melihat faktor yang paling kuat pengaruhnya. Faktor-faktor tersebut, yaitu: pendapat orang lain, perbandingan sosial, ajaran budaya, serta interpretasi dan evaluasi diri. Penelitian ini menggunakan paradigma klasik dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik survey yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Populasi dalam penelitian adalah remaja, usia 15-18, pelajar SMU di DKI Jakarta. Untuk menarik sampel dari populasi tersebut, peneliti menggunakan teknik cluster. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, karena penelitian ini ingin melihat kekuatan hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa faktor-faktor pembentukan konsep diri remaja memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap terpaan selektif informasi perilaku seksual dalam media cetak. Berdasarkan nilai Beta, hanya dua faktor pembentukan konsep diri remaja yang memiliki pengaruh yang signifikan, yaitu pendapat orang lain dan ajaran budaya. Sedangkan menurut nilai Beta, perbandingan sosial serta interpretasi dan evaluasi diri tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tidak semua faktor-faktor pembentukan konsep diri remaja memiliki pengaruh yang cukup kuat. Selain itu, ditemukan pula bahwa pendapat orang lain adalah faktor pembentukan konsep diri remaja yang paling kuat mempengaruhi terpaan selektif informasi perilaku seksaal, bila dibandingkan dengan faktor lainnya. Sehingga dapat terlihat bahwa remaja sangat memperhatikan bagaimana pandangan orang lain tentang mereka.

Adolescence is the process of transition from childhood to adulthood. Curiosity about sexual information usually occurs in these times, especially the information related to sexual behavior. Adolescent has the capabilities of thinking according to their selfconcept which affect them to select information that are appropriate or needed for them. This self-concept is not formed directly, but it is formed by phase and there are some factors that contribute to self-concept building. In this research the effect of these factors to selective exposure of information on sexual behaviors will be observed. The purpose of this research is to observe whether factors of self-concept building, affect the selective exposure of information on sexual behaviors issued in printed media, including seeking for the strongest factor. Those factors are: other's image, social comparison, cultural teachings, and self interpretation and evaluation. This research is using positivism paradigm with quantitative approach. This research is a survey research and using questionnaire as the instrument. The population in this research is teenager, age 15-18, highschool student in DKI Jakarta. To collect sample from the population, researcher is using cluster sampling. To see how strong the relations between the factors of self-concept building and selective exposure, the writer is using multiple regression analysis method. The multiple regression analysis shows that the influence from factors of self-concept building is quite strong. According to Beta score, there are only two factors that are considered significant. Those two factors are other's image and cultural teachings. The Beta score also shows that social comparison and self interpretation and evaluation do not have a significant influence. This indicates that not all factors of self-concept building have a quite strong influence. Through this analysis also could be concluded that other's image is the strongest factor that affect the selective exposure on sexual behavior information in printed media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ima Sinurma
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prancisca Carolyne Sinulingga
"Penelitian ini melihat bagaimana persepsi remaj a terhadap iklan program Home Stay EF pada media cetak. Melalui studi pada siswi kelas II SLTA Tarakanita I, Jakarta Selatan, tentang iklan program Home Stay EF pada majalah remaja MODF, Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan landasan pemikiran dari David A. Aaker tentang proses persepsi yang terjadi pada diri seseorang. Hasil dari penelitian ini, melalui analisis data yang dilakukan, menunjukkan bahwa, responden memahami pesan yang disampaikan oleh iklan, dan juga mengerti tentang produk yang ditawarkan iklan. Disamping itu, responden menginterpretasikan produk yang ditawarkan oleh iklan, sebagai program yang menarik Melalui data yang diperoleh, dalam menginterpretasikan suatu stimulus yang sama, responden dapat memberikan interpretasi yang berbeda-beda, sesuai dengan landasan pemikiran dari David A. Aaker. Demikian pula hal-nya dalam tahap kognisi, meskipun stimulus yang diterima sama, terdapat perbedaan diantara < responden dalam menangkap informasi maupun dalam memahami pesan dan pengetahuan tentang produk yang ditawarkan iklan."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryani
"Saat ini tayangan kriminal di televisi semakin meningkat. Padahal sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa tayangan /criminal di televisi memiliki potensi besar dalam merubah sikap dan perilaku masyarakat terutama anak dan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tayangan kriminal di televisi terhadap persepsi remaja tentang perilaku kekerasan.
Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi secara Cross Sectional. Responden sebanyak 62 responden diambil dengan menggunakan teknik Random Sampling, yang merupakan siswa SMUN 38 dan SMU Banda Kandung Jakarta. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan. Selanjutnya data dianalisa menggunakan uji Chi square dan uji Pearson Correlation Coeffisient.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa X2 hitung = 0.296 dan X2 tabeI=3.84 dengan Df=1 dan alpha=0.05, maka X2 hitung lebih kecil dari X2 label yang berarti Ho gagal ditolak. Oleh karena tidak ada hubungan atau Ho gagal di tolak maka tidak dilakukan uji Pearson Correlation Coeffisient. Kesimpulannya tidak ada pengaruh antara tayangan kriminal di relevisi terhadap persepsi remaja tentang perilaku kekerasan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5399
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pekerjaan rumah mempakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, yang dikerjakan siswa di rumah, dan diharapkan siswa harus mempertanggungjawabkan hasil tugas tersebut. Pemberian tugas belajar kadang-kadang bermaksud agar anak-anak tidak banyak bermain. Disisi lain, siswa yang merniliki atribut sebagai seorang remaja, yang mempunyai tugas perkernbangan pada usianya ditambah banyaknya konflik atau stress yang timbul baik dari faktor intemal atau ekstemal, memiliki persepsi yang berbeda pula mengenai pekerjaan rumah. Dengan demikian untuk melihat adanya perbedaan persepsi antara guru dan siswa mengenai pengaruh pekerjaan rumah terhadap tingkat stress anak dapat dilihat dari persepsi masing-masing kelompok yaitu guru dan siswa. Tuiuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan persepsi guru dan siswa SLTP (remaja awal) tentang pengaruh pekerjaan rumah terhadap tingkat stress anak Sampei yang digunakan adalah guru dan siswa SLTP kelas 3 di wilayah kelurahan Kalibaru, Tanjung priok dan pemilihan sampel dilakukan 'secara acak (sampel random sampling).
Pengurnpulan data diiakukan dengan menggunakan kuesioner untuk data demograti dan data tentang persepsi guru dan siswa. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deksriptif perbandingan. Setelah data diuji dengan menggunakan uji dua arah dan menggunakan rumus statistik mmpaired student t test dengan derajat kebebasan 0.05 dan degree of freedom n1+ n2 -2, didapatkan hasil nilai t = 0.33 sehingga nilai ini berada pada area terima Ho, yang berarti bahwa tidak terdapat perbedan yang bermakna antara persepsi guru dan siswa mengenai pengaruh pekerjaan rumah terhadap tingkat stress anak."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5110
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>