Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tito Ilyasa
"Banyaknya permasalahan yang ditemukan pada penyiaran analog menyebabkan Ditjen Postel sebagai regulator telekomunikasi di Indoneisa memutuskan sudah waktunya untuk melakukan migrasi dari penyiaran analog ke penyiaran digital. Standar penyiaran digital untuk televisi yang akan diimplementasikan di Indonesia adalah DVB-T. Dalam merencanakan jaringan yang akan digunakan untuk layanan DVB-T dapat digunakan metode SFN. Keuntungan penyiaran digital dengan menggunakan DVB-T diantaranya adalah bandwidth yang lebih efisien, lebih tahan terhadap noise, serta konsumsi energy yang lebih rendah. Perencanaan jaringan dengan menggunakan SFN akan menghasilkan efisiensi spektrum dan location probability yang lebih tinggi, serta adanya network gain yang dapat mengefisienkan penggunaan daya.
Tujuan yang ingin dicapai dengan pembuatan skripsi ini adalah mendapatkan spesifikasi jaringan SFN regional untuk layanan DVB-T dengan coverage yang optimal. Untuk mencapainya, perlu dilakukan sinkronisasi transmitter yang mencakup variasi parameter time delay dan ERP, serta penambahan fill-in Tx sebagai repeater. Aspek perancangan yang dipertimbangkan mencakup skema modulasi, code rate, mode carrier, guard interval, kanal frekuensi, bandwidth, mode penerimaan, coverage probability, serta referensi jaringan yang akan digunakan.
Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan software Chirplus_BC di Ditjen Postel. Penempatan Tx dilakukan berdasarkan referensi jaringan, sedangkan parameternya disesuaikan dari aspek perencanaan. Setelah dilakukan sinkronisasi, didapatkan spesifikasi jaringan yang tepat untuk coverage yang optimal dan bebas interferensi.

A lot of problems that found in analog broadcasting necessitate Ditjen Postel as the telecommunication regulator in Indonesia to promptly decides the time to migrate from analog to digital broadcasting. Digital broadcasting standard for television that will be implemented in Indonesia is DVB-T. When planning a network for DVB-T service, SFN method can be implemented. The advantanges of using DVB-T as digital broadcasting are more efficient bandwidth, increased robustness from noise, and lower energy consumption.
Using SFN for network planning also directs to higher spectrum effieciency and location probability, as well as network gain that leads to power efficency.
The purpose of this final paper is to get the regional SFN specification for DVB-T sevice with optimal coverage. To achieve that, the transmitters need to be synchronized, that includes time delay and ERP parameters variation, and fill-in Tx as repeater addition. The designing aspects which are considered include modulation scheme, code rate, carrier mode, guard interval, frequency channel, bandwidth, reception mode, coverage probability, and network reference.
This designing will be executed using the Chirplus_BC software at Ditjen Postel. Tx placement done based on network reference, while the parameters are adjusted according to designing aspects. After synchronization is done, the result is proper network specification for optimal coverage and free from interference."
2008
S40547
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"A lot of problems that found in analog broadcasting necessitate Ditjen Postel as the telecomunication regulator in Indonesia to promply decides the time to migrate from analog to digital broadcasting..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Eka Cahyadi
"Penggunaan Ku-band untuk sarana komunikasi pada siaran TV sudah dilakukan di Eropa dan Amerika sejak tahun 1980-an. Dengan penggunaan satelit sebagai sarana komunikasi wilayah layanan bisa lebih luas sampai wilayah yang belum tersentuh sarana komunikasi. Indonesia sebagai negara kepulauan, penggunaan satelit merupakan salah satu pilihan yang tidak dapat dihindari. Dimana dengan penggunaan satelit sebagai sarana komunikasi untuk siaran TV dapat memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan.
Pemanfaatan Ku-band untuk sarana komunikasi harus sudah mulai dilirik di Indonesia. Selain karena alokasi frekuensi untuk C-band sudah sangat penuh, pemanfaatan Ku-band mampu menghasilkan penggunaan diameter antena yang lebih kecil dan mendapatkan bandwidth yang lebih lebar. Tetapi komunikasi satelit pada Ku-band yang berada pada rentang frekuensi antara 12Ghz sampai dengan 18Ghz memiliki kendala pada redaman terhadap hujan yang cukup tinggi terlebih untuk wilayah tropis seperti Indonesia.
Pada tugas akhir ini akan dirancang simulator sebagai alat bantu perhitungan komunikasi satelit pada Kuband untuk aplikasi DVB-S. Dengan hasil perhitungan jalur komunikasi menggunakan simulator tersebut akan dianalisis sejauh mana availability yang dapat diterapkan di Indonesia dan perubahan apa yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan availability.
Dari hasil perhitungan C/Ntotal untuk redaman hujan dengan outage time dari 0,3%, 0,1%, 0,03%, dan 0,01% didapatkan bahwa untuk kondisi terburuk pada kondisi hujan pada arah pancar dan arah terima dengan diameter antena 0,8m hanya mampu untuk availabilty sebesar 99,7%. Dengan peningkatan diameter antena terima menjadi 1m mampu menghasilkan availability sebesar 99,9%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40427
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Al Dilla
"Direktorat Jenderal Imigrasi tertanggal 17 November 2017 menerapkan Aplikasi Pendaftaran Antrean Permohonan Paspor Secara Online (APAPO) di kantor imigrasi seluruh Indonesia, serta secara resmi menghapuskan antrean permohonan paspor secara konvensional. Setelah diimplementasikan, pada laman LAPOR! masih terdapat keluhan masyarakat terkait antrean permohonan paspor secara online pada kantor imigrasi yang ada di seluruh Indonesia. Hal tersebut melatarbelakangi penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis akses pelayanan antrean permohonan paspor secara online di kantor imigrasi, khususnya di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mixed methods melalui survei, wawancara mendalam serta studi kepustakaan. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Akses menurut Penchansky & Thomas (1981). Hasil penelitian menunjukkan bahwa akses pelayanan antrean permohonan paspor secara online di kantor imigrasi wilayah Jabodetabek masuk ke dalam kategori buruk. Hal tersebut berdasarkan 3 dimensi akses yang masuk ke dalam kategori buruk yaitu availability (ketersediaan), accessibility (aksesibilitas), dan accomodation (akomodasi), sedangkan 2 dimensi akses lainnya yaitu affordability (keterjangkauan) dan acceptability (penerimaaan) masuk ke dalam kategori baik.
The Directorate General of Immigration dated 17 November 2017 implemented Application for Online Passport Application Queue Registration (APAPO) at immigration offices throughout Indonesia, as well as officially eliminating the conventional passport application queue. Once implemented, on the LAPOR! there are still public complaints regarding the queue for online passport applications at immigration offices throughout Indonesia. This is the background of this study which aims to analyze access to online passport application queue services at the immigration office, especially in the Jabodetabek area. This study uses a quantitative approach with mixed methods data collection techniques through surveys, in-depth interviews and studies literature. The main theory used in this research is Access theory according to Penchansky & Thomas (1981). The results showed that access to online passport application queue services at the Jabodetabek immigration office was in the bad category. This is based on 3 dimensions of access that fall into the bad category, namely availability (availability), accessibility (accessibility), and accommodation (accommodation), while 2 dimensions Other accesses, namely affordability and acceptability, fall into the good category.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Feriandi Mirza
"Dalam mengalokasikan spektrum frekuensi radio untuk kebutuhan layanan siaran TV digital dan aplikasi terestrial lainnya dalam hal ini adalah layanan mobile broadband ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yang secara umum dibagi menjadi 2 (dua), yaitu faktor atau variabel yang berupa aspek teknis dan aspek non-teknis, dalam hal ini adalah aspek potensi bisnis dari kedua layanan tersebut.
Dalam tesis ini akan untuk menentukan alokasi spektrum frekuensi radio pada pita Ultra High Frequency (UHF) untuk kebutuhan siaran TV digital terrestrial dengan metode optimasi dengan program linier yang bertujuan untuk menentukan nilai optimum dari potensi pendapatan di industri layanan siaran TV digital terestrial dan mobile broadband. Hasil dari optimasi tersebut mengalokasikan spektrum frekuensi sebesar 192 Mhz untuk kebutuhan layanan siaran TV digital terestrial dan 112 Mhz untuk kebutuhan layanan mobile broadband.

In allocating the radio frequency spectrum for digital TV terrestrial broadcasting service needs and other terrestrial applications in this regard is the mobile broadband services there are several factors to consider are generally divided into 2 (two), the technical non-technical aspects, in this case is the aspect of the business potential of these services. This thesis will determine the allocation of radio frequency spectrum in the Ultra High Frequency (UHF) band for digital terrestrial TV broadcasting by the optimization method with a linear program that aims to determine the optimum value of potential revenues in the industry of digital terrestrial TV broadcasting and mobile broadband services.
Results of the optimization is the allocation of the frequency spectrum at 192 MHz for digital TV terrestrial broadcasting services and 112 MHz for mobile broadband service needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27857
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rachman Rofel Ashadi
"Seiring dengan dilakukannya ujicoba terhadap TV digital free to air, dilakukan pula uji coba terhadap layanan Mobile TV berbasis DVB-H. Terdapat dua konsorsium yakni konsorsium Tren Mobile TV dan kosorsium Telkom yang diberikan kesempatan uji coba. Jika uji coba berhasil maka kedua konsorsium tersebut diberikan lisensi oleh pemerintah untuk menyelenggarakan layanan Mobile TV berbasis DVB-H di Indonesia.
Sebagai calon pemain baru dalam layanan Mobile TV dengan teknologi yang juga baru yakni DVB-H, tentunya bukanlah hal yang mudah bagi kedua konsorsium tersebut untuk ikut bermain dalam layanan Mobile TV. Perlu dilakukan analisis khususnya mengenai tekanan kompetitif dan keunggulan kompetitif layanan Mobile TV berbasis DVB-H di Indonesia untuk melihat tingkat ketertarikan dan profitabilitasnya.
Tesis ini menganalisis potensi tekanan kompetitif serta menentukan strategi positioning yang tepat bagi layanan Mobile TV berbasis DVB-H supaya memiliki kinerja diatas rata-rata dan tingkat profitabilitas yang tinggi. Dari hasil analisis didapatkan tekanan kompetitif dari layanan Mobile TV saat ini adalah Medium to High. Dengan strategi positioning yang berupa keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus didapatkan penurunan tingkat tekanan kompetitif menjadi Low to Medium.

During the free to air digital TV trial in Indonesia, it is also executed the Mobile TV service based on DVB-H trial. There are two consortiums, Tren Mobile TV and Telkom consortium, that are given the trial occasion. If the result of this trial is successful, then both of consortium will be given a lisence by the government to implement Mobile TV service based on DVB-H in Indonesia.
As new entrant in Mobile TV service with new technology called DVB-H, certainly is not easy mentioned for both of consortium to make a role in the service. It is absolutely needed to analyze the competitive pressure and competitive advantage of Mobile TV srvice based on DVB-H in Indonesia in order to know the level of industry attractiveness and its profitability.
This thesis analyzes the level of competitive pressure of Mobile TV DVB-H service and also determines appropriate positioning strategy in order to have best performance and high profitability level. It can be found from this analysis that the competitive pressure of Mobile TV DVB-H service is Medium to High. By implementing positioning strategy such as cost leadership, differentiation, and focus, it is obtained descending of competitive pressure level into Low to Medium.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40951
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggika Yelzi Pratiwi
"Kejadian Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yang terjadi di rumah sakit dapat menyebabkan kerugian kepada pasien dan rumah sakit. IKP merupakan beban kematian dan kecacatan yang tinggi di seluruh dunia. Salah satu upaya rumah sakit untuk mengelola dan mengidentifikasi potensi risiko IKP yaitu melalui manajemen risiko proaktif dengan metode Failure Mode and Effect Analysis(FMEA). FMEA telah digunakan rumah sakit di berbagai dunia dalam mengidentifikasi risiko pada layanan baru rumah sakit. RSUD Pasar Minggu saat ini sedang mengembangkan layanan baru yaitu layanan CAPD, dimana layanan ini merupakan layanan berisiko yang tidak hanya melibatkan petugas kesehatan di rumah sakit namun pasien sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko IKP dengan metode FMEA pada layanan CAPD di RSUD Pasar Minggu dalam rangka mencegah risiko IKP terjadi. Penelitian secara kualitatif dengan pendekatan operational research. Data penelitian diperoleh dari data primer yaitu wawancara mendalam dan focus group discussion (FGD) serta data sekunder yaitu telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses post-pemasangan akses peritoneal dan CAPD mandiri oleh pasien merupakan fokus proses penyusunan FMEA. Prioritas risiko yang ditemukan yaitu infeksi exit site/ tunnel, infeksi peritonitis, obstruksi kateter, dan leakage. Akar penyebab risiko terjadi yaitu regulasi layanan CAPD belum seluruhnya tersedia, rencana edukasi dan re-edukasi belum diterapkan, dan monitoring dan evaluasi perawatan CAPD belum ditentukan. Rekomendasi dalam pencegahan risiko tersebut yaitu melengkapi regulasi layanan CAPD pada panduan layanan CAPD, memaksimalkan rencana edukasi dan re-edukasi pasien dengan CAPD training plan matrix dan poster edukasi pasien, serta menetapkan prosedur monitoring dan evaluasi perawatan CAPD pasien.

Patient safety incident occur in hospital can cause harm to both patients and hospital. Patient safety incident represent a significant burden of death and disability worldwide. One of the hospital’s effort to manage and identify potential risks of patient safety incident is through proactive risik management using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method. FMEA has been used by hospitals worldwide to identify risks in hospital new services. Pasar Minggu Regional General Hospital is currently developing CAPD as a new service, which is a high-risk service involving healthcare professionals and patients themselves. This research aim to identify the risk of patient safety incident using the FMEA method in CAPD at RSUD Pasar Minggu in order to prevent the incident risk. The research is qualitative research with an operational research approach. Data were obtained from primary sources through in-depth interview and focus group discussion (FGD) and secondary data through literature review. The result shows that the post insersion process of peritoneal access and patient self management in CAPD are the focus of the FMEA process. The identified priority risks found were exit site/ tunnel infection, peritonitis infection, catheter obstruction, and leakage. The root cause of the risks that occur are the incomplete of CAPD service regulatory, education and re-education plans have not been implemented, and monitoring and evaluation have not been determined. Recommendations for preventing these risks include completing CAPD regulations in the service guidelines, optimalizing patient education and re-education plans with CAPD training plan matrix and patient education poster, and establishing monitoring and evaluation procedures for CAPD patient care"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Eka Suarjaya
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pelanggan seluler terbesar di Dunia. Saat ini tingkat penetrasi pasar seluler di Indonesia sudah mencapai diatas 100%, hal ini menunjukkan pasar seluler sudah mengalami tingkat jenuh, pertumbuhan pelanggan operator seluler sudah tidak signifikan lagi jika dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu. Hal ini berdampak terhadap persaingan yang ketat antar operator dalam hal menarik jumlah pelanggan dengan cara penurunan tarif yang signifikan namun tidak diikuti dengan kualitas layanan yang ditawarkan. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan tingkat churn paling tinggi di Asia yaitu diatas 10%. Melihat kondisi tersebut, layanan Mobile Number Portability (MNP) dapat dijadikan salah satu alternatif solusi bagi pemerintah untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan seluler, mendorong persaingan yang sehat antar operator ditengah pasar seluler yang mulai jenuh dan mengurangi tingkat churn yang berdampak terhadap pemborosan blok nomor. Mobile Number Portability (MNP) merupakan layanan yang memungkinkan pelanggan untuk berpindah operator tanpa mengganti nomor telepon yang mereka miliki. Dengan implementasi MNP pelanggan seluler diuntungkan dengan kebebasan memilih operator dan tetap mempertahankan nomornya, serta mendapatkan tarif layanan yang lebih baik. Bagi operator, Mobile Number Portability akan mendorong untuk memperbaiki dan memberikan kualitas jaringan yang lebih baik bagi pelanggan, serta menawarkan iklim yang lebih kompetitif diantara operator yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan implementasi MNP di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan metode Cost Benefit Analysis dengan obyek penelitian operator GSM.
Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa untuk kepentingan publik dan operator seluler dengan periode investasi 5 tahun, implementasi MNP ini layak untuk wilayah Jabodetabek. Sedangkan berdasarkan analisis sensitivitas diperoleh bahwa variabel tingkat porting dan nilai tukar (Dollar) merupakan variabel yang paling sensitif yang berpengaruh terhadap kelayakan implementasi MNP tersebut.

Indonesia is one of country with the largest number of mobile subscribers in the world . Currently the mobile market penetration rate in Indonesia has reached above 100 % , it indicates the mobile market has experienced saturation levels, the growth of mobile operator customers are no longer significant when compared to 5 years ago . This has implications for the intense competition between operators in terms of attracting subscribers with a significant decrease in rates but not followed by the quality of services offered. Indonesia is also one of the countries with the highest churn rate in Asia is above 10 %. Based on these conditions, Mobile Number Portability (MNP) services can be used as an alternative solution for the government to provide the best service for mobile customers, encouraging healthy competition among mobile operators amid market begins to saturate and reduce churn rate affecting waste block number. Mobile Number Portability is a service that allows customers to switch operators without changing their phone numbers. With the implementation of MNP, mobile customers benefit from the freedom to choose operators and retaining the number, good price and better service. For operators, Mobile Number Portability would push to improve and provide better network quality for customers, as well as offering a more competitive climate among existing operators. This study aims to analyze the feasibility of implementing MNP in the Greater Jakarta area using the Cost Benefit Analysis with the object of research GSM operators.
This study gives the conclusion that the public interest and the mobile operator with an investment period of 5 years, MNP implementation is feasible for the Greater Jakarta area. While based on the sensitivity analysis shows that the variable porting rate and exchange rates (Dollar) is the most sensitive variables that affect the feasibility of the implementation of MNP."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Syabila
"PayLater adalah salah satu bentuk dari digital payment yang diguanakan seperti kartu kredit yang berbentuk digital. PayLater salah satu bentuk inovasi digital payment yang pertama kali ada di Indonesia pada pertengahan tahun 2018. Paylater bisa dengan mudah digunakan melalui pendaftaran online pada digital platform yang menyediakan layanan tersebut. Sudah banyak aplikasi yang menyediakan layanan PayLater seperti e wallet, e commerce, aplikasi berbasis travel, ataupun aplikasi yang khusus menyediakan kredit online. Jabodetabek sebagai kota metropolitan yang dapat menjadi target penerapan penggunaan PayLater yang potensial dan menargetkan Generasi Z sebagai pengguna potensial. Generasi Z merupakan generasi dengan kelompok umur 10-25 tahun yang memiliki karakter dekat dengan teknologi atau juga bisa disebut sebagai app friendly generation. Karena PayLater tergolong baru di Indonesia, penelitian ini bertujuan menganalisis penerimaan PayLater pada Generasi Z di Jabodetabek dengan menggunakan Technology Acceptance Model untuk mengetahuo faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan PayLater. Faktor resistance to change, perceived risk, awareness of service, perceived benefit, perceived ease of use, dan perceived usefulness menjadi faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam menggunakan layanan PayLater. Faktor faktor tersebut kemudian digunakan untuk merancang rekomendasi strategi untuk penerimaan dan loyalitas PayLater bagi Generasi Z di Jabodetabekyang divalidasi oleh expert menggunakan Relationship Matrix.

PayLater is a form of digital payment that is used like a credit card in a digital form. PayLater is one of the first forms of digital payment innovation in Indonesia in mid-2018. PayLater can be easily used through online registration on digital platforms that provide these services. There are a lot applications that provide PayLater services such as e-wallet, e-commerce, travel-based applications, or applications that specifically provide online credit. Jabodetabek as a metropolitan city that can be a potential target for implementing PayLater applications and targeting Generation-Z as potential users. Generation-Z is a generation with 10-25 years of age group that whose characters are close to technology or can also be referred to as app-friendly generation. Because PayLater is relatively new in Indonesia, this study aims to analyze PayLaters acceptance in Generation Z in the Greater Jakarta by using the Technology Acceptance Model to identify factors that influence the use of PayLater. Resistance to change, perceived risk, awareness of service, perceived benefit, perceived ease of use, and perceived usefulness are factors that are shown to affect someone to use PayLater services. These factors are then used to design strategy recommendations for PayLater acceptance and loyalty for Generation Z in the Greater Jakarta area, which are validated by experts using the Relationship Matrix."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Kholiq Abuyazid
"Penelitian tentang rantai suplai bigasolin dan biodiesel di wilayah Jabodetabek telah dilakukan. Dalam penelitian ini dirancang sistem rantai suplai biogasolin dan biodiesel sebagai bahan bakar untuk sektor transportasi di wilayah Jabodetabek. Rantai suplai ini akan melibatkan seluruh entitas yang terkait dalam penyelenggaraan bahan bakar biogasolin dan biodiesel ini, yaitu: petani perkebunan singkong, pabrik CPO, pabrik olein, pabrik biodiesel, pabrik bioetanol, kilang, depot, dan SPBU. Rencana untuk rantai suplai biogasolin dan biodiesel akan menggunakan dua skenario yaitu, skenario substitusi dan skenario alternatif. Skenario substitusi biogasolin dan biosolar akan merencanakan biogasolin dan biosolar sebagai BBM pengganti 10 % kebutuhan gasolin dan solar di Jabodetabek, sedangkan skenario alternatif merencanakan biogasolin dan biodiesel akan menjadi BBM pilihan yang dijual bersama-sama gasolin dan solar dalam suatu SPBU. Dari hasil penelitian, kebutuhan dan biaya suplai kedua BBM tersebut akan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kebutuhan biogasolin kota Jakarta dengan skenario substitusi merupakan yang tertinggi di Jabodetabek yaitu mencapai 106.764 KL pada akhir tahun 2025, sedangkan untuk kebutuhan biosolar kota Tangerang pada skenario alternatif merupakan yang tertinggi di Jabodetabek. Biaya suplai terendah untuk masing-masing kota di Jabodetabek untuk biogasolin dan biodiesel adalah skenario suplai dengan komposisi 5% volume.

The research of supply chain has done for biogasolin and biodiesel in Jabodetabek. Biogasolin and biodiesel supply chain in this research is designed as fuel for transportation sector in Jabodetabek. This supply chain involved all entity to produced of biofuel, i.e: cassava garden, CPO and olein factories, biodiesel and bioetanol factories, refinery, depot, and SPBU. In this research, the planning for supply chain design will be use two scenario, substitute and alternative. Substitutes scenario for biogasolin and biosolar will be plan to changed 10% needs fuel of gasoline and diesel in Jabodetabek, whereas biogasolin and biosolar for alternative scenario will be plan to fuel alternative which sale together with gasoline and diesel. Based on simulation result, needs and cost of both biofuel will be increase annually. Needs of biogasolin in Jakarta for substitution scenario is most high in Jabodetabek, 106.764 L in end of year 2025, whereas needs of biosolar in Tangerang for alternative substitution is most high than others city in Jabodetabek. The cheapest cost of supply for each city in Jabodetabek for biogasolin and biosolar is scenario of supply with composition 5% volume.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>