Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10029 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henry Faisal Noor
Jakarta: Rajawali, 2010
338.4 HEN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Jakarta: Badan Otonom Economica, 2004
330 ME
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Jebarus
"Industri pertelevisian di Indonesia berkembang semakin marak. Selain televisi swasta nasional maupun televisi publik, kini begitu banyak muncul televisi lokal. Meningkatnyajumlahstasiun televisi ini, tidakterlepas dari kebijakan pemerintah terutama UU Penyiaran yang turut mendukung perkembangan bisnis pertelevisian itu. Televisi tidak saja dilihat sebagai komunikator institusional dalam konteks Ilmu komunikasi tap! juga sebuah institusi bisnis yang turut mendapatkan keutungan yang besar. Sebagai institusi bisnis, televisi mampu meraup keuntungan yang sebesar- besarnya. Dengan demikian, kajian-kajian menyangkut ekonomi media peretelevisian menarik untuk disimak. Suatu hal yang tidak bisa disangkal, dalam rangka mendongkrak keuntungan yang besar, televisi mengobral berbagai acarayang mengandung kontroversi di mata khalayak."
2006
MUIN-XXXV-8-Agust2006-13
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Ras Amanda G.
"Dunia pertelevisian di Indonesia berkembang Sejalan dengan perkembangan dunia politik di Indonesia pada tahun 1998. Angin reformasi saat itu tidak hanya membuka peluang untuk menambah jumlah stasiun televisi Swasta, namun juga gerakan di daerah untuk mendirikan televisi maupun radio, balk swasta, komunitas maupun publik. Materi siaran selama ini dikuasai stasiun nasional yang berpusat di Jakarta, yang relatif selalu mengangkat isu dan wacana nasional sedangkan wacana di daerah seringkali tidak mendapat perhatian. Di sisi lain dengan hadimya televisi-televisi Iokal. maka perebutan kue iklan di televisi yang sudah sangat ketat akan semakin ketat PT Bali Ranadha Televisi adalah salah satu televisi swasta Iokal di Indonesia, yang mengudara di daerah Bali dan sekitamya. Kehadiran BaliTV di Bali mendapat perhatian khusus dari masyarakat Bali, dengan program bermuatan Iokal, posisi rating BaliTV di Bali berada pada urutan keempat setelah Indosiar, RCTI dan SCTV.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai pola masyarakat di Denpasar dalam menggunalcan televisi, jenis hiburan dan informasi apa yang dikonsumsi mereka, dan mengetahui ragam kebutuhan program teievisi yang diinginkan masyarakat di Bali khususnya di Denpasar.
Penelitian menggunakan kerangka pemikiran studi ekonomi media, yang terfokus pada konsumen pengguna media dengan mempelajari karakteristik konsumen pengguna media televisi, meliputi kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan kelompok berdasarl-can status sosial ekonomi sampai pacla budaya yang mereka anut hingga pola penggunaan media televisi. Pole penggunaan ini terbagi dari program acara yang mereka sukai, saluran televisi hingga durasi menonton televisi.
Penelitian ini menggunakan dua metode penelitian, yakni metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Sifat penelitian ini bersifat deskriptif, dimana memaparkan suatu situasi atau peristiwa. Sedangkan tehnik pengumpulan data dengan dua tehnik ; yakni dengan studi dokumen data rating yang dikeluarkan Nielsen Media Research Indonesia. Lalu untuk memperkaya data dan menjawab fenomena yang didapatkan peneliti melakukan wawancara pada masyarakat pengguna televisi di Denpasar, Bali.
Dari hasil penelitian diketahui, di antara faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang, faktor budaya adalah faktor terbesar yang mempengaruhi pola konsumsi masyarakat khususnya dalam menggunakan televisi. Untuk kelompok masyarakat yang mempunyai kecenderungan budaya yang homogen dan masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan norma-norma yang sangat mengikat di dalam masyarakat, maka faktor budayalah yang memberi kontribusi terbesar dalam menentukan pola konsumsi seseorang.
Berdasarkan pada asumsi studi ekonomi media, media berfungsi dalam dual pasar produksi, yakni menjual program kepada masyarakat dengan, dan sebagai mempromosikan produk dari pengiklan. Dari hasil penelitian ini, diketahui peran televisi khususnya televisi swasta komersial, Iebih sebagai wadah untuk melayani pengiklan dibanding melayani masyarakat pada umumnya.
Televisi bagi masyarakat di Denpasar lebih digunakan sebagai media hiburan dibandingkan dengan media informasi. Tipe program acara yang mereka sukai adalah acara serial komedi, atau aoara yang mengundang tawa. Terutama komedi yang ditayangkan BaliTV dengan mengangkat budaya Iokal, yang menggunakan bahasa daerah.
Penelitian ini mengimplikasikan pada perlunya menyusun program dengan terus menerus melakukan riset terhadap budaya Iokal serta unsur proximity atau lokalitas lainnya antara Iain program acara variety show, yang menampilkan kesenian-kesenian Bali, muiai dari lawak Bali hingga sajian musik Bali."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yorita L.S. Bernadetta
"Pasca Reformasi 1998 stasiun-stasiun televisi bermunculan di Indonesia. Mereka bersaing untuk dapat tetap eksis. Maraknya program-program bertema kriminalitas di sejumlah besar stasiun televisi swasta nasional telah menciptakan suatu keadaan yang memprihatinkan bagi dinamika perkembangan pertelevisian Indonesia itu sendiri. Kritikan demi kritikan dilontarkan berbagai kalangan terhadap maraknya tayangan kriminalitas yang selalu hadir di ruang-ruang keluarga. Ironisnya, walaupun banyak pandangan yang tidak setuju dengan hadirnya berbagai bentuk tayangan kriminalitas, pada kenyataannya tayangan seperti itu terus berkembang dengan berbagai bentuknya. TV7 sebagai pendatang baru dalam industri televisi swasta tidak mau ketinggalan dalam memproduksi dan mendistribusikan (praktek komodifikasi) program sejenis, yang disebut dengan Tajuk Kriminal dan Perkotaan (TKP) yang saat ini dihadirkan setiap hari dua kali sehari dalam satu minggu (kecuali hari Sabtu hanya satu kali, yaitu pada siang hari).
Fokus tesis ini adalah berusaha menjelaskan bagaimana TV7 mengemas berita kriminalitas dalam program TKP, menggambarkan banyaknya pendapatan yang diperoleh stasiun televisi TV7 melalui tayangan TKP, menggambarkan audience profile tayangan TKP Siang, TKP Sore maupun TKP Malam dan mengevaluasi atau mengkritisi tanggungjawab sosial TV7 terhadap khalayaknya melalui tayangan kriminalitas TKP.
Dalam mengkritisi fenomena program bertema kriminalitas, tesis ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan paradigma kritis
dan bersifat deskriptif. Sementara metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui studi literatur (kepustakaan), wawancara mendalam terhadap sejumlah narasumber yang berkompeten di TV7, serta melakukan observasi langsung terhadap tayangan program TKP tersebut.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dengan semakin ketatnya persaingan antar industri televisi swasta di Indonesia saat ini, dimana seluruh stasiun televisi swasta nasional yang ada menayangkan program kriminalitas, mendorong para pengelola stasiun televisi untuk menciptakan peluang bisnis tertentu dengan menciptakan strategi programming yang disukai khalayak. Industri televisi adalah sebuah industri yang modalnya sangat besar, otomatis juga membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit, oleh sebab itu para pengelola stasiun televisi berusaha untuk mendapatkan keuntungan dengan menjual program yang "disukai" penonton dan seolah "memaksa? mereka untuk berargumentasi bahwa selama pemirsa dan. pengikian menyukai tayangan bertema kriminalitas ini, maka selama itu pula mereka akan memproduksi dan menayangkan (mendistribusikan) ke layar kaca pemirsa.
Bukti yang ditemukan juga menunjukkan bahwa membanjirnya iklan ke progam TKP mendorong managemen TV7 untuk terus menambah frekuensi penayangannya, dari yang semula sekali dalam satu hari menjadi dua kali dalam satu hari dalam seminggu. Ironisnya, program yang semula diklaim memiliki ciri khas karena ada segmentasi untuk iklan layanan masyarakat dalam program sore/malam hari ternyata dalam perjalanannya tak lebih dari sekedar bagian dari tekno kapitalis.
Implikasi hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa studi terhadap masalah-masalah isi program televisi bagi pemirsanya, khususnya studi ekonomi-politik yang terkait dengan komodifikasi program kriminalitas di televisi swasta, pada dasarnya perlu dikaji lebih lanjut secara kritis dan holistik dengan menyertakan dua entry point lainnya, yaitu spasialisasi dan strukturasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhasril Nasir
Jakarta: FISIP-UI Press, 2007
324.22 ZUL k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Benny Siga
"Peneliti tertarik membahas dominasi media massa dan pemilihan kepala daerah sebagai upaya untuk mengetahui kinerja pers dalam meliput pemilihan kepala daerah yang merupakan pertama kali terjadi dalam sejarah demokrasi Indonesia, menyusul bergulirnya pilkada sejak Juni 2005..
Tesis ini mencoba melihat pilkada sebagai representasi dari alam demokrasi yang coba ditegakkan di tanah air, khususnya di Depok. Mengangkat seputar pemberitaan Pilkada Depok dengan dua tokoh sentral yang menjadi aktor pentingnya. Badrul Kamal dan Nur Mahmudi. Unit analisis yang diteliti adalah teks berita dalam level mikro yakni berita-berita di Media Indonesia dan Monitor Depok pada periode konflik pilkada Depok yang akhirnya dimenangkan oleh Nur Mahmudi. Sedangkan untuk level Massa peneliti melakukan wawancara dengan sejumlah calon kepala daerah Depok yaitu Badrul Kamal dan Nur Mahmudi, begitu juga dengan manajer kampanye keduanya, yaitu Despen Ompusunggu dan Hasan. Wawancara juga dilakukan dengan sejumlah pemimpin redaksi (Pemred) dan pemimpin umum (PU), yaitu Pemred SCTV, Pemred Monitor Depok dan PU Media Indonesia serta pihak lain yang terlibat.
Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang berkaitan dengan ekonomi politik media. Teori-teori ekonomi politik mengarahkan penelitian tentang media pada analisis empiris struktur kepemilikan, kontrol media dan kekuatan pasar.
Penelitian ini membatasi pada pilkada Depok, dengan pertimbangan sejak munculnya
konflik antara dua kandidat, menyusul keputusan Pengadian Tinggi (PT) Jawa Barat
yang memenangkan salah satu pihak pada Agustus 2005, yang akhirnya membawa persoalan tersebut ke pentas politik nasional. Pertimbangan lainnya yang juga tidak kalah menarik untuk dicermati adalah posisi Kota Depok yang menjadi peripheral Jakarta, ibukota negara, dan kemudian melihat bagaimana pengaruh ekonomi-politik dalam kinerja media massa.
Bisa dilihat bagaimana pihak-pihak berkepentingan dalam pilkada mengkonstruksi realitas bagi kepentingannya masing-masing. Serta memperlihatkan adanya saling mempengaruhi (interplay) dari para kandidat dalam memperoleh akses ke media massa dan kepentingan pers dari kacamata ekonomi-politik.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah pradigma kritis, dengan tipe penelitian yang bersifat kualitatif. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan beberapa metode (tringulasi metode),yaitu pada tahapan teks, wawancara mendalam (disourse practice), dan tahapan pengamatan terhadap situasi (sosiocultural practice).
Di tahap teks, peneliti menelaah teks-teks berita seputar pilkada Depok di Monitor Depok, sebagai representasi pers lokal, Media Indonesia dan SCTV sebagai representasi dari pers nasional menggunakan analisis wacana Theo van Leuween; kemudian tahapan discourse practice dengan mewawancara para key informan, yakni kandidat yang bertarung di pengadilan dan pemimpin redaksi dari Monitor Depok, Media Indonesia dan SCTV; pada tahapan sosioculutral practice dengan mengamati perkembangan seputar pelaksanaan pilkada Depok. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan perspektif ekonomi-politik,dan untuk membantu mempertajam analisa digunakan Teori Representasi yang dikembangkan Theo Van Leuween, guna mempelihatkan bagaimana media menampilkan para kandidat.
Hasil temuan di lapangan menunjukkan ada dua hal pokok yang bisa terlihat, yaitu bagaimana dominasi media massa dalam liputan pilkada Kota Depok dan kenyataan kuatnya pengaruh bisnis dalam mempengaruhi kinerja pers, sehingga media massa terlihat lebih sebagai institusi ekonomi. Namun lebih mengejutkan lagi adalah kenyataan rii1, bagaimana kandidat yang tidak memiliki "mesin uang" yang kuat ternyata memenangkan pertarungan walau sempat tidak mendominasi pemberitaan di media massa.
Kondisi tersebut dapatlah dipahami mengingat tindakan media dalam memproduksi berita tidak terlepas dari proses-proses sosial baik pada jenjang organisasi, industri dan masyarakat. Proses memproduksi dan mengkonsumsi teks isi media perlu juga melihat suasana politik dan tekanan ekonomi kapitalis yang tercipta selama ini. Terlebih jika mengamati lebih dalam bahwa semuanya itu tidak lepas dari keberadaan masyarakat dan kapitalisme global."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Khairina Masta
"ABSTRACT
Tesis ini membahas hubungan ekonomi politik media yang ada di media
lokal sumatera barat,bagaimana perkembangan televisi lokal di Sumatera Barat
dari sisi spasialisasi, bagai mana bentuk lembaga medianya, regulasinya, modus
apa yang menyebabkan televisi lokal independen akhirnya memilih untuk menjadi
anggota jaringan televisi di pulau Jawa, bentuk intergrasi apa yang terjadi
horizontal atau vertikal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat
deskriptif dengan paradigma kritis. Data yang di peroleh dengan cara depth
interview, analisa dokumen dan observasi lapangan. Metode analisa menekankan
pada dua sifat: holistik dan kontekstual. Holistik artinya memberikan gambaran
secara utuh dan menyeluruh tentang kasus yang diteliti sementara kontekstual
berusaha untuk mengaitkan dengan konstek sosial, ekonomi, dan politik yang ada
saat kasus itu terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari regulasi media Penyiaran di
Sumatera Barat mengalami ketimpangan, televisi televisi lokal yang ada tidak
mampu untuk bersaing dan pada akhirnya harus rela di akuisisi oleh televisi Swasta
Jakarta. UU Penyiaran no.32 tahun 2002 yang memiliki prinsip diversity of ownership
itu sendiri tidak mampu mencegah praktik konsentrasi tersebut karena adanya celah
penafsiran terutama pada pasal 18 ayat (1) tentang pembatasan pemusatan
kepemilikan dan pasal 34 ayat (4) tentang larangan pemindahtanganan izin penyiaran.
Motif ekonomi yang menjadi faktor utama lembaga penyiaran di Sumatera Barat
kemudian melakukan afiliasi berintegrasi dengan televisi lain.

ABSTRACT
This thesis explores the political economy of media relations that exist in the
western Sumatran local media, describing the development of local television in West
Sumatra .accoriding to spatialization theory, as where the form of media institutions,
regulations, what causes the mode of independent local television eventually choose to
become members of a television network in Java, what kind of integration that occurs
horizontally or vertically. This study is a descriptive qualitative research with a critical
paradigm. The data obtained by means of depth interviews, document analysis and field
observations. Methods of analysis focus on two properties: the holistic and contextual.
Holistic means to provide a complete and comprehensive overview of the cases studied
while contextual trying to associate with the social, economic, and political case when it
happened.
The results showed that the regulation of broadcasting media in West Sumatra
suffered inequality, the local television television that there are not able to compete and
ultimately be willing in the acquisition by a private television Jakarta. Broadcasting Act
no.32 of 2002 which has the principle of diversity of ownership itself is not able to
prevent the practice of concentration because of the gap, especially in the interpretation of
Article 18 paragraph (1) of the concentration of ownership restrictions and Article 34
paragraph (4) on the prohibition of transfer of broadcasting licenses. Economic motives
were a major factor in West Sumatra broadcasters then do integrate with other television
affiliate."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>