Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 604 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parissien, Steven
London: Phaidon Press, 1997
385.312 PAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Fitriyani
"Stasiun Sudirman merupakan salah satu stasiun tersibuk di Jakarta. Berdasarkan penjualan tiket di Stasiun Sudirman, setiap harinya jumlah penumpang mencapai 15.000-20.000 orang terutama pada hari Senin sampai Jumat. Terdapat kenaikan jumlah penumpang mencapai 15% dibandingkan pada awal tahun 2011. Dengan jumlah penumpang yang meningkat tiap tahunnya maka akan terjadinya kepadatan yang mempengaruhi pergerakan penumpang di Stasiun Sudirman. Oleh karena itu perencanaan evakuasi di stasiun kereta sangat penting karena dapat memantau pergerakan manusia serta dapat mencegah dan juga dapat meminimalisir jatuhnya korban apabila terjadinya kondisi ekstrim yang terjadi di stasiun. Kondisi ekstrim terjadi ketika terjadinya penumpukan penumpang karena kondisi tertentu. Berbagai cara untuk mempermudah perencanaan evakuasi salah satunya adalah dengan menggunakan pemodelan evakuasi sebagai panduan evakuasi. Pemodelan evakusi berupa simulasi yang berguna sebagai gambaran proses evakuasi ketika terjadinya kondisi tertentu dan juga sebagai masukan untuk strategi evakuasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai evakuasi di Stasiun Sudirman pada kondisi normal dan kondisi ekstrim. Dengan menggunakan software Pathfinder Simulator, diharapkan dapat memberikan gambaran secara 3D pengenai pergerakan manusia untuk melakukan evakuasi tanpa melalui uji evakuasi secara praktikal.

Sudirman Station is one of the busiest stations in Jakarta. Based on ticket sales in the Sudirman station, every day the number of passengers reached 15.000-20,000 people especially on a Monday through Friday. The number of passengers increased until 15% compared to the beginning of 2011. While passenger numbers increasing each year, it will affect the movement of passengers in the Sudirman station. Therefore the evacuation train station is very important because it can monitor the movement of people as well as to prevent and also to minimize the casualties when the extreme conditions that occurred at the station. Extreme condition occurs when the accumulation of passengers due to certain conditions. Different ways to facilitate the evacuation plan is to use one of them as a guide evacuation evacuation modeling. Evakusi form of simulation modeling as a useful overview of the evacuation process as well as the occurrence of certain conditions as input to other evacuation strategies. This study aims to provide an overview of the evacuation in Sudirman Station in normal and extreme conditions. Using Pathfinder Simulator software, is expected to provide an overview of human movement in 3D pengenai to evacuate without going through the practical test evacuation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfisahr Ferdian
"ABSTRAK
Stasiun kereta api merupakan salah satu pelayanan publik yang sudah seharusnya memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan evaluasi mengenai kinerja Stasiun UI berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang bersumber dari PM. 48 Tahun 2015. Selain membandingkan dengan SPM, evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Dari hasil penelitian didapat bahwa sebagian besar fasilitas sudah memenuhi standar dan tingkat kesesuaian antara harapan dengan kinerja adalah sebesar 77% yang artinya pengguna stasiun secara keseluruhan merasa cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Stasiun UI.

ABSTRACT
The train station is a public service which should provide maximum service to the public. The study aims to provide evaluation of the performance of UI Station based on Minimum Service Standards (SPM), which comes from the PM No. 48 Year 2015. In addition to comparing with SPM, the evaluation is done by using Importance Performance Analysis (IPA). The results showed that most of the facilities are already meet the standards and the conformity degree is 77%, which means the users have generally felt quite satisfactions among them with the services that provided by UI Station.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Nadhif
"Kota Depok termasuk dalam model perwilayahan transportasi yang berarti wilayah ini mempunyai karakteristik sistem transportasi bersifat modern, berciri perkotaan yang dikaitkan dengan keterkaitan yang erat dengan sistem transportasi metropolitan Jakarta. Konsekuensi dari adanya pola komuter yang tinggi adalah dibutuhkannya sistem transportasi terpadu antara jalan rel dan jalan raya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan wilayah jangkauan pelayanan stasiun KRL Kereta Rel Listrik di kota Depok Stasiun Depok, Stasiun Depok Baru, Stasiun Pondok Cina dan Stasiun Universitas Indonesia.
Analisis data yang digunakan adalah analisis komparatif dan analisis data deskriptif secara spasial. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Stasiun dengan karakteristik sangat strategis-fasilitas sangat baik memiliki aksesibilitas tinggi dan fasilitas terlengkap terdapat pada stasiun Depok Baru. Perubahan wilayah jangkauan pelayanan stasiun di Kota Depok yang signifikan dari wilayah pelayanan dan jangkauan pekerjaan penumpang memiliki karakteristik stasiun strategis-fasilitas baik dan stasiun sangat strategis-fasilitas sangat baik yaitu stasiun Pondok Cina dan stasiun Depok Baru.

Depok become a part of transportation region model that means has transportation system characteristic that modern. This urban transport system link with Jakarta metropolitan transportation system. The consequence of commuter pattern that high is the need of integrated transportation system between rail and road. The purpose of this research is to know the change of service coverage area of KRL Railway Station in Depok city Depok Station, Depok Baru Station, Pondok Cina Station and University of Indonesia Station.
Data analysis that used are comparative analysis and spatial descriptive data analysis. The results of this study indicate that stations with very good strategic facility characteristic have high accessibility and the most complete facilities. That characteristic of station is in Depok Baru station. The change of service coverage area in Depok significantly from the service area and the range of passenger occupations that have the characteristics of strategic facility station is good and strategic facility is very good are Pondok China Station and Depok Baru Station.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayah Wardany
"[ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian toponimi yang bertujuan untuk mendapatkan asal
usul penamaan tempat yang saat ini dijadikan nama stasiun kereta api Commuter
Jabodetabek. Selain itu, penelitian juga bertujuan untuk menemukan apakah suatu
penandaan toponim telah menjadi mitos. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif
dengan sumber data didapatkan dari lapangan dan literatur. Penelitian ini berhasil
mengumpulkan 60 data dari 51 titik pengamatan. Data toponimi didapatkan dari 78
narasumber yang terdiri atas 1 narasumber utama dan 77 narasumber dari masyarakat.
Sementara itu, literatur didapatkan dari peta sejak abad 16 hingga abad 20 serta naskah
Perjalanan Bujangga Manik. Teknik analisis data menggunakan kajian etimologi dan
semiotik Barthes. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 12 toponim yang mengalami proses
menuju mitos. Hasil lain yang ditemukan terdapat 15 bahasa yang menjadi sumber
penamaan stasiun kereta api, yaitu Arab, Bandan, Belanda, Bali, Betawi, Hokkian,
Indonesia, Inggris, Jawa, Jawa Kuna, Melayu, Manggarai, Portugis, Sunda, dan Sunda
Kuna.

ABSTRACT
This research uses toponymy to obtain the origin of placenames that currently are used as
station names of Commuter train stations in Jabodetabek. Besides, this research also aims
to find out signification among toponyms that has developed into myth. The method that
has been used for this research was qualitative with data from informants and literature.
Data of 60 toponyms have been collected from 51 locations. The toponym data was
taken from 78 informants who consist of 1 primary informant and 77 informants from
local people. The literature is based primarily on map from 16th until 20th century and The
Story of Bujangga Manik: a pilgrim?s progress manuscript. Etimology and Barthes?s
semiotic theory were used as techniques to analyze the data. The result shows that there
are 12 toponyms that under process becoming myth. Another result shows that there are
15 languages as station naming sources which are Arabic, Bandanese, Dutch, Balinese,
Betawi, Hokkian, Indonesian, English, Javanese, Old Javanese, Malay, Manggarai,
Portuguese, Sundanese, and Old Sundanese., This research uses toponymy to obtain the origin of placenames that currently are used as
station names of Commuter train stations in Jabodetabek. Besides, this research also aims
to find out signification among toponyms that has developed into myth. The method that
has been used for this research was qualitative with data from informants and literature.
Data of 60 toponyms have been collected from 51 locations. The toponym data was
taken from 78 informants who consist of 1 primary informant and 77 informants from
local people. The literature is based primarily on map from 16th until 20th century and The
Story of Bujangga Manik: a pilgrim’s progress manuscript. Etimology and Barthes’s
semiotic theory were used as techniques to analyze the data. The result shows that there
are 12 toponyms that under process becoming myth. Another result shows that there are
15 languages as station naming sources which are Arabic, Bandanese, Dutch, Balinese,
Betawi, Hokkian, Indonesian, English, Javanese, Old Javanese, Malay, Manggarai,
Portuguese, Sundanese, and Old Sundanese.]"
2015
T44734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Defianti
"ABSTRAK
Stasiun adalah tempat untuk menunggu kereta yang ramai digunakan oleh orang-orang sejak zaman kolonial Belanda. Pada tanggal 21 Mei 1873 Belanda membangun sebuah stasiun yang bernama stasiun Willem I di wilayah Selatan Semarang, yaitu Ambarawa. Di dalam stasiun ini terdapat beberapa fasilitas seperti ruang tunggu penumpang, loket tiket, toilet, gerbong kereta, bentuk lantai dan letak fasilitas yang terbagi menjadi dua yaitu untuk golongan Eropa dan pribumi. Hal tersebut membuktikan adanya jejak stratifikasi sosial sebagai jurang pemisah kelas sosial masyarakat pada masa itu. Penelitian ini menggunakan teori poskolonialisme milik Bhaba dan teori relasi kekuasaan milik Max Weber, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Keberadaan stasiun yang berubah menjadi museum ini merupakan bukti kekuasaan dan kemampuan Belanda membangun jalur kereta dan stasiun di jalur pegunungan yang sulit untuk dilewati oleh kereta biasa. Benda cagar budaya ini dirawat dan dilestarikan agar langgeng dan abadi.

ABSTRACT
Train station is a place for passangers to wait for the train which have been used by people since the Dutch colonial era. On May 21, 1873 the Dutch built a train station called Willem I station in south Semarang area which is Ambarawa. In this station there are several facilities such as passenger waiting rooms, ticket counters, toilets, floor tiles, the wagon from train and the location of facilities which are divided into two, namely for European and East Indies groups. This proved that there was a trace of social stratification as a gap between the social class of the community at that time. This was related to the power relations carried out by the Dutch government towards the Dutch East Indies people.This research use Bhabas postcolonialism theory and Max Webers theory of power relations, by using a qualitative approach and descriptive method.The existence of the station that turned into a museum is a testament to the power and ability of the Dutch to build railroad lines and stations on mountainous trails that were difficult for ordinary train to pass. These cultural heritage objects are preserved to stand for the time being."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syahri Mubarok
"Stasiun Depok Baru merupakan salah Stasiun terpadat di jabotabek karena di Stasiun Depok Baru terdapat arus perpindahan antar moda transportasi yaitu dari moda rel kereta ke moda darat yaitu Terminal Depok. didepan Stasiun tidak terdapat jalur pejalan kaki yang jelas sehingga terkesan tidak nyaman Oleh karena itu dilakukan penelitian terhadap karakteristik arus pejalan kaki pada pukul 07.00.00-08.00.00 dan pukul 17.00.00-18.00.00 dengan membagi menjadi 5 ruas yaitu dari Stasiun Depok Baru ke ITC Depok, Dari Stasiun Depok Baru ke Terminal Depok, Dari Stasiun Depok Baru ke Pasar, dari ITC Depok ke Pasar, dan Dari Terminal Depok ke Pasar. Sehingga diaharapkan dari hasil tersebut dapat di buat jalur pedestrian yang jelas dan nyaman. Dari hasil penelitian didapat arus terbesar di daerah tersebut pada pagi hari yaitu dari Stasiun Depok Baru ke Pasar sebesar 3.407 (org.m/min) dengan tingkat pelayanan B dan pada sore hari yaitu dari Stasiun Depok Baru ke ITC Depok sebesar 3.5 (org.m/min) dengan tingkat pelayanan A.

Depok Baru Station is one of the crowded station in jabotabek station because there is an intermodal outflow between rail modes of transportation to land mode. There is no clear pathway for pedestrian so that makes uncomfortable. This research is to analyze the characteristc of that pedestrian flow between 07:00:00 to 08:00:00 and 17:00:00 to 18:00:00 pm by dividing into 5 sections. The 5 sections are Depok Station New to ITC Depok, Depok Baru Station Baru to Terminal Depok, Depok Baru Station to market, ITC Depok to market, Terminal Depok to Market. The results of this research, obtained on the area in the morning, from Depok Baru Station to Market is 3407 (org.m / min) with a level of service B and in the afternoon, from Depok Baru station to ITC Depok is 3.5 (org.m / min) with a level of service A. The result of this research can be made clear pedestrian pathways.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Kurnia Ramadhan
"Transportasi publik, khususnya kereta api, merupakan kendaraan yang banyak digunakan masyarakat sebagai alat transportasi dan, pada umumnya, berjalan kaki menjadi pilihan pergerakan dalam penggunaan transportasi publik. Keberadaan ruang gerak pejalan kaki menjadi penting sebagai penghubung antar moda transportasi maupun tempat tujuan. Tulisan ini membahas pengaruh aksesibilitas dan permeabilitas ruang gerak tersebut dalam mobilitas kawasan stasiun. Aksesibilitas dan permeabilitas ruang gerak merupakan kemudahan dan kontinuitas ruang yang dilengkapi dengan fasilitasnya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan lingkungan menghadirkan kondisi yang ramah pejalan kaki (walkability). Walkability mengakomodasi lingkungannya dengan beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam faktor lingkungan.

Public transportation, especially trains, is widely used by the community as a mean of transportation and, generally, people walk as a part of using public transportation modes. The existence of pedestrian space is important as a connector between modes of transportation or destinations. This writing discusses the effect of space accessibility and permeability in mobility of train stations. Space accessibilty and permeability is the convenience and continuity of space equipped with its facilities. This is related to the ability of the environment to present a pedestrian-friendly environment known as walkability. Walkability accommodates its environment with several aspects considered in environmental factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allysa Julia Yusman
"Hostile Architecture merupakan salah satu gaya arsitektur yang mulai menjadi fitur umum pada kota-kota besar untuk mengatasi perilaku-perilaku yang tidak diinginkan pada ruang publik. Jakarta merupakan salah satu kota di dunia yang mulai menerapkan konsep Hostile Architecture pada ruang publik di mana penerapan tersebut sudah bisa dijumpai pada semua Stasiun Commuter Line Jakarta yang berupa street furniture bangku tunggu pada peron kereta. Mode transportasi commuter line merupakan mode transportasi yang tidak pernah sepi akan pengguna meskipun hari libur karena dianggap murah dan terhindar dari kemacetan ibu kota. Dengan demikian, ruang publik stasiun commuter line harus menciptakan rasa nyaman bagi penggunanya saat berada pada peron stasiun untuk menunggu kereta api datang. Kenyamanan seringkali dihubungkan dengan ergonomi, yaitu ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan desain, serta faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi tersebut yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kinerja sistem dengan cara meningkatkan interaksi antara manusia dengan desain yang digunakan. Maka dari itu, penerapan hostile architecture dengan pendekatan konsep ergonomi yang dapat mempengaruhi perilaku penggunanya dalam memilih tempat duduk untuk menunggu kereta dapat menjadi suatu kajian yang dapat didalami sebagai suatu hal yang dapat memberikan dampak dalam perilaku manusia dengan lingkungannya. Sehingga dengan adanya penulisan ini, penggunaan hostile architecture pada ruang publik stasiun commuter line akan memberikan dampak yang baik dalam kesesuaian antara perilaku manusia dengan sistem kerjanya. Dimana dalam hal ini, rancangan yang mempunyai kompatibilitas tinggi dengan penggunanya akan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, baik, dan efisien serta mengurangi bahaya akibat adanya kesalahan desain pada fungsi ruang di Stasiun Commuter Line Sudirman Jakarta.

Hostile Architecture, an emerging architectural style, is increasingly prevalent in major urban design as a means to mitigate undesirable behaviours in public spaces. Jakarta, among the world's cities, has adopted this concept, with its application evident in the street furniture specifically waiting benches that can be found at Jakarta Commuter Line Stations. The commuter line mode of transportation garners a constant stream of users, even on holidays, as it is deemed affordable and circumvents traffic congestion in the capital. Consequently, it is important that these public spaces encourage user’s comfort while waiting for the train to arrive. Comfort is often associated with ergonomics, which examines the interaction between humans and designs, along with the factors influencing these interactions, aiming to enhance system performance by optimizing human-design compatibility. Therefore, exploring the implementation of hostile architecture with an ergonomic approach focusing on seating preferences becomes a significant avenue for studying the potential impact on human behaviour within these environments. Employing hostile architecture in public spaces within commuter line stations may positively affect the harmony between human behaviour and the operational system. In this particular case, a design that aligns closely with its users becomes essential in creating a comfortable, efficient, and hazard-free environment, thereby mitigating any design-related issues concerning the functionality of the Sudirman Jakarta Commuter Line Station."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christo Februanto Putra
"ABSTRAK
Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat modern. Dengan berkembangnya kehidupan masyarakat masa kini, maka semakin berkembang pula pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut dalam menjalani aktivitas mereka sehari-hari. Skripsi ini dilaksanakan dengan meninjau permasalahan tingginya demand penumpang kereta listrik pada saat ini, dan akan dibangunnya pembangkit baru berupa rusunami. Atas dasar ini, peneliti ingin menganalisa ketersediaan layanan kereta listrik pada Stasiun Pondok Cina saat ini dan nantinya saat pembangkit baru rusunami telah dibangun dengan menggunakan simulasi PTV Viswalk.

ABSTRACT
Transportation has an important role in the life of modern society. With the development of the lives of the people of today, the growing movement carried out by these people in carrying out their daily activities. This thesis is carried out by reviewing the problem of the high demand of electric train passengers at this time, and the construction of a new power plant in the form of rusunami. On this basis, researchers want to analyze the availability of electric train services at Pondok Cina Station now and later when new rusunami plants have been built using Viswalk PTV simulations."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>