Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177765 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jebul Suroso
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan persepsi tentang jenjang karir dengan kepuasan kerja dan kinerja perawat. Desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan cross sectional melibatkan 100 perawat dengan teknik cluster sampling. Analisis menggunakan uji Chi-square dan Regresi logistik berganda; Terdapat hubungan persepsi tentang jenjang karir meliputi pengembangan karir (p value 0,000), penghargaan (p value 0,000), pengakuan (p value 0,024), promosi (p value 0,024) dengan kepuasan kerja serta tantangan dengan kinerja (p value 0,001). Pengembangan karir merupakan faktor yang paling berhubungan dengan kepuasan kerja (OR = 7,241) dan tantangan dengan kinerja (OR = 0,196). Disarankan agar temuan ini menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan penerapan jenjang karir perawat di RSUD Banyumas.

This descriptive correlation research aimed to identify the relationship between perception of career path with job satisfaction and with performance. Using crosssectional approach and cluster sampling technique this research has involved 100 nurses. Chi square test and binary logistic regression identified the relationship between career path; career development (p value 0,000), rewards (p value 0,000), recognition (p value 0,024), promotion (p value 0,024) and job satisfaction, on the other hand challenges and performance (p value 0,001). The most related factor on career development was job satisfaction (OR = 7,241), while performance was mostly affected by challenges (OR = 0,196). Career path is to be applied in Banyumas Hospitals."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djuariah Chanafie
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara jenjang karir dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RSUD Budhi Asih Jakarta. Populasi penelitian adalah 203 perawat pelaksana dengan latar belakang pendidikan SPKI Bidan. D3 Keperawatan/Kebidanan dan SI Keperawatan/Kesehatan Masyarakat yang bekerja di RSUD Budhi Asih. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 213 dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 145 perawat pelaksana. Untuk menguji hubungan antara persepsi perawat pelaksana terhadap jenjang karir dengan kepuasan kerja digunakan Pearson's Product Moment Correlation Coefficient.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana di RSUD Budhi Asih rata-rata merasa agak puas terhadap pekerjaannya. Kepuasan paling tinggi adalah terhadap tanggung jawab dan kepuasan kerja yang paling rendah adalah terhadap gaji. Rata-rata persepsi perawat pelaksana terhadap jenjang karir adalah setuju dilaksanakannya penerapan sistem jenjang karir. dengan persepsi yang paling tinggi adalah pekerjaan yang menantang dan yang paling rendah adalah promosi. Didapatkan hubungan yang bermakna antara empat dmensi jenjang karir (pengembangan karir, penghargaan, pengakuan dan pekerjaan yang menantang) dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Dimensi penghargaan tidak berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Dengan analisis regresi linear ganda penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi yang dominan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan kerja, adalah pengakuan dan dapat menjelaskan 22,1 % dari variasi kepuasan kerja. Hal ini dapat terjadi karena belum diterapkannya sistem kompensasi dan penghargaan atau sistem reward berbasis kinerja. Untuk itu manajemen Rumah Sakit bersama-sama dengan Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan serta Kasubsi Keperawatan segera membuat sistem jenjang karir perawat dan hasilnya disosialisasikan sehingga kepuasan kerja perawat meningkat dan kualitas pelayananpun dapat meningkat.

This research which was conducted by implementing correlated-descriptive model aims to examine the correlation between the level of career and job satisfaction of nurses in Budhi Asih Local Hospital in Jakarta. The number of research population is 203 nurses whose educational backgrounds arc Nursing Vocational School or Midwifery Vocational School. Nursing/Midwifery Academy, and Bachelor of Nursing or Bachelor of Community Health. The number of the samples is the total number of the samples including 58 nurses who are attending academy or university. Therefore, the total number is [45 nurses. Pearson?s Product Moment Correlation Coefficient was used to examine the correlation between the level of career and the job satisfaction.
The result shows that the average of the nurses feel quite satisfied with their jobs. The highest satisfaction is regarding with the job responsibility, while the lowest satisfaction is regarding with the salary. The average nurses' perception concerning the level of career is to agree on the implementation of level of career system. The highest perception is regarding with the challenge, while the lowest is regarding the promotion. The result of correlation analysis, with alpha= 0.05, shows that there is a significant relationship between the four dimensions of the level of career and the job satisfaction. The four dimensions include career development, recognition. promotion, and challenging jobs. Appreciation has no relationship with the job satisfaction. Applying double linear regression analysis, the researcher conclude that the main perception of the level of career has significant correlation with job satisfaction even though only 22.1% of job satisfaction variants can be simultaneously described by the level of career and the most influencing variable is the recognition. This is due to the lack of compensation and appreciation system or performance-based reward system. Therefore, the hospital management in addition to The Head of Medical and Nursing Service Division and The Head of Nursing Section ought to design the system of nurse career and socialize the outcome, so that job satisfaction will increase and the quality of service increases accordingly.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Filani S
"ABSTRAK
Pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis berperan penting dalam meningkatkan motivasi kerja perawat pelaksana. Motivasi kerja yang baik akan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dimana pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada 3 Rumah sakit melibatkan 352 perawat pelaksana di ruang rawat inap dan intensif yang dipilih secara simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dan regresi linear multivariat. Hasil menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis dengan motivasi kerja perawat pelaksana p=0,0001, ?=0,05 . Faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana adalah persepsi tentang jenjang karir perawat klinis. Rekomendasi yang diberikan yaitu rumah sakit melakukan strategi penguatan motivasi dengan melakukan peningkatan pemahaman dan persepsi melalui sosialisasi tentang jenjang karir dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 40 tahun 2017, pemberian reward, pujian, promosi dan pelaksanaan program pendidikan berkesinambungan bagi perawat pelaksana.

ABSTRACT
Understanding and perception about clinical nurse career ladder has an important role in improving work motivation of practitioner nurse. Good work motivation will improve the quality of nursing care in patients. The purpose of this study was to analyze the relationship of understanding and perception of clinical nurse career ladder with the nurse motivation. This research is a quantitative with data collection with questionnaire using Cross Sectional approach. This study was conducted in 3 hospitals involving 352 nurses in inpatient wards and intensive care unit selected by simple random sampling. Data was analyzed by using correlation test and multivariate linear regression. The results showed a significant correlation between understanding and perception about clinical nurse career ladder with work motivation of nurse practitioner p 0.0001, 0,05 . The most dominant factor that affecting nurse practitioner work motivation is a perception about the career ladder of clinical nurse. The recommendation is that the hospital conducts a motivational strengthening strategy by improving understanding and perception through the socialization of career ladder based on the lastest regulation from Indonesia health ministry number 40, giving reward, good recognation, promotion, and implementation of Continuing Professional Development CPD for nurses practitioner. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrial Muchtar
"Turnover perawat merupakan hal penting yang mempengaruhi kontinuitas, kualitas dan biaya pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jenjang karir, iklim organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover perawat. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional melibatkan 136 perawat. Analisis menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menggambarkan ada hubungan bermakna antara jenjang karir, iklim organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover. Variabel yang paling berhubungan dengan intensi turnover adalah kepuasan kerja. Manajemen rumah sakit harus melakukan sistem remunerasi, menata sistem jenjang karir dan iklim organisasi untuk mengurangi intensi turnover perawat.

Turnover of nursing staff is an important issue affecting healthcare cost, quality and continuity. This research aimed to identify the relationship of career ladder, organizational climate and job satisfaction to turnover intention of nurses by using cross sectional approach involved 136 nurses. Chi- square test and binary logistic regression identified the relationship of career ladder, organizational climate and job satisfaction to turnover intention. The most related factor to turnover intention was job satisfaction (OR = 4,1). Hospital management should perform remuneration system, arrange career ladder system and organizational climate to reduce the nurse turnover intention."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Indraswati
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muthmainnah
"Kinerja perawat dipengaruhi faktor remunerasi dan motivasi kerja. Remunerasi adekuat sebagai upaya retensi perawat dan meningkatkan motivasi kerja. Motivasi kerja membawa kinerja perawat positif. Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan kepuasan remunerasi dengan motivasi dan kinerja perawat. Desain yang digunakan analitik cross sectional study dengan total sampling perawat RSUD Depok yang diukur menggunakan kepuasan remunerasi yang dibuat dan kinerja dari manajemen serta motivasi menggunakan kuesioner Herzberg. Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna kepuasan remunerasi dengan motivasi kerja p=0.019; ?=0.05 . Perawat yang puas dengan remunerasi berpeluang 4 kali menunjukkan motivasi kerja tinggi. Rekomendasi untuk rumah sakit menerapkan sistem remunerasi berdasarkan Kepmenkes 652 Tahun 2010.Kata kunci : Kepuasan remunerasi, motivasi kerja, kinerja, perawat.

Nurse performance has been effected by remuneration and work motivation factor. The adequate remuneration as effort in nurse retention and increase the work motivation. Work motivation bring the positive nurse performance. This study aimed to identify the association between remuneration satisfaction with work motivation and nurse performance. This study used a cross sectional analytical study involving nurses in Depok hospital selected using total sampling method. The result showed remuneration satisfaction was shown to be significantly correlated with the work motivation nurses p 0.019 0.05 . Nurses who had remuneration satisfactions chance 4 times to show a high work motivation. Recommendations from this finding are need to design the remuneration system based on Health Ministry Policy 652 Year 2010.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Farida Yosefina
"Salah satu masalah paling pokok dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan adalah yang menyangkut sumber daya tenaga. Hal ini juga berlaku dalam kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan mempunyai sumber daya manusia yang kualitasnya sangat berperan dalam menunjang pelayanan tersebut. Sumber daya terpenting dalam rumah sakit adalah perawat, karena selain jumlahnya yang terbesar dari seluruh tenaga yang ada, mereka memberikan pelayanan 24 jam sehari selama tujuh hari dalam seminggu serta kontak yang konstan dengan pasien. Meningkatnya prevalensi gangguan jiwa akhir-akhir ini dan persentase rawat inap yang mengalami peningkatan, memerlukan pelayanan yang optimal dari RS Jiwa. Apalagi RS Jiwa Pusat Bogor sebagai pusat rujukan tertinggi dalam bidang kesehatan jiwa dituntut untuk senantiasa meningkatkan sumber daya manusianya secara terus menerus, sehingga mampu memberikan konstribusi bagi peningkatan kinerja RS Jiwa Pusat Bogor. Secara teori dijelaskan bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja adalah terpenuhinya faktor kepuasan dalam pelaksanaan tugasnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan kinerja menurut persepsi mereka (perawat) di RS Jiwa Pusat Bogor.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah "Cross sectional", dengan responden seluruh perawat pelaksana fungsional di ruang rawat inap sebanyak 137 orang, dari 172 orang perawat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis dilakukan dengan univariat, selanjutnya analisis bivariat dengan uji "Kai Kuadrat". Adapun analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik untuk mengetahui variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan lebih sedikit responden yang mempunyai kinerja yang baik menurut persepsi mereka sendiri yaitu 35.04 % dan hasil uji bivariat diketahui variabel kepuasan kerja tidak ada yang memiliki nilai p value 0.05, berarti tidak ada variabel independen yang menunjukkan adanya hubungan bermakna secara statistik dengan persepsi kinerja, serta variabel kontrol adalah pendidikan yang memiliki nilai p value < 0.05 (0.003) mempunyai hubungan bermakna dengan persepsi kinerja. Hasil uji multivariat dengan regresi logistik menunjukkan tidak ada variabel yang berhubungan dengan persepsi kinerja. Sesuai dengan hasil penelitian ini. maka disarankan kepada pimpinan RS Jiwa Pusat Bogor untuk mengupayakan program peningkatan kinerja perawat melalui peningkatan kemampuan (ability) dan motivasi (motivation), antara lain dengan memberi kesempatan mengikuti pendidikan keperawatan baik jalur formal dan non formal, sesuai dengan perencanaan rumah sakit.
Bagi peneliti lain disarankan melakukan penelitian sejenis dengan populasi yang lebih luas dan mencakup seluruh variabel kepuasan kerja dari Herzberg serta pengukuran kinerja dengan metoda lainnya, sehingga data yang diperoleh lebih akurat, reliabel dan tidak bias.

Relationship between Job Satisfaction and Performance Appraisal Perception of the Nurses at the Bogor Mental Hospital 2000. One of the main problems in health service is the human resources. That human resources is an important element is the success of this health services in the hospital. The most important human resources in the hospital is nurses, they give a 24 hour service a day. 7 days service a week, and they make a constant contact with the patients. The increase of mental sickness prevalence and the increase of the patients recently cause an optimum service need in a mental hospital, especially Bogor Mental Hospital is the centre of mental health referral. It this, therefore, demanded to always improve the quality of its human resources continuously. This will also give an impact on the improvement Bogor Mental Hospital performance. Theoretically, its said that one factor Co improve the performance appraisal is the fulfillment of one's satisfaction in doing jobs.
The study was done to find out the relationship between nurses' job satisfaction and performance appraisal Perception in the Bogor Mental Hospital. Cross Sectional approach were used in this study. As many as 137 out of 172 functional nurses become the respondents. Questionnaires the respondents filled in were used to collect the data.
The result of study shows that fewer nurses have a good performance appraisal perception 35.04 %. And bivariat analysis that there is no job satisfaction variables which has p value < 0.05. Control variable is education which has p value <0.05 (p = 0.003) has a significant correlation with a performance appraisal. Multivariat analysis shows that there no independent variables (job satisfaction) correlation with performance appraisal perception.
Considering these promising results, it`s recommended that the ability and motivation improvement be continued, and to other researchers it?s suggested the same study involving a larger population which covers all job satisfaction from Herzberg and the data gained with other methods.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Efendi
"Praktik perawat harus berbasis bukti kompetensi dan terdokumentasi dengan baik. Bukti yang digunakan adalah buku harian kegiatan kompetensi perawat yang disebut dengan log book. Penelitian ini menggunakan quasi experiment posttest only design dengan jumlah sampel 37 perawat klinik level II dengan tehnik total sampling. Hasil riset menyimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat dengan persepsi jenjang karir. Sedangkan karakteristik perawat yang berhubungan dengan pencapain target kompetensi hanya tingkat pendidikan (p= 0,02, 95% CI 0,46-5,20). Rekomendasi: rumah sakit sebaiknya membuat kebijakan yang bersinergis dengan pelaksanaan jenjang karir perawat dan kompetensinya sehingga dapat terlaksana sesuai harapan.

The nurses practice should be based on evidence of competence and well documented. The evidence used is a activities diary of the nurse competency called log book. This study uses a quasi experiment posttest only design with a sample of 37 2nd level clinical nurse with a total sampling technique. Research results concluded there was no significant relationship between nurse characteristics with perceptions of career paths. While the nurse characteristics associated with achievement of the target competence only educational level (p = 0.02, 95% CI 0.46 to 5.20). Recommendation: The hospital should make policy in synergism with the implementation of nurse career paths and competencies that can be implemented as expected.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Mashudi
"Pelaksanaan Jenjang karir perawat untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme melalui peningkatan kompetensi belum sepenuhnya berjalan optimal. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh penerapan jenjang karir perawat klinik terhadap kinerja dan kepuasan kerja perawat pelaksana di IRNA B RSUPF. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengukuran kinerja menggunakan studi dokumentasi penilaian kinerja, kepuasan kerja menggunakan kuesioner kepada 103 perawat secara total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang sangat bermakna antara jenjang karir PK dengan kinerja perawat pelaksana, tidak terdapat hubungan antara jenjang karir PK dengan kepuasan kerja perawat pelaksana, menggambarkan pengaruh penerapan jenjang karir perawat klinik yang paling kuat berhubungan dengan kinerja dan kepuasan kerja perawat pelaksana di IRNA B RSUPF Y (Kinerja) = 76,2 + 0,21 lama kerja + 0,60 jenjang karir.
Kesimpulan lama kerja dan jenjang karir dapat memprediksi kinerja perawat pelaksana sebesar 57,9% kinerja perawat pelaksana IRNA B RSUPF.
Rekomendasi pimpinan RSUPF mempertahankan, evaluasi berkala penerapan jenjang karir PK sehingga proses jenjang karir dapat menjadi lebih baik.

Clinic Nurse Career Level Implementation to improve nurses? performance and professionalism has not yet run optimally. The research purpose is to prove the influence of implementing clinic nurse career level on nurses? performance and job satisfaction in IRNA B RSUPF. Descriptive correlative with cross-sectional approach is the method of this research. The measurement of performance uses documentation appraisal performance studies and then the job satisfaction is measured by questionnaires that are done to 103 nurses sampling.
The results showed a highly significant relationship between the career paths of nurses PK with the performance, there was no correlation between PK career paths and job satisfaction of nurses, illustrate the effect of applying clinical nursing careers most strongly related to performance and job satisfaction in IRNA B RSUPF Y (Performance) = 76.2 + 0.21 working period + 0.60 career level.
The conclusion: working period and career level predicts the performance of nurses by 57.9% in IRNA B RSUPF nurses.
The recommendation: RSUPF management have to remain a periodic evaluation of PK career level application in order to maintain the career level process implemented better."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irman Somantri
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain deskriptif korelasional yang dilatarbelakangi timbuinya tanda dan gejala ketidakpuasan pada beberapa perawat di rumah sakit sehingga mengakibatkan rendahnya kinerja yang berefek kepada BOR rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji hubungan antara gaya kepemimpinan dan tipe kepribadian kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit TNI AU TK II "Dr. Salamun" Bandung. Populasi dari penelitian ini adalah 79 orang dengan latar belakang pendidikan SPK dan Akper. Sarnpel yang digunakan dengan menggunakan total sampling dengan jumlah 72 orang perawat.
Hasil analisis didapatkan bahwa perawat pelaksana sebagian besar mempersepsikan gaya kepemimpnan kepala ruangan sebagai demokratis dan tipe kepribadian B. Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja aspek imbalan (p = 0,009), adanya hubungan antara tipe kepribadian dengan kepuasan kerja aspek pekerjaan (p = 0,025), kepuasan kerja aspek imbalan (p = 0,017) dan kepuasan kerja aspek rekan kerja (p = 0,044). Penelitian ini jugs mendapatkan hasiI bahwa gaya kepemimpinan merupakan variabel yang paling dominan untuk kepuasan kerja aspek imbalan dan tipe kepribadian sebagai variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja aspek rekan kerja. Saran yang diajukan terhadap basil penelitian ini antara lain diperlukan suatu metode untuk dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat dengan memodifikasi gaya kepemimpinan dan tipe kepribadian kepala ruangan sesuai dengan situasi dan kondisi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>