Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162619 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kens Napolion
"ABSTRAK
Keberadaan anak dengan tunagrahita akan menjadi stressor tersendiri bagi keluarga karena keluarga merupakan suatu sistem dan akan menimbulkan masalah bagi masyarakat, keluarga, maupun individu penyandangnnya. Tujuan penelitian menguraikan secara mendalam tentang pengalaman keluarga dalam merawat anak dengan tunagrahita. Desain penelitian metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Tehnik pengambilan partisipan secara purposive sampling. Pengumpulan data pada tujuh partisipan dengan indepth interview dan field note kemudian dianalisis dengan motede Colaizzi. Penelitian ini menghasilkan lima belas tema yaitu takdir, beban keluarga, respon psikologis, perubahan emosional, perubahan perilaku, upaya mencari bantuan kesehatan, upaya mencari bantuan lain, pemberdayaan keluarga, dukungan sosial, dukungan finansial, keterbatasan sumber perawatan, akses terhadap pelayanan kesehatan, public stigma, manejemen pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif serta makna dan hikmah. Rekomendasi penelitian ini meningkatkan pengkajian terkait beban yang dirasakan keluarga dan potensi keluarga

Abstract
The presence of these child would be a stressor for each family member because family is a system and can create problems for society, family, as well as for the patients. Purpose of this study is to describe about family experience in caring of child with intellectual disorder in-depth. Study design using qualitative method
with descriptive phenomenology approach. Through retrieval technique of participants in purposive sampling. Data collected to seven participants by indepth interview technique and field note. In-depth interview result and field note analyzed using Colaizzi method approach. In this study identified fiveteen themes as a result of study are destiny, family burden, psychological response, emotional and behavior changing, effort in getting health and another supports, family empowerment, social and financial supports, limitation of caring sources, access to health services, public stigma, efficiency and effectiveness of service management, meaning and spiritual wisdom. Study recommendation for psychiatric nursing are improving assessment of related burden experienced by family du, family potency in empowering to strengthen family coping mechanism in caring child with intellectual disorder."
2010
T29405
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana K Rachmah
"ABSTRAK
Attention Deficit Hyperactive Disorder merupakan gangguan perilaku yang memiliki karakteristik utama, yaitu tidak dapat memusatkan perhatian (inatensi), impuslifitas, dan hiperaktivitas; yang menetap selama enam bulan dan timbul sebelum usia 7 tahun (Silver, 1992). Penanganan terhadap AD/HD merupakan penanganan yang bersifat multimodal treatment. Beberapa penanganan yang lazim diberikan adalah intervensi psikologis seperti terapi modifikasi perilaku, terapi sensori integrasi; intervensi medis berupa obat-obatan stimulan, maupun pembekalan ketrampilan pada orangtua.
Mengingat pentingnya peranan orangtua dalam mengoptimalkan penanganan pada anak AD/HD, maka penulis mencoba menyusun modul pelatihan pengasuhan efektif bagi orangtua dengan anak AD/HD. Pelatihan ini disusun berdasarkan penelitian yang dibuat oleh Barkley (dalam Schaefer & Briesmeister, 1989) dan Wiranata (2005) mengenai pengasuhan efektif bagi anak AD/HD.
Pelatihan ini melibatkan 2 pasang orangtua dari anak yang telah didiagnosa AD/HD dan telah menjalani sejumlah penanganan seperti modifikasi perilaku. Pelatihan dilakukan selama 2 hari, dengan 9 sesi. Alur pelatihan disusun berdasarkan 2 teknik yang akan diajarkan pada peserta, yaitu membangun hubungan positif dengan anak (terdiri dari Mendengar Aktif, Pesan Diri, dan No Loose Strategy) dan teknik modifikasi perilaku (Penguatan, Home token, dan Time Out).
Berdasarkan pelatihan yang telah dilaksanakan, evaluasi yang dapat optimal dilakukan adalah evaluasi pemahaman peserta terhadap materi-materi yang disampaikan dalam pelatihan. Terkait materi pelatihan, peserta menunjukkan hasil yang optimal pada materi AD/HD, penyebab, penanganannya, dan dasar pengasuhan efektif anak AD/HD dimana pemahaman peserta terhadap materi-materi tersebut mengalami peningkatan setelah mengikuti pelatihan. Pemahaman mengenai membangun hubungan positif juga mengalami peningkatan meskipun untuk aspek no loose strategy tampaknya kurang optimal dipahami olch peserta. Adapun mengenai pemahaman terhadap materi-materi modifikasi perilaku, pemahaman peserta cukup beragam. Ada yang sudah memahami jenis-jenis dari modifikasi perilaku yang diajarkan dalam pelatihan ini, namun ada juga sebagian peserta yang baru memahaminya secara parsial. Pada akhirnya, disimpulkan bahwa materi-materi yang disusun dalam pelatihan ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi materi pelatihan pengasuhan efektif bagi orangtua dengan anak AD/HD mendatang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Herlina Limyati
"ABSTRAK
Salah satu gangguan klinis yang dapat terjadi pada masa perkembangan adalah Attention-Deficit Hyperactmty Disorder (ADHD). Terdapat lebih dari separuh populasi anak dengan ADHD yang mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonalnya dengan anak lain, orang tua, dan guru. Perilaku anak-anak tersebut menimbulkan respons negatif dari lingkungan teman sebayanya yang mengakibatkan munculnya tingkat penolakan yang tinggi terhadap mereka. Mereka dianggap mengganggu, sebagai penyebab keributan, sulit menyesuaikan diri, dan mudah
tersinggung. Hal itu dikaitkan dengan karakteristik perilaku mereka yang bersifat
inatentif, hiperaktif, dan impulsif.
Intervensi dini terhadap anak yang menunjukkan simtom ADHD penting untuk dilakukan guna mengurangi kemungkinan munculnya perilaku agresif, oposisional, dan perilaku hiperaktif-impulsif di tahapan usia selanjutnya. Intervensi tersebut diharapkan dapat membantu mengembangkan interaksi yang positif antara orang tua dengan anak serta meningkatkan fungsi adaptasi anak di lingkungan keluarga dan sekolah. Pelatihan keterampilan sosial merupakan salah satu penanganan yang dapat membantu anak dengan ADHD dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rancangan program pelatihan keterampilan sosial, dalam ha! ini dipilih keterampilan mengikuti instruksi (following
histruction) sebagai sasaran perilaku. Keterampilan mengikuti instruksi ini dipilih
karena merupakan keterampilan yang mendasar untuk dikuasai oleh anak agar dapat
terlibat aktif dalam kegiatan sehari-hari serta merupakan prasyarat untuk menguasai
keterampilan yang lebih kompleks.
Berdasarkan analisis, rancangan program pelatihan ini perlu memusatkan perhatian pada satu aspek perilaku yang lebih spesifik. Selain itu, generalisasi penguasaan keterampilan yang dilatihkan memerlukan waktu yang lebih lama dan perlu dilakukan secara bertahap pada setting yang berbeda-beda."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lola Mulyantika
"Upaya mewujudkan kesejahteraan anak penting untuk dilakukan karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran aktor dalam mewujudkan kesejahteraan anak melalui Kota Layak Anak (KLA)di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya dan Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat. Aktor yang dimaksud adalah peran pemerintah, partisipasi masyarakat dan kontribusi dunia usaha dalam pengembangan KLA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Kelurahan Cisalak dalam pengembangan KLA terdapat sinergisitas dari peran pemerintah, partisipasi masyarakat dan kontribusi dunia usaha. Sinergisitas ini muncul karena ada peran pemerintah di dalam melakukan sosialisasi dan pembinaan terkait dengan KLA, ditambah dengan tingginya tingkat partisipasi masyarakat sehingga bisa bekerja sama dengan dunia usaha di dalam melakukan berbagai kegiatan untuk pemenuhan hak anak. Sementara itu, di Kelurahan Cipayung Jaya peran pemerintah kurang di dalam memberikan sosialisasi dan pembinaan terkait KLA, partisipasi masyarakat cenderung rendah dan belum ada keterlibatan dunia usaha dalam pengembangan KLA, sehingga kegitaan pemenuhan hak anak kurang berjalan dan hanya aktif di RW Ramah Anak percontohan. Oleh karena itu, untuk pengoptimalan pengembangan KLA perlu adanya peningkatan sinergisitas komitmen dan sumberdaya dari peran pemerintah, partisipasi masyarakat dan kontribusi dunia usaha.

Efforts to realize children's welfare are important because children are the nation's next generation. This study aims to describe and analyze the role of actors in realizing children's welfare through Child Friendly City (CFC) in Cisalak Village, Sukmajaya District and Cipayung Jaya Village, Cipayung District, Depok City, West Java. The actor in question are the role of the government, community participation and the contribution of the business world in developing CFC. This research uses qualitative methods with a descriptive approach. The results showed that in the Cisalak Village in the development of CFC there was a synergy of the role of government, community participation and contribution of the business world. This synergy arises because there are a role for the government in conducting socialization and coaching related to CFC, the high level of community participation so that they can cooperate with the business world in carrying out various activities to fulfill children's rights. Meanwhile, in Cipayung Jaya Village, the government's role is lacking in providing socialization and coaching related to CFC, community participation tends to be low and there is no involvement of the business world in developing CFC, so that the fulfillment of children's rights is not running well. Therefore, to optimize the development of CFC, it is necessary to increase the synergy of commitment and resources from the role of government, community participation and contribution of the business world"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas dinamika ketahanan keluarga pemulung terkait masalah ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan relasional keluarga kaitannya dalam pemenuhan kesejahteraan anak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang disajikan secara deskriptif dengan menggambarkan kesulitan yang dihadapi, kekuatan yang dimiliki, dan upaya menyelesaikan kesulitan tersebut pada 4 keluarga pemulung yang tinggal di RT 09/RW 02 Kelurahan Abadi Jaya. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa setiap keluarga memiliki sumber kesulitan, tingkat kesulitan, dan sumber kekuatan yang berbeda. Sehingga dinamika keluarga yang terbentuk berbeda-beda juga. Hasil dari upaya penyelesaian kesulitan tersebut juga berbeda yang pada akhirnya mempengaruhi upaya pemenuhan kesejahteraan anak.

ABSTRACT
This paper discusses about dynamic of informal waste picker (pemulung) family resilience related to facing their problems include economic, health, education, and family relationship in order to fulfill their child welfare. This research is qualitative study that is processed in descriptive way with describing about difficulties, strength, and effort to solve their problems on four informal waste picker family that lives at RT 09/RW 02 Kelurahan Abadi Jaya, Depok City. From the result of this research we can assume that each families have different sources and level of difficulties and also have different sources of strength. Therefore dynamic of each family is different from other. In the end, the result of effort to solve their difficulties also different of each family that influence in order to fulfill their child welfare.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmadi
"Obesitas merupakan fenomena saat ini yang banyak terjadi pada semua umur tak terkecuali anak usia sekolah. Pola makan yang salah serta gaya hidup kurang gerak merupakan salah satu faktor yang mendukung terjadinya obesitas selain faktor keturunan. Dampak yang terjadi pada anak-anak maupun dewasa merupakan hal yang mengkhawatirkan bagi individu, keluarga dan masyarakat. Keluarga merupakan orang terdekat bagi anak dan berfungsi melakukan perawatan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan arti dan makna pengalaman keluarga dalam merawat anak usia sekolah dengan obesitas di kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan adalah keluarga baik ayah atau ibu (care giver) yang mempunyai pengetahuan cukup dan mampu menjelaskan fenomena, dan dapat berbahasa Indonesia. Jumlah partisipan keseluruhan ada 8 orang. Data yang dikumpulkan berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan yang dianalisis dengan teknik Colaizzi. Penelitian ini mengidentifikasi 9 tema. Persepsi keluarga dengan anak obesitas mempunyai tema yaitu persepsi baik dan persepsi buruk anak obesitas. Hambatan keluarga dalam perawatan obesitas mempunyai tema norma keluarga yang tidak tepat. Makna pengalaman keluarga merawat anak obesitas mempunyai tema perasaan membolehkan dan melarang, kepercayaan (believe) keluarga yang salah tentang anak obesitas, obesitas bukan hambatan percaya diri dan mekanisme koping pada anak. Harapan keluarga dalam perawatan obesitas mempunyai tema perbaikan pola makan pada anak obesitas dan dukungan keluarga yang mempunyai tema memotivasi anak obesitas mencapai berat badan ideal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran perawatan anak usia sekolah dengan obesitas serta bermanfaat untuk mengurangi kejadian obesitas di masyarakat dan membuat kebijakan untuk mencegah obesitas bagi pemerintah.

Obesity is phenomena that dwelly with most of all people include school age children. Pattern of eat and sedentary life style and also genetic cause obesity and dangerous for individu, family and community. Family are the closest with children and caring for children. This study was aimed to provide deep understanding and meaning of family to explain school age children and how the family caring children with obesity in Yogyakarta. This study was descriptive phenomenology with indepth interview method. The participant were family (father or mother) whose caring school of children with obesity, have enough knowledge to explained the phenomena and able to spoke Indonesian language well. Data were gathered by indepth interview recording and field notes, and analyzed with Colaizzi’s analysis method. This study involved 8 participants. This study identified 9 themes, obesity child’s family have themes good perception, and bad perception. Inhabated family in caring obesity have themes norm in ineffective pattern. Mean of experiences of obesity child’s family have themes wrong of pattern of care feel of agree and do not agree, family’s believe of wrong to children with obesity, obesity was not make down of self confidence and child coping mechanism. Family hope in caring obesity child have themes to repair eat pattern of child obesity and to family enhance have themes expect to motivation children with obesity to ideal body. The result of this study were expected to explained caring of child age obesity and function to decrease incident obesity in community, and for the government to make police obesity prevence. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farraas Afiefah
"Riset tentang keterampilan numerik awal pada anak usia dini dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) masih sangat terbatas dan belum mendapatkan hasil yang konklusif.  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kontribusi kondisi perkembangan dan fungsi eksekutif dalam kompetensi numerik awal pada anak usia dini dengan ASD dan perkembangan tipikal. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 32 partisipan dengan perkembangan tipikal serta 8 partisipan dengan autism spectrum disorder yang berusia 48-96 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa working memory mampu memprediksi kompetensi numerik awal, bahkan setelah mengontrol IQ dan usia. Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, status sosial ekonomi dan pendidikan ibu tidak berkontribusi secara signifikan dalam memprediksi kompetensi numerik awal. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa anak ASD tidak memiliki kompetensi numerik maupun fungsi eksekutif yang berbeda dengan anak tipikal. Namun, pada aspek kompetensi numerik awal, anak ASD justru ditemukan menunjukkan kelebihan pada komponen applying knowledge of number. Hasil ini memberikan kabar gembira bagi orangtua yang memiliki anak dengan high functioning ASD, mengingat fungsi eksekutif maupun kompetensi numerik awal berkaitan dengan prestasi akademis pada jenjang pendidikan berikutnya.

Studies on early numerical skills in children with Autism Spectrum Disorder is still scarce and inconclusive. This study aims to investigate the contribution of developmental conditions (ASD and typical) and executive functions towards early numerical competence in children with high-functioning ASD and typical development. Participants in this study were 32 children with typical development and 8 participants with autism spectrum disorder aged 48-96 months. The results showed that working memory was able to predict early numerical competence, above and beyond IQ and age. In contrast to previous studies, the mothers socioeconomic and educational status did not contribute significantly in predicting early numerical competence. The results also showed that ASD children showed similar numerical competencies and executive functions with typical children. ASD children performed better in applying knowledge of number component. These results provided good news for parents who have children with high functioning ASD, given the executive function and initial numerical competencies are related to academic achievement at the next level of education."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evin Novianti
"Pada masa usia sekolah, anak belum mampu mengolah masalahnya dengan tepat, anak rentan berperilaku emosional. Tujuan penelitian memperoleh gambaran pengaruh terapi kelompok Assertiveness Training (A 1) terhadap kemampuan komunikasi ibu dalam mengelola emosi anak usia sekolah. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Terapi ketompok AT membantu ibu mengeloJa emosi anak melalui komunikasi asertif, dilakukan 6 sesi.
Hasil penelitian memperlihatkan peningkatan kemampuan komunikasi asertif lbu pada kelompok yang mendapat AT meningkat secara bermakna (p-value<0,05), Pada kelompook ibu yang tidak mendapat AT, kemampuan komunikasi ibu menurun secara bermakna (p-value<0,05), Kemampuan anak mengelola emosi meningkat bermakna (p-value<0,05) yang ibunya mengikuti AT, sedangkan pada kelompok yang ibunya tidak mendapat AT menurun bermakna (p-va/ue<0,05), Terapi ini dkekomendasikan pada pelayanan kesehatan di masyarakat khususnya anak usia sekolah.

The child not yet going to mix immediately the probtem1 it can be emotional. The aimed of this research was to get comprehensive picture about of influence Assertiveness Training (A 1) group therapy ro ability of assertive communication. A sample consist of 32 respondent intervention, 32 control. AT group therapy help the mother to arrange their child emotion with assertive communication, done in six sessions.
Results of this research showed significant increase parents ability of communication and impact to emotional quality of chiid (p-value"
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33727
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syafitri Nur Burhani
"Disabilitas intelektual merupakan keterbatasan fungsi intelektual dan kemampuan beradaptasi yang dimulai sejak masa kanak yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Secara global 1-2% dari seluruh populasi. Di Indonesia, terdapat lima juta anak dengan disabilitas intelektual. Penyakit fisik yang berkomorbiditas dengan disabilitas intelektual akan meningkatkan risiko angka kesakitan sehingga memperberat ketidakmampuan yang dimiliki. Akumulasi stres yang dialami memiliki risiko untuk timbulnya psikopatologi yang akan berdampak pada cara berelasi orang tua dengan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan timbulnya psikopatologi orang tua dengan anak disabilitas intelektual. Penelitian dilaksanakan secara potong lintang dengan metode consecutive sampling. Sampel sebanyak 100 orang tua di Poli Jiwa Anak dan Remaja RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Pengambilan data dilakukan melalui pengisisian kuesioner secara tatap muka dan media daring menggunakan kuesioner demografis, dan Symptom Checklist 90 (SCL-90) Versi Indonesia. Kuesioner ini menilai 9 domain psikopatologi seperti depresi, ansietas, sensitivitas interpersonal, hostilitas, psikotik, paranoid, fobia dan obsesisf kompulsif dengan nilai cut-off  61. Analisis statistik menggunakan SPSS versi 22.0. Data dianalisis dengan uji bivariat Chi-Square. Gambaran psikopatologi orang tua dengan anak disabilitas intelektual di Poli Jiwa Anak dan Remaja RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo didapatkan bahwa psikopatologi depresi (18,0%), ansietas (15,0%), somatisasi (9%), sensitivitas interpersonal (8%), obsesi kompulsif (4%), paranoid (3%), hostilitas (1%) dan fobia (1%). Pada penelitian ini tidak didapatkan psikopatologi psikotik. Ibu memiliki hubungan bermakna terhadap psikopatologi secara umum (p=0,018). Jenis disabilitas (p=0,027) memiliki hubungan bermakna dengan ansietas. Pendapatan orang tua (p=0,021) berhubungan bermakna dengan somatisasi. Faktor-faktor yang berhubungan dengan timbulnya psikopatologi pada orang tua adalah ibu, jenis disabilitas yang dimiliki serta kondisi ekonomi orang tua. Program kesehatan jiwa yang promotif dan preventif seperti pemberian edukasi serta membentuk kelompok dukungan pada orang tua dengan anak disabilitas intelektual diharapkan dapat membantu dalam mengurangi terjadinya psikopatologi pada orang tua.

Intellectual disability is a limitation of intellectual function and adaptability that begins in childhood that can interfere with daily activities. Globally 1-2% of the entire population. In Indonesia, there are five million children with intellectual disabilities. Physical illness comorbid with intellectual disability will increase the risk of morbidity so that it aggravates the disability. The accumulated stress experienced has a risk for the emergence of psychopathology which will have an impact on the way parents relate to their children. This study aims to determine the factors associated with the emergence of psychopathology in parents with children with intellectual disabilities. to determine the factors associated with the emergence of psychopathology in parents with children with intellectual disabilities. The study was conducted cross-sectionally with consecutive sampling method. A sample of 100 parents in the Child and Adolescent Mental Health Clinic, Dr. Cipto Mangunkusumo. Data were collected by filling out questionnaires face-to-face and online media using a demographic questionnaire, and the Indonesian version of Symptom Checklist 90 (SCL-90). This questionnaire assessed nine psychopathological domains such as depression, anxiety, interpersonal sensitivity, hostility, psychotic, paranoid, phobia, and obsessive-compulsive with a cut-off score of 61. Statistical analysis using SPSS version 22.0. Data were analyzed by Chi-Square bivariate test. In the description of the psychopathology in parents with children with intellectual disabilities at the Child and Adolescent Mental Health Clinic, Dr. Cipto Mangunkusumo found that the psychopathology of depression (18.0%), anxiety (15.0%), somatization (9%), interpersonal sensitivity (8%), obsessive compulsiveness (4%), paranoia (3%), hostility (1 %) and phobias (1%). In this study, there was no psychotic symptom. Mother had a significant relationship with psychopathology in general (p=0.018). Type of disability (p=0.027) had a significant relationship with anxiety. Parent's income (p=0.021) was significantly related to somatization. Factors related to the emergence of psychopathology in parents are the mother, the type of disability they have, and the economic condition of the parents. Promotive and preventive mental health programs such as providing education and forming support groups for parents with children with intellectual disabilities are expected to help reduce the occurrence of psychopathology in parents."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Bunga Putriani
"ABSTRAK
Stunting atau pendek untuk anak seusianya, didefinisikan sebagai PB/U <-2 SD dari median standar pertumbuhan anak milik WHO. Stunting memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Babakan Madang tahun 2019. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Gizi dan Kesehatan Balita Babakan Madang dengan jumlah sampel 283 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, serta memiliki data yang lengkap. Variabel dependen yang digunakan yaitu stunting, sementara variabel independennya adalah pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu, usia ibu saat hamil, tinggi badan ibu, pemberian kolostrum, usia mulai pemberian MPASI, dan kerutinan kunjungan ke posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada anak usia 6-23 bulan mencapai 33,2 persen, yang termasuk dalam kategori tinggi menurut klasifikasi WHO pada tahun 1995. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kerutinan kunjungan ke posyandu dengan kejadian stunting. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa kerutinan kunjungan ke posyandu merupakan faktor dominan kejadian stunting (OR= 2,102; 95% CI 1,268-3,486). Berdasarkan hasil penelitian, saran bagi posyandu, yaitu menetapkan waktu teratur untuk pelaksanaan posyandu, rutin memberikan penyuluhan terkait gizi dan kesehatan ibu hamil, bayi, dan balita, serta melakukan kunjungan rumah pada ibu atau pengasuh bayi dan balita yang tidak rutin ke posyandu. Saran bagi masyarakat, yaitu untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu. Kemudian, saran untuk peneliti lain, yaitu melakukan penelitian dengan cakupan yang lebih luas dan mendalam."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>