Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41145 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Tjahjo Sasongko
"ABSTRAK
Dalam suatu kondisi masyarakat di mana ketimpangan sosial masih dirasakan. kehadiran kelompok yang mempermasalahkan ketimpangan selalu ditunggu. Masyarakat yang masih merasakan ketimpangan itu mengharap pemikiran atau tindakan kelompok itu dapat memberi penjelasan atau paling tidak dapat menyalurkan rasa tidak puas yang mereka Di jaman modern ini, harapan-harapan itu di rasakan. kemudian diperbesar dengan harapan itu dapat begitu berlebihan sehingga tercipta mitos isi pemberitaan media massa. Harapan terhadap kelompok itu. Harapan-harapan terhadap kelompok itu dapat menjadi kekhawatiran pada kelompok yang tak menginginkan perubahan atau kalau pun ada perubahan harus dapat diramalkan. Dalam pandangan kelompok ini, tindakan kelompok yang mempermasalahkan ketimpangan itu dapat membawa perubahan yang tak bisa diperhitungkan. Anggapan-anggapan seperti ini dapat menimbulkan kondisi dilematis pada kelompok yang mempermasalahkan ketimpangan itu. Di satu pihak ia dapat terpaksa mengikuti mitos yang ada di satu kelompok masyararakat dengan resiko menghadapi reaksi dari kelompok masyarakat lainnya. Di pihak lain, ia dapat menolak mitos itu dengan resiko.kehilangan simpati. Kondisi dilematis ini agaknya duga menghinggapi penyanyi pria Virgiawan Listianto Haryoso yang lebih dikenal dengan nama Iwan Fals. Predikat yang diberikan kepadanya sebagai penyanyi kritik sosial., membuat ia menjadi seorang yang ditokohkan masyarakat kelas menengah bawah tetapi dipandang dengan rasa curiga oleh aparat keamanan. Sebenarnya rasa curiga itu dapat dipandang sebagai satu paranoia apabila kita mengetahui posisi I Posisi Iwan Fals sebagai satu hal laten dapat dilihat bentuk Iwan Fals. melaman yaitu lirik lagunya. Dengan konteks permasalahan tersebut, penelitian dilakukan dengan membuat elemen lui bentuk deskripsi serta menganalisis lirik sebagai satu sistem tanda untuk melihat realitas sosial yang dilihat oleh Iwan Fals, serta hal-hal yang membentuk cara pandang itu. Penelitian dilakukan dengan tehnik penelitian semiotik. dilakukan dengan melihat sistem tanda yang ada pada dua lagu Iwan Fals yang diangkat dari realita peristiwa Penelitian yang terjadi di Indonesia. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap sistem tanda itu tampak lagu Iwan Fals merupakan refleksi perubahan-perubahan dalam kerangka berpikir si kreator. Lagu-lagu itu sebenarnya menyuarakan hal yang sama dengan keinginan masyarakat banyak. Lagi-lagu itu samasekali tak memberikan jalan keluar yang eksplisit. Cara pandang dan jalan keluar yang diberikan Iwan Fals dalam lagu-lagunya merupakan hasil dari proses sosialisasi yang panjang dari masa kariak-kanaknya. Kejadian-kejadian penting yang dialaminya sepanjang sejarah hidupnya ternyata juga membentuk kerangka berpikir seperti yang terlihat pada lirik lagunya. Sikap keberpihakan Iwan Fals hanyalah satu bentuk dari sikap karitatif seorang yang merasa punya kelebihan terhadap orang yang dipandangnya mempunyai kekurangan. Pada akhirnya tampak Iwan Fals hanyalah seorang yang memandang musik sebagai profesi tempat ia menggantungkan hidupnya dan keluarganya. Dengan temuan seperti ini, kemudian tampak bahwa kecurigaan terhadap lagu-lagu Iwan Fals merupakan kecurigaan yang bersumber dari rasa ketakutan yang berlebihan."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Tjahjo Sasongko
"ABSTRAK
Dalam suatu kondisi masyarakat di mana ketimpangan sosial masih dirasakan, kehadiran kelompok yang mempermasalahkan ketimpangan selalu ditunggu. Masyarakat masih merasakan ketimpangan itu mengharap pemikiran atau tindakan kelompok itu dapat memberi penjelasan atau yang paling tidak dapat menyalurkan rasa tidak puas yang mereka rasakan. Di jaman modern ini, harapan-harapan itu. kemudian diperbesar dengan isi pemberitaan media massa. Harapanharapan itu dapat begitu berlebihan sehingga tercipta aitos terhadap kelompok itu. Harapan-harapan terhadap kelompok itu dapat menjadi kekhawatiran pada kelompok yang tak menginginkan perubahan atau kalau pun ada perubahan harus dapat diramalkan. Dalam pandangan kelompok ini, tindakan kelompok yang mempermasalahkan ketimpangan itu dapat membawa perubahan yang tak bisa diperhitungkan. Anggapan-anggapan seperti ini dapat menimbulkan kondisi dilematis pada kelompok yang mempermasalahkan ketimpangan itu. Di satu pihak ia dapat terpaksa mengikuti mitos yang ada di satu kelompok masyararakat dengan resiko menghadapi dari kelompok reaksi masyarakat lainnya. Di pihak lain, ia dapat menolak mitos itu dengan resiko kehilangan simpati. Kondisi dilematis ini agaknya juga menghinggapi penyanyi pria Virgiawan Listianto Haryoso yang lebih dikenal dengan nama Iwan Fals. Predikat yang diberikan kepadanya sebagai penyanyi, kritik sosial, membuat ia menjadi seorang yang ditokohkan masyarakat kelas menengah bawah tetapi dipandang dengan rasa curiga oleh aparat keamanan. Sebenarnya rasa curiga itu dapat dipandang sebagai satu bentuk paranoia apabila kita mengetahui posisi Iwan Fals. Posisi Iwan Fals sebagai satu hal laten dapat dilihat melalui bentuk manifest yaitu lirik lagunya. Dengan konteks permasalahan tersebut, penelitian dilakukan dengan membuat deskripsi serta menganalisis lirik sebagai satu elemen , sistem tanda untuk melihat realitas sosial yang dilihat oleh Iwan Fals, serta hal-hal yang membentuk cara pandang itu. Penelitian dilakukan dengan tehnik penelitian semiotik. Penelitian dilakukan dengan melihat sistem tanda yang ada pada dua lagu Iwan Fals yang diangkat dari realita peristiwa yang terjadi di Indonesia. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap sistem tanda itu tampak lagu Iwan Fals merupakan refleksi perubahan-perubahan dalam kerangka berpikir si kreator. Lagu-lagu itu - sebenarnya menyuarakan hal yang sama dengan keinginan masyarakat banyak. Lagi-lagu itu samasekali tak memberikan keluar jalan yang eksplisit. Cara pandang dan jalan keluar yang diberikan Iwan Fals dalam lagu-lagunya merupakan hasil dari proses sosialisasi yang panjang dari masa kanakkanaknya. Kejadian-kejadian penting yang dialaminya sepanjang sejarah hidupnya ternyata juga membentuk kerangka berpikir seperti yang terlihat pada lirik lagunya. Sikap keberpihakan Iwan Fals hanyalah satu bentuk dari sikap karitatif seorang yang merasa punya kelebihan terhadap orang yang dipandangnya mempunyai kekurangan. Pada akhirnya tampak Iwan Fals hanyalah seorang yang memandang musik sebagai profesi tempat ia menggantungkan hidupnya dan keluarganya. Dengan temuan seperti ini, kemudian tampak bahwa kecurigaan terhadap lagu-lagu Iwan Fals merupakan kecurigaan yang bersumber dari rasa ketakutan yang berlebihan."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syihaabul Hudaa
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis, fungsi, dan makna gaya bahasa apa saja yang terdapat didalam lirik lagu Iwan Fals album 50:50 2007. Penelitian ini mengkaji setiap lirik lagu yang terdapat didalamnya, serta mengelompokan sesuai dengan jenis gaya bahasa, serta mengkaji fungsinya, lalu mengetahui makna yang ingin disampaikan melalui lirik lagu tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Peneliti pertama-tama mengumpulkan data berupa lirik lagu, kemudian melakukan analisis terhadap gaya bahasa pada lirik-lirik lagu karya Iwan Fals dalam album 50:50 2007 untuk menemukan fungsi dari jenis gaya bahasa yang ditemukan, serta makna apa yang terdapat didalamnya. Hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti yaitu dalam album 50:50 2007 ini ditemukan 3 jenis kelompok gaya bahasa yaitu: (1) gaya bahasa perbandingan, (2) gaya bahasa pertentangan, (3) gaya bahsa penegasan. Dari keseluruhan gaya bahasa yang ada, pengarang lebih dominan menggunakan gaya bahsa metafora dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui lirik lagu tersebut. Dengan menemukan gaya bahasa dalam lirik lagu tersebut, pembaca dapat memahamio pesan yang disampaikan. Hasil yang ditemukan oleh peneliti, album 50:50 Karya Iwan Fals lebih dominan menggunakan gaya bahasa metafora. Penggunaan gaya bahasa metafora dianggap dapat mewakili perasaan penulis untuk disampaikan kepada pendengar atau pembacanya."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2019
400 BEBASAN 6:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisah
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ranah sumber dan jenis metafora yang
terdapat di dalam lirik lagu-lagu Iwan Fals. Sumber data yang digunakan adalah lirik
lagu Iwan Fals yang bertemakan kritik sosial dari album tahun 1982, 1983, 1986,
1991, 1992, 1993, 2004. Data dipilih secara purposive, yaitu dipilih judul lagu yang
berisi tentang kritik sosial. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson (1980) dan teori
metafora dalam arti luas dari Moeliono (1989) sebagai landasan teori.
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan ranah sumber BINATANG yang paling
dominan digunakan di dalam lirik lagu Iwan Fals. Jenis majas yang terdapat di dalam
lagu yang paling sering digunakan pencipta lagu untuk menyampaikan kritik sosial
adalah jenis majas perbandingan langsung atau metafora dan perumpamaan atau
simile. Jenis ungkapan metaforis berdasarkan teori Lakoff dan Johnson (1980) yang
paling dominan terdapat dalam lagu adalah jenis metafora struktural dan ontologis.

ABSTRACT
This study is aim at finding the source domain and the type of metaphor in Iwan Fals?
song lyrics. The song lyrics taken from Iwan Fals album by the year of 1982, 1983,
1986, 1991, 1993, 2004.The data is taken purposively based on the theme songs
?social critics? in Iwan Fals album. This is a descriptive qualitative study using
conceptual metaphor theory by Lakoff and Johnson (1980) and metaphor theory in
broad sense by Moeliono (1989). Based on data analysis, it was found that the trope
being used in the songs lyrics are metaphor and simile. Metaphorical expressions
based on Lakoff and Johnson theory (1980) found mostly in the songs lyrics are
structural metaphor and ontological metaphor."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27763
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Lirik lagu Iwan Fals sering menyajikan realitas sosial yan dialami masyarakat. Perihal tersebut merupakan cara untuk menyampaikan kritis atas ketidakadilan yang dilakukan pemerintah terhadap rakyat. Penelitian menggunakan pendekatan teori semantik untuk menganalisis lirik lagu-lagu karya Iwan Fals. Penelitian ini bertujuan agar dapat mendeskripsikan makna kritik sosial yang ada pada lirik lagu tersebut. Metodenya adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kritik sosial dalam lirik lagu karya Iwan Fals pada tahun 1981-1995 mendeskripsikan masalah korupsi, penegak hukum, kemiskinan, pengangguran, dan kolusi. Cara pengarang mengungkap kritik tersebut dengan menggunakan gaya bahasa kiasan, seperti metafora dan personifikasi. Salah satu kritiknya terlihat pada lirik lagu Tikus-Tikus Kantor (1984), Galang Rambu Anarki (1981), Sarjana Muda (1981), Orang Pinggiran (1995), dan Surat Buat Wakil Rakyat (1987)"
JIKK 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herlyana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk konstruksi hubungan antara lakilaki dan perempuan yang ditampilkan dalam lirik lagu kelompok musik Potret. Bentuk konstruksi hubungan laki-laki dan perempuan seperti apa yang ingin ditampilkan dalam lirik lagu kelompok musik Potret Bagaimana cara mereka menampilkan konstruksi tersebut dalam lirik lagu mereka Benarkah Potret melakukan dekonstruksi terhadap hubungan laki-perempuan yang patriarkis lewat lirik lagunya Dalam ilmu komunikasi, kajian ini termasuk dalam wilayah studi analisa wacana kritis (Critical Discourse Anatysis). Pendekatan analisa wacana {discourse anatysis) adalah sebuah pendekatan yang melihat bahasa sebagai medium untuk berinteraksi dan merepresentasikan gagasan dan ideologi. Salah satu cabang dalam pendekatan ini adalah analisa wacana kritis, atau critical discourse analysis. Pendekatan ini digunakan untuk mengidentifikasikan perspektif yang menekankan pada hubungan antara bahasa dan kekuasaan, dan peran discourse anatysis dalam kritik sosial dan budaya. Di tengah maraknya lagu-lagu Indonesia yang mendukung konstruksi hubungan laki-perempuan yang timpang, Potret dikenal menyajikan bentuk konstruksi hubungan lakilaki dan perempuan yang berbeda lewat lirik lagu-lagunya. Kelompok musik, yang terdiri dari Melly Goeslaw, Anto Hoed dan Arie Ayunir, ini cenderung mempunyai lirik yang menempatkan perempuan dalam posisi superior dan laki-laki dalam posisi inferior. Beberapa lagu yang dianggap peneliti mampu memberikan gambaran tentang perlawanan kelompok musik Potret adalah Terbujuk, Salah, Diam dan Ingin Di Cium. Untuk menganalisa keempat lagu ini digunakan pendekatan analisis tekstual dan intertekstual yang dikembangkan oleh Norman Fairclough. Analisa tekstual dibagi menjadi tiga unsur, yaitu representasi, relasi dan identitas, dengan tujuan mengetahui gagasan yang ditampilkan Potret dalam lirik lagunya. Sementara dalam analisa intertekstual, penelitian ini berusaha melihat hubungan antara kognisi sosial penulis lirik dan teks yang dibuat, didukung dengan kognisi sosial dari konsumen. Metode pengumpulan data primer dengan mengambil lirik lagu-lagu Potret karena penelitian ini mengutamakan analisa pada teks wacana. Metode pengumpulan data sekunder adalah dengan wawancara mendalam dengan penulis lirik, Melly Goeslaw dan beberapa konsumen yang dianggap dapat mewakili sisi anak muda dan tokoh feminis. Metode pengumpulan data sekunder kedua adalah dengan studi kepustakaan. Dari penelitian ini ditemukan sebagian besar dari lirik lagu Potret menggambarkan tokoh perempuan yang penuh percaya diri, menerima kondisi dirinya apa adanya, dan menjadikan itu sebagai kelebihannya untuk mendapatkan yang diinginkan. Sebagian besar lirik lagu Potret, sebaliknya, menggambarkan tokoh laki-laki dengan sifat-sifat yang buruk dan tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Keempat lagu Potret yang diteliti tampak mengangkat kenyataan yang ada dalam keseharian masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Hanya saja kenyataan ini terkadang tidak muncul, karena adanya batasan-batasan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan pola penyampaian yang sederhana dan gamblang, Melly seakan memaksa publik untuk mengakui bahwa tema-tema yang diangkatnya fenomena perempuan materialistis, perempuan yang mendua, pemberontakan perempuan terhadap penindasan dan kegenitan perempuan masa kini, adalah sebuah realita. Kelebihan lainnya, adalah bahwa Potret menyampaikan melalui kacamata perempuan, sehingga lagu-lagu tersebut tampak mendukung gerakan feminis."
2001
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hasan
"
ABSTRAK
Sebagai sebentuk kreativitas, musikalisasi puisi merupakan perpaduan seni, yaitu perpaduan antara puisi dan musik. perpaduan itu terjadi di dalam sebentuk hasil kegiatan kreatif yang disebut lagu hasil musikalisasi puisi yang dapat didengar di dalam kaset atau di dalam pementasan.
Di dalam tradisi tulis seperti saat ini, puisi diciptakan sebagai seni tertulis. Selanjutnya, di dalam musikalisasi, bentuk tertulis itu diubah menjadi bentuk lisan dan musikal.
Di dalam pelisanan dan musikalisasi itu, terjadi berbagai perubahan atas puisi yang semula adalah bentuk tertulis. Bagaimana perubahan itu terjadi dan apa akibatnya terhadap bentuk dan makna puisi adalah pertanyaan yang dicoba dijawab di dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk mencapai suatu pemahaman mengenai pengaruh musikalisasi terhadap bentuk dan makna puisi.
Dilihat dari sudut pandang bahwa ilmu tidak dapat mengabaikan fakta, maka keberadaan musikalisasi puisi tidak dapat tidak harus segera ditelit, setidaknya sebagai sebuah penelitian awal.
"
1997
S10885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Robin
" Political and legal realities in Indonesia are seen differently by each individual. There is a view that politics and law (the wheels of government has been running well, there is also a view that is still very lacking in implementation. This situation makes the emergence of many forms of res/stance (opposition expression) that was delivered by the community. 771/s res/stance statement conveyed through the form of a hard or known by the demonstration that wifi/ bring unrest or some that are in a subtle form, namely in the arts. The song was born as a form of articulation that society has not been exposed to the public. What the public has perceived oelh confined only in Community conversation without the realization to be submitted to the competent author/ties such as government and the police."
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Tarumanegara, 2011
MK-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haykal Tarmizi
"Tingginya minat masyarakat terutama masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi kopi ternyata menarik perhatian sejumlah perusahaan untuk menciptakan produk innovatif berbahan dasar kopi. Salah satunya adalah perusahaan Wings food, perusahaan fast moving consumer goods, yang baru saja meluncurkan kopi instan bernama”Top Coffee”. Selama ini sebagian besar pangsa pasar produk sejenis dikuasai oleh produsen kopi terbesar Kapal Api dan Torabika. Hal ini membuat suasana pasar semakin kompetitif. Perusahaan yang dapat memberikan kualitas produk dan layanan terbaiklah yang akan dipilih konsumen. Pemilihan endorser iklan “Iwan Fals” pada produk iklan televisi Top Coffe karena menampilkan pendukung pribumi (Orang Indonesia) dapat membuat konsumen merasa lebih dekat dan merasa familiar. Dalam metode DRM, semakin tinggi peringkat yang diperoleh sebuah iklan, semakin tinggi pula kemungkinan iklan tersebut efektif”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas terpaan iklan televisi “Top Coffe Versi Iwan Fals” dengan menggunakan Direct Rating Method (DRM). Pengukuran efektivitas iklan Top Coffe menggunakan Direct Rating Method. Hasil Penelitian menunjukan bahwa terpaan iklan televisi “Top Coffee” versi Iwan Fals dengan metode Direct Rating Method (DRM) masuk dalam kategori iklan yang baik diterima pemirsa.

The high interest in the Indonesian society have consumed coffee apparently attracted the attention of a number of companies to create innovative products made ​​from coffee. One is the company's Wings food, fast moving consumer goods company, which recently launched an instant coffee called “Top Coffee”. So far, most of the market share of similar products controlled by the largest coffee producer “Kapal Api” and Torabika. This makes the market more competitive atmosphere. Companies that can deliver quality products and services best will selected consumers. Election advertising endorser "Iwan Fals" on television commercials Top Coffee products featuring support for native (Indonesian People) to make consumers feel closer and feel familiar. In the DRM method, the higher the ranking obtained an ad, the higher the likelihood that ad effective ". The purpose of this study was to determine the effectiveness of television advertising exposure "Top Coffee Version Iwan Fals" by using the Direct Rating Method (DRM). his study uses a quantitative approach through survey methods with 87 respondents. Top Coffee advertising effectiveness measurement using the Direct Rating method. Research shows that exposure to television advertising “Top Coffee” Iwan Fals version with Direct methods Rating Method (DRM) in the category of good advertising is accepted viewers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S53456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>