Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shonfield, Katherine
London: Routledge, 2001
791.436 2 SHO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vidya Dwina Adianti
"ABSTRAK
Film merupakan sebuah media yang memperlihatkan mentalitas masyarakat, sehingga seringkali menjadi penyampai aspirasi, salah satunya melalui konsep utopia. Arsitektur dan kota sebagai bagian dari mise-en-sc ne dalam film, menjadi salah satu cara untuk memberikan wujud fisik terhadap konsep utopis yang ingin direpresentasikan dalam film. Skripsi ini membahas seperti apa representasi utopia kota Jakarta yang digambarkan dalam film, serta perbandingan kota sebenarnya dengan kota dalam film. Pseudo-Jakarta dalam film ldquo;Supernova: Ksatria, Putri, Bintang Jatuh rdquo; menjadi studi kasus untuk melihat seperti apa representasi utopia Jakarta. Kemudian diketahui bahwa kota fiktif tersebut merepresentasikan Jakarta utopis yang serupa dengan visi dari kalangan tertentu mengenai pembangunan Jakarta sejak zaman pasca-kemerdekaan. Melalui sifat selektif dan parsial ditambah dengan unsur fisik dan non-fisik, film tersebut dapat membangun sebuah representasi kota yang utopis dalam satu narasi yang utuh.

ABSTRACT
Film is a media that portrays the mentality of society, thus it often pictures utopian concept as a way to deliver aspirations. Architecture and the city, as a part of film rsquo s mise en sc ne, become one of the ways to provide a physical form to represent a utopian concept in the film. This thesis discusses about how utopian Jakarta representation pictured in the film, and about the comparison between the real city and the city that exists in the film. Pseudo Jakarta in ldquo Supernova Ksatria, Putri, Bintang Jatuh rdquo film is the case study chosen to see how the utopian Jakarta represented in the film. It was found that the said fictional city represents utopian Jakarta which holds the same images as Jakarta rsquo s development visions that has been existed since post independent era, which came from a certain group of people. Through film rsquo s selective and partial characteristics, added with its physical and non physical elements, the film constructs a utopian city representation in one intact narrative.
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London : Routledge, 1997
791.436 CIN (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Academy Editions, 1994
791.436 57 ARC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Renaldi Z.S.
"Kemajuan jaman clan tknologi turut mempengaruhi perkembangan arsitektur dalam pencarian konsep-konsep dan bentuk-bentuk yang baru. Kebutuhan manusia yang semaldn meningkat, dan pemikiran-pemikiran baru dapat mengubah berbagai cara pandang terhaclap pembangunan Iingkungan buatan dan bagaimana menyesuaikan din dalam suatu Iingl-cungan tempainya beracla.
Apa yang kita lihat sehari-hari mempunyai dampak yang cukup besar mengenai persepsi akan suaiu hal, temuasuk saat menonton sebuah Elm. Sebagai media perekaman audio visual yang padat teknologi, dan sarat inforrnasi gambar dan narasi, film seakan 'membanjiri' klta dengan berbagai gambaran cilra.
Lalu, bagaimana hubungan arsilektur dan film terbentuk ??. Faktor-falclor apa saja yang terkait dan yang membedakan '?. Eagaimana keberadaan kedua bidang ini dalam pandangan masyarakat '?. Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang berusaha untuk diungkapl-can dalam tulisan ini. Mungkin tidak ada jawal:-an akhir yang pasij, mungkin saja ini semua terlihat seperti mengada-ada. Tetapi proses dalam arsltelctur adalah kegialan terpadu yang ierluju untuk mempengaruhi masa depan daripada menjelaskan perisiiwa-peristiwa yang ielah lampau. Arsileklur tidak memilahkan bagian-baglan, tetapi mencemal-can dan memadukan berbagai macam unsur dalam cara-cara baru dan keadaan-keadaan baru, sehingga hasilnya hanya mengemukakan arah dan tidak selumhnya dapat diramalkan."
2000
S47892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Heradyani
"ABSTRAK
Langgam dalam film Anderson menjelaskan relasi antara ruang fisik dengan penggunanya. Pengguna ruang atau subjek memiliki peran penting dalam definisi ruang karena subjek yang akan mengaktifkan serta memberi pengertian terhadap ruang Tschumi, 1976 . Analisis mengenai ruang dan interioritas berdasarkan hubungan dengan representasi, okupasi ruang dan well-being subjek Power, 2014 . Definisi mengenai ruang memiliki keterkaitan dengan waktu karena waktu memberi modifikasi baik dalam level kultural maupun personal terhadap ruang.Anderson menggunakan visualiasasi berupa concept art dan storyboard sebelum diaplikasikan dalam montase akhir dunia film. Concept art Anderson menjelaskan elemen-elemen ruang yang dapat menjelaskan keadaan manusia dalam dunia film.Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara langgam Wes Anderson dan interioritas ruang sebagai media narasi cerita. Tulisan ini menggunakan film The Grand Budapest Hotel 2014 dan The Royal Tenenbaums 2001 sebagai studi kasus.

ABSTRACT
The use of style is to describe the relationship between physical space and its user. The portrayal of space are as something generated by movement and life Tschumi, 1976 . Explanation about space and interiority are based on its relation to representation, occupation and well being of the subject Power, 2014 . The definition of space itself is determined by time, as time give modification on both cultural and personal levels.Anderson used visualization in form of concept arts and storyboard before establishing the final montage in the film. His concept arts explain spatial elements which contribute to the representation of subject rsquo s relation to space.With this paper, the author described the relationship between Wes Anderson style with the interiority of space as a narration device of explaining his movie universe. This paper used The Grand Budapest Hotel 2014 and The Royal Tenenbaums 2001 as case studies."
2017
S69305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintari Yuniati Mauliana
"ABSTRAK
Banyaknya bioskop jaringan berkonsep sinepleks tidak menghalangi lahirnya bioskop alternatif. Bioskop alternatif ini memfasilitasi adanya diskusi mengenai film antar penggemar film atau dengan pembuat film. Penggemar film memiliki preferensi tersendiri dalam memilih bioskop untuk menonton film, dengan melakukan wawancara kualitatif pada penggemar film yang menonton film di bioskop alternatif diharapkan dapat diketahui motivasi yang melatarbelakangi pemilihan bioskop untuk menonton film. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa motivasi terkait dengan pemilihan bioskop di Jakarta. Terdapat perbedaan pola pemilihan antara bioskop jaringan dan bioskop alternatif. Faktor jarak berpengaruh terhadap pemilihan bioskop jaringan. Selain itu dari penelitian ini didapatkan bahwa umumnya karakteristik penggemar film di bioskop alternatif adalah cenderung berumur muda, menyukai seni dan hiburan, serta memiliki motivasi intelektual, status dan sosial.

ABSTRACT
High number of Cineplex doesn?t preclude the emergence of alternative cinema. Alternative cinema provides movie discussion among movie buffs or along with the movie makers. Movie buffs themselves have different preferences in choosing place to watch movie. Through qualitative interview with movie buffs who watch movie in alternative cinema, it is aimed to discover the motivation behind cinema choice for watching movie. The result of analysis showed that there are several motivations which influence cinema choices in Jakarta. There is different pattern of cinema choices between network cinema and alternative cinema. Distance factor influences the network cinema choices. Beside that, from this research, it is discovered that movie buff characteristics for alternative cinema generally young age, like art and entertainment, and also have intellectual, status, and social motivation."
2016
S64763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Deviana
"ABSTRAK
Film Shinjuku Incident (新宿事件Xīnsù Shìjiàn) adalah film yang disutradarai oleh Derek Yee (尔冬升Ěr Dōngshēng) dan diproduseri oleh Jackie Chan (成龍Chéng Lóng). Film ini merupakan gambaran kehidupan para imigran gelap yang berasal dari Cina daratan di Jepang. Di dalam film ini tokoh utama Tie Tou (铁头) diperankan oleh Jackie Chan, seorang imigran gelap dari Cina daratan yang kemudian berubah menjadi seorang yang berkuasa di wilayah Shinjuku melalui serangkaian tindak kekerasan yang dilakukannya. Jurnal ini berfokus pada analisis perubahan penokohan Tie Tou sebagai tokoh utama sebelum dan setelah berkuasa di wilayah Shinjuku. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan fokus pada analisis karakterisasi tokoh utama dalam film. Penulisan jurnal ini bertujuan untuk memaparkan penokohan Tie Tou yang merepresentasikan keadaan mayoritas imigran gelap Cina di Jepang pada tahun 1990.

ABSTRACT
Shinjuku Incident (新宿事件Xīnsù Shìjiàn) is a film directed by Derek Yee (尔冬升Ěr Dōngshēng) and produced by Jackie Chan (成龍Chéng Lóng). This film is a representation of the illegal immigrants existence from mainland China in Japan. In this film the main character Tie Tou (铁头) played by Jackie Chan, an illegal immigrant from mainland China who later turned into a ruler in the Shinjuku region through the series of violence that he did. This study focuses on the analysis of the characterizations changes of Tie Tou as the main character before and after dominated in the Shinjuku region. The author uses qualitative research methods with focus on the analysis of the main character characterizations in the film. This journal aims to explain the characterizations of Tie Tou who represented the majority of Chinese illegal immigrants in Japan in 1990."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Maulana
"ABSTRAK
Di samping mendatangkan berbagai manfaat pada segala macam bidang, globalisasi juga berperan dalam menegakkan hegemoni Barat atas ?yang lain?. Melalui film-film produksinya, Hollywood mampu menjejalkan penggambaran yang kerap kali keliru mengenai bangsa atau ras tertentu kepada masyarakat umum demi memelihara kepentingan Amerika Serikat. Menggunakan metode analisis diskursus, penelitian ini berusaha membongkar penggambaran keliru yang terdapat dalam lima film produksi Hollywood. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa representasi di dalam kelima film dan hegemoni membentuk sebuah siklus atau lingkaran. Penelitian ini merupakan sebuah upaya dekonstruksi dari sebuah konstruksi (kelima film) yang merugikan.

ABSTRACT
n addition to bring a range of benefits in all sectors, globalization also has a role in upholding western hegemony over the others. Through their films production, Hollywood is able to cram the delineation about nation or a particular race to the public which is often mischaracterized in order to preserve the interests of the United States. Using the method of discourse analysis, this research tried to dismantle misrepresentations that contained in five Hollywood films. The result of this research indicated that the representations in five films and hegemony form a cycle or circle. This study is an effort of deconstruction of a adverse construction (of five movies).
"
2016
S64750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindgren, Ernest
New York: Collier Books, 1970
791.4 LIN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>