Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76582 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desiria Ekarini Ramadani
"Pada masa sekarang ini bidang pariwisata mendapat perhatian khusus di seluruh dunia. Indonesia juga ikut berpartisipasi menggalakkan pariwisata dengan Visit Indonesia 1991. Semakin meningkatnya usaha memajukan pariwisata, mengakibatkan tuntutan masyarakat terhadap sarana dan fasilitas yang ada menjadi tinggi. Tempat menginap atau hotel adalah salah satunya. Persaingan yang semakin keras dalam dunia perhotelan menyebabkan setiap hotel berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan dan produk wisata yang terbaik agar citra yang baik dapat lahir dan secara finansial hotel mendapat pemasukan bertambah. Yang berperan sebagai komunikator dalam menyampaikan pesan tentang produk dan jasa dalam hotel adalah Humas. Citra yang positif pada suatu industri perhotelan akan memberikan nilai dan sekaligus memberikan ciri khusus yang membedakan hotel tersebut dengan hotel lainnya. tambah Berangkat dari pentingnya citra yang positif terhadap suatu usaha, penulis ingin memberikan suatu gambaran mengenai citra khalayak terhadap Sahid Jaya Hotel Tower. Citra yang tergambar adai ah hasil komunikasi Humas dan pengalaman khalayak pada waktu mereka berkunjung ke hotel. Sampel Sengaja (Purposive Sample) adalah sampel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu semua orang yang berusia 17 tahun keatas dan pernah menggunakan fasilitas Sahid Jaya Hotel dan Tower. Alasan pemilihan umur 17 tahun keatas karena menurut Undang Undang Kesejahteraan Anak No.VI/1974 seseorang dinyatakan dewasa. Penarikan sampelnya dilakukan secara kebetulan (accidental ) , maksudnya orang-orang yang diketahui oleh penulis memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, langsung saja dijadikan responden, jumlahnya sebanyak 80 orang. Citra khalayak diukur melalui empat aspek yaitu informasi, pelayanan, suasana dan fasilitas sebagai aspek-aspek yang berperan besar dalam dinamika usaha perhotelan. Metode yang digunakan untuk mengukur citra adalah Semantic Differensial yang disajikan dalam bentuk grafik. Sedangkan untuk menggambarkan komposisi responden tentang kelamin, jenis pekerjaan, latar belakang responden dan jalur informasi digunakan usia, jenis kunjungan tabel frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra diberikan oleh khalayak terhadap Sahid Jaya Hotel dan Tower yang secara keseluruhan adalah positif. Wa 1aupun secara umum bersifat positif, namun tampak bahwa aspek citra tentang fasilitas dengan butir Sahid Tour memiliki citra yang paling rendah dibanding dengan yang lain. Ini disebabkan karena Sahid Jaya Hotel dan Tower mengkhususkan pemasaran pada Holding Company sebagai target market dan tidak terlalu pada pemasaran person to person. Kalaupun secara pribadi turis asing maupun lokal menginap, biasanya sudah diorganisir oleh agen perjalanan tertentu sehingga Sahid Tour kurang begitu mendapat tanggapan. Dari hasil penelitian ini juga terlihat bahwa khalayak memiliki citra positif dengan nilai terbesar untuk aspek pelayanan dengan kategori ramah tamah dan atensi terhadap tamu. Ciri keramah-tamahan budaya Indonesia melekat pada Sahid Jaya Hotel dan Tower, terbukti dari hasil akhir yang ada pada penelitian ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S4188
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rachman
"Studi ini meneliti citra khalayak terhadap Golkar. Secara spesifik, studi ¡ni diarahkan pada upaya menjawab 3 (tiga) pertanyaan pokok sebagai berikut: (1) Bagaimana persepsi khalayak terhadap Golkar pada saat ini? Apakah citra mereka tentang Golkar masih terkait dengan posisi Goikar di masa lalu (Orde Baru)? (2) Apakah citra khalayak tersebut (positif atau negatif) mempunyai hubungan/asosiasi yang signifikan dengan faktor sosic demografiS (khususnya umur, pendidikan dan tempat tinggal) ? (3) Sagaimafla persepsi khalayak terhadap Partai-Partai Politik Iainnya khususnya yang termasuk dalam 5 (lima) besar pemenang Pemilu (PDI Perjuangan, PPP, PKB dan PAN)? Apakah citra negatif hanya berlaku bagi Golkar atau juga melekat pada keempat partai politik Iainnya?
Penelitian dilakukan terhadap warga masyarakat berusia 17 tahun ke atas, khususnya yang berdomisili di Jakarta Timur, Depok, Bogor dan Purwakarta. Jumlah sampel seluruhnya 340 responden. Penarikan sampe dJakukan secara acak melalui teknik ?multi stage random sampling?.
Hasil studi menunjukkan bahwa secara umum, mayoritas responden dalam penelitian ini mempunyai pandangan yang ?negatif? terhadap visi, misi dan identitas dan 5 (lima) partai besar pemenang pemilu yaitu PDI Perjuangan, Golkar, PPP, PKB dan PAN. Pandangan negatif tersebut terungkap dan jawaban mereka yang umumnya menilai bahwa kelima partai tersebut sebagai : (1) lebih mementingkan tokoh dalam kampanye pemilu ketimbang program, (2) hanya peduJi pada rakyat kecil saat menjelang pemjlu (3) hanya mengobral janjijanji politik dalam kampanye, (4) (5) Lebih mementingkan diri dan golongannya politik uang, dan besar kadernya tidak Iayak untuk duduk darjpada rakyat, (6) sebagnya hanya mengejar kedudukan sebagai anggota legislatif, dan (7) elit politik negatif tersebut terutama lebih menonjol pada golkar dibandingkan dengan keempat partai politik lainnya.

This study is concerned with the audiences image towards Golkar. The study specifically addressed 3 (three) basic questions: (1) How do audiences presently perceive Golkar? Are their perceptions associated with Golkar's position during the New Order (Orde Baru) era ? (2) Are there significant relationships between their perception and their socio-demographic characteristics i.e age, education and social-environment? (3) How do they perceive the other 4 (four) big political parties (PDI Perjuangan, ppp, PKB and PAN) ? Are their perception of these four political parties different with their perception of Golkar?
The study was carried out in East Jakarta, Depok, Bogor and Purwakarta. The subjects were community members, 17 years of age and above. The total sample was 340, and selected randomly through multi stage random sampling technique.
The findings revealed that, overall majority of the respondents held a negative view towards the vision, mission and identity of the 5 (five) big political parties (PDI Perjuangan, Golkar, PPP, PKB arid PAN). This was reflected from the data in wtiich, those political parties were viewed as: (1) concerned more with their leaders than the platforms, (2) paid attention to common people only during the campaign, (3) full of promises during the camnpaign, (4) oriented more to their own group interests, (5) involved in money politics, (6) majority of their cadres were not eligible to become parliament members, and (7) their elites only fought for the strategic positions in executive. Nevertheless, their negative perception towards Golkar was stronger compared to the other 4 (four) political parties. When asked about identity, position, vision and mission of the party, only few respondents who viewed Golkar as : (1) open to all people from various groups and layers, (2) independent from the current government, and (3) having clear vision and mission. On the other hand, majority of the respondents perceived the other four political parties as possessing clear Vision and mission. It should be noted, that their positive view was particularly strong for PDI Perjuangan. Golkar according to the majority of respondents? perception was associated with the following characteristics : (1) inseparable part of the New Order (ORBA) regome, (2) was big because of Suharto?s dominant role, (3) full of corruption, collution and nepotism practices, (4) involved in money politics, (5) not democratic, (6) ignored the common people?s aspirations and interest, and (7) was not categorized as a modern political party.
The study also found significant relationships between the respondents? image and their socio-demographic characteritics i.e. age, education and social environment. It can be summarized that, the respondents who held negative image towards Golkar were else who lived in urban areas, younger in their age, and possessed higher educational background.
Based on the study findings, it is necessary for Golkar to change their identity as well as their vision and mission. This can be done, among other things, by way of evaluating the current ?positioning ? and ?orientation? strategy (repositioning and reorientation strategy). In this regard, Golkar should carry out internal consolidation, self-evaluation, and nation-wide socialization programs, in order to convince all people that the current Golkar is completely different from Golkar during the New Order era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Anita Yulianti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 20205
S4576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Luthfiah
"Untuk mencapai keberhasilan pada jaman yang semakin
maju dan penuh persaingan sekarang setiap usaha
haruslah mendapat dukungan masyarakat, khususnya pada
kelompok masyarakat yang berkepentingan langsung dengan
usaha Maju mundurnya usaha tidak hanya
tergntung pada tersedianya sarana yang serba lengkap
namun juga dari citra masyarakat terhadap usaha yang
bersangkutan.
Dengan kata lain keberhasilan suatu usaha yang besartidak
semata-mata hanya tergantung kepada keahlian pengelol.:::\ pe.--L~ sa.llaan !' ternyata sebagian besark.
e pe:1.ncj ,;:~; i ,:~.I! dan k E:!pek-::\an Hutnds da.lam
mengkomunikasikan pesan-pesan perusahaan kepada k hal ~1yak
dalam rangka pembentukan citra positif
pe~-us~.hac:m ..
yanq k ua l .ita t i ·f :i.ni. ~
penuli. s meneliti beberapa aspek, yaitu :
Keg iatan-kegiatan apa s aJ a yan g dilakukan oleh suatu
per·us,=\h,=tan perh ot el~n me 1 .:•. 1 u i d ivisi Hubungan
1·1aS )/'"~r· ak a. tnya da 1 am rnembangL. . c i ixa k l!a 1 a y ak ?
Bagaimana citra khalayak
ter-sel:!ut ?
pt?r-usa.haan pE~rhote 1 <0.n
Kegiatan-keqiatan yanrJ d i. l akukan Humas (~r- yadu ta
dalam membangun citr-a kh a~ ayak ditel iti penulis mel alui
promos.i. dan publikasi, pe la yan a n~ f~s-litas dan su.asc.•.n a.
Segal a
khalayak
Aryaduta
keg iafan Humas Ary duta dalam membangun
mel C:\ 1 ui .ini
ter-L. t a ma untuk menan-c;\mkan ·:.esan se b a~Jc:\i
Hum as
hotel
yang mementingkan mutu produk ~ f as i litas dan suasana) dan
Dari hasil peneli tian ini penuli s dapat menyimpulkan
beber-apa hal penting yaitu antara lain:
Pemilihan lokasi hotel yang strategis di pusat kota dan
rnanc:d ernen Hyatt yang pr-ofesional merupakan !3C:\l<::~h satu. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tim Lorinsi
"Ledakan informasi dan media sebagai dampak pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini menimbulkan gejala masyarakat dengan komunikasi berlebih (overcommunicated society), Terpaan informasi yang melebihi kapasitas masyarakat ini terutama di kota besar dengan status social ekonomi tertentu. Iklan sebagai alat penting dalam komunikasi pemasaran juga terkena dampak ini. Produk rokok yang merupakan produk dengan bahan dasar yang relatif sama pada tiap produk harus bisa dikomunikasikan dengan melalui fungsi psikologisnya. Ini merupakan jalan terbaik untuk dapat memposisikan produk pada benak konsumen. Positioning dengan upaya pelekatan citra merek dianggap perlu oleh rokok Sampaerna A Mild untuk menjadikannya unik dan terhindar dari persaingan langsung. Kesenjangan antara citra merek yang diharapkan komunikator (Sampoerna Mild) dan khalayak akan merupakan indikator keberhasilan awal sebuah iklan. Hal inilah yang akan dilihat sebagai pokok permasalahan dimana kondisinya akan berbeda bila dilihat dari faktor-faktor tertentu. Populasi mahasiswa FISIP UI sampelnya ditarik melalui teknik penarikan sampel Probabilita dengan Stratified Random Sampling secara kuantitatif datanya akan diambil melalui metede Survai Sampling. Penggunaan pedoman wawancara berstruktur dengah pernyataan tentang persepsi yang menggunakan skala Likert akan diuji validitasnya melalui critical ratio item sebagai alat ukur utama dalam penelitian bertipe deskriptif ini. Dengan menggunakan kerangka pemikiran yang mengacu pada konsep-konsep dan penelitian terdahulu, hipotesa yang diajukan akan diuji melalui teknik T Test yang akan melihat tingkat perbedaan pada rata-rata hitung variabel "pembeda" pada variabel "persepsi", Dengan kesepakatan bahwa nilai t yang diperoleh hares signifikan pada p<0.05, sesuai dengan batas toleransi kesalahan dalam ilmu sosial sebesar 5%. Hasilnya adalah perbedaan dalam mempersepsikan citra merek rokok Sampoerna A Mild secara integral signifikan pada pengenaan iklan tertentu. Sedangkan bila dilihat secara parsial, citra Low Tar Loo Nicotine secara signifikan dipersepsikan berbeda pada variabel "pembeda" kebiasaan merokok, pengaruh lingkungan dan pengenaan iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1994
S4308
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia A. Rachman
Jakarta: Pusat Studi Agama dan Peradaban, 2007
324.2 AUL c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wirda Haryany
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi responden yang mewakili khalayak terhadap penyiar berita di televisi (newscaster) dan program berita di stasiun televisi (newscaster). Dengan menggunakan teknik Multi Dimensional Scaling akan dihasilkan peta spatial yang berisi pemetaaan persepsi responden terhadap newscaster maupun newscast. Proses penelitian mencakup dua. tahap. Tahap pertama adalah deskripsi. Tahapanselanjutnya adalah tahap eksplanatif yang berupaya. melihat ada atau tidaknya perbedaan yang sipiiikan antara responden pria dan wanita dalam hal persepsi terhadap newscaster dan newscast. Tahap deskriptif akan didahului beberapa uji statistik yang secara ketat akan menyaring indikator —indikator yang aka dipakai untuk MDS. Uji statistik itu meliputi thktor analisis yang bertujuan untu menguji apakah tiap indiaktor telah mengtunpul pada dimens yang akan diukurnya_ Faktor analisis tnembantu inereduksi sejuinlah indikator yang ternyata. mengukur variabelaya. Kemudian dilakukan pengujim reliability analysis yang herb jean untuk mengulair sejauh mana konsistensi antara jawaban responden. Pada tahapan selanjutnya akan dilakukan prosedur Multi Dimensional Scaling untuk melihat posisi newscaster dan newscaster dalam banal( audience. Pada tahap eksplanatifprosedur statistik yang dipakai adalah T — test. Image terhadap newscaster akan dibatas menjadi enain tnacam image, yaitu interpersonal attractiveness, likability, dominance, credibility/competence, penampilan fisik dan intelektualitas. Ada delapan newscaster yang akan dibandingkan. Ke delapan newscaster itu adalah Yan Partawijaya (TVRI), Shanta Curanggana (ANTEVE), Teguh Juwarno (RCTI), Tjandra. Wibowo (scerv), Jeremy Teti (SCTV), Tuti Marlina (ANTEVE), Dewi Yudhomiranti (Indosiar) dan Dentamira Kusuma (TPI). Mini output MD. S diktahui bahwa Teguh Juwarno adalah newscaster yang relatif paling tinggi nilainya untuk ke-6 tipe image tersebut. dipersepsikan responden paling tinggi daya tank interpersonalnya, relatif paling tinggi tingkat intelektualitasnya, relatif paling tinggi kredibilitas/kompetensinya„ relatif paling dominan dan relatif paling disukai. Urutan selanjutnya adalah Tjandra Wibowo, Jeremy Teti, Dewi Yudhomiranti dan Dentatnira Kusurna di urutan yang saina. Kemudia Tuts Marlina, Shanta. Curanggana dan Yan Partawijaya, Yan adalah newscaster yang nilainya tiap-tiap tipe image itu relatif paling rendah. Bisa disebutkan bahwa Yan adalah newscaster yang relatif paling tidak menarik dari segi penampilan fisik, relatif paling rendah daya tank interpersonalnya, relatif paling tidak kredibei dan relatif paling tidak dotninan dibandingkan newscaster 1 ai nnya. Image terhadap program berita dilihat dari dua tipe, yaitu kredihil.itas dan daya tank. Dilihat dari dua hal ini, maka Liputan 6 dipersepsikan sebagai program berita yang paling menarik dan juga paling kredibel dibandingkan program berita lainnya. Urutan kedua ditempati Seputar Indonesia, kemudian Pokus, CalifaWala, Lintas 5. Dua program berita yang paling rendah nilainya untuk kredibilitas dan daya tank adalah program Dunia Dalam Berita. Hasil pengujian T — test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara persepsi responden pria dan responden wanita untuk image likability, credibility/competence, penampilan fisik dan intelektualitas. Namun ketika perbedaan itu dipetakan, tidak terbukti bahwa responden pria mempersepsikan newscaster pria lebih tinggi dibandingkan newscaster wanita ataupun sebaliknya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4155
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Aisyha
"ABSTRAK
Mempertahankan karyawan yang berharga selalu menjadi hal yang penting untuk organisasi, bahkan saat ini dibutuhkan lebih penting dalam pasar dimana sumber daya manusia tetap menjadi salah satu dari beberapa sumber yang dapat memberikan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan keterkaitan antara Employer Brand Perception EBP , Servant Leadership SL dan Perceived Retensi Karyawan PER menggunakan data yang dikumpulkan dari 133 karyawan yang bekerja di Hotel Grand Sahid Jaya DKI Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived employee retention secara signifikan dipengaruhi oleh employer brand perception dan servant leadership. Sementara, servant leadership tidak memoderasi pengaruh antara perceived employee retention dan employer brand perception.

ABSTRACT
The retention of valuable employees has always been important to organizations, it takes on even more significance today in a marketplace where human capital remains one of the few resources that can provide a sustainable competitive advantage. This research study investigated the interrelationships among Employer Brand Perception EBP , Servant Leadership SL and Perceived Employee Retention PER using the data collected from 133 employees working in Hotel Grand Sahid Jaya DKI Jakarta. The results of this study showed that perceived employee retention is significantly affected by employer brand perception and servant leadership. Servant leadership does not moderate the effect of perceived employee retention and employer brand perception"
2017
S65885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rikasari Marianti
"ABSTRAK
Promosi penjualan memegang peranan yang penting dalam aktivitas perusahaan. Bentuk Promosi Penjualan yang akan dipakai suatu perusahaan akan bergantung pada jenis barang yang apakah produknya merupakan oleh diproduksi oleh perusahaan itu, barang-barang konsumsi atau barang-barang Industri. Untuk barang-barang industri, promosi penjualan yang dilakukan oleh banyak perusahaan adalah dengan personal selling. Sebagai alat promosi penjualan, memang dirasakan bahwa sales contact yang terjadi banyak, tapi juga dirasakan adanya kelemahan yaitu bahwa untuk barang-barang industri yang merupakan barang-barang investasi, keputusan untuk membeli dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan lewat tahapan .yang cukup panjang. Pengambil keputusan harus melihat barangnya, proses kerjanya, spesifikasinya, bahkan perlu adanya demonstrasi.Hal seperti ini tidak dapat dipenuhi dengan menggunakan sales promo Diperlukan adanya suatu media promosi lain yang barang barang industri-. Dengan latar belakang persoalan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengetahuan produk yang efektif untuk didapat khalayak dan bagaimana tanggapan khalayak terhadap pameran sebagai salah satu media yang dapat digunakan untuk promosi penjualan barang-barang industri. Pameran merupakan media promosi penjualan yang memamerkan, memberikan informasi dan sekaligus mempersuasi khalayak konsumen. Jika dibandingkan dengan personal seling sebagai media promosi maka pameran mempunyai kelebihan karena diadakan dalam suatu event khusus bahkan lebih spesifik lagi diadakan khusus untuk satu jenis bidang usaha atau jenis produk, kesempatan untuk dapat melakukan perbandingan dengan produk sejenis dan melihat demonstrasi produk. Hasil penelitian yang didapat menunjukan bahwa tingkat pengetahuan produk yang didapat khalayak lewat media pameran cukup tinggi. Dari atribut-atribut yang dimiliki pameran baik dari stand. pamerannya, produk, spesifikasi produk, katalog, brosur maupun stand guide, khalayak pengunjung mendapatkan pengetahuan produk yang cukup tinggi untuk dipakai dalam pengambilan keputusan. Secara singkat dapat dikemukan bahwa sebagian besar khalayak industri baik ditinjau dari bidang usaha maupun pendidikan, mereka sudah kenal dan memahami fungsi pameran dan melihat pameran sebagai media yang efektif dalam promosi penjualan."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>