Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125203 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nita Saftina
"Salah satu jenis media yang banyak beredar di Indonesia adalah majalah wanita. Ciri khas majalah
wanita, baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya
adaiah adanya .rubrik masa , rubrik mode, dan ruang
konsultasi kelurga. Khusus di Indonesia, ada satu jenis
rubrik yang selalu ada pada hampir semua majalah wanita,
yaitu rubrik "kisah sejati".
S·alab satu majalah wanita yang menyediakan tempat
bagi rubrik tersebut adalah majalah "Sarinah", yang
menam&kan rubrik kisah sejatinya dengan ''Oh Tuhan " .
!
Rubrik tersebut banyak mengandung materi penderitaan,
skandal seks rumah-tangga, hubungan seks sebelum ni kah,
pr i laku-pr i laku seks yang menyimp ang, pengan iayaan an tar
anggota kelu arga , se rta p erbuat n-perbuatan yang
men yimpang d a ri no r ma-norma mas y arakat .
Henurut pendekat an "Uses and Gratifica tions", e fek
dar i sua-t u ntedi a massa e r a t kaitann_ya deng an motif
seseo17'ang. Dengan demi ki an, efek m-e_d ia massa d apat
diperkirakan dari motivasi en g gu naan pada k halayaknya .
Pokok p ermasalahan s kripsi in i adalah ~pa mo tivasi
pembac"a r brik "O h Tu han" , se h ingg-a mere ka t e11dorong
membaca rubrik terse but .
Yang ingin ditel Lti pada peneli tian in i adal ah,
mot ivasi dan pol penggunaan rubri k "Oh Tuhan"
pembacanya, di ka"tkan d e ngan us ia , pendidikan, dan status
per kawinan.
Hetode yang d:ipakai ada}ah metode survai.
Hasil penelitian antara lain menunjukkan Pad a
wanita yang berusia 17-24 tahun, ternyata terdapat motif
Surveillance, motif Knowleds{e, motif Diversi, dan motif
Exciting ."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
"ABSTRAK
Berakhirnya abad XIX dan memasuki awal abad XX, bagi bangsa Indonesia merupakan masa yang amat penting, mengingat pada masa itulah bangsa Indonesia memasuki masa transisi, yaitu masa ketika terjadi perubahan besar dari masyarakat dengan budaya lisan ke budaya tulis dan dari budaya dengar ke budaya baca. Masuknya sistem pendidikan modern (Belanda), telah ikut mempercepat proses terjadinya perubahan besar itu. Dunia pendidikan tidak lagi menjadi milik para bangsawan, tetapi juga para priyayi rendah. Muncul kemudian elite priyayi yang, karena dampak pendidikan itu pula, menyadari pentingnya arti pendidikan bagi bangsa Indonesia. Tumbuhlah kepedulian dan kesadaran mereka akan nasib bangsanya. Lahirlah kemudian apa yang disebut sebagai Kebangkitan Nasional.
Meningkatnya golongan pribumi yang dapat membaca dan menulis itu ditanggapi pula dengan bermunculannya media massa berbahasa Melayu. Media massa yang menggunakan bahasa Melayu, ternyata paling luas penyebarannya dan paling banyak masyarakat pembacanya. Kebanyakan pribumi waktu itu relatif dapat membaca dan memahami bahasa Melayu dibandingkan bahasa daerah tertentu. Maka pilihan pada sasaran pembaca yang berbahasa Melayu, ditanggapi pula oleh para pemilik modal atau mereka yang punya idealisme dan komitmen kebangsaan, untuk menerbitkan dan mengelola sendiri majalah atau surat kabar yang akan diterbitkannya. Di berbagai daerah lalu muncullah surat-surat kabar atau majalah yang berbahasa Melayu yang dikelola oleh pribumi sendiri. Para pengelola surat kabar atau majalah itu, menyadari pula bahwa lewat media massa, berbagai gagasan untuk kemajuan bangsa dapat dipublikasikan secara luas ke segenap lapisan masyarakat.
Dalam suasana perubahan itulah, gagasan R.A. Kartini mengenai emansipasi menyebar luas, baik melalui publikasi di media massa, maupun lewat tindakan kongkret dengan mendirikan sekolah-sekolah untuk kaum perempuan. Tirto Adhi Soerjo adalah salah seorang perintis yang memulai penerbitan majalah khusus kaum wanita, yaitu Poetri Hindia. Berturut-turut kemudian Wanita Swara, Poetri-Mardika dan majalah wanita lainnya yang tersebar di pelosok tanah air.
Mengingat waktu itu kendala utama bagi kaum wanita untuk memperoleh kemajuan menyangkut soal pendidikan, feodalisme dan adat istiadat yang membelenggu, maka isi majalah-majalah wanita itu pun, semuanya mencoba memasalahkan kedudukan dan emansipasi.wanita. Sampai tahun 1928, masalah ini benar-benar mendominasi tema yang diangkat majalah-majalah wanita. Persoalan itulah yang coba ditelusuri dan diungkapkan penelitian ini dalam kaitannya dengan gagasan emansipasi wanita."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga, Gita Fiatri,
"Peningkatan teknologi yang begitu cepat tampaknya telah mendorong
kemajuan dan status posisi wanita dalam masyarakat. Kedudukan wanita telah bergeser dari yang banya menjadi makhluk rumah, menjadi makhluk luar rumah.
Wanita masa "ni ingin dipandang sebagai mahkluk yang berintelektual tinggi,mempunyai keterampilan serta keahlian yang tinggi, dan mempunyai kesempatan luas memasuki pasar tenaga kerja Namun, sampai saat ini ang~pan tradisional tentang superioritas pria atas wanita be'Jum dapat tertumbangkan,biarpun wanita telah berusaha dengan segala cara untuk meningkatkan status dirinya. Kaum pria masih
memandang wanita hanya sebagai obyek seks dan hanya dari penampilan fisiknya Adanya pandangan dan anggapan ters€but tarnpaknya juga mempengaruhi isi media massa, sebagai bentuk kongkrit dari penggambaran budaya, dalam memandang wanita. Media pria dianggap masih terikat pada pandangan tradisional tadi dalam upaya memenuhi kebutuhan khalayaknya, sedangkan media wanita dianggap ingin
terus meningkatkan status dan citra wanita dalam masyarakat. Hal inilah yang akan dilihat sebagai pokok permasalahan dalam penelitian anal isis isi ini.Majalah Matra dan Femina ditentukan secara purposif, karena MatTa dan Femina dianggap sebagai sebuah majalah pria dan wanita yang paling menonjol dan populer dalam masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dari awal penerbitan majalah MatTa, yaitu 1986 sampai 1994. Selain melakukan pengumpulan data
berdasarkan isi kedua media tersebut yang sebelumnya telah dibatasi ke dalam
batasan-batasan tertentu, peneliti juga melakukan wawancara mendalam dengan
kedua Redaktm: Pelaksana masing-masing rubrik ini guna memperoleh informasi
yang lebih Jengkap dan detail mengenai hal-hal yang elatarbelakangi isi kedua
rubrik ini.
Teori yang melandasi ~nelitian ini adalah Teori Rekonstruksi Realitas secara
Sosial oleh Peter Berger. Pemikiran Berger in· hanya digunakan sebagai landasan
teoritis yang menjadi sandaran berpikir. Namun dalam pembahasan dan
penganalisisan lebih lanjut, penelitian ini hanya menekankan pada salah satu aspek
dari pemiktran Berger tersebut, yaitu realitas sirnbolik sosial yang diterapkan dalam
bentuk penggunaan teori-teori komunikasi assa yang berkaitan. Dengan
menggunakan landasan dan kerang)(a teoritis seperti di atas, hipotesis yang diajukan
akan diuji melalui teknik T-Test yang akan melihat tingkat perbedaan penampilan
citra wanita antara majalah Matra de gan Femina.
Bagaimanakah basil penelitian yang diperoleh? Temyata, majalah Matra
melalui Rubrik Kencannya telah mengalami pergeseran konsep dalam penampilan
citra wanita. Matra tidak lagi hanya melulu menyajikan isi yang menampilkan sisi
luar wanita saj~ namun juga telah menampilkan sisi lain dari wanita dengan
menyajikan pemikiran tokohnya. Walau begitu, bukan berarti Matra mengabaikan
penampilan fisik dari para wanitanya, karena Matra tetap meyadari bahwa penyajian isi dan foto yang menampilkan keadaan fisik wanita. Sedangkan Femina melalui
Rubrik Profilnya secara rutin dari awal penerbitannya terus berupaya dan berusaha
meningkatkan statu$ wanita dengan selalu mengangkat masalah seputar wanita dan
selalu berupaya mendorong wanita untuk menunjukkan keberadaan dan kualitas
dirinya tanpa rnelupakan kodmt alaminya sebagai wanita."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Hairani Putri
"Skripsi ini membahas representasi kemandirian yang ada pada wanita Jepang yang ditampilkan pada majalah fashion Jepang, yaitu majalah ViVi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan teori representasi dari Stuart Hall sebagai landasan, dan teknik yang digunakan adalah studi dokumen dan studi pustaka yang menggunakan majalah ViVi terbitan tahun 2013-2017 sebagai objek penelitian dan menggunakan karya ilmiah, buku-buku, dan sumber informasi dari internet sebagai referensi.
Dari metode penelitian tersebut dicapai sebuah kesimpulan, yaitu majalah ViVi merepresentasikan kemandirian pada wanita Jepang. Wanita Jepang dapat bebas dalam berpakaian dan bersikap tanpa harus terpaku dengan standar sosial yang ada di sekitarnya. Majalah ViVi juga merepresentasikan bahwa wanita dengan etnis dan ras campuran dengan etnis Jepang dapat tampil di media dengan menunjukkan keunikan mereka.

This research is focused on the representation of the independency of Japanese women in Japanese fashion magazine, ViVi. The purpose of this study is to understand what kinds of meanings that are conveyed by the magazine. This research is done through qualitative method, which used the theory of representation by Stuart Hall as the approach, this research used documents, scientific journals, and books as references.
As the final conclusion, the 2013 2017 edition of ViVi magazine represents Japanese women who have their own independency to decide on how they should act, how to dress, and how to present themselves. ViVi magazine also represents that multiracial and multinational are allowed to present themselves in public to show their uniqueness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67231
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Qonitah
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemanfaatan majalah abstrak di PUSTAKA Bogor dilakukan pada bulan Maret & April 1991. Tujuannya untuk mengetahui keberadaan dan fungsi majalah abstrak di PUSTAKA Bogor dalam menunjang kegiatan penelitian para peneliti Badan Litbang Pertanian, serta mengetahui faktor-faktor apa Baja yang mendorong dan menghambat para peneliti dalam mendayagunakan majalah abstrak. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner ke para peneliti di B Balai/Pusat Penelitian yang tersebar di wilayah Bogor dan sekitarnya. Hasilnya menunjukkan bahwa pada umumnya para peneliti pernah menggunakan majalah abstrak koleksi PUSTAKA dan berpendapat cukup lengkap dalam bidangnya masing-masing. Para peneliti menganggap kelebihan majalah abstrak yang utama adalah adanya abstrak atau keterangan singkat isi sehingga menghemat waktu pemakai. Informasi yang diperlukan peneliti untuk mendukung penelitian terutama adalah laporan penelitian. Lalu menyusul artikel majalah, makalah seminar, dan buku. Adapun cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi dari majalah abstrak adalah dengan secara langsung mendatangi dan melihat di PUSTAKA, melalui pustakawan tempat bekerja dan melalui jasa informasi PUSTAKA. Umumnya peneliti menggunakan indeks subjek ketika menggunakan majalah abstrak, selain melakukan penelusuran seluruh subjek, dan menggunakan indeks pengarang. Faktor penghambat dalam menggunakan majalah abstrak adalah karena tidak lengkapnya literatur primer, selain lokasi yang jauh dari tempat bertugas, bahasa, cara pemakaian majalah abstrak dan tidak adanya bantuan petugas perpustakaan.

"
1996
S15109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjiharti Supartojo
"Informasi sangat diperlukan, dan memegang peranan penting. Tanpa informasi yang baik, tepat dan lengkap kebijaksanaan serta keputusan yang diambil belum tentu dapat mendatangkan manfaat bagi tercapainya usaha apapun. Salah satu media yang memuat informasi adalah majalah. Majalah ilmiah memuat informasi ilmiah, yang sangat diperlukan para peneliti dan cendikiawan. Oleh sebab itu majalah merupakan sumber informasi yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Majalah dapat berupa sumber informasi atau sumber literatur primer dan sekunder. Pentingnya majalah dalam koleksi suatu perpustaka_an, tercermin pada kebijaksanaan di beberapa perpustakaan yang menggunakan sebagian besar anggarannya untuk melanggan majalah. Jumlah penerbitan majalah ilmiah semakin bertambah de_ngan cepat. Pertambahan yang cepat ini disebabkan oleh semakin meningkatnya arus komunikasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini. Akibatnya, perpustakaan sebagai sarana ilmu pengetahuan yang berkewajiban menyediakan, mengolah, menyimpan, mengor ganisasi dan menyebarkan informasi ilmiah antara lain yang terdapat dalam majalah, harus mampu mengatasi peledakan informasi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S15389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S11660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrani Dewi A.
"Perkembangan pesat industri Amerika pada akhir abad ke-19 diikuti oleh perkembangan kota-kota industri seperti Chicago, Denver, Kansas City, Omaha (Grant, 1976 84). Selain itu, sarana transportasi juga mengalami kemajuan, sehingga orang-orang Amerika mudah bepergian dengan harga murah dari desa ke kota-kota industri dengan kereta api. Kehidupan kota-kota" industri yang gemerlapan menjadi faktor penarik para wanita desa untuk bekerja baik menjadi buruh pabrik atau penatu atau pramuwisma, walaupuh kondisi kerja dan upah yang tidak memadai.
Wanita-wanita muda ini oleh Mary P. Ryan dalam bukunya Womanhood in America dijuluki "The Breadgiver", karena mereka bekerja mencari nafkah di luar rumah "not only to win their fortunes but to feed their families" (bukan hanya untuk keberuntungan dirinya saja, tetapi untuk memberikan makan keluarganya) (Ryan, 1979 : 119). Kemiskinan telah memaksa wanita-wanita lajang ini untuk mencari nafkah. Walaupun mereka dihargai sebagai penolong oleh keluarganya, masyarakat tidak menghargai mereka bekerja.
Wanita tidak bertugas sebagai pencari nafkah. Hal ini sesuai dengan ideologi pengultusan terhadap nilai-nilai wanita sejati yang mendominasi wanita Amerika pada akhir abad ke 19 (Eisenstein, 1983 : 55).
Menurut ideologi ini, wanita sejati adalah wanita yang saleh, suci, penurut dan domestik. Wanita harus mentaati ajaran agama, menjaga kesucian dirinya, menurut pada ayah, suami atau kakak laki-laki, serta tinggal di rumah. Tugas utama wanita adalah menjadi istri dan ibu rumah tangga. Pencari nafkah adalah kaum pria (ayah, kakak laki-laki atau suami). Sebaliknya, wanita tinggal di rumah dengan kegiatan-kegiatan ; melayani ayah atau suami, membesarkan dan mendidik anak, serta mengajarkan nilai-nilai budaya dan moral kepada para anggota keluarganya.
Keadaan ideal seperti yang diharapkan oleh Kultus Wanita Sejati menjadi idaman bagi wanita kelas bawah. Mereka dapat menjadi wanita kelas menengah melalui pernikahan dengan pria kelas menengah atau atas. Seperti yang dijelaskan oleh Chase bahwa secara tradisional kaum wanita mengalami mobilitas sosial terutama melalui perkawinan (Chase, 1975 : 49)."
Jakarta: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerul Anwar
"Penelitian penggunaan majalah ilmiah tercetak ini dilakukan di Perpustakaan Riset Bank Indonesia, yang berada di lantai 2, Menara Sjafruddin Prawiranegara komplek perkantoran Bank Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.2 Jakarta Pusat, pada bulan September 2006 sampai dengan bulan Pebruari 2007. Tujuannya adalah mengetahui sejauh mana majalah ilmiah tercetak yang dilanggan (58 judul) digunakan oleh pemakai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan analisis dokumen (Documentary Analysis) yaitu penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, gambar, suara, dan tulisan. Data diambil dari hasil penggunaan permintaan peminjaman, permintaan fotokopy, permintaan lewat telepon, fax, dan e-mail selama 6 bulan, dan pendapat pengguna melalui kuesioner, serta data dari slip isian ceklis yang diselipkan dalam setiap judul yang dipajang di rak. Data yang diperoleh kemudian diananlisis dengan menggunakan metode kuantitatif dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa dari 58 judul majalah ilmiah tercetak yang dilanggan perpustakaan Riset Bank Indonesia bisa di simpulkan seperti dibawah ini: a. Semua judul yang dilanggan masih digunakan. Frekuensi penggunaan majalah ilmiah tercetak ini sebanyak 888 kali. b. Judul majalah ilmiah yang paling banyak digunakan adalah Jurnal of Money, Credit, and Banking dengan penggunaan sebanyak 40 kali atau 4.52%. Judul majalah ilmiah tercetak yang jarang digunakan adalah Journal of International Arbitration dengan penggunaan sebanyak 2 kali atau 0.23%. c. Subyek-subyek yang banyak diminati adalah: 1.Bank Credit and Collection, 2.Economics, 3.Asia _ Economics, 4.Research Banking, 5.Market Research, 6.Financial Management, 7.Indonesia _ Financial Management, 8.Monetary Items, 9.Business Research, 10.Indonesia _ Economics, 11.Financial Analysis, 12.Econometrics, 13.Central Banking, 14.Economic Research, 15.Economic Models, 16.Statutes and Regulation, 17.Current Assets, dan 18.Forecasting"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S.A. Rivai Soeleiman
"Pusat Perpustakaan Pertanian dan Biologi, disingkat PUSTAKA, adalah perpustakaan khusus dalam bidang pertanian yang berkedudukan di Bogor dan bernaung di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian), Dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No.OT.210f70 6/ Kpts/9/1983 tanggal 27 September 1953, PUSTAKA ditetapkan mempunyai tugas melaksanakan dan membina penyelenggaraan Perpustakaan, informasi, dan publikasi ilmiah bidang pertanian dan biologi berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Litbang Pertanian. Kegiatan utama PUSTAKA terdiri dari: memberikan bantuan teknis kenada unit kerja komunikasi di Puslit, Puslitbang dan Balai Penelitian, apabila diperlukan, mengkoordinasikan kegiatan komunikasi penelitian pertanian lingkup Badan Litbang Pertanian, dan melakukan kegiatan komunikasi penelitian sebagai pelengkap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja komunikasi penelitian di Puslit, Puslitbang dan Balai Penelitian. Cakupan materi komunikasi yang dilakukan oleh PUSTAKA adalah masalah pertanian dalam arti luas Selain mengelola perpustakaannya sendiri PUSTAKA juga membina penyelenggaraan perpustakaan Balai-Balai Penelitian yang bernaung di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S5566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>