Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mayestika Karanzia
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Rivaldi Jaya Nugraha
"ABSTRAK
Tingkat pergantian pegawai yang tinggi pada sebuah perusahaan bisa menyebabkan dampak negatif pada perusahaan tersebut seperti menurunnya tingkat produktivitas. Perusahaan akan mencoba untuk meminimalisir tingkat pergantian pegawai sebaik mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk menyelediki dampak dari Psychological Capital terhadap turnover intention pegawai. Melalui metode kuantitatif, penelitian ini menggunakan sampel dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang telekomunikasi. Untuk memberikan hasil yang representatif, pengambilan sampel menggunakan stratified sampling dan pengolahan data menggunakan SPSS dengan tambahan makro Process V 3.3 oleh Hayes. Hasil dari 257 sampel penelitian ini adalah PsyCap berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketiga variabel mediasi yaitu Job satisfaction, Work engagementdan psychological well-being. Selain itu, Terdapat efek mediasi dari PsyCap terhadap turnover intention melalui Job satisfaction, Work engagementdan psychological well-being.

ABSTRACT
A high level of employee turnover in the company might cause negativity in this company such as decreasing productivity and might take a toll on financial budget. Companies will strive to minimize the level of voluntary employee turnover where possible. PsyCap was explored in many researches related to turnover intention and was positively proven. This study aims to investigate the effects of Psychological Capital (PsyCap on employee turnover intention through three mediating variables. Quantitative methods were used, and this study extracted 257 samples from State-Owned Enterprises (BUMN) engaged in telecommunications in Indonesia. In order to better represent the company as a whole, stratified sampling was used. SPSS software was used to process the data with Process V 3.0 macro as an addition. The results of this study revealed positive & significant relationship of PsyCap towards mediating variables and significant & negative relationship between mediating variables and turnover intention. In addition, there is evidence of mediating effects of PsyCap towards turnover intention through Job satisfaction, Work engagementand psychological well-being."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novelia Dinda Putri Alamsyah
"Berdasarkan data dari Rumah Sakit yang beroperasi di Riau, didapatkan bahwa perawat kontrak memiliki Job Performance yang rendah. Selain itu, penelitian memberikan informasi bahwa Subjective Well-being perawat memiliki skor yang rendah. Dalam hal ini, terdapat kemungkinan bahwa Job Insecurity dan Burnout yang dialami oleh Perawat Kontrak merupakan penyebabnya didukung oleh beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini dilakukan untuk membahas pengaruh Job Insecurity dan Burnout terhadap Subjective Well-being dan Job Performance pada Perawat Kontrak di Rumah Sakit dengan menggunakan variabel moderasi berupa Psychological Capital karena mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa Psychological Capital mampu mengurangi Job Insecurity yang diterima dan juga akan berpengaruh pada penurunan Burnout. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel penelitian berupa perawat kontrak yang bekerja di Rumah Sakit yang beroperasi Riau. Analisis data melibatkan uji reliabilitas, uji validitas, uji deskriptif, dan Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Job Insecurity dan Burnout terbukti berpengaruh secara negatif signifikan terhadap Job Performance dengan cara menurunkan Subjective Well-being dari Perawat kontrak. Selain itu, dimensi-dimensi dari variabel Psychological Capital seperti Hope dan Resilience diketahui mampu menurunkan dampak negatif yang di sebabkan oleh Job Insecurity dan Burnout terhadap Subjective Well-being dan Job Performance perawat kontrak. Dilain sisi dimensi Self-efficacy hanya mampu menurunkan dampak negatif dari Burnout terhadap variabel lainnya sedangkan Optimism hanya mampu menurunkan dampak negatif Job Insecurity terhadap variabel lainnya.

Based on data from hospitals operating in Riau, it was found that contract nurses have low Job Performance. In addition, research provides information that nurses' Subjective Well-being has a low score. In this case, there is a possibility that Job Insecurity and Burnout experienced by Contract Nurses is the cause supported by several previous studies. This research was conducted to discuss the effect of Job Insecurity and Burnout on Subjective Well-being and Job Performance in Contract Nurses at Hospitals by using a moderating variable in the form of Psychological Capital because it refers to previous studies which stated that Psychological Capital is able to reduce Job Insecurity received and will also affect the decrease in Burnout. This research will be conducted using a quantitative approach with research samples in the form of contract nurses who work in hospitals operating in Riau. Data analysis involved reliability tests, validity tests, descriptive tests, and Structural Equation Modeling (SEM) using SmartPLS software. The results showed that Job Insecurity and Burnout proved to have a significant negative effect on Job Performance by reducing the Subjective Well-being of contract nurses. In addition, the dimensions of the Psychological Capital variables such as Hope and Resilience are known to be able to reduce the negative impact caused by Job Insecurity and Burnout on Subjective Well-being and Job Performance of contract nurses. On the other hand, the Self-efficacy dimension is only able to reduce the negative impact of Burnout on other variables, while Optimism is only able to reduce the negative impact of Job Insecurity on other variables.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grin Rayi Prihandini
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan ayah terhadap psychological well-being remaja awal. Keterlibatan ayah ini dilihat dari sudut pandang anak sehingga anak menilai dan mempersepsi seberapa terlibat ayahnya. Keterlibatan ayah ini melingkupi kualitas afeksi yang diberikan dan keterlibatan dalam domain perkembangan anak. Keterlibatan ayah ini dapat berpengaruh pada kondisi psikologis anak yaitu psychological well-being terutama pada masa remaja awal ketika remaja membutuhkan dukungan sosial dalam menghadapi berbagai perubahan pada masa remaja. Pengukuran keterlibatan ayah dilakukan dengan menggunakan alat ukur Nurturant Fathering Scale (NFS) dan Reported Fathering Scale (RFIS) yang dibuat oleh Finley dan Schwartz (2004), sedangkan pengukuran psychological well-being dilakukan dengan menggunakan alat ukur Ryff?s Scales of Psychological Well-Being (RPWB) yang dikembangkan oleh Ryff (1989). Responden pada penelitian ini berjumlah 205 orang siswa SMP di beberapa wilayah Jabodetabek, yang termasuk dalam kategori remaja awal yaitu berusia 12-15 tahun. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari keterlibatan ayah, baik dalam hal kualitas afektif (R= 0,033, p < 0,05, one tailed) maupun dalam hal domain perkembangan anak (R=0,031, <0,05, one tailed), terhadap psychological well-being remaja awal.

ABSTRAK
The purpose of this research is to examine the effect of father involvement in psychological well-being of early adolescents. The father involvement was viewed from the children?s point of view that emphasizing children?s retrospective perceptions of their father involvement. The father involvement include quality of affection in father-child relationship and involvement in domains of children life. The father involvement can be effect the psychological conditions in children, that is psychological well being, especially in early adolescents when adolescents need social support to through many changes in adolecents. Father involvement was measured using Nurturant Fathering Scale (NFS) and Reported Fathering Scale (RFIS) that has been made by Finley dan Schwartz (2004), whereas the psychological well-being was measured using Ryffs Scales of Psychological Well-Being (RPWB) that has been developed by Ryff (1989). The respondents of this research were 205 junior high school students in Jabodetabek area, in early adolescents with the age of 12-15 years old. The result of this research shows that there is an effect of father involvement, in the context of affective quality of fathering (R= 0,033, p < 0,05, one tailed) and in the context of involvement in domains of childrens life (R=0,031, <0,05, one tailed), in psychological well-being of early adolescents.
"
2016
S64976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntodi Ambartomo
"Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat bagaimana pekerjaan yang bermakna dan rasa kebersamaan mempengaruhi niat untuk tinggal melalui kesejahteraan di tempat kerja. Karyawan perusahaan asuransi dipilih sebagai partisipan dalam penelitian, dengan jumlah sampel 180 orang. Model persamaan struktural digunakan untuk menganalisis data. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki rasa kebersamaan dan melakukan pekerjaan yang berarti meningkatkan kesejahteraan di tempat kerja dan niat untuk tinggal. Perbedaan diamati pada efek dimensi yang berbeda dari kesejahteraan karyawan pada niat untuk tinggal. Penelitian merupakan terobosan dalam mengkonseptualisasikan dan menguji model teoritis yang menghubungkan pekerjaan yang bermakna, perasaan komunitas, kesejahteraan di tempat kerja, dan niat untuk tinggal khususnya dalam konteks karyawan perusahaan asuransi

The aim of the study was to see how meaningful work and a sense of community affect intention to stay through workplace well-being. Insurance company employees were selected as participants in the study, with a sample size of 180 people. Structural equation model was used to analyze the data. Research shows that having a sense of community and doing meaningful work increases well-being at work and intention to stay. Differences were observed in the effect of different dimensions of employee well-being on intention to stay. The research is groundbreaking in conceptualizing and testing theoretical models linking meaningful work, feelings of community, workplace well-being, and intention to stay particularly in the context of insurance company employees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindia Nahardita
"Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa job design mempengaruhi workplace well-being. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh job design terhadap workplace well-being pada karyawan yang bekeija di organisasi minyak dan gas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian noneksperimental (Jield study) dan jumlah responden yang digunakan sebanyak 294 orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi dan pengaruh dari job design terhadap workplace well-being.

Contemporary theory and research have suggested that workplace well-being are determined by their job design. The current study examined the correlation and effect of job design on workplace well-being of oil and gas company employees. This research used the quantitative approach with non-experimental research design (field study) and was conducted on 294 respondents. Result indicated that job design was positively correlated and has effect on workplace well-being. Keywords: job design, workplace well-being."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Pesona Intan Puspita
"Keterikatan Karyawan merupakan salah satu prediktor produktivitas karyawan. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa keterikatan karyawan dipengaruhi oleh well-being di lingkungan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh workplace well-being terhadap keterikatan karyawan pada karyawan yang bekerja di perusahan minyak dan gas. Sebanyak 317 karyawan menjadi sampel penelitian ini. hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi dan pengaruh workplace wellbeing terhadap keterikatan karyawan, baik keseluruhan maupun per dimensinya. Bila diperbandingkan, ditemukan bahwa domain penggunaan pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan merupakan domain yang paling mempengaruhi oleh keterikatan karyawan. Sebagai tambahan, ditemukan adanya perbedaan antara keterikatan karyawan dan workplace well-being berdasarkan jenis kelamin.
Employee Engagement is one of predictor in employee productivity. Contemporary theory and research have suggested that employee engagement are determined by their well-being in workplace. The current study thus examined the correlation and effect of workplace well-being on employee engagement of oil and gas company. The sample comprised of 317 employees. Result indicated that workplace well-being was positively correlated and has effect on employee engagement. In comparison, it was found that use of ability and knowledge had the strongest correlation and effect on employee engagement. In addition, there was a difference in workplace well-being and employee engagement on their sex."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Asra Silmi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3559
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra Fadilla
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan atasan dan tempat kerja terhadap well-being karyawan perusahaan startup di Indonesia. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada responden secara daring maupun luring. Alat ukur yang digunakan adalah 19 indikator dari penelitian Jang (2009). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability dengan purposive sampling, dengan syarat responden harus merupakan karyawan pada perusahaan startup yang memiliki kebijakan fleksibilitas dalam penjadwalan kerja. Setelah menyebarkan kuesioner selama 2 bulan didapatkan sebanyak 228 kuesioner namun hanya 224 kuesioner yang bisa di olah di tahap selanjutnya. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan program Lisrel 8.8 diketahui bahwa dukungan atasan serta dukungan dari tempat kerja tidak dapat secara langsung memengaruhi well-being karyawan. Diperlukan adanya kebijakan baik berupa formal atau informal dari perusahaan yang dapat mendukung jalannya fleksibilitas penjadwalan kerja. Sehingga bagi karyawan yang menjalankan fleksibilitas tersebut merasa dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan mereka. Dan pada akhirnya well-being karyawan dapat terpenuhi dengan baik. Selain hubungan mediasi, pada penelitian ini juga menguji hubungan satu-per-satu antar varibel, dan hasil uji untuk semua hipotesis dinyatakan positif signifikan atau dengan kata lain semua hipotesis diterima.

ABSTRACT
The aim of this study is to examine the effect of supervisory and workplace support on employee well-being at start-up companies in Indonesia. This study uses quantitative methods with a questionnaire. Questionnaires were distributed by offline and online. We use 19 indicators by Jang (2009) as a measuring instrument. The sample selection method is non-probability with purposive sampling. It specifically selected employees of start-up companies that have implemented flexible work schedule thus obtaining 228 respondents. After data cleaning, there are 224 questionnaires could be processed further with structural equation modelling (SEM) by using the Lisrel 8.80. The finding shows that supervisory and workplace support implementation would not directly effect employee well-being. They need formal or informal policies written by the company to support the flexibility of work schedule. If flexible work schedule is implemented properly, work-life balance could be enhanced. Employees who can balance their work and life will experience a significant increase in employee well-being. In addition, besides the mediation effect, this study also found the effect each relationship between variables, and results for all hypotheses were stated to be significantly positive."
2019
T54482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Muhammad Hafiz Sidik
"Lembaga Publik memiliki peran penting pada kebijakan publik pada suatu negara dalam rangka menangani dan memulihkan dampak dari Pandemi COVID-19. Hal ini mendorong pentingnya mengelola Public Service Motivation (PSM) pada lembaga publik untuk dapat merumuskan kebijakan publik yang efektif. Penelitian ini utamanya mendalami 2 (dua) variabel penting pada lembaga publik, yaitu PSM dan Employee Well-Being (EWB), yang dipengaruhi oleh 3 (tiga) variabel lainnya yang terkait, yaitu Workplace Spirituality (WPS), Organizational Identification (OI), dan Workforce Agility (WA). Penelitian yang menggunakan 343 sampel pegawai pada suatu lembaga publik dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM) ini memperlihatkan bahwa WPS secara signifikan mempengaruhi variabel lainnya yang diobservasi pada penelitian ini, memperlihatkan bahwa spiritualitas mempunyai efek yang sangat luas dan penting pada lembaga publik di Indonesia. Di lain sisi, EWB tidak terpengaruh langsung oleh OI maupun WA, maupun secara positif dan signifikan mempengaruhi PSM. Hasil dari penelitian ini menyarankan untuk mengoptimalisasi dimensi WPS mengingat variabel tersebut memegang kunci untuk meningkatkan PSM, EWB, WA, dan OI pada lembaga publik. Penelitian lebih lanjut diusulkan untuk dilakukan dengan objek lembaga publik yang lebih luas dan variatif untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh.

Public Sector Organizations played a major role in a Country’s policy towards the handling and the recovery of COVID-19 pandemic impact, making maintaining Public Service Motivation (PSM) would be vital to deliver effective policy. This article examines Public Service Motivation (PSM) and Employee Wellbeing (EWB) that are influenced by public sector closely related variables such as Workplace Spirituality (WPS), Organizational Identification (OI), and Workforce Agility (WA). Study captured 343 samples of a public sector organization employees from Indonesia and tested using Structural Equation Modelling (SEM) for mediation hypothesis, and t-value with Standard Loading Factor (SLF) for direct effect. The result shows that Workplace Spirituality significantly influenced EWB, PSM, OI, and WA directly and argues that spirituality in the public sector played a major role in determining those variabels. On the other hand, Employee Well-Being wasn’t affected by agility or Organizational Identification or impacted PSM. This result suggests the optimalization of WPS dimensions since the variable holds the potential to affect PSM, EWB, WA, and OI positively in Public Sector Organization. Further study suggests wider research public sector organizations object to accommodate and capture more diverse and variative type of organizations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>