Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160561 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Saksono
"Puncak arus kunjungan wisatawan mancanegara dan perolehan devisa dari sektor pariwisata terjadi pada tahun 1996, angka kunjungan wisman sebesar 5,03 juta orang dan menghasilkan devisa sebesar US$ 6,3 miliar. Perolehan hasil itu merupakan sejarah peraihan devisa tertinggi dari sektor pariwisata Indonesia. Pada awal tahun 1997 terjadi perubahan yang merupakan awal dari kemunduran dunia pariwisata di Indonesia. Meningkatnya suhu politik menjelang pemilihan umum dan pecahnya krisis moneter di kawasan Asia Tenggara meruntuhkan dunia usaha termasuk sektor pariwisata. Kemudian pada tahun 1998, terjadilah peristiwa bersejarah, kekuasaan pemerintahan Orde Baru beralih digantikan oleh pemerintahan Orde Reformasi. Peralihan kekuasaan tersebut disertai pecahnya kerusuhan yang terjadi di Jakarta bulan Mei 1998. Sejak saat itu citra Indonesia di mata internasional sebagai negara aman hancur lebur. Indonesia mendapatkan publisitas yang negatif secara luas, sebagai dampak dari hal tersebut, arus kunjungan wisman menurun drastis. Pada pertengahan tahun 2001 pariwisata Indonesia tampak sudah mulai kembali bergairah, namun serangan teroris ke World Trade Center di Amerika Serikat, tanggal 11 September 2001 kembali memporakporandakan impian pulihnya bisnis sektor pariwisata di Indonesia. Masyarakat internasional menjadi takut dan khawatir untuk melakukan kegiatan perjalanan, akibatnya pariwisata internasional mengalami kelesuan dan demikian pula arus kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia turut surut. Tanggal 12 Oktober 2002 serangan teroris kembali lagi memporakporandakan bisnis pariwisata. Sasaran serangan aksi teror adalah tepat di jantung kepariwisataan Indonesia, Bali. Bagi Indonesia aksi teror itu berdampak jauh lebih dahsyat daripada aksi serupa sebelumnya. Dunia pariwisata nasional benar-benar sangat terpukul. Terjadi pembatalan besar-besaran anus perjalanan ke Bali dari agen-agen perjalanan diseluruh dunia dan pemerintah negara asal wisatawan menjatuhkan travel warning/larangan bepergian. Dampak kejadian tersebut terasa secara nasional, karena harus diakui Bali merupakan tolak ukur bagi dunia internasional, apakah Indonesia aman atau tidak. Posisi Jakarta sebagai ibukota dan sebagai salah satu propinsi Indonesia saling bergantung pada kondisi Indonesia secara agregatif. Publisitas negatif mengenai aksi teror born di Bali atau kerusuhan di daerah lain dapat memberikan pengaruh kepada citra Jakarta dan sebaliknya, sebagai bagian dari kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu perlu adanya suatu metode yang tepat dalam penyebarluasan informasi yang faktual, aktual dan berimbang. Pariwisata adalah sektor yang sensitif terhadap isu-isu negatif, oleh karena itu salah satu hal penting dalam pengembangan pariwisata adalah bagaimana mengelola semua isu yang ada dan mengkomunikasikannya dengan efektif dan efisien agar dapat memberikan pemahaman yang baik akan kondisi yang ada secara objektif. Implementasi dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan bentuk pelaksanaan kegiatan komunikasi yang tepat, efektif dan efisien, salah satunya yaitu melalui kegiatan Marketing Public Relations. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui kegiatan Marketing Public Relations yang dilakukan Dinas Pariwisata DKI Jakarta untuk mendukung kegiatan pemasaran pariwisata Jakarta ke luar negeri dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan tersebut dengan keberlakuan konsep-konsep Marketing Public Relations. Penelitian ini bersifat deskriptif yang berorientasi studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dengan metode observasi non-partisipan. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan yaitu sumber data atau orang-orang yang berada dalam lingkup peimasalahan penelitian: Informan tersebut adalah Kepala Subdinas Pemasaran dan Hubungan Intemasional Diparda DKI Jakarta, Kepala UPT Pusat Pengembangan dan Pelayanan Informasi Pariwisata serta Kepala-Kepala Seksi di dalam bagian tersebut dan humas, yang melaksanakan kegiatankegiatan dalam konteks Marketing Public Relations. Sedangkan data sekunder diperoleh dari pengumpulan data yang bersumber dari buku-buku referensi berkaitan dengan bidang yang diteliti, majalah, koran, internet dan sumber lain yang dapat menunjang perolehan data yang diperlukan bagi penelitian ini. Selain itu sebagai data pendukung, dilakukan juga wawancara mendalam kepada wisatawan asing yang berkunjung ke Jakarta, khususnya yang berkunjung ke Pusat Pelayanan Informasi Pariwisata/ Visitor Information Center Jakarta sebanyak 13 informan. Untuk data-data mengenai pemuatan cerita, artikel atau editorial pada media massa asing, penulis melakukan kontak melalui e-mail dengan jurnalis-jurnalis asing yang pernah diundang ke Jakarta Evaluasi kegiatan MPR Dinas Pariwisata DKI Jakarta dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya adalah aspek pemuatan pada media massa, hasil biasanya dinyatakan dalam istilah sirkulasi dan pemirsa siaran atau perkiraan jumlah pelanggan yang dicakup oleh koran atau majalah dan artikel khusus mengenai hal tersebut. Pemuatan tersebut diharapkan akan menarik perhatian calon wisatawan mancanegara untuk berkunjung dan pada akhirnya tolak ukur keberhasilan MPR dapat terlihat dari jumlah arus wisatawan yang berkunjung ke Jakarta. Kegiatan-kegiatan MPR yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta sejalan dengan keberlakuan konsep-konsep MPR yang ada, melalui penggunaan dan penerapan perangkat-perangkat MPR yang ada berupa publikasi, event, berita, kegiatan pelayanan publik dan media identitas. Kegiatan MPR pada Dinas Pariwisata DKI Jakarta merupakan suatu program kegiatan yang terencana dan berkesinambungan sehingga hasil evaluasi dari program kegiatan tahun 2003 bukan merupakan akhir dari satu kasus program belaka, namun merupakan sebuah bagian dari sebuah runtunan program kegiatan yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan program kegiatan MPR berikutnya, karena membangun citra positif suatu daerah tujuan wisata merupakan sebuah proses yang hams terus dikembangkan terus menerus guna meningkatkan kualitas kinerja pemasaran untuk menarik perhatian dan simpati calon wisatawan untuk datang berwisata ke Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Shinta Dewi
"Carrefour adalah perusahaan ritel asal perancis yang berkategori hypermarket. Perusahaan ritel ini cukup agresif dalam memikat konsumen terutama Jaya tarik harganya yang memang relatif miring. Mereka cukup solid dari sisi manajemen dan strategi pemasaran. Carrefour masuk ke Indonesia sejak tahun 1998 dengan mengambil langkah berani karena saat itu gejolak sosial dan politik Indonesia berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Carrefour merupakan pelaku bisnis eceran yang cukup prospektif keberadaannya. Persaingan yang ketat untuk menarik minat konsumen dilakukan dengan melalui berbagai kegiatan pemasaran, salah satunya adalah melalui kegiatan promosi yang bertujuan untuk menciptakan komunikasi antara produsen dan konsumen sedangkan komunikasi berperan untuk mempertemukan konsumen dan produsen agar bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran yang efektif dan memuaskan kedua belah pihak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memperoleh gambaran mengenai kegiatan Marketing Public Relations dalam menunjang upaya promosi pada hipermarket Carrefour. Dalam penulisan Tugas Karya Akhir ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dimana data atau informasi yang diperoleh atau dikumpulkan tidak berbentuk kata, kalimat atau pernyataan dan konsep. Tujuannya adalah untuk menggambarkan secara terperinci dan relatif akurat mengenai topik yang diangkat dalam penulisan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Marketing Public Relations dan Corporate Public Relations pada hypermarket Carrefour mempunyai fungsi atau peran yang sama dan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Thomas L. Harris yaitu melakukan fungsi publikasi, event, news, community involvement, inform/image, lobbying dan negotiation. Dalam melakukan publikasi, PR berfungsi sebagai penyelenggara publikasi atau menyebarkan informasi melalui media mengenai kegiatan perusahaan yang layak diketahui oleh publik, dalam event, PR bertugas untuk merencanakan dan berperan dalam mengadakan special event, sedangkan dalam news, PR bertugas membuat berita seputar press release, news letter dan lain-lain. Pada fungsi community involvement, PR melakukan kegiatan sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk membina hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat, sedangkan dalam image, PR berperan dalam memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian sehingga diharapkan akan memperoleh respon dengan terbentuknya citra positif. Dalam melobbi PR mempunyai kemampuan bernegosiasi atau melobi untuk mencari atau memperoleh dukungan dari individu ataupun lembaga yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaannya. Fungsi terakhir adalah tanggung jawab sosial dimana PR memiliki kepedulian terhadap masyarakat dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial untuk mencapai sukses dalam memperoleh simpati maupun empati dari khalayak luas.

Carrefour is a hypermarket French-based company. This company is rather aggressive in gaining consumer's interest by giving competitive price. They have a solid management and marketing strategy. Joining Indonesian market in 1998, Carrefour has taken a valiant step, as at that time, the current of social and political condition are in a very hazardous phase. Carrefour is a prospective retail player company. Hard competition to retain consumer's interest is conducted through several marketing activities, one of which is promotion to establish communication between producer and consumer, while the function of communication is to convene the consumer and producer in order to be involved in an effective exchange association and satisfactory for both sides. The purpose of this research is to study and have a good understanding of the activities of Marketing Public Relations in supporting the promotion effort in Carrefour hypermarket. In this writing, the writer used a qualitative approach in descriptive way, where all data or information gained and retained, not merely in words, sentences or statement and concept. The goal is to describe in details and relatively accurate the topic of this writing. The research shows that the role of Marketing Public Relations and Corporate Public Relations in Carrefour hypermarket are having similar role and function and refers to the theory from Thomas L. Harris, they carry out the publication function, event, news, community involvement, inform/image, lobbying and negotiation. In conducting publication, PR functions as the publication management or giving information dissemination through media about company activities that would be worthy of public to know it; in running event, PR have to plan and organize special event; while for news, PR's job is to compile news such as press release, news letter etc. For the community involvement function, PR conducting particular social activities to maintain good relationship between the company and the community; while for image building, PR's role is to inform the public or to attract attention to gain response by building a positive image. In lobbying, PR must have the capability to negotiate or lobbying to gain support from individual or institution that has the influence towards the company. The final function is social responsibility where PR must have the sensitivity and care towards the society by conducting social activities to achieve success in acquiring sympathy and empathy from the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Indah Lestari
"ABSTRAK
Iklim komunikasi internal yang baik dapat diciptakan salah satunya melalui penerapan kegiatan employee relations dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kegiatan employee relations dalam kurun waktu Januari 2010 hingga Maret 2012 dalam mendukung kualitas iklim komunikasi internal di dalam perusahaan. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif dengan strategi studi kasus. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan employee relations yang diterapkan di perusahaan X adalah program penghargaan, program pelatihan, acara khusus, rangsangan berbicara, konferensi karyawan, dan obrolan langsung. Kegiatan-kegiatan ini mampu mendukung iklim komunikasi internal yang bersifat suportif. Ditunjukkan pula dari pemenuhan karakteristik saling mendukung, adanya kepercayaan, keterbukaan dan kejujuran, partisipasi dalam pembuatan keputusan bersama, dan perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi.

ABSTRACT
An excellent internal communication climate can be created from the existence of employee relations? activity. This study aims to recognize the application of employee relations? activities effective as from January 2010 to March 2012 in supporting an excellent internal communication climate at X Public Relations Consultant. This study uses constructivist paradigm and descriptive qualitative approach using case study strategy. Data collection methods used are in-depth interviews and documentation study. The results suggest that the application of activities such as awards, trainings, special events, opinion stimulations, staff conferences, and direct conversations support an excellent internal communication climate. It fulfils supportive nature depicted by characteristics such as mutual assistance, trust, openness and honesty, participation in decision making, and attention to high performance objectives.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>