Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monintja, Aleta K.P.
"ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan terbaik yang dapat diberikan ibu kepada bayinya. Pentingnya pemberian ASI dalam pola makanan bayi sudah tidak diragukan lagi. Pemberian ASI mempunyai banyak manfaat yang lebih secara fisiologis dan psikologis bagi bayi dan ibu dari pada memberi susu formula. Antara lain seperti, mengandung kandungan nutrisi yang dibutuhkan bayi bagi pertumbuhan dan perkembangannya, memberikan kekebalan yang lebih bagi tubuh bayi, ekonomis dan praktis dalam pemberiannya. Di samping itu, dapat membantu terbentuknya kelekatan atau attachment antara kedua belah pihak (ibu dan bayi).
Oleh karena itu dianjurkan kepada para ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif (memberi ASI saja) minimal 4 bulan, bisa diteruskan sampai 6 bulan. Walaupun ASI lebih unggul dari pada susu formula, kenyataan menunjukkan bahwa ibu yang memberikan ASI secara eksklusif masih sedikit. Di Indonesia, presentasi 'pemberian ASI eksklusif termasuk rendah dan peningkatannya pun tidak tinggi, yaitu 36% di tahun 1986, tahun 1993 berjumlah 48%, kemudian menjadi 52% pada tahun 1997 (Survei Demografi Kesehatan Indonesia dalam Pratomo, 1999).
Masalah yang dihadapi oleh ibu, baik dari bayi, lingkungan sosial maupun dari faktor ibu sendiri dapat mempengaruhi motivasi dan eksklusifitas dari pemberian ASI (Suradi, 1993). Pada kenyataannya melaksanakan tugas tersebut tidak mudah. Hal ini terutama dirasakan oleh ibu yang bekerja. Kondisi ini sesuai dengan pernyataan Belsky (1985), bahwa pengasuhan anak yang dilakukan ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor , diantaranya adalah pekerjaan. Pada Ibu yang bekerja, waktu untuk bayi lebih terbatas jika dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja, demikian pula kesempatan untuk menyusui atau memberikan ASI.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi pemberian ASI pada ibu-ibu yang bekerja. Penelitian ini dilakukan dengan mewancarai 4 orang ibu bekerja yang menyusui bayinya. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan kasus tipikal dengan karakteristik ibu yang bekerja dan berpendidikan minimal Sarjana (SI), serta memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan menyusui atau memberikan ASI ditunjang oleh beberapa faktor yang terbagi dalam 3 kelompok yaitu faktor ibu, anak dan lingkungan sosial. Walaupun ibu mempunyai motivasi yang tinggi untuk memberikan ASI secara eksklusif tetapi tidak didukung oleh faktor-faktor tersebut maka proses pemberian ASI menjadi terhambat dan menyebabkan menurunnya motivasi ibu sehingga ia lebih cepat memberikan susu formula kepada bayi.
Dalam upaya membantu ibu agar memberikan ASI eksklusif sesuai dengan anjuran maka disarankan kepada ibu untuk melengkapi dirinya dengan informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai ASI, seperti tata laksana pemberian ASI, cara memompa dan menyimpan ASI. Di samping itu, sebaiknya lingkungan sosial, seperti keluarga, teman, kantor, petugas kesehatan, dan seterusnya, sturut mendukung ibu bekerja yang menyusui dengan memberikan segala bantuan yang perlukan sehingga mempermudah dan memberi peluang padanya untuk memberikan ASI secara eksklusif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Supeno
"Balai Latihan Kerja Bandar Lampung dengan program pelatihannya berusaha menjembatani antara lulusan pendidikan formal yang tidak terampil dengan dunia kerja yang mensyaratkan penguasaan suatu keterampilan. Oleh karena itu bidang kejuruannyapun disesuaikan dengan jabatan-jabatan yang ada di dunia kerja. Program pelatihan dikelompokan ke dalam tujuh kejuruan yaitu : Teknologi Mekanik, Listrik, Otomotif, Tata niaga, Bangunan, Pertanian, dan Aneka Kejuruan. Jumlah seluruh sub kejuruan ada 44 sub kejuruan (Lampiran 2), Dalam pelaksanaannya sub kejuruan yang terdapat di kejuruan Teknologi Mekanik, Listrik, Otomotif, dan Tata niaga yang banyak diminati masyarakat, bidang kejuruan yang lain banyak kurang peminat. Oleh karena seringkali anggaran telah tersedia, maka bidang kejuruan yang kurang peminat tersebut dipaksakan untuk terus dibuka. Motivasi siswa dalam memilih bidang kejuruan di BLK belum diketahui, maka tidak bisa diambil kebijakan yang pas untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Penelitian ini berusaha mengungkap factor-faktor yang menjadi motivasi peserta pelatihan dalam memilih bidang kejuruan di BLK. Keberadaan faktor-faktor: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan afiliasi, kebutuhan penghargaan, kebutuhan kekuasaan, dan kebutuhan aktualisasi diri diduga menjadi motivator dalam memilih bidang kejuruan. Bobot masing-masing indikator dalam mendorong para siswa memilih kejuruan di BLK dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk memperbaiki kondisi yang ada selama ini.
Kasus dalam penelitian ini diambil pada bidang kejuruan komputer, mesin bensin, dan las listrik dan seluruh siswa dijadikan informan. Pengumpulan data mempergunakan instrument penelitian yang berbentuk angket dengan jawaban tertutup dan terbuka. Data dianalisa dengan menggunakan tabel silang. Perbedaan jawaban antar bidang kejuruan diuji dengan statistik non parametrik Chi Square, sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa dalam memilih bidang kejuruan pada masing-masing kejuruan ada perbedaan atau tidak ada perbedaan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa keberadaan factor-faktor : kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan afiliasi, kebutuhan penghargaan, kebutuhan kekuasaan, dan kebutuhan aktualisasi diri peserta pelatihan pada kejuruan komputer, mesin bensin, dan las listrik cukup kuat memotivasi dalam memilih bidang kejuruannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Maya Pratiwi
"ABSTRAK
Jumlah mahasiswa yang dropout di Indonesia setiap tahunnya semakin
banyak. Peningkatan ini dapat memberikan berbagai dampak negatif tidak hanya
bagi mahasiswa itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar. Dari berbagai
penelitian ditemukan bahwa bahwa sebagian besar mahasiswa dropout karena
telah melewati masa studi yang ditentukan. Oleh karena itu, pencegahan pada
mahasiswa S1 yang sudah melewati masa studi normal (4 tahun) perlu dilakukan.
Karakteristik partisipan yang dipilih adalah mahasiswa yang sudah melewati masa
studi 4 tahun dan hanya tinggal mengerjakan skripsi. Mahasiswa yang terancam
dropout cenderung resisten melakukan perubahan atau untuk kembali
mengerjakan skripsi. Untuk mengatasi resistensi ini, motivasi mahasiswa untuk
melakukan perubahan perlu ditingkatkan. Metode intervensi yang menangani
langsung motivasi untuk berubah adalah Motivational Interviewing. Tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Motivational Interviewing dalam
meningkatkan motivasi mahasiswa S1 untuk mengerjakan skripsi. Hasil penelitian
ini adalah partisipan penelitian menunjukkan perubahan tingkah laku nyata dalam
mengerjakan skripsi. Meskipun demikian, hasil pengukuran secara kuantitatif
tidak menunjukkan perubahan yang signifikan pada motivasi partisipan antara
sebelum dan sesudah penelitian.

ABSTRACT
Each year, the number of bachelor’s student who dropout in Indonesia is
increasing. This phenomenon can impact negatively, not only for the students
themselves but also for the society. From several studies, it was found that most of
college student dropout because they have passed the spesific study period.
Therefore, the dropout prevention for bachelor students who have passed the
normal study period (4 years) needs to be done. Characteristics of participants in
this study are students who have passed the 4 -year study period and right now
only working on thesis. Students who drop out tend to be resistant to change or to
working on the thesis again. To overcome this resistance, student’s motivation to
change needs to be improved. One of intervention methods that deal directly with
the motivation to change is Motivational Interviewing . The purpose of this study
is to look at the effectiveness of Motivational Interviewing in improving student
motivation to work on thesis. The results of this study were participants showed
noticeable behavioral changes in doing their thesis. Nevertheless, the quantitative
measurement showed no significant changes in motivation between the
participants before and after the study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Clara
"Kemampuan mengelola sumber daya manusia dengan baik, terbukti dapat membawa perusahaan memiliki keunggulan bersaing Bagian SDM sekarang sudah dipandang dengan lebih terhormat dibandingkan masa lalu yang mengganggap bagian sumber daya manusia hanya bagian yang mengurusi administrasi biasa yang berhubungan dengan keberadaanya karyawan dalam organisasi. Hal mendasar yang diinginkan perusahaan tentu saja keadaan yang lain yang dapat menjalankan tugas diberikan sepenuhnya dengan baik.
Pada keadaan dan kondisi karyawan udak mampu melaksanakan tugas dengan baik, ada dua kemungkinan penyebabnya yaitu karyawan tersebut pada dasarnya memang tidak cukup punya kemampuan dalam memyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung Jawabnya, atau karena karyawan tersebut tidak mempunyai cukup dorongan atau motivasi untuk bekerja dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Kinerja karyawan menurun disebabkan kurang ada motivasi dan kepuasan perusahaan terhadap karyawan. Oleh sebab itu perlu ada analisa terdapat hubungan antara motivasi dan kinerja. Analisa yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor faktor motivasi kerja di tingkat manajemen menengah terhadap kinerja waktu di proyek pada perusahaan jasa konstruksi.
Metode yang digunakan adalah merode survey yang dilakukan di salah satu perusahaan jasa konstruksi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu program AHP. Diharapkan hasil analisis dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijaksanaan memberikan motivasi terhadap karyawan terhadap tingkat manajemen menengah kinerja waktu proyek di jasa konstruksi.
Didapatkan dan terdapat satu variabel yang sangat dominan dr perusahaan jasa konstruksi swasta yaitu kemampuan karyawan dalam menghadapi pengambllan keputusan pekerjaan dalam perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Orang tua sebagai
faktor ekstrinsik hams memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar anak. Tujuan
penelitian ini untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan orang tua tentang pengaruh
pemberian umpan balik posif dalam meningkatkan motivasi belajar anak usia sekolah.
Penelitian dilakukan di SDN Sukmajaya V Depok dengan jumlah responden 63 orang.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan menggunakan
kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa data kategorik yaitu persentase.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan rata - rata di SDN
Sukmajaya V Depok adalah sebesar 78,9 % dengan 81 % responden memiliki tingkat
pengetahuan tinggi dan 19 % tingkat pengetahuan rendah. Penelitian ini
merekomendasikan peningkatan promosi pengetahuan tentang tumbuh kembang anak
melalui pelayanan kesehatan, institusi pendidikan kesehatan dan sekolah - sekolah."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5513
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Oktarina
"Masa remaja awal adalah suatu tahapan dalam perkembangan yang ditandai oleh perpindahan dari sekolah dasar ke sekolah lanjutan tingkat pertama. Perpindahan atau transisi ini menimbulkan beberapa masalah bagi remaja terutama penurunan prestasi akademik (Eccles, Hirsch, et.al., dalam Sprinthall, 1995). Untuk mengatasi dampak dari masa transisi ini remaja membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Berkaitan dengan Teori Ekologi Brofenbrenner (dalam Santrock, 1999), orangtua, guru, dan teman merupakan agen sosial yang terdekat dari siswa dan berpotensi untuk memberikan dukungan sosial karena siswa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Dukungan sosial yang dimaksud adalah dukungan sosial yang mengarah ke prestasi akademik Ainsworth (dalam Cutrona et.al, 1994,). Selain dukungan sosial, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa di sekolah, diantaranya adalah intelegensi, sikap, minat siswa, serta motivasi. Motivasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam belajar. McClelland dan Atkinson (dalam Slavin, 1994) mengemukakan bahwa salah satu jenis motivasi yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah motivasi berprestasi. Mengingat pentingnya peranan motivasi berprestasi bagi prestasi siswa disekolah serta peranan dukungan sosial bagi prestasi siswa, maka peneliti ingin mengungkap hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 256 siswa/i kelas 1, 2 dan 3 SLTPN 19 dan 56 di Jakarta Selatan, yang diambil secara clusler incidenlal sampling (sampling yang dilakukan berturut-turut terhadap unit-unit atau kelompok-kelompok yang paling tersedia). Sedangkan untuk pengambilan data digunakan dua macam alat yaitu kuesioner motivasi berprestasi yang disusun peneliti berdasarkan karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi dari McClelland (dalam Huffman, 1997) dan kuesioner persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman yang disusun peneliti berdasarkan komponen dukungan sosial dari Sarafino (1994). Dalam pengolahan data digunakan tehnik perhitungan korelasi pearson untuk mengungkap hubungan antara dukungan sosial dari orang tua, guru dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan peringkat bawah kemudian pada analisa tambahan digunakan teknik statisitik regresi berganda, dan t-test.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis data adalah, ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah. Hasil analisa tambahan dengan perhitungan t-test menunjukkan, tidak ada perbedaan motivasi berprestasi berdasarkan status sekolah (SLTP Peringkat Atas dan SLTP Peringkat Bawah) serta ada perbedaan persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman berdasarkan status sekolah (SLTP peringkat atas dan SLTP peringkat bawah). Pada hasil tambahan dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan perbedaan pada besarnya kontribusi variabel (persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru dan teman) pada siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilihat hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guna, dan teman dengan motivasi berprestasi yang dikaitkan dengan prestasi siswa. Kemudian, sebaiknya disampaikan kepada orang tua dan guru mengenai pentingnya peranan dukungan sosial bagi siswa dalam meningkatkan motivasi berprestasinya. Dalam hal pembuatan kuesioner dukungan sosial, sebaiknya menggunakan proporsi pernyataan negatif dan positif yang seimbang. Selain itu perlu diwaspadai penggunaan kata-kata dalam pernyataan kuesioner yang mengarah kepada harapan tentang hal yang ingin diterima responden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Sjafei
"Pendekatan pembangunan bidang prasarana dan sarana ke PU-an (PSPU) mengandalkan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai iptek serta mampu menjawab tantangan pembangunan prasarana dan sarana ke-PU-an di masa datang. Hal ini, disebabkan oleh adanya tugas-tugas yang dirasakan semakin berat dan kompleks di masa mendatang, sedangkan di sisi lain kurangnya motivasi terhadap pegawai dapat menurunkan produktivitas kerja.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis memandang perlu meneliti secara ilmiah yaitu apakah faktor-faktor motivasi berhubungan dengan produktivitas kerja PNS dan motivasi manakah yang dominan berhubungan dengan produktivitas kerja di lingkungan Direktorat Bina Jalan Kota.
Untuk menguji hubungan antara faktor-faktor motivasi dengan produktivitas kerja digunakan analisis kualitatif secara statistik :
Dari temuan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hipotesis altematif yang menyatakan bahwa motivasi berhubungan dengan produktivitas kerja PNS di Lingkungan Direktorat Bina Jalan Kota, temyata dapat diterima.
2. Hipotesis altematif yang menyatakan bahwa :
a. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan PNS maka semakin tinggi Pula tingkat produktivitas kerja PNS.
b. Semakin tinggi tingkat kemampuan PNS maka semakin tinggi pula tingkat produktivitas kerja PNS.
c. Semakin tinggi pengamalan budaya kerja PNS maka semakin tinggi pula tingkat produktivitas kerja PNS.
d. Semakin tegas peraturan, maka semakin rendah tingkat produtivitas kerja PNS.
Dengan demikian strategi yang perlu dikembangkan dalam meningkatkan produktivitas kerja PNS di Lingkungan Direktorat Bina Jalan Kota adalah dengan memberi prioritas utama pada program pengembangan dan pengamalan budaya kerja dengan sistim pola terpadu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Puji Hastuti
"ABSTRAK
Tujuan program intervensi ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai jenisjenis
plastik dan bahaya penggunaan plastik bagi kesehatan, meningkatkan selfefficacy,
meningkatkan perilaku menggunakan wadah makanan dan minuman
yang aman bagi kesehatan siswa SMPN 5 Tambun Selatan. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu Modified Protection Motivation Theory (MPMT).
Intervensi dilakukan melalui pelatihan, insentif dan pembentukan komunitas.
Pengukuran dampak intervensi menunjukkan peningkatan self efficacy (0,836,
p<0,05), perilaku menggunakan wadah makanan dan minuman yang aman bagi
kesehatan (0,807, p<0.05). Hal tersebut membuktikan bahwa program intervensi
dapat meningkatkan perilaku menggunakan wadah makanan dan minuman yang
aman bagi kesehatan

ABSTRACT
The objective of this intervention program were to increase knowledge about the
types of plastic and the dangers of using plastic for health, improving selfefficacy,
improving behavior using food containers and drinks that are safe for the
health of the students of SMPN 5 Tambun Selatan. The theory that is used in this
research is Modified Protection Motivation Theory (MPMT). Interventions
performed using through training, incentives and the establishment of the
community. Measuring the impact of interventions showed an increase in selfefficacy
(0.836, p <0.05), behavior using food and beverage containers safe for
health (0, 807, p <0.05). It proves that intervention programs can improve
behavior using food and beverage containers that are safe for health"
2016
T46774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasirudin
"Pembinaan yang dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan ialah pembinaan warga binaan pemasyarakatan dilakukan di dalam lingkungan tembok lembaga pemasyarakatan. Sedangkan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan yang dilakukan di luar lembaga pemasyarakatan merupakan salah satu tugas pokok Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang pengelolaannya ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pemasyarakatan (BAPAS).
Pembinaan di luar lembaga pemasyarakatan secara operasional dilaksanakan oleh Balai Pemasyarakatan dengan Para petugas Pembimbing Kemasyarakatan (PK) sebagai Ujung tombaknya dalam pembuatan laporan penelitian kemasyarakatan (litmas), pembimbingan klien pemasyarakatan
Proses pengembangan sumber daya manusia merupakan starting point dimana organisasi ingin meningkatkan dan mengembangkan kemampuan individu (pegawai) sesuai dengan kebutuhan masa kini maupun masa mendatang.
Penelitian ini mencoba mengkaji sejauh mana kemampuan dan motivasi kerja dari pembimbing kemasyarakatan apakah efektivitas pelaksanaan tugas pembimbing kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan Jakarta Selatan sudah efektif atau belum
Penelitian yang digunakan di dalam penyusunan tesis ini adalah penelitian terapan, dengan pendekatan survai berdasarkan penelitian asosiatif dengan menggunakan data kuantitatif, alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket) sebagai instrument.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi ( p hitung ) antara variabel kemampuan dengan variabel efektivitas kerja adalah 0,484, antara variabel motivasi kerja dengan variabel efektivitas kerja 0,210 dan antara variabel kemampuan dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan variabel efektivitas kerja 0,325. Nilai ini dengan berpedoman pada buku Metode Penelitian Administrasi karangan Sugiyono (Sugiyono: 149) mencerminkan bahwa hubungan antara ketiga variabel tersebut adalah sangat rendah.
Dengan demikian perlu adanya pembinaan untuk meningkatkan kemampuan, motivasi kerja guna tercapainya efektivitas kerja, dan seyogyanya dalam penerimaan pegawai harus memperhatikan spesifikasi kebutuhan kejuruan dan jurusan pendidikan yang diperlukan. Selain itu juga sudah saatnya diperlukan iklim kerja yang kompetitif untuk dapat memacu kinerja dari para pembimbing kemasyarakatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anti Budianti
1984
S2079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>