Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariana
"Nilai diindikasikan melalui perilaku selektif dari pelakunya, termasuk hasil karyanya. Manga, atau komik Jepang, Tokyo Babylon dan X merupakan dua hasil karya Nanase Ohkawa yang merepresentasikan nilai-nilai yang ia miliki. Tematema yang terdapat dalam Tokyo Babylon dan X dianalisis menggunakan Teori Nilai Polinomik yang dikemukakan oleh Ross. Kalimat-kalimat dalam kedua serial tersebut diinterpretasikan sesuai konteksnya, kemudian dianalisis dengan Teori Nilai Polinomik sampai didapat nilai yang sesuai dengan tema.
Dari penelitian dapat disimpulkan kecenderungan nilai yang paling berpengaruh bagi Ohkawa. Nilai-nilai itu adalah kebaikan fenomenal dan kebaikan mutlak, yaitu dua nilai yang cakupannya paling luas dan paling tinggi dalam Teori Nilai Polinomik tersebut. Kedua nilai tersebut, terutama nilai kebaikan mutlak, diindikasikan oleh adanya penghayatan tentang keberadaan manusia dan dunia, realitas yang transenden, dan pemahaman tentang makna kehidupan dan kematian. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengenal sedikit lebih dekat seperti apa sebenarnya Nanase Ohkawa yang misterius, dan dapat pula dipakai sebagai dasar untuk penelitian mengenai komik ataupun seniman di masa mendatang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Fauzia
"Sastra dapat menjadi potret keadaan sebuah zaman sehingga masyarakat dapat melihat secara utuh bagaimana kondisi pada masa itu. Pada tahun 1950, Indonesia memiliki visi dan cita-cita membangun bangsa melalui penanaman nilai sosial dan nilai patriotisme. Representasi kedua nilai ini ditemukan dalam 10 cerpen majalah anak Kunang-Kunang tahun 1950. Permasalahan dirumuskan ke dalam dua pertanyaan penelitian, yaitu (1) bagaimana nilai sosial direpresentasikan melalui 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950? dan (2) bagaimana nilai patriotisme direpresentasikan melalui 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950?” Penelitian bertujuan untuk menunjukkan representasi nilai sosial dan nilai patriotisme yang termuat dalam 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai sosial terlihat melalui perilaku tolong menolong, kekeluargaan, kesetiaan, kepedulian, saling memiliki, empati, dan kerja sama. Sementara itu, nilai patriotisme terlihat melalui perilaku kesadaran terhadap kondisi negara, semangat dalam membangun cita-cita, bela negara, rasa cinta terhadap tanah air, keinginan untuk memajukan bangsa, meneladani pahlawan, setia kepada negara, melaksanakan kewajiban sesuai dengan tugas dan profesi, dan kesadaran untuk merdeka serta lepas dari segala bentuk penjajahan. Kehadiran nilai sosial dan nilai patriotisme dalam kesepuluh cerpen ini menunjukkan bahwa adanya konstruksi anak melalui sastra dalam menghadapi persoalan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia pada masa pascakemerdekaan.

Literature can be a portrait of the situation of an era so that people can see completely how the conditions were at that time. In 1950, Indonesia had a vision and aspiration to build a nation through protecting social values ​​and patriotism values. The representation of these two values ​​is found in 10 short story magazines for the 1950's. and (2) how is the value of patriotism represented through 10 short stories from the Firefly magazine in 1950?” The research aims to show the representation of social values ​​and the values ​​of patriotism contained in 10 short stories from the magazine Fireflies in 1950. This research uses a qualitative descriptive method. The results of the study show that social values ​​can be seen through the behavior of helping each other, kinship, loyalty, caring, mutual belonging, empathy, and cooperation. Meanwhile, the value of patriotism can be seen through awareness of the condition of the country, the spirit of building ideals, defending the country, a sense of love for the motherland, the desire to advance the nation, emulating heroes, loyalty to the country, carrying out obligations in accordance with duties and professions, and awareness. to be independent and free from all forms of colonialism. The presence of social values ​​and patriotism values ​​in the ten short stories shows that there is a construction of children through literature in dealing with Indonesia's social, political and economic problems in the post-independence period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel, Ralph Henry, 1890-1987
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991
973 GAB n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
LP370 ERN l
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Michael
"ABSTRAK
Dalam perkembangan industri jasa akhir-akhir ini
konsumen menjadi fokus utama. Persaingan berbagai perusahaan
yang bergerak dalam bidang yang sama, berakibat makin
diperhatikannya kepuasan konsumen sebagai penentu utama
pemilihan merek oleh konsumen. Meskipun demikian, pemahaman
kepuasan konsumen umumnya baru dilakukan dengan menggunakan
kuesioner atau survey sederhana yang kurang memberikan
gambaran lengkap tentang perilaku konsumen.
Dari literatur yang ada, pendekatan psikologi kognitif
potensial untuk memberikan gambaran yang mendalam tentang
konsumen. Elemen kognitif dari psikologi antara lain nilai.
Pembuktian hubungan antara konsep nilai dan kepuasan konsumen
belum dikaji secara khusus. Oleh karena itu penelitian ini
bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang hubungan antara
nilai dan kepuasan konsumen. Selanjutnya, nilai sendiri tidak dapat diinterpretasikan begitu saja tanpa melibatkan konsep
psikologi lainnya. Adalah gaya hidup, suatu bahasan psikologi
yang erat kaitannya dengan nilai (VALS, Loudon & Della Bitta,
1993). Gaya hidup merupakan manifestasi nilai yang lebih
bersifat situasional.
Tujaan penelitian ini adalah untuk memahami kepuasan
konsumen, serta faktor-faktor psikologis yang berperan di
dalamnya, dengan mengkaji hubungan antara nilai dan gaya
hidup dengan tingkat kepuasan konsumen pada jasa bengkel.
Penelitian dilakukan pada konsumen bengkel baik jaringan
maupun nonjaringan. Jumlah subyek yang menjadi responden 61
orang. Desain penelitian adalah studi korelasional,
menggunakan prosedur statistik uji korelasi dan analisis
varians. Instrumen yang digunakan adalah alat ukur Kepuasan
Konsumen, Nilai (Rokeach Value Scale) dan Gaya Hidup (AIO).
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang
signifikan antara skor tingkat kepuasan konsumen baik dengan
dengan variabel nilai yang dianut maupun tipe gaya hidup
responden (l.o.s.0,05). Dari elaborasi data ditemukan bahwa
korelasi baru muncul jika diuji pada subyek tertentu.
Saran yang diajukan adalah penelitian diarahkan pada
subyek tertentu karena heterogenitas subyek terbukti
berdampak pada Kepuasan Konsumen. Selain itu metode
penelitian lebih diperkuat dari segi sampling dan kontrol."
1997
S2478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Raymond A.I.
"ABSTRAK
Penyebaran penyakit menular Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di
Indonesia telah bersifat eksponensial. Percepatan penularan penyakit ini sudah
cukup mengkhawatirkan banyak pihak, terutama disebabkan masih kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap bahaya penularannya. Salah satu kelompok
masyarakat yang sebagian besar di antara mereka bertingkah laku beresiko tinggi
tertular HIV adalah pengemudi truk. Berdasarkan penelitian sebelumnya, terlihat
bahwa sebagian besar dari pengemudi truk sering berganti-ganti pasangan seksual,
terutama dengan wanita pekerja seks.
Tujuan skripsi ini adalah menggambarkan nilai-niiai yang dimiliki pengemudi
truk antar kota yang bertingkah Iaku beresiko tertular HIV rnaupun yang tidak
beresiko. Tingkah Iaku beresiko tertular HIV yang dimaksud adalah berganti-ganti
pasangan seksual tanpa menggunakan kondom. Sedangkan nilai dipandang sebagai
variabel psikologis yang berpengaruh terhadap tingkah laku manusia, dalam hal ini
tingkah Iaku yang berkaitan dengan kesehatan.
Penelitian yang dilaporkan daiam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Metode utama pengumpulan datanya adalah dengan wawancara tidak berstruktur,
selain dilengkapi pula dengan observasi. Partisipan penelitian adalah pengemudi truk
antar kota yang melalui jalur utara Pulau jawa. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis mengunakan teknik analisis secara kualitatif
Data bersumber dari 9 pengemudi truk, 4 di antaranya tergolong bertingkah
laku tidak beresiko, dan 5 tergolong bertingkah laku beresiko. Dari hasil analisis,
dapat diketahui nilai yang dominan muncul pada setiap kelornpok. Nilai dominan
pada kelompok tidak beresiko adaiah keamanan keluarga, sedangkan pada
kelompok beresiko adaiah menikmati hidup dan kehidupan yang bervariasi. Di
samping itu didapatkan pula nilai-nilai yang secara khas ada pada masing-masing
kelompok berdasarkan penyebaran nilai-nilai khusus dan tipe nilainya. Pada
kelompok tidak beresiko, nilai-nilai yang hanya ada pada kelompok ini adaiah nilai
menghormati orang tua, disiplin diri. patuh, ambisius dan nilai mampu. Sedangkan pada kelompok beresiko adalah nilai kenikmatan, menikmati hidup, berani,
kehidupan yang bervariasi, kebebasan, pengakuan sosial, dan nilai kekuasaan sosial.
Nilai bersifat relatif menetap pada setiap individu, namun ia dapat berubah
oleh perubahan budaya dan pengalaman yang berkesan. Selain itu, perubahan
prioritas nilai juga dapat dilakukan secara sengaja dan sistematis. Perubahan tersebut
dapat dilakukan dengan teknik value self-confrontation, yang telah teruji dapat
mengubah nilai dalam berbagai bidang. Bila telah diketahui nilai-nilai apa saja yang
berpengaruh, maka teknik ini dapat diterapkan terhadap pengemudi truk untuk
mendukung usaha pencegahan penularan HIV."
1997
S2633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liska Dharma Kusuma
"ABSTRAK
Person-organization fit (P-O fit) dapat memrediksi performa kerja, intensi
turnover, dan kepuasan kerja (Edward, 1991, dalam Farooqui & Nagendra,
2014; Bowen, Ledford, & Nathan, 1991, Kristof, 1996, dalam Sekiguchi, 2004).
Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan antara values set dan perceived
cultural values di wilayah Jakarta. Desain penelitian ini ialah korelasi dan
teknik multiple regression untuk menganalisis data. Alat ukur yang digunakan
untuk mengukur values set dan perceived cultural values ialah PVQ-RR
(Schwartz dkk, 2012). Data dari 117 responden, ditemukan bahwa perceived
cultural values memengaruhi secara signifikan (p<0,01) terhadap selftranscendence
dengan lebih dari 20,6% proporsi varians dapat dijelaskan oleh
setiap dimensi perceived cultural values. Ditemukan juga bahwa conservation
dipengaruhi secara signifikan (p<0,01) dengan lebih dari 7,8% proporsi varians
dapat dijelaskan oleh setiap dimensi perceived cultural values. Hal ini
menunjukkan bahwa kenaikan nilai setiap dimensi perceived cultural values
akan meningkatkan nilai pada self-transcendence dan conservation dengan
proporsi varians berbeda. Lalu, self-enhancement tidak dipengaruhi secara
signifikan (p>0,05) oleh dimensi perceived cultural values apapun. Pada
openness to change ditemukan bahwa 6 dimensi perceived cultural values
memengaruhi secara signifikan (p<0,05) dengan minimal 2,6% proporsi varians
yang dapat dijelaskan dan tidak dipengaruhi dimensi harmony (p>0,05).
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam penyusunan rancangan
intervensi agar hubungan values set dan perceived cultural values dapat
semakin ditingkatkan kecocokannya dalam diri karyawan di Jakarta

ABSTRACT
Person-organization fit (P-O fit) could predict job performance, intention to
turnover, and job satisfaction on employees. (Edward, 1991, dalam Farooqui &
Nagendra, 2014; Bowen, Ledford, & Nathan, 1991, Kristof, 1996, dalam
Sekiguchi, 2004). This research will be examined the relationship between
values set and perceived cultural values on employees in Jakarta. Research
design will be correlational and data will analyzed with multiple regression.
PVQ-RR will be used for measured values set and perceived cultural values
(Schwartz dkk, 2012). Data from 117 respondents, found self-transcendence
significantly influenced by perceived cultural values (p<0,01) with minimal
20,6% proportions of varians could explained by dimensions of perceived
cultural values. Research also found that conservation significantly influenced
by perceived cultural values (p<0,01) with minimal 7,8% proportions of varians
could explained by dimensions of perceived cultural values. This found also
explained that if dimensions of perceived cultural values?s scores increased,
self-transcendence and conservation?s scores would be increased too with
different proportions of varians. All dimensions of perceived cultural values
didn?t influenced self-enhancement significantly (p>0,05). Except harmony
dimension (p>0,05), all dimensions of perceived cultural values influenced
openness to change significantly (p<0,05) with minimal 2,6% proportions of
varians could explained by dimensions of perceived cultural values. This
research could be useful for providing material for prepare the intervention to
increase the match of values set and perceived cultural values on employees in
Jakarta"
2016
S64907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frida Junia
"ABSTRAK
Perkembangan busana muslim dan jilab di Indonesia sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan antusias masyarakat muslim, khususnya kaum wanita muslimah yang kini mulai menggemari busana muslim dan jilbab bergaya modern dengan beragam jenis style dan fashion. Selain itu pemerintah juga ingin menjadikan Indonesia sebagai World Islamic Fashion Center pada tahun 2020. Kondisi ini tidak terlepas dengan adanya peran para fashion blogger muslim yang mulai memperkenalkan berbagai jenis style fashion busana muslim yang modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kedekatan psikologis fashion blogger terhadap sikap konsumen pada fashion blog serta minat pembelian pada berbagai produk yang ditampilkan oleh fashion blogger dengan adanya variabel moderasi yakni fashion leadership dan LOV interpersonal value. Data diolah dengan menggunakan metode hierarchical regression serta linear regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedekatan psikologis fashion blogger mempengaruhi sikap konsumen terhadap fashion blog dan minat pembelian terhadap produk yang ditampilkan fashion blogger muslim. Dan variabel moderasi fashion leadership mampu memberikan pengaruh terhadap hubungan kedekatan psikologis fashion blogger pada sikap dan minat beli konsumen. Sedangkan LOV interpersonal value tidak memiliki pengaruh moderasi pada hubungan antara kedekatan psikologis fashion blogger terhadap minat beli konsumen serta sikap terhadap situs fashion blog. Dan pengujian hipotesis terakhir menunjukan bahwa sikap terhadap fashion blog memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat pembelian.

ABSTRACT
The development of fashion moslems and jilab in Indonesia is very rapid at present. It is characterized by enthusiastic the Moslem community, especially women moslem girls who is now began to like wearing Moslem fashion and jilbab style of modern with various types of style and fashion. In addition the government also wants to make Indonesia as World Islamic Fashion Center in 2020. This condition can not be separated with the role of the Moslem fashion bloggers who started to introduce various kinds of fashion styles of modern Moslem. This study aims to analyze the influence of psychological closeness fashion blogger on the attitudes of consumers on a fashion blog as well as interest in purchasing the various products displayed by fashion bloggers with fashion leadership and LOV interpersonal value as variabel moderating. The data is processed by using hierarchical regression and linear regression.The results showed that psychological closeness fashion blogger influence consumer attitudes towards fashion blog and purchase intention of the products displayed by Moslem fashion bloggers. And moderating variable fashion leadership able to give ffect to psychological closeness relationships fashion blogger on consumer attitudes and buying interest. While the value of LOV interpersonal haven?t a moderating effect on the relationship between psychological closeness fashion blogger on consumer purchase intention and attitude toward the fashion blog. And the last hypothesis testing showed that attitudes towards fashion blog has a significant positive effect on consumer purchase intention.
"
2015
S60661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>