Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127532 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathir Fajar Sidiq
"Salah satu permasalahan pengelolaan perbatasan di Indonesia adalah lemahnya koordinasi. Untuk itu penelitian ini akan melihat bagaimana koordinasi pengelolaan batas wilayah negara di Indonesia, dalam hal ini yang dilakukan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dengan Kementerian Dalam Negeri (KDN) dan Tiga (3) pemerintah daerah, yaitu Pemerintah Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, dan Pemerintah Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Untuk menganalisis persoalan koordinasi pengelolaan perbatasan, penulis menggunakan pendekatan positivisme, dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui survey, wawancara, dan studi dokumentasi. Informan yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah Camat Sebatik Barat Kabupaten Nunukan dan Kasubbag Kerjasama Perbatasan pada Bagian Penataan Perbatasan di Sekretariat Daerah Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Timur.
Dari penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat (4) faktor penting yang memberikan kontribusi dalam proses koordinasi pengelolaan perbatasan, yaitu kewenangan, komunikasi, kepemimpinan, dan kontrol. Keempat faktor ini saling berkaitan satu sama lain, dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Di antara keempat faktor tersebut, faktor kewenangan dan komunikasi belum berjalan dengan baik, sedangkan dua faktor lainnya, kemampuan memimpin dan kontrol telah terlaksana dengan cukup baik.

One of the problems of border management in Indonesia is weak coordination. Therefore this research will look at how the coordination of border management in Indonesia, in this case conducted by the National Board of Border Management (BNPP), Ministry of Home Affairs (KDN), and 3 (three) regional government, that is Nunukan Regency of East Borneo Province, Batam Municipality of the Island of Riau Province, and Belu Regency of Nusa Tenggara Timur Province.
To analyze the coordination of border management issues, the authors use the positivism approach, with the type of descriptive study. The technique of collecting data through survey, interviews and documentation study. The informant in this research is District Head of Sebatik Barat of Nunukan Regency and Sub Section Head of Border Cooperation in the Border Management Section in the Secretary of Nunukan Regency of East Borneo Province.
From the research, it can be concluded that there are 4 (four) significant factors that give contribution in the process of border management coordination, that is authority, communication, leadership, and control. Four of the factors are related to one another and cannot be separated. From those four factors, authority and communication were still not running well, meanwhile two other factors, the ability to lead and control were performing quite good.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29521
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azzhary Muhammad Rio
"Pengelolaan kawasan perbatasan darat Indonesia telah mengalami banyak perkembangan. Pada periode awal kemerdekaan Indonesia, isu perbatasan sering dikaitkan dengan pertimbangan-pertimbangan geopolitik dan keamanan. Namun hal ini mulai berubah sejak dibentuknya instansi Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) pada tahun 2010 sebagai lembaga yang bertanggung jawab membangun kawasan perbatasan tidak hanya secara geopolitik dan keamanan namun juga kesejahteraan ekonomi, hingga perwujudan program Nawacita membangun sejumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) secara bertahap hingga tahun 2024 kelak. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan ekonomi dalam kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan darat Indonesia dengan rentang waktu 2010-2021.  Melalui kerangka analisis kebijakan luar negeri, dan metode studi kasus, penelitian ini menemukan hubungan sebab akibat dari faktor eksternal (internasional) dan faktor internal (domestik) yang mempengaruhi kebijakan pengelolaan perbatasan darat yang berorientasi pada  pembangunan ekonomi. Tesis ini menemukan bahwa lingkungan strategis (faktor eksternal/internasional) berupa dorongan lingkungan strategis terkait intensifikasi pembentukan BCA dan BTA dengan dukungan PLBN dan optimalisasi kerjasama investasi tiga negara sekitar dalam mengelola perbatasan darat memengaruhi strategi pembangunan ekonomi dalam kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan darat di Indonesia. Begitu juga secara simultan, faktor internal/domestik yaitu kepentingan ekonomi yang diwujudkan melalui dorongan pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru, dan mengoptimalkan pengolahan serta distribusi komoditas pangan untuk masyarakat sekitar perbatasan, turut mempengaruhi penggunaan strategi pembangunan ekonomi dalam kebijakan pengelolaan perbatasan darat Indonesia.

The management of Indonesia's land border areas has undergone many developments. In the early period of Indonesian independence, border issues were often associated with geopolitical and security considerations. However, this has begun to change since the establishment of the National Border Management Agency (BNPP) in 2010 as an institution responsible for developing border areas not only geopolitically and security but also economic welfare, until the realization of the Nawacita program to build a number of State Cross-Border Posts (PLBN), gradually until 2024 later. This study analyzes the factors that influence the economic development strategy in Indonesia's policy on land border areas during 2010-2021. Through the framework of foreign policy analysis, and case study methods, this study finds a causal relationship between external (international) and internal (domestic) factors that influence policy. This thesis finds that the strategic environment (external/international factors) in the form of strategic environmental incentives related to the intensification of the formation of BCA and BTA with the support of the PLBN and the optimization of investment cooperation between the three neighboring countries in managing land borders affect the economic development strategy in the policy of managing land border areas in Indonesia. Simultaneously, internal/domestic factors like economic interests that are realized through the encouragement of the development of new economic growth centers, and optimizing the processing and distribution of food commodities for communities around the border, also influence the use of economic development strategies in Indonesia’s policy on land border managements."
Depok: fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Wildan Masyhari
"Setelah Pulau Sipadan dan Ligitan lepas dari kekuasaan Indonesia, pemerintah mulai memberikan perhatian yang lebih besar terhadap Kawasan perbatasan. Dalam rumusan RPJPN tahun 2005-2025, misalnya, arah kebijakan pembangunan perbatasan yang sebelumnya berorientasi ?inward looking?, yang hanya memandang Perbatasan sebagai halaman belakang, kini orientasinya diubah menjadi ?outward looking?. Kemudian, pada tahun 2008, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara yang di dalamnya terdapat aturan mengenai pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan perbatasan. Di dalam undang-Undang ini, terdapat pula perintah untuk membentuk Badan Pengelola Perbatasan yang berkedudukan di Tingkat Pusat dan Daerah. Akhirnya, Badan Pengelola perbatasan tersebut terbentuk pada akhir tahun 2010 dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan.

After losing the souvereign authority of Sipadan and Ligitan, the government of Indonesia began to give more attention to its border. We can find, for instance, that in the RPJPN 2005-2025, the old orientation of Indonesia's border development, "inward looking", was improved to the new one, "outward looking". In the late of 2008, the government also issued Law No. 43 regarding to the division of authority between central and local government on border and boundaries management. Based on this law, the government formed National Board of Border Management called Badan Nasional Pengelola Perbatasan by Issuing Presidents Rule No. 12 year 2010."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S46220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Indriati
"Pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia sangat tinggi, mencapai lebih dari 30% per tahunnya. Namun market sharenya masih saja sangat kecil yaitu hanya sebesar 3,2 %. Oleh karena itu upaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan bank syariah terus dilakukan. Salah satunya dengan mendorong bank syariah melakukan inovasi produk. Inovasi produk ini diharapkan akan menjadi salah satu strategi untuk terus meningkatkan pertumbuhan aset bank syariah yang pada akhirnya akan membantu memperbesar market share perbankan syariah di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Inovasi produk perbankan syariah di Indonesia, berdasarkan kerangka teoritis dan penelitian sebelumnya. Survei dilakukan terhadap 31 bank umum syariah dan unit usaha syariah di seluruh Indonesia dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode analisis faktor dan Analisis Jalur dengan program AMOS versi 6.0.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi inovasi produk perbankan syariah di Indonesia adalah sumber daya manusia, budaya perusahaan, strategi perusahaan, struktur perusahaan dan faktor eksternal (fatwa DSN, regulasi BI, pertumbuhan pasar dan tingkat persaingan).

The growth of Islamic banking industry in Indonesia is very high, reaching more than 30% for each year. But its market share is still very small, that is only 3.2%. Therefore, the efforts to enhance the growth of Islamic banks must continue to be done. One way that can be done is by encouraging Islamic banks to innovate their products. Product innovation is expected as one of strategy to continually enhance the growth of Islamic banks assets that will ultimately help increase the market share of Islamic banking in Indonesia.
This study aims to analyze the factors that influence the product innovation of Islamic banking in Indonesia, based on the theoretical framework and previous researches. The survey was conducted to 31 Islamic banks and Islamic business units throughout Indonesia using questionnaires and interviews. The data obtained were processed using the method of factor analysis and path analysis with the program AMOS version 6.0.
The study concluded that the factors that can affect product innovation of Islamic banking in Indonesia is a human resources, corporate culture, corporate strategy, corporate structure and exter."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29654
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Natasia
"Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan penyakit dengan beban masuk tertinggi dunia. Secara global, kebanyakan stroke terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi rendah dan sedang. Secara nasional, selain menimbulkan beban penyakit, stroke juga menyebabkan BPJS mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk penanganannya.
Meskipun demikian, faktor risiko stroke dapat berbeda-beda di berbagai tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stroke di Indonesia pada populasi usia lima belas tahun ke atas. Penelitian menggunakan data sekunder dari gelombang ke-5 Survei Kehidupan Keluarga Indonesia (IFLS 5) yang dilaksanakan pada tahun 2014 - 2015. Peneliti menggunakan uji bivariat dengan Chi Square dan Fisher's Exact's Test dan menggunakan ukuran rasio risiko epidemiologi (RR) untuk melihat pengaruh berbagai faktor risiko terhadap kejadian stroke. Hasil Penelitian bivariat menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stroke adalah usia> 60 tahun (RR = 3,93), pernah perokok berat (RR = 2,03), punya riwayat hipertensi (RR = 13,37), punya riwayat diabetes (RR = 8,17), dan punya riwayat kolesterol tinggi (RR = 2.63). Oleh karena itu perlu dilakukan upaya yang tepat memadai - terutama upaya pencegahan - terkait faktor risiko stroke.

Stroke is one of the causes of death and disease with the highest admission burden in the world. Globally, most strokes occur in low- and middle-income countries. Nationally, in addition to causing disease burden, stroke also causes BPJS to spend large amounts of funds for its handling. However, the risk factors for stroke can vary in different places. This study aims to determine the factors that influence the incidence of stroke in Indonesia in the population aged fifteen years and over. The study used secondary data from the 5th wave of the Indonesian Family Life Survey (IFLS 5) which was conducted in 2014 - 2015. Researchers used the bivariate test with Chi Square and Fisher's Exact's Test and used the epidemiological risk ratio (RR) measure to see the effect of various risk factors on stroke incidence. The results of the bivariate study showed that the factors that influence the incidence of stroke were age> 60 years (RR = 3.93), had been a heavy smoker (RR = 2.03), had a history of hypertension (RR = 13.37), had a history of diabetes ( RR = 8.17), and have a history of high cholesterol (RR = 2.63). Therefore, it is necessary to make adequate efforts - especially prevention - related to stroke risk factors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fitria Diah Sari
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang Memengaruhi rendahnya partisipasi pegawai dalam program Knowledge Lynx di Direktorat Pengelolaan Sistem Informasi di Bank Indonesia di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian yang didapat menunjukan bahwa terdapat enam faktor yang Memengaruhi partisipasi pegawai dalam program Knowledge Lynx di Direktorat Pengelolaan Sistem Informasi Bank Indonesia di DKI Jakarta yaitu faktor tidak adanya reward and punishment dalam pelaksanaan program, faktor adanya pemberlakuan program lain yang lebih menarik, faktor keterbatasan sumber daya manusia, faktor kurangnya sosialisasi program, faktor pegawai yang belum terbiasa melakukan knowledge sharing, faktor tidak adanya standar penulisan dalam program K-Lynx, faktor tampilan menu yang tidak mudah dipahami, serta faktor Community of Practice yang belum berfungsi dengan baik.

The focus of this study is the factors that influence the low employee participation in Knowledge Lynx program in the Directorate of Information Systems Management at Bank Indonesia in DKI Jakarta. This study uses a qualitative research approach with the type of descriptive research. The results obtained show that there are six factors that influence employee participation in Knowledge Lynx program in the Directorate of Information Systems Management at Bank Indonesia in DKI Jakarta. Those factots are the lack of reward and punishment in the implementation of the program, the appearance of similar program that is more interesting, the constrains of human resource, the lack of program socialization, the employees have not been accustomed to knowledge sharing, the absence of standardized writing in Knowledge Lynx program, the display menu is not easy to understand, and the Community of Practice has not been functioned properly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bundi Ridzkiaditya
"ABSTRACT
Dengan pertumbuhan minimarket yang semakin pesat membuat keberadaan toko kelontong dan warung kecil semakin terancam. Salah satu masalah yang dihadapi oleh para pemilik toko kelontong adalah persebaran minimarket yang tidak memperhatikan jarak dan lokasi, sehingga banyak minimarket yang jaraknya dekat, hingga yang letaknya bersebelahan dengan toko kelontong. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak yang ditimbulkan oleh minimarket terhadap toko kelontong, beserta dengan apakah jarak antara kedua jenis toko tersebut mempengaruhi keberadan toko kelontong. Penelitian ini menggunakan metode regresi logistik dan cross tabulation dalam pengolahan data. Dari hasil pengolahan data, keberadaan minimarket tidak mempengaruhi keberlangsungan toko kelontong. Walaupun hasil metode kuantitatif tidak membuahkan hasil, analisis lapangan mampu memberikan hasil yang berhubungan dengan perilaku konsumen menjadi faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan toko kelontong untuk bertahan setelah adanya persaingan ketat dari minimarket.

ABSTRACT
The rampant growth of minimart causes a serious threat for the existence of small shops and general stores. One of the main problems that general stores have to face is that minimart growth spreads unevenly without considering the proximity and location within the general stores area, causing many minimarts located close to, or even next to the general stores. The purposes of this research are to look at the effects of minimart presence towards general stores existence, as well as the effects of distance between minimart and general stores towards the general stores itself. This research uses logistic regression method and cross tabulation method to process the data and obtaining the result. The result is that there are no effects on minimart presence towards general stores existence. Even though data analysis won rsquo t give us significant result, field research shows that consumer behavior affects how well the general store will thrive after the presence of minimart."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Setya Ramadhan
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas menggenai faktor-faktor Halal Awarenesss, Persepsi Pribadi dan Sosial, Pemasaran Halal, Sertifikat Halal, Kepercayaan Religius, Pengetahuan yang mempengaruhi intensi pembelian produk Halal pada rentang usia 17 hingga 30 tahun. Metode penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan alat ukur kuisioner. Hasil data primer diolah menggunakan metode SEM-PLS. Temuan hasil dari penelitian menunjukan Faktor-faktor yang ada mempengaruhi intensi pembelian sebesar 72,6 persen. Dari enam variabel yang ada tiga variabel tidak signifikan mempengaruhi intensi pembelian.

ABSTRACT
This study discusses the factors Halal Awarenesss, Personal and Social Perceptions, Halal Marketing, Halal Certificates, Religious Faith, Knowledge that affect the intention of purchasing Halal products at the age of 17 to 30 years. This research method using quantitative technique with questionnaire measuring instrument. The result of primary data is processed using SEM PLS method. Findings of research results 3 factors are significantly affecting intention to purchase halal product."
2017
S69218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ufi Alaia Furqon
"Program-program imunisasi telah berperan penting dalam mencegah meluasnya penyakit menular dan kematian pada anak. Meskipun Indonesia telah menempuh proses yang cukup baik dalam mengurangi angka kematian pada anak, namun jangkauan program imunisasi secara menyeluruh belum tercapai. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting yang mempengaruhi tindakan imunisasi pada anak di Indonesia menggunakan data Indonesia Demographic and Health Survey IDHS tahun 2012. Dengan metode regresi probit, penulis mencoba meng-estimasi tindakan imunisasi pada anak menggunakan beberapa variable berikut: karakteristik anak, pendidikan ibu, asset rumah tangga, lokasi tempat tinggal, dan wilayah. Penulis menganalisa dampak lokasi pada rumah tangga di level provinsi dan membagi lokasi responden antara di pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Penulis menemukan bahwa tingkat pendidikan ibu, asset dalam rumah tangga, dan lokasi tempat tinggal merupakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi tindakan vaksinasi/imunisasi. Selanjutnya, penulis juga menemukan perbedaan wilayah yang cukup kontras mengindikasikan bahwa ketersediaan sumber daya lokal berperan dalam kelancaran program imunisasi, dimana di masa sekarang pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih independen terhadap pemerintah pusat. Dengan cara mendorong kebijakan-kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan peningkatan pendidikan perempuan, taraf hidup rumah tangga, dan program kesehatan pada pemerintah daerah, maka program imunisasi dapat ditingkatkan jangkauannya secara menyeluruh.

Immunization programs have contributed significantly to preventing the spread of infectious diseases and mortality among children. Although Indonesia has experienced remarkable progress in reducing child mortality, universal immunization coverage has not been achieved. This paper aims to identify important factors affecting the incidence of child immunization in Indonesia using the Indonesia Demographic and Health Survey IDHS of 2012. By using a probit regression, I estimated the child immunization acceptance using several variables child characteristics, mother rsquo s education, household assets, urbanity, and region. I analyzed the impact of location of households at the provincial level and divided the location of respondents both inside and outside of Java. I found that mother rsquo s level of education, household assets, and urbanity are important factors affecting the uptake of vaccinations. In addition, I found significant regional differences in vaccination incidence, indicating that local resources serve as bottlenecks in vaccination, as the local governments are now independent from the national government. By encouraging government policies that improve women rsquo s schooling, household assets, and regional support for health, vaccination coverage could increase and even become universal.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>