Ditemukan 133926 dokumen yang sesuai dengan query
Dwi Rizki Kesumawardhani
"Skripsi ini membahas penilaian Tata Kelola TI di PT Timah (Persero) Tbk yang diukur dengan menggunakan Maturity Level dalam COBIT Framework. Hal ini dibutuhkan sebagai sebuah kontrol sistem audit yang tidak hanya memberikan evaluasi terhadap Tata Kelola Teknologi Informasi di PT Timah, tetapi juga dapat memberikan masukan demi perbaikan pengelolaan TI di masa yang akan datang. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan observasi untuk menilai proses- proses dari 4 domain yang terdapat dalam standar Maturity Level berbasis COBIT 4.1. Secara keseluruhan, Tata Kelola TI di PT Timah memperoleh level 3,7 (Defined), dimana terdapat 28 IT process dan 137 Detailed Control Objectives yang harus diperhatikan di perusahaan.
This paper discusses the assessment of IT Governance in PT Timah (Persero) Tbk measured using the COBIT Maturity Level Framework. It needs for an audit control system that not only provide an evaluation of the Information Technology Governance in PT Timah, but also may provide input for the improvement of IT management in the future. In collecting data, this research uses questioning and observation methods to assess the processes of the 4 domains contained in the standards-based COBIT Maturity Level 4.1. Overall, the IT Governance in PT Timah obtain level 3.7 (Defined), which identified 28 IT process and 137 detailed control objectives that must be considered in the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Devy Permata Putri
"Kegiatan magang ini dilakukan guna menambah pengalaman bagi penulis sebelum memasuki dunia pekerjaan. Kegiatan magang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2019 hingga 30 Agustus 2019, selama itu, penulis melakukan beberapa pekerjaan yang berbeda. Tetapi untuk penulisan Laporan Magang ini, penulis mengangkat topik terkait dengan penggunaan kerangka kerja COBIT 4.1 dalam melakukan penilaian tingkat maturitas tata kelola TI untuk klien PT STARK. SHIELD Indonesia, selaku konsultan dari PT STARK, menggunakan COBIT Process Assessment Model: Using COBIT 4.1 dalam melakukan penilaian dan untuk pemberian rekomendasi dikolaborasikan dengan COBIT Maturity Model. Metode yang digunakan oleh penulis dalam praktik magang ini adalah observasi, untuk melihat prosedur penilaian yang digunakan oleh SHIELD Indonesia, lalu kemudian dibandingkan dengan kerangka kerja COBIT 4.1. Dari hasil observasi yang penulis lakukan, SHIELD Indonesia telah mampu mengimplementasi metode kerja terbaik dalam proyek Penilaian Maturitas Tata Kelola TI ini. SHIELD Indonesia telah mengelaborasi COBIT Process Assessment Model: Using COBIT 4.1 dan COBIT Maturity Model dalam keseluruhan rangkaian proses penilaian. Kegiatan magang yang penulis jalani di SHIELD Indonesia telah memberikan penulis banyak pembelajaran baik yang bersifat teknis maupun non-teknis.
This internship is carried out in order to add experience for the writer before entering the workforce. The internship was carried out on June 10, 2019 to August 30, 2019, during which time the writer did several different jobs. But for the writing of this Internship Report, the author raises topics related to the use of the COBIT 4.1 framework in assessing the maturity level of IT governance for PT STARK, as a client. SHIELD Indonesia, as a consultant of PT STARK, uses the COBIT Process Assessment Model: Using COBIT 4.1 in conducting assessments and for providing recommendations in collaboration with the COBIT Maturity Model. The method used by the author in this internship practice is observation, to observe the assessment procedures used by SHIELD Indonesia, then compared with the COBIT 4.1 framework. From the results of observations made by the author, SHIELD Indonesia has been able to implement the best work methods in the IT Governance Maturity Assessment project. SHIELD Indonesia has elaborated COBIT Process Assessment Model: Using COBIT 4.1 and COBIT Maturity Model in the whole series of assessment processes. The internship activities that the author undertook at SHIELD Indonesia have provided the author with many technical and non-technical lessons."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Arliyana
"Peran teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan di banyak bidang pekerjaan. Hal ini juga sejalan dengan tuntutan atan untuk menyelesaikan masalah dengan lebih efektif dan efisien. Penerapan teknologi informasi dalam sistem pendidikan tinggi ukan untuk mengakses informasi dengan cepat, tepat dan akurat. Kualitas sistem teknologi informasi dan komunikasi merupakan penting untuk mendukung berbagai kebutuhan pengajaran dan pelayanan administrasi bagi civitas masyarakat perguruan tinggi. n begitu, munculnya berbagai faktor dapat menyebabkan kualitas sistem teknologi informasi dan komunikasi menjadi tidak stabil ak kornpatibel, sehingga diperlukan identifikasi berbagai faktor penyebab dan pemecahan masalah. Dalam memproduksi sistem gl informasi dan komunikasi sistem yang menjadi nilai di perguruan tinggi, maka diperlukan adanya tata kelola perusahaan aSI dan sistem teknologi komunikasi perguruan tinggi sehingga emua faktor yang berhubungan dengan teknologi informasi dapat mendukung dan dapat memberikan dampak positif terhadap civitas masyarakat perguruan tinggi. Hasil dari penelitian ini adalah pSI pelaksanaan informasi tata kelola audit sistem teknologi informasi dan komunikasi Perguruan Tinggi dengan menggunakan gka COBIT 4.1. Kerangka ini mengatur tujuan yang ingin dicapai oleh Perguruan Tinggi dalam memberikan pelayanan informasi knologi komunikasi."
Program Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, 2016
384 JPPKI 7:2 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Susan Sandra Indriati
"Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) merupakan salah satu unit eselon I pada Kementerian Hukum dan HAM RI yang mempunyai tugas dan fungsi yang bersifat pelayanan kepada publik. Sebagai unit kerja yang bergerak dalam pelayanan publik berbasis TI tentunya Ditjen AHU sangat memprioritaskan aspek teknologi sebagai faktor yang dominan dalam menyediakan dan meningkatkan layanan bagi pengguna TI. Karena itu, manajemen TI harus dikelola dengan baik sehingga berimbas pada kualitas layanan terhadap masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap pengelolaan teknologi informasi di lingkungan Ditjen AHU. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode Process Assesment Model (PAM) pada COBIT 5. Pendekatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan data primer yang didapat dari wawancara dan kuisioner serta data sekunder melalui observasi lapangan dan dokumen Dari hasil pengukuran dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat kapabilitas proses-proses tata kelola TI di Ditjen AHU masih berada pada kapabilitas level 0 (incomplete). Rekomendasi terhadap perbaikan proses-proses tersebut dibuat dengan mengacu terhadap best practise yang disarankan oleh COBIT 5. Rekomendasi utama meliputi pembuatan perencanaan untuk seluruh aktivitas TI, pembuatan Standar Operating Procedure (SOP) untuk aktivitas operasional TI, membuat pengukuran kinerja, melakukan monitoring dan pelaporan berkala serta mendokumentasikan seluruh aktivitas terkait TI ke dalam bentuk dokumen tertulis.
Directorate General of Legal Administration (DG AHU) is one of the first echelon unit at the Ministry of Justice and Human Rights which has tasks and functions on doing service to the public. As a unit engaged in public service-based IT , AHU DG prioritize technology as the dominant factor in providing and improving services for users of IT. Therefore, IT management must be managed properly so they can impact on the quality of service to the community. The purpose of this research is to evaluate the management of information technology within DG AHU. Measurements were made by using the Process Assessment Model (PAM) on COBIT 5. Approach to data collection in this research using primary data obtained from interviews and questionnaires and secondary data through observation documents and field observation. From the measurement results it can be seen that most of the processes capability levels of IT governance in DG AHU still at the capability level 0 (incomplete). Recommendations for the improvement of these processes was made with reference to the best practices recommended by COBIT 5. The main recommendations include making plans for all IT activities, creation of Standard Operating Procedure (SOP) for IT operational activities, making performance measurement, monitoring, periodically reporting and documenting all activities related to IT in the form of a written document."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fadhli Luthfiansyah
"Teknologi digital telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, memungkinkan banyak inovasi baru dalam berbagai sektor, termasuk di bidang pendidikan. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) merupakan institusi pendidikan yang setingkat dengan perguruan tinggi di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). STMKG merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2024 yaitu mewujudkan perguruan tinggi otonom dan juga mampu bersaing sebagai perguruan tinggi berkelas dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan perbaikan tata kelola di STMKG yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tata kelola STMKG. Maka dari itu perbaikan tata kelola STMKG khususnya bidang Teknologi Informasi (TI) di tengah era disrupsi teknologi menjadi tantangan bagi STMKG untuk mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia, sehingga diperlukan pengukuran tingkat kapabilitas Tata Kelola TI di STMKG. Untuk mengetahui pencapaian tingkat kapabilitias Tata Kelola TI di STMKG, peneliti akan mengukur tingkat kapabilitas Tata Kelola TI menggunakan kerangka kerja COBIT 2019. Penelitian ini dilakukan menggunakan Mixed Methods dengan metode wawancara dan kuesioner. Data primer penelitian bersumber dari 9 responden terpilih di STMKG. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 7 process area dari total 10 process area terpilih telah mencapai target stakeholder yaitu tingkat kapabilitas TI level 3 (Established) artinya tata kelola TI yang dijalankan sudah optimal. Sedangkan 3 process area lainnya perlu perbaikan yaitu APO02 managed strategy di level 2 (Managed) serta APO09 managed service agreements dan BAI06 managed IT changes di level 1 (Performed). Manfaat penelitian ini adalah rekomendasi perbaikan mengacu pada best practice yang dirumuskan oleh COBIT 2019 sehingga tata kelola TI STMKG menjadi optimal.
Digital technology has developed rapidly in recent years, enabling many new innovations in various sectors, including education. The State College of Meteorology, Climatology, and Geophysics (STMKG) is an educational institution equivalent to a higher education institution under The Indonesian Agency for Meteorology, Climatology, and Geophysics (BMKG). STMKG has formulated the 2020-2024 Strategic Plan (RENSTRA) to become an autonomous university and also to be able to compete as a world-class university. To achieve this, improvements in governance at STMKG are needed to increase the efficiency and effectiveness of STMKG's governance. Therefore, improving STMKG's governance, particularly in the field of Information Technology (IT), in the midst of the technological disruption era, becomes a challenge for STMKG to realize a world-class university. Thus, it is necessary to measure the capability level of IT Governance at STMKG. To determine the achievement of IT Governance capability levels at STMKG, researchers will measure the capability level of IT Governance using the COBIT 2019 framework. This research is conducted using Mixed Methods with interview and questionnaire methods. The primary research data comes from 9 selected respondents at STMKG. The research results show that 7 process areas out of a total of 10 selected process areas have reached stakeholder targets, which is IT capability level 3 (Established), meaning that the IT governance being implemented is already optimal. Meanwhile, the other 3 process areas need improvement, namely APO02 managed strategy at level 2 (Managed) and APO09 managed service agreements and BAI06 managed IT changes at level 1 (Performed). The benefit of this research is the improvement recommendations referring to best practices formulated by COBIT 2019, so that STMKG's IT governance becomes optimal. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siregar, Maulana Bobby Rakhman
"Kementerian BUMN memberikan arahan untuk setiap BUMN agar meningkatkan kematangan teknologi informasi (TI) di perusahaan BUMN, termasuk di lingkungan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PTPN III). Konsistensi dan kesenjangan nilai IT Maturity Level antar entitas di PTPN Group menjadi fokus utama dengan tujuan mendukung implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan memastikan pencapaian tujuan organisasi. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja COBIT 2019 sebagai landasan untuk mengevaluasi tingkat kematangan TI di PTPN Group. COBIT 2019 memberikan pedoman yang komprehensif dalam mengelola dan meningkatkan kematangan TI berdasarkan prinsip-prinsip GCG. Evaluasi dilakukan dengan pemetaan domain proses COBIT 2019 dan fokus pada entitas dengan nilai IT Maturity terendah, yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN). Proses evaluasi dilakukan melalui analisis dokumen, wawancara, dan penggunaan aktivitas COBIT 2019 untuk menentukan tingkat kematangan TI. Hasil evaluasi diperoleh tujuh proses area di PT RPN berada di Level 0 (incomplete) dan satu proses area (DSS05) berada di Level 1 (initial). Rekomendasi peningkatan tata kelola TI disusun sesuai panduan COBIT 2019, dengan pembagian peningkatan ke Level 2 dan Level 3 untuk masing-masing proses area. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya kesenjangan nilai IT Maturity di PTPN Group, khususnya di PT RPN. Rekomendasi peningkatan tata kelola TI dapat diadopsi tidak hanya oleh PT RPN tetapi juga entitas lain di PTPN Group. Saran untuk penelitian mendatang terkait pertimbangan implementasi framework ITIL atau ISO/IEC 20000, perluasan cakupan penelitian, dan penyusunan roadmap implementasi untuk mencapai peningkatan kematangan TI yang terencana dan terukur.
The Ministry of SOEs provides direction for each SOE to improve Information Technology (IT) maturity, including at PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PTPN III). The main focus is the consistency and gap in IT Maturity Level values between entities in PTPN Group to support the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and achieve organizational goals. This research uses the COBIT 2019 framework to evaluate IT maturity at PTPN Group with the aim of managing IT based on GCG principles. The evaluation was conducted by mapping the COBIT 2019 process domains, especially at PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) which has the lowest IT Maturity score. The evaluation process involves document analysis, interviews, and COBIT 2019 activities to determine the level of IT maturity. The evaluation results showed that seven process areas at PT RPN were at Level 0 (incomplete), and one process area (DSS05) was at Level 1 (initial). IT governance improvement recommendations are prepared according to COBIT 2019 guidelines, with the division of improvements to Level 2 and Level 3 for each process area. The conclusion of this research shows that there is a gap in the IT Maturity value at PTPN Group, especially at PT RPN. IT governance improvement recommendations can be adopted not only by PT RPN but also other entities in PTPN Group. Suggestions for future research include consideration of ITIL or ISO/IEC 20000 framework implementation, expansion of research scope, and preparation of an implementation roadmap to achieve planned and measurable IT maturity improvement."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Azis Budi Prasetyo
"Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mengalami perkembangan yang cepat pada seluruh sisi kehidupan. Bahkan untuk organisasi tertentu, Teknologi Informasi dan Komunikasi telah menjadi business enabler dalam menjalankan bisnisnya. Sebagai penyedia layanan teknologi informasi ( IT Services ) dalam jasa nilai tambah ( Value Added Service ), Lintasarta harus dapat memastikan bahwa layanan tersebut telah melalui tata kelola teknologi informasi yang tepat. Selain itu, tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi yang baik akan menjadi nilai lebih untuk meningkatkan nilai jual layanan teknologi informasi di Lintasarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi di Lintasarta menggunakan Cobit 5. Pengukuran menggunakan metode kualitatif dan studi kasus. Hasil akhir penelitian ini berupa tingkat kapabilitas dalam tata kelola teknologi informasi di Lintasarta.
Information and Communication Technology has undergone rapid development in all facets of life. Even for a particular organization, Information and Communication Technology has become a business enabler in running the business. As a provider of IT Services in value-added services, Lintasarta must ensure that the service has been through information technology governance right. In addition, the level of capaility of information technology governance that will either be of more value to increase the sale value of information technology services in Lintasarta. This study aimed to measure the capability level of information technology governance in Lintasarta using COBIT 5. Measurements using qualitative methods and case studies. The final result of this research is the capaility level of of IT governance on Lintasarta."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dimas Riadi
"Teknologi Informasi (TI) memiliki peranan penting bagi setiap organisasi baik lembaga pemerintah maupun perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi pada kegiatan bisnisnya, serta merupakan salah satu faktor dalam mencapai tujuan organisasi. Peran TI akan optimal jika pengelolaan TI maksimal. Pengelolaan TI yang maksimal akan terlaksana baik dengan menilai keselarasan antara penerapan TI dengan kebutuhan organisasi sendiri. Semua kegiatan yang dilakukan pasti memiliki risiko, begitu juga dengan pengelolaan TI. Pengelolaan TI yang baik pasti mengidentifikasikan segala bentuk risiko dari penerapan TI dan penanganan dari risiko-risiko yang akan dihadapi. Untuk itu organisasi memerlukan adanya suatu penerapan berupa tata kelola TI (IT Governance).
Pengukuran tingkat kematangan proses tata kelola TI ini dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1. Proses TI yang kemudian dipetakan ke penilaian control objectives dan statements COBIT 4.1 Maturity Model. Hasil pengukuran tersebut kemudian dipadukan untuk memperoleh tingkat kematangan proses TI. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh ada 28 proses TI, 173 detailed control objectives, 880 statements yang relevan dengan proses TI pada tahap awal inisialisasi 1(Initial/Ad Hoc) yang terdiri dari 11 proses, proses TI pada tahap mengulang tetapi intuitif 2(Repeatable but Intuitive) terdiri dari 15 proses, dan terakhir proses TI pada tahap dapat ditetapkan 3(Defined Process) yang terdiri atas 2 proses.
Information Technology (IT) has an important role in every organization both government and companies that use information technology in their business activities, as well as a factor in achieving organizational goals. The role of IT will be optimal if the IT management is maximum. The maximum IT management carried out well by assessing the alignment between the application of IT and the needs of the organization itself. All activities are performed must have a risk, as well as IT management. Definitely good IT management identifies any risk of IT implementation and management of risks to be faced so that organizations should require the existence of a form of application of IT governance.Measuring maturity level of IT governance process is performed using COBIT 4.1. IT Process are then mapped to the assessment of control objectives and statements COBIT 4.1 Maturity Model. The measurement results are then combined to obtain the level of maturity of IT processes. From the results obtained by the research conducted there were 28 IT processes, 173 detailed control objectives, 880 statements were relevant to IT processes at an early level 1 Initialization/Ad Hoc which consists of 11 processes, IT processes at the level 2 Repeatable but intuitive consists of 15 processes, and IT processes in the last level 3 Defined Process, which consists of 2 processes."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Manzila Izniardi Djomiy
"Pandemi COVID-19 membuat perusahaan mulai menyadari pentingnya teknologi informasi sebagai penunjang kemajuan perusahaan. Saat ini, teknologi informasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan sehingga diperlukan manajeman layanan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja layanan manajeman teknologi informasi. PT XYZ sudah mendefinisikan dengan baik Standard Operation Procedure (SOP) sesuai dengan standar manajemen layanan TI namun praktik operasional di lapangan masih belum sesuai best practice yang telah didefinisikan. Penggunaan tools untuk menunjang layanan juga yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kurangnya praktik keamanan layanan IT di PT. XYZ juga menghambat operasional layanan TI di PT. XYZ. Oleh karena itu perlu adanya proses evaluasi yang dilakukan mengenai kondisi manajemen layanan TI di PT. XYZ berdasarkan kerangka kerja tertentu yang sudah teruji Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas manajemen layanan teknologi di PT. XYZ dengan menggunakan kerangka kerja ITIL V3 yang dipetakan ke COBIT 2019 serta memberikan rekomendasi perbaikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah in-depth interview dan self-evaluation assessment. Data kemudian diolah dan dianalisis menggunakan gap analysis dan importance-performance analysis. Hasil pengukuran didapatkan bahwa tingkat kapabilitas DSS01 Managed Operation dan DSS04 Managed Security berada di level 1 dengan pencapaian kapabilitas level 1 sebesar 42% dan 16%, sedangkan DSS02 Managed Request and Incident dan DSS03 Managed Problem memiliki tingkat kapabilitas yang lebih baik di level 3. Semua objektif COBIT 2019 yang diuji memiliki kesenjangan antara target yang diharapkan dengan kondisi saat ini. DSS01 Managed Operations memilik nilai kesenjangan paling besar yaitu 3 tingkat, sedangkan DSS03 Managed Problem memiliki tingkat kesenjangan 1 tingkat, DSS02 Managed Services Request and Incidents dan DSS05 Managed Security Services memiliki tingkat kesenjangan yang sama yaitu 2 tingkat, sehingga semua objektif yang diuji masih perlu perbaikan untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Hasil importance-performance analysis menunjukan PT XYZ dapat fokus memperbaiki objektif yang memiliki selisih kesenjangan besar dan tingkat kepentingan tinggi. Prioritas utama adalah DSS03 Managed Problem dan DSS05 Managed Security, prioritas kedua adalah DSS03 Managed Problem, prioritas ketiga adalah DSS02 Managed Services Request and Incidents
The COVID-19 pandemic has made companies realize the importance of information technology as a support for company progress. Information technology has a significant influence on company performance, so information technology service management is needed to improve the performance of information technology management services. PT XYZ has a well-defined Standard Operation Procedure (SOP) in accordance with IT service management standards. However, operational practices in the field are still not in accordance yet with defined best practices. The use of tools to support services also has not been used optimally. Lack of IT service security practices at PT. XYZ hinders IT service operations at PT. XYZ. Therefore, it is necessary to have an evaluation process carried out regarding the condition of IT service management at PT. XYZ based on a certain framework that has been tested. This study aims to measure the level of technology service management capability at PT. XYZ using the ITIL V3 framework mapped to COBIT 2019 and providing recommendations for improvement. The method used in this research is in-depth interviews and self-evaluation assessment. The data is then processed and analyzed using gap analysis and importance-performance analysis. The measurement results show that the capability level of DSS01 Managed Operation and DSS04 Managed Security is at level 1 with the achievement of level 1 capability of 42% and 16%, . In contrast, DSS02 Managed Request and Incident and DSS03 Managed Problem have a better capability level at level 3. All COBIT 2019 objectives tested have a gap between the expected targets with current conditions. DSS01 Managed Operations has three levels of gap, while DSS03 Managed Problem has a level of gap, DSS02 Managed Services Request and Incidents, and DSS05 Managed Security Services have two levels of the gap so that all tested objectives still need improvement to achieve the expected performance. The results of the importance-performance analysis show that PT XYZ can focus on improving the objectives with a large gap and a high level of importance. The main priority is DSS03 Managed Problem and DSS05 Managed Security; the second is DSS03 Managed Problem, and the third is DSS02 Managed Services Request and Incidents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dendi Rohandy
"Pembentukan unit bisnis baru yang fokus pada pengembangan produk aplikasi pada pemerintahan Kabupaten Kota yang dilakukan oleh PT Nata Solusi Pratama NSP mengakibatkan kebutuhan terhadap layanan teknologi informasi TI menjadi meningkat Layanan TI yang dimiliki NSP untuk mendukung kebutuhan bisnis tersebut masih memiliki banyak permasalahan yang diakibatkan kurang maksimalnya tata kelola terhadap TI di lingkungan kerja perusahaan Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat kapabilitas proses terkait tata kelola TI yang diterapkan NSP berdasarkan kerangka kerja COBIT 5 sehingga dapat diketahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam melaksanakan proses tersebut Metode evaluasi yang digunakan dalam mengukur kapabilitas proses ini mengacu pada panduan COBIT 5 Process Assessment Model Evaluasi dilakukan dengan memilih delapan belas dari 37 proses COBIT 5 yang relevan terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan Hasil pengukuran terhadap penerapan proses COBIT 5 yang relevan menunjukkan terdapat sepuluh proses berada pada tingkat kapabilitas level 0 dan delapan proses berada pada level 1 Tingkat kapabilitas yang dicapai perusahaan memiliki nilai kesenjangan terhadap target tingkat kapabilitas yang diharapkan perusahaan sehingga perlu dilakukan tindakan perbaikan untuk mengatasi nilai kesenjangan Tindakan perbaikan yang direkomendasikan mengacu pada base practices dan generic practices yang disediakan COBIT 5 Enabling Processes.
The new business unit that was created by PT Nata Solusi Pratama NSP which focus on development of application product for district government effects the use of information technology IT services is increase There are problems relate to IT services faced by NSP for support business need that is caused by shortage of NSP rsquo s IT governance implementation The objective of this research is to evaluate capability level of processes relate to IT governance that implemented in NSP based on COBIT 5 framework Evaluation methode was used to assess the processes capability level refer to COBIT 5 Process Assessment Model guide Evaluation is performed by selecting eighteen from thirty seven COBIT 5 processes which relevan to company rsquo s problems The measurement result ten processes in level 0 and eight processes in level 1 There are gaps between levels achievement and targets were expected so that NSP need to performe improvement action to solve the gaps The improvement action recommendation refer to base practices and generic practices in COBIT 5 Enabling Processes."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library