Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saepudin
"ABSTRAK
Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah mempengaruhi
kinerja guru. Kinerja guru menentukan keberhasilan dalam pembelajaran di
sekolah. Pentingnya persiapan mengajar dengan desain RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) yang meliputi pembukaan, kegiatan inti dan evaluasi
dilaksanakan dengan proporsi yang akurat serta menggunakan media yang
modern dan metode yang variasi sehingga mengurangi kejenuhan siswa dalam
pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan dan pengaruh antara
supervisi akademik dengan kinerja guru pada jenjang SMA Negeri di Guligas 2
Sliyeg Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada tahun 2011. Analisis ini dilandasi
teori Amatembun (1981) dan Alfonso, Farith, serta Novella (1981) yang isinya
bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru diantaranya adalah supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif (mix method). Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi kemudian dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana.
Hasil uji korelasi dan regresi bahwa variabel bebas (supervisi akademik)
dalam penelitian ini ada hubungan dan mempengaruhi variabel terikat (kinerja
guru) secara signifikan sebesar 58,8% di Guligas 2 Sliyeg.

Abstract
Academic supervision done by the shool principal influenced teachers
performance. Teachers performance determined teachers success in teaching
learning process. The importance of teachers preparation in teaching by using
lesson plan : opening, core activity and evaluation done by using accurate
proportion and various methods to avoid students' boredom in learning.
The purpose of the research is to analyze the correlation and influence
between academic supervision and teachers performance at SMA Negeri Guligas
2 Sliyeg, Indramayu West Java in 2011. The analisys was based on Amatembun
theory (1981), Alfonso, Farith, and Novella (1981) said that the factor which
influence teachers performance was academic supervision done by the school
principal.
The research is eksplanative research with quantitative and qualitative
approach (mix method). The tecnique of data gathering was through questionaire,
interview and observation then analyzed by simple regression analisys technique.
The result of correlation and regression analisys show that independent
variable (academic supervision) has the correlation and significantly influence the
dependent variable (teachers performance) about 58,8% in Guligas 2 Sliyeg."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu Wahyuningsih
"Yang menjadi permasalahan adalah masih banyak guru yang belum menunjukkan sikap dan prilaku yang kreatif dan produktif sebagai guru dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah, akibatnya para guru tersebut kurang menunjukkan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru dan hal ini dipengaruhi pula oleh kepemimpinan kepala sekolah yang belum efektif dalam manajemen organisasi sekolah sehingga berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru.James E.Neal J.R.Junior dalam Wasliman (2008:14) mengemukakan bahwa kinerja mengajar guru sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah. Populasi yang diambil adalah seluruh guru SD Negeri yang ada di Lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Sukagumiwang yang tersebar di 18 sekolah dengan Pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane, sehingga ditetapkan sampel sebanyak 69 otang guru . Teknik Proporsional digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari masing-masing SD Negeri se Kecamatan Sukagumiwang, sedangkan teknik yang digunakan adalah sample random sampling, yakni sampel yang diambil dengan menggunakan undian terhadap semua populasi pada suatu sekolah.
Hasil korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 0.867. Besar pengaruh atau kontribusi variabel Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja Guru sebesar 75.2 % variasi perubahan Kinerja Guru ditentukan oleh Kepemimpinan Kepala sekolahnya sedang sisanya 24,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Implikasi dari penelitian ini disarankan agar kepala sekolah dapat mengimplementasikan pola kepemimpinan yang mengikuti manajemen berbasis sekolah secara baik. Hal ini dapat dilakukan dengan bersikap secara bijak dalam memberikan tugas atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sekolahnya dengan mempertimbangkan kondisi psikologi setiap guru/pegawai yang dihadapinya. Dengan kata lain, pembagian tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing guru harus dilakukan secara terencana dan terarah serta dilakukan proses supervisi dan evaluasi secara berkala, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja guru.

The problem is there are still many teachers who have not shown the attitude and behavior of creative and productive as teachers in carrying out the tasks of learning in school, the teachers are consequently less show high performance in carrying out his duties as a teacher and it is influenced also by the leadership of the head schools that have not been effective in the management of school organization and therefore contributes to the performance of teachers to teach. James E. Neal JRJunior in Wasliman (2008:14) argues that teachers' teaching performance is strongly influenced by the leadership of the principal learning. Population is taken throughout the elementary school teachers in the Environmental Affairs UPTD District Sukagumiwang spread over 18 schools with sampling using the formula of Taro Yamane, so defined sample of 69 teachers otang. Proportional technique used to determine the number of samples from each of the Elementary School District Sukagumiwang se, whereas the technique used is to sample random sampling, the samples are taken using the raffle for all populations at a school.
The results of the correlation between school leadership on teachers' performance for 0867. Much influence or contribution towards the principal variables of Leadership Teacher Performance for 75.2% of the variation changes Teacher Performance Leadership is determined by the Head of school while the rest 24.8% influenced by other factors. The implications of this study suggested that the principal can implement the following pattern of leadership in both school-based management. This can be done by acting wisely in giving tasks or solve problems facing their schools taking into account the psychological condition of each teacher / staff faces. In other words, the division of tasks in accordance with the basic tasks and functions of each teacher must be well planned and directed and performed the process of supervision and periodic evaluations, which is expected to be able to improve teacher performance.
"
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28924
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anyes Sedayu Pramesti
"Pemerintah berupaya menciptakan guru berkualitas yang memiliki kinerja baik. Berbagai kebijakan pemerintah telah diupayakan dalam meningkatkan kinerja guru, diantaranya adalah memberikan tunjangan guru melalui melalui sertifikasi guru. Pemerintah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk peningkatan kinerja guru melalui sertifikasi guru ini, tetapi pada kenyataannya kinerja guru masih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh kompetensi dan motivasi guru. Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh kompetensi dan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK Negeri di kabupaten Tangerang, Banten. Penelitian ini melibatkan 112 guru SMK yang telah bersertifikasi pendidik. Data diolah menggunakan analisis Regresi Linier Berganda, dengan variabel independen adalah kompetensi dan motivasi guru, dan variabel dependennya adalah kinerja guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru; 2) motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru; 3) kompetensi dan motivasi guru bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Tangerang. Tingkat kompetensi dan motivasi guru berada dalam kategori sedang. Pemerintah perlu menstimulasi guru agar tunjangan profesi guru yang sudah disalurkan dapat digunakan oleh guru untuk mengikuti program-program yang dapat meningkatkan kompetensi mereka dan dapat memotivasi mereka dalam pengembangan profesi sebagai guru. Penelitian selanjutnya perlu mengkaji faktor-faktor lain di luar kompetensi dan motivasi guru yang dapat mempengaruhi kinerja guru sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia bisa.

The government has undertaken many efforts to improve quality of national education by improving quality of teachers. Teachers should have a good performance when conducting their tasks and responsibilities. Good teacher performance has an important role in ensuring the quality of schools. Previous studies showed that teachers performance was influenced by teacher competence and motivation. To improve teacher performance, the government issued a policy to certify teachers. Certified teachers can earn additional teacher incentives besides their monthly salary. The teacher certification policy was expected to enhance teacher competence and motivation, hence, teacher performance. The government had allocated a a lot of budget to enhance teacher performance. However, its result was not satisfying yet. This study tested the influence of teacher competence and motivation on performance. This study involved 112 certified teachers from vocational schools in Tangerang Regency, Banten. Data were analyzed using multiple linier regression, in which teacher competence and motivation as the independent variables while teacher performance as the dependent variable.
Results showed that (1) there were a positive and significant association between competence and teacher performance; (2) there was a positive connection between motivation and teacher performance; and (3) competence and motivation simultaneously influence to teacher performance in the context of vocational teachers in Tangerang Regency. The level of competence and motivation of vocational teachers in Tangerang Regency in the category of moderates. The government should stimulate teachers to use the incentive for improving teacher competence and motivating their professional development. This study was subject to limitation as the variables included in this research are competence and motivation affecting teacher performance. Future study should examine other factors influencing teacher performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T52575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ferawati
"Kinerja tugas guru di Indonesia menjadi salah satu faktor penting dalam suksesnya proses pendidikan di Satuan Pendidikan. Namun kondisi yang terjadi masih perlu mendapatkan perhatian yakni kinerja tugas guru di provinsi Lampung masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan literatur review peneliti melihat dalam studi pendahuluan yang sudah dilakukan di temukan bahwa kreativitas guru SMA Negeri XYZ sebesar 72,2 % sehingga kreativitas guru masih harus ditingkatkan karena hal ini yang disampaikan kepala sekolah bahwa ada sebagian guru yang terkadang masih selalu menggunakan metode-metode lama karena menganggap bahwa metode dan teknologi yang terbaru dianggap menyulitkan jadi guru masih suka menggunakan metode lama. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti keterhubungan variabel kreativitas, Kegigihan, dan kinerja tugas pada guru SMA di Bandar Lampung (studi 1), yang hasil analisis di studi 1 menjadi acuan untuk melakukan intervensi berupa training bagi guru di studi 2. Pengukuran kinerja tugas ( Task Performance)dilakukan dengan mengadaptasi alat ukur Individual Work Performance Questionnaire (IWPQ) Versi Bahasa Indonesia (Koopmans, 2011, dalam Widyastuti & Hidayat, 2018). Pengukuran kreativitas dilakukan dengan mengadaptasi alat ukur Runco Ideational Behavior Scale (RIBS) Versi Bahasa Indonesia (Plucker dkk., 2006). Pengukuran kegigihan (Grit) dilakukan dengan mengadaptasi alat ukur The Short Grit Scale (Duckworth & Quinn, 2009, dalam Aprilolita, 2020). Partisipan penelitian adalah 215 orang guru SMA di Bandar Lampung. Hasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kreativitas dan Kegigihan (grit) terhadap kinerja tugas, semakin tinggi kreativitas dan kegigihan (grit) guru SMA di Bandar Lampung, maka semakin meningkatkan kinerja tugas guru SMA di Bandar Lampung. Program intervensi training kreativitas efektif dalam meningkatkan kinerja tugas guru SMA di Bandar Lampung (Skor Wilcoxon Asymp. Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05) dengan kenaikan skor rata-rata pretest dan posttest sebesar 5,38. Dengan demikian training kreativitas perlu diterapkan bagi guru SMA di Bandar Lampung guna meningkatkan kinerja tugas.

Teacher of task performance in Indonesia is an important factor in the success of the educational process in educational units. However, the conditions that occur still need attention, namely the task performance of teachers in Lampung province still needs to be improved. Based on the literature review, the researcher saw that in the preliminary study that had been carried out, it was found that the creativity of teachers at SMA Negeri because they think that the latest methods and technology are considered difficult, so teachers still like to use old methods. This study aims to examine the relationship between the variables creativity, grit, and task performance in high school teachers in Bandar Lampung (study 1), the results of the analysis in study 1 become a reference for carrying out interventions in the form of training for teachers in study 2. Measurement of Task Performance is carried out by adapting the Indonesian version of the Individual Work Performance Questionnaire (IWPQ) measuring tool (Koopmans, 2011, in Widyastuti & Hidayat, 2018). Creativity was measured by adapting the Indonesian version of the Runco Ideational Behavior Scale (RIBS) measuring instrument (Plucker et al., 2006). Grit measurement was carried out by adapting the Short Grit Scale measuring tool (Duckworth & Quinn, 2009, in Aprilolita, 2020). The research participants were 215 high school teachers in Bandar Lampung. The results prove that there is a positive and significant influence between creativity and grit on task performance, the higher the creativity and grit of high school teachers in Bandar Lampung, the greater the task performance of high school teachers in Bandar Lampung. The creativity and grit training intervention program was effective in improving the task performance of high school teachers in Bandar Lampung (Wilcoxon Asymp. Sig score (2-tailed) 0.000 < 0.05) with an increase in the average pretest and posttest score of 5.38. Thus, grit training needs to be implemented for high school teachers in Bandar Lampung to improve the task performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oscar Karim
"Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengeliminir masalah tersebut antara lain dengan memeratakan dan mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar masyarakat mempunyai akses yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan, dalam bentuk pembangunan Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan penempatan Bidan di Desa. Fakta di Kabupaten Merangin terlihat masih rendahnya kinerja Bidan Desa, dari tinjauan teoritis diketahui banyak faktor yang berhubungan dengan kinerja Bidan Desa, antara lain kurangnya frekuensi dan kualitas supervisi yang dilakukan oleh Puskesmas terhadap Bidan Desa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara supervisi oleh Kepala Puskesmas dan oleh Koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (MA) Puskesmas dengan kinerja Bidan Desa di Kabupaten Merangin Propinsi Jambi, serta faktor yang berpengaruh terhadap hubungan tesebut. Untuk mencapai tujuan penelitian, desain yang digunakan adalah crossectional. Sampel penelitian semua Bidan Desa yang ada di Kabupaten Merangin yang terdiri dari 69 orang Bidan Desa.
Hasil penelitian menunjukkan 37,7 % Bidan Desa dengan kinerja baik, 26,1 % yang memperoleh pembinan melalui supervisi kategori baik, 66,7 % berstatus kawin, 29,0 % berstatus pegawai negeri sipil, 89,9 % mempunyai masa kerja lebih dari tiga tahun, 68,I % bekerja di desa klasifikasi biasa, 59,4 % mendapat cukup penghasilan tambahan, 24,6 % berpengetahuan kategori baik, 66,7 % dengan sikap kategori baik, dan 63,8 % yang mempunyai motivasi baik.
Terdapat hubungan yang bermakna antara supervisi oleh Puskesmas dengan kinerja Bidan Desa dan hubungan tersebut tetap bermakna setelah dikontrol dengan variabel penghasilan tambahan, pengetahuan, dan motivasi. Tidak ditemukan adanya interaksi antara supervisi dengan variabel lain di dalam hubungannya dengan kinerja, dan penghasilan tambahan ditemukan sebagai faktor dominan yang berhubungan dengan kinerja Bidan Desa
Daftar bacaan : 30 (1980 - 2000).

The Relationship between Supervision that Conducted by Public Health Center and Rural- Midwives' Performance at Merangin District, Jambi ProvinceStil in high level maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) is one of the problems for community health in Indonesia. The efforts that conducted by the government to eliminate these problems, among other to generalized and make close the coverage of public health service to community in order they have obtain high access to the health service. It is in the form of public Health center establishing, sub- public health center, and placing the midwives in rural. The fact, at Merangin District showing that there was still low the midwives' performance in rural, i.e. it was lack of frequency and the quality of supervision that conducted by the public health center to those midwives in rural.
The objective of this study is to determine the relationship between supervision that conducted by the public health center and the coordination of Maternal and Child Health (MCH) and the midwives' performance in rural at Merangin District, Jambi Province, and the factor that related to those relations. The study design was cross-sectional, and the samples of this study are all of midwives that available in Merangin District, with number is 69 midwives.
The result of this study show that 37,7% of midwives with good performance, 26,1% who obtain guidance through supervision good category. 66,7% were married, 29,0% were civil servant. 89,9% having working experience over than three years. 68,1% work in rural, general classification. 59,4% having enough earning from side job, 24,6% having good knowledge. 66,7% with category good attitude, and 63,8% having good motivation.
There was significant relationship between supervision that conducted by the public health center and the performance of midwives, and those relationships is still significant after controlled by the variable of additional salary, knowledge, and motivation.
There was not found an intervention between supervision and other variable in working relationship, and additional salary that found as dominant factor that related to the performance of midwives in rural.
Reference: 30 (1980-2000)."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Heryana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi dan mujahadah terhadap kinerja guru SDIT di Kec.Pasar Minggu.
Sampel penelitian kuantitatif ini adalah guru SDIT di Jakarta Selatan khususnya yang mengajar di Kecamatan Pasar Minggu dengan jumlah 78 guru. Alat ukur dimensi-dimensi motivasi berprestasi dikembangkan berdasarkan ciri-ciri motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh David McClelland dengan 21 item pernyataan. Alat ukur mujahadah dikembangkan berdasarkan dari teori yang dikemukakan oleh ‘amr kholid dengan 10 item pernyataan. Alat ukur kinerja guru berdasarkan pada teacher performance assasement instrument yang dikembangkan oleh Georgia Departemen of Education yang kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi alat penilaian kinerja guru (APKG) dengan 39 item pernyataan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan tehnik Multiple Regression Analysis.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel dimensi-dimensi motivasi berprestasi dan mujahadah terhadap kinerja guru. Dengan kofisien regresinya R : 0,535 sedangkan R Squere dari independent variable penelitian sebesar 02,7% dengan indeks signifikansi 0,004 menunjukan P<0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi dan mujahadah terhadap kinerja guru SDIT di Kecamatan Pasar Minggu.

This study aims to determine the relationship between motivation of achievement and mujahadah with the teacher's performance.
The sample in this study is Islamic primary school teachers in south jakarta amounted to 78 teachers. the measuring instruments motivation of achievment based on the theory David McClelland with 21 items statement. the measuring instruments mujahadah based on the theory ‘amr kholid with 10 items statement. the measuring instruments performing teachers based on teacher performance assasement instrument ( DIKNAS) with 39 items statement. data analysis in this study using Multiple Regression Analysis.
The results or conclusions in this study showed a significant relationship between motivation of achievement and mujahadah with the performance of teachers in primary islamic school. Coffisien regression showed only one-dimensional have effect on teacher performance is performance planning. R: 0,535 and R Squere from independent variable studys is 28,7% with an index of significance 0,004 showing P<0,05, there is influence significance motivation of achievement and mujahadah with the performance of teachers in primary islamic school.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penelitian teman sejawat dan siswa terhadap kinerja guru pendidikan jasmani (Penjas) SD Negeri di Kabupaten Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo terkait dengan kompetensi padagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Artikel ini hanya membahas kompetensi pedagogik dari guru penjas. Desain penelitian adalah survey dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada teman sejawat dan siswa. Populasi adalah seluruh guru penjas di SD di Wilayah Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo dengan sampel sebanyak 200 guru yang diambil dengan teknik random sampling. Kuesioner yang kembali sebanyak 164 eksemplar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik persentase untuk memudahkan pemaparan dan mendeskripsikannya secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian besar teman sejawat menilai bahwa kompetensi pedagogik guru Penjas di SD di Wilayah Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo sudah baik (88%) atau sangat baik (29,2%). siswa menilai kompetensi pedagogik guru Penjas mereka dengan sangat baik 33,9%, baik 16,8% dan cukup baik 14,8%. "
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Widyawati Dwi Lestari
"Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam mewujudkan SDM yang berkualitas.
Keberhasilan dalam menciptakan SDM yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan guru berkualitas dan terdistribusi secara merata, namun saat ini masih
banyak sekolah yang kekurangan guru hingga akhirnya dapat berdampak pada kualitas
belajar siswa. Salah satu Kabupaten yang kekurangan guru dan distribusi gurunya tidak
merata adalah Kabupaten Malang, untuk itu tata kelola guru terkait penyediaan dan
pemerataan guru menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan tata kelola guru pada tingkat Sekolah
Dasar khususnya terkait dengan penyediaan dan pemerataan guru, serta mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut. Penelitian ini
merupakan penelitian post positivis, dengan analisis menggunakan Model Implementasi
Kebijakan Grindle. Data diperoleh melalui wawancana dan studi literatur. Hasilnya
adalah kebijakan tata kelola guru dalam rangka penyediaan dan pemerataan guru tingkat
Sekolah Dasar di Kabupaten Malang masih belum berjalan secara efektif dan efisien.
Outcome kebijakan, yaitu meningkatnya kualitas peserta didik juga belum tercapai.
Dilihat dari faktor konten kebijakan, tingkat perubahan yang diharapkan, letak
pengambilan keputusan dan sumber daya belum terpenuhi dan berjalan dengan baik.
Sedangkan pada faktor konteks implementasi, sudah terdapat strategi aktor yang terlibat,
dukungan rezim yang berkuasa dan tingkat daya tanggap, namun belum optimal dan
responnya cenderung lambat. Selain faktor tersebut terdapat faktor lain yang
mempengaruhi implementasi yaitu kebijakan pemerintah lainnya

Education is an important factor to achieve quality of human resources. The quality of
human resources is strongly influenced by the availability of quality and equitable
teachers. However there are still many schools that shortage of teachers so that it can
effect the student learning quality. One of the districts that lack of teachers and having
anequal distribution of teachers is Malang District, for this reason teacher governance
related to the provision dan distribution of teachers is very important to do. This study is
post-positivist research, and the analysis uses the Grindle Policy Implementation Model.
This study aims to analyze the implementation of teacher governance policies at the
primary school level, particularly in providing teachers and equal teacher distribution,
and to identify the factors that influence the policy implementation. Data collection
through interviews and literature study. The results show that teacher governance policies
in order to provide teachers equally are not carry out effectively and efficiently. The
policy outcome, the increase of student quality, has not been achieved. In the policy
content factor, extent of change visioned, site of decition making, and resources
committed have not been fulfilled and running well. Meanwhile, in the context of
implementation, the are already strategies of actors involved, the support of ruling regime
and responsiveness of the actor, however, it is not optimal and slow. In addition, there are
others factors, such as other government policy that actually influence the policy
implementation
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunardi Pome
"Manusia adalah makhluk yang memiliki berbagai kebutuhan, diantaranya kebutuhan akan pendidikan. Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam sistem pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah Pendidikan Tenaga Kesehatan. Salah satu jenis pendidikan tenaga kesehatan yaitu Sekolah Perawat Kesehatan. Mulai tahun 2002 Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja. Peningkatan jenjang tersebut secara langsung akan memberikan tuntutan terhadap peningkatan kinerja guru. Dari survei yang dilakukan diketahui bahwa sebagian besar keluhan siswa berkaitan dengan tidak dapatnya guru menyelesaikan materi pengajarannya dalam satu semester yang ditentukan. Keluhan yang sering muncul lainnya adalah tidak tepatnya kedatangan guru. Keterlambatan ini terjadi antara lain karena waktu mengajar guru berbenturan dengan waktu mengajarnya diluar Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja. Di Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja belum pernah dilakukan penelitian tentang kinerja guru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja guru di Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja Tahun 2004.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja Kabupaten Ogan Kamering Ulu Sumatera Selatan. Sampel penelitian adalah seluruh guru yang mengajar pada semester genap di Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja sebanyak 32 orang.
Hasil Penelitian ditemukan bahwa variabel jenis kelamin dan imbalan mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan kinerja guru dalam mengajar. Sedangkan variabel umur, pendidikan, lama kerja, pelatihan, status kepegawaian dan motivasi tidak mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan kinerja guru dalam mengajar.
Berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan saran agar Kepala Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja berupaya meningkatkan honor guru melalui kerjasama dengan Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan/Komite Sekolah. Upaya lain yang dapat dilakukan pihak sekolah adalah dengan berkonsultasi kepada Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan dalam upaya peningkatan honor guru tersebut."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Soendaroe
"ABSTRAK
Bertolak belakang dengan peranannya sebagai ujung tombak pada pelaksanaan konstruksi yang menggunakan sistem mandor, mandor tidak memperoleh cukup perhatian dalam berbagai pembahasan akademis tentang manajemen konstruksi. Mandor adalah partisipan aktifitas konstruksi yang khas di Indonesia. Padanan yang paling dekat dengan profesi ini diluar negeri dikenal dengan nama foremen, namun demikian dengan karakteristiknya yang khas dalam mensub-kontrak tenaga pelaksana pekerjaan konstruksi, mandor tidak identik dengan foremen.
Berangkat dari acuan yang minim, pada penelitian ini dicoba untuk mengidentifikasi kompetensi mandor dari berbagai aspek kecakapan terkait dengan lingkup pekerjaan mandor dalam pelaksanaan, yang diduga merupakan elemen pembentuk kompetensi mandor secara utuh. Aspek kecakapan yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi; kualifikasi pendidikan dan pelatihan formal, serta kecakapan teknis dan manajerial dari seorang mandor.
Kinerja pelaksanaan pada tahap pekerjaan struktur dalam penelitian ini, diukur dari parameter-parameter yang lazim digunakan meliputi; waktu, biaya, mutu, penerjaan ulang (reworks) dan kecelakaan kerja. Tahap pekerjaan struktur dipilih karena karakteristik tahap ini yang bersifat standar dan terukur, sehingga lebih memungkinkan untuk diteliti (researchable).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dijumpai pola hubungan yang khas antara variabel kompetensi mandor yang terwakili oleh kemampuan mengorganisasi tenaga dan kemampuan perencanaan bahan, dengan variabel kinerja pelaksanaan konstruksi yang terwakili oleh kinerja waktu pelaksanaan. Atau dengan kata lain : kompetensi mandor berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan konstruksi.
Dari analisis deskriptif teridentifikasi bahwa mandor memerlukan bukti formal yang dapat membuktikan kemampuan mereka pada saat proses rekruitmen/seleksi, sewaktu akan memasuki organisasi proyek. Bukti paling sederhana yang penulis sarankan adalah sertifikat tunggal yang dikeluarkan oleh lembaga tertentu yang relevan dan kompeten .
Dalam rangka sertifikasi tersebut perlu dilakukan pelatihan terhadap elemen pembentuk kompetensi mandor, yang sebagaimana teridentifikasi dan penelitian ini, memiliki korelasi kuat terhadap kinerja waktu pelaksanaan, yaitu;
1. Kecakapan manajerial :
a. memotivasi tenaga kerja
b. mengorganisasi tenaga kerja
c. komunikasi horisontal
2. Kecakapan teknis :
a. memotivasi tenaga kerja
b. mengorganisasi tenaga kerja
c. metoda pelaksanaan
d. komunikasi horisontal
Format penelitian menggunakan data diskrit yang diambil pada fragmen tertentu dari rangkaian kegiatan konstruksi secara keseluruhan, jadi bukan merupakan data yang bersifat time series. Dengan demikian untuk generalisasi hasil penelitian diperlukan inferensi bahwa kinerja pelaksanaan konstruksi secara total pada proyek tertentu merupakan integrasi dari seluruh fragmen yang membentuk rangkaian kegiatan konstruksi secara keseluruhan .

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>