Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Suwondo
"Total Quality Management (TQM) merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan dengan cara melibatkan pelanggan dan se1uruh.anggota organisasi. Total berarti seluruh sisteng Quality berarti karekteristik memenuhi kebutuhan pelanqgan dan Management berarti proses komunikasi dua arah.
Biasanya TQM di-implementasikan pada bidang manufaktur, dan kita akan mencoba apakah TQM bisa di-implementasikan pada bidang pendidikan yang sudah banyak dipraktekkan di luar negeri (Inggris, Amerika dan Jepang).
TQM dapat dicapai melalui pendekatan sbb:
~ Fokus pada pelanggan (mahasiswa).
~ Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.
~ Menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengambil keputusan dan pemecahan masalah.
~ Memiliki komitmen jangka panjang.
~ Membutuhkan kerjasama tim (teamwork)
~ Memperbaiki proses secara berkesinambungan.
~ Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
~ Memberikan kebebasan yang terkendali.
~ Memiliki kesatuan tujuan.
~ Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
TQM pada proses belajar-mengajar memfokuskan perhatian pada fungsi manajemen untuk mengubah usaha dosen dan mahasiswa selalu belajar. Kekuatan model belajar-mengajar TQM yaitu malalui pertemuan yang berkelanjutan, penciptaan kelompok belajar, penggunaan kerjaeama, perbaikan yang berkelanjutan, melihat umpan balik, pembagian tanggungjawab dan pembekalan pengajar.
Diharapkan dengan Cara ini akan memberikan kontribusi pada pengembangan kualitas mahasiswa, lulusan, pengajar (dosen), dan secara umum kualitas institusi. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Total Quality Management (TQM) menjadi relevan karena wujud pendidikan tinggi sebagai sebuah perangkat yang didasarkan pada penciptaan dan penyebaran pengetahuan dan pemahaman memang disinyalir mengalami kemerosotan mutu. Perbaikan mutu merupakan salah satu komitmen pemerintah di sektor pendidikan. Sistem akreditasi program studi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) dan sistim pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang memfokuskan pada pengawasan fungsional, terasa kurang tepat untuk dijadikan jaminan bahwa perguruan tinggi sudah memberikan pendidikan yang bermutu bagi mahasiswanya. Total Quality Management (TQM) didefinisikan sebagai konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen. Dalam rangka usaha perbaikan mutu, evaluasi program yang dilakukan sudah mencakup evaluasi terhadap tujuan-tujuan dari universitas atau tridarma perguruan tinggi. Akan tetapi, sampai sejauh ini, belum bisa disimpulkan bagaimana pencapaian mutu suatu universitas atau mutu sistim pendidikan tinggi secara keseluruhan. Hal ini diduga antara lain karena praktek-praktek TQM yang ada saat ini belum dikembangkan dengan optimal. Alasan lainnya adalah karena prinsip-prinsip TQM yang lain, yaitu penilaian tentang pencapaian mutu tidak dilakukan. Untuk itu diperlukan kajian ulang sasaran-sasaran mutu universitas, komitmen yang kuat tentang pencapaian mutu dalam renstra setiap universitas dan diselenggarakan quality audit secara rutin untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu."
000 JEI 4:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Many researchers have proven that there is a relationship between TQM implementation and organizational performance, especially financial performance ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Rostiana
"Entry barrier is decrease progressively in era globalization. Because of that quality of product and sen/ice must been takencare. Total of Quality Management ( TQM) represent management quality of service which cannot be disregarded, considering society claim govemment organization have to become servant, government organization must became steward to serve entrepreuner and society because our entrepreneur and society want get service from government organization quick, accurate and trusted.
National Agency of Drug and Food Control (NADFC) since year 2001 have
intended to implement good service program which in line with TQM, but in its applying still face some constraint so that good service able to satisfied customer/ client not yet fully can be executed.
To know how far applying of TQM and constraints faced and why service not doing better its need research scientifically.
Leadership, Komitmen, Process and Product in Organization is to represent very important organizational pillar in applying of TQM (ISO 9000). which must evaluate continually that because of staff and head in band quality control of narcotic and psikotropic are beiing sample population I tne research each officer work with profesional speed, credible as according to organizational culture of NADFC so satisfaction of customer/client can be reach.
Sampel determined with technique of Non Probability Sampling Purposive That mean Sampel have been determined owning certain specification and strata with use kuesioner.That kuesioner are full with quesition and andswer with use likert scale disseminating containing kuesioner of question with answer by using
likert scale, result of kuesioner analysed correlationly doubled regresi and constructively SPSS program 11.5
Result of research to Leadership factors, Komitmen, Process and Product in Organization is to represent Organizational Pillar according to in TQM theory have strong relation with Satisfaction of customerlclient, and although in general the quality of service have good but still a lot need improvement and repair. From is fourth of the factor which most having an effect on is leadership
Constraints which still faced among others is Leadership which not yet is fully executed second, total quality execution still not yet fully become head komitmen head and staf that still found by oflioer give less dissatisfactory and non professional service to the customer/ client, third is less looked after by is
facilities and basic facilities so that not yet futilled of short examination time According to TQM theory tht is new paradigm, head have to assume subordinate is cutomer/client which must be listened by sigh and hislits suggestion so that reaching of communications which either through horizontal and is vertical.Thats fourth of factor above in the reality most having an effect
on in satisfaction of customer/client is leadership. lf leadership have been executed bette, officer will work hardly and hold responsible and have komitmen to be able to fulfill short time which specified by NADFC and service as according to quality service so that can reach by satisfaction in NADFC."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozali Kholid
"Skripsi ini membahas tentang Implementasi Total Quality Management (TQM) dalam Manajemen Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui seperti apa strategi implementasi, mengetahui faktor penghambat dan pendukung, serta mengetahui langkah-langkah perpustakaan dalam meningkatkan kualitas jasa pelayanan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin. Jenis penelitian yang digunakan adalah data kualitatif
yang merupakan data berupa penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan implementasi Total Quality Management (TQM) dalam manajemen perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin. Metode pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini yaitu, kepala perpustakaan, Kasubag pengolahan bahan dan data pustaka serta pelaporan, dan lima orang pemustaka perpustakaan Musi Banyuasin. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi implementasi Total Quality Management (TQM) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin dengan cara menerapkan prinsip-prinsip dari teori Hensler dan Brunell yang terdiri dari kepuasan pelanggan (pemustaka), respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta, dan perbaikan bersinambungan. Sedangkan upaya meningkatkan kualitas jasa pelayanan berdasarkan teori Goetsch dan Davis yang terdiri dari fokus pada pelanggan, perpustakaan meningkatkan kualitas jasa pelayanan, komitmen jangka panjang, kerja samatim, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali. Faktor penghambat dan pendukung diantaranyayaitu dana, dukungan pemerintah, program pelatihan, dan promosi."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2022
020 VIS 24:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Tisnawan
"Konsep Total Quality Management telah dikenal luas sebagai suatu cara meningkatkan kinerja secara terus-menerus pada setiap level operasi atau proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. lntegrasi konsep dan teknik TQM ke dalam manajemen keselamatan berawal dari bagaimana mendapatkan beberapa inti manajemen keselamatan dari filosofi TQM yang telah diakui secara prinsip selama ini.
Penelitian ini mencoba menggunakan kerangka kerja Stephen C-K. Yu dan Bob Hunt untuk melakukan pendekatan TQM pada penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sebuah perusahaan konstruksi. Sistem audit yang selama ini dilakukan hanya mengidentifikasi naik turunnya indeks K3 tanpa adanya analisa kendala faktor keselamatan apa yang dapat diprioritaskan dan sebuah proyek yang sedang berjalan. Selanjutnya dengan mengikuti kerangka kerja Stephen C.-K, Yu dan Bob Hunt, dilakukan analisa keseluruhan terhadap kemungkinan pendekatan TQM dalam penerapan K3 di perusahaan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa tiga factor K3 yaitu material berbahaya, komunikasi bahaya, dan gas bertekanan menjadi prioritas kendala dari proyek yang sedang berjalan saat ini. Inkonsistensi pencapaian zero accident menjadi hambatan bagi perusahaan untuk dapat dikalakan telah melakukan manajemen K3 yang berbasis TQM.

Total Quality Management concept has been widely recognized as a way of performance continuous improvement in each level of operation or process using available human resources and capital. The starting point of the integration of TQM concepts and techniques into safety and health management system is how to get some cores of safety management from the philosophy of TQM which have been admitted principally during the time.
This research tries to use the framework formulated by Stephen C.-K. Yu and Bob Hunt which proposed an approach of TQM in applying safety and health management system in a construction company. The audit system conducted by company during the time only identifying the fluctuation of safety indexes without the existence of analysis to identify which safety factor constraint should be given high priority in the on going project. Hereinafter by following the framework proposed by Yu and Hunt, the overall analysis was conducted to see the possibility of TQM approach in safety management system in the company.
The result of analysis indicates that there are three factors of safety and health, i.e. Hazard Materials, Hazard Communications, and Compressed Gases that become constraint priority in the on going project. Inconsistency attainment of zero accident becomes a resistance to the company to be able to be said that have conducted TQM-based safety and health management system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Tisnawan
"Konsep Total Quality Management telah dikenal luas sebagai suatu cara meningkalkan kinerja secara terus-menerus pada setiap level operasi atau proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Integrasi konsep dan teknik TQM ke dalam manajemen keselamatan berawal dari bagaimana mendapatkan beberapa inti manajemen keselamatan dan filosofi TQM yang telah diakui secara prinsip selama ini. Penelitian ini mencoba menggunakan kerangka kerja Stephen C. K. Yu dan Bob Hunt untuk melakukan pendekatan TQM pada penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sebuah perusahaan konstruksi. Sistem audit yang selama ini dilakukan hanya mengidentifikasi naik turunnya indeks K3 tanpa adanya analisa kendala faktor keselamatan apa yang dapat diprioritaskan dari sebuah proyek yang sedang berjalan. Selanjutnya dengan mengikuti kerangka kerja Stephen C. K.Yu dan Bob Hunt, dilakukan analisa keseluruhan terhadap kemungkinan pendekatan TQM dalam penerapan K3 di perusahaan. Hasil analisa menunjukkan bahwa tiga faktor K3 yaitu material berbahaya, komunikasi bahaya, dan gas bertekanan menjadi prioritas kendala dari proyek yang sedang berjalan saat ini. Inkonsistensi pencapaian zero accident menjadi hambatan bagi perusahaan untuk dapat dikatakan telah melakukan manajemen K3 yang berbasis TQM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rini Yamasari
"Fokus dari penelitian ini adalah untuk menguji penerapan TQM dan hubungannya dengan fleksibilitas operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak signifikan dari TQM pada fleksibilitas operasional adalah positif. Nilai utama dari hasil penelitian dapat menunjukkan pengaruh TQM terhadap fleksibilitas operasional pada rumah sakit di Jakarta dalam rangka meningkatkan kinerja rumah sakit dan efisiensi Delapan dimensi TQM digunakan dalam penelitian ini yaitu Leadership Training Employee Management Information and Analysis Supplier Management Process Management Focus consumer dan Countinuos Improvement. Data dalam penelitian ini diperoleh dari 245 responden karyawan yang bekerja di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Delapan belas hipotesis yang diujikan diuji dengan Structural Equation Modelling SEM.

Focus of this study is to examine the implementation of TQM and its relationship to operational flexibility. The result show that the significant impact of TQM on operational flexibility has been argued to be positive. The value of the paper is that it points out the influence of TQM on operational flexibility at hospital in Jakarta in order to improve hospital performance and efficiency Eight dimension of TQM are used to this research which are Leadership Training Employee Management Information and Analysis Supplier Management Process Management Focus consumer and Countinuos Improvement. Data in this research is collected from 245 responden who work at RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta Sixteen hypoteses in this research are tested by Structrual Equation Modelling SEM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>